Klu pengertian gw tentang sumpah adalah suatu janji yg kita ucapkan dengan yang maha tinggi sebagai saksi. Setiap orang waras, gak perduli beragama ato tidak pasti menganggap sumpah sebagai suatu hal yg jauh lebih serius daripada sekedar janji.
Tapi yang ini: (cuplikan dari terjemahan "Mengenal Muhammad" by Ali Sina, bab II)
Satu hari Muhammad mengunjungi istrinya Hafsa, anak dari Omar dan ketika melihat pembantu istrinya, Mariyah, dia birahi terhadapnya. Mariyah adalah perempuan muda Coptic yang sangat cantik yang dikirim sebagai hadiah dari Pejabat di Mesir kepada Muhammad. Dia suruh Hafsa pergi dengan alasan dipanggil ayahnya. Segera setelah istrinya pergi, dia gagahi Mariyah diranjangnya Hafsa. Tahu ayahnya ternyata tidak memanggil, Hafsa kembali dan menemukan apa yang terjadi serta sadar kenapa Muhammad menipunya. Dia marah dan mulai berteriak2 (Ah, wanita akan selalu wanita!) Utk menenangkannya, Muhammad bersumpah utk melarang Mariyah dipakai olehnya. (Dari sinilah nama Surat Tahrim (Larangan) dalam Quran didapatkan). Tapi, dia masih birahi terhadap budak cantik itu. Bagaimana caranya membatalkan sumpah? Well, gampang saja kalau anda punya Allah dikantung. Pencipta Jagat Raya ini lalu menurunkan Surat Tahrim dan bilang tidak apa-apa melanggar sumpah dan melakukan seks dengan budak cantik itu karena dia adalah “harta milik tangan kanannya.” Malah Allah Maha Kuasa, yang sekarang jadi muncikari bagi nabi favoritnya ini, bahkan marah pada Muhammad dan menegur dia karena menghalangi kenikmatan jasmani bagi dirinya dan karena telah bersumpah utk berlaku santun hanya demi menyenangkan istrinya.
Hai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah menghalalkannya bagimu; kamu mencari kesenangan hati istri-istrimu? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya Allah telah mewajibkan kepada kamu sekalian membebaskan diri dari sumpahmu; dan Allah adalah Pelindungmu dan Dia Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (Q 66.1-2)
Gw pernah denger nabi yg melanggar sumpah. Tapi nabi yg memperkosa tuhan demi melanggar janjinya sendiri baru 10 jam yg lalu gw baca. Amit amit dah ...
Ini yg edan allahnya ato nabinya ya? Ato mungkin pengarang bukunya?
Gw heran deh, masuk ruang Qur'an dan Hadist, ketemu skandal momed ngesek2 ama si Anu, masuk ruang Muhammad, ketemu lagi skandal ngesek yang lain lagi. Masuk ruang Allah, sama juga.... trus klo ditanya, mana nih muslimsnya koq kaga ada yang ngebela? Kaga ada yang jawab.
Kalaupun ntar ada yang nongol, pasti marah2, katanya kapir2 nih yang ngehina junjungannya, auwohnya, dll.
Sebenarnya yang menghina itu siapa? Bukankan tindakan momed sendiri? Trus knapa mesti protes kalau kita nyatakan kebenaran di sini? Klo ga terima ya bela gitu dengan Qur'anmu (kalau bisa ketemu).
Sebenarnya arti dari "KATA", atau "Firman" atau "Memra" pada jaman hidup momed itu sangat berat, lebih berat artinya daripada pengertian sekarang. Tradisi waktu itu meyakini bahwa apa yang diucapkan oleh seseorang itu mengandung KEKUATAN. Kata-kata yang diucapkan selalu ada hubungannya dengan berkat dan kutuk. Lihat saja isi Qur'an dan Alkitab PL, banyak sekali kata "berkat" dan "kutuk"nya. Bandingkan dengan berita-berita jaman sekarang, mana ada pengertian seperti itu.
Apalagi kalau kata itu sampai menjadi SUMPAH. Lebih-lebih diucapkan oleh seorang seperti mohammad...
Tapi ya apa boleh buat, namanya juga kepengen lagi. Udah kepalang sumprit ga gitu lagi, skarang nyesel. Mo dibusek sumpahnya ga punya Tip-Ex, jadi ya dibuat aja ayat sambungannya yang meniadakan sumpah sebelumnya dengan stempel Auwoh, pasti beres. Lha wong stempelnya juga bikinan sendiri!
