Page 13 of 13

Posted: Tue Jan 29, 2008 1:17 pm
by johnlegend
Pembawa Pedang wrote:itu yg aku bilang bahwa tiap peradaban akan punya titik singgung..tak kira peradaban agama atau peradaban sekuler....
Akan tetapi jika dilihat dari sudut hukum agama analoginya jd begini.
Islam = azan pake TOA >>>>>ribut..
Kresten = Ada ngga larangan orang lain ngga boleh ribut....jangan jangan ini hanya hukum bikinan sendiri... :lol:
Setahu aku..jangan ribut ribut.....ditampar pipi kalian aje ngga ngelawan..malah kasi pipi sebelahnya...
eits, siapa yang kristen? AZAN PAKE TOA BRISIK! (anda yang bilang sendiri.. ketenangan tiap orang harus dijaga..)

kalo non kristen non islam non budhist non hindu macam gw bikin ribut apa? tiap hari gw diributin beberapa kali sehari oleh suara TOA brisik yang menjijik'an.. nah gw ributin apa?

bukan nya kalo non muslim ribut2 selalu didemo? bah, ngaca bung.. ngaca.. kalo mau non muslim ngga mengganggu.. ya toa itu dikecilin..

Posted: Wed Jan 30, 2008 7:40 am
by Pembawa Pedang
bukan nya kalo non muslim ribut2 selalu didemo? bah, ngaca bung.. ngaca.. kalo mau non muslim ngga mengganggu.. ya toa itu dikecilin..
Non muslim ribut ribut beribadah dasarnya apa?
Lonceng digereja sering berbunyi ngga ade yg larang tuh...karena itu ajaran agama...persis azan juga...

Tapi kalo didalam gereja bikin konsert musik..itu wajib dilarang karena dasar hukum ibadahnya ngga ade...

Itu yg aku bilang bikin sendiri....
kalo non kristen non islam non budhist non hindu macam gw bikin ribut apa? tiap hari gw diributin beberapa kali sehari oleh suara TOA brisik yang menjijik'an.. nah gw ributin apa?
Dikau boleh jijik..tapi itu ajaran Islam..tolong hormati....lagian tidak semua non muslim terganggu...

aku banyak tetangga dgn cina...mereka merasa terbantu oleh azan untuk bangun pagi...makan siang....istirahat siang....pulang rumah..dan tidur malam...

Kelihatannya kalian kresten yg sirik dgn islam....

Posted: Wed Jan 30, 2008 12:57 pm
by johnlegend
omg.. of course cina2 pada takut mengkritik.. of course kristen2 takut untuk mengkritik..

hahahaha.. begitu kritik.. langsung dah rumah nya di"apa2in"

lucu nih muslim..

dari kebohongan ttg aisyah sampe azan.. semua ngga ada yang bener

nih satu lagi keanehan dari muhamad..

http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... 538#285538

masa uda punya banyak istri, harem, 20% budak rampasan tiap menjarah.. masi mo nidurin menantu nya..

bahkan orang2 arab kebanyak'an mempertanyakan tingkah laku muhamad.. pantas kah muhamad sbagai nabi olloh?

Posted: Sun Feb 03, 2008 6:11 pm
by omkangkung
bro... kalo muhammad mah spesial donk... doski tuh nabi... mo dia tidurin emaknya juga pasti dibela....

Posted: Mon Feb 04, 2008 4:01 pm
by moh_mad007
whuaaa whuaaaa haaaa ndoro kangkung bisa2 aja.
Slim2 bgm ???? tul gak???? kalo ini kalian merasa di fitnah , hayoooo kluar jangan ngumpet belain tuh nabi kecintaan mu.

Posted: Sat Feb 09, 2008 10:41 am
by omkangkung
moh_mad007 wrote:whuaaa whuaaaa haaaa ndoro kangkung bisa2 aja.
Slim2 bgm ???? tul gak???? kalo ini kalian merasa di fitnah , hayoooo kluar jangan ngumpet belain tuh nabi kecintaan mu.
duh bro... bukan fitnah..... di agama mana seorang pedofil, rampok dan pembunuh bisa jadi teladan terbaik manusia.... cuma islam bro....

Posted: Sat Feb 09, 2008 9:19 pm
by moh_mad007
@doro kangkung , gue lagi nunggu muslimer yg mau belain nabinya , eee gak muncul2 smpe saat ini, mm pengecut smua tuh muslimer nya persis kayak PANUTAN nya.

Posted: Tue Feb 26, 2008 11:28 am
by dark_freedom
AkuAdalahAing wrote:UUHN = Undang Undang Hati Nurani

pasal 5 ayat 1 berbunyi:
Jika mata buta dia tidak bisa melihat benda.... tapi jika hati buta dia tak bisa melihat kebenaran (Pembawa Pedang, Jan 2008 di SB)
KESIMPULAN: MUHAMAT TIDAK PUNYA HATI NURANI (GITU AJA KOK REPOT HIHI)

Re: Untuk Orang yang sekedar Ingin tau tentang AISYAH

Posted: Mon Mar 29, 2010 5:17 pm
by G4ul
Tentang Pernikahan Nabi Muhammad dengan Siti Aisyah, seorang teman Kristen suatu kali bertanya ke saya, ”Apakah Anda akan menikahkan saudara perempuan-mu yang berumur 7 tahun dengan seorang tua berumur 50 tahun?” Saya terdiam. Dia melanjutkan,” Jika anda tidak akan melakukannya, bagaimana bisa anda menyetujui pernikahan gadis polos berumur 7 tahun, Aisyah, dengan Nabi anda?” Saya katakan padanya,” Saya tidak punya jawaban untuk pertanyaan anda pada saat ini.” Teman saya tersenyum dan meninggalkan saya dengan guncangan dalam batin saya akan agama saya. Kebanyakan Muslim menjawab bahwa pernikahan seperti itu bisa diterima masyarakat pada saat itu. Jika tidak, orang-orang akan merasa keberatan dengan pernikahan Nabi saw dengan Aisyah.

Dasar Riwayat / Hadits:

Sebagian besar riwayat yang menceritakan hal ini yang tercetak dalam hadist yang semuanya diriwayatkan hanya oleh Hisham ibn `Urwah, yang mencatat atas otoritas dari Bapaknya, Yang mana seharusnya minimal 2 atau 3 orang harus mencatat hadist serupa juga. Adalah aneh bahwa tak ada seorangpun yang di Medinah, dimana Hisham ibn `Urwah tinggal, sampai usia 71 tahun baru menceritakan hal ini, disamping kenyataan adanya banyak murid-murid di Medinah termasuk yang kesohor Malik ibn Anas, tidak menceritakan hal ini. Asal dari riwayat ini adalah dari orang-orang Iraq , dimana Hisham tinggal disana dan pindah dari Medinah ke Iraq pada usia tua.

Tehzibu’l-Tehzib, salah satu buku yang cukup terkenal yang berisi catatan para periwayat hadist, menurut Yaqub ibn Shaibah mencatat : ”Hisham sangat bisa dipercaya, riwayatnya dapat diterima, kecuali apa-apa yang dia ceritakan setelah pindah ke Iraq ” (Tehzi’bu’l-tehzi’b, Ibn Hajar Al-`asqala’ni, Dar Ihya al-turath al-Islami, 15th century. Vol 11, p.50).

KRONOLOGI:

(Angka Tahun terutama yang sebelumnya Hijriah bisa berselisih satu tahun, terutama dikarenakan pada saat itu belum ada referensi, sejak dari kapan Tahun itu dimulainya. Yang biasa mereka ingat adalah Bulan Qomariyahnya dan tanggalnya, karena bisa dilihat dari perkembangan bulan di langit)

570 Masehi – Tahun Gajah, ketika Abraha Asyram – Raja Muda Yaman, wakil Negus, Raja Kristen

Abbessinia datang ke Mekkah dengan pasukannya yang berjumlah 20.000 orang dengan membawa beberapa ekor Gajah, berniat hendak menghancurkan Ka’bah, yang tidak berhasil, karena lasykarnya diserang wabah bisul cacar yang mematikan ketika mereka sudah tiba di pinggiran Kota Mekkah dan memanggil Abdul Muththalib untuk berunding (Tafsir Surah Al Fiil).

~569 M Abdul Muththalib (kakek Muhammad, lahir tahun 497 M) ) waktu itu sudah hampir 70 tahun;

Usia anaknya, Abdullah bin Abdul Muththalib 24 tahun (lahir tahun 545 M) dan dikawinkan dengan Aminah bt Wahab bin abdul Manaf bin Zuhra – Pemimpin Suku Zuhra.

Tidak lama kemudian, Abdullah berangkat berdagang ke Suria meninggalkan istrinya (Aminah) yang sedang hamil.

570 M (20 April?)– Nabi Muhammad s.a.w. dilahirkan pada tanggal 12 Rabiul Awwal tahun Qamariyah,

yang tahunnya tidak ada catatan persisnya, karena saat itu belum ada dasar referensinya mulai dari mana/kapan (Inilah yang menjadi persoalannya).

595 M Muhammad (usia 25 tahun) menikah dengan Khadijah (janda, 40 tahun).

Pra-610 M: Masa Jahiliyah (pra-Islamic era) sebelum turun wahyu.

610 M: Nubuwwah – Turun wahyu pertama di Gua Hira (Senin 21 Ramadhan, 10 Agustus 610 M).

Umur Nabi Muhammad saw. waktu itu 40 tahun, 6 bulan 12 hari (Th. Qomariah), atau 39 tahun, 3 bulan dan 20 hari berdasarkan Tahun Syamsiyah (Masehi).

610 M AbuBakr bin Abi Quhafa masuk Islam; setelah Khadijah, Ali bin Abu Talib dan Zaid bin Haritha.

Diriwayatkan istri-istri Sayyidina Abu Bakar r.a., ada yang dinikahi ketika di zaman jahiliyah dan ada yang di masa Islam. Keempat anaknya, yaitu Abdullah, Asma`, Abdurrahman dan Aisyah r.a., dilahirkan oleh dua istrinya yang dia nikahi pada masa jahiliyah, yaitu Qatilah bintu Abdul Uzza dan Ummu Rumman (sebelum 610 M). Dan setelah Islam, Sayyidina Abu Bakar r.a. menikah dengan Asma` binti Umais.

Menurut Ibn Hajar, “Fatimah dilahirkan ketika Ka`bah dibangun kembali, ketika Nabi saw berusia 35 tahun. Umur Fatimah 5 tahun lebih tua dari Aisyah ” (Al-isabah fi tamyizi’l-sahabah, Ibn Hajar al-Asqalani, Vol. 4, p. 377, Maktabatu’l-Riyadh al-haditha, al-Riyadh,1978) .

610 M: Jika Statement Ibn Hajar adalah factual, berarti Aisyah dilahirkan ketika usia Nabi saw. 40 tahun.

Jika Aisyah dipinang Nabi pada saat usia Nabi 52 tahun, maka usia Aisyah ketika itu adalah 12 tahun.

613 M: Nabi Muhammad mulai mengajar ke Masyarakat

615 M: Hijrah ke Abyssinia I.

615 M: Turun Surah Al-Qamar, 5 tahun setelahnya Nubuwwah, yang menubuatkan kekalahan kaum

Quraisy Mekah dalam Perang Badar tahun 2 H = 624 M (54:46).

616 M: Umar bin al Khattab menerima Islam.

620 M Tahun ke -10 Nubuwwah; wafat Abu Talib (bulan Rajab)

yaitu 6 bulan setelahnya penghapusan Piagam Pemboikotan thd. orang Muslim.

Khadijah r.a. wafat 3 bulan kemudian.

621 M: Nabi meminang/ bertunangan dengan Aisyah, atas usul dari Khaulah yang menawarkan 2 pilihan:

Seorang gadis (bikr) atau seorang janda (thayyib). Gadis itu adalah Aisyah (12 tahun) putri Abu Bakr, yang teman Nabi s.a.w. (Riwayat dari Ahmad ibn Hanbal). (1 tahun Sebelum Hijriah)

622 M: 16 Juli, Hijrah ke Yathrib, Medinah – Dimulainya Tahun 1 Hijriyah (Qomariyah).

622 M: Karena Aisyah masih di bawah umur (belum baligh), Nabi s.a.w disarankan untuk menikah dengan Saudah bt. Zam’a (yang “thayyib” itu). (Tahun 1 Hijriah)

624 M: Nabi saw mulai berumah tangga dengan Aisyah pada umur Aisyah 14 tahun.

8 Juni 632 M, 11 H Nabi saw. wafat dalam usia 62-63 tahun; umur Aisyah saat itu 22 tahun dan

telah 8 tahun berumah tangga dengan Nabi s.a.w.

624 M: Ke-ikutsertaan dalam Perang Badar (Ramadhan, 2 H)

Sebuah riwayat mengenai partisipasi Aisyah dalam perang Badr dijabarkan dalam hadist Muslim, (Kitabu’l-jihad wa’l-siyar, Bab karahiyati’l-isti`anah fi’l-ghazwi bikafir). Aisyah, ketika menceritakan salah satu moment penting dalam perjalanan selama perang Badar, mengatakan: “ketika kita mencapai Shajarah”. Dari pernyataan ini tampak jelas, Aisyah merupakan anggota perjalanan menuju Badar. Sebuah riwayat mengenai partisipasi Aisyah dalam Uhud tercatat dalam Bukhari (Kitabu’l-jihad wa’l-siyar, Bab Ghazwi’l-nisa’ wa qitalihinnama` a’lrijal): “Anas mencatat bahwa pada hari Uhud, orang-orang tidak dapat berdiri dekat Rasulullah [pada hari itu]. Saya melihat Aisyah dan Umm-i-Sulaim dari jauh, Mereka menyingsingkan sedikit pakaian-nya [untuk mencegah halangan gerak dalam perjalanan tsb].”

Ini menunjukkan bahwa Aisyah sudah ikut berada dalam perang Badar (2 H) dan kemudian Uhud (3 H).

Diriwayatkan oleh Bukhari (Kitabu’l-maghazi, Bab Ghazwati’l-khandaq wa hiya’l-ahza’b): “Ibn `Umar menyatakan bahwa Rasulullah tidak mengijinkan dirinya berpartisipasi dalam Uhud, pada ketika itu, Ibnu Umar berusia 14 tahun. Tetapi pada perang Khandaq, ketika sudah berusia 15 tahun, Nabi mengijinkan Ibnu Umar ikut dalam perang tsb.”

Berdasarkan riwayat diatas, anak laki-laki berusia dibawah 15 tahun akan dipulangkan dan tidak diperbolehkan ikut dalam perang, tetapi Aisyah sudah ikut dalam perang Badar (dan Uhud), yang berarti sudah dianggap dewasa.

Maka, jika Aisyah sudah ikut dalam perang Badar (dan Uhud) mengindikasikan bahwa Aisyah itu usianya minimal 14 tahun (nampaknya persyaratan ke-dewasaan perempuan itu lebih muda tahunnya daripada untuk anak laki-laki, yang 15 tahun).

Surah al-Qamar (Bulan)

Menurut sumber dalam Bukhari, Aisyah tercatat mengatakan hal ini: “Saya seorang gadis muda (jariyah dalam bahasa Arab)” ketika Surah Al-Qamar diturunkan (Sahih Bukhari, kitabu’l-tafsir, Bab Qaulihi Bal al-sa`atu Maw`iduhum wa’l-sa`atu adha’ wa amarr).

Surat 54 dari Alqur-aan diturunkan pada tahun ke delapan sebelum hijriyah (The Bounteous Koran, M.M. Khatib, 1985), atau tahun ke-5 setelah Nubuwwah, yang menunjukkan bahwa surat tsb diturunkan pada tahun 615 M. ketika Aisyah sudah menjadi seorang gadis muda (jariyah), yang bukan bayi yang baru lahir saat diwahyukannya Al-Qamar itu. Jariyah berarti gadis muda yang masih suka bermain (Lane’s Arabic English Lexicon). Jadi, saat itu (615 M) Aisyah, telah menjadi jariyah bukan sibyah (bayi) lagi.

CATATAN:

Tidak ada tradisi Arab untuk menikahkan anak perempuan atau laki-laki yang berusia di bawah 9 tahun saat itu. Dengan tidak adanya orang-orang Arab yang merasa ber-keberatan dengan pernikahan Nabi Muhammad s.a.w. dengan Aisyah tersebut, berarti memang Aisyah sudah menjadi seorang perempuan remaja yang dewasa.. Jika ada yang membuat riwayat bahwa umur Aisyah itu 7 atau 9 tahun, ini rupanya bukan didasarkan atas data (kelahiran) otentik, tetapi hanyalah dilihat dari penampakannya saja, karena Aisyah itu selalu ceria dan masih senang bermain-main, balapan lari, masih minta dipunggu oleh suaminya, Nabi saw., ia memiliki badan yang kecil, ramping, light-weight, sehingga jika Aisyah naik di dalam tandu itu, orang-orang yang memikulnya tidak merasakan ada perbedaannya. Inilah yang membuat bagaimana sampai Aisyah tertinggal dalam satu gerakan militer Nabi s.a.w. terhadap Bani Mushthaliq (Tahun ke-5 Hijriah), seperti termaktub dalam Surah An-Nuur (24:12), yang ceriteranya panjang dan menghebohkan serta ada dalam Hadits Bukhari juga.

KESIMPULAN:

* Selama ini, kita semua sudah menerima begitu saja sebagai hal benar – take it for granted – apa yang diriwayatkan oleh Hisham ibn `Urwah, satu-satunya perawi yang meriwayatkan perihal pertunangan / pernikahan Nabi Muhammad s.a.w. dengan Aisyah, tatkala Aisyah berumur 7 / 9 tahun.
* Orang sudah menganggapnya benar begitu saja, karena memang sudah tertulis di dalam hadits; padahal yang benar itu hanyalah kejadian – peristiwanya saja, sedangkan taksiran mengenai umur Aisyah itu bukanlah atas dasar otentik dengan dihitung mulai sejak lahirnya pada tahun berapa, karena di zaman itu belum ada hitungan tahun ke berapa, mulai dari mana. Biasanya orang Arab hanya ingat bulan Qomariah apa, dan mungkin tanggal berapanya saja; tahunnya sih Wallahu Alam.
* Yang jelas, Aisyah dilahirkan dari seorang ibu, yang dikawini oleh Hdr. Abu Bakar, di zaman Jahiliyah, yaitu sebelum Islam, sebelum Nubuwwah. Kemungkinan besar, Aisyah dan juga saudara-saudarinya lainnya sudah lahir sebelumnya Nubuwwah (610 M); ini yang paling masuk akal.
* Maka, jika Aisyah dipinang oleh Nabi Muhammad s.a.w. pada tahun 622 M di Mekkah, pas sebelumnya hijrah, umur Aisyah saat itu paling sedikitnya 12 tahun, dan mulai berumah tangga dengan Nabi s.a.w. ketika berumur 14 tahun (minimal) pada tahun 624 M di Medinah.
* Tidak lama kemudian, pada bulan Ramadhan tahun 2 H atau 624 M terjadilah Perang Badar dekat Medinah, dan diriwayatkan bahwa Aisyah pun sudah ikut serta dalam gerakan militer Nabi s.a.w. tersebut. Jadi pada saat itu sudah dapat dipastikan bahwa Aisyah yang ikut dalam peperangan itu memang sudah bukan anak kecil lagi tetapi sudah mencapai kedewasaannya, say untuk wanita paling tidak sudah berumur 14 tahun, atau kalau lahirkannya memang sebelum Nubuwwah (sebelum tahun 610 H), maka bisa saja umurnya sudah 15 tahun; apalagi bilamana dihitung dengan Tahun Qomariyyah, yang lebih singkat daripada Tahun Syamsiyah (Masehi).
* Jadi penampakan umur yang dilihat oleh perawi hadits itu sebagai 7 atau 9 tahun, hanyalah karena Hdr. Aisyah itu badannya ramping, light weight, sifatnya manja, ke-kanak-kanakan. Tidak ada orang yang berkeberatan atas pernikahan tersebut, baik di zaman itu mau pun sesudahnya, dan sekarang juga.

PPSi / Mersela, 10 Juli 2009.

Re:

Posted: Fri Jul 02, 2010 10:52 pm
by pantobar
Sashimi wrote:@atas gue, udah baca hadits yang bilang aisyah umutr 6 tahun belum, waktu dia di lamar muhammad?

sekarang jawab dulu, mana yang elu percaya, hadits atau bukti ilmiah netter yang namanya jihad fi sabilila?

Hadist tentang menikah di usia 6/9 adalah HANYA dari Hisham ibn `Urwah dan tidak ada yang lain yang meriwayatkannya. dan para periwayat lain pun agak meragukan keshahihan hadist ini mengingat Hisham ibn `Urwah pada saat meriwayatkan hadist ini berumur 71 tahun ketika dia tinggal di iraq. dan metodologi yg lain yaitu perhitungan dari selisih umur dgn fatimah dan asma(kakak aisyah) dan pada saat nabi hijrah.penjelasannya g4ul lebih lengkap tuh

@sashimi= anda pasti percaya hadist kan? kenapa anda ga sekalian percaya hadist2 shahih yg lain? juga al-quran?
yg anda lakukan cuma cemooh aja, tp pada hadist yg diperdebatan anda sgt percaya....aneh bgt.

http://www.mail-archive.com/jamaah@arro ... 06686.html

Re: Re:

Posted: Sat Jul 03, 2010 12:49 am
by poligami
pantobar wrote: Hadist tentang menikah di usia 6/9 adalah HANYA dari Hisham ibn `Urwah dan tidak ada yang lain yang meriwayatkannya. dan para periwayat lain pun agak meragukan keshahihan hadist ini mengingat Hisham ibn `Urwah pada saat meriwayatkan hadist ini berumur 71 tahun ketika dia tinggal di iraq. dan metodologi yg lain yaitu perhitungan dari selisih umur dgn fatimah dan asma(kakak aisyah) dan pada saat nabi hijrah.penjelasannya g4ul lebih lengkap tuh
Anda SALAH BESAR bro "pantobar" dan bro "G4ul"...

Hadis riwayat pernikahan Muhammad dan Aisyah TIDAK hanya diriwayatkan oleh Hisyam Ibn Urwah saja, ADA BANYAK perawi yg meriwayatkan pernikahan tsb.

Ini saya kasih hadis riwayat yg TIDAK melalui si Hisyam Ibn Urwah sbg perantaranya lengkap beserta urutan perawinya:
1. Sahih Muslim
Aishah ( رضي الله عنها ) narrated that the Messenger of Allah married her when she was six years old and lived with her when she was nine years old and he died when she was eighteen years old.
Aishah → Al-Aswad → Ibraheem → Al-A’amash→ Abu Mua’awiyah → Yahya ibn Yahya, Ishaaq ibn Ibraheem, Abu Bakr ibn Abee Shaibah and Abu Kuraib → Muslim

2. Sunan Abu Daud
Yahya (ibn Abdur Rahman ibn Haatib) narrated that Aishah ( رضي الله عنها ) said: “I
came to Madeenah and resided at (the house of) Bani Al-Harith ibn Al-Khazraj.”
Then she (Aishah) said: “By Allah, I was playing on a swing that was tied between two palm trees. At the time, my hair reached my ears. So my mother came and took me down from the swing and took me, so they fixed me (beautified me and dressed me in proper clothing) then sent me to the Prophet who then consummated the marriage while I was nine years old.”
Aishah → Yahya (ibn Abdur Rahmaan ibn Haatib) → Muhammad (ibn Amr) → the father of U’baidullah ibn Muadh → Ubaidullah ibn Muadh → Abu Dawood

3. Sunan An-Nasaaee
Abu Salama Bin Abdulrahman narrated from Aishah ( رضي الله عنها ) that the Messenger of Allah married her when she was six years old and lived with her when she was nine years old.
Aishah → Abu Salamah ibn Abdur Rahman → Muhammad ibn Ibraheem → I’mara ibn Ghazya → Yahya ibn Ayub → the paternal uncle of Ahmad ibn Sa’d ibn Al- Hakam ibn Abee Maryam → Ahmad ibn Sa’d ibn Al-Hakam ibn Abee Maryam →An-Nasaaee

Aishah ( رضي الله عنها ) said, “The Messenger of Allah married me at nine years (of age) and I lived with him for nine years.
Aishah → Abu U’baidah → Abu Ishaaq → Mutarrif → A'bthar → Qutaibah → An Nasaaee

Al-Aswad narrated from Aishah ( رضي الله عنها ) that the Messenger of Allah married her when she was six years old and lived with her when she was nine years old and he died when she was eighteen years old.
Aishah → Al-Aswad → Ibraheem → Al-A’amash → Abu Mua’awiyah →Muhammad ibn Al-A'laa’ and Ahmad ibn Harb → An-Nasaaee

4. Sunan Ibn Majah

Abdullah said, “The Prophet married Aishah when she was seven years old, and consummated the marriage with her when she was nine, and he passed away when she was eighteen.
Abdullah → Abu Ubaidah → Abu Ishaaq → Israeel → Abu Ahmad→ Ahmad ibn
Sinan → Ibn Majah


5. Musnad Ahmad ibn Hanbal

Al-Aswad narrated from Aishah ( رضي الله عنها ) that the Messenger of Allah married her when she was nine and he died when she was eighteen years old.
Aishah → Al-Aswad → Ibraheem → Al-A’amash → Abu Mua’awiyah→ the father of Abdullah → Abdullah → Ahmad ibn Hanbal

6. Sunan Al-Baihaqi Al-Kubra
Al-Aswad narrated from Aishah ( رضي الله عنها ) that the Messenger of Allah married her when she was a six year old girl and lived with her when she was a nine year old girl and he died when she was an eighteen year old girl.
Aishah → Al-Aswad → Ibraheem → Al-A’amash → Abu Mua’awiyah → Yahya ibn Yahya → Abu Ja’far Muhammad ibn Al-Hajjaaj Al-Waraaq → Abu Abdullah Muhammad Ibn Ya’qoub → Abu Abdullah Al-Haafidh → Al-Baihaqi

7. Mustadrak Al-Haakim
Jaabir narrated that the Prophet married Aishah ( رضي الله عنها ) when she was
seven years old, and consummated the marriage with her when she was nine years old, and died when she was eighteen years old and she ( رضي الله عنها ) died at the time of (the Caliphate of) Mua’awiyah in the year 57 AH.
Jaabir → Yazeed ibn Jaabir → Abdullah ibn Abdur Rahman ibn Yazeed ibn Jaabir → Abu Mushar Abdul A’laa ibn Mushar → Ibraheem ibn Al-Hussain ibn Daizeel → Ahmad ibn U’baid ibn Ibraheem Al-Asdee, the Haafidh of Hamdan → Al-Haakim

8. Al-Mujam Al-Kabeer of At-Tabaraani
Abdullah narrated that the Prophet married Aishah ( رضي الله عنها ) when she was a six year old girl and consummated the marriage with her when she was a nine year old girl and he died when she was an eighteen year old girl.
Abdullah → Abu U’baidah → Abu Ishaaq→ Shareek → Yahya ibn Adam → Abdur Rahman ibn Saalih Al-Azdee → Muhammad ibn Moosaa ibn Hammaad Al-Barbaree→ At-Tabaraani

Qataadah said: “The Prophet married Aishah bint Abee Bakr As-Siddeeq while she was six years old and he did not marry a virgin (bikr) otherthan her. They said that Jibreel said (to the Prophet): “This is your wife” before he married her, so he got married to her in Makkah before the hijrah27 and after the death of (his first wife) Khadijah ( رضي الله عنها ) . Then he consummated the marriage to her in Madeenah while she was nine years old and she was eighteen years old at the time he passed away.
Qataadah → Sa’eed ibn Abee U’roba → Zuhair ibn Ala’la Al-Qaisee → Ahmad ibn Al-Miqdaam → Muhammad ibn Ja’far ibn Ai’n Al-Baghdaadee → At-Tabaraani

Aishah ( رضي الله عنها ) said: “I got married to the Messenger of Allah when I was
six years old and he consummated the marriage with me when I was nine years old.
Aishah → Al-Qaasim ibn Muhammad → Sa’d ibn Ibraheem → Sufyaan → Muhammad ibn Al-Hassan Al-Asdee → Al-Hassan ibn Sahal Al-Hannat → Muhammad ibn Abdullah Al-Hadramee → At-Tabaraani

KESIMPULANNYA: Apa semua perawi diatas juga mengalami sakit PIKUN seperti yg anda tuduhkan kpd si Hisyam Ibn Urwah..??? :lol:

Muhammad memang adalah PEDHOPILE sama dgn Syeh Puji.
Sebagai muslim anda harusnya bangga dgn kelakuan nabi besar anda, TIDAK USAH MALU.
ITU MEMANG SUNNAH ROSUL....!!! :lol:



Salam Poligami... :turban:

Re: Untuk Orang yang sekedar Ingin tau tentang AISYAH

Posted: Fri Oct 29, 2010 4:33 pm
by Kanal Muh
Muha mad...., Muha mad.
Gila, 9 th disikat.
Untung ayahnya keberatan waktu mau disikat umur 6 th,
Kalo ga bisa mokat si Aisyah.
Tapi kelihatan Aisyah santai aja tuh,
Kenapa dengan puluhan istri tidak menghasilkan anak sama sekali ya?
Mungkin itu yang di antaranya membuat Aisyah tidak mempermasalahkannya.
Dia hanya kaget waktu pagi hari didatangi nabi phedophilie.

Re: Untuk Orang yang sekedar Ingin tau tentang AISYAH

Posted: Wed Nov 10, 2010 3:23 am
by key
TAK ADA satupun hadist yang menyatakan menggauli itu sebagai menyetubuhi, kecuali otak porno para kafir.

Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Seseorang datang menghadap Rasulullah saw. dan bertanya: Siapakah manusia yang paling berhak untuk aku pergauli dengan baik? Rasulullah saw. menjawab: Ibumu. Dia bertanya lagi: Kemudian siapa? Rasulullah saw. menjawab: Kemudian ibumu. Dia bertanya lagi: Kemudian siapa? Rasulullah saw. menjawab: Kemudian ibumu. Dia bertanya lagi: Kemudian siapa? Rasulullah saw. menjawab lagi: Kemudian ayahmu. (Shahih Muslim No.4621)

Re: Untuk Orang yang sekedar Ingin tau tentang AISYAH

Posted: Thu Nov 11, 2010 12:41 am
by poligami
key alias doramma wrote:TAK ADA satupun hadist yang menyatakan menggauli itu sebagai menyetubuhi, kecuali otak porno para kafir.

Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Seseorang datang menghadap Rasulullah saw. dan bertanya: Siapakah manusia yang paling berhak untuk aku pergauli dengan baik? Rasulullah saw. menjawab: Ibumu. Dia bertanya lagi: Kemudian siapa? Rasulullah saw. menjawab: Kemudian ibumu. Dia bertanya lagi: Kemudian siapa? Rasulullah saw. menjawab: Kemudian ibumu. Dia bertanya lagi: Kemudian siapa? Rasulullah saw. menjawab lagi: Kemudian ayahmu. (Shahih Muslim No.4621)
Enak aja ente menterjemahkan hadist tanpa bahasa aslinya, dasar muslim TUKANG PELINTIR hadist sahih..!!! =;
Emangnya ente ahli penterjemah bahasa Arab..????? :lol:


Nih gw kasih yg BENAR langsung dari situs hadist online=> http://lidwa.com/app/
Image
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدِ بْنِ جَمِيلِ بْنِ طَرِيفٍ الثَّقَفِيُّ وَزُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ قَالَا حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ عُمَارَةَ بْنِ الْقَعْقَاعِ عَنْ أَبِي زُرْعَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي قَالَ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أَبُوكَ
وَفِي حَدِيثِ قُتَيْبَةَ مَنْ أَحَقُّ بِحُسْنِ صَحَابَتِي وَلَمْ يَذْكُرْ النَّاسَ


:turban:

Re: Untuk Orang yang sekedar Ingin tau tentang AISYAH

Posted: Sat Nov 13, 2010 1:38 am
by G4ul
nyimak para kafirun yang sangat berbaik hati, mengungkapkan KETOLOLAN MEREKA...

SELAMAT BERJUANG JADI BAHAN BAKARNYA NERAKA YA SOB, KAMI MUSLIM (AKAN MENGENANGMU)... :finga:

Re: Untuk Orang yang sekedar Ingin tau tentang AISYAH

Posted: Thu Dec 15, 2011 5:04 am
by Auwo SWT
Aduh aduh, muslim yg 1 ini super kebal bin raja ngeyel. d ksih bukti dri berbagai sumber hadist, msh aj ngeles. emg ente pke hadist yg mana? yg sahih yg mana? klo sumber diatas kaga sahih lantas ngapain tuh hadist cape2 d terjemahin ke bhs. indonesia bang? postingan ente yg A kesempurnaan cuman milik aluwoh swt, d Postingan B moha mad terbaik. terbaik ane rasa dgn sempurna. jadi maksud ente mahomad n aluwoh memiliki kesempurnaan yg setara? jelaskan bro.