TINJAUAN PEDOFILIA MUHAMMAD

Muhammad dan istri2nya, pedofilia dan kehidupan seksual nabi
User avatar
curious
Posts: 3138
Joined: Wed Mar 22, 2006 5:08 am

Post by curious »

alley_shatree wrote:coba kalo gw baca dari sini kog beda dan sepertinya analisisnya lebih kuat daripada hadist itu :
asal mangap lagi. siapa penulis situs itu? siapa pengumpul hadist? siapa yang lebih tahu? lebih KUAT analisa penulis website dibanding Imam Bukhori pengumpul hadist sahih yang sudah diakui kesahihannya di dunia islam?
asal isinya menutupi kebusukan muhammek lu bilang kuat ????
:lol: :lol: :lol: :lol: :lol: :lol:
User avatar
MONTIR KEPALA
Posts: 4307
Joined: Wed Jul 26, 2006 10:16 am

Post by MONTIR KEPALA »

AlhamdBukanMuslim wrote:Gerrrr..!!!
Hihihi...self-claim karena gabisa bantah.
Pelajaran buat ente, klo gabisa ngasih bukti gausah bikin pernyataan aneh2. Ente pertanggungjawabin dulu klaim-klaim kosong ente dg bukti baru kita lanjut. Kemayu.
Dua, ente gabisa bahasa Inggris ya?? atau jelek ingrisnya? baca lagi artikel diatas, cocokkan dengan kriteria APA tentang pedofilia (1. suka anak pra-puber atau puber awal, 2. usia umumnya <13 th, 3. penderita sekurangnya 16 th atau 5 th lebih tua dr si bocah korban). Muhammad semua masuk.

Baca lagi deh yang teliti. Jangan kita suruh ngulangi. Klo mo bantah yg jelas yang mana buktinya apa :D

PS. Buat alley dan montir, mulai sekarang setiap dalil atau pernyataan kalian harus ada buktinya! klo gak just keep silent or out ajah

The International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems (F65.4) defines pedophilia as "a sexual preference for children, boys or girls or both, usually of prepubertal or early pubertal age."[23]
The APA's Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders 4th edition, Text Revision gives the following as its "Diagnostic criteria for 302.2 Pedophilia":[24]
A. Over a period of at least 6 months, recurrent, intense sexually arousing fantasies, sexual urges, or behaviors involving sexual activity with a prepubescent child or children (generally age 13 years or younger);
TUnjukan kapan terjadinya sexual activity dan fantasi dgn wanita 13 tahun ke bawah.? ..hati2 loh bunda maria bisa masuk ke dalamnya karena dia menikah usia 12 tahun dgn yusuf.
B. The person has acted on these sexual urges, or the sexual urges or fantasies cause marked distress or interpersonal difficulty;
mana buktinya pada Nabi ?
C. The person is at least age 16 years and at least 5 years older than the child or children in Criterion A.
The APA diagnostic criteria do not require actual sexual activity with a pre-pubescent youths. The diagnosis can therefore be made based on the presence of fantasies or sexual urges alone, provided the subject meets the remaining criteria. "For individuals in late adolescence with Pedophilia, no precise age difference is specified, and clinical judgment must be used." (p. 527 DSM).[25]
ha ha .... ini kriteria aneh menurut saya ...karena menikah beda umur jauh itu bukan KHAS milik pedofilia. namanya kriteria itu harus khusus tdk general begini ...ada2 saja.
User avatar
MONTIR KEPALA
Posts: 4307
Joined: Wed Jul 26, 2006 10:16 am

Re: TINJAUAN PEDOFILIA MUHAMMAD

Post by MONTIR KEPALA »

AlhamdBukanMuslim wrote: APAKAH MUHAMMAD MEMENUHI KRITERIA SEBAGAI PEDOFIL?

Berdasarkan kriteria APA diatas, Muhammad dapat digolongkan sebagai penderita pedofilia karena menyukai anak-anak dan memunyai hasrat seksual terhadap mereka.

Muhammad punya ketertarikan terhadap anak-anak:
For the last three years scarcely a day had passed by without one or more of ‘A’ishah’s friends coming to play with her in the courtyard adjoining her father’s house. Her removal to the Prophet’s house changed nothing in this respect. Friends now came every day to visit her in her own apartment – new friends made since her arrival in Medina and also some of the old ones whose parents, like hers, had emigrated. "I would be playing with my dolls," she said, "with the girls who were my friends, and the Prophet would come in and they would steal out of the house and he would go out after them and bring them back, for he was pleased for my sake to have them there." Sometimes he would say "Stay where ye are" before they had time to move. He would also join in their games sometimes, FOR HE LOVED CHILDREN [Sam- meaning Aisha was only a child like them] and had often played with his own daughters. The dolls of puppets had many different roles. "One day," said ‘A’ishah, "the Prophet came in when I was playing with the dolls and he said: ‘O ‘A’ishah, whatever game is this?’ I said: ‘It is Solomon’s horses,’ and he laughed." But sometimes as he came in he would simply screen himself with his cloak so as not to disturb them. (Lings, Martin. Muhammad: His Life Based on the Earliest Sources [Inner Traditions, International, Ltd.; Rochester Vermont, 1983, pp. 132-134)
ha ha ....kacluk pisan ...sejak kapan LOVE itu sepadan dgn Sexual urge ??
Muhammad punya ketertarikan seksual terhadap Aisyah (bahkan di saat puasa!)
Muhammad biasa mencium Aisyah dan menghisap lidahnya di saat sedang puasa.
emang ente tau ini terjadi dlm usia pernikahan yg ke berapa tahun dari Aisya ?? ....masa aisya muda terus ??.... plis dech
Alasan Muhammad menikahi anak perempuan yang masih perawan seperti Aisyah adalah agar ia bisa bermain-main dengannya!!Narrated Jabir bin 'Abdullah:
I was accompanying the Prophet on a journey and was riding a slow camel that was lagging behind the others… When we approached Medina, I started going (towards my house). The Prophet said, "Where are you going?" I said, "I have married a widow." He said, "Why have you not married a virgin to fondle with each other?" I said, "My father died and left daughters, so I decided to marry a widow (an experienced woman) (to look after them)." He said, "Well done." … (Sahih Al-Bukhari, Volume 3, Book 38, Number 504)

Narrated Jabir bin Abdullah:
While we were returning from a Ghazwa (Holy Battle) with the Prophet, I started driving my camel fast, as it was a lazy camel A rider came behind me and pricked my camel with a spear he had with him, and then my camel started running as fast as the best camel you may see. Behold! The rider was the Prophet himself. He said, 'What makes you in such a hurry?" I replied, I am newly married " He said, "Did you marry a virgin or a matron? I replied, "A matron." He said, "Why didn't you marry a young girl so that you may play with her and she with you?" When we were about to enter (Medina), the Prophet said, "Wait so that you may enter (Medina) at night so that the lady of unkempt hair may comb her hair and the one whose husband has been absent may shave her pubic region. (Sahih Al-Bukhari, Volume 7, Book 62, Number 16)

Narrated Jabir bin 'Abdullah:
When I got married, Allah's Apostle said to me, "What type of lady have you married?" I replied, "I have married a matron." He said, "Why, don't you have a liking for the virgins AND FOR FONDLING THEM?" Jabir also said: Allah's Apostle said, "Why didn't you marry a young girl so that you might play with her and she with you?" (Sahih Al-Bukhari, Volume 7, Book 62, Number 17)[/i] :shock: :shock:
ha ha ..dasar kafir naif ... menurut ente JABIR itu anak muda atau tua bangka waktu disarankan oleh Nabi untuk menikahi wanita muda ??
Nabi itu menyukai terjadinya pernikahan pasangan muda. kalo yg muda cari yg muda lagi jangan yg tua biar bisa bersenda gurau dan bermain dgn pasangannya. sebab kalo udeh tua selera humor dan main2nya udeh ilang.
Bahkan Muhammad Suka Melirik Gadis-gadis Kecil!
Muhammad also had eyes for an infant girl, promising to marry her when she grows up. Ibn Ishaq places this event during the time of the Battle of Badr in 624 AD when Muhammad was roughly 54 years old. (Ibn Ishaq, Sirat Rasulullah diterjemahkan oleh Guillaume, pp. 310-312)
kan dinikahnya kalo udeh dewasa .... suka maen plintir aja ... dimana dikatakan sebelum dewasanya ??..


tuhkan ini semua permainan kedunguan doang ah ....gak ilmiah gitu dech..!!
User avatar
MONTIR KEPALA
Posts: 4307
Joined: Wed Jul 26, 2006 10:16 am

Post by MONTIR KEPALA »

temen gue Abu Bakar menulis ttg ciri2 Pedo :
Nabi Muhammad saw Bukanlah Pedofilia Menurut Sains
Jika boleh meminjam perkataan William Montgomerry Watt bahwa, "Tiada tokoh besar dalam sejarah yang paling banyak difitnah selain Nabi Muhammad (Saw)". Ia benar dan saya pribadi setuju dengan kata-katanya, memang tokoh sentral umat Islam inilah tokoh dunia yang paling banyak menuai fitnah dan kritik dibanding tokoh lain. Sederet fitnah yang di lemparkan kepada beliau (saw) merupakan deskripsi jelas betapa berpengaruhnya pribadi nabi besar Muhammad saw dihati dan sanubari mereka. Dan Insya Allah dari semua fitnahan tersebut akan saya bahas dan tulis di blog ini, namun kali ini saya akan mengangkat sebuah fitnah yang sangat keji, yakni Nabi Muhammad seorang pedofilia. Yang Insya Allah artikel singkat ini dapat mencurahkan sedikit cahaya kebenaran kepada mereka yang tidak mengerti dan belum mengetahui...Amiin Allahuma Amiiin.

Mari kita baca definisi dan gejala Pedofilia:


Di ambil dari http://www.polfed.org/magazine/08_2001/ ... ophile.htm

"Low self esteem. Many pedophiles, although by no means all, do not have a great sense of capacity for adopting a sexual demeanor towards adults or those of their own age or older. They feel unhappy and fearful at the prospect of sexual behaviour with adults and hence turn to children due to the fact that they are unable to have the strength of personality to seek adults for sexual demeanor. When considering treatment therefore it is important to establish and develop a higher sense of self-esteem in such individuals."

Artinya:

Rendah diri. Pada umumnya penderita pedofilia, meskipun tidak semuanya, tidak mempunyai keinginan untuk melakukan hubungan seksual dengan orang dewasa atau yang seusia dengan dia atau lebih tua. Mereka merasa tidak bahagia dan takut akan prospek hubungan seksual dengan orang dewasa, oleh karena itu mereka mengarahkannya kepada anak-anak. Di karenakan mereka tidak mempunyai kepribadian yang kuat untuk melakukannya dengan orang dewasa. Maka diperlukan terapi yang dapat membantu mereka untuk menumbuhkan rasa percaya diri.



Hal diatas sama sekali tidak bisa dihubungkan dengan nabi Muhammad, beliau sama sekali bukan seorang yang rendah diri (minder). Semasa hidupnya beliau mempunyai ribuan pengikut, mustahil seorang yang minder dapat melakukan seperti yang beliau telah lakukan 14 abad lalu.

Hal kedua, nabi Muhammad saw tidak mempunyai rasa takut untuk melakukan hubungan sexual dengan wanita dewasa, contohnya ialah dengan Siti Khadidjah ra, istri pertama beliau yang usianya 15 tahun lebih tua.
  • Biografi dari Safiur-Rahman al-Mubarakpuri:

    Khadijah Bint Khuwailid:
    Pada saat di Mekkah --- sebelum peristiwa Hijrah --- rumah tangga nabi terdiri dari beliau (saw) dan istrinya Khadidja binti Khuwailid. Beliau berusia 25 tahun dan Khadidjah (ra) berusia 40 tahun disaat mereka menikah. Ia wanita pertama yang beliau nikahi. Ia satu-satunya istri yang beliau miliki hingga siti Khadidjah (ra) wafat. Beliau memiliki beberapa orang putra dan putrid dari hasil perkawinannya dengan Siti Khadidjah (ra). Namun tidak satupun putranya yang hidup hingga dewasa. Semuanya wafat. Putri-putrinya adalah Zainab (ra), Ruqaiya (ra), Ummu Kulthum (ra). dan Fatimah (ra).
Lebih lanjut mengenai pidofilia:

"Lack of impulse control. Many pedophiles find it extremely difficult to deal with the impulsive nature which inclines them towards sexual behaviour to children. They simply cannot control their need for engaging children in sexual practices. They might be said to suffer from an obsessive-compulsive condition. Here again treatment would involve developing better impulse control and of course redirecting the sexual inclinations."

Artinya:

“Rendah penguasaan diri. Penderita pedofilia sangat sulit menguasai diri mereka dan mendorong mereka untuk melakukan hubungan sexual terhadap anak-anak. Mereka sama sekali tidak dapat mengendalikan kebutuhan mereka untuk melakukan hubungan sexual dengan anak-anak. Mereka bisa dikatakan menderita suatu kondisi yang disebut obsesi menuruti dorongan kata hati. Sebuah terapi yang baik mungkin akan mengembangkan penguasaan pengendalian diri mereka lebih baik dan tentu mengalihkan kecendrungan sexual mereka.



Jelas sekali deskripsi diatas sama sekali tidak cocok dengan Nabi Muhammad, nabi Muhammad saw orang yang paling tangguh dalam menguasai dirinya dan hawa nafsunya. Dan istri beliau Siti Aisyah (ra) memberikan kesaksian tentang hal ini:
  • Sahih Al-Bukhari

    Volume 1, Kitab 6,r 299:

    Diriwayatkan 'Abdur-Rahman bin Al-Aswad:

    …”Aisyah pernah berkata :”Setiap kali Rasulullah SAW ingin membelaiku (to fondle) selama masa-masa haid, Nabi SAW menyuruhku mengenakan izar (pembalut wanita) yang dikenakan dibawah pinggang…dst Aisyah menambahkan,”Tidak ada satupun dari kalian yang dapat mengendalikan nafsu seksualnya seperti Nabi.”
Jika beliau adalah seorang pedofilia maka ia sudah pasti akan menggauli Aisyah tepat saat ia berusia 6 tahun (usia Aisyah menikah) dan sudah barang tentu beliau akan menikahi sejumlah gadis lain yang seusia Aisyah atau dibawahnya dan menggauli mereka, namun beliau tidak pernah melakukannya.

Ciri dan gejala lain seorang pedofilia ialah kesepian, lagi-lagi hal ini tidak ada pada diri nabi Muhammad saw, beliau selalu dikelilingi istri-istrinya dan para sahabatnya, bahkan mungkin beliau tidak memiliki privasi. Dan gejala lain ialah, seorang pedofilia adalah yang mempunyai pengalaman mendapat pelecehan seksual semasa kecil atau dalam hidupnya. Dan hal ini lagi-lagi tidak pernah ada pada diri nabi Muhammad saw.

Dikutip dari http://abibakar.blogspot.com/2007/06/ap ... filia.html


________________
http://masjid.phpbb24.com/viewtopic.php ... 748ca36263
User avatar
curious
Posts: 3138
Joined: Wed Mar 22, 2006 5:08 am

Post by curious »

MONTIR KEPALA wrote:Jika beliau adalah seorang pedofilia maka ia sudah pasti akan menggauli Aisyah tepat saat ia berusia 6 tahun (usia Aisyah menikah) dan sudah barang tentu beliau akan menikahi sejumlah gadis lain yang seusia Aisyah atau dibawahnya dan menggauli mereka, namun beliau tidak pernah melakukannya.
Baca nih:
Sahih Bukhari 5.234
Narrated Aisha:
The Prophet engaged me when I was a girl of six (years). We went to Medina and stayed at the home of Bani-al-Harith bin Khazraj. Then I got ill and my hair fell down. Later on my hair grew (again) and my mother, Um Ruman, came to me while I was playing in a swing with some of my girl friends. She called me, and I went to her, not knowing what she wanted to do to me. She caught me by the hand and made me stand at the door of the house. I was breathless then, and when my breathing became Allright, she took some water and rubbed my face and head with it. Then she took me into the house. There in the house I saw some Ansari women who said, "Best wishes and Allah's Blessing and a good luck." Then she entrusted me to them and they prepared me (for the marriage). Unexpectedly Allah's Apostle came to me in the forenoon and my mother handed me over to him, and at that time I was a girl of nine years of age.

Terjemahan bagian yang dibold
Nabi bertunangan denganku ketika aku seroang gadis kecil berumur enam tahuhn. Kami pergi ke Medina dan tinggal di rumah Bani al Harith bin Khazraj. Lalu aku jatuh sakit dna rambutku rontok.

Tanya:
Mengapa Muhammad tidak langsung menyetubuhi Aisha ketika dia berumur 6 tahun.

Jawab:
karena dia sakit hingga rambutnya rontok. Kasihan donk anak kecil sakit dan botak eh ******* heheheheee

kacian lu monster kelapa, your reading comprehension is so poor tck tck tck
AlhamdBukanMuslim
Posts: 401
Joined: Wed May 02, 2007 8:57 am
Location: Dubai

Post by AlhamdBukanMuslim »

American Psychiatric Association (2000) dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (fourth edition)

The International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems (F65.4) defines pedophilia as "a sexual preference for children, boys or girls or both, usually of prepubertal or early pubertal age."[23]
The APA's Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders 4th edition, Text Revision gives the following as its "Diagnostic criteria for 302.2 Pedophilia":[24]

A. Over a period of at least 6 months, recurrent, intense sexually arousing fantasies, sexual urges, or behaviors involving sexual activity with a prepubescent child or children (generally age 13 years or younger);

Aisyah masih 9 tahun ketika disetubuhi oleh Muhammad.

B. The person has acted on these sexual urges, or the sexual urges or fantasies cause marked distress or interpersonal difficulty;

Muhammad nafsu pada Aisyah, menciumi dan menghisap lidahnya di saat puasa, suka melirik gadis-gadis kecil dan menjanjikannya menikah ketika dewasa. Walaupun tidak serta-merta menikahi anak-anak perempuan tersebut saat itu juga, indikasi ini menunjukkan bahwa Muhammad punya ketertarikan dengan bocah perempuan pra-puber.

C. The person is at least age 16 years and at least 5 years older than the child or children in Criterion A.

Muhammad 54 tahun ketika meniduri Aisyah.

Cukup, titik. Sufficient condition terpenuhi.
Muhammad memenuhi kriteria-kriteria yang ditetapkan oleh APA diatas untuk disebut sebagai pedofil.
User avatar
MONTIR KEPALA
Posts: 4307
Joined: Wed Jul 26, 2006 10:16 am

Post by MONTIR KEPALA »

curious wrote: Baca nih:
Sahih Bukhari 5.234
Narrated Aisha:
The Prophet engaged me when I was a girl of six (years). We went to Medina and stayed at the home of Bani-al-Harith bin Khazraj. Then I got ill and my hair fell down. Later on my hair grew (again) and my mother, Um Ruman, came to me while I was playing in a swing with some of my girl friends. She called me, and I went to her, not knowing what she wanted to do to me. She caught me by the hand and made me stand at the door of the house. I was breathless then, and when my breathing became Allright, she took some water and rubbed my face and head with it. Then she took me into the house. There in the house I saw some Ansari women who said, "Best wishes and Allah's Blessing and a good luck." Then she entrusted me to them and they prepared me (for the marriage). Unexpectedly Allah's Apostle came to me in the forenoon and my mother handed me over to him, and at that time I was a girl of nine years of age.

Terjemahan bagian yang dibold
Nabi bertunangan denganku ketika aku seroang gadis kecil berumur enam tahuhn. Kami pergi ke Medina dan tinggal di rumah Bani al Harith bin Khazraj. Lalu aku jatuh sakit dna rambutku rontok.

Tanya:
Mengapa Muhammad tidak langsung menyetubuhi Aisha ketika dia berumur 6 tahun.

Jawab:
karena dia sakit hingga rambutnya rontok. Kasihan donk anak kecil sakit dan botak eh ******* heheheheee

kacian lu monster kelapa, your reading comprehension is so poor tck tck tck
he he ...masa dari 6 tahun langsung naik 9 tahun sih ??...
umur 6 tahun itu Aisya di mekka dan belum hijrah. Aisya dinikah part II pad usia 9 tahun. tuh liat.. masa sakitnya 3 tahun seeeh ...?
ngomong2 katanya jago bahasa Inggris kata "THEN" aja gak ngerti fungsinya. bukankah artinya sebelum sakit itu sehat dulu ?...bukankah artinya pada usia 6 tahun gak lagi sakit ?.....pliiiiiiiis dech sok pinter tapi ceble ..!
User avatar
babenya muhammad
Posts: 1788
Joined: Sun Jan 21, 2007 11:08 am

Post by babenya muhammad »

NoeMoetz wrote: Cara berpikir si Montje
Seorang laki2 yang selalu ereksi bila melihat pria berotot jalan di depannya, lalu membayangkan bersetubuh dengan pria itu di dalam mimpinya

BELUMLAH BISA DIKATAKAN SEBAGAI KELAINAN HOMOSEKSUAL

sebelum laki2 ini men-S0D0MI pria berotot tersebut....

Bukankah begitu?
Image
gw tambahin, tapi selama ada korban yg melapor disodomi baru bisa dianggap sebagai homo sex... kalo gak ada yg lapor pernah disodomi, maka si penyodomi bukan homo seks... gitu logikanya si montir
User avatar
curious
Posts: 3138
Joined: Wed Mar 22, 2006 5:08 am

Post by curious »

MONTIR KEPALA wrote: he he ...masa dari 6 tahun langsung naik 9 tahun sih ??...
umur 6 tahun itu Aisya di mekka dan belum hijrah. Aisya dinikah part II pad usia 9 tahun. tuh liat.. masa sakitnya 3 tahun seeeh ...?
ngomong2 katanya jago bahasa Inggris kata "THEN" aja gak ngerti fungsinya. bukankah artinya sebelum sakit itu sehat dulu ?...bukankah artinya pada usia 6 tahun gak lagi sakit ?.....pliiiiiiiis dech sok pinter tapi ceble ..!
tck tck tck. balik les bhs inggris lagi lu. atau bagusnya minta dibalikin ongkos les yang dulu. mubazir tuh. nggak maju maju bhs inggris lu heheheee

read carefully, lim:
Baca nih:
Sahih Bukhari 5.234
Narrated Aisha:
The Prophet engaged me when I was a girl of six (years). We went to Medina and stayed at the home of Bani-al-Harith bin Khazraj. Then I got ill and my hair fell down. Later on my hair grew (again) and my mother, Um Ruman, came to me while I was playing in a swing with some of my girl friends. She called me, and I went to her, not knowing what she wanted to do to me. She caught me by the hand and made me stand at the door of the house. I was breathless then, and when my breathing became Allright, she took some water and rubbed my face and head with it. Then she took me into the house. There in the house I saw some Ansari women who said, "Best wishes and Allah's Blessing and a good luck." Then she entrusted me to them and they prepared me (for the marriage). Unexpectedly Allah's Apostle came to me in the forenoon and my mother handed me over to him, and at that time I was a girl of nine years of age.

Kan sudah jelas tuh, pertunangan waktu umur 6 tahun. Jatuh sakit, rambut rontok. LATER ON (KEMUDIAN) rambut tumbuh kembali. Lu pikir perlu berapa lama rambut yang rontok untuk tumbuh kembali???? secara ajaib sakit umur 9 tahun, rontok umur 9 tahun dan tumbuh panjang kembali umur 9 tahun????
SETELAH rambut tumbuh baru disetubuhi nabi lu muhammek PADA SAAT UMUR 9 tahun. Capis????

apa salahnya sakit 3 tahun? nabi lu aja sakitnya berapa tahun sehabis diracun hingga koit? lagi pula dibagian mana di hadist itu yang bilang dia sakit 3 tahun? hadist itu hanya menjelaskan mengapa si aisha nggak langsung diembat pada umur 6 tahun. ya karena sakit itu. setelah sembuh dan rambutnya tumbuh kembali, pada usia 9 thn barulah diembat nabimu muhammek. ngerti:?

tck tck. tck.. sok tahu arti kata THEN, tapi nggak ngerti LATER ON hahahaha
User avatar
MONTIR KEPALA
Posts: 4307
Joined: Wed Jul 26, 2006 10:16 am

Post by MONTIR KEPALA »

kamu nih kegedean tendensius jadi blloon...
baca lagi coba ...
Aisya dinikah di mekka usia 6 tahun ....
trus hijrah ke madina yakni 2 tahun sebelum nikah dgn Aisya part II
pas nyampe di madina di rumah salah satu kaum khazraj Aisya Sakit. pas udeh sembuh ummu ruman ibundanya mendandani dia. dlm hadits lain itu waktu usia 9 tahun.
Aisya nikah 2 tahun setelah hijrah. .... he he seharusnya berarti 1 tahun aisya di mekka. satu tahun apa gak cukup lama untuk memutuskan serumah dgn Aisya. sebab Aisya sakitnya setahun kemudian di madina yakni umur 7 atau 8 tahuin
User avatar
babenya muhammad
Posts: 1788
Joined: Sun Jan 21, 2007 11:08 am

Post by babenya muhammad »

Jika beliau adalah seorang pedofilia maka ia sudah pasti akan menggauli Aisyah tepat saat ia berusia 6 tahun (usia Aisyah menikah) dan sudah barang tentu beliau akan menikahi sejumlah gadis lain yang seusia Aisyah atau dibawahnya dan menggauli mereka, namun beliau tidak pernah melakukannya.
gak ngaruh tetap aja pedofilia ?

misalkan hari ini montir ada kesempatan mencuri, tapi gak melakukannya... tapi 1 tahun kemudian baru si montir mencuri... apa sekarang simontir bukan pencuri ?

gak lansung digauli, mungkin lobangya aisha bener2 masih mampet bgt kali, jadi kurang legit ?
User avatar
curious
Posts: 3138
Joined: Wed Mar 22, 2006 5:08 am

Post by curious »

MONTIR KEPALA wrote:kamu nih kegedean tendensius jadi blloon...
baca lagi coba ...
Aisya dinikah di mekka usia 6 tahun ....
trus hijrah ke madina yakni 2 tahun sebelum nikah dgn Aisya part II
pas nyampe di madina di rumah salah satu kaum khazraj Aisya Sakit. pas udeh sembuh ummu ruman ibundanya mendandani dia. dlm hadits lain itu waktu usia 9 tahun.
Aisya nikah 2 tahun setelah hijrah. .... he he seharusnya berarti 1 tahun aisya di mekka. satu tahun apa gak cukup lama untuk memutuskan serumah dgn Aisya. sebab Aisya sakitnya setahun kemudian di madina yakni umur 7 atau 8 tahuin
lho??? kan sudah dibilang dari awal, bapaknya keberatan anaknya yang baru umur 6 tahun disetubuhi kakek tua. apa tidak mungkin bapaknya meminta penundahan dulu karena keadaan fisik anaknya yang memang sakit-sakitan. tapi mengapa ditunda 3 tahun, ya karena dia sakit dan BOTAK. kalau tidak, mungkin sudah disetubuhi satu tahun setelah menikah begitu tiba di Medina. tck tck tck... ngeles lagi. sudah jelas nabi lu pedofil, menyetubuhi anak umur 9 tahun. emang menurut lu kalau menyetubuhi anak umur 6 , 7 atau 8 tahun adalah pedofil tetapi secara ajaib begitu menginjak angka 9 jadi bukan pedofil lagi.. heheheeee.. mikir tuh lim.
Athan
Posts: 967
Joined: Mon Jul 03, 2006 10:40 am

Post by Athan »

MONTIR KEPALA wrote:heeeh...dasar bandel ...!!
saya udeh bahas panjang lebar ...jika MUhammad pedopfil .... coba sebutkan siapa korbannya ??
Bukan bandel, namun anda menggunakan tameng "korban" yang tidak pada tempatnya. Saya juga sudah jelaskan berkali2 bahwa muslim harus juga mempertimbangkan faktor:

usia dan juga karakteristik anak seusia Aisyah + Faktor lingkungan yang mempengaruhi persepsinya.

Pada usia seperti Aisyah + dengan Lingkungan Aisyah yang secara umum beragama Islam, muhammad dipandang sebagai "Nabi" dan Role Model yang sangat dikagumi oleh kaumnya :) :) :) Seperti halnya Anak kecil jaman sekarang mengidolakan Naruto, sama juga konteks pada saat itu Aisyah menganggap muhammad sebagai tokoh yang dikagumi. Hal ini membuat kecenderungan yang kuat bagi anak seusia Aisyah menerima perlakukan yang dilakukan muhammad kepadanya juga menjadi suatu yang bahkan mungkin dianggap membanggakan :) :) :) Hal ini jelas akan mereduksi kecemasan yang dialami seseorang yang mengalami perlakukan Pefofilia oleh orang dewasa seperti muhammad, dan bahkan merasa apa yang dilakukannya sudah tepat atau bersifat pasrah diperlakukan "......." oleh tokoh idolanya :) Lain soal jika memang muhammad bukan dianggap siapa2 oleh kaumnya :) :) :)

Jikapun argumentasi muslim menyatakan pasti tetap ada faktor yang membuat anak tsb takut / cemas jika diperlakukan spt itu, hal tsb akan tetap memberikan arahan pada kecenderungan pedofilia hal ini disebabkan faktor ketakutan atau kecemasan itu tetap diiringi dengan faktor kooperatif dengan pelaku (muhammad) karena pandangan Aisayah sendiri mengenai diri muhammad, misalkan saja:

a. takut menolak karena takut berdosa karena muhammad ia anggap nabi
b. takut menolak karena tekanan dari lingkungannya yang menganggap muhammad nabi.

Seperti dalam penelitian sendiri ditunjukkan anak-anak yang terlibat dalam pedofilia, 2 – 3 diantaranya dalam aktivitas seksual tersebut bersifat koperatif terhadap orang dewasa yang sama maupun bukan. Meskipun demikian sikap koperatif anak-anak ini lebih dikarenakan perasaan takut dibanding ketertarikan terhadap seks itu sendiri.

Dalam hal di atas maka faktor korban yang digembar-gemborkan tidak akan berpengaruh sama sekali dan tidak bisa dijadikan landasan satu2nya jika muslim tidak menghubungkan dengan karakteristik anak pada usia Aisyah :) :) :) Muslim lupa karakteristik anak2 seusia Aisyah dari sisi perkembangan kognitif anak :)
dan buktikan dia itu korban dgn tanda2 korban pedofil pada umumnya baik ditinjau dari segi kedokteran atau psikology ....?
soook ah ..!!
Sudah saya jelaskan di atas. Ditambah lagi ada karakteristik unik dari pedofilia yang dilakukan muhammad. Secara Psikologi muhammad cenderung bisa digolongkan mengidap Pefofilia yang Bersifat Regresi. Dimana perkembangan pedofilia pada awalnya sangat sulit dideteksi namun terus berkembang seiring usia dan akhirnya muncul dan terkesan tiba2 untuk melakukan perbuatan pedofilia :) Persis seperti garis regresi dalam ilmu statistik jalur perkembangannya :) Di bawah ini adalah penjelasan saya sebelumnya mengenai Pedofilia yang bersifat Regresi :)

http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... p?p=220688&
Saya akan coba memberikan masukan berdasarkan analisa saya. Dalam masalah Muhammad perlu ditekankan bahwa gejala Pedofilia yang dialami Muhammad harus dilihat secara spesifik. Jika hanya menggunakan gambaran umum Pedoflia maka masih bisa terjadi debat seperti ini. Dari analisa saya jika terkait dengan masalah Aisyah, maka Muhammad lebih bisa digolongkan mengalami kecenderungan PEDOFILIA BERSIFAT REGRESI , apa yang dimaksud dengan Pedofilia Regresif ini? Silahkan rekan2 lihat penjelasan saya di bawah ini:

Pedofilia Regresi adalah golongan pedofilia yang tidak tertarik pada anak lelaki, biasanya bersifat heteroseks dan lebih suka pada anak perempuan berumur 8 atau 9 tahun. Mereka bisa menganggap anak sebagai pengganti orang dewasa dan berhubungan badan layaknya sesama dewasa, dan terlebih penting dorongan nafsu atau ketertarikan pada anak2 awalnya bersifat tiba-tiba (terjadi begitu saja) ataupun bisa dikatakan tidak direncanakan sebelumnya, walau sejarah masa lampaunya tidak pernah atau kurang memberikan kepastian mengenai gejala Pedofilia.

Hal di atas bisa juga ditilik sekilas dengan menggunakan parameter diagnosis umum pedofilia untuk bisa menegakkan kesimpulan Pedofilia Regresif pada Muhammad:

1. Adanya preferensi seksual kepada anak-anak, biasanya si pengidap gangguan sudah akan menunjukkan preferensi seksual pada anak2 pra-pubertas/ awal masa pubertas atau kurang, baik laki-laki maupun juga perempuan.

Hal ini sudah dibuktikan dari keterangan di bawah ini:

Ibn Ishaq: Suhayli, 2.79: Dalam riwayat Yunus Ibn Ishaq dilaporkan bahwa nabi melihat bayi (Ummu’l-Fadl, ketika itu ia masih bayi dan bergeliat didepannya) dan mengatakan, “Jika ia besar nanti dan saya masih hidup, saya akan menikahinya.’ (ref.10, p. 311)

Muhammad melihat Um Habiba, puteri Abbas, saat ia masih fatim (masih menetek) dan ia mengatakan, "Jika ia besar nanti dan saya masih hidup, saya akan menikahinya." (Musnad Ahmad, Number 25636)

2. Tindakan Pedofilia sangat jarang sekali ditemukan pada perempuan, dan biasanya dilakukan oleh laki2 --> mengacu pada point pertama dan kedua Muhammad sudah terbukti memiliki preferensi seksual pada anak2 dan tentu saja dalam hal ini Muhammad adalah seorang laki2. Probabilitas kecenderungan pedofilia makin besar dari point ke dua sehubungan dengan point pertama sebelumnya

3. Preferensi tersebut harus berulang (lebih dari satu kali) atau bahkan menetap-->Kembali informasi di atas bisa digunakan ditambah dengan permasalahan Aisyah.

4. Termasuk didalamnya laki2 dewasa yang memiliki preferensi partner seksual dewasa, tetapi karena mengalami frustasi / kekecewaan yang kronis untuk mencapai hubungan seksual yang diharapkan, maka kebiasaannya beralih kepada anak-anak sebagai penggantinya-->Masih harus dibuktikan lebih lanjut.

Jika memang 4 dari parameter di atas sudah ada lebih dari 1 saja terpenuhi atau bahkan terbukti kuat pada point 1 saja, maka kecenderungan Pedofilia bisa ditegakkan, terlebih lagi jika dilihat secara specifik golongan Pedofilia-nya

Jd, dari analisa secara singkat Gejala Pedofilia yang dialami Muhammad adalah PEDOFILIA REGRESI, karena:

1. Korbannya adalah anak2 perempuan berusia <9 tahun.
2. Penekanan nafsu lebih pada anak yang berlawanan jenis dengan dirinya (dalam hal ini Muhammad)
3. Bisa dan mampu menggauli anak2 seperti layaknya orang dewasa walau usia anak tersebut terpaut jauh dengan dirinya.
4. Ini yang paling penting: DORONGAN NAFSU PADA ANAK2 BERSIFAT TIBA2 DAN ATAU TANPA DIRENCANAKAN setelah melihat stimulus anak kecil walaupun sejarah masa lampaunya tidak pernah atau kurang memberikan kepastian mengenai gejala Pedofilia sebelumnya.

So...lebih memiliki keakuratan atau kemungkinannya lebih besar jika kita mengatakan bahwa Muhammad mengalami GANGGUAN PEDOFILIA REGRESI Namun apapun golongannya...ya tetap masih dalam satu rumpun yaitu PEDOFIL
Salam,
Athan FFI
Last edited by Athan on Wed Nov 07, 2007 9:07 am, edited 2 times in total.
User avatar
Fiver
Posts: 760
Joined: Fri Apr 20, 2007 4:26 pm

Post by Fiver »

Athan wrote:Pada usia seperti Aisyah + dengan Lingkungan Aisyah yang secara umum beragama Islam, muhammad dipandang sebagai "Nabi" dan Role Model yang sangat dikagumi oleh kaumnya :) :) :) Seperti halnya Anak kecil jaman sekarang mengidolakan Naruto, sama juga konteks pada saat itu Aisyah menganggap muhammad sebagai tokoh yang dikagumi. Hal ini membuat kecenderungan yang kuat bagi anak seusia Aisyah menerima perlakukan yang dilakukan muhammad kepadanya juga menjadi suatu yang bahkan mungkin dianggap membanggakan :) :) :) Hal ini jelas akan mereduksi kecemasan yang dialami seseorang yang mengalami perlakukan Pefofilia oleh orang dewasa seperti muhammad, dan bahkan merasa apa yang dilakukannya sudah tepat atau bersifat pasrah diperlakukan "......." oleh tokoh idolanya :) Lain soal jika memang muhammad bukan dianggap siapa2 oleh kaumnya :) :) :)
Athan...
membaca uraian kamu diatas, saya sedikit membayangkan dan bertanya

Apakah anak kecil itu akan bersedia dilamar muhammad seandainya muhammad bukanlah seorang nabi yg pastinya menjadi tokoh yg ia kagumi?

Atau bisa juga dengan pertanyaan lain: Apakah anak kecil itu mau menerima lamaran kakek2 usia setengah abad seandainya kakek2 itu hanyalah orang biasa?

Seandainya saat itu anak kecil tersebut tidak bisa memutuskan maka pertanyaan akan beralih ke orang tuanya:

Apakah ortu anak kecil itu yg sempat menolak lamaran muhammad akan berbalik menyetujui seandainya muhammad bukan nabi?
Apakah hal yg sama juga akan dilakukan ortu anak kecil itu seandainya yg melamar adalah kakek2 berusia setengah abad dan bukan muhammad?


Seandainya ortu anak kecil itu normal, pasti akan menolak!
nach pertanyaan selanjutnya:

Alasan apakah yg digunakan ortu anak kecil itu untuk menolak pinangan kakek2 umur setengah abad?

Kalau alasannya adalah karena kakek2 itu hanyalah orang biasa pasti akan terjadi keributan dan sangat menyinggung!
maka satu2nya alasan adalah bahwa anaknya masih terlalu kecil!

:) :) :)

so....
Ortu anak kecil tersebut menyadari anaknya terlalu kecil untuk menikah
tetapi tidak bisa menolak (sudah mencoba menolak tapi gagal) karena yg melamar pakai embel2 "nabi"
ternyata "nabi" dapat merusak tatanan harmoni!!!!!

:lol: :lol: [/b]
AlhamdBukanMuslim
Posts: 401
Joined: Wed May 02, 2007 8:57 am
Location: Dubai

Post by AlhamdBukanMuslim »

MONTIR KEPALA wrote:temen gue Abu Bakar menulis ttg ciri2 Pedo :
Nabi Muhammad saw Bukanlah Pedofilia Menurut Sains
Kita lihat apakah ada sains nya. Gaya.
MONTIR KEPALA wrote:Jika boleh meminjam perkataan William Montgomerry Watt bahwa, "Tiada tokoh besar dalam sejarah yang paling banyak difitnah selain Nabi Muhammad (Saw)". Ia benar dan saya pribadi setuju dengan kata-katanya, memang tokoh sentral umat Islam inilah tokoh dunia yang paling banyak menuai fitnah dan kritik dibanding tokoh lain. Sederet fitnah yang di lemparkan kepada beliau (saw) merupakan deskripsi jelas betapa berpengaruhnya pribadi nabi besar Muhammad saw dihati dan sanubari mereka.
Muhammad bermasalah karena memang karakternya yang notorius, bukan fitnah. But karakternya sudah habis.
MONTIR KEPALA wrote:Mari kita baca definisi dan gejala Pedofilia:


Di ambil dari http://www.polfed.org/magazine/08_2001/ ... ophile.htm

"Low self esteem. Many pedophiles, although by no means all, do not have a great sense of capacity for adopting a sexual demeanor towards adults or those of their own age or older. They feel unhappy and fearful at the prospect of sexual behaviour with adults and hence turn to children due to the fact that they are unable to have the strength of personality to seek adults for sexual demeanor. When considering treatment therefore it is important to establish and develop a higher sense of self-esteem in such individuals."

Artinya:

Rendah diri. Pada umumnya penderita pedofilia, meskipun tidak semuanya, tidak mempunyai keinginan untuk melakukan hubungan seksual dengan orang dewasa atau yang seusia dengan dia atau lebih tua. Mereka merasa tidak bahagia dan takut akan prospek hubungan seksual dengan orang dewasa, oleh karena itu mereka mengarahkannya kepada anak-anak. Di karenakan mereka tidak mempunyai kepribadian yang kuat untuk melakukannya dengan orang dewasa. Maka diperlukan terapi yang dapat membantu mereka untuk menumbuhkan rasa percaya diri.


BRUAKAKAK...!! Mana? link nya gabisa dibuka? Sebaiknya jangan mengelabui audiens (sumber tidak bisa di-trace, persis kasus alley yang memalukan di thread hans kung)
Kedua, itu definisi siapa? Orang yg kompeten bukan? Punya kredibilitas gak di bidangnya? Klo gak ngapain? Definisi yang gw ajukan adalah dari Asosiasi Psikolog Amerika (APA) tahun 2004, which is extremely reliable dan layak didengar.
Dalam perang definisi Montir harus banyak belajar tentang 'referring to authority'.

Karena sumber yang dijadikan acuan tidak jelas, maka bahasan selanjutnya dapat dengan mudah kita tolak.
MONTIR KEPALA wrote:Hal diatas sama sekali tidak bisa dihubungkan dengan nabi Muhammad, beliau sama sekali bukan seorang yang rendah diri (minder). Semasa hidupnya beliau mempunyai ribuan pengikut, mustahil seorang yang minder dapat melakukan seperti yang beliau telah lakukan 14 abad lalu.

Hal kedua, nabi Muhammad saw tidak mempunyai rasa takut untuk melakukan hubungan sexual dengan wanita dewasa, contohnya ialah dengan Siti Khadidjah ra, istri pertama beliau dst....dst.....

Dikutip dari http://abibakar.blogspot.com/2007/06/ap ... filia.html
Ditolak. Beresin dulu referensi definisi diatas:
1. Sumber
2. Kompetensi

Pernah nulis skripsi?

________________
Athan
Posts: 967
Joined: Mon Jul 03, 2006 10:40 am

Post by Athan »

Fiver wrote:Apakah anak kecil itu akan bersedia dilamar muhammad seandainya muhammad bukanlah seorang nabi yg pastinya menjadi tokoh yg ia kagumi?

Atau bisa juga dengan pertanyaan lain:

Apakah anak kecil itu mau menerima lamaran kakek2 usia setengah abad seandainya kakek2 itu hanyalah orang biasa?
Kemungkinan besar tidak akan Fiver. Jikapun mau maka hal ini bias digolongkan sebagai bentuk "pengelabuan" karena kita harus juga menyadari bahwa pada usia tersebut anak masih belum mampu memutuskan secara tepat apa yang terbaik bagi dirinya sendiri, ditambah lagi keterbatasan anak secara formal operasional membayangkan hal yang bersifat abstrak. Dalam hal ini Akan sulit bagi seorang anak membayangkan apa yang namanya itu menikah dan melakukan coitus dengan orang seusia muhammad :)
Seandainya saat itu anak kecil tersebut tidak bisa memutuskan maka pertanyaan akan beralih ke orang tuanya:

Apakah ortu anak kecil itu yg sempat menolak lamaran muhammad akan berbalik menyetujui seandainya muhammad bukan nabi?
Apakah hal yg sama juga akan dilakukan ortu anak kecil itu seandainya yg melamar adalah kakek2 berusia setengah abad dan bukan muhammad?


Seandainya ortu anak kecil itu normal, pasti akan menolak!
Saya sangat setuju dengan pernyataan anda, dalam hal ini muslim lupa bagaimana pengaruh pandangan "kenabian" muhammad yang membuat orang2 kaumnya menjadi tidak terlalu bijaksana dalam mengambil keputusan. Gelar nabi yang disandang muhammad sangat memberikan jalan mulus bagi muhammad baik secara langsung ataupun tidak kepada orang lain di kaumnya! Dan muslim seakan lupa menggunakan faktor ini dalam berargumentasi.
nach pertanyaan selanjutnya:

Alasan apakah yg digunakan ortu anak kecil itu untuk menolak pinangan kakek2 umur setengah abad?

Kalau alasannya adalah karena kakek2 itu hanyalah orang biasa pasti akan terjadi keributan dan sangat menyinggung!
maka satu2nya alasan adalah bahwa anaknya masih terlalu kecil!

:) :) :)
Hahahaha...yep :)
so....
Ortu anak kecil tersebut menyadari anaknya terlalu kecil untuk menikah
tetapi tidak bisa menolak (sudah mencoba menolak tapi gagal) karena yg melamar pakai embel2 "nabi"
ternyata "nabi" dapat merusak tatanan harmoni!!!!!
Sekali lagi saya setuju dengan anda Fiver...muslim harus konsisten pada saat berargumentasi dengan menggunakan kuasa gelar nabi, maka hal ini juga harus dipertimbangkan dengan sangat dalam pengaruhnya terhadap orang lain terutama dalam masalah pernikahan Aisyah dan tindakan kecenderungan Pedofilia Regresi ini.

Salam,
Athan FFI
AlhamdBukanMuslim
Posts: 401
Joined: Wed May 02, 2007 8:57 am
Location: Dubai

Re: TINJAUAN PEDOFILIA MUHAMMAD

Post by AlhamdBukanMuslim »

MONTIR KEPALA wrote: ha ha ....kacluk pisan ...sejak kapan LOVE itu sepadan dgn Sexual urge ??
Oh, itu baru necessary condition nya bung! Sufficient condition nya lihat laporan berikut:

Narrated Jabir bin Abdullah:
While we were returning from a Ghazwa (Holy Battle) with the Prophet, I started driving my camel fast, as it was a lazy camel A rider came behind me and pricked my camel with a spear he had with him, and then my camel started running as fast as the best camel you may see. Behold! The rider was the Prophet himself. He said, 'What makes you in such a hurry?" I replied, I am newly married " He said, "Did you marry a virgin or a matron? I replied, "A matron." He said, "Why didn't you marry a young girl so that you may play with her and she with you?" When we were about to enter (Medina), the Prophet said, "Wait so that you may enter (Medina) at night so that the lady of unkempt hair may comb her hair and the one whose husband has been absent may shave her pubic region.
(Sahih Al-Bukhari, Volume 7, Book 62, Number 16)

Muhammad menganjurkan menikah dengan anak-anak perempuan kecil!
Maka 'love' disitu bukan sekedar 'kesenangan dengan lucunya anak-anak kecil', tapi punya makna lebih.
MONTIR KEPALA wrote: emang ente tau ini terjadi dlm usia pernikahan yg ke berapa tahun dari Aisya ?? ....masa aisya muda terus ??.... plis dech
Aisyah tidak pernah puber sampai menjelang kematian Muhammad!

Aku ambilkan dari al-Asqalani dalam Fateh al-Bari Volume 13, hal.143 dalam Syeikh Ibn Baaz, The Beneficial Response Concerning the Islamic Ruling of Pictures/Images, bahwa Aisyah masih belum puber ketika Perang Khaibar terjadi (dalam perang ini Muhammad diracun oleh seorang perempuan Yahudi dan akhirnya tewas).

Al-Haafiz goes on to say:[43: Fath al-Baaree 10/400, Baab (91), related to Hadeeth no.5954, 5955.]
Abu Daawood and An-Nasaa'ee have narrated with another chain (wajh aakhar) from 'Aa'isha (may Allah be pleased with her) that she said:" The Messenger of Allah (peace and blessings of Allah be upon him) returned from the battle of Tabook or Khaibar...".

Here he mentioned the Hadeeth about his (peace and blessings of Allah be upon him) tearing down the curtain which she (may Allah be pleased with her) attached to her door. She (may Allah be pleased with her) said:" Then the side of the curtain which was over the dolls of 'Aa'isha (may Allah be pleased with her) was uncovered. He (peace and blessings of Allah be upon him) said: What is this, O 'Aa'isha? She said: My dolls. She then said: then he (peace and blessings of Allah be upon him) saw amongst them a winged horse which was tied up. He (peace and blessings of Allah be upon him) said: What is this? I said: A horse. He said: A horse with two wings? I said: Didn't you hear that Sulaiman (Solomon - peace be upon him) had horses with wings? Then he (peace and blessings of Allah be upon him) laughed"[44].

Al-Khattaabee said: From this Hadeeth it is understood that playing with dolls (al-banaat) is not like the amusement from other images (suwar) concerning which the threat (wa'eed) of punishment is mentioned. The only reason why permission in this was given to 'Aa'isha (may Allah be pleased with her) is because SHE HAD NOT, AT THAT TIME, REACHED THE AGE OF PUBERTY.

[al-Haafiz says:] I say: To say with certainty, [that she was not yet at the age of puberty] is questionable, though it might possibly be so. This, because 'Aa'isha (may Allah be pleased with her) was a fourteen year old girl at the time of the Battle of Khaibar - either exactly fourteen years old, or having just passed her fourteenth year [and entering into the fifteenth year], or approaching it (the fourteenth year).

As for her age at the time of the Battle of Tabook - she had by then definitely reached the age of puberty. Therefore, THE STRONGEST VIEW is that of those who said: "It was in Khaibar" [i.e. WHEN SHE WAS NOT YET AT THE AGE OF PUBERTY], and made reconciliation (jam') [between the apparent contradictory rulings, of permissibility of dolls, in particular, and the prohibition of images, in general] with what al-Khattaabee said (above).

[al-Khattabee said that images are prohibited, except in the case of dolls for young girls]. This, because to reconcile (make jam') is better than to assume the ahaadith to be in contradiction (at-ta'aarud). Here Shaykh Bin Baaz concludes his quotation from al-Haafiz, saying: The above is the essence of the words of al-Haafiz Ibn Hajar.
(The Beneficial Response Concerning the Islamic Ruling of Pictures/Images, by Shaykh Abdul-Azeez Ibn Abdullah Ibn Baaz, rendered in English by Abu Muhammad Abdur-Ra'uf Shakir)
MONTIR KEPALA wrote: ha ha ..dasar kafir naif ... menurut ente JABIR itu anak muda atau tua bangka waktu disarankan oleh Nabi untuk menikahi wanita muda ??
Nabi itu menyukai terjadinya pernikahan pasangan muda. kalo yg muda cari yg muda lagi jangan yg tua biar bisa bersenda gurau dan bermain dgn pasangannya. sebab kalo udeh tua selera humor dan main2nya udeh ilang.
Untuk bermain dengan anak-anak dan bercanda dengan mereka tidak harus dengan menikahinya. Fakta dalam hadits-hadits bahwa Muhammad mendorong untuk mengawini anak-anak perempuan kecil diatas mengimplikasikan bahwa ia punya keinginan lebih.
MONTIR KEPALA wrote: kan dinikahnya kalo udeh dewasa .... suka maen plintir aja ... dimana dikatakan sebelum dewasanya ??..
Nafsunya, mas. Kita gak liat kapan nikahnya, jangan 'red herring'. Muhammad memang bisa saja menunggu sampai 10 tahun lagi (walaupun dia akan sudah berumur 63 tahun saat itu dan lebih tepat jadi kakek si gadis). Tapi ketertarikan dia kepada bocah sudah menunjukkan potensi nafsunya. Seorang pencuri tidak harus mengambil barang yang dilihat dan diincarnya hari ini. Tetapi ia tetaplah berwatak pencuri.

ADDENDUM:

Ahlak Muhammad itu buruk sekali.
Ia, as well as Abu Bakar dan Khalifah Amru, bahkan menganggap perempuan sebagai mainan:

"The woman IS A TOY, whoever takes her let him care for her (or do not lose her)." (Ahmad Zaky Tuffaha, Al-Mar'ah wal- Islam [Dar al-Kitab al-Lubnani, Beirut, first edition, 1985], p. 180)

Umar Ibn al-Khattab:

"You are a toy, if you are needed we will call you." (Abu Bakr Ahmad Ibn 'Abd Allah Ibn Mousa Al-Kanadi, Al-Musanaf, Vol. 1 pt. 2, p. 263- see also Al-Ghazali, Ihy'a 'Uloum ed-Din, Vol. II, Kitab Adab al-Nikah [Dar al-Kotob al-'Elmeyah, Beirut], p. 52)

Khalifah 'Amru Bin al-'Aas:

"Women are toys, so choose." (Kanz-el-'Ummal, Vol. 21, Hadith No. 919)
User avatar
alley_shatree
Posts: 3515
Joined: Wed Jan 31, 2007 9:49 pm

Post by alley_shatree »

udah deh ya...cerita pedhopilianya sudah habis....sudah ada jawabannya dan masuk akal.


http://www.ancient-history.nl/Islam/Com ... Prophet/Ai sha%20bint%20Abu%20Bakr.htm


Aisha became the Prophet's wife in Makkah when she was most likely in the 9th year of her life but her wedding did not take place until the second year after the Hijrah when she was about fourteen or fifteen years old. Before and after her wedding she maintained a natural jollity and innocence and did not seem at all overawed by the thought of being wedded to him who was the Messenger of God whom all his companions, including her own mother and father, treated with such love and reverence as they gave to no one else.

nah jelas kan weddingnya dilangsungkan baru setelah usia aisha 14 atau 15 th an. disitu yg jadi patokan waktu pernikahannya adalah tahun kedua setelah hijriyah yg mana usia Aisha sudah mencapai 15 th an.

orang zaman dulu kagak perhatian dengan nilai nominal umur...biasanya yg dijadikan patokan itu peristiwa tertentu.
kalo ngga salah di biblemu sendiri aja sering terjadi perbedaan2 umur.
AlhamdBukanMuslim
Posts: 401
Joined: Wed May 02, 2007 8:57 am
Location: Dubai

Post by AlhamdBukanMuslim »

The muslims get frustrated. It's fun to see how muslims are desperately using extra hadith materials since the hadiths do not sufficiently support and underpin their ears satisfaction :D
alley_shatree wrote:udah deh ya...cerita pedhopilianya sudah habis....sudah ada jawabannya dan masuk akal.


http://www.ancient-history.nl/Islam/Com ... Prophet/Ai sha%20bint%20Abu%20Bakr.htm


Aisha became the Prophet's wife in Makkah when she was most likely in the 9th year of her life but her wedding did not take place until the second year after the Hijrah when she was about fourteen or fifteen years old. Before and after her wedding she maintained a natural jollity and innocence and did not seem at all overawed by the thought of being wedded to him who was the Messenger of God whom all his companions, including her own mother and father, treated with such love and reverence as they gave to no one else.

nah jelas kan weddingnya dilangsungkan baru setelah usia aisha 14 atau 15 th an. disitu yg jadi patokan waktu pernikahannya adalah tahun kedua setelah hijriyah yg mana usia Aisha sudah mencapai 15 th an.

orang zaman dulu kagak perhatian dengan nilai nominal umur...biasanya yg dijadikan patokan itu peristiwa tertentu.
kalo ngga salah di biblemu sendiri aja sering terjadi perbedaan2 umur.
Gak relevan.

Poin pedofilia sesuai definisi American Psychologists Association/APA (2004) diatas adalah penyetubuhan (hubungan seks), bukan wedding. Hadits-hadits mengatakan Aisyah disetubuhi di umur 9 tahun.
Cukup, titik.

Material ini gak relevan, harap hentikan karena gw gak akan tanggepin lagi.
User avatar
Eneng Kusnadi
Posts: 2758
Joined: Sat Dec 30, 2006 1:26 pm
Location: Peternakan Unta/Camelot

Post by Eneng Kusnadi »

Gak relevan.

Poin pedofilia sesuai definisi American Psychologists Association/APA (2004) diatas adalah penyetubuhan (hubungan seks), bukan wedding. Hadits-hadits mengatakan Aisyah disetubuhi di umur 9 tahun.
Cukup, titik.
Betul banget, Kawan saya yang berjilbab, disetubuhi pada umur 17 tahun oleh pacarnya, dan belum di nikaah sampai usia 23 thn.
Pada usia 23 thn terpaksa dinikah/ di wedding karena bunting.
Locked