Aisha CEMBURU dan Menggugat, allah BERTINDAK!

Muhammad dan istri2nya, pedofilia dan kehidupan seksual nabi
User avatar
Rebecca
Posts: 3013
Joined: Mon Nov 20, 2006 6:20 pm
Location: muhammad's Phallus RESEARCH HUB

Post by Rebecca »

moslem wrote: pernyataanmu nggak nyambung dg penjelasan dari gw...

hadis diatas hanya menceritakan bahwa nabi SAW bingung (uncomfortable) dg situasi yg dihadapi, maka Allah SWT menurunkan petunjuk (ayat 33:51) bahwa nabi SAW berhak untuk menolak atau meminang siapa yg dikehendaki sebagai istrinya, sebab istri-2 tersebut akan menjadi istri selamanya sampai para istri tsb meninggal masing-2. Ayat berikutnya (33:52) menjelaskan status nabi SAW:
aku minta asbabun nuzul 33:52 dan tolong bawa sini hadistnya agar aku tahu apakah itu satu konteks dgn 33:51 yang sedang kita bicarakan di sini. lem, dari dulu kau menguap dan cuap-cuap tanpa pernah memberikan referensi yang memuaskan!...cobalah berdebat dgn cerdas, bukankah kau anak sekolahan? :wink:
User avatar
MONTIR KEPALA
Posts: 4307
Joined: Wed Jul 26, 2006 10:16 am

Post by MONTIR KEPALA »

moslem wrote: Esensi Dialog adalah untuk meluruskan wacana dan persepsi. Jika non muslim mengembangkan pemikiran tidak berdasar wacana (dan konsep), ini bukan dialog namanya tapi tindakan membabi buta, debat kusir, EGP, fitnah, dll yg negatif-2..

Nabi SAW jelas adalah nabi umat Islam (dlm konsep dan wacana), tapi lu mengembangkannya diluar konsep seolah-2 nabi SAW bukan nabi umat Islam. Klo seperti ini mending anda nggak usah debat, krn lu ternyata nggak bisa mengikuti alur logika atau alur pembicaraan.... (seperti yg dikatakan FF).

contoh gampang: dalam diskusi matematika, maka semua peserta baik yg pro dan kontra harus konstan memegang pokok pembahasan, bahwa konteks yg dibahas adalah permasalahan matematika dan bukan ilmu ekonomi...
Saya suka postingan yg satu ini .... :lol:
kafir FFI kapan belajar ?
nampaknya orang yg semula bisa berfikir lurus gara2 lama di FFI jadi BUTEK kayak den Athan ...
than kau terbawa virus anak2 polos FFI :lol:
User avatar
MONTIR KEPALA
Posts: 4307
Joined: Wed Jul 26, 2006 10:16 am

Post by MONTIR KEPALA »

Rebeca wrote: aku minta asbabun nuzul 33:52 dan tolong bawa sini hadistnya agar aku tahu apakah itu satu konteks dgn 33:51 yang sedang kita bicarakan di sini. lem, dari dulu kau menguap dan cuap-cuap tanpa pernah memberikan referensi yang memuaskan!...cobalah berdebat dgn cerdas, bukankah kau anak sekolahan? :wink:
  • Surah Al Ahzab 50
    يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ إِنَّا أَحْلَلْنَا لَكَ أَزْوَاجَكَ اللَّاتِي آتَيْتَ أُجُورَهُنَّ وَمَا مَلَكَتْ يَمِينُكَ مِمَّا أَفَاءَ اللَّهُ عَلَيْكَ وَبَنَاتِ عَمِّكَ وَبَنَاتِ عَمَّاتِكَ وَبَنَاتِ خَالِكَ وَبَنَاتِ خَالَاتِكَ اللَّاتِي هَاجَرْنَ مَعَكَ وَامْرَأَةً مُؤْمِنَةً إِنْ وَهَبَتْ نَفْسَهَا لِلنَّبِيِّ إِنْ أَرَادَ النَّبِيُّ أَنْ يَسْتَنْكِحَهَا خَالِصَةً لَكَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ قَدْ عَلِمْنَا مَا فَرَضْنَا عَلَيْهِمْ فِي أَزْوَاجِهِمْ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ لِكَيْلَا يَكُونَ عَلَيْكَ حَرَجٌ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا (50)
    50 Hai Nabi, sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu isteri-isterimu yang telah kamu berikan mas kawinnya dan hamba-sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yang kamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu, dan (demikian pula) anak-anak perempuan dari saudara laki-laki bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu, anak-anak perempuan dari sudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu dan perempuan mukmin yang menyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya, sebagai pengkhususan bagimu, bukan untuk semua orang mukmin. Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yang Kami wajibkan kepada mereka tentang isteri-isteri mereka dan hamba sahaya yang mereka miliki supaya tidak menjadi kesempitan bagimu. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(QS. 33:50)

Syaikhain mengetengahkan sebuah hadis melalui Siti Aisyah r.a. bahwasanya ia berkata, "Apakah tidak malu bila seorang wanita menyerahkan dirinya (kepada lelaki untuk dikawini)?" Maka Allah swt. menurunkan firman-Nya, "Kamu boleh menangguhkan menggauli siapa yang kamu kehendaki..." (Q.S. Al Ahzab, 51). Siti Aisyah r.a. berkata, "Menurutku Allah selalu cepat menanggapi apa yang kamu inginkan". Ibnu Saad mengetengahkan sebuah hadis melalui Abu Razin yang menceritakan bahwa Rasulullah saw. pernah bermaksud untuk menjatuhkan talak kepada istri-istrinya. Maka, ketika mereka (istri-istri nabi) merasakan adanya gejala tersebut, mereka merelakan kepada Nabi saw. untuk memilih siapa yang dikehendakinya dan meninggalkan siapa yang dikehendakinya dalam gilirannya.
  • Sahih Muslim, Book 009, Number 3504:
    'A'isha (Allah be pleased with her) reported: Allah's Messeinger (may peace be upon him) gave us the option (to get divorce), but we made a choice of him and he did not count anything (as divorce) in regard to us.
Kemudian Allah menurunkan firman-Nya, "...sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu..." (Q.S. Al Ahzab, 50). sampai dengan firman-Nya, "Kamu boleh menangguhkan menggauli siapa yang kamu kehendaki di antara mereka (istri-istrimu)..." (Q.S. Al Ahzab, 51).
  • Surah Al Ahzab 51
    تُرْجِي مَنْ تَشَاءُ مِنْهُنَّ وَتُؤْوِي إِلَيْكَ مَنْ تَشَاءُ وَمَنِ ابْتَغَيْتَ مِمَّنْ عَزَلْتَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكَ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ تَقَرَّ أَعْيُنُهُنَّ وَلَا يَحْزَنَّ وَيَرْضَيْنَ بِمَا آتَيْتَهُنَّ كُلُّهُنَّ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا فِي قُلُوبِكُمْ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَلِيمًا (51)
    51 Kamu boleh menangguhkan menggauli siapa yang kamu kehendaki di antara mereka (isteri-isterimu) dan (boleh pula) menggauli siapa yang kamu kehendaki. Dan siapa-siapa yang kamu ingini untuk menggaulinya kembali dari perempuan yang telah kamu cerai, maka tidak ada dosa bagimu. Yang demikian itu adalah lebih dekat untuk ketenangan hati mereka, dan mereka tidak merasa sedih, dan semuanya rela dengan apa yang telah kamu berikan kepada mereka. Dan Allah mengetahui apa yang (tersimpan) dalam hatimu. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Penyantun.(QS. 33:51)
Ibnu Saad mengetengahkan sebuah hadis melalui Ikrimah yang menceritakan, bahwa Rasulullah saw. menyuruh istri-istrinya untuk memilih (apakah mereka mau tetap menjadi istrinya atau ditalak), mereka memilih Allah dan Rasul-Nya. lalu Allah swt. menurunkan firman-Nya, "...tidak halal bagimu mengawini perempuan-perempuan sesudah itu dan tidak boleh (pula) mengganti mereka dengan istri-istri (yang lain)." (Q.S. Al Ahzab, 52).
  • Surah Al Ahzab 52
    لَا يَحِلُّ لَكَ النِّسَاءُ مِنْ بَعْدُ وَلَا أَنْ تَبَدَّلَ بِهِنَّ مِنْ أَزْوَاجٍ وَلَوْ أَعْجَبَكَ حُسْنُهُنَّ إِلَّا مَا مَلَكَتْ يَمِينُكَ وَكَانَ اللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ رَقِيبًا (52)
    52 Tidak halal bagimu mengawini perempuan-perempuan sesudah itu dan tidak boleh (pula) mengganti mereka dengan isteri-isteri (yang lain), meskipun kecantikannya menarik hatimu kecuali perempuan-perempuan (hamba sahaya) yang kamu miliki. Dan adalah Allah Maha Mengawasi segala sesuatu.(QS. 33:52)
User avatar
Fiver
Posts: 760
Joined: Fri Apr 20, 2007 4:26 pm

Post by Fiver »

moslem wrote:Esensi Dialog adalah untuk meluruskan wacana dan persepsi. Jika non muslim mengembangkan pemikiran tidak berdasar wacana (dan konsep), ini bukan dialog namanya tapi tindakan membabi buta, debat kusir, EGP, fitnah, dll yg negatif-2..

Nabi SAW jelas adalah nabi umat Islam (dlm konsep dan wacana), tapi lu mengembangkannya diluar konsep seolah-2 nabi SAW bukan nabi umat Islam. Klo seperti ini mending anda nggak usah debat, krn lu ternyata nggak bisa mengikuti alur logika atau alur pembicaraan.... (seperti yg dikatakan FF).

contoh gampang: dalam diskusi matematika, maka semua peserta baik yg pro dan kontra harus konstan memegang pokok pembahasan, bahwa konteks yg dibahas adalah permasalahan matematika dan bukan ilmu ekonomi...
Ehmmmm.....
Justru di forum ini, gue menempatkan muhammad SAW adalah nabinya umat islam.... semua kafir malah bukan hanya gue doang yg menempatkan begitu.
Gue yakin bener bahwa muhammad adalah nabi umat Islam.
bahkan gue tidak mengambil ayat2 KS PL maupun PB yg sudah dianggap dipalsukan oleh islam untuk mempertanyakan kelakuan nabi loe itu. Justru muslim lah yg banyak menggunakan ayat2 dalam KS... aneh bukan?

:lol: :lol: :lol:

Yang jadi masalh adalah:
KIta sedang mempertanyakan moralitas muhammad sebagi seorang nabi islam... :wink:
dan tentu saja menyebabkan timbul pertanyaan tentang kebenaran dalam islam itu sendiri.


:lol: :lol:

Loe mau tahu orang yg jagoan OOT di sini?
Tuh.... si momon tukang ngibul, temen loe sendiri!!!!!
:lol: :lol: :lol:
User avatar
iqbalhambali
Posts: 27
Joined: Thu Jul 12, 2007 2:26 pm
Location: Indonesia
Contact:

Post by iqbalhambali »

MONTIR KEPALA :
"Ibnu Saad mengetengahkan sebuah hadis melalui Abu Razin yang menceritakan bahwa Rasulullah saw. pernah bermaksud untuk menjatuhkan talak kepada istri-istrinya. Maka, ketika mereka (istri-istri nabi) merasakan adanya gejala tersebut, mereka merelakan kepada Nabi saw. untuk memilih siapa yang dikehendakinya dan meninggalkan siapa yang dikehendakinya dalam gilirannya.

Sahih Muslim, Book 009, Number 3504:
'A'isha (Allah be pleased with her) reported: Allah's Messeinger (may peace be upon him) gave us the option (to get divorce), but we made a choice of him and he did not count anything (as divorce) in regard to us.


Kemudian Allah menurunkan firman-Nya, "...sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu..." (Q.S. Al Ahzab, 50). sampai dengan firman-Nya, "Kamu boleh menangguhkan menggauli siapa yang kamu kehendaki di antara mereka (istri-istrimu)..." (Q.S. Al Ahzab, 51)."

Bang Montir, pengetahuan dan keimanan saya masih jauh dari cukup, tapi timbul pertanyaan dari hati saya, kenapa firman-Nya selalu datang belakangan sesudah kejadian terjadi? Maaf bang, ini membuat saya mengiyakan posting-posting kalau Allah kita menjadi "tukang stempel" (ampuni hamba, ya Allah) nabi junjungan kita walaupun saya ingin sekali mengatakan itu salah.
User avatar
moslem
Posts: 395
Joined: Fri Oct 13, 2006 3:13 pm
Location: antah berantah, small village

Post by moslem »

Kita sedang mempertanyakan moralitas muhammad sebagi seorang nabi islam...
dan tentu saja menyebabkan timbul pertanyaan tentang kebenaran dalam islam itu sendiri
tidak anda sebenarnya menanyakan moralitas nabi Muhammad sebagai seorang nabi (tanpa embel-2 Islam). Hal ini pernah diucapkan sendiri oleh curios apakah nabi SAW benar-2 nabi ato tidak?

Logika curios adalah membandingkan yesus dengan nabi Muhammad SAW ato membandingkan nabi SAW dengan persepsi seorang nabi dari pikirannya sendiri, sama dgn mr. sina yg murtad gara-2 kenapa seorang nabi membunuh?

jawab gw: siapa yg nglarang orang bunuh orang? paling-2 jawaban non muslim adalah, menurut yesus tidak boleh!.... :) lo koq dibandingkan sama Yesus....:)

contoh ucapan seorang Athan, apakah jibril setan ato tidak? darimana pendapat Athan diperoleh, koq belum-2 dia sudah berpikir bahwa Jibril adalah setan ... (lagi-2 perbandingan Athan adalah Bibel)...:)

Padahal gw baca Bibel, gabriel itu adalah malaikat, jadi yg bingung dan sontoloyo, saya ato.... :)
kenapa firman-Nya selalu datang belakangan sesudah kejadian terjadi? Maaf bang, ini membuat saya mengiyakan posting-posting kalau Allah kita menjadi "tukang stempel" (ampuni hamba, ya Allah) nabi junjungan kita walaupun saya ingin sekali mengatakan itu salah.
sama saja pendapat anda dgn rekan-2 anda, blom-2 udah vonis tukang stempel (darimana frame berpikir anda didapat, paling-2 dari Bibel)... lagi-2 terbawa pikiran Yesus....:)

gini, letakkan pandangan anda thd posisi nabi sebagai nabi umat Islam bukan sebagai nabi menurut Yesus ato menurut pandangan minimalis kristian...

ok jawaban thd pertanyaan anda adalah:

1. AlQuran bukan bible ato taurat yg diturunkan munkin hanya dalam 1 hari 1 malam saja (taurat diturunkan setelah Musa bertapa selama 40 hari), tapi malah jarang dibaca umatnya... :)

2. Ayat-2 Quran diturunkan bertahap, 1 demi 1 selama 23 tahun. dalam rentang selama itu berbagai kejadian diseputar nabi bermunculan, shg ada ayat-2 yg dimansukhkan ato di nasakh.

dari alur ini dipahami bahwa sebagian ayat ada yg turun setelah peristiwa terjadi...


okay, welcome
User avatar
Basman
Posts: 1011
Joined: Tue May 22, 2007 9:54 pm

Post by Basman »

MONTIR KEPALA wrote: Saya suka postingan yg satu ini .... :lol:
kafir FFI kapan belajar ?
nampaknya orang yg semula bisa berfikir lurus gara2 lama di FFI jadi BUTEK kayak den Athan ...
than kau terbawa virus anak2 polos FFI :lol:

[OOT dikit..]
:lol: :lol: Tenang mon, gue nih bingungnya cuman begini : Kalian bilang JIL 'bukan' islam, Amrozi dan JI bukan islam, sementara JIL, Amrozi, Baasyir dan Al-Qaeda 'bisa' bilang kalian bukan islam, Nah jadinya islam yang benar itu yang bagaimana, kriterianya apa? mengaku satu quran, satu rasul dan satu allah kan? padahal kalian ngaku2 adam, isa dan musa itu islam. :lol:

Nah sekarang kritik secara obyektif menurutmu yang bagaimana?
User avatar
Rebecca
Posts: 3013
Joined: Mon Nov 20, 2006 6:20 pm
Location: muhammad's Phallus RESEARCH HUB

Post by Rebecca »

MONTIR KEPALA wrote:Ibnu Saad mengetengahkan sebuah hadis melalui Ikrimah yang menceritakan, bahwa Rasulullah saw. menyuruh istri-istrinya untuk memilih (apakah mereka mau tetap menjadi istrinya atau ditalak), mereka memilih Allah dan Rasul-Nya. lalu Allah swt. menurunkan firman-Nya, "...tidak halal bagimu mengawini perempuan-perempuan sesudah itu dan tidak boleh (pula) mengganti mereka dengan istri-istri (yang lain)." (Q.S. Al Ahzab, 52).
  • Surah Al Ahzab 52
    لَا يَحِلُّ لَكَ النِّسَاءُ مِنْ بَعْدُ وَلَا أَنْ تَبَدَّلَ بِهِنَّ مِنْ أَزْوَاجٍ وَلَوْ أَعْجَبَكَ حُسْنُهُنَّ إِلَّا مَا مَلَكَتْ يَمِينُكَ وَكَانَ اللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ رَقِيبًا (52)
    52 Tidak halal bagimu mengawini perempuan-perempuan sesudah itu dan tidak boleh (pula) mengganti mereka dengan isteri-isteri (yang lain), meskipun kecantikannya menarik hatimu kecuali perempuan-perempuan (hamba sahaya) yang kamu miliki. Dan adalah Allah Maha Mengawasi segala sesuatu.(QS. 33:52)
allah menutup jatah isteri-isterinya sesudah kapan? sesudah menerima cewek-cewek yang datang? atau sesudah mengawini siapa?sesudah muhammad mengawini berapa isteri? hihihi...kau tahu siapa yang dikawini muhammad terakhir sekali? baik kontrak atau tidak? :D
User avatar
MONTIR KEPALA
Posts: 4307
Joined: Wed Jul 26, 2006 10:16 am

Post by MONTIR KEPALA »

to Basman :

Tahapan-tahapan Nalar manusia itu begini :

Membaca --> Mengetahui --> Memahami --> Menganalisa --> Mengambil Hipotesa --> Merancang Antitesa (kritik).


ente mah belom apa2 udeh Antitesa .... gak ilmiah banget.
untuk mencapai tahap Kritik ente mesti :
1. Membaca
2. Mengetahui
3. Memahami
4. Menganalisa
5. Mengambil Hipotesa

bagaimana mungkin ente bisa memahami serta mengambil hipotesa jika ente kekeuh menilai Islam dgn mainsetnya menolak posisi Muhammad sbg Nabi Islam dan Qur'an sbg Wahyu Tuhan ???

jika demikian maka kritik ente adalah SAMPAH ....
sama kayak sampah Toko Glodok milik Phd.
User avatar
Rebecca
Posts: 3013
Joined: Mon Nov 20, 2006 6:20 pm
Location: muhammad's Phallus RESEARCH HUB

Post by Rebecca »

Coba kita analisa trik busuk muhammad dalam ayat ini. Di awal ayat, dia mengatakan allah melarangnya mengambil isteri lain selain isteri-isteri tersebut. NAMUN, diujungnya tetap ada pengecualian untuknya. Dan simuhammad bejat si tukang kawin ini, masih bisa MENGAWINI budak-budak yang dimilikinya!

Tidak halal bagimu mengawini perempuan-perempuan sesudah itu dan tidak boleh (pula) mengganti mereka dengan isteri-isteri (yang lain), meskipun kecantikannya menarik hatimu kecuali perempuan-perempuan (hamba sahaya) yang kamu miliki. Dan adalah Allah Maha Mengawasi segala sesuatu.(QS. 33:52)



Inilah pintar dan liciknya muhammad. Seolah-olah awloh melarang dia mengambil isteri lain selain isteri2 yang sudah segudang. Tetapi bukan awloh, kl dia bukan Tukang STEMPEL kebutuhan kelamin muhammad. Awloh dgn sangat cerdas dan selalu memberikan PENGECUALIAN dan membolehkan muhammad mengingini dan mengawini budak-budak wanita yang dia ingini...Hmmm... :D
User avatar
MONTIR KEPALA
Posts: 4307
Joined: Wed Jul 26, 2006 10:16 am

Post by MONTIR KEPALA »

Rebeca wrote: allah menutup jatah isteri-isterinya sesudah kapan? sesudah menerima cewek-cewek yang datang? atau sesudah mengawini siapa?sesudah muhammad mengawini berapa isteri? hihihi...kau tahu siapa yang dikawini muhammad terakhir sekali? baik kontrak atau tidak? :D
TErakhir beliau menikahi Maymuna bint al-Harith
  • Early life
    Her original name was Burrah, but Muhammad changed it to Maimunah. She asked Muhammad to marry her, and he accepted the offer. She married Muhammad when he was 60 years old and she was 36. Placing the marriage in 630. Zaynab bint Khuzayma, the previous wife of Muhammad who had died earlier, was her half-sister.
    She dedicated herself to him and the following Qur'anic ayat (verse) was revealed pertaining to her: "And any believing woman who offers herself freely to the Prophet and whom the Prophet might be willing to wed" (Qur'an 33:50). The relevant clause reads, literally, "if she offered herself as a gift (in wahabat nafsaha) to the Prophet". Most of the classical commentators take this to mean "without demanding or expecting a dower (mahr)", which, as far as ordinary Muslims are concerned, is an essential item in a marriage agreement.[1]
http://en.wikipedia.org/wiki/Maymuna bint al-Harith

sebenar ayat di atas tuirun karena cuman karena satu wanita yg menawarkan diri pada Nabi untuk dinikah tdk banyak yaitu maymuna ini.
dan tidak ada satupun dari istri beliau dinikah secara kontrak .
User avatar
Basman
Posts: 1011
Joined: Tue May 22, 2007 9:54 pm

Post by Basman »

moslem 'Tukang Stempel' Wrote :
1. AlQuran bukan bible ato taurat yg diturunkan munkin hanya dalam 1 hari 1 malam saja (taurat diturunkan setelah Musa bertapa selama 40 hari), tapi malah jarang dibaca umatnya...
Ada di qur'an? atau cuma dongeng sahabat nabi?

Nah kembali ke laptop, apa kalian tidak pernah 'bertanya' mengapa kita-kita justru mempertanyakan nilai moral manusia yang dianggap sebagai nabi? sebagaimana Guru, istilah jawa-nya 'di gugu lan di tiru, guru kencing berdiri murid kencing berlari', nah standard moral yang bagaimana menurutmu yang bisa diikuti, apakah selintas tidak pernah terpikirkan berbagai aspek yang terkesan 'ganjil' yang dipahami oleh netter non-moslem terhadap 'turunnya' ayat allah khususnya pada topik ini. Sementara allah swt sibuk dengan urusan 'menggauli', pada saat yang sama di belahan bumi lain jutaan manusia sedang sibuk 'mencari' allah yang disibukkan dengan urusan rumah tangga muhamad.
Last edited by Basman on Thu Jul 19, 2007 3:57 pm, edited 1 time in total.
User avatar
MONTIR KEPALA
Posts: 4307
Joined: Wed Jul 26, 2006 10:16 am

Post by MONTIR KEPALA »

Rebeca wrote: allah menutup jatah isteri-isterinya sesudah kapan? sesudah menerima cewek-cewek yang datang? atau sesudah mengawini siapa?sesudah muhammad mengawini berapa isteri? hihihi...kau tahu siapa yang dikawini muhammad terakhir sekali? baik kontrak atau tidak? :D
TErakhir beliau menikahi Maymuna bint al-Harith
  • Early life
    Her original name was Burrah, but Muhammad changed it to Maimunah. She asked Muhammad to marry her, and he accepted the offer. She married Muhammad when he was 60 years old and she was 36. Placing the marriage in 630. Zaynab bint Khuzayma, the previous wife of Muhammad who had died earlier, was her half-sister.
    She dedicated herself to him and the following Qur'anic ayat (verse) was revealed pertaining to her: "And any believing woman who offers herself freely to the Prophet and whom the Prophet might be willing to wed" (Qur'an 33:50). The relevant clause reads, literally, "if she offered herself as a gift (in wahabat nafsaha) to the Prophet". Most of the classical commentators take this to mean "without demanding or expecting a dower (mahr)", which, as far as ordinary Muslims are concerned, is an essential item in a marriage agreement.[1]
http://en.wikipedia.org/wiki/Maymuna bint al-Harith

sebenar ayat di atas tuirun karena cuman karena satu wanita yg menawarkan diri pada Nabi untuk dinikah tdk banyak yaitu maymuna ini.
dan tidak ada satupun dari istri beliau dinikah secara kontrak .
User avatar
Fiver
Posts: 760
Joined: Fri Apr 20, 2007 4:26 pm

Post by Fiver »

moslem wrote:tidak anda sebenarnya menanyakan moralitas nabi Muhammad sebagai seorang nabi (tanpa embel-2 Islam).
:) :) :)
Lhoh.... Anda itu sangat aneh.
Disini kita akan membuktikan apakah islam itu berasal dari ALLAH YG BENAR mengingat:
1. Ajaran islam tidak sesuai dengan ajaran2 Allah yg mendahului islam
2. Ajaran islam bertentangan dengan moralitas kemanusiaan.
3. dibawa oleh nabi umat islam yg bernama muhammad yg moralitasnya masih dipertanyakan.
4. dll

jadi: mempertanyakan moral muhammad sebagai nabi umat islam dalam rangka membuktikan apakah islam itu berasal dari ALLAH YG BENAR, ataukah hanya berasl dari khayalan muhammad yg lagi kerasukan setan...

Ingat: terbukti memenuhi 1 saja dari ke tiga poin pertama diatas cukup untuk menggugurkan pendapat bahwa islam berasal dari Allah Yg Benar.

:) :) :)
Logika curios adalah membandingkan yesus dengan nabi Muhammad SAW ato membandingkan nabi SAW dengan persepsi seorang nabi dari pikirannya sendiri, sama dgn mr. sina yg murtad gara-2 kenapa seorang nabi membunuh?
dalam rangka pembuktian nomor 1 di atas, walaupun perbandingan seperti ini masih bisa dipertanyakan.
jawab gw: siapa yg nglarang orang bunuh orang? paling-2 jawaban non muslim adalah, menurut yesus tidak boleh!.... lo koq dibandingkan sama Yesus....
bukan hanya Yesus yg melarang. Piagam HAM juga melarang, kok....
Hati nurani anda memperbolehkan ya? :lol:
contoh ucapan seorang Athan, apakah jibril setan ato tidak? darimana pendapat Athan diperoleh, koq belum-2 dia sudah berpikir bahwa Jibril adalah setan ... (lagi-2 perbandingan Athan adalah Bibel).
juga dlm rangka no 1 diats, cuma harus diingat bahwa:
Yesus: jangan membunuh!
muhammad: bunuhlah para kafir.......dst.....
secara nurani siapa yg benar?
Padahal gw baca Bibel, gabriel itu adalah malaikat, jadi yg bingung dan sontoloyo, saya ato....
perlu pembuktian lagi apakah Gabriel dalam bibel = Jibril dalam islam????
:lol: :lol: :lol:
User avatar
Fiver
Posts: 760
Joined: Fri Apr 20, 2007 4:26 pm

Post by Fiver »

Rebeca wrote:Coba kita analisa trik busuk muhammad dalam ayat ini. Di awal ayat, dia mengatakan allah melarangnya mengambil isteri lain selain isteri-isteri tersebut. NAMUN, diujungnya tetap ada pengecualian untuknya. Dan simuhammad bejat si tukang kawin ini, masih bisa MENGAWINI budak-budak yang dimilikinya!

Tidak halal bagimu mengawini perempuan-perempuan sesudah itu dan tidak boleh (pula) mengganti mereka dengan isteri-isteri (yang lain), meskipun kecantikannya menarik hatimu kecuali perempuan-perempuan (hamba sahaya) yang kamu miliki. Dan adalah Allah Maha Mengawasi segala sesuatu.(QS. 33:52)

Inilah pintar dan liciknya muhammad. Seolah-olah awloh melarang dia mengambil isteri lain selain isteri2 yang sudah segudang. Tetapi bukan awloh, kl dia bukan Tukang STEMPEL kebutuhan kelamin muhammad. Awloh dgn sangat cerdas dan selalu memberikan PENGECUALIAN dan membolehkan muhammad mengingini dan mengawini budak-budak wanita yang dia ingini...Hmmm... :D
Sesuai dengan TUGAS KENABIAN muhammad...

:lol: :lol: :lol: :lol:
User avatar
Rebecca
Posts: 3013
Joined: Mon Nov 20, 2006 6:20 pm
Location: muhammad's Phallus RESEARCH HUB

Post by Rebecca »

Fiver wrote: Sesuai dengan TUGAS KENABIAN muhammad...

:lol: :lol: :lol: :lol:
firman awloh di bawah ini sama saja bukan membatasi jumlah isteri muhammad, tp membatasi siapa yang bisa dikawinin muhammad. Kl sebelumnya muhammad bebas mengawini budak-budak wanita dan wanita bebas, setelah firman awloh muncul krn hasil komplain aisha, awloh membatasi muhammad agar CUMA BISA MENGAWINI budak-budak saja!...hihihi :D ...masalah jumlah budak yang dikawinin muhammad, TIDAK MASALAH bagi si tukang stempel awloh! :wink:


Tidak halal bagimu mengawini perempuan-perempuan sesudah itu dan tidak boleh (pula) mengganti mereka dengan isteri-isteri (yang lain), meskipun kecantikannya menarik hatimu kecuali perempuan-perempuan (hamba sahaya) yang kamu miliki. Dan adalah Allah Maha Mengawasi segala sesuatu.(QS. 33:52)


allah adalah goddamned TUKANG STEMPEL muhammad! :D
User avatar
Basman
Posts: 1011
Joined: Tue May 22, 2007 9:54 pm

Post by Basman »

MK wrote :
to Basman :

Tahapan-tahapan Nalar manusia itu begini :

Membaca --> Mengetahui --> Memahami --> Menganalisa --> Mengambil Hipotesa --> Merancang Antitesa (kritik).

ente mah belom apa2 udeh Antitesa .... gak ilmiah banget.
untuk mencapai tahap Kritik ente mesti :
1. Membaca
2. Mengetahui
3. Memahami
4. Menganalisa
5. Mengambil Hipotesa

bagaimana mungkin ente bisa memahami serta mengambil hipotesa jika ente kekeuh menilai Islam dgn mainsetnya menolak posisi Muhammad sbg Nabi Islam dan Qur'an sbg Wahyu Tuhan ???

jika demikian maka kritik ente adalah SAMPAH ....
sama kayak sampah Toko Glodok milik Phd
.
Ok, tahapan yang kamu kemukakan coba kita aplikasikan seperti ini.

Surah Al Ahzab 51
تُرْجِي مَنْ تَشَاءُ مِنْهُنَّ وَتُؤْوِي إِلَيْكَ مَنْ تَشَاءُ وَمَنِ ابْتَغَيْتَ مِمَّنْ عَزَلْتَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكَ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ تَقَرَّ أَعْيُنُهُنَّ وَلَا يَحْزَنَّ وَيَرْضَيْنَ بِمَا آتَيْتَهُنَّ كُلُّهُنَّ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا فِي قُلُوبِكُمْ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَلِيمًا (51)
51 Kamu boleh menangguhkan menggauli siapa yang kamu kehendaki di antara mereka (isteri-isterimu) dan (boleh pula) menggauli siapa yang kamu kehendaki. Dan siapa-siapa yang kamu ingini untuk menggaulinya kembali dari perempuan yang telah kamu cerai, maka tidak ada dosa bagimu. Yang demikian itu adalah lebih dekat untuk ketenangan hati mereka, dan mereka tidak merasa sedih, dan semuanya rela dengan apa yang telah kamu berikan kepada mereka. Dan Allah mengetahui apa yang (tersimpan) dalam hatimu. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Penyantun.(QS. 33:51)


1. Membaca , Ok sudah kita lakukan.
2. Mengetahui
a. Ayat tersebut turun saat aisha cemburu.
b. Ayat tersebut diturunkan kepada muhamad.
c. Ayat tersebut adalah berupa wahyu ilahi
3. Memahami
Pemahaman atas budaya arab saat itu al:
a. Laki-laki paling berkuasa.
b. Perempuan harus tunduk apa kata laki-laki, apapun perkataannya
c. Laki2 bebas memiliki istri lebih dari 1 (poligami)
d. Budak2 perempuan adalah milik Tuannya sepenuhnya.
e. Menginginkan istri orang lain jadi miliknya bukan hal yang tabu.
f. Budaya kawin cerai adalah hal yang wajar

Pandangan muslim
MK Wrote :
1.
Aisha sudah siap menerima konsekuensi sbg Istri Nabi. Allah sudh mewanti- wanti sebelumnya bahwa jadi istri Nabi itu berat. dan kalo gak siap minta cerai saja dgn mut'ah. kalo siap dgn resiko jgn menyusahkan Nabi kalo begitu ... cemburu wajar saja ... la wong sayang sama suaminya.
2.
..ini kekhususan bagi Nabi agar tdk menjadi kendala Nabi dlm menjalankan tugas2 kenabiannya
3
.…….pelajari dgn tenang .. pikiran jernih ...hati bersih ....
fahami posisi Muhammad, istri2 Nabi dlm SYSTEM yg disebut ISLAM ...
4
.…TAPI KALO ENTE Masih nganggap SBY sbg warga RT.3/6 dan tetangga ente atau bahkan temen maen karet waktu kecil dan ente menilai keputusan2 dia maka ente gak akan pernah faham dgn benar.
sesuatu yg menjadi HAK PRESIDENT mungkin akan ente bilang ...."aaah si SBY manja banget pake di kawal2 tentara segala..!"

Moslem Wrote :
5.
Hadis tersebut insya Allah dan insya Allah 100% bermakna seperti ini:
Siti Aisha merasa risih mengapa seorang cewek mendatangi pria (maksudnya menawarkan diri) karena seharusnya atau klo jaman sekarang biasanya cowoklah yg melakukan pdkt pada cewek.....
Tapi fungsi hadis diatas adalah menjelaskan bahwa dalam agama Islam ternyata cewek tidak dilarang utk pdkt terlebih dahulu.... bergembiralah wahai para cewek ....!!! nabi SAW merasa sangat sumpek dengan kedatangan e.g Khaula bint Hakim yg menawarkan diri tsb, maka Allah SWT menurunkan wahyu ayat 33:51 tadi kepada nabi SAW.
Dan mengetahui hal ini maka Siti Aishah berujar: 'Aisha said, 'O Allah's
Apostle! I do not see, but, that your Lord hurries in pleasing you.'

6.
Tidak halal bagimu mengawini perempuan-perempuan sesudah itu dan tidak boleh (pula) mengganti mereka dengan isteri-isteri (yang lain), meskipun kecantikannya menarik hatimu kecuali perempuan-perempuan (hamba sahaya) yang kamu miliki. Dan adalah Allah Maha Mengawasi segala sesuatu *. 33:52

Argumen gw juga berdasar beberapa hadis lain seperti hadis dimana ketika seorang cewek menawarkan diri kepada rasulullah SAW, maka nabi terdiam. Umar ra mengetahui kediaman nabi ini maka beliau mengatakan kurang lebih seperti ini: "Wahai rasulullah, jikalau engkau tidak berkenan, maka wanita tersebut biarlah saya yg mengawininya"
Pandangan non muslim
Rebeca Wrote :
1.
Tahukah kalian, untuk apakah ayat di atas?...Ceritanya terekam dalam hadists berikut ini: Ketika aisha SERING menggugat untuk mempertanyakan kenapa banyak wanita yang memberikan tubuh mereka untuk muhammad, TIBA-TIBA keluarlah suatu wahyu dari jibril...abra...kadabra...ISINYA ANCAMAN berikut ini: "Kamu boleh menangguhkan (menggauli) siapa yang kamu kehendaki di antara mereka (istri-istrimu) dan (boleh pula) menggauli siapa yang kamu kehendaki".

Jika anda seorang istri, apakah tidak layak anda menggugat jika suami anda diam-diam saja jika ada cewek menawarkan tubuhnya bg suami anda? Apakah tidak layak bg seorang istri CEMBURU melihat pemandangan seperti itu?

2
.Kenapa tidak keluar ayat spt ini misalnya, "hai muhammad, tolaklah perempuan-perempuan yang menawarkan diri mereka kepadamu dan jangan hiraukan mereka!. Sesungguhnya itu tindakan tidak mulia



Athan Wrote :
3.
Jika diperhatikan lebih lanjut, gugatan ketdakpuasan Aisyah terhadap Muhammad jelas menunjukkan kecurigaannya terhadap Muhammad. Walaupun menggunakan alasan konsekuensi mengikuti Muhammad, namun Muhammad sendiri membawa nama Allah untuk membenarkan tindakannya. dari sini juga maka kita harus membuka ruang pertanyaan untuk mengkritisi lebih lanjut:

1. Apakah larangan itu adalah buatan Muhammad sendiri untuk melegalkan tindakan atau nafsu yang ia miliki? Jika benar maka pertanyaan kritis terhadap hal lain selain masalah ini akan semakin terbuka lebar
4. Menganalisa
Analisa terhadap ayat ini dilakukan untuk mengetahui alasan mengapa ayat ini harus ‘turun’ ke bumi dan seberapa besar manfaatnya sebagai acuan hidup dalam perkawinan antar manusia yang berlaku sepanjang masa (sampai kiamat), serta kemungkinan-kemungkinan keotentikan ayat ini sebagai wahyu ilahi.

Secara umum.
Nabi adalah utusan dari sang pencipta (Suci), oleh sebab itu kriteria yang mungkin bisa mendekati adalah sebagai berikut :
Seorang Nabi haruslah mencerminkan sifat ilahi allah
Seorang Nabi haruslah patut dicontoh dan di teladani
Seorang Nabi haruslah Jujur dan taat
Seorang Nabi haruslah taat pada perintahNya
Seorang Nabi haruslah tidak mengutuk sesama ciptaanNya.
Seorang Nabi haruslah tidak mencurigai sesama ciptaanNya.
Seorang Nabi haruslah tidak mementingkan diri sendiri.
Seorang Nabi haruslah tidak berkhianat
Seorang Nabi haruslah bersikap Universal
Seorang Nabi haruslah bisa dipegang perkataannya.
Seorang Nabi haruslah memiliki mujizat sebagai bukti ilahi…dst.

Pewahyuan firman ilahi setidaknya memiliki kriteria :
1. Adanya Saksi, bila tidak ada minimal memberikan bukti
2. Ada tujuan atau maksud yang jelas
3. Membawa manfaat bagi manusia secara universal
4. Bisa dijelaskan dengan kronologis pewahyuan
5. Bisa dipahami oleh manusia secara universal.
6. Isi bisa ditangkap dengan mudah maknanya tanpa kesulitan.
7. Sifat kepentingan yang mendesak dan tidak dapat ditunda.
8. Tidak mengurangi ke-Agung-anNya.

Rebecca Wrote :
1.
Nah pertanyaanku adalah KETIKA gugatan aisha dibalas allah dgn ancaman tsb, KENAPA aisha merasa ketidak-adilan di dalamnya? Kenapa dia mencurigai dan berkata "Sepertinya allah cepat sekali bertindak untuk memenuhi keinginan dan nafsumu (muhammad)!" Bukankah ini suatu tanda, bahwa aisha sendiripun merasa aneh dgn firman allah tersebut. Kejanggalan tersebut jelas terasa dari kalimat aisha tersebut. KENAPA allah tak memihak aisha, sebagai pihak yang lemah dan tertindas? KENAPA allah justru membela perbuatan muhammad yang mau menikmati dan menerima perempuan-perempuan menyerahkan tubuhnya pd muhammad?
Lha, pertanyaannya kok mesti awloh yang turun tangan untuk mengancam gugatan aisha tersebut?KAN ANEH, mosok awloh dikit2 belain kebutuhan muhammad (khususnya kebutuhan kelaminnya). Jangankan gue, aisha saja curiga kok dgn berkata spt ini:

"I feel that your Lord hastens in fulfilling your wishes and desires."
Ku rasa tuhanmu terburu-buru memenuhi semua keinginan dan nafsumu.
Kl awloh itu emang TUHAN yang HIDUP dan BENAR, seharusnya dia bilang begini, "hai muhammad, betul kata istrimu aisha!...tidak baik kau mendengarkan atau menerima tawaran kawin wanita2 yang memberi tubuhnya padamu. Dengarkan dan kasihi aisha seperti kau mengasihi dirimu sendiri, mad!". Lha, ironisnya malah AWLOH selalu membenarkan KEBUTUHAN kelamin muhammad, whatever it takes! ....mon, pd titik ini seharusnya elo mulai sadar, bahwa awloh itu sebenarnya muhammad sendiri!...mosok KEBUTUHAN kelamin muhammad sama dengan kebutuhan kelamin awloh?


Athan Wrote :
3.
. Apakah larangan itu adalah buatan Muhammad sendiri untuk melegalkan tindakan atau nafsu yang ia miliki? Jika benar maka pertanyaan kritis terhadap hal lain selain masalah ini akan semakin terbuka lebar
Nah...
Kehidupan muhamad adalah panutan bagi muslim, apapun gerak-gerik muhamad adalah contoh kesempurnaan rasullullah, bukankah begitu ?
1. Dimanakah letak keadilan kasus poligami diatas?
2. Bagaimana kriteria 'Adil' menurut kacamata muslim?
3. Bukankah menurut muslim tidak ada yang mampu berlaku adil kepada istri-istrinya, selain muhamad dalam mengamalkan hidup poligami?
4. Karena kekhususannya bisa saja terjadi, mengapa demikian?
5. Bolehkah kita berpandangan ayat-ayat tersebut adalah buah pemikiran muhamad sebagai seorang manusia, bukan dari wahyu allah?
6. Bolehkah aisyah mencurigai adanya keraguan terhadap keotentikan wahyu? (Korelasi pelaku dg kejadian)
7. Seberapa pentingkah urusan ini di hadapan allah swt? yang sudah masuk terlalu jauh dalam kehidupan ciptaannya yaitu pada setiap gerakan nafas muhamad?
8. Seberapa pentingkah ayat ini bagi kehidupan kita?
9. Misi apa yang disampaikan allah kepada manusia dg turunnya ayat ini dalam hubungannya dengan tugas kenabian muhamad.
10. Mengapa allah tidak menurunkan ayat sebaliknya seperti yang dikatakan sdr Rebeca, sehingga waktu dan pikiran seorang nabi bisa lebih fokus kepada Penciptanya?.

Nah mon, nabi adalah juga manusia yang punya hasrat dan syahwat seperti manusia lainnya, kita tidak perlu munafik, namun sampai sejauh mana manusia yang menyandang beban predikat sebagai nabi mampu mengesampingkan urusan pribadinya dan mengekang hawa nafsunya dalam mengemban tugas kenabian, itulah yang membedakan antara manusia biasa-biasa saja seperti kita dengan nabi/rasul allah.

Sampe disini dulu mon, coba kasih pendapatmu bagian mana saja yang masih lemot.
User avatar
Rebecca
Posts: 3013
Joined: Mon Nov 20, 2006 6:20 pm
Location: muhammad's Phallus RESEARCH HUB

Post by Rebecca »

Gue simpulkan lagi jalan cerita KEISTIMEWAAN dan PENGKHUSUSAN muhammad sebagai nabi allah:

A. Phase 1 (33: 50), Muhammad dihalalkan allah atas:

a. istri-istrimu yang telah berikan mas kawinnya

b. mengawini hamba sahaya dimiliki muhammad termasuk apa yang diperoleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah

c. mengawini anak-anak perempuan dari saudara laki-laki bapakmu

d. mengawini anak-anak perempuan dari saudara perempuan bapakmu

e. mengawini anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu

f. mengawini anak-anak perempuan dari saudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu

g. mengawini perempuan mukmin yang menyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya




Lihatlah pada phase 1, begitu banyak hak muhammad yang diberikan allah padanya mulai dari a sampai g. Coba kita perhatikan point g lebih dekat lagi, karena point inilah, aisha komplain kepada muhammad yang selanjutnya berdampak ancaman allah atas aisha (BUKHRI, Volume 6, Book 60, Number 311). ISINYA ancaman allah (33:51): "Kamu boleh menangguhkan (menggauli) siapa yang kamu kehendaki di antara mereka (istri-istrimu) dan (boleh pula) menggauli siapa yang kamu kehendaki". muhammad lalu membuat ultimatum dan menyuruh istri-istrinya untuk memilih (apakah mereka mau tetap menjadi istrinya atau ditalak), mereka memilih muhammad. Atas keputusan istri-istri muhammad tersebut (di bawah ancaman TALAK), allah berbaik hati kepada istri-istri muhammad tersebut DGN MENCABUT PENGKHUSUSAN nabi pada phase 1. NAMUN bukan semua, karena point b masih merupakan keistimewaan bagi sang raja kelamin! :D






B. Phase 2 (33:52) allah mencabut hak-hak pengkhususan muhammad (kecuali point b pd Phase 1)


Tidak halal bagi muhammad mengawini perempuan-perempuan sesudah itu dan tidak boleh (pula) mengganti mereka dengan istri-istri (yang lain), meskipun kecantikannya menarik hati muhammad



Pengkhususan muhammad masih diberikan allah untuk mengawini budak-budak miliknya (point b pada phase 1) tertulis pd 33:52!

muhammad boleh mengawini perempuan-perempuan (hamba sahaya) yang dimiliki.





Rebecca notes:
Melihat jalan cerita turunnya (33:50-52), betapa komplain dan rasa cemburu aisha thd muhammad mampu mengubah firman allah. Aisha sangat berjasa atas turunnya 33:52 ini yang bisa MEMBATASI ruang gerak dan manuver muhammad thd cewek-cewek yang diingininya. Meski tidak membuat muhamma sepenuhnya gigit jari tidak bisa kawin lagi, karena allah masih meninggalkan secuil hak bagi muhammad untuk bisa menikmati budak-budaknya terutama dari budak-budak jatah muhammad (khumus) atas rampasan perang.

Aku menduga, jika aisha atau istri muhammad yang lain komplain lagi kepada muhammad perihal hak pengkhususan muhammad yang masih tersisa di 33:52, ada kemungkinan allah akan menelurkan satu ayat lagi untuk MENGHANGUSKAN pengkhususan nabi bejat tersebut. Aku kasihan pd muhammad, hak pengkhususannya harus berkurang karena si aisha dgn judesnya komplain dan komplain terus terhadap pengistimewaan allah atas kelamin muhammad! Hihihi :D ...Aisha CEMBURU dan Menggugat, allah BERTINDAK! :D :lol:
User avatar
Rebecca
Posts: 3013
Joined: Mon Nov 20, 2006 6:20 pm
Location: muhammad's Phallus RESEARCH HUB

Post by Rebecca »

Jadi, mengawini budak-budak yang dimiliki muhammad adalah PENGKHUSUSAN yang tersisa yang dimiliki muhammad. Hihihi...kacian deh muhammad...Nggak usah berkecil hati deh mad, toh safiyya dan juwariya juga budak kok, tapi kan kecantikan mereka benar-benar mengagumkan!...bersyukurlah mad, awloh masih baik untuk selangkanganmu!...Lagian kan tuh burung udah tua, untuk apa dipaksain lagi? hihihi :lol:
User avatar
moslem
Posts: 395
Joined: Fri Oct 13, 2006 3:13 pm
Location: antah berantah, small village

Post by moslem »

GW akan berikan dasar pemikiran disini, selanjutnya silahkan anda-2 angkat yg saya tulis ini dalam thread khusus dan bisa direspon oleh muslim yg lain:
Basman wrote:Tenang mon, gue nih bingungnya cuman begini : Kalian bilang JIL 'bukan' islam, Amrozi dan JI bukan islam, sementara JIL, Amrozi, Baasyir dan Al-Qaeda 'bisa' bilang kalian bukan islam, Nah jadinya islam yang benar itu yang bagaimana, kriterianya apa? mengaku satu quran, satu rasul dan satu allah kan? padahal kalian ngaku2 adam, isa dan musa itu islam
Sebagaimana tersebut dlm hadis, Islam telah dan akan terpecah menjadi 72-73 golongan seperti yahudi dan nasrani.

Apakah perpecahan ini adalah bukti tidak solidnya agama Islam? Bukan! Hal ini tak lebih krn Islam adalah hanya sebuah "benda mati". Islam adalah ajaran yg lengkap, tapi pemeluk-2nya adalah manusia-2 yg bebas berpikir.

Dlm thread lain, gw telah sebutkan bahwa Al-Quran adalah berfungsi kedalam dan juga keluar. Fungsi kedalam adalah sebagai pedoman umat Islam dan sekaligus ujian bagi umat Islam sendiri (menjadi org taat atau munafik, ada ayatnya). Fungsi keluar adalah sebagai batu ujian kitab-2/kaum sebelumnya (menjadi org beriman atau tidak beriman/kafir, ada ayatnya) krn Islam mengklaim sbg agama terakhir.

Kriteria sesungguhnya ajaran Islam adalah pada pengertian Ahli Sunnah Wal Jamaah. Perpecahan awal Islam sebenarnya terjadi pada tahun 1924, saat munafikun Kemal Attartuk, penguasa Turki menghapus sistem Khilafah yg sudah ada sejak nabi SAW menjelang wafat.

Islam yg ada sekarang berjalan sendiri-2 diantara penganut-2nya. Namun terlepas sebejat-2nya orang Islam, termasuk sekte-2 sesat seperti Ahmadiyah dan Syiah atau JI atau JIL, mereka adalah termasuk "bagian Islam" yg mengangkat pertumbuhan Islam hingga menjadi the fastest religion in the world sejak tahun 632 M (berdasar beberapa sumber independen yg netral dan sumber Islam).

ps: klo versi Encyclopedia Christian malah bukan Islam yg tercepat... :) Ah, udahlah, biasa itu biased information dari missionary-2.

Jadi, klo interested in Islam, berusaha jadi Islam yg Ahli Sunnah Wal Jamaah, bukan Islam ala JIL atau JI.

JIL:

Latar belakang JIL dipengaruhi oleh orang-2nya yg banyak belajar di luar negeri. Sejarah penulisan Bibel banyak menuai polemik bagi para sarjananya sendiri. Maka mereka memulai melakukan kritikan thd isi Bible secara tekstual apakah termasuk firman Tuhan atau bukan (terbukti dgn banyaknya versi-2 Bibel, injil Kanon dan Apocrypha, edit/revisi/new update sampai tahun 2007), siapa pengarang-2 otentik bibel, dst.

Ide dasar dari sarjana-2 Bibel ini ternyata mengilhami orang-2 JIL utk melakukan kritikan thd kandungan Quran dan Hadis.

Padahal sampai abad 20 Quran tidak pernah mengalami perubahan secara harafiah (krn Quran dibaca terus menerus dalam shalat, pengajian, dll) selama berabad-2 sejak proses penyatuan Quran terakhir pada khalifah Utsman.

Quran dan hadis telah memiliki metode periwayatan-2 dan tafsir/takwil yg jelas yg menyusun syariah dan fikih .

Jadi usaha-2 JIL tidak lebih karena motif dari orang-2nya (penyandang dana JIL ternyata ormas dari Amrik) dan bukan krn tingkat keperluannya utk melakukan model-2 kritik terbaru pada muatan Al-Quran dan Hadis.

Utk memahami ini, Basman sebaiknya klik link ini: http://groups.yahoo.com/group/eramuslim/message/26849

Ok, Basman. Mudah-2an kamu bisa memahami hal ini baik-2.


Boeat Rebeca:

Rebeca, selama kamu melepaskan konteks nabi SAW sebagai nabi umat Islam, maka semua argumen-2 kamu adalah 'maaf' = sampah (OOC, out of context). Sebab kamu nggak pernah bisa menganalisis konteks permasalahan, tapi berusaha mempersepsikan bahwa nabi SAW menurut apa yg kamu pikirkan.... [ gw sampai geleng-geleng kepala ]

Lu sering mengabaikan data-2 yg gw tulis. contoh:
Di awal ayat, dia mengatakan allah melarangnya mengambil isteri lain selain isteri-isteri tersebut. NAMUN, diujungnya tetap ada pengecualian untuknya. edit by me tukang kawin ini, masih bisa MENGAWINI budak-budak yang dimilikinya!


Budak adalah tradisi di masa lalu, hal ini dilakukan oleh para nabi sebelum Muhammad (pengecualian pada Yesus). Hanya karena lu mengidolakan Yesus (dan Yesus belum terbukti memelihara budak) terus melakukan klaim sepihak pada nabi SAW, tapi tidak pada nabi yg lain.

Baik gw akan berikan jawaban yg cerdas nggak seperti lu, yg selalu diliputi hormon antipati dan bukan jawaban seorang Phd:

Rasulullah lahir dan hidup dalam lingkungan pagan dan suku-2 yg bermusuhan satu sama lain. Tantangan berat Rasulullah adalah melepas (merelease) sistem yg sudah berurat akar di jazirah Arab menjadi sistem yg tercerahkan (illuminated). Hal ini perlu proses penahapan-2 dan bukan sulapan...

Budak-2 dimiliki oleh suku-2 pagan termasuk orang-2 Yahudi. Bagaimana melepas budak-2 ini tentu saja melewati proses alamiah (Dan hal ini tidak pernah dilakukan oleh Yesus, yaitu membasmi perbudakan di masa Yesus hidup!!!).

Sudah menjadi kebiasaan di masa lalu, bahwa dalam setiap peperangan budak-2 ini menjadi milik dari si pemenang peperangan, termasuk rasulullah sebagai tuan budak. Budak-2 ini perlu pelindung (protektor) dan makanan.

Namun rasulullah tidaklah menjadikan budak-2 ini seumur hidup krn misi yg diemban oleh rasulullah adalah membebaskan para budak. Bagaimana caranya?

Sahih Bukhari Volume 7, Book 64, Number 268:

Narrated Abu Huraira:
"The Prophet said, 'The best alms is that which is given when one is rich, and a giving hand is better than a taking one, and you should start first to support your dependents.' A wife says, 'You should either provide me with food or divorce me.' A slave says, 'Give me food and enjoy my service." A son says, "Give me food; to whom do you leave me?" The people said, "O Abu Huraira! Did you hear that from Allah's Apostle ?" He said, "No, it is from my own self."


Sahih Bukhari Volume 7, Book 65, Number 286:

Narrated Abu Musa Al-Ash'ari:
The Prophet said, "Give food to the hungry, pay a visit to the sick and release (set free) the one in captivity (by paying his ransom)."

Dengan memberikannya tebusan maka rasulullah budak-2 tsb dapat terbebaskan (menjadi orang merdeka). Sebagaimana yg dikatakan oleh rasulullah utk masa-2 sesudah hidup rasulullah:

Sahih Muslim Book 2, Number 0593:
Narrated Abdullah ibn Umar:
The Prophet (peace_be_upon_him) said: There are three types of people whose prayer is not accepted by Allah: One who goes in front of people when they do not like him; a man who comes dibaran, which means that he comes to it too late; and a man who takes into slavery an emancipated male or female slave.
Basman wrote: moslem 'Tukang Stempel' Wrote : Ada di qur'an? atau cuma dongeng sahabat nabi?
lo seharusnya kamu baca bibel kamu dulu, gimana sih? @$%&*


to fiver:

krn anda sudah menjabarkan premis-2 secara jelas, maka gw bisa menjawab satu-2:
1. Ajaran islam tidak sesuai dengan ajaran2 Allah yg mendahului islam
2. Ajaran islam bertentangan dengan moralitas kemanusiaan
Pertama, pertanyaan anda sudah di luar topik thread ini (membahas ttg Aisha).

kedua, tidak ada salahnya gw jawab.

Ajaran Islam memiliki kemiripan dg ajaran terdahulu. Dlm perjanjian lama nabi Musa melakukan perang, harta rampasan, membunuh dll. Nabi SAW melakukannya.
dibawa oleh nabi umat islam yg bernama muhammad yg moralitasnya masih dipertanyakan
Dlm perjanjian lama nabi Daud, Sulaiman, Yakub, Abraham, dll memiliki budak, nabi SAW juga memiliki.

Syariat Musa tidak pernah membatalkan poligami, nabi SAW juga berpoligami.

Pedophilia? Sejumlah hadis menunjukkan bahwa di jaman nabi wanita-2 menikah diusia muda, bahkan St. Joseph menikahi Maria umur 12-14 tahun. (Yusuf dan Maria dimana Maria masih berumur antara 12-14 tahun sementara Yusuf 90 tahun ( http://www.newadvent.org/cathen/08504a.htm ).

tes pedopilia:

from: http://www.polfed.org/magazine/08_2001/ ... ophile.htm

"Low self esteem. Many pedophiles, although by no means all, do not have a great sense of capacity for adopting a sexual demeanor towards adults or those of their own age or older. They feel unhappy and fearful at the prospect of sexual behaviour with adults and hence turn to children due to the fact that they are unable to have the strength of personality to seek adults for sexual demeanor. When considering treatment therefore it is important to establish and develop a higher sense of self-esteem in such individuals."

Nabi Muhammad SAW tidak memiliki kepribadian/kepercayaan rendah diri (low self esteem). Istri nabi SAW adalah sembilan seumur hidupnya. Hanya seorang yang memiliki kepercayaan diri tinggilah yang "berani" untuk mempunyai istri lebih dari satu.

"Lack of impulse control. Many pedophiles find it extremely difficult to deal with the impulsive nature which inclines them towards sexual behaviour to children. They simply cannot control their need for engaging children in sexual practices. They might be said to suffer from an obsessive-compulsive condition. Here again treatment would involve developing better impulse control and of course redirecting the sexual inclinations."

Perkawinan nabi SAW disempurnakan 2 tahun sejak prosesi ijab kabul sewaktu Aisha berumur 6/7 tahun. Juga nabi Muhammad SAW dikarunia kontrol yang bagus terhadap nafsu seksualnya. Jika nabi SAW nyata seorang berciri-ciri pedofilia justru nabi SAW tidak dapat menahan diri untuk menunggu waktu hingga dua tahun.

Sahih Bukhari Volume 1, Book 6, Number 299:
Narrated 'Abdur-Rahman bin Al-Aswad:
(on the authority of his father) 'Aisha said: "Whenever Allah's Apostle wanted to fondle anyone of us during her periods (menses), he used to order her to put on an Izar and start fondling her." 'Aisha added, "None of you could control his sexual desires as the Prophet could."

"Denial. Many pedophiles deny there is anything wrong with having sexual relations with children and many will in due course paradoxically deny having carried out such practices should they be confronted. It is vital to change the attitudes of such individuals much as in the lack of empathy with their victim."

Tidak didapati sumber bahwa nabi Muhammad SAW pernah menolak berhubungan dengan istrinya karena sesuatu hal yang tidak sesuai saat melakukan hubungan.

"History of previous pedophile activity. Many pedophiles have carried out minor or major acts of pedophile behaviour in the past and this has led to habit as well as the obsessive-compulsive nature of the act towards children. It is vital here to promote alternative habits i.e. in attitudes and demeanor of sexual behaviour with adults."

Tidak ada catatan sejarah dari aktivitas pedofilia dari nabi Muhammad SAW sebelum perkawinannya dengan Aishah.

"Poor family relationships - many pedophiles have come from families that are in chaos or are lacking in stability. This has led them to view sexual behaviour with children rather than adults as acceptable especially if this has been practised upon them by a member of the family in the past. Although it is difficult to reverse what has happened in the past through discussion or attitude changes it is vital that insight must be gained by the individual into how his/her pedophile activity originated and was developed through the family dynamics."

Nabi Muhammad SAW memiliki hubungan yang bagus dengan banyak orang.

"Low IQ - there are pedophiles who have low intelligence but by no means all are in this category. Where this is the case appropriate therapeutic efforts must be made to develop understanding of what they are doing wrong and what they must do to change."

Nabi Muhammad SAW adalah seorang pedagang sukses, seorang panglima perang yang memimpin pasukan, seorang pemimpin spiritual. Kriteria ber-IQ rendah tidak didapati pada diri nabi SAW.

"Loneliness, depression and relationship needs - this particular trait is associated with low self-esteem and lack of empathy with the victim. Many pedophiles are lonely individuals who live on their own and have found it difficult to establish relationships with adults, especially for sexual purposes. Some suffer from psychological problems and even psychotic illnesses. Here intensive treatment and monitoring is in order."

Nabi Muhammad SAW tidak mengalami depresi saat perkawinannya dengan Aishah.

"Having been themselves sexually abused - many pedophiles have themselves been sexually abused in the past by adults. They merely imitate what they experienced and continue their activity considering it as appropriate since it was done to them."

Tidak terdapat perilaku penyimpangan seksual pada diri nabi SAW.

Dari beberapa ciri pelaku pedofilia justru ciri-ciri seperti ini tidak didapati pada diri nabi SAW.


Basman wrote: 4. Menganalisa
Analisa terhadap ayat ini dilakukan untuk mengetahui alasan mengapa ayat ini harus ‘turun’ ke bumi dan seberapa besar manfaatnya sebagai acuan hidup dalam perkawinan antar manusia yang berlaku sepanjang masa (sampai kiamat), serta kemungkinan-kemungkinan keotentikan ayat ini sebagai wahyu ilahi.

Secara umum.
Nabi adalah utusan dari sang pencipta (Suci), oleh sebab itu kriteria yang mungkin bisa mendekati adalah sebagai berikut :
Seorang Nabi haruslah mencerminkan sifat ilahi allah
Seorang Nabi haruslah patut dicontoh dan di teladani
Seorang Nabi haruslah Jujur dan taat
Seorang Nabi haruslah taat pada perintahNya
Seorang Nabi haruslah tidak mengutuk sesama ciptaanNya.
Seorang Nabi haruslah tidak mencurigai sesama ciptaanNya.
Seorang Nabi haruslah tidak mementingkan diri sendiri.
Seorang Nabi haruslah tidak berkhianat
Seorang Nabi haruslah bersikap Universal
Seorang Nabi haruslah bisa dipegang perkataannya.
Seorang Nabi haruslah memiliki mujizat sebagai bukti ilahi…dst.

Pewahyuan firman ilahi setidaknya memiliki kriteria :
1. Adanya Saksi, bila tidak ada minimal memberikan bukti
2. Ada tujuan atau maksud yang jelas
3. Membawa manfaat bagi manusia secara universal
4. Bisa dijelaskan dengan kronologis pewahyuan
5. Bisa dipahami oleh manusia secara universal.
6. Isi bisa ditangkap dengan mudah maknanya tanpa kesulitan.
7. Tidak mengurangi ke-Agung-anNya.
Sanggahan insya Allah menyusul..
Post Reply