Mr.Adadeh emang paling mantab dah tentang pengetahuan islamnya... bungkam tuh para muslimnya...
ilmu mas adadeh cuma ga mempan ama jajang... hahahahhaha...
Apakah dibenarkan Memancung Murtadin?
- omkangkung
- Posts: 2391
- Joined: Thu Nov 22, 2007 7:42 am
- Location: rumah jajang
- Contact:
QS 2 : 193-194Adadeh wrote:Wahai Toyib yang mengaku cerdas dan doyan menghina manusia Indonesia, mengapa kau tidak mampu menjawab pertanyaanku yang sederhana ini:
193. Dan perangilah mereka itu, sehingga tidakada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim.
194. Bulan haram dengan bulan haram , dan pada sesuatu yang patut dihormati, berlaku hukum qishaash. Oleh sebab itu batang siapa yang menyerang kamu, maka seranglah ia, seimbang dengan serangannya terhadapmu. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah, bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa.
ayat ini menerangkan untuk memerangi orang kafir yang memerangi Muslim disaat sedang merayakan hari Raya ! Disini Muslim mempertahankan diri tidak menyerang ! Karena kafir Quraisy di saat itu selalu memerangi Muslim disaat meslim sedang merayakan Hari haji ! dikala sedang haji muslim dilarang untuk membunuh !
QS 2 : 256
256. Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar dari pada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Ayat ini menerangkan Tidak ada paksaan untuk memeluk islam ! tetapi apabila dia sudah memeluk islam lalu dia kembali murtad maka islam mempunyai Hukum untuk mengqisasnya !
ini bukan berarti muhammad suka membunuh ! karena yang dia bunuh memang orang-orang yang sudah banyak menyiksa dan membunuhi dan masih terus membunuhi Muslim ! maka untuk menghentikan pergerakan mereka Muhammad memerintahkan untuk membunuhnya.
Apakah kalau orang tua Adedeh akan dibunuh orang, maka Adedeh membiarkannya saja ? gw gak percaya elu membiarkan saja !
-
- Posts: 169
- Joined: Tue Oct 30, 2007 5:10 pm
Jajang wrote:ini bukan berarti muhammad suka membunuh ! karena yang dia bunuh memang orang-orang yang sudah banyak menyiksa dan membunuhi dan masih terus membunuhi Muslim ! maka untuk menghentikan pergerakan mereka Muhammad memerintahkan untuk membunuhnya.
Jadi yang mulai ngebunuh itu orang-orang kafir duluan ya Jang?
- omkangkung
- Posts: 2391
- Joined: Thu Nov 22, 2007 7:42 am
- Location: rumah jajang
- Contact:
Terima kasih untuk penjelasannya, jajang. Marilah sekarang kita simak baik2 tafsir Ibn Kathir tentang ayat Q 2:193. Cukup panjang juga:Jajang wrote: QS 2 : 193-194
193. Dan perangilah mereka itu, sehingga tidakada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim.
194. Bulan haram dengan bulan haram , dan pada sesuatu yang patut dihormati, berlaku hukum qishaash. Oleh sebab itu batang siapa yang menyerang kamu, maka seranglah ia, seimbang dengan serangannya terhadapmu. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah, bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa.
ayat ini menerangkan untuk memerangi orang kafir yang memerangi Muslim disaat sedang merayakan hari Raya !
The Order to fight until there is no more Fitnah
Perintah untuk memerangi sampai tiada Fitnah lagi
Allah then commanded fighting the disbelievers when He said:
terjemahan:
Allah lalu memerintahkan Muslim memerangi kafir ketika dia berkata:
[حَتَّى لاَ تَكُونَ فِتْنَةٌ]
(...until there is no more Fitnah)
meaning, Shirk. This is the opinion of Ibn `Abbas, Abu Al-`Aliyah, Mujahid, Al-Hasan, Qatadah, Ar-Rabi`, Muqatil bin Hayyan, As-Suddi and Zayd bin Aslam.
terjemahan:
(…sampai tiada Fitnah lagi)
fitnah di sini berarti Syrik. Ini adalah pendapat Ibn `Abbas, Abu Al-`Aliyah, Mujahid, Al-Hasan, Qatadah, Ar-Rabi`, Muqatil bin Hayyan, As-Suddi dan Zayd bin Aslam.
Allah's statement:
Allah berkata:
[وَيَكُونَ الدِّينُ للَّهِ]
(...and the religion (all and every kind of worship) is for Allah (Alone).)
means, `So that the religion of Allah becomes dominant above all other religions.' It is reported in the Two Sahihs that Abu Musa Al-Ash`ari said: "The Prophet was asked, `O Allah's Messenger! A man fights out of bravery, and another fights to show off, which of them fights in the cause of Allah' The Prophet said:
terjemahan:
(...dan agama (semua dan segala jenis pemujaan) hanya untuk Allah (Saja).)
dan ini berarti, `Agar agama Allah menjadi dominan di atas segala agama2 lain.’ Dalam dua hadis sahih Abu Musa Al-Ash`ari berkata: “Sang Nabi mendapat pertanyaan. ‘Wahai Rasul Allah! Seorang pria berperang dengan berani, dan pria lain berperang karena ingin pamer keberanian, yang mana dari antara mereka yang berperang di jalan Allah?’ Sang Nabi menjawab:
«مَنْ قَاتَلَ لِتَكُونَ كَلِمَةُ اللهِ هِيَ الْعُلْيا فَهُوَ فِي سَبِيلِ الله»
(He who fights so that Allah's Word is superior, then he fights in Allah's cause.)
In addition, it is reported in the Two Sahihs:
terjemahan:
(Dia yang berperang agar Firman Allah jadi unggul, lalu dia yang berperang demi Allah.)
Tambahan keterangan terdapat dalam dua hadis sahih:
«أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَقُولُوا لَا إِلهَ إلَّا اللهُ، فَإِذَا قَالُوهَا عَصَمُوا مِنِّي دِمَاءَهُم وَأَمْوَالَهُمْ إلَّا بِحَقِّهَا وَحِسَابُهُمْ عَلَى الله»
(I have been ordered (by Allah) to fight the people until they proclaim, `None has the right to be worshipped but Allah'. Whoever said it, then he will save his life and property from me, except for cases of the law, and their account will be with Allah.)
terjemahan:
(Aku telah diperintahkan (oleh Allah) untuk memerangi orang2 sampai mereka menyatakan, `Tiada yang layak disembah kecuali Allah.’ Siapapun yang berkata begitu, maka nyawa dan hartanya selamat dariku, kecuali untuk kasus2 hukum Islam, dan pertanggungjawaban mereka adalah kepada Allah.)
Allah's statement:
Allah berkata:
[فَإِنِ انتَهَواْ فَلاَ عُدْوَنَ إِلاَّ عَلَى الظَّـلِمِينَ]
(But if they cease, let there be no transgression except against the wrongdoers.)
indicates that, `If they stop their Shirk and fighting the believers, then cease warfare against them. Whoever fights them afterwards will be committing an injustice. Verily aggression can only be started against the unjust.' This is the meaning of Mujahid's statement that only combatants should be fought. Or, the meaning of the Ayah indicates that, `If they abandon their injustice, which is Shirk in this case, then do not start aggression against them afterwards.' The aggression here means retaliating and fighting them, just as Allah said:
terjemahan:
(Tapi jika mereka berhenti, maka jangan perangi lagi mereka kecuali terhadap para pengacau.)
hal ini menyatakan, `Jika mereka berhenti melakukan Syrik dan tidak melawan Muslim lagi, maka berhentilah memerangi mereka. Barangsiapa yang terus memerangi mereka berarti melakukan ketidakadilan. Sebenarnya penyerangan hanya boleh dilakukan terhadap yang tidak mentaati hukum.’ Inilah maksud pernyataan Mujahid bahwa hanya yang memerangi saja yang harus dilawan. Atau arti ayat ini menyiratkan bahwa, ‘Jika mereka berhenti melawan hukum, dalam hal ini Syrik, maka jangan serang mereka lagi.’ Penyerangan di sini berarti membalas dan memerangi mereka, seperti yang dikatakan Allah:
[فَمَنِ اعْتَدَى عَلَيْكُمْ فَاعْتَدُواْ عَلَيْهِ بِمِثْلِ مَا اعْتَدَى عَلَيْكُمْ]
(Then whoever transgresses against you, you transgress likewise against him.) (2:194)
terjemahan:
(Maka siapapun yang memerangi kamu, maka perangilah balik dia.) (2:194)
Similarly, Allah said:
Hal yang serupa yang dikatakan Allah:
[وَجَزَآءُ سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِّثْلُهَا]
(The recompense for an evil is an evil like thereof.) (42:40), and:
terjemahan:
(Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa.) (42:40), dan:
[وَإِنْ عَاقَبْتُمْ فَعَاقِبُواْ بِمِثْلِ مَا عُوقِبْتُمْ بِهِ]
(And if you punish them, then punish them with the like of that with which you were afflicted.) (16:126)
`Ikrimah and Qatadah stated, "The unjust person is he who refuses to proclaim, `There is no God worthy of worship except Allah'.''
terjemahan:
(Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu.) (16:126)
`Ikrimah dan Qatadah berkata,”Orang yang melawan hukum adalah orang yang menolak untuk menyatakan,’Tiada Tuhan yang layak disembah kecuali Allah’.”
Under Allah's statement:
Pernyataan Allah:
[وَقَـتِلُوهُمْ حَتَّى لاَ تَكُونَ فِتْنَةٌ]
(And fight them until there is no more Fitnah)
Al-Bukhari recorded that Nafi` said that two men came to Ibn `Umar during the conflict of Ibn Az-Zubayr and said to him, "The people have fallen into shortcomings and you are the son of `Umar and the Prophet's Companion. Hence, what prevents you from going out'' He said, "What prevents me is that Allah has for bidden shedding the blood of my (Muslim) brother.'' They said, "Did not Allah say:
terjemahan:
(Dan perangi mereka sampai tiada Fitnah lagi)
Al-Bukhari mencatat bahwa Nafi` berkata bahwa dua orang pira mendatangi Ibn `Umar saat terjadi perseteruan dengan Ibn Az-Zubayr dan berkata padanya, “Orang2 sudah berdosa dan kau adalah anak `Umar dan sahabat Nabi. Meskipun begitu, apa yang menghalangimu untuk berperang?” Dia berkata, “Yang menghalangiku adalah Allah yang melarangku untuk membunuh saudara2ku yang Muslim.”
Mereka berkata, “Bukankah Allah berkata:
[وَقَـتِلُوهُمْ حَتَّى لاَ تَكُونَ فِتْنَةٌ]
(And fight them until there is no more Fitnah (disbelief and worshipping of others along with Allah))''
He said, "We did fight until there was no more Fitnah and the religion became for Allah Alone. You want to fight until there is Fitnah and the religion becomes for other than Allah!''
terjemahan:
(Dan perangi mereka sampai tiada lagi Fitnah (tidak beriman dan menyembah illah lain bersama Allah))''
Dia berkata, "Kami telah memerangi mereka sampai tiada lagi Fitnah dan agama hanya bagi Allah saja. Kau harus berperang sampai tiada Fitnah lagi dan agama hanya bagi Allah saja!”
`Uthman bin Salih added that a man came to Ibn `Umar and asked him, "O Abu `Abdur-Rahman! What made you perform Hajj one year and `Umrah another year and abandon Jihad in the cause of Allah, although you know how much He has encouraged performing it'' He said, "O my nephew! Islam is built on five (pillars): believing in Allah and His Messenger, the five daily prayers, fasting Ramadan, paying the Zakah and performing Hajj (pilgrimage) to the House.'' They said, "O Abu `Abdur-Rahman! Did you not hear what Allah said in His Book:
terjemahan:
`Uthman bin Salih menambahkan bahwa seorang pria mengunjungi Ibn `Umar dan bertanya padanya, "Wahai Abu `Abdur-Rahman! Apa yang membuatmu melakukan ibadah Haji di satu tahun dan ‘Umrah di tahun lainnya dan tidak melakukan Jihad di jalan Allah, meskipun kau tahu betapa tegas Allah memerintahkanmu melakukan itu.” Dia berkata,”Wahai keponakanku! Islam dibangun di atas lima pilar: percaya pada Allah dan RasulNya, sholat lima waktu, puasa di bulan Ramadan, membayar Zakat, dan melakukan ibadah haji di Rumah Suci.” Mereka berkata, “Wahai Abu `Abdur-Rahman! Tidakkah kau dengar apa yang dikatakan Allah di bukuNya:
[وَإِن طَآئِفَتَانِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ اقْتَتَلُواْ فَأَصْلِحُواْ بَيْنَهُمَا فَإِن بَغَتْ إِحْدَاهُمَا عَلَى الأُخْرَى فَقَـتِلُواْ الَّتِى تَبْغِى حَتَّى تَفِىءَ إِلَى أَمْرِ اللَّهِ]
(And if two parties (or groups) among the believers fall to fighting, then make peace between them both. But if one of them outrages against the other, then fight you (all) against the one that which outrages till it complies with the command of Allah.) (49:9) and:
terjemahan:
(Dan jika dua golongan Muslim berperang, maka damaikanlah keduanya. Tapi jika satu kelompok itu menganiaya kelompok lainnya, maka kalian semua harus memeranginya sampai mereka tunduk pada perintah Allah.) (49:9) dan
[وَقَـتِلُوهُمْ حَتَّى لاَ تَكُونَ فِتْنَةٌ]
(And fight them until there is no more Fitnah (disbelief))
He said, "That we did during the time of Allah's Messenger when Islam was still weak and (the Muslim) man used to face trials in his religion, such as killing or torture. When Islam became stronger (and apparent), there was no more Fitnah.'' He asked, "What do you say about `Ali and `Uthman'' He said, "As for `Uthman, Allah has forgiven him. However, you hated the fact that Allah had forgiven him! As for `Ali, he is the cousin of Allah's Messenger and his son-in-law.'' He then pointed with his hand, saying, "This is where his house is located (meaning, `so close to the Prophet's house just as `Ali was so close to the Prophet himself').''
terjemahan:
(Dan perangi mereka sampai tiada lagi Fitnah (kekafiran))
Dia berkata, "Hal itulah yang kita lakukan di jaman Rasul Allah ketika Islam masih lemah dan Muslim mengalami banyak kesulitan karena agamanya, seperti pembunuhan dan penyiksaan. Ketika Muslim telah jadi kuat dan nyata, maka tiada Fitnah lagi.” Dia berkata, “Apakah pendapatmu tentang ‘Ali dan ‘Uthman” Dia berkata, “tentang ‘Uthman, Allah telah mengampuni dia. Akan tetapi, kau benci bahwa Allah telah mengampuninya! Tentang ‘Ali, dia adalah saudara sepupu Rasul Allah dan menantunya.” Dia lalu menunjuk pada tangannya dan berkata, “Di sinilah letak rumahnya (berarti, ‘begitu dekat dengan rumah Nabi sama seperti ‘Ali dekat dengan Nabi sendiri’).”
============================
Sudah jelas perintah Allah bagi Muslim:
[وَقَـتِلُوهُمْ حَتَّى لاَ تَكُونَ فِتْنَةٌ]
(Dan perangi mereka sampai tiada lagi Fitnah (tidak beriman dan menyembah illah lain bersama Allah))''
Dia berkata, "Kami telah memerangi mereka sampai tiada lagi Fitnah dan agama hanya bagi Allah saja. Kau harus berperang sampai tiada Fitnah lagi dan agama hanya bagi Allah saja!”
Berdasarkan tafsir Ibn Kathir, ternyata Fitnah adalah Syrik, tidak beriman pada Allah, tidak menyembah Allah, tidak mengakui Muhammad sebagai Rasul Allah, tidak memeluk Islam sebagai satu2nya agama Allah.
Qur'an 2:193 dengan jelas memerintahkan pada Muslim untuk memerangi kafir sampai tiada fitnah lagi. Allah mengatakan hal ini lebih jelas lagi di Sura 8 dan 9.
Keterangan tafsir di atas juga menyatakan bahwa melakukan 5 pilar Islam saja tidaklah cukup. Muslim harus melakukan kewajiban JIHAD, yakni memerangi kafir yang melakukan fitnah (syrik) sampai Islam menjadi agama utama, sampai Allah adalah satu2nya tuhan yang disembah, sampai semua kafir tunduk dan memeluk Islam.
Tidak ada kafir Quraish yang menyerang Muslim saat itu. Di tahun 628M, Muhammad bersama 1.500 pengikutnya ke Mekah untuk melakukan Umroh. Pada saat itu, Muhammad dan gerombolan Muslimnya telah berkali-kali merampoki dan membunuhi kafilah2 Quraish yang berdagang ke Syria. Muhammad dan 1.500 tentaranya mau masuk ke Mekah dengan memakai persenjataan lengkap. Para pembesar Quraish khawatir akan keselamatan masyarakatnya di Mekah, karena itulah mereka melarang para Muslim masuk Mekah demi keselamatan nyawa mereka sendiri. Muhammad telah membuktikan berkali-kali bahwa dia memang tak segan2 membunuh kafir sedarah setanah airnya sendiri.Disini Muslim mempertahankan diri tidak menyerang !
Lalu Muhammad dan 1.500 tentara Muslim berkemah di Hudaibiya tak jauh dari Mekah. Ketika di sana, dia membuat perjanjian bersama kaum Quraish untuk berdamai selama 10 tahun dan kaum Quraish akan mengijinkan Muhammad masuk Mekah mulai tahun depan untuk melaksanakan ibadah Haji dengan para pengikutnya. Inilah perjanjian Hudaibiya yang terkenal itu. Tapi lalu perjanjian damai ini dilanggar sendiri oleh Muhammad.
Tidak ada keterangan seperti itu dalam literatur Islam paling terpercaya manapun. Jika kau tidak tahu banyak tentang sejarah Islam, janganlah mengarang cerita sendiri untuk membenarkan pembunuhan2 yang dilakukan nabimu.Karena kafir Quraisy di saat itu selalu memerangi Muslim disaat meslim sedang merayakan Hari haji !
Tapi hal ini sendiri dilanggar oleh Muhammad.dikala sedang haji muslim dilarang untuk membunuh !
Di bulan Ramadhan di bulan Desember, 623M, Muhammad mengirim gerombolan Muslimnya di bawah pimpinan Amr b. al-Hadrami. untuk merampok kafilah pedagang Quraish di Nakhla. Perampok Muslim bernama Waqid b. Abd Allah membunuh Amr b. Hadrami, ketua kafilah Quraish.
Muhammad juga memerintahkan pembunuhan atas wanita beranak lima bernama Asma bt. Marwan di bulan Maret, 624M di Medina. Asma dibunuh oleh Umayr b. Adiy al-Khatmi ketika sedang tidur menyusui bayinya dan di sekelilingnya terdapat lima putranya yang masih kecil dan tidur bersamanya. Pembunuhan ini terjadi lima hari sebelum bulan Ramadhan berakhir.
Tidak ada kafir yang membunuh orangtua atau sanak saudaranya sendiri karena menjalankan agamanya. Sebaliknya, Muhammad membunuh kedua paman kandungnya sendiri demi agama buatannya dan ambisi pribadinya. Kedua paman Muhammad itu adalah Abu al-Bakhtari dan Abul Hakam yang tewas dibunuh di Perampokan Badr. Kedua orang ini adalah saudara kandung Abu Talib, paman Muhammad yang membesarkan dan melindungi Muhammad selama lebih dari 30 tahun.Apakah kalau orang tua Adedeh akan dibunuh orang, maka Adedeh membiarkannya saja ? gw gak percaya elu membiarkan saja !
- omkangkung
- Posts: 2391
- Joined: Thu Nov 22, 2007 7:42 am
- Location: rumah jajang
- Contact:
-
- Posts: 169
- Joined: Tue Oct 30, 2007 5:10 pm
:oops: :oops: :oops:omkangkung wrote:si toyib nih ga bisa jawab para kafir... jadi dia punah dulu buat sementara... jadi kafir pada lupa udah skak si toyib.... nti kalo ada sela dikit aja, si toyib pasti nongol lagi... sambil blaga lupa udah dipecundangi ma kafir.... heheheheheh... bukan jurus baru netter muslim....
- omkangkung
- Posts: 2391
- Joined: Thu Nov 22, 2007 7:42 am
- Location: rumah jajang
- Contact:
-
- Posts: 169
- Joined: Tue Oct 30, 2007 5:10 pm
-
- Posts: 1893
- Joined: Fri Dec 21, 2007 2:14 am
loh.. kok ngga ada sanggahan dari muslim? kaga bisa nyangkal yah? tunggu yg laen pada lupa postingan adadeh baru mulai ngibul lagi..
uda jelas2 yg agresif.. quran cuman bikinan si mamad.. untuk meng-gol kan usaha pribadi ato ambisi pribadi dia sendiri..
kyk memperkosa budak2.. ato merampok.. mana ada allah yg bener2 Allah ngajarin untuk maen perkosa.. tunduk dengan urusan duniawi.. kedagingan.. sampe keinginan pedophile dianggap keinginan allah.. umur 6taon dinikahin.. si abu bakar aja sampe nawar.. tunda 3taon lagi baru disodok2.. pas umur 9taon diperkosa.. coba anak 9taon para muslim dikawinin.. apa ngga sobek tuh? psychology nya pasti terganggu..
ato mendeskripsikan syurga kyk rumah pelacuran yg isi nya bidadari2.. bisa masuk syurga langsung kl mati syahid.. ini cuman alat penggerak buat turunan onta agar mau berperang buat mamad sendiri..
get it? this is history=his story! (history is written by a winner.. at that time.. he is the winner among many other tribes)
coba dah baca dialog alisina vs grand ayatollah.. ato yg laen.. quran tidak bisa ditafsir tanpa hadits.. sedangkan hadits mencatat banyak kasus perampokan, pemerkosaan, dll dll..
uda jelas2 yg agresif.. quran cuman bikinan si mamad.. untuk meng-gol kan usaha pribadi ato ambisi pribadi dia sendiri..
kyk memperkosa budak2.. ato merampok.. mana ada allah yg bener2 Allah ngajarin untuk maen perkosa.. tunduk dengan urusan duniawi.. kedagingan.. sampe keinginan pedophile dianggap keinginan allah.. umur 6taon dinikahin.. si abu bakar aja sampe nawar.. tunda 3taon lagi baru disodok2.. pas umur 9taon diperkosa.. coba anak 9taon para muslim dikawinin.. apa ngga sobek tuh? psychology nya pasti terganggu..
ato mendeskripsikan syurga kyk rumah pelacuran yg isi nya bidadari2.. bisa masuk syurga langsung kl mati syahid.. ini cuman alat penggerak buat turunan onta agar mau berperang buat mamad sendiri..
get it? this is history=his story! (history is written by a winner.. at that time.. he is the winner among many other tribes)
coba dah baca dialog alisina vs grand ayatollah.. ato yg laen.. quran tidak bisa ditafsir tanpa hadits.. sedangkan hadits mencatat banyak kasus perampokan, pemerkosaan, dll dll..
- omkangkung
- Posts: 2391
- Joined: Thu Nov 22, 2007 7:42 am
- Location: rumah jajang
- Contact:
-
- Posts: 1893
- Joined: Fri Dec 21, 2007 2:14 am
-
- Posts: 436
- Joined: Tue Dec 04, 2007 6:11 am
- Location: A_mild