@ jj
Mari kita tuntaskan dulu soal
ABRAHAM vs IBRIHIM
ini ....
Mana tanggapannya ?
jj wrote:
Hihihihi... liat dulu donk non, siapa TSnya? dan siapa yg kelimpungan...
22:11 Tetapi berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepadanya: "Abraham, Abraham." Sahutnya: "Ya, Tuhan."
Coba deh anda coba jawab pertanyaan super mudah ini, siapakah yg lagi berseru? malaikat atau tuhan.. atau ...?
pasti binun..........xixixixi..
sodrun wrote:
Hohohohoho.... itu toh yang jadi ganjelannya si jj.......
Tertulis dalam Alkitab yang berkata adalah malaikat,... apa masalahnya dengan sampeyan bro ?
Apa bingun kenapa Abraham lalu menjawab.. : "Ya Tuhan" ? Begitu ?
Hehehehe....
Abraham aja ga bingung kok sampeyan bingun ?
Abraham tahu betul dan tidak ragu-ragu bahwa Malaikat itu adalah utusan Tuhan, sehingga suara malaikat bagi Abraham adalah suara Tuhan sendiri,.. malaikat itu membawa FIRMAN Tuhan... !
Sehingga Abraham tanpa ragu menjawab : "Ya Tuhan...",
... apa Ia mesti menjawab :"Ya.. malaikat" ... gitu ?
Kalau si IBRIHIM yang dipanggil begitu....
tentu ia akan nanyak ke anaknya... : "menurutmu suara siapa tadi anakku ?"
xixixixi....
jj wrote:Yang berseru malaikat, tapi Abraham mengira tuhan?
apa ga binun itu?
O... tidak ! Justru Abraham tahu persis bahwa malaikat itu adalah utusan Tuhan !
Karena itulah ia menjawab : "Ya Tuhan"... bukan "ya malaikat"
Ia tahu persis sang malaikat itu adalah pembawa
firman TUHAN, bukan
firman jin seperti yang diterima muhammad di gua hira yang perlu prosesi cekek mencekek pada sang "nabi" .... kekekekek...
sodrun wrote:
Ingat film-film tentang kerajaan pada jaman dulu, ketika seorang utusan raja membacakan suatu pengumuman/perintah.. serentak pejabat-pejabat daerah,.. para prajurit serentak sujud..
Mereka bukannya sujud kepada si pembawa pengumuman, tetapi kepada otoritas tertinggi yang memberikan pengumuman/perintah tsb.. ![/i] PAHAM ?
jj wrote:Belum pernah saya liat film2 yg ketika utusan raja membacakan pengumuman "Hai si fulan.. bla bla bla..."
lalu si fulan menjawab "Baik Raja"...
Itu berarti si fulan sedang
kek kek kekk...
O... Tidak perlu bilang :"Baik Raja,.. " yang jelas penghormatan itu adalah untuk sang Raja,..
Perintah yang dijalankan juga perintah sang Raja ! PAHAM ???
Inilah bedanya muslim dengan kafir !
Muslim perlu ucapan-ucapan verbal, .. lewat mulut (bahasa perancisnya :cocot) misalnya :
atas nama allah yang maha pengasih dan penyayang,..
allah maha besar,..
aku bersaksi .... bla bla bla.....
dan itu perlu TOA supaya setiap orang tahu (disamping si awloh juga budeg seeeh...)
Tapi kafir lebih berbicara dengan nurani, hati,... lebih jauh lagi... dengan roh !
Tidak perlu gembar-gembor : ...... allahu akbar !
sodrun wrote:
Dan perlu diingat bahwa dalam 22.1 Abraham
tidak bermimpi.
Tuhan sendiri yang berfirman : "Abraham..."
Abraham menyahut : "Ya Tuhan..."
FirmanNYA : "bla bla bla..."
Beda banget dengan mimpinya si IBRIHIM... xixixixi...
Setiap orang bisa bermimpi, dan mimpi itu biasanya merupakan gambaran tentang apa yang biasa dilakukan oleh orang tersebut.. !
Nah,..
mimpi menyembelih anaknya, ini perlu dicurigai,.. jangan-jangan si IBRIHIM ini memang tukang jagal anak-anak yang akan dipersembahkan kepada dewa-dewa pagan (termasuk awloh setewe).... !
Ingat ! Ingat ! Ingat !
IBRIHIM tidak bermimpi tentang IA DISURUH MENYEMBELIH ANAKNYA, tapi..
IA BERMIMPI MENYEMBELIH ANAKNYA !
Mengerikan bukan ?
jj wrote:Bermimpi lebih mengerikan dari pada dikasih perintah beneran??
Nabi Yusuf pun bermimpi... lupa ya?
Bukan hanya masalah mimpinya saja bro ! Mimpinya memang mengerikan... bayangkan...
mimpi menyembelih anak !
Tapi sikap orang yang mendapat mimpi inilah yang jauh lebih berbahaya !
Dalam kasus ini si pemimpi ragu akan mimpinya,..
entah mimpi itu merupakan cerminan keinginannya..
atau mimpi itu merupakan petunjuk dari jin untuk nomor TOGEL tertentu..
atau mimpi itu merupakan refleksi dari kehidupannya sehari-hari...
sehingga...
ia perlu konfirmasi dengan anaknya !
Sekali lagi ingat :
IBRIHIM MIMPI MENYEMBELIH ANAKNYA
Ia tidak bermimpi "diperintahkan" menyembelih anaknya lho !
jj wrote:Ya silahkan saja anda percaya dengan tuhan yg menyuruh membunuh, merampok, merajam wanita, dll.
Kalo saya sih.. sori la yaw...
Jadi udah nyerah niii....
Boleh saja anda tidak percaya karena sampeyan tidak mudheng perintah itu dari siapa dan ditujukan kepada siapa !
Kembali ke topik, di sini kita membahas tentang
Abraham yang mendapat perintah dari TUHAN nya...
v
s
IBRIHIM yang mendapat mimpi entah dari dunia mana !
Siapapun tahu siapa Abraham,..
bagaimana beliau sangat mengenal TUHAN nya..
Beda banget dengan IBRIHIM yang mesti nanyak pada anaknya .... :
"Hai (Ishak) anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa
aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu"
Lha... anaknya kupluk jugak, menjawab :
"Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar."
Kapan si IBRIHIM bilang bahwa ia "diperintahkan" ?
Bukankah ia bermimpi "menyembelih" anaknya ?
Siapa pula yang memerintahkan ?
Apa hubungannya "penyembelihan" itu dengan "orang-orang sabar" ?
Apakah si anak dikatakan "orang sabar" karena ia mau disembelih ?
Kalaupun si anak tahu bahwa si bapak diperintahkan oleh awloh,... bukankah ini menunjukkan bahwa si anak "lebih nabi" ketimbang bapaknya ?
Lalu..........
Nabi macam ava fula si IBRIHIM ini ?