Page 1 of 2

Puasa Islam dan Puasa Kejawen

Posted: Sun Sep 07, 2008 6:20 pm
by ki_sabdopalon
Bagi saya orang kejawen, puasa orang islam hanya seperti dagelan tanpa isi. Seperti tong kosong nyaring bunyinya. Tidak membawa manfaat apa-apa kecuali kelaparan di siang hari. Apalagi sekarang sebagian orang islam demikian sombong sehingga memaksa warung-warung makan tutup agar mereka tidak tergoda untuk makan. Katanya puasa islam itu untuk menahan hawa nafsu, lha kalau pemancing-pemancing hawa nafsu dihilangkan semua terus apa yang dipuasai? Tidak ada. Lantas hawa nafsu apa yang ditahan? Nafsu makan dan minum? Nafsu seks? Emangnya orang-orang islam ini hobinya main seks di sing hari ya?

Pada kenyatannya tidak ada manfaat puasa islam kecuali kelaparan. Saya tidak melihat orang-orang islam menjadi lebih arif, sabar, pemurah, dan penuh kasih sayang setelah puasa. Sebaliknya mereka tambah rakus, penuh kepalsuan dan egois. Setelah puasa mereka juga tidak memiliki kekuatan batin apapun yang biasanya dimiliki orang yang telah menjalani puasa tertentu. Jadi hasil puasa islam adalah NOL BESAR.

Kata puasa berasal dari ajaran Hindu yaitu UPAVASA yang artinya duduk dekat. Duduk dekat siapa? Duduk dekat Tuhan. Jadi orang yang sedang menjalani puasa sebenarnya berusaha agar bisa mencapai kedudukan yang dekat dengan Tuhan. Bila puasanya berhasil maka seseorang yang berpuasa akan mendapatkan apa yang menjadi sebabnya ybs berpuasa karena pada waktu berpuasa kedudukannya demikian dekat dengan Tuhan sehingga dengan perkenan Tuhan apapun yang diinginkan akan terkabul. Bahkan bila ybs berpuasa tanpa mengharapkan apapun, maka harapan-harapannya yang terpendam dan tak terkatakan akan dikabulkan.

Sekarang saya beritahu puasa yang dijalani orang jawa. Ada puasa mutih yaitu makan nasi putih dan minum air putih saja. Puasa ngulup, makan daun-daunan yang direbus saja, minumnya air putih. Puasa ngrowot, makan umbi-umbian yang direbus saja dan minumnya air putih. Dan puasa ngayep, puasa boleh makan apapun tapi tidak boleh mengandung garam (rasa asin dan gurih) sedang minumnya air putih. Selain itu juga tidak boleh berhubungan seks, mabuk, marah dsb apapun yang berupa hawa nafsu. Ketiga puasa di atas tenggang waktunya harus ganjil yaitu minimal 7 hari, 21 hari dan maksimal 41 hari. Lain dengan puasa islam, puasa kejawen dimulai dan diakhiri setelah matahari terbenam sebab perhitungan hari orang jawa mengikuti perhitungan hari alam halus. Puasa-puasa ini tidak boleh diulang-ulang dalam waktu dekat dan biasanya dilakukan 1 tahun sekali saja mengikuti hari kelahiran atau weton.

Yang terakhir puasa pati geni yaitu puasa tidak makan dan minum, tidak boleh kena sinar matahari dan tidak boleh tertidur selama 3 hari. Puasa ini bukanlah puasa sembarangan dan dilakukan secara sembarangan. Hanya karena keadaan-kedaan khusus saja yang menyangkut hidup dan mati baru boleh dijalankan. Bukan saja karena puasa ini sangat sulit dijalankan juga karena keampuhannya yang luar biasa.

Di luar puasa-puasa di atas, kalau anda mendengar atau diajari puasa-puasa kejawen jenis lain, misalnya puasa ngalong(tidur seperti kalong, kaki di atas kepala di bawah), puasa mendem (ditanam di dalam tanah) dsb itu bukan ajaran kejawen. Itu adalah ajaran penganut jaya kawijayan (orang jawa yang berusaha yang mencari kesaktian agar menjadi kebal senjata tajam atau tidak terlihat dsb.). Ajaran kejawen bukan untuk mendapatkan kesaktian tetapi agar bisa menyatu dengan Tuhan.

Puasa kejawen adalah puasa yang bertuah. Siapapun yang lulus menjalaninya akan mendapatkan sesuatu entah itu sifatnya duniawi atau spiritual.

Posted: Mon Sep 08, 2008 6:41 pm
by berani_murtad
jadi kalau puasa islam itu bertentangan dengan puasa kejawean ngak ki?

Posted: Mon Sep 08, 2008 8:43 pm
by doyan9thn
thanks buat infonya Ki. bagus sekali buat pengetahuan. penjelasan yang anda sampaikan sungguh menohok muslim yg salama ini merasa bangga dgn puasanya. ternyata puasa islam hanyalan dagelan semata yang menyiksa diri tanpa hasil apa pun selain pemborosan dan penyakit.

Posted: Tue Sep 09, 2008 8:39 am
by ki_sabdopalon
berani_murtad wrote:jadi kalau puasa islam itu bertentangan dengan puasa kejawean ngak ki?
Tidak sih, ajaran kejawen bukan dogma ritual sehingga bisa dipertentangkan dengan ritual ajaran lain. Tidak ada kewajiban dalam ajaran kejawen, semua sukarela. Kalau ada penganut kejawen mau ikut-ikutan puasa ala islam juga tidak dilarang. Cuma buat apa? Cuma agar kelaparan di siang hari?

Ajaran kejawen juga bukan ajaran paksaan. sebab kalau dipaksa-paksa semua hanya jadi palsu, bohong-bohongan. Berurusan dengan Tuhan ndak bisa itu begitu.

Posted: Tue Sep 09, 2008 8:53 am
by faithfreedom

Niat ingsun murtad. Murtadaken awak kang reged. Murtad koyo bocah nentas lahir dipun ijabahi zat ingkang moho kuwaso






Posted: Tue Sep 09, 2008 9:09 am
by xmen
Mau nanya dong ki, kalau puasa " Neton " itu yang bener, gimana ,caranya?.....pernah sich saya coba selama 9 bulan , pas hari kelahiran saya,waktu itu ada teman yg ajarin,,,,3 hari pas tgl.kelahiran , kita puasa, dengan niat minta kepada Tuhan , apa yg kita inginkan/mau,,,dan kenyataannya , memang benar.

Dan kebetulan ada orang kejawen, nih,,,,sebenarnya yg benar puasa Neton , itu gimana?
Yang kedua, puasa Senin /Kamis, itu bukannya puasa orang muslim, Islam kejawen?

Terima Kasih, sebelum& sesudahnya.

Posted: Tue Sep 09, 2008 11:46 am
by gaston31
KLo puasa 24 jam manfaatnya apa, Ki?
itu puasa dr Tuhan lho...

Posted: Thu Sep 11, 2008 6:03 pm
by ki_sabdopalon
xmen wrote:Mau nanya dong ki, kalau puasa " Neton " itu yang bener, gimana ,caranya?.....pernah sich saya coba selama 9 bulan , pas hari kelahiran saya,waktu itu ada teman yg ajarin,,,,3 hari pas tgl.kelahiran , kita puasa, dengan niat minta kepada Tuhan , apa yg kita inginkan/mau,,,dan kenyataannya , memang benar.

Dan kebetulan ada orang kejawen, nih,,,,sebenarnya yg benar puasa Neton , itu gimana?
Yang kedua, puasa Senin /Kamis, itu bukannya puasa orang muslim, Islam kejawen?

Terima Kasih, sebelum& sesudahnya.
Puasa Weton adalah puasa hari kelahiran menurut penanggalan Jawa misalnya Sening Paing. Puasa Weton dilakukan selama 3 hari yaitu dilakukan sebelum, pada waktu dan sesudah hari kelahiran. Dimulai dan diakhiri ketika matahari sudah terbenam.

Puasa Weton adalah puasa kejawen untuk tingkat pemula sekali. Biasanya dilakukan dengan cara puasa mutih atau makan nasi putih dan minum air putih saja. Kalau dilakukan dengan cara puasa ala islam, hasilnya biasanya kurang kuat. Puasa Weton dilakukan oleh orang jawa yang menginginkan kelancaran dan kelapangan dalam kehidupannya sehingga urusan-urusan dan rejekinya menjadi mudah. Kalau anda suka melakukannya itu bagus.

Puasa Senin Kamis itu bukan puasa kejawen tetapi puasa islam. Mungkin anda tahu kalau orang islam gagal dalam puasa ramadhan, maka bisa dibayar puasanya dengan beberapa cara salah satunya dengan berpuasa di hari lain sehingga kemudian muncul ide puasa Senin Kamis dengan tujuan untuk membayar puasa yang gagal di bulan ramadhan.

Posted: Thu Sep 11, 2008 6:09 pm
by ki_sabdopalon
gaston31 wrote:KLo puasa 24 jam manfaatnya apa, Ki?
itu puasa dr Tuhan lho...
Maksudnya tidak makan dan minum selama 24jam, sambil tiduran atau ngobrol atau nonton tv atau kalau capek tiduran terus jalan-jalan?
Hasilnya ya mungkin lemak di badan berkurang.

Posted: Thu Sep 11, 2008 6:58 pm
by Lelatu
ki_sabdopalon wrote: Puasa Weton adalah puasa hari kelahiran menurut penanggalan Jawa misalnya Sening Paing. Puasa Weton dilakukan selama 3 hari yaitu dilakukan sebelum, pada waktu dan sesudah hari kelahiran. Dimulai dan diakhiri ketika matahari sudah terbenam.

Puasa Weton adalah puasa kejawen untuk tingkat pemula sekali. Biasanya dilakukan dengan cara puasa mutih atau makan nasi putih dan minum air putih saja. Kalau dilakukan dengan cara puasa ala islam, hasilnya biasanya kurang kuat. Puasa Weton dilakukan oleh orang jawa yang menginginkan kelancaran dan kelapangan dalam kehidupannya sehingga urusan-urusan dan rejekinya menjadi mudah. Kalau anda suka melakukannya itu bagus.

Puasa Senin Kamis itu bukan puasa kejawen tetapi puasa islam. Mungkin anda tahu kalau orang islam gagal dalam puasa ramadhan, maka bisa dibayar puasanya dengan beberapa cara salah satunya dengan berpuasa di hari lain sehingga kemudian muncul ide puasa Senin Kamis dengan tujuan untuk membayar puasa yang gagal di bulan ramadhan.
Sejauh yang saya baca dan saya tau Ki, puasa Senin/Kamis itu asal muasalnya dari puasa org yahudi. dalam buku The Gnostic Gospels ada kisah di mana Yesus melarang murid-murid-Nya berpuasa Senin/Kamis karena dianggap mengikuti puasa orang munafik.

Posted: Sat Sep 13, 2008 4:46 pm
by swatantre
Puasa dikenal oleh banyak tradisi dan kepercayaan di dunia ini, dan dasarnya semua adalah ketulusan, bukan perintah.

Untuk tradisi/kepercayaan yg sudah mencapai tingkat kesadaran peradaban yg teramat tinggi, ritual lg tidak diperlukan. MAka, puasa, bg yg sudah tinggi tingkat kesadarannya itu, merupakan sarana oleh meditasi utk meningkatkan kesadaran, bukan karena kewajiban, perintah, tabungan pahala ke sorga, dan smcmnya......

Posted: Sat Sep 13, 2008 5:19 pm
by bodhisattva
kejawen bukannya agama campuran islam,hindu,buddha dan jawa ki?kejawen percaya tuhan arab gusti allah swt dan kanjeng muhammad saw sbgai nabi ya ki?kejawen sesat juga donk!harus diperangi juga!

Posted: Sat Sep 13, 2008 8:49 pm
by ki_sabdopalon
bodhisattva wrote:kejawen bukannya agama campuran islam,hindu,buddha dan jawa ki?kejawen percaya tuhan arab gusti allah swt dan kanjeng muhammad saw sbgai nabi ya ki?kejawen sesat juga donk!harus diperangi juga!
Aliran Kejawen itu banyak. Ada Pangestu, ada Sapta Dharma, ada Subud, ada TriTunggal dsb. Masing-masing aliran ada maha gurunya yang mendapatkan pencerahan dengan caranya masing-masing. Beberapa aliran kejawen yang lain misalnya Subud ada yang percaya pada allah dan muhammad? Kenapa demikian? Saya kurang begitu paham, mungkin karena suasana dan tempat ketika aliran itu lahir masyarakatnya demikian kuat ajaran islamnya sehingga dipakailah istilah-istilah gusti allah dan nur muhammad dsb supaya tidak konflik dengan apa yang sudah dipercaya masyarakat dan lebih mudah untuk mengajak masyarakat bergabung.


Aliran Kejawen saya sendiri adalah Aliran Kemanusiaan, Maha Gurunya Ki Sudiro. Menurut riwayatnya Ki Sudiro ini sebenarnya anak seorang Kyai tetapi tetapi karena pertanyaan-pertanyaannya yang kritis tentang keTuhanan tidak dapat dijawab dengan memuaskan oleh ayahnya, maka kemudian dia berusaha berguru ke tempat-tempat lain. Setelah sekian lama berguru kemana-mana tidak juga mendapatkan jawaban yang memuaskan akhirnya dia memutuskan mencari sendiri jawaban dari pertanyaannya dengan bersemedi di hutan. Akhirnya setelah beberapa tahun bersemedi dia mendapat pencerahan dan mengalami manunggal. Begitulah kira-kira ceritanya.

Dalam ajaran kejawen aliran kemanusiaan tidak ada nabi-nabian. Kalau diajari, mengerti dan melaksanakan dengan sungguh-sungguh ya bisa menjadi satu dengan Tuhan.

Posted: Sun Sep 14, 2008 2:17 pm
by swatantre
bodhisattva wrote:kejawen bukannya agama campuran islam,hindu,buddha dan jawa ki?kejawen percaya tuhan arab gusti allah swt dan kanjeng muhammad saw sbgai nabi ya ki?kejawen sesat juga donk!harus diperangi juga!
Jadi intinya, bisa saja aliran2 kejawen memakain istilah islam dicampur bahasa jawa bernuansa hindu-buddha, dan kebanyakan emmang begitu, tapi bukan berarti mereka percaya ama islam, awloh sbg Tuhan apalagi muh tolol sbg nabi. Istilah boleh dipake, tapi pengertian esensialnya beda. Jadi, lain kali kalo posting jangan ngasal nuduh orang lain sesat. Jangan sok cuap2 dan ngerasa bener sdr. Btw, muslim banget sih kamu......

Posted: Sun Sep 14, 2008 3:40 pm
by bodhisattva
swatantre wrote: Jadi intinya, bisa saja aliran2 kejawen memakain istilah islam dicampur bahasa jawa bernuansa hindu-buddha, dan kebanyakan emmang begitu, tapi bukan berarti mereka percaya ama islam, awloh sbg Tuhan apalagi muh tolol sbg nabi. Istilah boleh dipake, tapi pengertian esensialnya beda. Jadi, lain kali kalo posting jangan ngasal nuduh orang lain sesat. Jangan sok cuap2 dan ngerasa bener sdr. Btw, muslim banget sih kamu......
untuk memerangi muslim kamu harus menjadi muslim,geto swartantre,mang muslim ajah yang boleh ****?kite2 boleh juga lha ya0o....!
pokoke yang namanya nyembah gusti olloh dan kanjeng muhammad musti kudu dimusuhi juga!soale akarnya islam juga kan?jadi mesti di perangi dengan hadist dan ayat2 alquran juga!tul gak?

Posted: Thu Sep 18, 2008 2:21 pm
by meekomeeko
waktu smu dulu aq pernah puasa2 model kejawen itu, mutih pernah niatnya21 hari cuman kuat 2 minggu, ngebleng pernah, pati geni blom pernah, ngrowot sering...biasa deh dulu motivasinya pingin belajar sakti en bisa melet ceweq, dulu gw pernah pny monyet putih(gaib)bisa disuruh-suruh untuk liat t4 lain,jd yg diliat dia gw jg bisa liat getoo...yg gw heran waktu itu ada yg bacaannya gene
"bismillah bla bla
muhammad badanku rasul rasaku rabbi ...ku(lupa), badanku jasmaning allah, sang idhu putih namaning gaib, surya kembar netraku , sun pandenging umating rasul, gugur imane madhep marep marang aku..."
ampuh banget buat melet cewek muslim palagi jilbaber, tapi gilirannya nembak cewe kristen ga kena babar blasss heheh ..
sekarang gw g pernah lagi puasa-puasa yg bwt gitu2 tp cr ketentraman ati msh seh...abis gw aslinya kresten(katholik) seh, tp katholik g jelas juga :P
Barusan gw nerima sakramen krisma, ya msh puasa juga(wong pastor jg g nglarang koq), kesimpulannya gw neh kesimpulannya katholik kejawen(ada gak seh?)..idola gw Om Yesus dong sama mbah Semar(itu yg satu tangan nunjuk ke atas satunya yg di belakang nunjuk ke bawah) Ki Sabdo bisa nggak jelasin filosofinya?

Posted: Thu Sep 18, 2008 2:26 pm
by meekomeeko
Aliran Kemanusiaan siapa pepundhennya saat ini ki?bole tau ngak di mana tuh...buat lebih memanusiakan gw yg blm sempurna ini...

Posted: Fri Sep 19, 2008 9:18 am
by ki_sabdopalon
meekomeeko wrote:Aliran Kemanusiaan siapa pepundhennya saat ini ki?bole tau ngak di mana tuh...buat lebih memanusiakan gw yg blm sempurna ini...
Anda mungkin pernah mempelajari aliran sapto darmo yang pepundennya Eyang Semar.
Aliran Kemanusiaan(maaf yang benar adalah Peri Kemanusiaan) tidak ada pepundennya. Pelajaran Kejawen aliran Peri Kemanusiaan diajarkan hanya dalam lingkungan keluarga saja tidak pernah dimaksudkan untuk mendapatkan penganut dari luar. Ini karena ajaran aliran Peri Kemanusiaan kita anggap sangat sakral dan takutnya kalau tidak dibimbing secara perorangan bisa akan bisa mencelakakan orang-orang yang tingkat kemampuan batinya rendah. Kakek saya sungguh-sungguh menasihati saya dalam hal ini, karena dulu dia pernah melakukannya dan membuat nasib dan kehidupan seseorang dari kaya raya menjadi miskin dan menderita kemudian mati dalam waktu yang cepat, padahal kutukannya dilakukan tanpa disengaja karena emosi.
Ilmu Kejawen aliran Peri Kemanusiaan ini menurut kakek saya sebenarnya adalah ilmu tua atau ilmu yang hanya boleh dipelajari oleh orang-orang yang sudah tua maksudnya orang-orang yang kelekatannya pada duniawi sudah mulai longgar, sudah tenang dan bisa mengendalikan emosinya. Saya adalah perkecualian karena menurut kakek dan ibu saya, saya adalah titisan dari canggah atau nenek dari nenek saya sehingga dari kecil saya sudah memperlihatkan sifat-sifat orang tua.

Posted: Fri Sep 19, 2008 9:33 am
by ki_sabdopalon
meekomeeko wrote:waktu smu dulu aq pernah puasa2 model kejawen itu, mutih pernah niatnya21 hari cuman kuat 2 minggu, ngebleng pernah, pati geni blom pernah, ngrowot sering...biasa deh dulu motivasinya pingin belajar sakti en bisa melet ceweq, dulu gw pernah pny monyet putih(gaib)bisa disuruh-suruh untuk liat t4 lain,jd yg diliat dia gw jg bisa liat getoo...yg gw heran waktu itu ada yg bacaannya gene
"bismillah bla bla
muhammad badanku rasul rasaku rabbi ...ku(lupa), badanku jasmaning allah, sang idhu putih namaning gaib, surya kembar netraku , sun pandenging umating rasul, gugur imane madhep marep marang aku..."
ampuh banget buat melet cewek muslim palagi jilbaber, tapi gilirannya nembak cewe kristen ga kena babar blasss heheh ..
sekarang gw g pernah lagi puasa-puasa yg bwt gitu2 tp cr ketentraman ati msh seh...abis gw aslinya kresten(katholik) seh, tp katholik g jelas juga :P
Barusan gw nerima sakramen krisma, ya msh puasa juga(wong pastor jg g nglarang koq), kesimpulannya gw neh kesimpulannya katholik kejawen(ada gak seh?)..idola gw Om Yesus dong sama mbah Semar(itu yg satu tangan nunjuk ke atas satunya yg di belakang nunjuk ke bawah) Ki Sabdo bisa nggak jelasin filosofinya?
Sebenarnya rapal atau mantra itu bukanlah sesuatu yang penting, rapal atau mantra hanya menegaskan niat dalam hati. Yang penting adalah kekuatan niat atau laku anda. Kalau anda puasa berniat untuk melet cewek ya dapatnya itu. Kalau ingin biar kebal senjata tajam ya dapatnya itu. Semakin kuat niat anda atau kehendak anda dibuktikan dengan kekuatan lamanya berpuasa, semakin besar kekuatan batin anda yang membantu tercapai tujuan anda. Sedang rapal baik itu mengucapkan hong wilaheng weleh-weleh atau bismilah atau apapun tdk ada pengaruhnya.

Kalau cewek kristen itu lebih sulit dipelet itu bisa dimaklumi karena boleh percaya boleh tidak, orang kristen memang terlindungi oleh Yesus. Masing-masing ajaran memang ada pelindungnya, ada Yesus, ada Budha, ada Sai baba dan mereka semua punya tempat masing-masing di alam halus. Tetapi orang islam amat berbeda, karena ajaran islam adalah sesuatu yang palsu dan kosmetik sifatnya, yang disembahpun palsu alias tidak ada, sedangkan nabinya sama sekali tidak punya kekuatan batin, maka penganutnya sama sekali tidak terlindung. Doa-doa islam juga bukanlah menegaskan niat yang ada di hati mereka tetapi tidak lebih dari hafalan sehingga kebanyakan doa-doa orang islam adalah sia-sia.

Namun demikian anda harus hati-hati pada orang-orang islam yang mampu menyembuhkan dengan memindahkan penyakitnya ke hewan seperti siapa itu di TV ustad Haryono namanya. Sebaiknya jangan mengikuti penyembuhan dengan cara itu, karena sebenarnya anda hanya menunda penderitaan dengan cara mengalihkan penderitaan itu kepada hewan. Suatu saat dalam kehidupan lain anda harus menanggung penderitaan yang sama tetapi lebih berat karena dalam kehidupan sekarang anda sudah menimpakannya pada makhluk lain. Itu namanya hukum karma.

Soal filosofi Eyang Semar maaf saya tidak tahu. Saya pelajari sapto darmo waktu SMP dan tidak intens jadi lupa sekarang.

Sebagai tambahan, puasa-puasa dalam ajaran kejawen tidak dimaksudkan untuk mendapatkan kesaktian atau hal-hal duniawi. Puasa-puasa itu dilakukan sebagai laku agar kelekatan kita pada dunia atau ketagihan kita pada hal-hal dunia tidak semakin bertambah. Dengan berlatih puasa kejawen kita hanya makan dan minum apa yang dibutuhkan saja dan tidak berlebihan. Semakin lama kita puasa semakin kita menyadari bahwa kita sebenarnya atau sejatinya bukanlah badan fisik ini melainkan adalah roh. Kesadaran badan berganti jadi kesadaran roh.
Tapi kalau puasa-puasa yang anda lakukan bertujuan dan malah membuat anda keranjingan pada hal-hal duniawi seperti misalnya wanita, harta dsb. Maka anda sudah salah jalan atau tersesat.

Posted: Mon Sep 22, 2008 5:19 am
by meekomeeko
klo dulu saya akuin sih emang tersesat, tapi krn ketemu orang tua2 yang udah mapan/menep ati dan jiwanya, ya terus ditanyain apa mo gitu terus ampe tua baru deh aku mikir...at least proses yang saya jalani dulu itu bisa membuat saya yakin adanya suatu kekuatan mahabesar di luar diri ini yang bisa dirasakan, disentuh tanpa melalui keharusan-keharusan ritual agama tertentu, emang dah buktikan dulu waktu merapal mantra yg hrsnya pake ayt quran tak ganti mazmur dari alkitab seperti "Tuhan bentengku, perisaiku dst eh dibacok juga gpp tuh, jadi g usah pake Arab-araban emang wong arab. :roll:
Btw saya blm pernah ikut aliran saptodarmo tapi emang tau tentang semar itu dari dongeng simbah suwargi, biar dongeng tapi lebih pantes diidolakan drpd si...(initial M) hehehehe tau deh.