Page 1 of 1

Sholat Taraweh bukan ajaran Muhammad (Bid'ah)

Posted: Thu Mar 05, 2009 10:14 am
by romario
Pada bulan Ramadhan umat Muslim berduyun-duyun melaksanakan sholat Taraweh di masjid2.
Eh, ngga taunya sholat Taraweh ternyata nggak pernah diajarkan oleh Muhammad dan disebut Bid'ah oleh khalifah Umar.

Ini hadisnya :

Volume 3, Book 32, Number 227:
Narrated Abu Huraira:

Allah's Apostle said, "Whoever prayed at night the whole month of Ramadan out of sincere Faith and hoping for a reward from Allah, then all his previous sins will be forgiven." Ibn Shihab (a sub-narrator) said, "Allah's Apostle died and the people continued observing that (i.e. Nawafil offered individually, not in congregation), and it remained as it was during the Caliphate of Abu Bakr and in the early days of 'Umar's Caliphate." 'Abdur Rahman bin 'Abdul Qari said, "I went out in the company of 'Umar bin Al-Khattab one night in Ramadan to the mosque and found the people praying in different groups. A man praying alone or a man praying with a little group behind him. So, 'Umar said, 'In my opinion I would better collect these (people) under the leadership of one Qari (Reciter) (i.e. let them pray in congregation!)'. So, he made up his mind to congregate them behind Ubai bin Ka'b. Then on another night I went again in his company and the people were praying behind their reciter. On that, 'Umar remarked, 'What an excellent Bid'a (i.e. innovation in religion) this is; but the prayer which they do not perform, but sleep at its time is better than the one they are offering.' He meant the prayer in the last part of the night. (In those days) people used to pray in the early part of the night."

Terjemahan :
Rasul Allah berkata, "Barangsiapa yang melakukan sholat pada malam hari sepanjang bulan Ramadan karena kesetiaan pada agamanya dan mengharap pahala dari Allah, maka semua dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." Ibnu Shihab (seorang sub-narrator) berkata, "Rasul Allah wafat dan orang-orang melanjutkan melakukannya (yaitu sholat malam yang dilakukan secara sendiri-sendiri, tidak berjama'ah), dan terus demikian pada saat pemerintahan khalifah Abu Bakar dan pada masa awal pemerintahan Khalifah Umar." Abdur Rahman bin Abdul Qari berkata, "Pada satu malam, aku pergi menemani Umar bin Khattab ke masjid dan melihat orang-orang sedang sholat dengan berkelompok yang berbeda-beda. Seorang pria sholat sendirian atau seorang pria menjadi imam sholat sekelompok kecil orang di belakangnya. Maka, 'Umar berkata, "Menurut pendapatku sebaiknya aku mengumpulkan mereka (orang-orang) dipimpin seorang Qari (Pelantun Quran) (yaitu agar mereka sholat dengan berjamaah!)'. Maka, ia melaksanakan idenya untuk menyatukan mereka sholat dipimpin Ubay bin Ka'b. Kemudian pada malam lainnya aku pergi menemaninya lagi dan orang-orang sholat di belakang seorang Imam sholat. Melihat hal itu, 'Umar berseru, "Alangkah bagusnya Bid'ah (yaitu penambahan hal2 baru di dalam agama) ini; tetapi sholat yang tidak mereka lakukan, namun tertidur pada saatnya adalah lebih baik daripada sholat yang sedang mereka lakukan sekarang. ' Maksud Umar adalah sholat pada akhir malam. (Pada saat itu) orang-orang biasa melakukan sholat pada awal malam."

Dasar Muslim sholat Taraweh sekarang adalah hadis ini, yang jelas mengatakan sbb :

1. Sholat Taraweh tidak ada pada jaman Muhammad yang artinya tidak diajarkan oleh Muhammad. Yang ada adalah sholat malam atau tahajjud, yang disuruh untuk dilaksanakan sepanjang malam bulan Ramadan.
2. Sholat Taraweh tidak ada pada jaman khalifah pertama Abu Bakar hingga awal masa khalifah Umar.
3. Khalifah Umar bin Khattab lah yang pertama kali menyuruh orang2 sholat secara berjama'ah dipimpin satu orang Imam.
4. Khalifah Umar sendiri menyebutnya sebagai BID'AH.
5. Bahkan khalifah Umar sendiri tidak menyebutnya dengan istilah Taraweh atau Tarawih.

Zadiiiiii....Muslim sekarang pada rame-rame berduyun-duyun ke masjid untuk sholat Taraweh pada bulan puasa ini sebenarnya adalah Bid'ah yang tidak diajarkan oleh Nabinya. :twisted:twisted:twisted:

:-({|= \:D/

Re: Sholat Taraweh bukan ajaran Muhammad (Bid'ah)

Posted: Thu Mar 05, 2009 12:32 pm
by kimi07
pertamax

memang ajaran Islam sendiri adalah bidah dari ajaran Yahudi kok ;)

Re: Sholat Taraweh bukan ajaran Muhammad (Bid'ah)

Posted: Thu Mar 05, 2009 1:01 pm
by romario
Muslimnya mana neh..? Koq diem?


\:D/

Re: Sholat Taraweh bukan ajaran Muhammad (Bid'ah)

Posted: Thu Mar 05, 2009 1:28 pm
by iamthewarlord
para slim2 lagi cari2 bahan sangkalan dulu sambil siap2 ngasah golok untuk rencana B...
Jadi kepala TS hati2 aja, jangan jauh2 dari badannya... :rofl: :rofl: :rofl:

Re: Sholat Taraweh bukan ajaran Muhammad (Bid'ah)

Posted: Thu Mar 05, 2009 1:47 pm
by romario
iamthewarlord wrote:para slim2 lagi cari2 bahan sangkalan dulu sambil siap2 ngasah golok untuk rencana B...
Jadi kepala TS hati2 aja, jangan jauh2 dari badannya... :rofl: :rofl: :rofl:

lhoooo.... kan itu bukan karangan saya, tapi kan Bukhari yang bilang, protesnya sama Bung Bukhari dunk.....

Re: Sholat Taraweh bukan ajaran Muhammad (Bid'ah)

Posted: Sat Aug 22, 2009 9:33 am
by ummiaaliyah
saya baru membuka posting anda bulan agustus ini, jadi baru bisa memberikan komentar.. semoga bisa memberikan kejelasan walau tidak banyak.

banyak dalil yang menjelaskan tentang keberadaan sholat taraweh itu sendiri.

1. Hadits ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha beliau berkata:

أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ لَيْلَةٍ فِي الْمَسْجِدِ فَصَلَّى بِصَلاَتِهِ نَاسٌ، ثُمَّ صَلَّى مِنَ الْقَابِلَةِ فَكَثُرَ النَّاسُ، ثُمَّ اجْتَمَعُوا مِنَ اللَّيْلَةِ الثَّالِثَةِِ أَوِ الرَّابِعَةِ فَلَمْ يَخْرُجْ إِلَيْهِمْ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. فَلَمَّا أَصْبَحَ قَالَ: قَدْ رَأَيْتُ الَّذِي صَنَعْتُمْ، وَلَمْ يَمْنَعْنِي مِنَ الْخُرُوْجِ إِلَيْكُمْ إِلاَّ أَنِّي خَشِيْتُ أَنْ تُفْرَضَ عَلَيْكُمْ. وَذَلِكَ فِيْ رَمَضَانَ

"Sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pada suatu malam shalat di masjid lalu para shahabat mengikuti shalat beliau n, kemudian pada malam berikutnya (malam kedua) beliau shalat maka manusia semakin banyak (yang mengikuti shalat Nabi n), kemudian mereka berkumpul pada malam ketiga atau malam keempat. Maka Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tidak keluar pada mereka, lalu ketika pagi harinya beliau shallallahu alaihi wasallam bersabda: ‘Sungguh aku telah melihat apa yang telah kalian lakukan, dan tidaklah ada yang mencegahku keluar kepada kalian kecuali sesungguhnya aku khawatir akan diwajibkan pada kalian,’ dan (peristiwa) itu terjadi di bulan Ramadhan." (Muttafaqun ‘alaih)

• Al-Imam An-Nawawi rahimahullah berkata: "Dalam hadits ini terkandung bolehnya shalat nafilah (sunnah) secara berjamaah akan tetapi yang utama adalah shalat sendiri-sendiri kecuali pada shalat-shalat sunnah yang khusus seperti shalat ‘Ied dan shalat gerhana serta shalat istisqa’, dan demikian pula shalat tarawih menurut jumhur ulama." (Syarh Shahih Muslim, 6/284 dan lihat pula Al-Majmu’, 3/499;528)

• Tidak adanya pengingkaran Nabi shallallahu alaihi wasallam terhadap para shahabat yang shalat bersamanya (secara berjamaah) pada beberapa malam bulan Ramadhan. (Al-Fath, 4/297 dan Al-Iqtidha’, 1/592)

2. Hadits Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu beliau berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا صَلَّى مَعَ اْلإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ حُسِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةٍ

"Sesungguhnya seseorang apabila shalat bersama imam sampai selesai maka terhitung baginya (makmum) qiyam satu malam penuh." (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasai dan Ibnu Majah)

Hadits ini dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam Shahih Sunan Abi Dawud (1/380). Berkenaan dengan hadits di atas, Al-Imam Ibnu Qudamah mengatakan: "Dan hadits ini adalah khusus pada qiyamu Ramadhan (tarawih)." (Al-Mughni, 2/606)

Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah berkata: "Apabila permasalahan seputar antara shalat (tarawih) yang dilaksanakan pada permulaan malam secara berjamaah dengan shalat (yang dilaksanakan) pada akhir malam secara sendiri-sendiri maka shalat (tarawih) dengan berjamaah lebih utama karena terhitung baginya qiyamul lail yang sempurna." (Qiyamu Ramadhan, hal. 26)

3. Perbuatan ‘Umar bin Al-Khaththab radhiyallahu ‘anhu dan para shahabat lainnya radiyallahu 'anhum 'ajma'in (Syarh Shahih Muslim, 6/282), ketika ‘Umar bin Al-Khaththab radhiyallahu ‘anhu melihat manusia shalat di masjid pada malam bulan Ramadhan, maka sebagian mereka ada yang shalat sendirian dan ada pula yang shalat secara berjamaah kemudian beliau mengumpulkan manusia dalam satu jamaah dan dipilihlah Ubai bin Ka’b radhiyallahu ‘anhu sebagai imam (lihat Shahih Al-Bukhari pada kitab Shalat Tarawih).

4. Karena shalat tarawih termasuk dari syi’ar Islam yang tampak maka serupa dengan shalat ‘Ied. (Syarh Shahih Muslim, 6/282)

5. Karena shalat berjamaah yang dipimpin seorang imam lebih bersemangat bagi keumuman orang-orang yang shalat. (Fathul Bari, 4/297)

Dalil pendapat kedua:

Hadits dari shahabat Zaid bin Tsabit z, sesungguhnya Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Wahai manusia, shalatlah di rumah kalian! Sesungguhnya shalat yang paling utama adalah shalatnya seseorang yang dikerjakan di rumahnya kecuali shalat yang diwajibkan." (Muttafaqun ‘alaih)

Dengan hadits inilah mereka mengambil dasar akan keutamaan shalat tarawih yang dilaksanakan di rumah dengan sendiri-sendiri dan tidak dikerjakan secara berjamaah. (Nashbur Rayah, 2/156 dan Syarh Shahih Muslim, 6/282)

Pendapat yang rajih (kuat) dalam masalah ini adalah pendapat pertama karena hujjah-hujjah yang telah tersebut di atas. Adapun jawaban pemegang pendapat pertama terhadap dasar yang digunakan oleh pemegang pendapat kedua adalah:

• Bahwasanya Nabi shallallahu alaihi wasallam memerintahkan para shahabat untuk mengerjakan shalat malam pada bulan Ramadhan di rumah mereka (setelah para shahabat sempat beberapa malam mengikuti shalat malam secara berjamaah bersama Nabi shallallahu 'alaihi wassallam), karena kekhawatiran beliau shallallahu alaihi wasallam akan diwajibkannya shalat malam secara berjamaah (Fathul Bari, 3/18) dan kalau tidak karena kekhawatiran ini niscaya beliau akan keluar menjumpai para shahabat (untuk shalat tarawih secara berjamaah) (Al-Iqtidha’, 1/594). Dan sebab ini (kekhawatiran beliau shallallahu alaihi wasallam akan menjadi wajib) sudah tidak ada dengan wafatnya Nabi n. (Al-‘Aun, 4/248 dan Al-Iqtidha’, 1/595), karena dengan wafatnya beliau shallallahu alaihi wasallam maka tidak ada kewajiban yang baru dalam agama ini.

Dengan demikian maka pemegang pendapat pertama telah menjawab terhadap dalil yang digunakan pemegang pendapat kedua. Wallahu a’lam

Jadi jelas jika melihat dalil2 diatas, bahwa dalil yg anda posting adalah pendapat dari Aisyah Ra. sholat taraweh itu sendiri bukan termasuk perkara bid'ah bila Rosulullah SAW sendiri tidak melarangnya.

Something good is coming from Allah, and something bad is coming from myself.

ummiaaliyah

Re: Sholat Taraweh bukan ajaran Muhammad (Bid'ah)

Posted: Sat Aug 22, 2009 9:56 am
by ummiaaliyah
kimi07 wrote:pertamax

memang ajaran Islam sendiri adalah bidah dari ajaran Yahudi kok ;)
kimia07, jika anda bisa beropini seperti itu, anda harus bisa menunjukan bukti2nya. QS. Al-Imran(3): 19 "Sesungguhnya agama disisi Allah ialah islam. Tidaklah berselisih orang2 yang telah diberi kitab (kitab2 yg diturunkan sebelum Al-quran) kecuali setelah mereka memperoleh ilmu. Karena kedengkian diantara mereka. Barangsiapa ingkar terhadap ayat2 Allah, maka sungguh, Allah sangat cepat perhitunganNya." QS.Al-maidah(5): 3 ".... pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu dan telah Aku cukupkan nikmatKu bagimu, dan telah Aku ridhoi Islam sebagai agamamu..... "

jadi bid'ah dari ajaran yahudinya dimana???? :-k :-s

Re: Sholat Taraweh bukan ajaran Muhammad (Bid'ah)

Posted: Sat Aug 22, 2009 3:06 pm
by saksang
maksud si kimi Tuhan nya Israel tidak sama dengan tuhan islam, begitu bro....makanya bid'ah...

Buktinya :spt yg elo tulis, islam tuhanya olloh, makanya si olloh sudah mengklaim agamanya islam, kalau yahudi Tuhannya mana pernah mengklaim punya agama... jadi bedakan? kalau elo bilang sama, lo mesti revisi ayat diatas..

Re: Sholat Taraweh bukan ajaran Muhammad (Bid'ah)

Posted: Mon Apr 26, 2010 4:10 pm
by miotail
Akh luu pada ga jelas....shalat aja ngga, ajaran agama lu jg bukan, terus ribut amat dah lu ngurusin orang...syukur buat yg ngerjain taraweh, yg ngga ya udah ga usah ngeributin..toh juga ga dapet pahala, masuk neraka iya....urusin agama masing-masing aja dah... :-({|= :rock: :rock: :supz: :rock: :supz: :rock: :supz: