sedikit tambahan,supaya anda tdk keliru....
Menurut saya tragedi 1998 bukan hanya murni improvisasi ataupun gerakan politik saja... tetapi mengandung kerusuhan yg berbau rasis....
***dan saya rasa pernyataan om LAURENT bener juga......***
buktinya pada era suharto saja tejadi kebijakan kebijakan yang mengandung rasis
seperti ganti nama tiongahua ke indo,larangan memakai bahasa tionghua,larangan merayakan imlek,larangan menganut agama org tionghua
kejadiaan mei 1998 membuktikan bahwa adanya kebencian terhadap eknis tionghua
***Gini lo om.. memang gak ad pembuktian yang konkrit tentang terkaitan ulama ulama atau kiayi2... TETAPi bisa saja ormas2 islam terlibat....
contohnya: saya nyari dari google dan saya copy... anda blh cek sndri....
TRAGEDI bERDARAH MEI 1998......
((((( FPI, MMI, dan banyak ormas2 Islam lainnya termasuk Hisbullah dari Jogya maupun Laskar Jihad terlibat langsung pelaku pemerkosaan amoy2 yang terjadi diseluruh Indonesia bukan cuma terbatas hanya di Glodok.
Yang menghimpun, mendanai, dan melindungi pemerkosaan ini adalah kopasus yang berada dibawah perintah Prabowo pada waktu itu. Namun Prabowo memberi kesaksian dan bukti2 maupun saksi2 bahwa kejadian itu sama sekali diluar tanggung jawabnya.
Pada awalnya, Prabowo memang mendekati kelompok2 Islam fundamentalist ini untuk diperalatnya demi kepentingan pribadi mendukung dan mempertahankan posisinya dalam menghadapi konflik politik yang terjadi menjelang dan setelah kejatuhan pak Harto. Persaingan antara Habibie, Wiranto, dan Prabowo memang meruncing...
Untuk maksud2 dukungan politik itulah Prabowo menghimpun Islam fundamentalist ini untuk berdemo besar2an di seluruh Indonesia tanpa melakukan tindakan kekerasan ataupun perusakan2. Demikianlah para pemimpin ormas Islam fundamentalist diberi dana atau uang muka yang diterimakan kepada pimpinan FPI waktu itu (Habib Riziq?). Namun Prabowo sangat terkejut, ternyata demo besar2an itu menimbulkan kerusakan2 luas disertai pemerkosaan massal amoy2 diseluruh Indonesia.)))))))))
DAN INI------->>>>
--->>>TRAGEDI MEI 1998 sekejap yang melanda ibukota, juga di kota2 provinsi.
Menurut dokumentasi, korban2 yang mayoritas adalah etnis China
itu mengatakan bahwa pemerkosa2 itu kebanyakan mengenakan
seragam. "Para pemerkosa itu mengatakan, 'Sekarang giliran kamu,
karena kamu
China dan bukan Muslim' ", demikian kata seorang
korban menurut psikolog Yayasan Kalyana Mitra.)))))
***Dan maksud saya
MEMBENCI itu bukan mengada ngada (maaf gw agk oot keagama)
misalnya agama islam, ada istilah KAFIR
KAFIR=MENUTUPI DIRI KEPADA ALAH(owlo)-tidak percaya kepada ALAH(owlo) yang artinya tidak masuk islam atau bukan beragama islam.......
dan harus di perangi dipancung,dijarah dirampas dll menurut aqur'an (kitab suci islam) dan tdk perlu dibuktikan semua disini.....
CONTOH 1
QS 8:12
Ingatlah, ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkanlah pendirian orang-orang yg telah beriman”.
Kelak aku akan jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka PENGGALLAH KEPALA MEREKA dan PANCUNGLAH TIAP-TIAP UJUNG JARI MEREKA.
Kelakuan umatnya bisa dikaitkan dengan agama yang dianut..., di negara yang bukan mayoritas islam aja selalu berbuat kerusuhan....
contoh:suku uighur dichina,kashmir india,thailand selatan,
yg mayoritas
islam pembetontakan disomalia,taliban dkk,konflik poso,ambon,maluku begitu juga mei 1998 dll yg saya tidak ketahui....
http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... du-t34959/
Saya rasa sejarah NAZI tidak bisa dijadikan meganologikan dgn tragedi 1998.. karena pada waktu itu adalah perang nazi dimana terjadi pula perang dunia 1 dan 2 ,yang pula belom mengedepankan peradaban manusia dan hak asasi manusia...........
dan saya ingatkan kesimpulan saya, memang tragedi mei 1998 bukan atas agama, tetapi mempunyai sedikit keterkaitan dgn agama seperti
rasisme
jika terkait lansung dgn agama mungkin kerusuhan bukan beberapa hari saja bahkan bisa betahun2..... dan bisa sampai skg....
saya mohon anda jgn keliru menanggapi komentar saya..... sekian......................
kata penutup dari saya:
Jika di kemudian hari,janganlah seperti pepatah yang berkata " Buruk rupa cermin dibelah " Jika kita merasa iri dengan Etnis Tionghoa yang berhasil dan sukses,belajarlah,mengapa mereka bisa sukses,tiru pola pikir mereka,tiru semangat mereka,bukan dengan menghancurkan mereka karna itu semakin menunjukkan kebodohan kita,sebagai bangsa yang menjungjung pancasila yang berlandaskan BHINEKA TUNGGAL IKA
sekian dulu dari saya
by:tak beres_anti_stigma