hehehe bebas parasit itu bukan saya artikan tidak ada parasit, tapi bebas dari terjangkitnya penyakit pada taraf tertentu dari parasit tersebut.
Benar bahwa parasit rata-rata menjangkiti manusia dan hewan sesuai dengan kadarnya masing2.
Tapi pembasmian dan atau pencegahan parasit itu sendiri belum memberikan hasil yang memuaskan (belum dapat dibasmi) walau penelitian sudah dilakukan dari jaman dulu. Hal ini pernah disampaikan oleh
aryatmo tjokronegoro seorang ahli biologi kedokteran dari UI (saya lupa judul makalahnya yang membahas masalah parasit).
Yang ada skrg adalah pengurangan efek2 negatif dari parasit tersebut.
Juga yang perlu dilakukan skrg adalah pengurangan penyebaran parasit ke dalam tubuh hewan bisa melalui pembersihan kandang, memperhatikan pakan, dan juga suhu sekitar yang dijaga tetap pada kondisi normal.
Hewan lain seperi sapi, kambing, ayam, ikan, dll pun memiliki parasit di dalam tubuhnya.
Pada penelitian
Koesdarto, Setiawan terhadap ternak sapi pun menunjukkan hal yang sama. Dari 357 sampel feses sapi ternyata sebanyak lebih dari 76% sapi memiliki penyakit parasit di dalamnya.
Kalau membahas masalah parasit ternyata kucing adalah inang definitif/inang penjamu/tempat hidup utama untuk parasit jenis
toxoplama gondii yang bisa menyebar hanya melalui kontak langsung melalui feses kucing.
Nah lo siapa yang melihara kucing di rumahnya?HARAM JUGA TUHH ! :D
Jadi membenanarkan klaim haramnya babi dilihat melalui parasit-nya merupakan sesuatu yang dipaksakan.
Apalagi jika anda katakan hewan lain yang sehat itu halal sedangkan babi yang sehat tetap haram karena penyakitan. Ini adalah pemaksaan pendapat di bidang kedokteran hewan dan peternakan.
Saran saya coba cari perbandingan babi dengan hewan2 lain dilihat dari rentannya penyakit.
Atau survei saja pemakan babi dengan bukan pemakan babi. Mana yang lebih banyak terserang penyakit atau yang umur hidupnya paling singkat.
Mungkin anda bisa mulai kedua penelitian diatas