bono wrote:segala dosa dihalalkan oleh quran![]()
NoMind wrote:Dalam Al Quran praktek poligami di bolehkan melalui ayat 4:3 dengan syarat harus berlaku adil kepada isteri2 yang dipoligami.
Quran 4:3
Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.
NoMind wrote:Quran 4:129
Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil diantara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan kamu biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
"Sesungguhnya wahyu tidak turun kepadaku ketika aku berada dalam kain seorang wanita (istri) kecuali Aisyah".
Terjemahan:
Diriwayatkan Abu Musa:
Rasulullah berkata, "Banyak di antara lelaki mencapai (level) kesempurnaan tetapi tidak ada antara wanita yang mencapai levelini kecuali Asia, isteri Pharaoh, and Maryam, anak Imran. Dan tidak ada keraguan, keunggulan Aisha dari wanita lain seperti keunggulan Tharid (i.e. masakan dari daging dan roti) daripada masakan lain." [/i]
NoMind wrote:Dalam Al Quran praktek poligami di bolehkan melalui ayat 4:3 dengan syarat harus berlaku adil kepada isteri2 yang dipoligami.
Quran 4:3
Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.
Tetapi Al Quran juga mengatkan bahwa tidak mungkin seorang pria bisa berlaku adil pada isteri2 nya walaupun merekan sangat ingin berbuat demikian:
Quran 4:129
Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil diantara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan kamu biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Dengan demikian menurut pemahaman kita selama ini, tentunya Nabi Muhammad pasti sudah memenuhi syarat yang ditetapkan dalam dua ayat Quran tsb di atas 4:3 dan 4:129. Jadi Nabi Muhammad berlaku sangat adil terhadap isteri-isterinya dan tidak memihak atau pilih kasih terhadap isteri-isterinya sesuai ayat tsb, bukan?
Tapi kalo kita membaca hadist2 berikut dengan cermat, maka bisa dilihat bahwa Nabi Muhammad sebenarnya tidaklah adil dan malah cenderung pilih kasih, dan Muhammad pun mengakui hal itu dengan mengatakan:
"Sesungguhnya wahyu tidak turun kepadaku ketika aku berada dalam kain seorang wanita (istri) kecuali Aisyah".
Sahih Bukhari. Vol 3, Book 47. Gifts. Hadith 755.
http://www.usc.edu/dept/MSA/fundamentals/h...tml#003.047.755
Terjemahan:
Aisyah r.a. berkata bahwa istri-istri Rasulullah saw. terbagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama terdiri atas Aisyah, Hafshah, dan Saudah. Sementara kelompok kedua terdiri atas Ummu Salamah dan istri-istri Rasulullah saw. yang lain. Semua kaum muslimin sudah sama-sama tahu betapa cintanya Rasulullah saw. kepada Aisyah. Apabila ada salah seorang sahabat yang mempunyai hadiah yang akan dia berikan kepada Rasulullah saw., maka biasanya dia akan menangguhkan pemberian tersebut, sampai Rasulullah saw. sedang berada di rumah Aisyah. Suatu hari ada seorang sahabat yang mengirimkan hadiah kepada Rasulullah saw. ketika beliau sedang berada di rumah Aisyah. Rupanya hal itu diketahui oleh kelompok Ummu Salamah. Mereka berkata kepada Ummu Salamah: "Kamu bicaralah kepada Rasulullah saw. supaya beliau mau menasihati para sahabatnya: 'Barangsiapa yang bermaksud memberikan hadiah kepada beliau, supaya dia berikan saja di rumah istri mana pun beliau berada.' Ummu Salamah menyampaikan kepada Rasulullah saw apa yang diusulkan oleh kelompoknya itu. Akan tetapi beliau tidak menanggapi apa yang disampaikan Ummu Salamah itu sedikit pun. Ketika hal itu disampaikan kepada mereka, mereka tidak berputus asa. Mereka mendesak supaya Ummu Salamah mencobanya lagi. Ummu Salamah menurut saja. Sekali lagi dia sampaikan usulan kelompoknya itu kepada Rasulullah saw. di saat beliau tengah berada di rumahnya. Namun Rasulullah saw. juga tidak menanggapinya sedikit pun. Kelompok Ummu Salamah masih juga belum berputus asa. Mereka tetap membujuk Ummu Salamah agar mau melakukannya sekali lagi. Dan lagi-lagi Ummu Salamah menuruti kehendak mereka. Untuk ketiga kalinya Ummu Salamah nmenyampaikan hal itu kepada Rasulullah saw. pada saat beliau berada di rumahnya. Dan kali ini rupanya Rasulullah saw. mau menanggapi. Beliau berkata kepada Ummu Salamah: 'Jangan kamu sakiti aku tentang Aisyah. Sesungguhnya wahyu tidak turun kepadaku ketika aku berada dalam kain seorang wanita (istri) kecuali Aisyah.' Seketika itulah Ummu Salamah berkata: 'Aku bertobat kepada Allah karena telah menyakitimu, wahai Rasulullah.' Kemudian anggota kelompok Ummu Salamah tersebut memanggil Fathimah putri Rasulullah saw. Mereka mengutus Fathimah supaya menyampaikan pesan kepada Rasulullah saw. yang isinya: 'Sesungguhnya istri-istrimu mendambakan supaya berlaku adil khususnya menyangkut putri Abu Bakar.' Mendengar pesan yang disampaikan putrinya itu Rasulullah saw. berkata: 'Wahai putriku, apakah kamu tidak menyenangi akan apa yang aku senangi?' Fathimah menjawab: 'Tentu saja ayah.' Fathimah lalu pulang dan menceritakan kepada mereka tanggapan Rasulullah saw. tersebut. Ketika mereka membujuk Fathimah supaya balik lagi menghadap Rasulullah saw., dia menolak. Salanjutnya mereka mendesak Zainab binti Jahasy. Meski dengan terpaksa, akhirnya Zainab mau juga menemui Rasulullah saw. dan berkata: 'Sesungguhnya istri-istrimu mendambakanmu supaya berlaku adil dalam memperlakukan putri Abu Quhafah.' Zainab mengucapkan kata-katanya itu dengan suara yang agak keras, sehingga terdengar oleh Aisyah yang kebetulan berada tidak jauh dari tempat itu. Aisyah sempat mencaci maki dalam hati. Kemudian Rasulullah saw. sejenak memandang Aisyah barangkali dia akan berbicara. Akhirnya Aisyah memang terpaksa berbicara untuk menangkis ucapan Zainab, sehingga Zainab terdiam dibuatnya. Selanjutnya Rasulullah saw. kembali memandangi Aisyah dan berkata: 'Sesungguhnya dia adalah putri Abu Bakar.'"
Dan perlakuan Muhammad kepada isterinya yang kedua Sauda adalah sangat tidak adil dan sangat memojokkan Sauda.
Sauda yang gemuk dan sudah agak tua, terpaksa harus memberikan "jatahnya" kepada Aisah yang bagaikan makanan yang paling lezat agar Muhammad senang hatinya. Kenapa Sauda sampai berbuat demikian? Apakah atas kehendaknya sendiri atau ada suatu hal yang memaksanya berbuat demikian?
Adilkah Muhammad dalam memperlakukan para isterinya, atau Muhammad pilih kasih?
Adilkah Allah kepada seluruh umat Nya, atau Allah pilih kasih kepada Muhammad dalam urusan isteri dan wanita?
Sahih Bukhari. Vol 3, Book 47. Gifts. Hadith 766.
http://www.usc.edu/dept/MSA/fundamentals/h...tml#003.047.766
Narrated By 'Aisha : Whenever Allah's Apostle wanted to go on a journey, he would draw lots as to which of his wives would accompany him. He would take her whose name came out. He used to fix for each of them a day and a night. But Sauda bint Zam'a gave up her (turn) day and night to 'Aisha, the wife of the Prophet in order to seek the pleasure of Allah's Apostle (by that action).
Terjemahan:
Diriwayatkan oleh Aisha: Manakala Rasulullah ingin berpergian, dia akan mengundi siapa isterinya yang akan menemani dia. Dia akan membawa isteri yang namanya terundi. Dia biasanya menetapkan kepada setiap dari mereka satu hari dan satu malam. Tetapi Sauda bint Zam'a melepaskan (gilirannya) siang dan malam dia kepada Aisha, isteri Nabi, demi untuk mencari kesenangan Rasulullah (dengan perbuatan demikian)
Sahih Bukhari. Vol 7, Book 62. Wedlock, Marriage (Nikaah). Hadith 139.
http://www.usc.edu/dept/MSA/fundamentals/h...tml#007.062.139
Narrated By 'Aisha : Sauda bint Zam'a gave up her turn to me ('Aisha), and so the Prophet used to give me ('Aisha) both my day and the day of Sauda.
Terjemahan:
Diriwayatkan oleh Aisha: Sauda bint Zam'a melepaskan giliranya pada saya (Aisha) dan jadi Nabi memberi saya (Aisha) kedua hari saya dan hari dari Sauda.
[i]Sahih Bukhari. Volume 4, Book 55, Number 623:
http://www.usc.edu/dept/MSA/fundamentals/h...tml#004.055.623
Narrated Abu Musa:
Allah's Apostle said, "Many amongst men reached (the level of) perfection but none amongst the women reached this level except Asia, Pharaoh's wife, and Mary, the daughter of 'Imran. And no doubt, the superiority of 'Aisha to other women is like the superiority of Tharid (i.e. a meat and bread dish) to other meals."
Terjemahan:
Diriwayatkan Abu Musa:
Rasulullah berkata, "Banyak di antara lelaki mencapai (level) kesempurnaan tetapi tidak ada antara wanita yang mencapai levelini kecuali Asia, isteri Pharaoh, and Maryam, anak Imran. Dan tidak ada keraguan, keunggulan Aisha dari wanita lain seperti keunggulan Tharid (i.e. masakan dari daging dan roti) daripada masakan lain."
With Best Regards,
NoMind
DianAZ wrote:APAKAH ADA KEADILAN DALAM IDEOLOGI ISLAM???
Pemuda Islam hanya mau menikahi perawan (sekalipun pemuda ini tukang main perempuan). Bila pengantenya kedapatan tidak perawan lagi, maka pemuda islam ini bisa memperlakukan istrinya seperti binatang.
Laki2 islam boleh punya banyak istri tapi perempuan tidak boleh punya lebih dari satu suami.
Suami islam boleh memperlakukan istrinya semaunya, menceraikaanya dgn mudah. tapi bila istri protes pada suami, ia jadi penghuni neraka (kata Muhammad)
Perempuan harus berkerudung (disisakan matanya saja untuk melihat) dan menderita kepanasan hanya untuk supaya laki2 islam (yang tidak bisa kontrol diri sendiri) tidak tergoda dosa percabulan.
Perempuan2 disekep di dalam rumah dgn jendela2 hordeng yg tertutup sementara pria islam bebas berkeliaran dipingir jalan.
Itu sedikit daftar dari sisi perempuan dan laki2 saja di dalam islam, sisi politik dan sosial ada daftar sendiri, ....
TIDAK ADA KEADILAN DI DALAM ISLAM, ITU PASTI!
feodor fathon FF wrote:curious wrote:Kita kan semua sudah tahu kalau Muhammad itu bandot yang suka kawin. Biarpun bininya sendiri segudang, dia nggak kasih waktu menantunya Ali mau kawin lagi.
Menurut Hadith Bukhari ini Volume 7, Book 62, Number 157:
Diriwayatkan oleh Al-Miswar bin Makhrama:
Aku mendengar Rasul Allah berkata, "Banu Hisham bin Al-Mughira telah meminta aku megizinkan puteri mereka dinikahkan dengan Ali bin Abu Talib, tapi tidak aku izinkan dan tidak akan aku izinkan kecuali kali 'Ali bin Abu Talib menceraikan anak perempuanku untuk mengawini anak perempuan mereka, karena Fatima adalah bagian tubuhku, dan aku benci apa yang dia benci, dan apa yang menyakiti dia menyakiti aku juga."
Jadi si bandot itu tahu kalo polygamy menyakitkan perempuan. Masih juga dia kawin lagi!
ah kamu nih ..Nabi mah gak pernah maksa nikahi orang ...nih pernah suatu waktu nabi memberikan pilihan pada istri2nya apakah masih mau bersamanya atau bercerai ...[33:38] Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu: "Jika kamu sekalian mengingini kehidupan dunia dan perhiasannya, maka marilah supaya kuberikan kepadamu mut'ah dan aku ceraikan kamu dengan cara yang baik.
he he ketika dikasih pilihan itu ternyata mereka lebih memilih Muhammad Saw .... siapa yg gak mau sama Nabi yang :
akhlaq nya agung,
ganteng, putih,
tegap dadanya,
halus tutur katanya,
gak pernah marahin istrinya,
gak pernah mencela masakan istrinya,
gak pernah mukul istrinya,
gak pernah ganggu istrinya membukakan pintu ketika pulang malam,
selalu senyum tiap hari,
pejuang sejati,
menghormati hak2 bathin istrinya,
paling mesra dikala menunaikan kewajiban suami istri,
:D ...mana tahaaaan mereka ditinngal beliau
.... siapa yg gak mau sama Nabi yang :
akhlaq nya agung, --> perkosa tawanan perang ini yang di bilang akhlaq yang agung?
- ganteng, putih, --> semua juga bisa :p
- tegap dadanya, --> fitness aja boo.. (aming juga bisaaa.. :p)
- halus tutur katanya, --> Bunuh lah yahudi dimana pun kau temui (kira2 gini bunyi kutipan dari quran)
- gak pernah marahin istrinya, --> oh ya?
- gak pernah mencela masakan istrinya, --> oh ya?
- gak pernah mukul istrinya, --> oh ya? trus arab2 tukang mukul istri ( dan pembantu ) ngambil contoh dari mana donk?
- gak pernah ganggu istrinya membukakan pintu ketika pulang malam, --> emang sengaja, karna takut di marahin pulang malam (maen cewe yahhh.. hehe )
- selalu senyum tiap hari, --> orgil kali :p
- pejuang sejati, --> haus kekuasaan
menghormati hak2 bathin istrinya, --> semua istrinya di madu apakah ini menghormati hak2 istri?
- paling mesra dikala menunaikan kewajiban suami istri, --> klo ini hidung belang juga bisaaaa.. :p
:D ...mana tahaaaan mereka ditinngal beliau --> Any comment?
Users browsing this forum: No registered users