TINJAUAN PEDOFILIA MUHAMMAD

Muhammad dan istri2nya, pedofilia dan kehidupan seksual nabi
Abu Lahab
Posts: 117
Joined: Fri Dec 30, 2005 9:08 am

Post by Abu Lahab »

MONTIR KEPALA wrote:cinta Nabi yg didasari romantisme mah cuma SITI KHADIJAH .... yg lainnya tuntutan tugas sbg rekonsiliator di madina....

ABM ...ente belum menyanggah apapun dan belum membuktikan apapun ttg pedofilia pd Nabi...ente gagal
Lho...kalo Siti Khodijjah berdasarkan romantisme yang lainnya tuntutan nafsu kelamin sang nabi.

Hmmm...Aisya yang seperti tharid, Zainab yang nakal menyingkap gaunnya...oh subhanaloh....
User avatar
MONTIR KEPALA
Posts: 4307
Joined: Wed Jul 26, 2006 10:16 am

Post by MONTIR KEPALA »

curious wrote: lho??? kan sudah dibilang dari awal, bapaknya keberatan anaknya yang baru umur 6 tahun disetubuhi kakek tua. apa tidak mungkin bapaknya meminta penundahan dulu karena keadaan fisik anaknya yang memang sakit-sakitan. tapi mengapa ditunda 3 tahun, ya karena dia sakit dan BOTAK. kalau tidak, mungkin sudah disetubuhi satu tahun setelah menikah begitu tiba di Medina. tck tck tck... ngeles lagi. sudah jelas nabi lu pedofil, menyetubuhi anak umur 9 tahun. emang menurut lu kalau menyetubuhi anak umur 6 , 7 atau 8 tahun adalah pedofil tetapi secara ajaib begitu menginjak angka 9 jadi bukan pedofil lagi.. heheheeee.. mikir tuh lim.
bacot gede...lu cur ..
luh sendiri yg posting di sebelah bahwa alasan penolakan Abu bakar adlah karena SODARAAN ...kok sekarang laen lagi akibat kepala botak ?... makin ancur luh ..kik..kik

dan itu angka 9 dlm periwayatan bisa besar peluangnya untuk salah ..la wong ngandelin ingatan ..ibnu ishaq juga pake kata2 ATAU ...yaitu 9 atau 10 .... kata tabari juga katanya anak2 abu bakar lahir masa jahiliyah...pan nabi teh 10 tahun di mekka dan nikah 2 tahun setelah hijrah dgn aisya jadi harusnya Aisya 12 tahun kan ?
nah banyak bukti tuh ketidak akuratan umur Aisya. cuman ngandelin ingetan pan ... :D
yg jelas adanya 2 pernikahan bukti bahwa KEDEWASAAN AISYA adalah pertimbangannya.
User avatar
MONTIR KEPALA
Posts: 4307
Joined: Wed Jul 26, 2006 10:16 am

Post by MONTIR KEPALA »

Athan wrote: Bukan bandel, namun anda menggunakan tameng "korban" yang tidak pada tempatnya. Saya juga sudah jelaskan berkali2 bahwa muslim harus juga mempertimbangkan faktor:

usia dan juga karakteristik anak seusia Aisyah + Faktor lingkungan yang mempengaruhi persepsinya.

Pada usia seperti Aisyah + dengan Lingkungan Aisyah yang secara umum beragama Islam, muhammad dipandang sebagai "Nabi" dan Role Model yang sangat dikagumi oleh kaumnya :) :) :) Seperti halnya Anak kecil jaman sekarang mengidolakan Naruto, sama juga konteks pada saat itu Aisyah menganggap muhammad sebagai tokoh yang dikagumi. Hal ini membuat kecenderungan yang kuat bagi anak seusia Aisyah menerima perlakukan yang dilakukan muhammad kepadanya juga menjadi suatu yang bahkan mungkin dianggap membanggakan :) :) :) Hal ini jelas akan mereduksi kecemasan yang dialami seseorang yang mengalami perlakukan Pefofilia oleh orang dewasa seperti muhammad, dan bahkan merasa apa yang dilakukannya sudah tepat atau bersifat pasrah diperlakukan "......." oleh tokoh idolanya :) Lain soal jika memang muhammad bukan dianggap siapa2 oleh kaumnya :) :) :)

Jikapun argumentasi muslim menyatakan pasti tetap ada faktor yang membuat anak tsb takut / cemas jika diperlakukan spt itu, hal tsb akan tetap memberikan arahan pada kecenderungan pedofilia hal ini disebabkan faktor ketakutan atau kecemasan itu tetap diiringi dengan faktor kooperatif dengan pelaku (muhammad) karena pandangan Aisayah sendiri mengenai diri muhammad, misalkan saja:

a. takut menolak karena takut berdosa karena muhammad ia anggap nabi
b. takut menolak karena tekanan dari lingkungannya yang menganggap muhammad nabi.

Seperti dalam penelitian sendiri ditunjukkan anak-anak yang terlibat dalam pedofilia, 2 – 3 diantaranya dalam aktivitas seksual tersebut bersifat koperatif terhadap orang dewasa yang sama maupun bukan. Meskipun demikian sikap koperatif anak-anak ini lebih dikarenakan perasaan takut dibanding ketertarikan terhadap seks itu sendiri.

Dalam hal di atas maka faktor korban yang digembar-gemborkan tidak akan berpengaruh sama sekali dan tidak bisa dijadikan landasan satu2nya jika muslim tidak menghubungkan dengan karakteristik anak pada usia Aisyah :) :) :) Muslim lupa karakteristik anak2 seusia Aisyah dari sisi perkembangan kognitif anak :)
ente juga harus belajar bahwa anak2 itu polos dan sama sekali tdk takut dosa .... ente gak ngerti dunia anak2 rupanya. anak2 mana ngerti nabi ?...mana ngerti dosa ??.... luh menggambarkan anak2 seperti seorang pemikir tuh ..ha ha ...ada2 saja seolah pinter tapi *** ..nah begini ini nih yg bikin geli !!
bahkan kungkungan ortunya Aisya aja tdk bisa ente buktikan. Nabi selalu mengajarkan pada Abu Bakar dan Umm Ruman jika seorang anak gadis mau dinikahkan harus ditanya dulu , ini jalan mengetes kedewasaan dia.
  • Sahih Bukhari, Volumn 007, Book 062, Hadith Number 067.
    -----------------------------------------
    Narated By Abu Huraira : The Prophet said, "A matron should not be given in marriage except after consulting her; and a virgin should not be given in marriage except after her permission." The people asked, "O Allah's Apostle! How can we know her permission?" He said, "Her silence (indicates her permission)."


Sudah saya jelaskan di atas. Ditambah lagi ada karakteristik unik dari pedofilia yang dilakukan muhammad. Secara Psikologi muhammad cenderung bisa digolongkan mengidap Pefofilia yang Bersifat Regresi. Dimana perkembangan pedofilia pada awalnya sangat sulit dideteksi namun terus berkembang seiring usia dan akhirnya muncul dan terkesan tiba2 untuk melakukan perbuatan pedofilia :) Persis seperti garis regresi dalam ilmu statistik jalur perkembangannya :) Di bawah ini adalah penjelasan saya sebelumnya mengenai Pedofilia yang bersifat Regresi :)

http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... p?p=220688&
Salam,
Athan FFI
ha ha ... dipaksakan amat polanya diterapkan pada Nabi...payah luh than ..! nih gaya slank aja udeh gue bantah tuh poin :

poin 1 <9 = dibantah bnu Ishaq yg mengatakan Aisya kemungkinan udeh 10 tahun, dan menurut tabari 12 tahunan berdasarkan hitung2 dia sendiri yg mengatakan anak2 abu bakar lahir masa jahiliyah.

poin 2 = wah au ah gelap .... masa harus sama sejenis

poin 3 = tidak ada hadits dari pengakuan Aisya bahwa Aisya digauli ketika masih kanak2.

poin 4 = dasar ceble luh than .... perang menyebabkan banyak anak yatim piatu tanpa perlindungan laki. nih baca ayat ini sebabnya Nabi berkata demikian.
  • [4:6] Dan ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk kawin. Kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas , maka serahkanlah kepada mereka harta-hartanya. Dan janganlah kamu makan harta anak yatim lebih dari batas kepatutan dan tergesa-gesa sebelum mereka dewasa. Barang siapa mampu, maka hendaklah ia menahan diri dan barangsiapa yang miskin, maka bolehlah ia makan harta itu menurut yang patut. Kemudian apabila kamu menyerahkan harta kepada mereka, maka hendaklah kamu adakan saksi-saksi bagi mereka. Dan cukuplah Allah sebagai Pengawas .
User avatar
alley_shatree
Posts: 3515
Joined: Wed Jan 31, 2007 9:49 pm

Post by alley_shatree »

@alhamdbukanmuslim
Gak relevan.

Poin pedofilia sesuai definisi American Psychologists Association/APA (2004) diatas adalah penyetubuhan (hubungan seks), bukan wedding. Hadits-hadits mengatakan Aisyah disetubuhi di umur 9 tahun.
Cukup, titik.

Material ini gak relevan, harap hentikan karena gw gak akan tanggepin lagi.
ini orang lebih aneh lagi....jadi disangkanya Nabi Mohammad sudah menyetubuhi Aisha sebelum wedding...lo waras ngga :oops:
istilah pedophilia itu kan dari elo2 sendiri karena menyangka Nabi mengawini Aisha pada Usia 9 th.

padahal patokan usia Aisha saat menikah dgn Nabi itu tahun kedua hijriyah yg mana usia Aisha sudah menginjak 14 atau 15 tahun.

bagi orang yg jahil kan pasti berusaha mengurang-ngurangi umur Aisha biar disangka negatif....ya tetep aja ngga bisa...wong fakta sejarahnya pada tahun kedua hijriyah....hanya itu yg mudah diingat oleh orang2 semasa itu...kalo disuruh menebak nominal umur ya pasti sulit...yg penting Aisha sudah tumbuh menjadi gadis dewasa yg layak dinikahi saat itu.

udah selesai...mau diperpanjang juga ngga bakal selesai kalo diotak elo cuma maunya prejudice. :oops:
User avatar
gorillabunting
Posts: 55
Joined: Fri Aug 03, 2007 10:26 pm
Location: Mecca

Post by gorillabunting »

udah selesai...mau diperpanjang juga ngga bakal selesai kalo diotak elo cuma maunya prejudice.:oops:

Sdr. Alley sudah kehabisan argument?
Hadist yang diajukan kaum kafir adalah hadist dari sumber Islam, bukan karangan mereka.
Nah bila anda di konfrontir dengan sumber muslim sendiri dan anda tidak dapat mempertahankan argument anda, anda dinyatakan KALAH berdebat!
Hakim gorilla bunting mengetukan palu BAR, BAR, BAR
AlhamdBukanMuslim
Posts: 401
Joined: Wed May 02, 2007 8:57 am
Location: Dubai

Post by AlhamdBukanMuslim »

MANTAAAPZZ!!!

Gimana mod, masih mo dilanjutkan? Atau kita tunggu comment dari muslim lagi?
kuPu_KupU
Posts: 34
Joined: Tue Nov 06, 2007 5:51 pm

Post by kuPu_KupU »

GW BUKAN PENGANUT AGAMA ISLAM BUKAN JUGA TETANGGANYA ISLAM

TAPI DARI THREAD INI GW BISA LIAT SIAPA YANG BENAR SIAPA YANG AGAK SALAH ..

COBA LU BACA AJA DEH DI TOPIC YANG LAIN MENGENAI KISAH CINTA SEORANG ANAK DENGAN SEORANG OPA

UDAH BANYAK BUKTI AKURAT DAN LITERATUR YANG DI JABARIN DISANA

PLEASE CHECK ....
:twisted: :twisted:
User avatar
MONTIR KEPALA
Posts: 4307
Joined: Wed Jul 26, 2006 10:16 am

Post by MONTIR KEPALA »

ABM mo lari kemana kau ?...he he he
User avatar
Eneng Kusnadi
Posts: 2758
Joined: Sat Dec 30, 2006 1:26 pm
Location: Peternakan Unta/Camelot

Post by Eneng Kusnadi »

MONTIR KEPALA wrote:ABM mo lari kemana kau ?...he he he

Wahai Montje, segitu doang posting elo???
Masa AA Montje jadi cheersleader??
Malu maluin!!!
:oops: :oops: :oops: :oops:
User avatar
babenya muhammad
Posts: 1788
Joined: Sun Jan 21, 2007 11:08 am

Post by babenya muhammad »

alley_shatree wrote:@alhamdbukanmuslim
ini orang lebih aneh lagi....jadi disangkanya Nabi Mohammad sudah menyetubuhi Aisha sebelum wedding...lo waras ngga :oops:
istilah pedophilia itu kan dari elo2 sendiri karena menyangka Nabi mengawini Aisha pada Usia 9 th.

padahal patokan usia Aisha saat menikah dgn Nabi itu tahun kedua hijriyah yg mana usia Aisha sudah menginjak 14 atau 15 tahun.

bagi orang yg jahil kan pasti berusaha mengurang-ngurangi umur Aisha biar disangka negatif....ya tetep aja ngga bisa...wong fakta sejarahnya pada tahun kedua hijriyah....hanya itu yg mudah diingat oleh orang2 semasa itu...kalo disuruh menebak nominal umur ya pasti sulit...yg penting Aisha sudah tumbuh menjadi gadis dewasa yg layak dinikahi saat itu.

udah selesai...mau diperpanjang juga ngga bakal selesai kalo diotak elo cuma maunya prejudice. :oops:
hehh...hehhhh selalu aja muslim membantah isi hadits mereka.... ud sesat kali yak.....
User avatar
MONTIR KEPALA
Posts: 4307
Joined: Wed Jul 26, 2006 10:16 am

Post by MONTIR KEPALA »

hasil APA sama yg dibawa si Athan aja beda jauh tuh ...ha ha urusin dulu tuh kontradiksinya
Athan
Posts: 967
Joined: Mon Jul 03, 2006 10:40 am

Post by Athan »

MONTIR KEPALA wrote:ente juga harus belajar bahwa anak2 itu polos dan sama sekali tdk takut dosa .... ente gak ngerti dunia anak2 rupanya. anak2 mana ngerti nabi ?...mana ngerti dosa ??
Pada usia tsb memang anak kecil akan sulit membayangkan apa yang disebut sebagai "dosa" karena itu masih abstrak baginya, ini juga dipengaruhi oleh tahapan perkembangan kognitif formal operasional (kemampuan berpikir abstrak) yang masih belum optimal :) :) :) Namun yang saya sampaikan mengenai kemungkinan Aisyah berpikir mengenai dosa adalah alternatif ke dua dari pemikiran utama yang saya sampaikan kepada anda. Dan kemungkinan kedua adalah pada penekanan JIKAPUN dan MISALKAN SAJA :) COBA BACA TULISAN SAYA BAIK2 yang saya merahi :) karena kemungkinan lain yang mungkin bisa terjadi saya coba beberkan di sini :) TERMASUK KEMUNGKINAN BAHWA DARI ORANGTUA AISYAH SUDAH DIAJARKAN MENGENAI akibat yang muncul jika menentang nabi dan orang tua :) Alternatif kedua ini saya sampaikan jika memang ada kemungkinan Aisyah berpikir mengenai Dosa :) Ingat kata "JIKA ADA KEMUNGKINAN" :) Tolong baca penekanan utama yang saya sampaikan!
Bukan bandel, namun anda menggunakan tameng "korban" yang tidak pada tempatnya. Saya juga sudah jelaskan berkali2 bahwa muslim harus juga mempertimbangkan faktor:

usia dan juga karakteristik anak seusia Aisyah + Faktor lingkungan yang mempengaruhi persepsinya.

Pada usia seperti Aisyah + dengan Lingkungan Aisyah yang secara umum beragama Islam, muhammad dipandang sebagai "Nabi" dan Role Model yang sangat dikagumi oleh kaumnya Seperti halnya Anak kecil jaman sekarang mengidolakan Naruto, sama juga konteks pada saat itu Aisyah menganggap muhammad sebagai tokoh yang dikagumi. Hal ini membuat kecenderungan yang kuat bagi anak seusia Aisyah menerima perlakukan yang dilakukan muhammad kepadanya juga menjadi suatu yang bahkan mungkin dianggap membanggakan Hal ini jelas akan mereduksi kecemasan yang dialami seseorang yang mengalami perlakukan Pefofilia oleh orang dewasa seperti muhammad, dan bahkan merasa apa yang dilakukannya sudah tepat atau bersifat pasrah diperlakukan "......." oleh tokoh idolanya Lain soal jika memang muhammad bukan dianggap siapa2 oleh kaumnya

Jikapun argumentasi muslim menyatakan pasti tetap ada faktor yang membuat anak tsb takut / cemas jika diperlakukan spt itu, hal tsb akan tetap memberikan arahan pada kecenderungan pedofilia hal ini disebabkan faktor ketakutan atau kecemasan itu tetap diiringi dengan faktor kooperatif dengan pelaku (muhammad) karena pandangan Aisayah sendiri mengenai diri muhammad, misalkan saja:

a. takut menolak karena takut berdosa karena muhammad ia anggap nabi
b. takut menolak karena tekanan dari lingkungannya yang menganggap muhammad nabi.
Yang UTAMA dan ingin saya tampilkan adalah bagaimana pikiran anak2 yang sangat mengagumi role model (dan ini tidak terkait dengan masalah dosa atau tidak). Anda juga yakin dong kalau muhammad dianggap role model bagi kaum islam???? Atau tidak?? Jawab dulu yang ini dong Montir :) :lol: :lol: :lol:

Yang ingin saya sampaikan seperti halnya anak kecil sekarang yang menyukai Naruto, maka dalam konteks Aisyah, muhammad besar kemungkinan juga dianggap sebagai role model baginya :)

Hal lain yang ingin saya sampaikan adalah karena Aisyah menganggap muhammad sebagai role model, maka kecemasan yang terjadi karena pernikahan dan juga perbuatan muhammad kepanya akan tereduksi, hal ini sangat jelas dan logis sehubungan dengan pandangan anak kecil yang mengagumi role modelnya. Contoh seorang anak kecil yang sangat mengagumi artis dan mau saja diajak kemanapun oleh artis tersebut terlepas apakah artis itu dianggap baik atau tidak :) Jangankan anak kecil, pada usia remaja saja kemungkinan besar akan seperti kerbau yang dicocok hidungnya :lol: :lol: :lol: Konteks yang saya sampaikan justru sudah sesuai dengan tahapan anak kecil + pengaRuh faktor lingkungan peng-reinforcementnya :) :) :)

Mungkin anda sendiri yang tidak mengetahui tahapan perkembangan anak :)
.... luh menggambarkan anak2 seperti seorang pemikir tuh ..ha ha ...ada2 saja seolah pinter tapi *** ..nah begini ini nih yg bikin geli !!
Tidak perlu ad hominem, saya sendiri sebagai psikolog cukup paham mengenai perkembangan anak :) Bagaimana dengan anda sendiri?
bahkan kungkungan ortunya Aisya aja tdk bisa ente buktikan. Nabi selalu mengajarkan pada Abu Bakar dan Umm Ruman jika seorang anak gadis mau dinikahkan harus ditanya dulu , ini jalan mengetes kedewasaan dia.
Kalau bgt anda lupa akan kemungkinan tekanan status "nabi" muhammad yang membuat kaumnya akan berpikir lebih dari 2 X mengenai konsekuensi jika menolak permintaan nabi :) :) :) ingat anda sendiri yang mengatakan hal ini:
MONTIR KEPALA wrote:ente juga harus belajar bahwa anak2 itu polos dan sama sekali tdk takut dosa .... ente gak ngerti dunia anak2 rupanya. anak2 mana ngerti nabi ?...mana ngerti dosa ??
Bukankah dengan pernyataan anda ini bahwa orang dewasa sudah bisa berpikir, tidak polos, dan juga mengerti dosa juga bisa dipengaruhi sehingga keputusan orang tsb cenderung lebih "meng-IYAKAN ATAU MENG-AMINI" permintaan muhammad? :) :) :)
ha ha ... dipaksakan amat polanya diterapkan pada Nabi...payah luh than ..! nih gaya slank aja udeh gue bantah tuh poin :
Hahahaha...coba pelajari dahulu apa yang dimaksud dengan Pedofilia tipe Regresi :) :) :) jangan asal banyak omong saja :)
ha ha ... dipaksakan amat polanya diterapkan pada Nabi...payah luh than ..! nih gaya slank aja udeh gue bantah tuh poin :

poin 1 <9 = dibantah bnu Ishaq yg mengatakan Aisya kemungkinan udeh 10 tahun, dan menurut tabari 12 tahunan berdasarkan hitung2 dia sendiri yg mengatakan anak2 abu bakar lahir masa jahiliyah.

poin 2 = wah au ah gelap .... masa harus sama sejenis

poin 3 = tidak ada hadits dari pengakuan Aisya bahwa Aisya digauli ketika masih kanak2.

poin 4 = dasar ceble luh than .... perang menyebabkan banyak anak yatim piatu tanpa perlindungan laki. nih baca ayat ini sebabnya Nabi berkata demikian.
Satu lagi :) :) :) Ketahuan sekali anda tidak memahami bagaimana cara melakukan penegakan diagnosis suatu gangguan psikologis :lol: :lol: :lol:Dalam tinjauan psikologis maka tidak semua kriteria harus dipenuhi untuk menarik suatu kesimpulan, namun cukup dalam batasan kriteria yang sudah ditetapkan :) :)

Nah ini yang penting, dan jika dari parameter tsb ada parameter yang cukup penting dan dipenuhi walau kurang dari batasan yang ada, maka kemungkinan penarikan kesimpulan KECENDERUNGAN TETAP PERLU DITEGAKKAN! :) :) :) Baca tulisan saya yang ini:

Jika memang 4 dari parameter di atas sudah ada lebih dari 1 saja terpenuhi atau bahkan terbukti kuat pada point 1 saja, maka kecenderungan Pedofilia bisa ditegakkan, terlebih lagi jika dilihat secara specifik golongan Pedofilia-nya

Yang menjadi ciri khas dari Pedofilia Regresi adalah gejalanya seakan muncul tiba2 padahal hal tersebut sudah ada bibitnya semenjak dahulu (laten) dan termanifestasi pada satu kejadian, seperti yang saya katakan hampir sama seperti rumusan regresi linear dalam statistik perkembangan Pedofilianya :)

Btw, untuk masalah apakah Aisyah memang benar dinikahi pada saat ia sudah kecil, atau sudah haid atau dll juga masih menjadi perdebatan. Sejauh diskusi saya dengan muslim lain masih ada 3 golongan muslim yang berbeda pendapat mengani masalah Aisyah ini:

1. Golongan yang berpandangan bahwa Aisyah memang benar dinikahi dan digauli oleh muhammad pada usia tsb.
2. Golongan yang mencoba menjelaskan bahwa Aisyah dinikahi setelah sudah haid dan usianya jauh lebih tua dari yang diperdebatkan.
3. Golongan yang menganggap bahwa masalah Aisayh ini hanya dongeng saja :)

Jd masalah perdebatan ini merupakan urusan dari kaum anda sendiri untuk membuat suatu kepastian yang lebih jelas Montir :)

Salam,
Athan FFI
User avatar
MONTIR KEPALA
Posts: 4307
Joined: Wed Jul 26, 2006 10:16 am

Post by MONTIR KEPALA »

Moderator 2 wrote:SAYA PERINGATKAN KEPADA NETTER YANG BERDISKUSI TERUTAMA NETTER MONTIR KEPALA UNTUK TIDAK MELAKUKAN AD HOMINEM LEBIH LANJUT KEPADA LAWAN DISKUSI.

TTD.
MODERATOR 2
eeeew netter ffi mulai sensitif ...he he OK dech bos ...siap grak !!!
User avatar
MONTIR KEPALA
Posts: 4307
Joined: Wed Jul 26, 2006 10:16 am

Post by MONTIR KEPALA »

Athan wrote: Pada usia tsb memang anak kecil akan sulit membayangkan apa yang disebut sebagai "dosa" karena itu masih abstrak baginya, ini juga dipengaruhi oleh tahapan perkembangan kognitif formal operasional (kemampuan berpikir abstrak) yang masih belum optimal :) :) :) Namun yang saya sampaikan mengenai kemungkinan Aisyah berpikir mengenai dosa adalah alternatif ke dua dari pemikiran utama yang saya sampaikan kepada anda. Dan kemungkinan kedua adalah pada penekanan JIKAPUN dan MISALKAN SAJA :) COBA BACA TULISAN SAYA BAIK2 yang saya merahi :) karena kemungkinan lain yang mungkin bisa terjadi saya coba beberkan di sini :) TERMASUK KEMUNGKINAN BAHWA DARI ORANGTUA AISYAH SUDAH DIAJARKAN MENGENAI akibat yang muncul jika menentang nabi dan orang tua :) Alternatif kedua ini saya sampaikan jika memang ada kemungkinan Aisyah berpikir mengenai Dosa :) Ingat kata "JIKA ADA KEMUNGKINAN" :) Tolong baca penekanan utama yang saya sampaikan!
Yang UTAMA dan ingin saya tampilkan adalah bagaimana pikiran anak2 yang sangat mengagumi role model (dan ini tidak terkait dengan masalah dosa atau tidak). Anda juga yakin dong kalau muhammad dianggap role model bagi kaum islam???? Atau tidak?? Jawab dulu yang ini dong Montir :) :lol: :lol: :lol:

Yang ingin saya sampaikan seperti halnya anak kecil sekarang yang menyukai Naruto, maka dalam konteks Aisyah, muhammad besar kemungkinan juga dianggap sebagai role model baginya :)

Hal lain yang ingin saya sampaikan adalah karena Aisyah menganggap muhammad sebagai role model, maka kecemasan yang terjadi karena pernikahan dan juga perbuatan muhammad kepanya akan tereduksi, hal ini sangat jelas dan logis sehubungan dengan pandangan anak kecil yang mengagumi role modelnya. Contoh seorang anak kecil yang sangat mengagumi artis dan mau saja diajak kemanapun oleh artis tersebut terlepas apakah artis itu dianggap baik atau tidak :) Jangankan anak kecil, pada usia remaja saja kemungkinan besar akan seperti kerbau yang dicocok hidungnya :lol: :lol: :lol: Konteks yang saya sampaikan justru sudah sesuai dengan tahapan anak kecil + pengaRuh faktor lingkungan peng-reinforcementnya :) :) :)

Mungkin anda sendiri yang tidak mengetahui tahapan perkembangan anak :)
asumsi dan praduga lagi dech ....
secara teory mungkin demikian menurut ilmu kejiwaan. saya bukan menolak teory tetapi menolak cara ente yg mem POLA kan parameter tsb pada Aisya. sangat-sangat dipaksakan ...kik..kik... cing coba saya pengen tau dari analisa ente tekanan lingkungan yg bgm yg terjadi pada Aisya ...tolong dech jangan modal asumsi.
Tidak perlu ad hominem, saya sendiri sebagai psikolog cukup paham mengenai perkembangan anak :) Bagaimana dengan anda sendiri?
ente bisa saja tau...tapi semangat ente untuk mencocokkan pola terlalu tendensius dan tdk murni. akhirnya pengetahuan ente hanya jadi sampah dan bahan tertawaan saja.
Kalau bgt anda lupa akan kemungkinan tekanan status "nabi" muhammad yang membuat kaumnya akan berpikir lebih dari 2 X mengenai konsekuensi jika menolak permintaan nabi :) :) :) ingat anda sendiri yang mengatakan hal ini: Bukankah dengan pernyataan anda ini bahwa orang dewasa sudah bisa berpikir, tidak polos, dan juga mengerti dosa juga bisa dipengaruhi sehingga keputusan orang tsb cenderung lebih "meng-IYAKAN ATAU MENG-AMINI" permintaan muhammad? :) :) :)
he he .... pola pikir ente kenapa than ?
yang ditanya itu calon mantennya than ... fokus kita adalah calon manten bukan ortunya. ketika seorang bocah ditanya ttg kawin maka reaksi dari pertanyaan itu bisa menggambarkan apakah bocah itu sudah dewasa atau belum. sudah siap apa tidak ... kan ortunya Aisya bukan maksa tapi nanya sama Aisya. dimana letak pemaksaannya ??
User avatar
nayagenggong
Posts: 1231
Joined: Thu Aug 30, 2007 9:58 am
Location: trowulan
Contact:

Post by nayagenggong »

Menurut RUU APP psl 84:

"Brgsiapa mengesex dan/atau menyuruh melakukan / menirukan gerakan sex dan/atau yg bs diasosiasikan dg sex kepada anak-anak, dipidana dg pidana penjara dan/atau denda."


UU ini tdk mensyaratkan anak2 yg disex tsb merasa jd korban atau tidak, yg dipersyaratkan adl kejadiannya bhw tlh trjadi sex dg anak2 maka si pelaku yg mengsex anak2 itu diancam pidana.

http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... hp?t=17607

sgt jelas mr Mo adl narapidana
User avatar
MONTIR KEPALA
Posts: 4307
Joined: Wed Jul 26, 2006 10:16 am

Post by MONTIR KEPALA »

nayagenggong wrote:Menurut RUU APP psl 84:

"Brgsiapa mengesex dan/atau menyuruh melakukan / menirukan gerakan sex dan/atau yg bs diasosiasikan dg sex kepada anak-anak, dipidana dg pidana penjara dan/atau denda."


UU ini tdk mensyaratkan anak2 yg disex tsb merasa jd korban atau tidak, yg dipersyaratkan adl kejadiannya bhw tlh trjadi sex dg anak2 maka si pelaku yg mengsex anak2 itu diancam pidana.

http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... hp?t=17607

sgt jelas mr Mo adl narapidana
kalo bukan ahli hukum dan ahli sosial jangan banyak berspekulasi ttg hukum dech .... pelajari dulu ilmu sosial dan perubahan sosial baru NGEBACOT !!..kik..kik..slank dikit aah !!
User avatar
NADIA
Posts: 76
Joined: Thu Aug 09, 2007 2:16 pm

Post by NADIA »

Nih...buat yg penasaran....mudah2an puas dan gak tanya2 dan berdebat lagi ye..
....DELETED...
Telah dipost berulang kali. Silahkan baca di
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... ight=#3248

dan
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... ht=#125641

Ttd
Moderator
Athan
Posts: 967
Joined: Mon Jul 03, 2006 10:40 am

Post by Athan »

MONTIR KEPALA wrote:asumsi dan praduga lagi dech ....
secara teory mungkin demikian menurut ilmu kejiwaan. saya bukan menolak teory tetapi menolak cara ente yg mem POLA kan parameter tsb pada Aisya.
Yang ingin saya sampaikan adalah mencoba membuka alternatif lain yang perlu diuji lebih jauh lagi sebagai hipotesa. Dalam masalah Aisyah sudah saya sampaikan bahwa informasi yang ada masih saling ebrseberangan baik terutama dalam islam sendiri. Dalam hal kesimpang siuran itu, maka acuan yang saya gunakan adalah melakukan penegakan diagnosis yang paling memungkinkan untuk ditarik suatu kesimpulan. Sampai detik ini saya selalu menggunakan kata KECENDERUNGAN PEDOFILIA REGRESI untuk menarik kesimpulan jika memang usia Aisyah saat dinikahi muhammad adalah usia yang sedang diperdebatkan di sini.

Sehingga yang perlu anda buktikan adalah jika memang Aisyah tidak dinikahi pada usia tersebut dan memang sudah dalam kategori usia layak, semua argumentasi yang saya ajukan kepada anda akan juga gugur dengan sendirinya.

Masalah penetapan dan penetapan parameter yang saya ajukan kepada Aisyah sudah saya sampaikan berkali kepada anda. Saya hanya menggunakan konsep perkembangan kognitif anak (dalam usia Aisyah) + faktor Lingkungan (reinforcement bahwa muhammad adalah nabi-->orang yang dikagumi, dihormati, dll). Sama seperti paragraf di atas, masalahnya hanya simple, jk memang Sdr, Montir bisa membuktikan bahwa Aisyah tidak dinikahi pada usia tsb, maka argumentasi saya ini juga akan gugur dengan sendirinya :)
sangat-sangat dipaksakan ...kik..kik... cing coba saya pengen tau dari analisa ente tekanan lingkungan yg bgm yg terjadi pada Aisya ...tolong dech jangan modal asumsi
Tekanan dari lingkungan bisa digolongkan menjadi 2 Bung Montir, tekanan yang bersifat:

1. Aktif / Langsung
2. Pasif / Tidak langsung.

Jika memang anda berargumentasi tidak ada paksaan secara agresif / aktif / langsung kepada Aisyah, anda juga harus tidak meninggalkan faktor kedua yang saya sampaikan di atas, dimana proses "pemaksaan" terjadi secara tidak langsung, mis:

Aisyah dididik untuk menghormati muhammad sebagai nabi, bagaimana nabi menjadi suri tauladan bagi umatnya, apa yang disampaikan nabi adalah baik dan benar oleh orangtuanya. Maka bla memang didikan orangtua Aisyah sangat intense dan baik, maka KEMUNGKINAN BESAR frame of reference (tolak pandang) Aisyah juga akan menjadi terpengaruh. Bila datang permintaan dari muhammad sendiri lewat ortu Aisyah dan orangtua Aisyah menyampaikan keiinginan muhammad itu kepada Aisayah, maka bisa anda tebak bagaimana proses yang terjadi dalam pikiran Aisyah...ingat anda mengatakan bahwa anak kecil adalah polos, maka dengan argumentasi anda sendiri Aisyah tentu saja menganggap apa yang disampakan ortu dan juga permintaan muhammad adalah baik! Terlebih lagi anak seusia Aisyah masih sangat lugu dan belum mampu membayangkan konsep pernikahan.

Jikapun Aisyah ternyata sangat pandai, maka akan terjadi kesimpulan yang kurang lebih sama endingnya, jika memang ia diajarkan dan didik ortunya dengan baik mengenai islam dan penghormatan kepada nabi (kecuali memang tidak :) ), maka bila Aisyah pandai ia akan mudah mencerna bahwa penolakan akan permintaan muhammad yang dianggap suri tauladan adalah bukan perbuatan yang baik :) dan ini JIKA MEMANG AISYAH TERNYATA PANDAI, jika memang tidak, maka alternatif ke dua dari faktor "pemaksaan" ini menjadi tidak cukup argumentatif!

Jd tekanan itu termanisfestasi dalam didi Aisyah melalui stimulasi tidak langsung dari apa yang dididik dan diajarkan lingkungannya mengenai muhammad sebagai nabi :) :) :)
ente bisa saja tau...tapi semangat ente untuk mencocokkan pola terlalu tendensius dan tdk murni. akhirnya pengetahuan ente hanya jadi sampah dan bahan tertawaan saja.
Seperti yang saya sampaikan....sampai detik ini saya masih menarik kesimpulan KECENDERUNGAN PEDOFILIA REGRESI dan saya tidak berani lebih dari itu saat ini, karena kekurangan data dan masih adanya perdebatan di kalangan muslim sendiri.
he he .... pola pikir ente kenapa than ?
yang ditanya itu calon mantennya than ... fokus kita adalah calon manten bukan ortunya. ketika seorang bocah ditanya ttg kawin maka reaksi dari pertanyaan itu bisa menggambarkan apakah bocah itu sudah dewasa atau belum. sudah siap apa tidak ... kan ortunya Aisya bukan maksa tapi nanya sama Aisya. dimana letak pemaksaannya ??
Sedikit banyak sudah saya jelaskan di atas.

Salam,
Athan FFI
User avatar
MONTIR KEPALA
Posts: 4307
Joined: Wed Jul 26, 2006 10:16 am

Post by MONTIR KEPALA »

Athan wrote: Yang ingin saya sampaikan adalah mencoba membuka alternatif lain yang perlu diuji lebih jauh lagi sebagai hipotesa. Dalam masalah Aisyah sudah saya sampaikan bahwa informasi yang ada masih saling ebrseberangan baik terutama dalam islam sendiri. Dalam hal kesimpang siuran itu, maka acuan yang saya gunakan adalah melakukan penegakan diagnosis yang paling memungkinkan untuk ditarik suatu kesimpulan. Sampai detik ini saya selalu menggunakan kata KECENDERUNGAN PEDOFILIA REGRESI untuk menarik kesimpulan jika memang usia Aisyah saat dinikahi muhammad adalah usia yang sedang diperdebatkan di sini.

Sehingga yang perlu anda buktikan adalah jika memang Aisyah tidak dinikahi pada usia tersebut dan memang sudah dalam kategori usia layak, semua argumentasi yang saya ajukan kepada anda akan juga gugur dengan sendirinya.

Masalah penetapan dan penetapan parameter yang saya ajukan kepada Aisyah sudah saya sampaikan berkali kepada anda. Saya hanya menggunakan konsep perkembangan kognitif anak (dalam usia Aisyah) + faktor Lingkungan (reinforcement bahwa muhammad adalah nabi-->orang yang dikagumi, dihormati, dll). Sama seperti paragraf di atas, masalahnya hanya simple, jk memang Sdr, Montir bisa membuktikan bahwa Aisyah tidak dinikahi pada usia tsb, maka argumentasi saya ini juga akan gugur dengan sendirinya :)
sudah banyak anti tesa yg sama sampaikan ...tapi ente semua berkubang di angka 9 saja .... dan sudah saya singgung angka 9 propability of error-nya sangat BESAR !!! saya pun sudah mengajukan berbagai evidence untuk hal itu. lagi2 kalian ingin mandi di kubangan angka 9. pan repoooot...!! ha ha ha
dgn membaca kembali halaman2 sebelumnya ente akan mengumpulkan berbagai bukti yg mengugurkan penerapan parameter ente.

Tekanan dari lingkungan bisa digolongkan menjadi 2 Bung Montir, tekanan yang bersifat:

1. Aktif / Langsung
2. Pasif / Tidak langsung.

Jika memang anda berargumentasi tidak ada paksaan secara agresif / aktif / langsung kepada Aisyah, anda juga harus tidak meninggalkan faktor kedua yang saya sampaikan di atas, dimana proses "pemaksaan" terjadi secara tidak langsung, mis:

Aisyah dididik untuk menghormati muhammad sebagai nabi, bagaimana nabi menjadi suri tauladan bagi umatnya, apa yang disampaikan nabi adalah baik dan benar oleh orangtuanya. Maka bla memang didikan orangtua Aisyah sangat intense dan baik, maka KEMUNGKINAN BESAR frame of reference (tolak pandang) Aisyah juga akan menjadi terpengaruh. Bila datang permintaan dari muhammad sendiri lewat ortu Aisyah dan orangtua Aisyah menyampaikan keiinginan muhammad itu kepada Aisayah, maka bisa anda tebak bagaimana proses yang terjadi dalam pikiran Aisyah...ingat anda mengatakan bahwa anak kecil adalah polos, maka dengan argumentasi anda sendiri Aisyah tentu saja menganggap apa yang disampakan ortu dan juga permintaan muhammad adalah baik! Terlebih lagi anak seusia Aisyah masih sangat lugu dan belum mampu membayangkan konsep pernikahan.

Jikapun Aisyah ternyata sangat pandai, maka akan terjadi kesimpulan yang kurang lebih sama endingnya, jika memang ia diajarkan dan didik ortunya dengan baik mengenai islam dan penghormatan kepada nabi (kecuali memang tidak :) ), maka bila Aisyah pandai ia akan mudah mencerna bahwa penolakan akan permintaan muhammad yang dianggap suri tauladan adalah bukan perbuatan yang baik :) dan ini JIKA MEMANG AISYAH TERNYATA PANDAI, jika memang tidak, maka alternatif ke dua dari faktor "pemaksaan" ini menjadi tidak cukup argumentatif!

Jd tekanan itu termanisfestasi dalam didi Aisyah melalui stimulasi tidak langsung dari apa yang dididik dan diajarkan lingkungannya mengenai muhammad sebagai nabi :) :) :)
sepandai-pandai anak kecil dia masih akan belum mengerti arti pengkultusan individu. ternayata ente masih salah ttg anak2. coba liat anak2 ketika berkunjung ke kantor kepresidenan misalnya yg sarat dgn protokoler tapi anak2 ya anak2 mereka tetap dgn kepolosannya walaupun sebelum ke iostana tsb sudah diwanti-wanti oleh gurunya. kenapa sikap alamiah ini ente kesampingkan.
jika kemudian Aisya menanggapi pertanyaan orang tuanya untuk menikah dgn Nabi disambut dgn keceriaan dan kegembiraan maka jelas ini bukti kedewasaan Aisya.
  • Sunan Abu Dawud
    According to Aisha:
    "The Apostle of Allah (peace be upon him) married me when I was seven or six. When we came to Medina, some women came. according to Bishr's version: Umm Ruman came to me when I was swinging. They took me, made me prepared and decorated me. I was then brought to the Apostle of Allah (peace be upon him), and he took up cohabitation with me when I was nine. She halted me at the door, and I burst into laughter." [16]
User avatar
babenya muhammad
Posts: 1788
Joined: Sun Jan 21, 2007 11:08 am

Post by babenya muhammad »

NADIA wrote:Nih...buat yg penasaran....mudah2an puas dan gak tanya2 dan berdebat lagi ye..
Rasulullah menikahi Aisyah pada umur 6 tahun adalah tidak benar dan tidak
anak ***... apalagi yg mau lu sanggah, baca aja hadits buchari... ud jelas di tulis umur aisha sewaktu dinikahi dan digenjot si mamad.....
kalo lu menggunakan asumsi macam ini untuk membantah isi hadits sahih, maka seluruh hadits sahih di islam juga boleh dibantah dgn asumsi2 macam itu.....
kalo ada kafir yg membantah isi hadits, jawaban muslim selalu, apa lu lebih tau sejarah dibandingkan pelaku sejarh itu sendiri ?
sekarang musim2 model lu juga menyanggah isi hadits, kacian bgt sih ?
kalo isis2 hadits yg memojokan simamad pasti para muslim, dgn malu membnath isi hadits itu, tapi bila sebaliknya, dgn bangga menunjukan hal tsbt ke kafir ..... tau malu dikit atuh
terima aja emang simamad seorang pedofilia,.... kalo lu ragu akan isi hadit tsbt, berarti isi hadits yg lainnya yg menuliskan kebaikan simamad juga patut di ragukan...-..
Locked