Nabi Muhammad Pun Tidak Mampu Adil Tapi Tetap Poligami

Muhammad dan istri2nya, pedofilia dan kehidupan seksual nabi
Post Reply
User avatar
NoMind
Posts: 442
Joined: Tue Sep 13, 2005 11:25 pm

Nabi Muhammad Pun Tidak Mampu Adil Tapi Tetap Poligami

Post by NoMind »

Dalam Al Quran praktek poligami di bolehkan melalui ayat 4:3 dengan syarat harus berlaku adil kepada isteri2 yang dipoligami.

Quran 4:3
Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.



Tetapi Al Quran juga mengatkan bahwa tidak mungkin seorang pria bisa berlaku adil pada isteri2 nya walaupun merekan sangat ingin berbuat demikian:

Quran 4:129
Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil diantara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan kamu biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.



Dengan demikian menurut pemahaman kita selama ini, tentunya Nabi Muhammad pasti sudah memenuhi syarat yang ditetapkan dalam dua ayat Quran tsb di atas 4:3 dan 4:129. Jadi Nabi Muhammad berlaku sangat adil terhadap isteri-isterinya dan tidak memihak atau pilih kasih terhadap isteri-isterinya sesuai ayat tsb, bukan?

Tapi kalo kita membaca hadist2 berikut dengan cermat, maka bisa dilihat bahwa Nabi Muhammad sebenarnya tidaklah adil dan malah cenderung pilih kasih, dan Muhammad pun mengakui hal itu dengan mengatakan:

"Sesungguhnya wahyu tidak turun kepadaku ketika aku berada dalam kain seorang wanita (istri) kecuali Aisyah".

Sahih Bukhari. Vol 3, Book 47. Gifts. Hadith 755.
http://www.usc.edu/dept/MSA/fundamentals/h...tml#003.047.755

Terjemahan:

Aisyah r.a. berkata bahwa istri-istri Rasulullah saw. terbagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama terdiri atas Aisyah, Hafshah, dan Saudah. Sementara kelompok kedua terdiri atas Ummu Salamah dan istri-istri Rasulullah saw. yang lain. Semua kaum muslimin sudah sama-sama tahu betapa cintanya Rasulullah saw. kepada Aisyah. Apabila ada salah seorang sahabat yang mempunyai hadiah yang akan dia berikan kepada Rasulullah saw., maka biasanya dia akan menangguhkan pemberian tersebut, sampai Rasulullah saw. sedang berada di rumah Aisyah. Suatu hari ada seorang sahabat yang mengirimkan hadiah kepada Rasulullah saw. ketika beliau sedang berada di rumah Aisyah. Rupanya hal itu diketahui oleh kelompok Ummu Salamah. Mereka berkata kepada Ummu Salamah: "Kamu bicaralah kepada Rasulullah saw. supaya beliau mau menasihati para sahabatnya: 'Barangsiapa yang bermaksud memberikan hadiah kepada beliau, supaya dia berikan saja di rumah istri mana pun beliau berada.' Ummu Salamah menyampaikan kepada Rasulullah saw apa yang diusulkan oleh kelompoknya itu. Akan tetapi beliau tidak menanggapi apa yang disampaikan Ummu Salamah itu sedikit pun. Ketika hal itu disampaikan kepada mereka, mereka tidak berputus asa. Mereka mendesak supaya Ummu Salamah mencobanya lagi. Ummu Salamah menurut saja. Sekali lagi dia sampaikan usulan kelompoknya itu kepada Rasulullah saw. di saat beliau tengah berada di rumahnya. Namun Rasulullah saw. juga tidak menanggapinya sedikit pun. Kelompok Ummu Salamah masih juga belum berputus asa. Mereka tetap membujuk Ummu Salamah agar mau melakukannya sekali lagi. Dan lagi-lagi Ummu Salamah menuruti kehendak mereka. Untuk ketiga kalinya Ummu Salamah nmenyampaikan hal itu kepada Rasulullah saw. pada saat beliau berada di rumahnya. Dan kali ini rupanya Rasulullah saw. mau menanggapi. Beliau berkata kepada Ummu Salamah: 'Jangan kamu sakiti aku tentang Aisyah. Sesungguhnya wahyu tidak turun kepadaku ketika aku berada dalam kain seorang wanita (istri) kecuali Aisyah.' Seketika itulah Ummu Salamah berkata: 'Aku bertobat kepada Allah karena telah menyakitimu, wahai Rasulullah.' Kemudian anggota kelompok Ummu Salamah tersebut memanggil Fathimah putri Rasulullah saw. Mereka mengutus Fathimah supaya menyampaikan pesan kepada Rasulullah saw. yang isinya: 'Sesungguhnya istri-istrimu mendambakan supaya berlaku adil khususnya menyangkut putri Abu Bakar.' Mendengar pesan yang disampaikan putrinya itu Rasulullah saw. berkata: 'Wahai putriku, apakah kamu tidak menyenangi akan apa yang aku senangi?' Fathimah menjawab: 'Tentu saja ayah.' Fathimah lalu pulang dan menceritakan kepada mereka tanggapan Rasulullah saw. tersebut. Ketika mereka membujuk Fathimah supaya balik lagi menghadap Rasulullah saw., dia menolak. Salanjutnya mereka mendesak Zainab binti Jahasy. Meski dengan terpaksa, akhirnya Zainab mau juga menemui Rasulullah saw. dan berkata: 'Sesungguhnya istri-istrimu mendambakanmu supaya berlaku adil dalam memperlakukan putri Abu Quhafah.' Zainab mengucapkan kata-katanya itu dengan suara yang agak keras, sehingga terdengar oleh Aisyah yang kebetulan berada tidak jauh dari tempat itu. Aisyah sempat mencaci maki dalam hati. Kemudian Rasulullah saw. sejenak memandang Aisyah barangkali dia akan berbicara. Akhirnya Aisyah memang terpaksa berbicara untuk menangkis ucapan Zainab, sehingga Zainab terdiam dibuatnya. Selanjutnya Rasulullah saw. kembali memandangi Aisyah dan berkata: 'Sesungguhnya dia adalah putri Abu Bakar.'"



Dan perlakuan Muhammad kepada isterinya yang kedua Sauda adalah sangat tidak adil dan sangat memojokkan Sauda.

Sauda yang gemuk dan sudah agak tua, terpaksa harus memberikan "jatahnya" kepada Aisah yang bagaikan makanan yang paling lezat agar Muhammad senang hatinya. Kenapa Sauda sampai berbuat demikian? Apakah atas kehendaknya sendiri atau ada suatu hal yang memaksanya berbuat demikian?

Adilkah Muhammad dalam memperlakukan para isterinya, atau Muhammad pilih kasih?

Adilkah Allah kepada seluruh umat Nya, atau Allah pilih kasih kepada Muhammad dalam urusan isteri dan wanita?


Sahih Bukhari. Vol 3, Book 47. Gifts. Hadith 766.
http://www.usc.edu/dept/MSA/fundamentals/h...tml#003.047.766

Narrated By 'Aisha : Whenever Allah's Apostle wanted to go on a journey, he would draw lots as to which of his wives would accompany him. He would take her whose name came out. He used to fix for each of them a day and a night. But Sauda bint Zam'a gave up her (turn) day and night to 'Aisha, the wife of the Prophet in order to seek the pleasure of Allah's Apostle (by that action).

Terjemahan:
Diriwayatkan oleh Aisha: Manakala Rasulullah ingin berpergian, dia akan mengundi siapa isterinya yang akan menemani dia. Dia akan membawa isteri yang namanya terundi. Dia biasanya menetapkan kepada setiap dari mereka satu hari dan satu malam. Tetapi Sauda bint Zam'a melepaskan (gilirannya) siang dan malam dia kepada Aisha, isteri Nabi, demi untuk mencari kesenangan Rasulullah (dengan perbuatan demikian)


Sahih Bukhari. Vol 7, Book 62. Wedlock, Marriage (Nikaah). Hadith 139.
http://www.usc.edu/dept/MSA/fundamentals/h...tml#007.062.139

Narrated By 'Aisha : Sauda bint Zam'a gave up her turn to me ('Aisha), and so the Prophet used to give me ('Aisha) both my day and the day of Sauda.

Terjemahan:
Diriwayatkan oleh Aisha: Sauda bint Zam'a melepaskan giliranya pada saya (Aisha) dan jadi Nabi memberi saya (Aisha) kedua hari saya dan hari dari Sauda.


Sahih Bukhari. Volume 4, Book 55, Number 623:
http://www.usc.edu/dept/MSA/fundamentals/h...tml#004.055.623

Narrated Abu Musa:
Allah's Apostle said, "Many amongst men reached (the level of) perfection but none amongst the women reached this level except Asia, Pharaoh's wife, and Mary, the daughter of 'Imran. And no doubt, the superiority of 'Aisha to other women is like the superiority of Tharid (i.e. a meat and bread dish) to other meals."

Terjemahan:
Diriwayatkan Abu Musa:
Rasulullah berkata, "Banyak di antara lelaki mencapai (level) kesempurnaan tetapi tidak ada antara wanita yang mencapai levelini kecuali Asia, isteri Pharaoh, and Maryam, anak Imran. Dan tidak ada keraguan, keunggulan Aisha dari wanita lain seperti keunggulan Tharid (i.e. masakan dari daging dan roti) daripada masakan lain."



With Best Regards,
NoMind
User avatar
NoMind
Posts: 442
Joined: Tue Sep 13, 2005 11:25 pm

Post by NoMind »

:oops:


With Best Regards,
NoMind
User avatar
bono
Posts: 985
Joined: Thu Mar 16, 2006 3:30 pm
Location: Israel

Post by bono »

segala dosa dihalalkan oleh quran :lol: :lol:
anti islam
Posts: 600
Joined: Sat Nov 05, 2005 1:51 am

Post by anti islam »

bono wrote:segala dosa dihalalkan oleh quran :lol: :lol:
dan dengan imbalan esek-esek dengan 72 perawan yang siap digilir tiap detik..he..he...
Bejo
Posts: 32
Joined: Fri Oct 07, 2005 2:18 pm

Re: Nabi Muhammad Pun Tidak Mampu Adil Tapi Tetap Poligami

Post by Bejo »

NoMind wrote:Dalam Al Quran praktek poligami di bolehkan melalui ayat 4:3 dengan syarat harus berlaku adil kepada isteri2 yang dipoligami.

Quran 4:3
Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.
He.. he... he... kelihatannya kalian salah baca ya... coba kita baca dengan hati-2

Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat.

Jelas dari ayat ini tidak ada larangan untuk poligami, kecuali dengan anak Yatim dan untuk yang berani melakukannya, jadi kalau takut poligami dengan anak yatim, ya poligami jangan dengan anak Yatim.

Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki.

Lagi lagi sudah jelas "jika kamu takut", takut dan tidak bisa atau tidak boleh adalah dua hal yang berbeda, takut itu lebih ke arah perasaan, dan ini tidak ada hubungannya dengan dosa dan Tuhan dsb-nya, sebab Tuhan tidak pernah berhubungan dengan perasaan kita, baik kita suka, tidak suka, takut, tidak takut dll, tapi yang jelas kita tidak boleh melanggar perintah-perintahNya. bukan takut dan tidak takut....

Dan kalau masih takut juga jangan kawatir..., Aulloh memang maha tahu dan maha penyayang, dia masih memberikan pemecahannya... yaitu

atau budak-budak yang kamu miliki.

Jadi bagi muslim masih ada kesempatan untuk embat pembantu-2 dengan tanpa bersalah, dan takut lagi. Kalau masih takut juga..., ya rugi kalian jadi muslim... he... he... he..., kesempatan telah dibuka lebar.

Jadi dalam islam tidak ada larangan untuk poligami bagi yang berani, dan ini tidak ada hubungannya dengan keadilan ... he... he... he... :D

Makanya dalam islam keberanian adalah mutlak, baik untuk jihad, bela agama, termasuk didalamnya berani kawin lagi. :wink: :oops:

Siapa takut...... :P
User avatar
bono
Posts: 985
Joined: Thu Mar 16, 2006 3:30 pm
Location: Israel

Post by bono »

berarti hukum jangan membunuh, jangan berzinah, dll tidak berlaku dong dalam quran :lol: wong yang nulisnya napi kok :lol:
Bejo
Posts: 32
Joined: Fri Oct 07, 2005 2:18 pm

Re: Nabi Muhammad Pun Tidak Mampu Adil Tapi Tetap Poligami

Post by Bejo »

NoMind wrote: Quran 4:129
Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil diantara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan kamu biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.


"Sesungguhnya wahyu tidak turun kepadaku ketika aku berada dalam kain seorang wanita (istri) kecuali Aisyah".

Terjemahan:
Diriwayatkan Abu Musa:
Rasulullah berkata, "Banyak di antara lelaki mencapai (level) kesempurnaan tetapi tidak ada antara wanita yang mencapai levelini kecuali Asia, isteri Pharaoh, and Maryam, anak Imran. Dan tidak ada keraguan, keunggulan Aisha dari wanita lain seperti keunggulan Tharid (i.e. masakan dari daging dan roti) daripada masakan lain." [/i]
Kalau saya baca ayat-2 ini :

Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil diantara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

dan saya artikan akan seperti ini : Aulloh juga menyadari kalau Muhammad pasti tidak bisa berbuat adil, makanya dia menurunkan Firman ini, yang jelas-2 untuk memudahkan Muhammad dalam mengatur gilirannya sesuai dengan kehendaknya.

Juga ternyata satu hal yang baru saya sadari bahwa Aulloh sangat memperhatikan organ tubuh serta olah seks dari umatnya, khususnya yang perempuan, kalau olah seks-nya yahuud maka dia akan berkenan dengannya :

"Sesungguhnya wahyu tidak turun kepadaku ketika aku berada dalam kain seorang wanita (istri) kecuali Aisyah".

Terjemahan:
Diriwayatkan Abu Musa:
Rasulullah berkata, "Banyak di antara lelaki mencapai (level) kesempurnaan tetapi tidak ada antara wanita yang mencapai levelini kecuali Asia, isteri Pharaoh, and Maryam, anak Imran. Dan tidak ada keraguan, keunggulan Aisha dari wanita lain seperti keunggulan Tharid (i.e. masakan dari daging dan roti) daripada masakan lain."


Jadi kesimpulannya Aulloh masih akan berfirman kepada Muhammad lewat Jibril Malaekatnya, saat dia sendirian, atau juga saat Muhammad sedang bermesraan dengan Aisha, dan pilihan ini karena kekesatan organ sex dari Aisha...

Koq bisa ya ... :?: :cry: :? :(

Ada yang bisa bantu saya untuk jelasin ini, kawatirnya saya salah mengertikan tulisan tulisan ini... :oops: :shock:
User avatar
feodor fathon FF
Posts: 4403
Joined: Thu Feb 23, 2006 2:26 pm
Location: INDONESIA

Re: Nabi Muhammad Pun Tidak Mampu Adil Tapi Tetap Poligami

Post by feodor fathon FF »

NoMind wrote:Dalam Al Quran praktek poligami di bolehkan melalui ayat 4:3 dengan syarat harus berlaku adil kepada isteri2 yang dipoligami.

Quran 4:3
Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.
iyaa ini udah dibahas yaitu kekhawatiran tdk berbuat adil pada anak yatim lebih besar karena dosanya juga gede ... maka nikahi yg bukan yatim atau budak karena mereka gak membuat kita khawatir memakan harta mereka sebagaiamana besarnya dosa memakan harta anak yatim.
  • [4:10] Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala .

Tetapi Al Quran juga mengatkan bahwa tidak mungkin seorang pria bisa berlaku adil pada isteri2 nya walaupun merekan sangat ingin berbuat demikian:

Quran 4:129
Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil diantara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan kamu biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
betul sekali ...berarti ayat ini TERBUKTI bukan ?...Maha Benar Allah dng Segala FirmanNya... ADIL itu hanya Milik Allah
Keadilan Manusia hanyalah Keadilan yang Relatif.
Dengan demikian menurut pemahaman kita selama ini, tentunya Nabi Muhammad pasti sudah memenuhi syarat yang ditetapkan dalam dua ayat Quran tsb di atas 4:3 dan 4:129. Jadi Nabi Muhammad berlaku sangat adil terhadap isteri-isterinya dan tidak memihak atau pilih kasih terhadap isteri-isterinya sesuai ayat tsb, bukan?

Tapi kalo kita membaca hadist2 berikut dengan cermat, maka bisa dilihat bahwa Nabi Muhammad sebenarnya tidaklah adil dan malah cenderung pilih kasih, dan Muhammad pun mengakui hal itu dengan mengatakan:

"Sesungguhnya wahyu tidak turun kepadaku ketika aku berada dalam kain seorang wanita (istri) kecuali Aisyah".
ini mah tentang Keutamaan atuh jang ...bukan masalah Poligami ...duh culun juga ternyata nomind teh nya ?
Sahih Bukhari. Vol 3, Book 47. Gifts. Hadith 755.
http://www.usc.edu/dept/MSA/fundamentals/h...tml#003.047.755

Terjemahan:

Aisyah r.a. berkata bahwa istri-istri Rasulullah saw. terbagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama terdiri atas Aisyah, Hafshah, dan Saudah. Sementara kelompok kedua terdiri atas Ummu Salamah dan istri-istri Rasulullah saw. yang lain. Semua kaum muslimin sudah sama-sama tahu betapa cintanya Rasulullah saw. kepada Aisyah. Apabila ada salah seorang sahabat yang mempunyai hadiah yang akan dia berikan kepada Rasulullah saw., maka biasanya dia akan menangguhkan pemberian tersebut, sampai Rasulullah saw. sedang berada di rumah Aisyah. Suatu hari ada seorang sahabat yang mengirimkan hadiah kepada Rasulullah saw. ketika beliau sedang berada di rumah Aisyah. Rupanya hal itu diketahui oleh kelompok Ummu Salamah. Mereka berkata kepada Ummu Salamah: "Kamu bicaralah kepada Rasulullah saw. supaya beliau mau menasihati para sahabatnya: 'Barangsiapa yang bermaksud memberikan hadiah kepada beliau, supaya dia berikan saja di rumah istri mana pun beliau berada.' Ummu Salamah menyampaikan kepada Rasulullah saw apa yang diusulkan oleh kelompoknya itu. Akan tetapi beliau tidak menanggapi apa yang disampaikan Ummu Salamah itu sedikit pun. Ketika hal itu disampaikan kepada mereka, mereka tidak berputus asa. Mereka mendesak supaya Ummu Salamah mencobanya lagi. Ummu Salamah menurut saja. Sekali lagi dia sampaikan usulan kelompoknya itu kepada Rasulullah saw. di saat beliau tengah berada di rumahnya. Namun Rasulullah saw. juga tidak menanggapinya sedikit pun. Kelompok Ummu Salamah masih juga belum berputus asa. Mereka tetap membujuk Ummu Salamah agar mau melakukannya sekali lagi. Dan lagi-lagi Ummu Salamah menuruti kehendak mereka. Untuk ketiga kalinya Ummu Salamah nmenyampaikan hal itu kepada Rasulullah saw. pada saat beliau berada di rumahnya. Dan kali ini rupanya Rasulullah saw. mau menanggapi. Beliau berkata kepada Ummu Salamah: 'Jangan kamu sakiti aku tentang Aisyah. Sesungguhnya wahyu tidak turun kepadaku ketika aku berada dalam kain seorang wanita (istri) kecuali Aisyah.' Seketika itulah Ummu Salamah berkata: 'Aku bertobat kepada Allah karena telah menyakitimu, wahai Rasulullah.' Kemudian anggota kelompok Ummu Salamah tersebut memanggil Fathimah putri Rasulullah saw. Mereka mengutus Fathimah supaya menyampaikan pesan kepada Rasulullah saw. yang isinya: 'Sesungguhnya istri-istrimu mendambakan supaya berlaku adil khususnya menyangkut putri Abu Bakar.' Mendengar pesan yang disampaikan putrinya itu Rasulullah saw. berkata: 'Wahai putriku, apakah kamu tidak menyenangi akan apa yang aku senangi?' Fathimah menjawab: 'Tentu saja ayah.' Fathimah lalu pulang dan menceritakan kepada mereka tanggapan Rasulullah saw. tersebut. Ketika mereka membujuk Fathimah supaya balik lagi menghadap Rasulullah saw., dia menolak. Salanjutnya mereka mendesak Zainab binti Jahasy. Meski dengan terpaksa, akhirnya Zainab mau juga menemui Rasulullah saw. dan berkata: 'Sesungguhnya istri-istrimu mendambakanmu supaya berlaku adil dalam memperlakukan putri Abu Quhafah.' Zainab mengucapkan kata-katanya itu dengan suara yang agak keras, sehingga terdengar oleh Aisyah yang kebetulan berada tidak jauh dari tempat itu. Aisyah sempat mencaci maki dalam hati. Kemudian Rasulullah saw. sejenak memandang Aisyah barangkali dia akan berbicara. Akhirnya Aisyah memang terpaksa berbicara untuk menangkis ucapan Zainab, sehingga Zainab terdiam dibuatnya. Selanjutnya Rasulullah saw. kembali memandangi Aisyah dan berkata: 'Sesungguhnya dia adalah putri Abu Bakar.'"


Dan perlakuan Muhammad kepada isterinya yang kedua Sauda adalah sangat tidak adil dan sangat memojokkan Sauda.

Sauda yang gemuk dan sudah agak tua, terpaksa harus memberikan "jatahnya" kepada Aisah yang bagaikan makanan yang paling lezat agar Muhammad senang hatinya. Kenapa Sauda sampai berbuat demikian? Apakah atas kehendaknya sendiri atau ada suatu hal yang memaksanya berbuat demikian?
Adilkah Muhammad dalam memperlakukan para isterinya, atau Muhammad pilih kasih?
Adilkah Allah kepada seluruh umat Nya, atau Allah pilih kasih kepada Muhammad dalam urusan isteri dan wanita?
ha ha ha ...min ..min ...ente nih ada2 aja ...
itulah kebiasaan cewe ..suka usil dan ribet .... kayak ente min
aturannya kan apa2 yg didapat adalah milik istri yg saat mendapat hadiah itu adalah jatahnya.
trus ente ngurusin tingkah laku khas perempuan yang suka sirik sama tetangga ??..wah ..wah ... ini bukan masalah tdk adil ini maslaah aturan main dlm keluarga poligami bos !!
Sahih Bukhari. Vol 3, Book 47. Gifts. Hadith 766.
http://www.usc.edu/dept/MSA/fundamentals/h...tml#003.047.766

Narrated By 'Aisha : Whenever Allah's Apostle wanted to go on a journey, he would draw lots as to which of his wives would accompany him. He would take her whose name came out. He used to fix for each of them a day and a night. But Sauda bint Zam'a gave up her (turn) day and night to 'Aisha, the wife of the Prophet in order to seek the pleasure of Allah's Apostle (by that action).

Terjemahan:
Diriwayatkan oleh Aisha: Manakala Rasulullah ingin berpergian, dia akan mengundi siapa isterinya yang akan menemani dia. Dia akan membawa isteri yang namanya terundi. Dia biasanya menetapkan kepada setiap dari mereka satu hari dan satu malam. Tetapi Sauda bint Zam'a melepaskan (gilirannya) siang dan malam dia kepada Aisha, isteri Nabi, demi untuk mencari kesenangan Rasulullah (dengan perbuatan demikian)


Sahih Bukhari. Vol 7, Book 62. Wedlock, Marriage (Nikaah). Hadith 139.
http://www.usc.edu/dept/MSA/fundamentals/h...tml#007.062.139

Narrated By 'Aisha : Sauda bint Zam'a gave up her turn to me ('Aisha), and so the Prophet used to give me ('Aisha) both my day and the day of Sauda.

Terjemahan:
Diriwayatkan oleh Aisha: Sauda bint Zam'a melepaskan giliranya pada saya (Aisha) dan jadi Nabi memberi saya (Aisha) kedua hari saya dan hari dari Sauda.

itu kan salah Bunda Saudah sendiri ... kok Muhammad disalahkan ...

Sahih Bukhari. Volume 4, Book 55, Number 623:
http://www.usc.edu/dept/MSA/fundamentals/h...tml#004.055.623

Narrated Abu Musa:
Allah's Apostle said, "Many amongst men reached (the level of) perfection but none amongst the women reached this level except Asia, Pharaoh's wife, and Mary, the daughter of 'Imran. And no doubt, the superiority of 'Aisha to other women is like the superiority of Tharid (i.e. a meat and bread dish) to other meals."

Terjemahan:
Diriwayatkan Abu Musa:
Rasulullah berkata, "Banyak di antara lelaki mencapai (level) kesempurnaan tetapi tidak ada antara wanita yang mencapai levelini kecuali Asia, isteri Pharaoh, and Maryam, anak Imran. Dan tidak ada keraguan, keunggulan Aisha dari wanita lain seperti keunggulan Tharid (i.e. masakan dari daging dan roti) daripada masakan lain."



With Best Regards,
NoMind

ini hadits keistimewaan wanita bukan masalah perbandingan istri2 dalam poligami ...duuuh ...! saya yakin dlm hidup ente pasti ada orang spesial bukan ...kalo gak punya berarti emang kagak punya kehidupan sosial ente mah ,,
DianAZ
Posts: 341
Joined: Wed Mar 01, 2006 4:05 pm

Post by DianAZ »

APAKAH ADA KEADILAN DALAM IDEOLOGI ISLAM???

Pemuda Islam hanya mau menikahi perawan (sekalipun pemuda ini tukang main perempuan). Bila pengantenya kedapatan tidak perawan lagi, maka pemuda islam ini bisa memperlakukan istrinya seperti binatang.

Laki2 islam boleh punya banyak istri tapi perempuan tidak boleh punya lebih dari satu suami.

Suami islam boleh memperlakukan istrinya semaunya, menceraikaanya dgn mudah. tapi bila istri protes pada suami, ia jadi penghuni neraka (kata Muhammad)

Perempuan harus berkerudung (disisakan matanya saja untuk melihat) dan menderita kepanasan hanya untuk supaya laki2 islam (yang tidak bisa kontrol diri sendiri) tidak tergoda dosa percabulan.

Perempuan2 disekep di dalam rumah dgn jendela2 hordeng yg tertutup sementara pria islam bebas berkeliaran dipingir jalan.

Itu sedikit daftar dari sisi perempuan dan laki2 saja di dalam islam, sisi politik dan sosial ada daftar sendiri, ....

TIDAK ADA KEADILAN DI DALAM ISLAM, ITU PASTI!

Jika ada orang islam bilang dalam Islam ada keadilan maka orang islam ini HIDUP DI DALAM TEMPURUNG.
User avatar
feodor fathon FF
Posts: 4403
Joined: Thu Feb 23, 2006 2:26 pm
Location: INDONESIA

Post by feodor fathon FF »

DianAZ wrote:APAKAH ADA KEADILAN DALAM IDEOLOGI ISLAM???
Pemuda Islam hanya mau menikahi perawan (sekalipun pemuda ini tukang main perempuan). Bila pengantenya kedapatan tidak perawan lagi, maka pemuda islam ini bisa memperlakukan istrinya seperti binatang.
entah maksudnya paaaaaaa ini ?
Laki2 islam boleh punya banyak istri tapi perempuan tidak boleh punya lebih dari satu suami.
Trus menurut kamu boleh ?..sok lah
Suami islam boleh memperlakukan istrinya semaunya, menceraikaanya dgn mudah. tapi bila istri protes pada suami, ia jadi penghuni neraka (kata Muhammad)
he he ngaraaaang aja bisa nya
Perempuan harus berkerudung (disisakan matanya saja untuk melihat) dan menderita kepanasan hanya untuk supaya laki2 islam (yang tidak bisa kontrol diri sendiri) tidak tergoda dosa percabulan.
Perempuan2 disekep di dalam rumah dgn jendela2 hordeng yg tertutup sementara pria islam bebas berkeliaran dipingir jalan.
ah masa mana dalilnya jilbab ninja ??
lo punya temen muslimah gak di kampus ??..kik ..kik ...buta mata lo yah ??...itu kan cewe bukan cowo !!! heiii dia minum WAM !!
Itu sedikit daftar dari sisi perempuan dan laki2 saja di dalam islam, sisi politik dan sosial ada daftar sendiri, ....
yaaah terima kasih atas PANGGUNG KEBODOHANNYA
TIDAK ADA KEADILAN DI DALAM ISLAM, ITU PASTI!
anda NAIF ??...ITU PASTI !!
User avatar
telor
Posts: 994
Joined: Sat Oct 22, 2005 1:51 pm

Post by telor »

http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... php?t=2368



.... siapa yg gak mau sama Nabi yang :
akhlaq nya agung, --> perkosa tawanan perang ini yang di bilang akhlaq yang agung?
- ganteng, putih, --> semua juga bisa :p
- tegap dadanya, --> fitness aja boo.. (aming juga bisaaa.. :p)
- halus tutur katanya, --> Bunuh lah yahudi dimana pun kau temui (kira2 gini bunyi kutipan dari quran)
- gak pernah marahin istrinya, --> oh ya?
- gak pernah mencela masakan istrinya, --> oh ya?
- gak pernah mukul istrinya, --> oh ya? trus arab2 tukang mukul istri ( dan pembantu ) ngambil contoh dari mana donk?
- gak pernah ganggu istrinya membukakan pintu ketika pulang malam, --> emang sengaja, karna takut di marahin pulang malam (maen cewe yahhh.. hehe )
- selalu senyum tiap hari, --> orgil kali :p
- pejuang sejati, --> haus kekuasaan
menghormati hak2 bathin istrinya, --> semua istrinya di madu apakah ini menghormati hak2 istri?
- paling mesra dikala menunaikan kewajiban suami istri, --> klo ini hidung belang juga bisaaaa.. :p

:lol: :D ...mana tahaaaan mereka ditinngal beliau --> Any comment?
User avatar
feodor fathon FF
Posts: 4403
Joined: Thu Feb 23, 2006 2:26 pm
Location: INDONESIA

Post by feodor fathon FF »

ya elah si Telor .... makanya jangan bikin topic duplikat atuh ...cape gue buka sana sini nya ...
udeh yang onoh hapus aja gabungin sama yang ini
User avatar
curious
Posts: 3138
Joined: Wed Mar 22, 2006 5:08 am

Post by curious »

Lebih jauh lagi tentang ketidak adilan Muhammad terhadap istri-istrinya:

Menurut Sejarah Hidup Muhammad (Haekal, cetakan keduapuluh delapan, Litera AntarNusa):

Hal 490-493
Muhammad mempunyai satu gundik bernama Maria yang diberikan kepadanya oleh Muqauqis. Karena Maria itu seorang Kristen Kopti, dia tidak dikasih rumah di samping mesjid seperti istri-istri Muhammad lainnya, melainkan di tempatkan di 'Alia di luar kota Medinah.

Mungkin si Maria ini orangnya cantik/sexy dll, maka Muhammad pun rajin mengunjunginya dan Maria akhirnya mengandung dan melahirkan anak yang diberi nama Ibrahim. Karena itu, kedudukan Maria dalam pandangan Muhammad pun dinaikkan dari bekas budak ke derajat istri. Sejak itu tambah sering lagi Muhammad mengunjungi Maria (tiap hari). Sampai sampai istri lainnya pun cemburu.

"Dengan penuh perasaan gembira pada suatu hari Nabi datang dengan memondong Ibrahim kepada Aisyah. Dipanggilnya Aisyah supaya melihat betapa besarnya persamaan Ibrahim dengan dirinya itu. Aisyah melihat kepada bayi itu, kemudian katanya, bahwa dia tidak melihat adanya persamaan itu. Setelah dilihatnya Nabi begitu gembira karena pertumbuhan bayi itu, ia tampak marah; semua bayi yang mendapat susu seperti Ibrahim, akan sama pertumbuhannya atau akan lebih baik. Istri istri Nabi telah marah dan tidak suka hati karena kelahiran Ibrahim itu, yang akibatnya tidak terbatas pada jawaban-jawaban yang kasar, bahkan sudah lebih dari itu, sampai-sampai dalam sejarah Muhammad dan dalam sejarah Islam telah meninggalkan pengaruh sehingga karenanya datang pula wahyu dan disebutkan dalam Kitabullah

Aha..... Another convenient revelation. Buat baca yang lainnya, silahkan klik http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... php?t=2398

Cerita berikutnya: (halaman 493-495)
Biasanya selepas salat asar Nabi mengunjungi istri-istrinya. Ketika ia sedang berkunjung kepada Hafsha menurut satu sumber (atau Zainab bt Jahsy menurut sumber lain), dan lama tidak keluar, lebih dari biasanya. Istri-istri lain pun iri hati.

Ini ceritanya agak lucu juga. Para bini yang tidak puas dengan ketidak adilan Muhammad lalu berkomplotan untuk tidak tidur dengan dia. Jika dia mendatangi salah seorang, istri itu akan menuduh dia bau mulut habis makan mafhafir (yang manis tapi busuk baunya). Satu cerita tentang itu adalah mengenai Sauda.
Ketika Nabi berada di dekatnya, dia bertanya, "Kau makan maghafir?"
"Tidak" jawabnya.
"Ini bau apa?"
"Hafsha menyuguhi aku minuman dari madu."
"Yang lebahnya mengisap 'urfut (pohon penghasil maghafir)?
Lalu Muhammad mendatangi Aisyah dan ditanya pertanyaan yang sama. Lalu Shafia juga. Akhirnya dia lalu mengharamkan madu untuk dirinya. Setelah melihat kenyataan ini, Sauda berkata, "Maha suci Tuhan! Madu telah jadi haram buat kita!"

:lol: :lol: :lol:
kuta bali
Posts: 2187
Joined: Tue Mar 02, 2010 3:55 am

Re: Nabi Muhammad Pun Tidak Mampu Adil Tapi Tetap Poligami

Post by kuta bali »

sundul
Post Reply