Kesihan sama saya??? Kamu mahu saya mengikut kamu untuk mengelak jalan lurus supaya seperti kata kamu tidak masuk jurang??? Begitu?Mr_GEJROT wrote: Sudah mengakui bahasanya jelas dan gamblang, kamu masih suka memberi tuduhan ke saya. Emangnya kalau beda pendapat dasarnya adalah kebencian? Cara pandang kamu picik amat!. Saya sih kasihan sama kamu, yang terperangkap dalam sifat dualistik alloh swt, yang nggak jelas, kamu berada diposisi mana, apa yang disesatkan atau atau yang diberi petunjuk jalan lurus. jalan lurus bisa masuk jurang juga lho!
Kamu tidak mahu menjawab pertanyaan saya :
Apakah kamu mahu menafikan bahawa kamu dari awal sebelum membaca ayat itu sudah berniat buruk akan Islam dan termasuk dari golongan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami adalah pekak, bisu dan berada dalam gelap gulita seperti yang di nyatakan oleh Allah SWT didalam ayat itu?
Sebab kamu didalam kegelapanlah yang menyebabkan kamu sentiasa terpaksa memburuk-burukkan ugama orang lain. Kita lihat lagi apa yang difirmankan Allah SWT akan orang2 seperti kamu itu :Mr_GEJROT wrote:Yang jelas gue tidak buta, tuli atau dalam kegelapan, karena gue bisa melihat dan memilah-milah mana yang baik dan buruk termasuk juga dalam melihat ajaran nabi lu muhamad, sepak terjangnya dan kelakuan umatnya
Al-Baqarah ayat 15 – 18 :
Allah akan (membalas) olok-olokan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan mereka.
Mereka itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, maka tidaklah beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk.
Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat.
Mereka tuli, bisu dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar).
Ayat itu mengatakan bahawa orang2 yang mendustai ayat2 Allah SWT hidup dalam kegelapan BUKAN orang2 yang hidup dalam kegelapan adalah hanyalah orang2 yang mendustai ayat2 Allah SWT. Nah, disitu saja sudah kelihatan kamu yang mahu mendustai ayat2 Allah SWT itu. I rest my case.Mr_GEJROT wrote: Apa kamu hanya membatasi kalau hidup dalam kegelapan itu hanya yang mendustakan ayat-ayat? Tidak adakah akibat lain yang menyebabkan orang hidup dalam kegelapan rohani?.
Kalau mahu mempelajari ayat2 Al-Quran jangan hanya berguru dengan webpage yang hanya memberi ringkasan tafsiran. Baca kitabnya supaya mendapat isi sepenuhnya. Kalau memilih tidak mahu, maka Allah SWT akan membiarkan saja didalam kegelapan. Ayat2 Al-Quran adalah sumber cahaya dan pencerahan, tetapi jika kamu memilih untuk mendustakan ayat2 Allah SWT itu, maka Allah SWT akan memakbulkan pilihan kamu itu dengan memadamkan cahaya dan pencerahan yang diberikan oleh Al-Quran itu.Mr_GEJROT wrote:Ini yang dari Ibn Katir : http://tafsir.com/default.asp?sid=6&tid=15366
Ini pangdangan kamu didalam kegelapan akan ertikata "nasib/takdir". Tidakkah kamu bertanya pada diri sendiri apa perlunya Allah SWT menurunkan Al-Quran dan Nabi2Nya kalau ertikata takdir kamu itu digunakan?Mr_GEJROT wrote:Jadi kamu tahu nggak! memang maunya Allah swt terhadap ciptaannya begitu, mau sesat disesatkan mau lurus diluruskan. Apakah ini nggak seperti nasib/takdir menurut pahamnya muslim, baik buruk ada ditangan tuhan?
Disini letaknya kelemahan kamu yang terombang-ambing didalam kegelapan. Adalah sangat penting untuk mengetahui siapakah, kapankah, mengapakah, dimanakah, apakah tujuannya dll. sesuatu yat Al-Quran itu diturunkan.Mr_GEJROT wrote:Yang dibahas adalah kehendak alloh swt dul kupret! Bukan siapa yang di dalam kegelapan rohani. Ya ngak? jangan kamu mencoba mbelok-mbelok bikin tikungan ah..
Dan jangan kamu lupa, Al-Quran itu bukan untuk kamu. Ayat2 Al-Quran itu bukan ditujukan kepada kamu atau untuk kamu membacanya. Diayat2 awal didaam Al-Quran sudah dinyatakan Al-Quran itu untuk mereka2 yang muttaqqin. Kamu sebenarnya tidak layak membaca Al-Quran.