bertemu Tuhan....Al-Kafirun_Mukmin wrote:@ Yusah
ya sudah jika itu pendapat anda.. tp jika boleh sy tanya, apa yg palig anda inginkn d surga?..
Kata "KAFIR" TIDAK MENGHINA kata muslim. BETULKAH
Re: Kata "KAFIR" TIDAK MENGHINA kata muslim. BETULKAH
Re: Kata "KAFIR" TIDAK MENGHINA kata muslim. BETULKAH
ya karena kita hidup di dunia yang masih jasmani yang paling cocok ya itu.. kan namanya juga kebutuhan jasmani..he heorangberpikir wrote:@ Yusah,
Agama = Rohani
Dunia = Jasmani
Manusia mencari Agama karena dikarenakan Rohani yang Haus, tapi jika ajaran Rohani yang dianut malah diajarkan untuk hal2 keduniawian, apakah layak Agama tersebut di anut? Contoh, 72 Bidadari yang montok sebagai pahala di Surga
saya kasihan pada anda kok pengetahuan islam anda hanya yang menyeramkan aja ya. mana mau orang masuk islam kalo begitu mah atuh... mestinya anda berfikir kok ada orang yang beragama islam ya..? kok ada orang yang mau jadi mualaf orang berpengaruh lagi.. belajarlah lebih dalam tentang islam.. insya allah kkalo anda sudah faham sampai ke akar-akarnya. anda akan rela mati dalam islam... pasti anda ga mau deh.. he he heorangberpikir wrote:
- 1. Seorang Pencuri, ingin bertobat, membaca Quran dan Hadist, malah menemukan kelakuan junjungannya Perampok ....... kira2 apa yang terjadi ama si pencuri tersebut?
- 2. Seorang Pembunuh, ingin menemukan pertobatan dalam Islam, malah diajarkan darah kafir halal untuk dipertumpahkan ......
- 3. Seorang Pe-zinah, ingin mengakhiri petualangan cintanya dikarenakan cinta-nya terhadap keluarga dan anak2nya, malah disodorkan Poligami dalam Islam
Apakah anda benar-benar menemukan apa yang anda cari didalam Islam?
- 4. Seorang Anak Durhaka, ingin bertaubat dan menghormati kembali kedua orang tuanya, tapi setelah mempelajari Islam, malah didapatkan sang Muhammad tidak bisa memaafkan Ibu kandungnya sendiri walaupun ibunya sudah meninggal
Benarkah Islam adalah solusi hidup anda?
Salam
- Al-Kafirun_Mukmin
- Posts: 1135
- Joined: Sat Jan 22, 2011 7:13 am
Re: Kata "KAFIR" TIDAK MENGHINA kata muslim. BETULKAH
hahahahaahaa.. sungguh jawaban yg menarik.. :Dyusah wrote: bertemu Tuhan....
sy rasa orng beriman pun oasti mengucapkn ini, hanya sy heran, bgaimna bisa nyambung kebutuhan jasmani masih d perlukn di surga, padahal kita dekat dngn DIA, ttp kita masih lapar, haus, pengen , dsb dsb..
salam akm..
- orangberpikir
- Posts: 228
- Joined: Sat Feb 19, 2011 2:29 am
Re: Kata "KAFIR" TIDAK MENGHINA kata muslim. BETULKAH
orangberpikir wrote:@ yusah,
Agama = Rohani
Dunia = Jasmani
Manusia mencari Agama karena dikarenakan Rohani yang Haus, tapi jika ajaran Rohani yang dianut malah diajarkan untuk hal2 keduniawian, apakah layak Agama tersebut di anut? Contoh, 72 Bidadari yang montok sebagai pahala di Surga
Cocok buat mereka yang tidak mempunyai hati nurani, gangguan jiwa, dan malas menggunakan otaknya.yusah wrote:ya karena kita hidup di dunia yang masih jasmani yang paling cocok ya itu.. kan namanya juga kebutuhan jasmani..he he
Buat apa saya percayai ajaran agama yang ujung-ujungnya dikembalikan ke-duniawian?yusah wrote:saya kasihan pada anda kok pengetahuan islam anda hanya yang menyeramkan aja ya. mana mau orang masuk islam kalo begitu mah atuh... mestinya anda berfikir kok ada orang yang beragama islam ya..? kok ada orang yang mau jadi mualaf orang berpengaruh lagi.. belajarlah lebih dalam tentang islam.. insya allah kkalo anda sudah faham sampai ke akar-akarnya. anda akan rela mati dalam islam... pasti anda ga mau deh.. he he he
Di akhirat nanti, saya ingin bertemu dengan Tuhan Sejati bukan dengan Germo.
Re: Kata "KAFIR" TIDAK MENGHINA kata muslim. BETULKAH
yusah wrote: bertemu Tuhan....
ya karena kita punya nafsu..punya keinginan macam-macam. itulah enaknya punya Tuhan yang bernama Allah SWT. dia tidak merampas nafsu manusia setelah kita berada di akhirat. nafsulah yang membuat dunia ini ramai... kalo udah tak ada nafsu paling kita jadi malaikat.. sungguh membosankan hidup tanpa nafsu...huh...!!!Al-Kafirun_Mukmin wrote:hahahahaahaa.. sungguh jawaban yg menarik.. :D
sy rasa orng beriman pun oasti mengucapkn ini, hanya sy heran, bgaimna bisa nyambung kebutuhan jasmani masih d perlukn di surga, padahal kita dekat dngn DIA, ttp kita masih lapar, haus, pengen , dsb dsb..
salam akm..
- Al-Kafirun_Mukmin
- Posts: 1135
- Joined: Sat Jan 22, 2011 7:13 am
Re: Kata "KAFIR" TIDAK MENGHINA kata muslim. BETULKAH
ini menurut sy ya, silah kn anda menilai
1. menuruti hawa nafsu = dosa
hawa nafsu adalah ujian bgi manusia, mengikuti hawa nafsu atau bersekutu dngn Allah..
2. Anda bilang tanpa nafsu membosankn, dlm hal manusiawi tentu sy setuju.. yg psti sy meragukn kita masih mmpunyai sifat manusia ketika d akherat, sebab tubuh kita mati di dunia..
3. nafsu d akherat, malaikat kira2 punya nafsu ngga??..mereka bosan ga ya?..
" sy ingin seperti anak2 Allah di surga.. "
1. menuruti hawa nafsu = dosa
hawa nafsu adalah ujian bgi manusia, mengikuti hawa nafsu atau bersekutu dngn Allah..
2. Anda bilang tanpa nafsu membosankn, dlm hal manusiawi tentu sy setuju.. yg psti sy meragukn kita masih mmpunyai sifat manusia ketika d akherat, sebab tubuh kita mati di dunia..
3. nafsu d akherat, malaikat kira2 punya nafsu ngga??..mereka bosan ga ya?..
" sy ingin seperti anak2 Allah di surga.. "
Re: Kata "KAFIR" TIDAK MENGHINA kata muslim. BETULKAH
PENJELASAN SURGA DALAM ISLAM :
Keberadaan Surga
Keberadaan surga ditunjukkan dengan dalil dari al-Qur’an dan as-Sunnah. Dari al-Qur’an, di antaranya adalah firman Alloh subhanahu wata’ala, artinya,
“Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidrotil Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal.” (QS. An-Najm: 13-15)
Disebutkan di dalam as-Shohihain (riwayat al-Bukhori dan Muslim) dari hadits Anas rodhiyAllohu ‘anhu dalam kisah Isro’ Mi’roj bahwa Nabi shollAllohu ‘alaihi wasallam melihat Sidrotil Muntaha dan melihat di sisinya ada Jannatul Ma’wa. Beliau bersabda,
“Kemudian Jibril membawaku pergi hingga berhenti di Sidrotil Muntaha, maka Sidrotil Muntaha itu diliputi warna-warni yang aku sendiri tidak mengetahui apa itu. Lalu beliau bersabda, “Kemudian aku masuk ke dalam surga dan ternyata di dalamnya bertahtakan mutiara dan debunya terbuat dari misik.” (HR al-Bukhori dan Muslim)
Dan di dalam riwayat lain dari Ibnu Umar rodhiyAllohu ‘anhu, Rasululloh shollAllohu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Sesungguhnya salah seorang di antara kalian apabila mati maka akan diperlihatkan kepadanya tempat kembalinya setiap pagi dan sore. Kalau diperlihatkan bahwa dia termasuk penghuni neraka, maka dia akan menjadi penghuni neraka. Dan Jika diperlihatkan sebagai penghuni surga, maka dia akan menjadi penghuni surga. Lalu dikatakan, “Inilah tempatmu hingga Alloh membangkitkanmu pada hari Kiamat.” (HR al-Bukhori dan Muslim)
Dan masih banyak lagi ayat-ayat dan hadits yang menunjukkan bahwa surga adalah makhluk Alloh subhanahu wata’ala yang telah diciptakan, sebagaimana pula dengan neraka. Maka orang yang menyelisihi keyakinan ini adalah termasuk ahli bid’ah, seperti mu’tazilah yang mengatakan bahwa surga belum diciptakan, tetapi baru diciptakan pada hari Kiamat kelak.
Pintu-Pintu Surga
Alloh subhanahu wata’ala berfirman, artinya,
“Dan orang-orang yang bertaqwa kepada Robbnya dibawa ke surga berombong-rombongan (pula). Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya, “Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu, berbahagialah kamu! maka masukilah surga ini, sedang kamu kekal di dalamnya” (QS. Az-Zumar: 73)
Di dalam ayat ini Alloh subhanahu wata’ala menyebutkan bahwa surga memiliki pintu-pintu, sebagaimana juga neraka. Dan pintu-pintu surga apabila nanti telah terbuka, maka akan terus dibiarkan terbuka tidak sebagaimana pintu neraka, ia akan ditutup rapat sebab neraka merupakan penjara. Alloh subhanahu wata’ala berfirman, artinya,
“Ini adalah kehormatan (bagi mereka). Dan sesungguhnya bagi orang-orang yang bertaqwa benar-benar (disediakan) tempat kembali yang baik, (yaitu) surga ‘Adn yang pintu-pintunya terbuka bagi mereka.” (QS. Shod: 49-50)
Adapun neraka, maka tidak demikian, sebagaimana firman Alloh subhanahu wata’ala,
“(Yaitu) api (disediakan) Alloh yang dinyalakan, yang (naik) sampai ke hati. Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka.” (QS. Al-Humazah: 6- 8)
Rahasia di balik terbukanya pintu surga bagi para penghuninya adalah karena mereka dapat mondar-mandir, datang dan pergi ke mana saja sesuka mereka. Dan yang ke dua adalah karena malaikat masuk ke dalam surga setiap waktu dengan penuh sikap lembut dan ramah. Ini menunjukkan bahwa surga merupakan tempat aman dan kedamaian yang tidak butuh untuk dikunci (ditutup) pintunya.
Di dalam sebuah hadits, Nabi shollAllohu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Di dalam surga terdapat delapan pintu, salah satunya sebuah pintu yang disebut dengan “ar-Royyan”. Tidak memasuki pintu tersebut kecuali orang-orang yang berpuasa.”
Di Manakah Surga Berada?
Alloh subhanahu wata’ala berfirman, artinya,
“Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidrotil Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal.“ (QS. An-Najm: 13-15)
Ayat ini menunjukkan bahwa surga itu berada di atas langit, karena Sidrotil Muntaha berada di atas langit. Dan juga firman Alloh subhanahu wata’ala, artinya,
“Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezkimu dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu.” (QS. Adz-Dzaariyaat:22)
Imam Mujahid berkata, “Yang dimaksudkan adalah surga.” Dan Ibnu Abbas rodhiyAllohu ‘anhu juga berkata, ” Surga itu berada di atas langit yang ke tujuh.”
Kunci Surga
Rasululloh shollAllohu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Kunci Surga adalah persaksian tiada ilah yang berhak disembah kecuali Alloh.” (HR Ahmad 5/242). Dikatakan kepada Wahb bin Munabbih, “Bukankah kunci surga itu adalah kalimat la ilaha illAlloh? Maka dia menjawab, ” Ya, akan tetapi tiadalah suatu kunci itu kecuali dia mempunyai gigi-gigi. Jika engkau datang dengan kunci yang bergigi, maka surga akan terbuka, jika tidak, maka tidak akan terbuka. Beliau memaksudkan dengan gigi di sini adalah rukun-rukun Islam.
Jalan Menuju Surga
Jalan menuju surga telah disepakati oleh para rosul dari awal hingga akhir hanyalah satu. Sedangkan jalan ke neraka amatlah banyak tidak terhitung. Oleh karena itu Alloh subhanahu wata’ala menyebutkan bahwa jalan yang lurus itu hanyalah satu dan menyebutkan jalan kesesatan adalah banyak. Alloh subhanahu wata’ala berfirman, artinya,
“Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Alloh kepadamu agar kamu bertaqwa.” (QS. Al an’am: 153)
Dan Ibnu Abbas rodhiyAllohu ‘anhu pernah berkata, “Rasululloh shollAllohu ‘alaihi wasallam membuatkan kami sebuah garis lurus lalu bersabda, “Ini adalah jalan Alloh“. Kemudian beliau membuat banyak garis di sebelah kanan dan kirinya lalu bersabda, “Ini adalah jalan-jalan, dan pada setiap jalan itu terdapat syetan yang menyeru ke sana.” Lalu beliau membacakan ayat tersebut di atas.
Tingkatan Surga
Surga memiliki tingkatan-tingkatan, sebagaimana firman Alloh subhanahu wata’ala, artinya,
”(Kedudukan) mereka itu bertingkat-tingkat di sisi Alloh, dan Alloh Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.” (QS. Ali Imron: 163)
“Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Robbnya dan ampunan serta rejeki (nikmat) yang mulia.” (QS. Al-Anfaal:4)
Tingkatan surga tertinggi adalah surga Nabi Muhammad shollAllohu ‘alaihi wasallam yaitu “Al Wasilah” sebagaimana dalam hadits riwayat imam Muslim dari Amr bin al-Ash rodhiyAllohu ‘anhu bahwa dia mendengar Nabi shollAllohu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Apabila kalian mendengar muadzin (sedang adzan) maka ucapkanlah seperti yang dia ucapkan kemudian bershalawatlah kepadaku, karena barangsiapa yang bershalawat kepadaku satu kali maka Alloh akan bershalawat untuknya sepuluh kali. Kemudian mintalah untukku Al-Wasilah, Karena ia merupakan kedudukan di surga yang tidak layak kecuali hanya untuk seorang hamba saja dari hamba-hamba Alloh, dan aku berharap orang itu adalah aku. Barangsiapa yang meminta untukku al-Wasilah maka dia berhak mendapatkan syafa’atku.” (HR. Muslim).
Nama-nama Surga
Surga biasanya disebut dengan Jannah, dan inilah nama yang umun digunakan untuk menyebut tempat ini dan segala yang terdapat di dalamnya berupa kenikmatan, kelezatan, kemewahan, dan kebahagiaan. Nama-nama lain dari Surga di antaranya yaitu:
1. Darus Salam
Sebagaimana firman Alloh subhanahu wata’ala, artinya,
“Bagi mereka (disediakan) Darussalam (surga) pada sisi Robbnya dan Dialah Pelindung mereka disebabkan amal-amal sholeh yang selalu mereka kerjakan.” (QS. Al-An’am: 127)
Surga adalah Darussalam (negri keselamatan) dari segala musibah, kecelakaan, dan segala hal yang tidak disukai, dan dia merupakan negri Alloh subhanahu wata’ala, diambil dari nama Alloh “as-Salam”. Alloh subhanahu wata’ala pun mengucapkan salam atas mereka,
“Di surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa yang mereka minta. (Kepada mereka dikatakan), “Salam”, sebagai ucapan selamat dari Robb Yang Maha Penyayang.” (QS. Yaasiin: 57-5 8)
2. Jannatu ‘adn
Sebagaimana firman Alloh subhanahu wata’ala, artinya,
“(Yaitu) surga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang sholeh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya, dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu, (sambil mengucapkan), “Salamun ‘alaikum bima shabartum”. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.” (QS. Ar-Ra’d: 23-24)
3. Jannatul Khuld
Karena penduduknya kekal di dalamnya dan tidak akan berpindah ke alam (tempat) lain. Alloh subhanahu wata’ala berfirman, artinya,
”Katakanlah, “Apakah (azab) yang demikian itu yang baik, atau surga yang kekal yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertaqwa?” Surga itu menjadi balasan dan tempat kembali bagi mereka.” (QS. Al-Furqan: 15)
4. Darul Muqamah
Sebagaimana firman Alloh subhanahu wata’ala, artinya,
“Dan mereka berkata:”Segala puji bagi Alloh yang telah menghilangkan duka cita dari kami.Sesungguhnya Robb kami benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga) dari karunia-Nya; di dalamnya kami tiada merasa lelah dan tiada pula merasa lesu”. (QS. Faathir: 34-35)
5. Jannatul Ma’wa, al-Ma’wa artinya adalah tempat menetap sebagaimana firman Alloh subhanahu wata’ala dalam surat an-Najm di atas. Disebut demikian karena surga merupakan tempat menetapnya orang-orang mukmin.
6. Jannatun Na’im
7. Al Muqamul Amin
*) Sumber: Buku “Biladul Afrah”, Sulaiman bin Shalih al-Khurasyi, Gambaran surga secara ringkas dari kitab “Hadil Arwah” Imam Ibnul Qayyim.
Keberadaan Surga
Keberadaan surga ditunjukkan dengan dalil dari al-Qur’an dan as-Sunnah. Dari al-Qur’an, di antaranya adalah firman Alloh subhanahu wata’ala, artinya,
“Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidrotil Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal.” (QS. An-Najm: 13-15)
Disebutkan di dalam as-Shohihain (riwayat al-Bukhori dan Muslim) dari hadits Anas rodhiyAllohu ‘anhu dalam kisah Isro’ Mi’roj bahwa Nabi shollAllohu ‘alaihi wasallam melihat Sidrotil Muntaha dan melihat di sisinya ada Jannatul Ma’wa. Beliau bersabda,
“Kemudian Jibril membawaku pergi hingga berhenti di Sidrotil Muntaha, maka Sidrotil Muntaha itu diliputi warna-warni yang aku sendiri tidak mengetahui apa itu. Lalu beliau bersabda, “Kemudian aku masuk ke dalam surga dan ternyata di dalamnya bertahtakan mutiara dan debunya terbuat dari misik.” (HR al-Bukhori dan Muslim)
Dan di dalam riwayat lain dari Ibnu Umar rodhiyAllohu ‘anhu, Rasululloh shollAllohu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Sesungguhnya salah seorang di antara kalian apabila mati maka akan diperlihatkan kepadanya tempat kembalinya setiap pagi dan sore. Kalau diperlihatkan bahwa dia termasuk penghuni neraka, maka dia akan menjadi penghuni neraka. Dan Jika diperlihatkan sebagai penghuni surga, maka dia akan menjadi penghuni surga. Lalu dikatakan, “Inilah tempatmu hingga Alloh membangkitkanmu pada hari Kiamat.” (HR al-Bukhori dan Muslim)
Dan masih banyak lagi ayat-ayat dan hadits yang menunjukkan bahwa surga adalah makhluk Alloh subhanahu wata’ala yang telah diciptakan, sebagaimana pula dengan neraka. Maka orang yang menyelisihi keyakinan ini adalah termasuk ahli bid’ah, seperti mu’tazilah yang mengatakan bahwa surga belum diciptakan, tetapi baru diciptakan pada hari Kiamat kelak.
Pintu-Pintu Surga
Alloh subhanahu wata’ala berfirman, artinya,
“Dan orang-orang yang bertaqwa kepada Robbnya dibawa ke surga berombong-rombongan (pula). Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya, “Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu, berbahagialah kamu! maka masukilah surga ini, sedang kamu kekal di dalamnya” (QS. Az-Zumar: 73)
Di dalam ayat ini Alloh subhanahu wata’ala menyebutkan bahwa surga memiliki pintu-pintu, sebagaimana juga neraka. Dan pintu-pintu surga apabila nanti telah terbuka, maka akan terus dibiarkan terbuka tidak sebagaimana pintu neraka, ia akan ditutup rapat sebab neraka merupakan penjara. Alloh subhanahu wata’ala berfirman, artinya,
“Ini adalah kehormatan (bagi mereka). Dan sesungguhnya bagi orang-orang yang bertaqwa benar-benar (disediakan) tempat kembali yang baik, (yaitu) surga ‘Adn yang pintu-pintunya terbuka bagi mereka.” (QS. Shod: 49-50)
Adapun neraka, maka tidak demikian, sebagaimana firman Alloh subhanahu wata’ala,
“(Yaitu) api (disediakan) Alloh yang dinyalakan, yang (naik) sampai ke hati. Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka.” (QS. Al-Humazah: 6- 8)
Rahasia di balik terbukanya pintu surga bagi para penghuninya adalah karena mereka dapat mondar-mandir, datang dan pergi ke mana saja sesuka mereka. Dan yang ke dua adalah karena malaikat masuk ke dalam surga setiap waktu dengan penuh sikap lembut dan ramah. Ini menunjukkan bahwa surga merupakan tempat aman dan kedamaian yang tidak butuh untuk dikunci (ditutup) pintunya.
Di dalam sebuah hadits, Nabi shollAllohu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Di dalam surga terdapat delapan pintu, salah satunya sebuah pintu yang disebut dengan “ar-Royyan”. Tidak memasuki pintu tersebut kecuali orang-orang yang berpuasa.”
Di Manakah Surga Berada?
Alloh subhanahu wata’ala berfirman, artinya,
“Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidrotil Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal.“ (QS. An-Najm: 13-15)
Ayat ini menunjukkan bahwa surga itu berada di atas langit, karena Sidrotil Muntaha berada di atas langit. Dan juga firman Alloh subhanahu wata’ala, artinya,
“Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezkimu dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu.” (QS. Adz-Dzaariyaat:22)
Imam Mujahid berkata, “Yang dimaksudkan adalah surga.” Dan Ibnu Abbas rodhiyAllohu ‘anhu juga berkata, ” Surga itu berada di atas langit yang ke tujuh.”
Kunci Surga
Rasululloh shollAllohu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Kunci Surga adalah persaksian tiada ilah yang berhak disembah kecuali Alloh.” (HR Ahmad 5/242). Dikatakan kepada Wahb bin Munabbih, “Bukankah kunci surga itu adalah kalimat la ilaha illAlloh? Maka dia menjawab, ” Ya, akan tetapi tiadalah suatu kunci itu kecuali dia mempunyai gigi-gigi. Jika engkau datang dengan kunci yang bergigi, maka surga akan terbuka, jika tidak, maka tidak akan terbuka. Beliau memaksudkan dengan gigi di sini adalah rukun-rukun Islam.
Jalan Menuju Surga
Jalan menuju surga telah disepakati oleh para rosul dari awal hingga akhir hanyalah satu. Sedangkan jalan ke neraka amatlah banyak tidak terhitung. Oleh karena itu Alloh subhanahu wata’ala menyebutkan bahwa jalan yang lurus itu hanyalah satu dan menyebutkan jalan kesesatan adalah banyak. Alloh subhanahu wata’ala berfirman, artinya,
“Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Alloh kepadamu agar kamu bertaqwa.” (QS. Al an’am: 153)
Dan Ibnu Abbas rodhiyAllohu ‘anhu pernah berkata, “Rasululloh shollAllohu ‘alaihi wasallam membuatkan kami sebuah garis lurus lalu bersabda, “Ini adalah jalan Alloh“. Kemudian beliau membuat banyak garis di sebelah kanan dan kirinya lalu bersabda, “Ini adalah jalan-jalan, dan pada setiap jalan itu terdapat syetan yang menyeru ke sana.” Lalu beliau membacakan ayat tersebut di atas.
Tingkatan Surga
Surga memiliki tingkatan-tingkatan, sebagaimana firman Alloh subhanahu wata’ala, artinya,
”(Kedudukan) mereka itu bertingkat-tingkat di sisi Alloh, dan Alloh Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.” (QS. Ali Imron: 163)
“Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Robbnya dan ampunan serta rejeki (nikmat) yang mulia.” (QS. Al-Anfaal:4)
Tingkatan surga tertinggi adalah surga Nabi Muhammad shollAllohu ‘alaihi wasallam yaitu “Al Wasilah” sebagaimana dalam hadits riwayat imam Muslim dari Amr bin al-Ash rodhiyAllohu ‘anhu bahwa dia mendengar Nabi shollAllohu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Apabila kalian mendengar muadzin (sedang adzan) maka ucapkanlah seperti yang dia ucapkan kemudian bershalawatlah kepadaku, karena barangsiapa yang bershalawat kepadaku satu kali maka Alloh akan bershalawat untuknya sepuluh kali. Kemudian mintalah untukku Al-Wasilah, Karena ia merupakan kedudukan di surga yang tidak layak kecuali hanya untuk seorang hamba saja dari hamba-hamba Alloh, dan aku berharap orang itu adalah aku. Barangsiapa yang meminta untukku al-Wasilah maka dia berhak mendapatkan syafa’atku.” (HR. Muslim).
Nama-nama Surga
Surga biasanya disebut dengan Jannah, dan inilah nama yang umun digunakan untuk menyebut tempat ini dan segala yang terdapat di dalamnya berupa kenikmatan, kelezatan, kemewahan, dan kebahagiaan. Nama-nama lain dari Surga di antaranya yaitu:
1. Darus Salam
Sebagaimana firman Alloh subhanahu wata’ala, artinya,
“Bagi mereka (disediakan) Darussalam (surga) pada sisi Robbnya dan Dialah Pelindung mereka disebabkan amal-amal sholeh yang selalu mereka kerjakan.” (QS. Al-An’am: 127)
Surga adalah Darussalam (negri keselamatan) dari segala musibah, kecelakaan, dan segala hal yang tidak disukai, dan dia merupakan negri Alloh subhanahu wata’ala, diambil dari nama Alloh “as-Salam”. Alloh subhanahu wata’ala pun mengucapkan salam atas mereka,
“Di surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa yang mereka minta. (Kepada mereka dikatakan), “Salam”, sebagai ucapan selamat dari Robb Yang Maha Penyayang.” (QS. Yaasiin: 57-5 8)
2. Jannatu ‘adn
Sebagaimana firman Alloh subhanahu wata’ala, artinya,
“(Yaitu) surga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang sholeh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya, dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu, (sambil mengucapkan), “Salamun ‘alaikum bima shabartum”. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.” (QS. Ar-Ra’d: 23-24)
3. Jannatul Khuld
Karena penduduknya kekal di dalamnya dan tidak akan berpindah ke alam (tempat) lain. Alloh subhanahu wata’ala berfirman, artinya,
”Katakanlah, “Apakah (azab) yang demikian itu yang baik, atau surga yang kekal yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertaqwa?” Surga itu menjadi balasan dan tempat kembali bagi mereka.” (QS. Al-Furqan: 15)
4. Darul Muqamah
Sebagaimana firman Alloh subhanahu wata’ala, artinya,
“Dan mereka berkata:”Segala puji bagi Alloh yang telah menghilangkan duka cita dari kami.Sesungguhnya Robb kami benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga) dari karunia-Nya; di dalamnya kami tiada merasa lelah dan tiada pula merasa lesu”. (QS. Faathir: 34-35)
5. Jannatul Ma’wa, al-Ma’wa artinya adalah tempat menetap sebagaimana firman Alloh subhanahu wata’ala dalam surat an-Najm di atas. Disebut demikian karena surga merupakan tempat menetapnya orang-orang mukmin.
6. Jannatun Na’im
7. Al Muqamul Amin
*) Sumber: Buku “Biladul Afrah”, Sulaiman bin Shalih al-Khurasyi, Gambaran surga secara ringkas dari kitab “Hadil Arwah” Imam Ibnul Qayyim.
Re: Kata "KAFIR" TIDAK MENGHINA kata muslim. BETULKAH
So... Bukan cuma makan, minum, seks doang...
Tapi juga ada
Ketenangan tanpa pernah ada lagi rasa takut/khawatir/marah...
kebahagiaa tanpa pernah ada lagi rasa sedih/susah/gelisah.
Cukup tanpa pernah ada lagi rasa kekurangan.
Kedamaian tanpa pernah ada lagi konflik.
Cinta tanpa pernah ada lagi rasa iri/dengki.
Sehat tanpa pernah ada lagi sakit/lemah.
Sejuk tanpa pernah ada lagi merasakan terlalu panas atau dingin.
Orang-orang saling memberi salam, tidak ada iri/dengki dan caci maki, semua muka ceria, semua orang menjadi muda kembali, semua terlihat indah dilihat mata, tak perlu membuang hajat, waktu tidak lagi mengikat, tidak ada perkataan sia2, tidak ada perkataan kotor. Semua hati diilhami dengan kebaikan....
Tidak ada kenikmatan yang lebih besar di hari itu yaitu melihat Dzat Allah...
Lebih mantap dari lagunya john lenon "imagine" khan....
Tapi juga ada
Ketenangan tanpa pernah ada lagi rasa takut/khawatir/marah...
kebahagiaa tanpa pernah ada lagi rasa sedih/susah/gelisah.
Cukup tanpa pernah ada lagi rasa kekurangan.
Kedamaian tanpa pernah ada lagi konflik.
Cinta tanpa pernah ada lagi rasa iri/dengki.
Sehat tanpa pernah ada lagi sakit/lemah.
Sejuk tanpa pernah ada lagi merasakan terlalu panas atau dingin.
Orang-orang saling memberi salam, tidak ada iri/dengki dan caci maki, semua muka ceria, semua orang menjadi muda kembali, semua terlihat indah dilihat mata, tak perlu membuang hajat, waktu tidak lagi mengikat, tidak ada perkataan sia2, tidak ada perkataan kotor. Semua hati diilhami dengan kebaikan....
Tidak ada kenikmatan yang lebih besar di hari itu yaitu melihat Dzat Allah...
Lebih mantap dari lagunya john lenon "imagine" khan....
- Al-Kafirun_Mukmin
- Posts: 1135
- Joined: Sat Jan 22, 2011 7:13 am
Re: Kata "KAFIR" TIDAK MENGHINA kata muslim. BETULKAH
maap, lebih mantab lagunya john Lenon.. "imagine there is no religion"asal usil wrote:So... Bukan cuma makan, minum, seks doang...
Tapi juga ada
Ketenangan tanpa pernah ada lagi rasa takut/khawatir/marah...
kebahagiaa tanpa pernah ada lagi rasa sedih/susah/gelisah.
Cukup tanpa pernah ada lagi rasa kekurangan.
Kedamaian tanpa pernah ada lagi konflik.
Cinta tanpa pernah ada lagi rasa iri/dengki.
Sehat tanpa pernah ada lagi sakit/lemah.
Sejuk tanpa pernah ada lagi merasakan terlalu panas atau dingin.
Orang-orang saling memberi salam, tidak ada iri/dengki dan caci maki, semua muka ceria, semua orang menjadi muda kembali, semua terlihat indah dilihat mata, tak perlu membuang hajat, waktu tidak lagi mengikat, tidak ada perkataan sia2, tidak ada perkataan kotor. Semua hati diilhami dengan kebaikan....
Tidak ada kenikmatan yang lebih besar di hari itu yaitu melihat Dzat Allah...
Lebih mantap dari lagunya john lenon "imagine" khan....
td di atas katanya surga tidak di kunci pintunya
trus ada orang datang ke surga harus bawa kunci..
selama nafsu/kebutuhan daging masih ada.. ujian masih ada..
Re: Kata "KAFIR" TIDAK MENGHINA kata muslim. BETULKAH
1. ya kalo di dunia. kalo diakhirat ga ada dosa lagi.. apapun kutahu yang kumau...Al-Kafirun_Mukmin wrote:ini menurut sy ya, silah kn anda menilai
1. menuruti hawa nafsu = dosa
hawa nafsu adalah ujian bgi manusia, mengikuti hawa nafsu atau bersekutu dngn Allah..
2. Anda bilang tanpa nafsu membosankn, dlm hal manusiawi tentu sy setuju.. yg psti sy meragukn kita masih mmpunyai sifat manusia ketika d akherat, sebab tubuh kita mati di dunia..
3. nafsu d akherat, malaikat kira2 punya nafsu ngga??..mereka bosan ga ya?..
" sy ingin seperti anak2 Allah di surga.. "
2. mati didunia dan dihidupkan lagi diakhirat dengan keadaan yang sama sprti didunia. bahkan untuk ahli surga umurnya skitar 30 tahunan..dengan wajah yang ganteng dan cuantik..bahenol nerkom...
3. malaikat ga punya napsu.. jadi ga punya kahayang...he he
Re: Kata "KAFIR" TIDAK MENGHINA kata muslim. BETULKAH
MURTAD ITU ARTINYA APA SIIIIIIIIIHHHHHH??????????????
Re: Kata "KAFIR" TIDAK MENGHINA kata muslim. BETULKAH
murtad itu merubah status dari muslim jadi kafir..mamat wrote:MURTAD ITU ARTINYA APA SIIIIIIIIIHHHHHH??????????????
dari penghuni surga jadi penghuni penjara neraka..
dari orang mulia jadi orang hina.. bahkan derajatnya lebih rendah dari hewan...
jadi alangkah anehnya kalo ada orang yang murtad...
- kokokbeluk
- Posts: 2541
- Joined: Tue Apr 26, 2011 12:43 am
- Location: Bukan TUHAN yang ngomong ame muhammad saw di gua hira! TAPI hantu!
Re: Kata "KAFIR" TIDAK MENGHINA kata muslim. BETULKAH
Entu mah kata orang yang masih islam.............!syusah wrote:murtad itu merubah status dari muslim jadi kafir..
dari penghuni surga jadi penghuni penjara neraka..
dari orang mulia jadi orang hina.. bahkan derajatnya lebih rendah dari hewan...
jadi alangkah anehnya kalo ada orang yang murtad...
Kalu kata orang yang udah jadi NON muslim (mayoritas manusia di dunia!) mah laen lagi coy.......!
Re: Kata "KAFIR" TIDAK MENGHINA kata muslim. BETULKAH
mamat wrote:MURTAD ITU ARTINYA APA SIIIIIIIIIHHHHHH??????????????
Wouow betapa mulianya ajaran islam ini. Sungguh sangat mulia, baru kali ini saya lihat kemuliaan sebuah agama.yusah wrote: murtad itu merubah status dari muslim jadi kafir..
dari penghuni surga jadi penghuni penjara neraka..
dari orang mulia jadi orang hina.. bahkan derajatnya lebih rendah dari hewan...
jadi alangkah anehnya kalo ada orang yang murtad...
Bung yusah, masih ada yg lebih mulia lagi ngak ajaran islam ttg kafir? Tambahin atuh dunk siapa tahu saya bisa jadi mualaf.
thx
Re: Kata "KAFIR" TIDAK MENGHINA kata muslim. BETULKAH
banyak siihh cuma kamu mau ga dengernya..!! he he he soalne telinga kafir itu dah tertutup... namanya juga kafir dari kata caver alias jilid / penutrup buku.. xixixixixixi
- mamatmaniak
- Posts: 251
- Joined: Mon Sep 01, 2008 9:21 pm
Re:
Katae Ouwloh mu itu esa or satu, kog pake kata ganti kami ????monasjazz wrote::P
hehehe ...
KAMI lah yang MAHA KUASA
inilah kepastianKU
di akhirat, engkau ( KFR) akan AKU hinakan sesuai ketentuan/ketetapanKU
di dunia, engkau akan dihinakan oleh para utusanKU,
ummat/kaum yang menciantaiKU dan AKU mencinta mereka
sesungguhnya engkau ( KFR) tiada pelindung seorangpun bagimu ...
Re: Kata "KAFIR" TIDAK MENGHINA kata muslim. BETULKAH
artinya Tuhan yang tahu diri.... pelajari tafsir quran..!
- mamatmaniak
- Posts: 251
- Joined: Mon Sep 01, 2008 9:21 pm
Re: Kata "KAFIR" TIDAK MENGHINA kata muslim. BETULKAH
Dia Tidak melupakan Jibril dan Muhammad ...yusah wrote:artinya Tuhan yang tahu diri.... pelajari tafsir quran..!
- Al Ghozi Makarin
- Posts: 5
- Joined: Wed Jul 31, 2013 2:21 pm
Re: Kata "KAFIR" TIDAK MENGHINA kata muslim. BETULKAH
Kalo memang betul kapir tidak menghina, mangapa ya mereka (slimer) merasa bersalah saat ku perdendangkan bahwa "NIH GUA, SI KAPIR". Jangan-jangan mereka Goncang hatinya yah. Sama seperti saat mereka puasa, kami kapirin dan kapirun saling merokok di tempat yang pastinya tersembunyi. saat mereka jalan di depan kami, dengan lantangnya kami teriak "Sori yah kumpulan kapir lagi jadi syaitooon nirojiiiim". Brani sumpah mereka GOYAH diajak oleh mamad untuk menyebut kami / temen dekatnya "kapir". SALAH SIAPA, slimmernya ato mamatnya, ato alewoh nya ya? Tulung dunk dibantu terjemahin ......
- Koran Bekas
- Posts: 39
- Joined: Fri Aug 09, 2013 3:20 pm
Re: Kata "KAFIR" TIDAK MENGHINA kata muslim. BETULKAH
Susah sih ngomong sama slime(lendir) otaknya udah kebalik, atas dibawah, bawah diatas, jadi ga pernah nyambung kalau diajak ngomong, membunuh kafir itu banyak pahalanya, poligami itu nikmat...
Jadi ya apapun bahasannya jawabannya cuma 1, KILL INFIDELS!!
Seperti apapun makanannya minumannya... teboto coro.... wkwkkw
Jadi ya apapun bahasannya jawabannya cuma 1, KILL INFIDELS!!
Seperti apapun makanannya minumannya... teboto coro.... wkwkkw