Trinitas Menurut Seorang Ali Sina

SAMBUTAN, PENJELASAN, artikel dan debat dari PENDIRI SITUS; ALI SINA. Artikel2 A Sina lainnya masih bisa ditemukan dalam Ruang REFERENSI sesuai dgn topiknya.
Post Reply

Kualitas Terjemahan?

Poll ended at Sat May 14, 2016 4:23 pm

★★★★★
6
100%
★★★★
0
No votes
★★★
0
No votes
★★
0
No votes
0
No votes
 
Total votes: 6

User avatar
suseno
Posts: 675
Joined: Tue May 03, 2011 2:19 am
Location: Mossad

Trinitas Menurut Seorang Ali Sina

Post by suseno »

Trinitas Untuk Orang Awam
Judul Asli: Trinity for Dummies
Penulis: Ali Sina
Penerjemah: suseno
Image
Seorang muslim bertanya padaku tentang Trinitas. Konsep Trinitas adalah salah satu konsep yang tidak dapat dimengerti oleh Muslim. Bukan karena itu sulit dipahami melainkan karena Muhammad tidak dapat memahaminya. Jika muslim memahaminya, maka itu akan jadi sebuah bukti bahwa mereka lebih pintar dari nabinya, yang membuktikan bahwa Muhammad bukan nabi dari Tuhan. Karena untuk mereka konsep seperti ini tidak dapat dibayangkan, mereka akan berusaha dengan sekuat tenaga untuk tetap tidak memahami. Ketidak mampuan Muhammad untuk mengerti konsep Trinitas terbukti di dalam Al Quran:

“Wahai Ahli Kitab, … janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa” (An Nissa 171)

Dia juga mengarang sebuah percakapan antara Tuhan dan Yesus dimana Tuhan menanyai Yesus apakah benar dia mengaku sebagai Tuhan.

“Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?". Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku” (Al Maidah 116)

Semua orang yang rasional akan sependapat bahwa percakapan seperti itu yang menunjukan kebodohan Tuhan dengan menanyai apa yang dilakukan dan dikatakan Yesus sembunyi-sembunyi itu tidak mungkin terjadi. Ironisnya, bahkan Muhammad pun sadar akan kekonyolan cerita ini. Mengapa dia kemudian mengarangnya? Dia mengulangi ketidak tahuannya tentang Trinitas sekali lagi:


“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih. Maka mengapa mereka tidak bertaubat kepada Allah dan memohon ampun kepada-Nya?. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Al Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa memakan makanan. Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka (ahli kitab) tanda-tanda kekuasaan (Kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat-ayat Kami itu).” (Al Maidah 72-75)

Dalam artikel singkat ini saya membuat segala sesuatunya jelas bagi Muslim untuk menunjukan bahwa Muhammad keliru. Sebelum menjelaskan konsep Trinitas Tuhan biarkan saya menghilangkan misteri dibalik kata-kata ini. Kenyataannya adalah bahwa semua kita adalah sebuah Trinitas. Bukankah setiap manusia itu terdiri dari pikiran, badan dan jiwa? Jadi Anda itu satu atau tiga? Pertanyaan ini konyol. Jiwa Anda, pikiran Anda dan badan Anda adalah dimensi yang berbeda dari Anda. Tiga hal ini adalah satu dan Anda sendiri adalah Trinitas. Jika Anda saja Trinitas, kenapa Tuhan tidak?

Kita dapat memahami konsep yang rumit dengan contoh-contoh sederhana. Matahari menyinari semua benda. Benda-benda menjadi nampak ketika benda itu memantulkan cahaya dari matahari. Beberapa objek menyerap sebagian cahaya dan memantulkan sebagian lain. Tergantung frekuensi apa yang diserap, kita melihatnya sebagai warna. Ada satu objek yang memantulkan cahaya seluruhnya. Objek ini bernama cermin. Jika kamu memegang cermin yang bersih dan tanpa noda di depan matahari kamu dapat melihat matahari melalui cermin. Anda dapat menunjuk ke arah cermin dan berkata itu matahari, dan tentu itu betul. Anda tidak sedang berbicara tentang cermin yang terbuat dari kaca. Anda sedang berbicara tentang pantulan matahari yang ada di cermin. Ini tidak berarti matahari itu terbagi jadi dua atau matahari turun ke bumi dan masuk ke dalam cermin. Matahari nya tetap utuh, dan pada saat yang sama dapat dilihat di dalam cermin.

Sekarang bandingkan Tuhan dengan matahari dan jiwa Yesus yang sempurna itu dengan Cermin. Jika Tuhan berada dalam jiwa setiap manusia, bukankah Dia juga dapat menampakan kemuliaanNya pada jiwa seeorang manusia tak berdosa seperti Yesus?

Kita semua membawa Roh Tuhan dalam diri kita. Jiwa kita adalah nafas Tuhan. Dimana ada hidup maka di situ ada kesadaran dan semua kesadaran berasal dari Tuhan. Ada bagian kecil dari Tuhan pada setiap makhluk hidup. Semua kehidupan itu Illahi. Sekarang, karena kesadaran dari Tuhan ini ada pada setiap makhluk, sampai batas kesempurnaan tiap-tiap makhluk itu, apakah tidak mungkin jika seorang manusia sempurna dapat memantulkan kesadaran dari Tuhan lebih baik dibanding yang lain?

Ketika kita melihat Yesus sebagai Tuhan, kita tidak berbicara tentang tubuh fisiknya nya. Kita tahu dia makan dan minum seperti yang lain. Jadi badannya terbuat dari molekul dan atom yang sama seperti orang lain. Kita juga tahu bahwa molekul yang membangun tubuh manusia di daur ulang secara berkala. Tidak ada satu atom pun di dalam tubuh Anda yang sama seperti tujuh tahun lalu. Jadi tentu saja kita tidak bicara tentang tubuh fisik Yesus. Kita berbicara tentang jiwanya, yang menjadi cermin yang benar-benar dipoles, dimana Roh Tuhan memancar. Yesus adalah Tuhan yang berjalan di bumi tanpa Tuhan turun dari takhtaNya atau menginjakan kaki di bumi.

Apa itu Roh Kudus? Dalam contoh diatas kita membandingkan Tuhan dengan matahari dan Yesus dengan cermin. Roh Kudus dapat dibandingkan dengan cahaya matahari yang memantul dari cermin. Roh Kudus membuat Tuhan terpancar dalam diri Yesus.

Sekarang kita bergerak ke sains dan pemikiran. Sebuah objek yang terbuat dari materi tidak dapat dibagi dan mempertahankan integritasnya pada saat yang sama. Jika Anda membagi sebuah apel menjadi dua, apel ini tidak lagi satu. Objek yang berukuran lebih kecil dari atom tidak terpengaruh hukum ini. Partikel dipengaruhi oleh hukum-hukum yang berbeda, bernama fisika kuantum. Dan partikel dapat dibagi menjadi dua dan tetap satu. Sebuah partikel yang sama dapat berada pada dua tempat dan dua waktu. Partikel tidak dipengaruhi oleh ruang dan waktu. Contoh lainnya adalah informasi,. Seorang guru dapat membagikan ilmu nya pada murid-murid dan ketika murid-murid merasakan peningkatan ilmunya, seorang guru tersebut tidak kehilangan ilmunya. Anda tidak dapat melakukan itu dengan objek fisik. Jika Anda memberikan uang Anda ke orang lain, dia jadi lebih kaya dan Anda jadi lebih miskin.

Esensi Tuhan adalah kesadaran. Dia dapat menempatkan kesadaranNya pada makhluk ciptaanNya tanpa kehilangan milikNya. Tuhan ada dalam kita semua dan Dia tetap tidak berkurang. Kesadaran, seperti pengetahuan, dapat dibagikan pada yang lain tanpa ada yang dikurangi. Maka dari itu, jika Tuhan dikatakan ada dalam Yesus, ke Esa an Tuhan tidak terpengaruh. Dia tidak terbagi jadi dua atau berkurang.

Kesadaran adalah makna yang lain dari Roh. Semua makhluk hidup memiliki kesadaran karena mereka memiliki Roh Tuhan dalam diri mereka. Perbedaan Yesus dan kita hanya di kadarnya. Kita dapat mengatakan Yesus seperti cermin, yang memantulkan kesadaran dari Tuhan penuh dalam kemuliaanNya, dimana kita ini seperti objek yang lain yang memantulkan Tuhan secara sebagian.

Dengan penjelasan ini, nampak jelas bahwa Muhammad tidak tahu sifat Tuhan. Seandainya saja dia tahu bahwa Tuhan itu adalah sebuah kesadaran dia tidak akan mendapatkan kesulitan memahami konsep Trinitas. Jika Tuhan adalah sosok manusia yang terbuat dari materi seperti kita semua, maka yang dikatakan Muhammad itu betul. Ini membuktikan Muhammad tidak memiliki pemahaman rohani. Meskipun Muhammad itu manusia yang sangat licik, secara rohani dia g0bl0k. Muslim yang membawa argumen Trinitas untuk mengalahkan orang-orang Kristen dalam debat hanya menunjukan kebodohan mereka sendiri secara rohani.

Tidak hanya Muhammad itu tidak paham konsep Trinitas, dia sendiri juga bingung dengan keyakinan Trinitas itu sendiri. Dia pikir tiga orang yang mewakili Trinitas itu adalah Yesus, Maria dan Tuhan. Ini karena yang dia tahu tentang Alkitab berasal dari tangan kedua. Dia tidak membaca Alkitab sendiri karena dia buta huruf.

Tulisan saya di atas adalah pengertian saya pribadi tentang Trinitas. Saya tidak berbicara mewakili orang-orang Kristen. Saya tahu banyak orang Kristen sendiri juga bingung tentang Trinitas dan mereka mempercayainya sebagai sebuah dogma. Saya seorang rasionalis dan bukan seorang dogmatis. Saya pernah menolak Tuhan melalui proses berpikir dan sekarang saya percaya Tuhan melalui proses berpikir. Oleh karena itu pandangan saya tentang Tuhan mungkin saja berbeda dari mereka yang beriman buta.

Trinitas Menurut Seorang Ali Sina
Mirror 1: Trinitas Menurut Seorang Ali Sina
Follow Twitter: @ZwaraKafir
Faithfreedompedia
User avatar
gema
Posts: 1097
Joined: Sun Sep 08, 2013 10:27 pm

Re: Trinitas Menurut Seorang Ali Sina

Post by gema »

@suseno,

Thanks bro atas terjemahanya, topic nyang jinggo banget. :supz:
User avatar
duren
Posts: 11117
Joined: Mon Aug 17, 2009 9:35 pm
Contact:

Re: Trinitas Menurut Seorang Ali Sina

Post by duren »

suseno wrote:Dia juga mengarang sebuah percakapan antara Tuhan dan Yesus dimana Tuhan menanyai Yesus apakah benar dia mengaku sebagai Tuhan.
Ali Sina memang hebat ...
Saya selalu kesulitan menemukan istilah yang tepat untuk mengemukakan " NGECAP Awloh " di Quran yang sebenarnya GA PERNAH TERJADI .

Dalam berbagai ayat ... si Awlloh kaya orang gila bikin kalimat aktif nan fiktif yang pernah saya istilahkan kepada ustad CS sebagai AYAT DARI WARUNG TUAK

Dia juga
Mirror 1: Dia juga
Follow Twitter: @ZwaraKafir
Faithfreedompedia static
menthit
Posts: 2
Joined: Sat Mar 08, 2014 6:53 pm

Re: Trinitas Menurut Seorang Ali Sina

Post by menthit »

ikut nandain, makasaih terjemahannya
User avatar
JANGAN GITU AH
Posts: 5266
Joined: Sun Jan 04, 2009 1:39 pm
Location: Peshawar-Pakistan

Re: Trinitas Menurut Seorang Ali Sina

Post by JANGAN GITU AH »

:lol:

hahaha...kebetulan saya baruuu saja selesai menerjemahkan artikel Ali Sina ini dan mau menguploadnya dimari, eh gak tahunya dah diterjemah bro Suseno... :finga: Kalah ditikungan nih... :lol:

btw...saya berusaha terjemahin karena cukup menarik bagaimana seorang Ali Sina yang rasionalis atheist mulai mengalami transformasi ideologi setahap demi setahap mulai bergerak ke arah mempercayai eksistensi Tuhan. Terima kasih untuk bung Suseno.

terjemahan saya kurang lebih hampir miriplah walau pun sangat bebas secara redaksonal. :lol:

good job brother...two thumbs up :finga:

Trinitas Menurut Seorang Ali Sina
Mirror 1: Trinitas Menurut Seorang Ali Sina
Follow Twitter: @ZwaraKafir
Faithfreedompedia static
User avatar
BlackKnight
Posts: 223
Joined: Sat Jan 30, 2010 11:24 pm

Re: Trinitas Menurut Seorang Ali Sina

Post by BlackKnight »

Luar biasa jelas & mengena penjabaran konsep Trinitas untuk orang awam dari Ali Sina.
Salut buat mas suseno atas terjemahannya!

Yang menarik untuk ditunggu, adakah muslim yang punya cukup nyali untuk mempertontonkan kedegilannya dengan mengingkari konsep Trinitas di trit ini... :-k
Utbahbinabuwaqqash
Posts: 1155
Joined: Thu May 27, 2010 10:24 am

Re: Trinitas Menurut Seorang Ali Sina

Post by Utbahbinabuwaqqash »

sina wrote: Konsep Trinitas adalah salah satu konsep yang tidak dapat dimengerti oleh Muslim. Bukan karena itu sulit dipahami melainkan karena Muhammad tidak dapat memahaminya. Jika muslim memahaminya, maka itu akan jadi sebuah bukti bahwa mereka lebih pintar dari nabinya, yang membuktikan bahwa Muhammad bukan nabi dari Tuhan. Karena untuk mereka konsep seperti ini tidak dapat dibayangkan, mereka akan berusaha dengan sekuat tenaga untuk tetap tidak memahami.

Itu yg paling cocok
bahasa lainnya: mampu tapi tdk mau, demi menjunjung manusia goa buta huruf abad 7
User avatar
qprim
Posts: 259
Joined: Wed Nov 09, 2005 4:01 pm

Re: Trinitas Menurut Seorang Ali Sina

Post by qprim »

JANGAN GITU AH wrote:btw...saya berusaha terjemahin karena cukup menarik bagaimana seorang Ali Sina yang rasionalis atheist mulai mengalami transformasi ideologi setahap demi setahap mulai bergerak ke arah mempercayai eksistensi Tuhan

Sambil menunggu netter 2x muslim menanggapi, kita ngobrol2x santai dulu aja ya......
Artikel yg menarik. Terima kasih bro suseno atas terjemahannya. Ini agak mengagetkan buat saya, karena seingat saya Ali Sina pernah menyebut bahwa dia adalah seorang agnostik dan keyakinannya adalah cinta. Kira2x yang membuat dia kemudian mendalami Tuhan dan terutama konsep trinitas? Apakah bro suseno, bro JGA, atau teman2x lain punya info mengenai perjalanan spiritual Ali Sina?

Mengenai konsep trinitas, saya hanya akan jadi penyimak yang baik saja. Silahkan teman2x yang lebih paham saling berdiskusi O:)
angky
Posts: 3354
Joined: Wed Aug 18, 2010 11:11 am

Re: Trinitas Menurut Seorang Ali Sina

Post by angky »

suseno wrote:Tulisan saya di atas adalah pengertian saya pribadi tentang Trinitas. Saya tidak berbicara mewakili orang-orang Kristen. Saya tahu banyak orang Kristen sendiri juga bingung tentang Trinitas dan mereka mempercayainya sebagai sebuah dogma.
suseno wrote:Kenyataannya adalah bahwa semua kita adalah sebuah Trinitas. Bukankah setiap manusia itu terdiri dari pikiran, badan dan jiwa? Jadi Anda itu satu atau tiga? Pertanyaan ini konyol. Jiwa Anda, pikiran Anda dan badan Anda adalah dimensi yang berbeda dari Anda. Tiga hal ini adalah satu dan Anda sendiri adalah Trinitas. Jika Anda saja Trinitas, kenapa Tuhan tidak?
Tanpa mengurangi rasa hormat saya dan juga mengingat Ali Sina adalah seorang agnostik, tulisanya sangat menarik pada beberapa poin walaupun demikian, saya mesti katakan konsep nya salah.

Yang sulit dimengerti oleh muslim dan jahudi (mungkin juga bagi agama lain) adalah pribadi Kristus. Jika melihat Trinitas dari sisi fungsi, tidak ada orang beragama yang akan menolaknya, islam pun tidak.
Secara sederhana konsep trinitas adalah :

Tuhan melakukan penciptaan, dalam Kristen pribadi ini dikenal sebagai Allah Bapa
Tuhan juga memberikan Firman, dalam Kristen pribadi ini dikenal sebagai Allah Anak
Tuhan juga menegur dan menerangi hati manusia, dalam Kristen pribadi ini dikenal sebagai Allah Roh Kudus

Demikianlah Tiga Pribadi satu hakekat yang dikenal sebagai TRIUNE yaitu Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus. Siapapun yang beragama tidak akan menolak TUHAN yang mencipta, berfirman dan menerangi hati manusia. Menjadi sulit diterima karena sosok Anak bisa menjadi manusia.

Ada poin yang menarik dari tulisan Ali Sina yaitu manusia memiliki trinitas Jiwa, pikiran dan tubuh sebagai CERMINAN trinitas. Poin ini adalah Self Defeating Factor dari ajaran Tauhid nya Muhammad. Walaupun Aristoteles dan filsuf gembel menolak adanya jiwa
dalam tubuh manusia, setidaknya gambar dan rupa Allah sebagai dasar penciptaan manusia tidak di ingkari.

Janganlah heran, jika islam menolak keras keberadaan agama lain, hanya satu agama yang layak hidup, islam. Mereka menolak budaya lain, hanya arab yang berbudaya. Mereka menolak bahasa lain, hanya arab yang layak dipelajari. Mereka menolak demokrasi karena khilafah (satu pemimpin dunia) yang layak dijalani. Jika kita menarik kejadian kejadian yg ditimbulkan oleh islam, semua akibat ajaran tauhid. Faktanya : Bahasa, Ras, Agama, Budaya sangat beragam dan hidup dengan damai di muka bumi. Selama tidak ada islam. :green:

Trinitas Menurut Seorang Ali Sina
Mirror 1: Trinitas Menurut Seorang Ali Sina
Follow Twitter: @ZwaraKafir
Faithfreedompedia static
User avatar
Kibou
Posts: 1359
Joined: Mon Nov 03, 2008 11:30 am
Location: Land of the free

Re: Trinitas Menurut Seorang Ali Sina

Post by Kibou »

JANGAN GITU AH wrote:btw...saya berusaha terjemahin karena cukup menarik bagaimana seorang Ali Sina yang rasionalis atheist mulai mengalami transformasi ideologi setahap demi setahap mulai bergerak ke arah mempercayai eksistensi Tuhan
qprim wrote:Sambil menunggu netter 2x muslim menanggapi, kita ngobrol2x santai dulu aja ya......
Artikel yg menarik. Terima kasih bro suseno atas terjemahannya. Ini agak mengagetkan buat saya, karena seingat saya Ali Sina pernah menyebut bahwa dia adalah seorang agnostik dan keyakinannya adalah cinta. Kira2x yang membuat dia kemudian mendalami Tuhan dan terutama konsep trinitas? Apakah bro suseno, bro JGA, atau teman2x lain punya info mengenai perjalanan spiritual Ali Sina?

Mengenai konsep trinitas, saya hanya akan jadi penyimak yang baik saja. Silahkan teman2x yang lebih paham saling berdiskusi O:)
Saya rasa Ali Sina saat ini masih dalam proses mencari jatidirinya dalam hal keimanan. Saya yakin untuk saat ini beliau masih dalam lingkup theist, tapi belum ke lingkup Christian theist. Tapi bisa saja beliau sedang menuju ke arah itu, walaupun dengan dasar pemikiran dirinya sendiri.

Saya dulu juga sempat berusaha memahami theisme kristen dari sudut rasionalis-logis-filosofis tapi pada akhirnya keputusan saya untuk mengakui dan menerima pengorbanan Yesus saya imani sebagai karunia Tuhan (grace) dan bukan karena saya layak diselamatkan berkat kemampuan intelektual saya ataupun kemampuan berlogika dalam memahami Tuhan.

Just my 2 cents...
manize
Posts: 2
Joined: Wed May 07, 2014 2:45 pm

Re: Trinitas Menurut Seorang Ali Sina

Post by manize »

Wah nggak rugi saya bergabung di forum ini ...... Seumur- umur baru saat ini mendapat penjabaran ttg Trinitas sedemikian gamblang dari Ali Sina ..... Terima kasih sekali ... :supz:
User avatar
Kibou
Posts: 1359
Joined: Mon Nov 03, 2008 11:30 am
Location: Land of the free

Re: Trinitas Menurut Seorang Ali Sina

Post by Kibou »

Terima kasih atas terjemahan Bro suseno yang bagus dan enak dibaca!
Ali Sina wrote:
Dalam artikel singkat ini saya membuat segala sesuatunya jelas bagi Muslim untuk menunjukan bahwa Muhammad keliru. Sebelum menjelaskan konsep Trinitas Tuhan biarkan saya menghilangkan misteri dibalik kata-kata ini. Kenyataannya adalah bahwa semua kita adalah sebuah Trinitas. Bukankah setiap manusia itu terdiri dari pikiran, badan dan jiwa? Jadi Anda itu satu atau tiga? Pertanyaan ini konyol. Jiwa Anda, pikiran Anda dan badan Anda adalah dimensi yang berbeda dari Anda. Tiga hal ini adalah satu dan Anda sendiri adalah Trinitas. Jika Anda saja Trinitas, kenapa Tuhan tidak?
Pemahaman yang menarik dari Ali Sina mengenai hakikat manusia. Kalau saya boleh berspekulasi (bukan sebagai seorang theolog, tapi pengamatan sekilas aja):

Hakikat manusia terdiri dari:

1. Tubuh fisik. Hakikatnya material dan tidak kekal.
Tubuh fisik manusia tersusun dari kumpulan atom sama halnya dengan benda-benda mati.

2. Jiwa (soul). Hakikatnya non-material dan tidak kekal.
Jiwa adalah apa yang membuat tubuh fisik itu hidup. Jika jiwa benar-benar terlepas dari tubuh fisik maka manusia mengalami kematian jasmani. Jiwa manusia tidak kekal karena Yesus pernah mengatakan bahwa Tuhan sanggup memusnahkan jiwa dan tubuh manusia (Matius 10:28).

3. Roh. Hakikatnya non-material dan kekal.
Roh manusia adalah Gambar Rupa Tuhan (Imago Dei) yang merupakan blueprint penciptaan manusia pada awalnya. Gambar Rupa Tuhan tentunya kekal seperti Tuhan sendiri juga kekal. Pada akhirnya roh manusia akan kembali kepada Penciptanya (Pengkhotbah 12:7)

Semua tulisan di atas adalah spekulasi saja!
User avatar
suseno
Posts: 675
Joined: Tue May 03, 2011 2:19 am
Location: Mossad

Re: Trinitas Menurut Seorang Ali Sina

Post by suseno »

Pengakuan terbaru Ali Sina mengenai keyakinannya
Ali Sina wrote:I am not a Christian. I love Jesus. I have a personal relationship with Jesus and no ties to any Christian or church. I also don't believe in most of the Bible, which I regard to be mostly fables.

I discovered Jesus when my spiritual eyes were opened. I am older than Jesus and a lot more educated than him I have access to the Internet and have read hundreds of books. I doubt Jesus had read a single book in his life. There were no book in print when he lived. Despite all the advantages that I have compared to Jesus, when I discover a spiritual truth I realize he had spoken of it already. How could he know these things if he was not connected to a spiritual source? They are unfortunately hidden. The Bible is like a gold mine, which means most of it is dirt. You need to have a spiritual eye to be able to see the gold. Miners know that not every rock that shines contain gold.

You say Muslims would rather become atheist than Christian. That is fine with me. I am not here to promote Christianity. When I was an atheist I did not promote atheism. I am a rationalist. I base my beliefs on reason. At this moment I am spiritually a Christian, ethically a Buddhist and philosophically a Hindu. But each person has to choose his or her own path. If atheism is for you, that is fine with me. Even if you are an atheist, I encourage you to be a humanist atheist. Without that moral component, atheism can be very dangerous. Materialistic atheism wreaked havoc in the last century. When I was an atheist, I was a humanist atheist. I don't see anything wrong in that. Now that I have gained a new spiritual insight, it no longer satisfies me. It was a necessary step in my personal evolution.
Saya bukan seorang Kristen. Saya mengasihi Yesus. Saya memiliki hubungan pribadi dengan Yesus dan tidak terikat dengan Kristen atau Gereja. Saya juga tidak percaya dengan kebanyakan isi Alkitab, yang saya anggap sebagian besar adalah dongeng.

Saya menemukan Yesus ketika mata rohani saya dibukakan. Saya jauh lebih tua dari Yesus dan jauh lebih berpendidikan dibanding Yesus saya memiliki akses Internet dan sudah pernah membaca ratusan buku. Saya tidak yakin Yesus pernah membaca satu buku pun selama hidupnya. Tidak ada buku yang dicetak ketika Dia hidup. Dengan semua kelebihan yang saya miliki dibandingkan Yesus, ketika saya menemukan kebenaran rohani saya menyadari bahwa Yesus sudah mengatakan itu sebelumnya. Bagaimana bisa Dia tahu hal-hal ini jika Dia tidak terhubung dengan sumber rohani? Sayangnya itu semua tersembunyi. Alkitab itu seperti tambang emas, yang berarti kebanyakan isinya tanah. Anda membutuhkan mata rohani untuk bisa melihat emasnya. Para penambang tahu tidak semua batu yang bersinar itu mengandung emas.

Jika Anda mengatakan Muslim lebih baik menjadi ateis ketimbang Kristen. Itu tidak masalah buat saya. Saya disini tidak untuk mempromosikan Kekristenan. Ketika saya dulu ateis saya juga tidak mempromosikan keateisan. Saya seorang yang rasionalis. Saya mendasari keyakinan saya dengan sebuah pemikiran. Pada saat ini saya secara rohani seorang Kristen, secara etis seorang Buddhist, secara filsafat seorang Hindu. Tapi setiap orang harus memilih jalannya sendiri. Jika ateisme cocok untuk Anda, saya tidak masalah. Bahkan jika Anda seorang ateis, saya mendorong Anda untuk menjadi ateis humanis. Tanpa komponen moral itu, ateisme bisa menjadi sangat berbahaya. Ateisme materialistik pernah mendatangkan malapetaka pada abad lalu. Ketika saya seorang ateis, saya adalah seorang ateis humanis. Saya tidak melihat ada yang salah dengan itu. Sekarang saya sudah mendapat wawasan rohani, ateisme tidak lagi memenuhi keinginan saya. Ini semua adalah langkah-langkah yang perlu untuk evolusi pribadi saya.
User avatar
suseno
Posts: 675
Joined: Tue May 03, 2011 2:19 am
Location: Mossad

Re: Trinitas Menurut Seorang Ali Sina

Post by suseno »

JANGAN GITU AH wrote::lol:

hahaha...kebetulan saya baruuu saja selesai menerjemahkan artikel Ali Sina ini dan mau menguploadnya dimari, eh gak tahunya dah diterjemah bro Suseno... :finga: Kalah ditikungan nih... :lol:

btw...saya berusaha terjemahin karena cukup menarik bagaimana seorang Ali Sina yang rasionalis atheist mulai mengalami transformasi ideologi setahap demi setahap mulai bergerak ke arah mempercayai eksistensi Tuhan. Terima kasih untuk bung Suseno.

terjemahan saya kurang lebih hampir miriplah walau pun sangat bebas secara redaksonal. :lol:

good job brother...two thumbs up :finga:
Boleh di post juga disini terjemahannya JGA
User avatar
gema
Posts: 1097
Joined: Sun Sep 08, 2013 10:27 pm

Re: Trinitas Menurut Seorang Ali Sina

Post by gema »

Saya mengasihi Yesus. Saya memiliki hubungan pribadi dengan Yesus dan tidak terikat dengan Kristen atau Gereja.
Ini endingnya dah agak jelas nih. sekarang tidak terikat dengan kristen dan gereja, tafi nantinya bila ingin jadi fengikut yesus otomatis jadi kristen donk..
aco.setang
Posts: 110
Joined: Fri Nov 02, 2012 1:28 am

Re: Trinitas Menurut Seorang Ali Sina

Post by aco.setang »

Saya mengasihi Yesus. Saya memiliki hubungan pribadi dengan Yesus dan tidak terikat dengan Kristen atau Gereja.
gema wrote:Ini endingnya dah agak jelas nih. sekarang tidak terikat dengan kristen dan gereja, tafi nantinya bila ingin jadi fengikut yesus otomatis jadi kristen donk..
mungkin beliau memilih tidak menjadi anggota dr jemaat suatu gereja.
memahami, memaknai, serta melaksanakan ajaran Kristus berdasarkan kemampuan akal budi & segenap jiwa sendirim tanpa mengikuti dogma2 lembaga kristen yg sudah ada.
User avatar
qprim
Posts: 259
Joined: Wed Nov 09, 2005 4:01 pm

Re: Trinitas Menurut Seorang Ali Sina

Post by qprim »

Terima kasih bro suseno atas posting lanjutannya. Anda baik sekali mau berbagi dengan saya dan teman2x di sini O:)
ali sina wrote:When I was an atheist I did not promote atheism. I am a rationalist. I base my beliefs on reason. At this moment I am spiritually a Christian, ethically a Buddhist and philosophically a Hindu. But each person has to choose his or her own path. If atheism is for you, that is fine with me. Even if you are an atheist, I encourage you to be a humanist atheist. Without that moral component, atheism can be very dangerous. Materialistic atheism wreaked havoc in the last century. When I was an atheist, I was a humanist atheist. I don't see anything wrong in that. Now that I have gained a new spiritual insight, it no longer satisfies me. It was a necessary step in my personal evolution.
Menarik juga kalo ngeliat perjalanan spiritualitas ali sina. Ada 2 point yang bisa kita obrolkan di sini:
1. Ali sina yang tadinya mengandalkan humanisme dan rasionalitas rupanya kemudian merasa bahwa dua hal tersebut ternyata bukan jawaban yang final. Saya nebak2x saja, ali sina mungkin merasakan ada "yang kurang" dari rasionalitas dan humanisme. Itulah yang kemudian mendorongnya untuk melanjutkan pencarian kepada spiritualisme dengan mempelajari ajaran2x dari banyak agama di dunia ini. Penasaran aja, apakah memang mereka yang berpegang pada paham atheisme dan rasionalitas semuanya akan melanjutkan prosesnya pada spiritualisme? Bro kibou barangkali bisa membantu saya?
2. Rasionalitas ternyata bisa menjadi jalan untuk membawa seseorang pada spiritualisme. Bisakah ini berlaku untuk manusia kebanyakan? Atau hanya manjur untuk orang2x yang "senang berfikir" seperti ali sina? Kalau saja proses untuk menemukan spiritualisme melalui rasionalitas bisa dibuatkan "rumus" yang relatif sederhana, pasti banyak manfaatnya utk kemanusiaan. O:)

Andai banyak orang yang bisa mengalami proses seperti ali sina, bisa muncul "agama" baru nih, agama "theisme universal" :yawinkle:
Patah Salero
Posts: 2703
Joined: Tue Dec 21, 2010 12:31 am

Re: Trinitas Menurut Seorang Ali Sina

Post by Patah Salero »

angky wrote:Ada poin yang menarik dari tulisan Ali Sina yaitu manusia memiliki trinitas Jiwa, pikiran dan tubuh sebagai CERMINAN trinitas. Poin ini adalah Self Defeating Factor dari ajaran Tauhid nya Muhammad. Walaupun Aristoteles dan filsuf gembel menolak adanya jiwa
Justru pengandaian dengan manusia ini yang membuat muslim menolak trinitas.

Bagi muslim aswaja (ahlu sunnah wal jamaah) seperti gw, ESA adalah salah satu sifat yang wajib bagi Tuhan, tapi bukan satu-satunya. Bahkan sifat ESA hanya dicantumkan di nomer 6. Sifat kedua yang lebih penting setelah sifat WUJUD, adalah sifat QIDAM. QIDAM bukan hanya berarti YANG PERTAMA (AWWAL), Tapi PERTAMA YANG MENYEBABKAN KEBERADAAN SELAIN DIA.

Bila kita ibaratkan Manusia adalah Tuhan, sementara Jiwa, Pikiran dan Tubuh adalah unsur-unsurnya, maka pertanyaan yang diajukan muslim adalah "Apa status dari jiwa, pikiran dan tubuh ini ??" Bila mereka adalah Unsur pembentuk manusia, Maka Manusia tidak lagi memenuhi syarat bersifat QIDAM, karena keberadaan manusia pasti didahului oleh unsur pembentuknya. Karena manusia didahului oleh unsur pembentuknya, maka Manusia bukan lagi SEBAB PERTAMA.
Contoh lain, garis terdiri dari titik-titik. Tidak mungkin dinyatakan bahwa karena adanya garis maka terwujud titik. Yang benar adalah sebaliknya, karena adanya titik maka muncul garis.

Selain melanggar sifat Qidam, contoh manusia yang terdiri dari jiwa, pikiran dan Tubuh juga melanggar sifat wajib ke lima yang disyaratkan oleh Ahlu Sunnah. Yaitu "Qiyamuhu Binafsihi" = Eksistensi Tuhan tidak tergantung dari wujud yang lain. Bila Eksistensi manusia tergantung pada adanya jasad, atau pikiran atau roh, artinya: bila jasad, pikiran atau roh itu musnah, maka manusia juga musnah, maka Manusia tidak lagi bersifat Qiyamuhu binafsihi.

Karena itu, bagi aswaja KEESAAN TUHAN bukan hanya Satu TAK BERBILANG, Tapi Juga SATU YANG TAK TERBAGI, yang wujudnya tidak terbentuk dari unsur apapun.

Tetapi kalau trinitas hanyalah fungsi dari Tuhan, sebagaimana mas angky sampaikan, maka muslim enggak ada keberatan.
iamnotmuslim
Posts: 6
Joined: Sat May 17, 2014 5:05 am

Re: Trinitas Menurut Seorang Ali Sina

Post by iamnotmuslim »

Kalau mengenai Ali Sina dengan kepercayaannya aku mau komentar sedikit, aku pernah melihat seorang murtadin yang kritis, namanya farhan qureshi ( tadinya seorang ahmadiyah, pindah jadi sunni, kemudian murtad ), setelah murtad beliau tidak memeluk salah satu agama apapun dan mengaku kepercayaannya adalah universalism. Dia pernah berdebat dengan seseorang ulama muslim utk menjawab pertanyaan "apakah Kata Yesus mengenai DiriNya sendiri ( Tuhan atau bukan )". Mungkin Ali Sina mau jadi universalist ( siapa tahu ).

Kemudian mengenai Konsep Trinitas yang disampaikan oleh Ali Sina, konsep seperti itu tidak diterima oleh gereja-gereja pada umumnya, karena sudah sejak dari masa konsili Nicea ( 325 M ) Konsep Trinitas atau Tritunggal ini ditolak didalam konsili tersebut. Konsep Tritunggal yang diwarisi hingga kini didalam gereja-gereja adalah Konsep Tritunggal yang dirumuskan pada konsili Nicea tersebut.

Kemudian mengenai tuduhan quran terhadap iman Kristen terhadap tritunggal jelas saja salah, namun aku merasa ada beberapa kemungkinan yang terjadi disini :

1.Mungkin muhammad bergaul dengan beberapa penganut Kristen yang pada masa itu dianggap sebagai herecy ( karena tidak menganut konsep tritunggal yang sejati, sehingga menganggap Allah, Yesus dan Maria adalah tritunggal ).

2. Mungkin juga muhammad memang tidak mengerti apa yang dimaksud dengan Tritunggal yang sesungguhnya diimani oleh orang-orang Kristen pada masa itu( jujur karena agak rumit untuk dipahami ), sehingga dia menyerang kepercayaan itu berdasarkan pemahamannya sendiri.

Namun menurut aku pribadi, kemungkinan ke-2 jauh lebih besar daripada kemungkinan pertama, karena sejauh saya mencari dan membaca banyak literatur dan mengikuti seminar-seminar dari beberapa jenis pembicara ( theolog, sejarawan, dan apologist dalam maupun luar negeri ), saya tidak menemukan adanya herecy dalam agama Kristen yang memasukkan Maria ibu Yesus kedalam Tritunggal.

Yang ada dan masih sangat umum bahkan sampai hari ini masih banyak penganutnya adalah : Konsep Theotokos ( Ibu, atau Rahim yang melahirkan Allah, atau Bunda Allah ). Dan Konsep Theotokos ini sama sekali bukan Tritunggal, tetapi ini adalah konsep yang jauh berbeda dengan konsep Tritunggal ( Karena Tritunggal adalah Major Doctrine dan Propper Theology - Karena menyangkut Diri dan Pribadi Allah ), sedangkan konsep Theotokos adalah minor doctrine ( sejak zaman dulu maupun sekarang ).

Karena ini bukan forum Kristen aku rasa aku tidak akan membahas Konsep Trinitas yang sampai hari ini diterima oleh gereja-gereja yang diwariskan sejak konsili Nicea.

Trinitas Menurut Seorang Ali Sina
Mirror 1: Trinitas Menurut Seorang Ali Sina
Follow Twitter: @ZwaraKafir
Faithfreedompedia static
User avatar
gema
Posts: 1097
Joined: Sun Sep 08, 2013 10:27 pm

Re: Trinitas Menurut Seorang Ali Sina

Post by gema »

@INM,

Masalah beda konsef-mengkonsef itu masalah biasa dalam wadah kafiers bro... Nyang fenting tidak saling baku bunuh dan saling mengkafirkan satu dengan nyang laen. Agama kresten frotestan juga lahir dari suatu gerakan fembaharuan saat itu. Mungkin bisa saja nanti ada gerakan seferti itu dengan membentuk agama kresten demonstran misalnya. Fokok utamanya adalah saling menjunjung golden rule. :finga:
Bukan seferti ugame kadal gurun baru ada aliran baru seferti ahmadiyah dah dibilang kafirlah!!, bubarkan!!, bunuhlah!!.
Post Reply