Sdr. kaum muslimin/muslimat,
ada pertanyaan dalam hati kecil saya: Saat Muh kawin sama Siti Khotidjah dulu dengan cara agama mana?
Kalau menurut saya: melihat Siti K dan pamannya (Waraqah) adalah penganut Kristen (Nestorion:itulah yg akhirnya mengilhami isi AlQuran) disimpulkan mereka diberkati dengan cara agama Kristen. Mengingat saat itu Islam kan belum ada.
Gimana menurut netter yang lain.........
Peace!
Simson : :)
*Nestorion diambil nama Patriarkh Konstantinopel bernama Nestor, datang membawa ajaran baru yang bertentangan dengan iman Gereja Universal yang kudus pada awal abad ke 5 Masehi
PERKAWINAN MUHAMMAD DGN SITI KHADIJAH
Jelas dengan agama pagan bangsa Quraish mengingat saat menikah Muhammad masing 'eling' dan belon bolak-balik ke luar masuk gua hantu sampai kerasukan iblis Jibril. Yang jadi pertanyaan apakah Islam mengakui perkawinan non-Islam? Kalau tidak mengakui, maka perkawinan Muhammad dan S. Kadijah itu haram, dong?Saat Muh kawin sama Siti Khotidjah dulu dengan cara agama mana?
Hanya sebagai tambahan informasi, Islam demen membatalkan perkawinan non-Muslim yang dijadikan budak atau tawanan perampokan:
Hukum o9.13
Jika seorang anak atau seorang wanita dijadikan tawanan, mereka jadi budak2 bagi penangkapnya, dan pernikahan wanita itu sebelumnya dianggap batal. [ Reliance of the Traveller (Umdat al-Salik), p.604]
http://www.light-of-life.com/eng/reveal/r5405et8.htmcurious wrote:ada yang punya referensinya nggak ya?
1. Khadija Bint Khuwailid:
Muhammad married Khadija Bint Khuwailid when he was 25 years old.(1 ) She was a merchant and enjoyed a high position among the people. She hired men for her business and competed with others. She was a forty-year-old widow when she married him.(2 ) She offered to let Muhammad go out as a merchant with one of her mercantile caravans to Syria.(3 ) Muhammad was offered the chance of marrying her, but he was not sure of himself and said, "I possess nothing whereby I can marry."(4 ) Khadija, however, took the initiative(5 ) and expressed her desire to marry him.
Muhammad married no one else till Khadija died.(6 ) One tradition says that Khadija said to her sister, "Go to Muhammad and make a mention of me to him." Her sister went to Muhammad, and he answered her according to God's will. They made an agreement that the Messenger of God would marry her. Khadija's father was given wine to drink. When he was overcome by wine, they called Muhammad and her father wedded them as he was intoxicated. Muhammad gave him a suit of clothes, so when he woke up, he asked, "What is this suit?" They answered, "This is the gift of your son-in-law, Muhammad." He grew angry and picked up his sword, as Banu Hashim also did. Afterward they were reconciled.(7 ) Khadija gave Muhammad all his children, except for Ibrahim: al-Qasim, al-Tayyib, Zainab, Ruqayya, Umm Kalthum, and Fatima.
Juga lihat ini:
http://www.gnfcw.com/Muhammad.htm
At the age of twenty-five, he became employed by Khadija, a wealthy widow merchant fifteen years older than he. After several successful journeys to Syria, Muhammad married Khadija in a Christian ceremony with the vows administered by Khadija’s cousin, Waraqa bin Nawfal.
- feodor fathon FF
- Posts: 4403
- Joined: Thu Feb 23, 2006 2:26 pm
- Location: INDONESIA
Re: PERKAWINAN Muhamad dgn Siti K...........
ini maksudnya mau kemana ??simson wrote:Sdr. kaum muslimin/muslimat,
ada pertanyaan dalam hati kecil saya: Saat Muh kawin sama Siti Khotidjah dulu dengan cara agama mana?
Kalau menurut saya: melihat Siti K dan pamannya (Waraqah) adalah penganut Kristen (Nestorion:itulah yg akhirnya mengilhami isi AlQuran) disimpulkan mereka diberkati dengan cara agama Kristen. Mengingat saat itu Islam kan belum ada.
Gimana menurut netter yang lain.........
Peace!
Simson : :)
*Nestorion diambil nama Patriarkh Konstantinopel bernama Nestor, datang membawa ajaran baru yang bertentangan dengan iman Gereja Universal yang kudus pada awal abad ke 5 Masehi
apa pun yg terjadi pada Muhammad sebelum turun Wahyu sama sekali Kagak ngepek ... sebab titik tolak ajaran Tuhan yg dibawa Muhammad adalah turunnya wahyu pertama.
walaupun diakui sebelum dapat wahyu pun Muhammad sosok yang berjiwa dan berakhlak mulia, jujur dan sering berderma, menyantuni anak yatim dan berbuat baik
- feodor fathon FF
- Posts: 4403
- Joined: Thu Feb 23, 2006 2:26 pm
- Location: INDONESIA
yaa..SiBodoh wrote:yoi coy, arab jahiliyah agamanya kristen yach... ato kewalik, arab kristen kelakuannya jahiliyah ?
dan Muhammad seorang yg berakhlak mulia menurut Khadijah sendiri :
- Hadis riwayat Aisyah ra., istri Nabi saw. ia berkata:
Wahyu pertama yang diterima Rasulullah adalah mimpi yang benar. Setiap kali beliau bermimpi, mimpi itu datang bagaikan terangnya Subuh. Kemudian beliau sering menyendiri. Biasanya beliau menyepi di gua Hira'. Di sana, beliau beribadah beberapa malam, sebelum kembali kepada keluarganya (istrinya) dan mempersiapkan bekal untuk itu. Kemudian beliau pulang ke Khadijah, mengambil bekal lagi untuk beberapa malam. Hal itu terus beliau lakukan sampai tiba-tiba wahyu datang ketika beliau sedang berada di gua Hira'. Malaikat (Jibril as.) datang dan berkata: Bacalah. Beliau menjawab: Aku tidak dapat membaca. Rasulullah saw. bersabda: Malaikat itu menarik dan mendekapku, hingga aku merasa kepayahan. Lalu ia melepaskanku seraya berkata: Bacalah. Aku menjawab: Aku tidak dapat membaca. Dia menarik dan mendekapku lagi, hingga aku merasa kepayahan. Kemudian ia melepaskan sambil berkata: Bacalah. Aku menjawab: Aku tidak dapat membaca. Dan untuk yang ketiga kalinya ia menarik dan mendekapku sehingga aku merasa kepayahan, lalu ia melepaskanku dan berkata: Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu Yang Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang paling Pemurah, yang mengajarkan manusia dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak ia ketahui. Rasulullah saw. pulang membawa ayat tersebut dalam keadaan gemetar, hingga beliau masuk ke rumah Khadijah seraya berkata: Selimuti aku, selimuti aku! Keluarganya pun menyelimutinya, hingga gemetarnya hilang. Kemudian beliau berkata kepada Khadijah: Hai Khadijah, apa yang telah terjadi denganku? Lalu beliau menceritakan seluruh peristiwa. Beliau berkata: Aku benar-benar khawatir terhadap diriku. Khadijah menghibur beliau: Jangan begitu, bergembirahlah. Demi Allah, Allah tidak akan merendahkanmu selamanya. Demi Allah, sungguh engkau telah menyambung tali persaudaraan, engkau jujur dalam berkata: engkau telah memikul beban orang lain, engkau sering membantu keperluan orang tak punya, menjamu tamu dan selalu membela kebenaran. Kemudian Khadijah mengajak beliau menemui Waraqah bin Naufal bin Asad bin Abdul Uzza, saudara misan Khadijah. Dia adalah seorang penganut Kristen di masa Jahiliyah. Dia pandai menulis kitab berbahasa Arab dan menerjemahkan kitab Injil ke bahasa Arab, sesuai dengan kehendak Allah. Dia telah tua dan buta. Khadijah berkata kepadanya: Paman, dengarkanlah cerita keponakanmu ini (Muhammad). Waraqah bin Naufal berkata: Hai keponakanku, apa yang engkau alami? Rasulullah saw. menceritakan semua peristiwa yang beliau alami. Mendengar penuturan itu, Waraqah berkata: Ini adalah Namus (Jibril as.) yang dahulu datang kepada Musa as. Seandainya saja di saat kenabianmu aku masih muda. Oh... seandainya saja aku masih hidup pada saat engkau diusir oleh kaummu. Rasulullah saw. bertanya: Apakah mereka akan mengusirku? Waraqah menjawab: Ya, setiap orang yang datang mengemban tugas sepertimu pasti dimusuhi. Jika harimu itu sempat kualami, tentu aku akan membelamu mati-matian
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 231
http://hadith.al-islam.com/bayan/displa ... =ind&ID=93
**** si muslim dongok
kalo itu hadith yang diriwayatkan aisha mengenai apa yang terjadi yang dia ketahui sendiri, tapi rada sepet asem pahit buat islam, lu bilang hadith palsu.
begitu ada hadith diriwayatan aisha tentang hal yang dia TIDAK TAHU sendiri, tapi muluk muluk isinya memuji mr. muhbejad, lu sambut gembira.
kemana sih otak ente? memang **** sih, apa daya.
kalo itu hadith yang diriwayatkan aisha mengenai apa yang terjadi yang dia ketahui sendiri, tapi rada sepet asem pahit buat islam, lu bilang hadith palsu.
begitu ada hadith diriwayatan aisha tentang hal yang dia TIDAK TAHU sendiri, tapi muluk muluk isinya memuji mr. muhbejad, lu sambut gembira.
kemana sih otak ente? memang **** sih, apa daya.