,.....muslim rocker wrote:yg mungkin selama ini ..dengan sangat JUJUR..saya tidak sadari..bukankah kita sering tersadar ada jerawat setelah bercermin...?silahkan saja..
betul bro,....
untuk menjadi realistis tidak perlu takut dan memikirkan yang bukan2,.....
dimulai dari bercermin,kemudian menerapkan dalam kehidupan,....
kristen dulu juga punya masa2 kelam,dosa dapat ditebus/diampuni dengan membeli sebuah surat,...tapi kristen mampu bercermin dari kesalahan2nya,...oknum,......
tapi ini cerita dulu,mari kita yang sekarang,...islam sekarang sedang disorot,...nah pertanyaannya,apakah islam mampu bercermin sehingga semua kesalahan cuma dituduhkan kepada oknum?,....
gw pernah dapat nih kata2 mutiara,...moga2 bermanfaat,...
ORANG HEBAT BUKANLAH ORANG YANG SELALU BENAR,...TAPI ORANG YANG DAPAT "MENGAKUI" SEGALA KESALAHAN2NYA
seorang pengusaha disebut hebat bukan karena ia tidak pernah jatuh,...tetapi karena ia mampu berdiri dan berjalan lagi diatas kejatuhannya,...
edison pernah mengalami 21 kali kegagalan dalam penciptaannya terhadap bola lampu,....tetapi bagi edison sendiri kegagalan tersebut dianggap sebagai 21 langka menuju keberhasilan
benar bro,....saya ngerti maksud anda,....tapi yang saya singgung penerapannya,...buktinya disaat bro berpendapat demikian,disaat lainnya ada muslim yang malah "mengajarkan" kl orang gk sholat jd batuBradder Borjuis...menurut pendapat saya..dan seumur hidup saya membaca al quran...selalu tertulis dalam kalimat pembuka setiap ayat kalimat bismillah yg berarti "Dengan Nama Allah YG Maha Pengasih dan lagi Maha Penyayang..."...dan sy berpendapat bahwa Allah lbh besar Kasih sayangnya drpd Murkanya
semoga pendapat anda bisa disadari dan diterapkan oleh muslim2 lain secara global,....
seandainya semua unsur islam berpendapat seperti anda,maka saya jamin akan ada yang namanya ffi,....bahkan menurut saya hampir nihil Murkanya berdasar Pembuka Ayat2 Alquran tersebut..
cuma sekedar sharing-an buat anda,...ada disebagian keluarga kristen,alkitab dianggap sebagai surat cinta dari Tuhan buat umatnya,..setiap membaca "satu" ayat alkitab,..saya melihatnya mereka seperti seorang yang sedang sumringah membaca surat cinta dari kekasihnya,.....diawali oleh cinta,diahkiri pula dengan dan oleh cinta,..penih kecupan mesra dari sang pencipta,....
saya sangat yakin jika pembacaan ayat2 quran seperti "keluarga ini",maka amrozi cs tidak akan melakukan bom bali,..
tidak cukup kalau cuma melakukan dikeluarga saja,......harus ada lebih dari sedikit kepedulian,...untuk menunjukkan ketidak setujuan saya terhadap kekerasan...saya memang baru memulai dr keluarga saya ..terutama anak2 saya..dan saya sendiripun hampir tidak pernah mengucapkan ancama Neraka kepada anak saya yg masih TK...tp saya selalu kedepankan adalah Kasih sayang Allah SWT...bagaimana mungkin anak TK diajarkan SIKSA..padahal hanya berhadapan dengan jarum suntik saja anak saya sudah menjerit???saya tidak mau mem"brain washing"anak saya yg masih jernih otaknya bahwa Allah adalah tukang penyiksa,kejam dsb...
kehadiran saya di ffi sini supaya kelak anak2 saya bisa berteman dengan teman muslimnya yang seperti anda sikapnya kepada non muslim(tanpa ada embel2 kafir),....well,saya sudah melakukan,dan saya rasa usaha saya ini belum ada seberapanya dari yang disebut harus ada lebih dari sedikit kepedulian,....
tidak ada salahnya jika bro memulai dari lingkungan bro sendiri,...kira2 temanya seperti burbunyi,...sebaiknya ketakwaan kepada awloh swt digunakan untuk menyenangkan dan berbuat baik kepada orang lain dan sesama(manusia)
dari sekian banyak muslim,mungkin bro adalah sebagian kecil yang bisa menerapkan ajaran agama bro dengan benar,..semoga hasil didikan baik bro kelak tidak dirusak oleh lingkungan dan dakwah2 dari ustad/kyai2,...(saya tidak dalam kapasitas mencela "pakar2" agama anda,..karena di kristen pun banyak pendeta2/pastor2 yang seperti itu/"tidak benar")Pernah beliau menyakan kpd saya"abah,betul gk kl orang gk sholat jd batu kt si "A"?
saya jawab"tidak betul..yg betul adalah orang sholat pasti dibalas kebaikan...kalau tidak sholat..Allah tetap sayang dengan memberi kita kesadaran agar mau sholat.."..I Allah kl sudah saatnya...baru saya akan ajarkan tentang akibat2 kejahatan dan dosa...
muslim lain mungkin mengajarkan anak2 mereka dengan cara bagaimana membenarkan diri dihadapan awloh,...tapi anda mengajarkan anak2 anda dengan cara sebagai orang yang dibenarkan dihadapan awloh,...
sedikit cerita,...
seorang ayah yang pemabuk keras mempunyai 2 orang putra,.....yang seorang menjadi pecandu alkohol,dan yang seorang menjadi sangat anti dengan alkohol,....ketika ke dua putra ayah tersebut ditanya dengan pertanyaan "apa yang membuat anda menjadi pecandu alkohol",..dan..... "apa yang membuat anda menjadi anti alkohol",...
kedua2 menjawab dengan satu jawaban yang sama persis,....."well,..apa yang anda harapkan dari seorang ayah yang pemabuk keras"?
hehm,...mungkin bro udah ngeri maksud dari cerita saya diatas,....tapi bagaimana kalau saya beri pendangan lain dari cerita diatas?,...
"kebetulan" saya mempunyai 2 orang anak,...sebagai orang tua tentunya saya tidak ingin ada kejadian seperti diatas,..
saya tidak ingin ada anak saya yang menjadi pencandu alkohol,walaupun ada juga anak saya yang menjadi anti alkohol,..
menjadi pecandu alkohol bukanlah pilihan atau jalan hidup,...makanya saya jangan pernah/tidak mau menjadi seorang pemabuk keras,.......
begitupun islam yang mempunyai miliaran "anak",...tentunya awloh swt tidak ingin "anak2nya" ada yang menjadi pecandu "kekerasan"
apakah salah satu ciri dari orang yang berserah diri pada tuhan adalah identik dengan kekerasan?,..tentu tidak kan?saya setuju dengan kalimat anda yg pertama...Islam memiliki arti yg anda tulis di no.1 ...yaitu berserah diri kepada TUhan-Allah....
terima kasih atas masukan2 anda...saya hormati pandapat2 dan diskusi dengan nilai kepatutan dan saling menghargai..Trims bradder Borjuis...
yang saya tuu orang yang berserah diri kepada tuhan tuh artinya orang yang bisa "masuk" kehadirat tuhan,...nah kalau orang sudah berada dihadirat tuhan artinya cuma ada suasana hikmah antara dirinya dengan sang tuhan,...tidak diperlukan lagi sifat membutuhkan pembenaran dari orang lain,biarlah tuhan saja yang menjadi pembela yang agung bagi dirinya
dalam perang mahabarata,doryodana meminta "bala tentara" dari kerajaan prabu krisna,..sedangkan arjuna meminta krisna sendiri menjadi sais kereta perangnya,.....
kalau sang dewa wisnu sudah menjadi penunjuk dan juru jalan bagi arjuna,lantas mengapa ia harus membutuhkan bala tentara(nya) lagi?