Lalu kalau yang ini gimana? :ali18115 wrote: 1. Al-Fatihah exist.
Kepada kita umat Islam, tidak ada keraguan akan wujudnya surah Al-Fatihah dari zaman Nabi Muhammad SAW kerana baginda sendiri yang menyuruh diwajibkan membaca surah Al-Fatihah pada setiap rakaat bersolat.
Catatan : Tentang pemakaian kata bismillah sebelum islamIbn Mas’ud, seorang sahabat dekat Nabi, misalnya, memiliki mushaf Alquran yang tidak menyertakan surah al-Fatihah (surah pertama). Bahkan menurut Ibn Nadiem (w. 380 H), pengarang kitab al-Fihrist, mushaf Ibn Mas’ud tidak menyertakan surah 113 dan 114. Susunan surahnyapun berbeda dari Alquran yang ada sekarang. Misalnya, surah keenam bukanlah surah al-An’am, tapi surah Yunus.
Ibn Mas’ud bukanlah seorang diri yang tidak menyertakan al-Fatihah sebagai bagian dari Alqur’an. Sahabat lain yang menganggap surah “penting” itu bukan bagian dari Alquran adalah Ali bin Abi Thalib yang juga tidak memasukkan surah 13, 34, 66, dan 96. Hal ini memancing perdebatan di kalangan para ulama apakah al-Fatihah merupakan bagian dari Alquran atau ia hanya merupakan “kata pengantar” saja yang esensinya bukanlah bagian dari kitab suci.
Salah seorang ulama besar yang menganggap al-Fatihah bukan sebagai bagian dari Alquran adalah Abu Bakr al-Asamm (w. 313 H). Dia dan ulama lainnya yang mendukung pandangan ini berargumen bahwa al-Fatihah hanyalah “ungkapan liturgis” untuk memulai bacaan Alqur’an. Ini merupakan tradisi populer masyarakat Mediterania pada masa awal-awal Islam. Sebuah hadis Nabi mendukung fakta ini: “siapa saja yang tidak memulai sesuatu dengan bacaan alhamdulillah [dalam hadis lain bismillah] maka pekerjaannya menjadi sia-sia.”
Dari inskripsi "Zabad". Inskripsi ini pertama kali ditemukan oleh Dr. Sachau pada tahun 1881. Kota Zabad terletakdi sebelah tenggara Alleppo (Halab), antara Qisrin dan Sungai Efrat. Ditulis dalam dalam bahasa Aram, Tunani dan Arab, dipahat di atas batu sebuah bangunan gereja Syria. Berasal dari tahun 512 M, sebelum islam. Kata bismillah ini berasal dari lingkungan Kristen. Yang menraik, teks Arab ini diawali dengan doa: Bism al-llah (bentuk lain dari ungkapan bismillah, " dengan nama Alah". Yang lebih menarik lagi kata bismillah ini kadang-kadang dicomot dan dimasukan dalam kata pembuka dari hadist maupun ayat alquran. Jadi bukan bukan kitab sebelumnya saja yang dicontek, kebiasan orang dalam mengungkapkan doa sebelum islam pun ikut dicomot.
Bukan menuduh, menilai, tapi mengelompokkan dan memberi stigma kalau kedua golongan tersebut jelek, itu sih sama saja. Memang muslim ini pinter sekali merayu allohnya, menjelek-njelekkan yang lain supaya dirinya nampak suci. Ini bener-bener seperti gaya katak, katak akan melompat untuk mencapai tujuannya dengan menendang kekanan dan kekiri. Ini tidak fair, tapi ini kenyataan yang diwariskan muslim turun temurun, kalau mau diterima alloh swt, berlakulah seperti katak, tendanglah yahudi dan nasrani, kafir, bila perlu agama yang lainnya,. Kesannya, dalam islam sendiri tidak ada yang dimurkai dan sesat. Suni bilang syiah sesat, syiah bilang sesat, syiah dan suni bilang ahmadiyah sesat. Biasalah mereka saling menghantam dan menghakimi, bila perlu saling menghancurkan dalam arena islam sendiri. Beda pendapat dan aliranpun bisa disebut sesat atau kafir. Tapi begitulah stylenya, merasa benar dan seolah-olah memegang otoritas milik Allah dan bahkan dengan kelakuan yang melebihi Allah.ali18115 wrote: 2. Tuduhan membenci kaum Yahudi dan Nesrani didalam Al-Fatehah
Kita lihat dahulau surah Al-Fatehah ayat 6 dan 7 itu :
[6] Tunjukilah kami jalan yang lurus.
[7] Iaitu jalan orang-orang yang Engkau telah kurniakan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) orang-orang yang Engkau telah murkai, dan bukan pula (jalan) orang-orang yang sesat.
Memang benar didalam Kitab Tafsir ibn Kathier ada dinyatakan bahawa contoh orang2 yang dimurkai Allah SWT ialah orang2 Yahudi yang telah mendurhakai Tuhan sampai sanggup membunuh atau cuba membunuh Nabi2 Allah.
Kitab Tafsir ibn Kathier juga memberi contoh orang2 yang sesat ialah orang2 Nesrani yang sesat dari pengajaran Nabi Isa AS. Ayat itu tidak menyuruh membenci orang2 Yahudi dan Nesrani. Ayat2 Al-Fatehah itu hanya meminta supaya jangan diikut cara2 orang2 Yahudi dan Nesrani. Seperti juga orang2 Yahudi dan Nesrani itu tidak mahu mengikut cara2 Islam, jadi apa salahnya jika orang2 Islam tidak mahu mengikut cara2 orang Yahudi dan Nesrani itu
Doa sehari 17X dikalikan 1400 th sejak islam lahir dikalikan lagi dengan jumlah muslim seluruh dunia, katakanlah 1M, berarti sudah berjibun tuh doa melayang-layang diangkasa. Lalu apa jawaban Alloh swt?. Tsunami di aceh, daerah serambi mekah, Iran, Pakistan, Bangladesh dirunding bencana alam. Lebih ironis lagi, saat sekarang ketergantungan yang tinggi akan dunia muslim terhadap pengetahuan dan fasilitas hidup yang diciptakan dan dikembangkan, oleh kafir, yahudi dan nasrani (bukan maksudnya sombing nih, tapi kenyataan). Apakah itu semua bagian dari doa tersebut? atau malah sebaliknya doa tersebut mental terus dan tidak ditanggapi oleh alloh swt? Yah...kualitas doa isinya menjelek-njelekkan orang lain nggak mau ngaca sendiri mungkin begitulah jawaban yang diberikan atas doa tersebut.ali18115 wrote:AYAT2 AL-FATEHAH ITU TIDAK MENYURUH ORANG2 ISLAM MEMBENCI ORANG2 YAHUDI ATAU NESRANI, HANYA DIMINTA SUPAYA JANGAN MENGIKUT JALAN ORANG2 YAHUDI DAN NESRANI.
Penutup, betul sekali JANGAN MENGIKUT JALAN ORANG2 YAHUDI DAN NESRANI, karena yahudi dan nasrani sudah jalan-jalan sampai naik kebulan, ente muslimkan sukanya hanya jalan-jalan naik turun jabal nur, yahudi dan nasrani sudah melempar bantuan kepada negara yang membutuhkan, ente muslim malah asyik melempari syetan...Sekali muslim kebulan, ente akan bingung mau solat, bukannya nungging tapi harus tiarap karna kiblat ente ada di bawah...tambah asyikkan?