Moslem, halo juga.
Moslem wrote :
Menurut elu wajar tho, anak angkat dikawin sama bapak asuh dan menantu diingini bahkan akhirnya dikawini oleh bapak mertua?Mr_GEJROT wrote:
Ha...ha...ha....bukan hanya menantu bahkan anak angkatpun bisa diembat. Bener2 gile...ajaran yang satu ini suka menyimpang sendiri, mengabaikan norma umum.
norma hukum yg mana?
Apa yang ditakuti mohamad ketika mau mengawini zaenab? Melanggar tatanan, bahwa tidak elok mertua mangawini mantan menantu. Bukannya elu lihat tuh, orang arab menjunjung tinggi tatanan itu dan mohamad takut untuk mewujudkan niatnya mengawini zaenab?. Baca lagi penggalan kalimat ayatnya : ….kamu menyembunyikan sesuatu yang akan allah nyatakan dan kamu takut kepada manusia…….Bahkan sekarangpun orang yang tidak baca quranpun akan tetap akan menjujung etika ini.
Moslem wrote :
Kasihan zaid….akibat ulah bapak asuhnya… yang mengaku sebagai nabi. Elu bisa kasih contoh, siapa nabi yang pernah ditetapkan oleh auohmu dengan model kawin beginian. Ayo dong, tunjukin bukti, kata2 auohmu bahwa ketetapan ini sudah menjadi ketetapan yang berlaku pada nabi2 terdahulu dan sebagai sunnahnya. Tak ada bukti berarti bohong dan memberikan garansi cek kosong.Mr_GEJROT wrote:
Kepada nabi siapa auoh pernah menetapkan ketetapan bapak kawin sama menantu ini?
lo si Zainab bukan menantu nabi SAW sebab Zaid bukan anaknya, zaid adalah mantan anak angkat rasul.....
Moslem wrote :
Kok bumbu penyedap? Auohmu perlu mendeclair kata2 itu agar nabinya maju terus untuk mewujudkan keinnginannya. Elu nggak tahu esensi dari kalimat diatas itu ya? Kalimat tidak ada keberatan di atas merefer pada kondisi orang mukmin yang menentang keinginan nabi lu saat itu dan kondisi yang akan datang kalau mulkmin mau mencontoh nabilu. Tapi lihatlah fakta sekarang, muslim tetap ennggan melaksanan perkawinan seperti yang dicontohkan oleh nabilu itu.Mr_GEJROT wrote:
supaya tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk (mengawini) istri-istri anak-anak angkat mereka , apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluannya daripada istrinya
ini cuman bumbu penyedap dari kehidupan suatu keluarga, jadi cerita ada alurnya.
Moslem wrote :
QS tersebut yang menetapkan siapa? Auoh dan nabinya kan? Yang ditetapkan perkawinan zaenab dan zaid. Apakah keberatan orang mukmin saat itu? Keberatan, karena mantan budak (zaid) kawin dengan keluarga nabi. Udah gue sebutkan ada misi dari nabilu dibalik perkawinan ini, tapi gagal. Auohmu dan nabi melupakan misi awalnya, malah mengawini menantu. Apakah zaenab betul2 tunduk dengan ketatapan itu? Tidak, zaenab hanya berpura2 karena zaenab tetap tidak menghargai zaid sebagai mantan budak. Zaenab mah juga munafik tulen. Mereka akhirnya bercerai. Ini tanggung renteng loh, auoh dan nabilu yang telah menetapkan pada orang yang salah. Batu loncatan apa yang elu maksud untuk mendobrak tradisi kalau endingnya nabilu yang mencicipi zaenab?1. (QS. 33:36) Allah SWT buat blunder???..... sebenernya nggak sebab waktu ayat ini turun justru konteksnya masyarakat Quraisy tidak dapat menerima perubahan tradisi. TTP dgn turunnya ayat ini justru menunjukkan bahwa Allah SWT telah menyediakan semacam batu loncatan awal/pembuka hutan utk mendobrak tradisi berikutnya (gw nggak lihat tafsir siapa-2, silaken bandingin pendapat gw dgn ahli-2 tafsir).
Moslem wrote :
Sekali lagi, mana buktinya auoh telah menetapkan perkawinan gaya mohamad ini sebagai sunah yang sudah pernah ditetapkan pada nabi2 terdahulu? Siapa nabinya? Tidak ada bukti berarti auoh memberikan klaim bohong, lagi2 garansi kosong.2. (QS. 33:37) Yg disembunyikan nabi adalah rahasia bahwa nabi SAW kelak akan menikahi Zainab.... lu salah tafsir JROT!!, bukannya nabi menyembunyikan nafsunya pada Zainab..... Yang ditakutkan nabi adalah penilaian masyarakat krn nabi (bakal) menikahi Zainab, yg mantan istri anak angkatnya..... /quote]
Yang ente tulis di atas makin menegaskan bahwa nabilu memang mengingini zaenab. Itu rahasia yang disimpan dalam hatinya. Baca lagi tuh yang tulisan merah, tafsir elu sudah bener sekali, obyektif menurut fakta seperti yang tertulis dalam QS 33: 37, sudah sejalan dengan gue, tinggal elu renungkan lagi. Perlu saya ulangi lagi ya! Masyarakat saat itu memiliki penilaian normatif yang tinggi, tidak pantas bapak mertua mengawini mantan menantu, itu yang ditakuti nabi terhadap manusia, kecaman masyarakat lingkungannya saat itu, karena mau mengkawini zaenab. Untuk poin ini akhirnya ente dah mudeng. Itu artinya nabilu munafik.
Poin lainnya, nabilu memang betul2 mengingini mengawini zaenab sebelum ayat kawin turun (QS 33: 37). Keinginan kawin nabilu mendahului turunnya ayat. Terlihat makin jelas kan, ayat kawin turun untuk mengakomodasi keiinginan nabilu.
Moslem wrote : Jadi ini toh maksud nabi melemparkan pujian kepada zaenab di saat kritis zaenab pingin dicerai? Nabilu bermaksud bilang, zaenab kamu layak menjadi istriku loh! (gue analogikan dengan ”kedip-kedip mata”) . Ini sih kalimat pancingan yang akhirnya di caplok oleh menantu yang gatelan.
Kenapa nabi nggak dulu2 mengawini zaenab? Emang keinginan dan cintanya mohamad baru muncul setelah kunjungan ke rumah zaid dan diresponse secara positif oleh zaenab. Entah jin mana yang membisiki kinginan nabilu itu. Patut jipertanyakan kenapa mohhamad menginginan zaenab saat ada prahara rumah tangga menantunya? Itu yang perlu elu jawab!
Moslem wrote : Pahami juga kalimat….dan kamu takut pada manusia….Itu terjadi saat mohamad mau menggawini zaenab. Elu sendiri sudah menulis :Yang ditakutkan nabi adalah penilaian masyarakat krn nabi (bakal) menikahi Zainab, yg mantan istri anak angkatnya..... Wah…wah…kamu betul2 kebingungan untuk membela kebusukan nabi. Halal dan toyiban…he…he….he….ente berani mempraktekkan? Bisa tunjukkan fakta bahwa muslim mempraktekkan kehalalan ini? Lagi2 jaminan cek kosong ala moslem.
Moslem wrote : Walah begitu cepatnya error terjadi, di QS 33 : 36 memberikan ketetapan yang salah tuh!
Moslem wrote : Nabi pelopor ya? Terus siapa yang mengikuti kepeloporan ini? Buktiin dong! Oh…kamu nggak jijik ya? Terus apa yang menjadi keengganan muslim mempraktekkan kepeloporan ini? Lagi2 muslim memberikan slogan cek kosong.
Moslem wrote :