Imam Hussein Mati Syahid. Syafa yang Salah?

SAMBUTAN, PENJELASAN, artikel dan debat dari PENDIRI SITUS; ALI SINA. Artikel2 A Sina lainnya masih bisa ditemukan dalam Ruang REFERENSI sesuai dgn topiknya.
Post Reply
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Imam Hussein Mati Syahid. Syafa yang Salah?

Post by Adadeh »

Imam Hussein Mati Syahid. Syafa yang Salah?

Halo Pak Sina,
Selama ini aku belum menemukan dalam website mu keterangan tentang Imam Hussein dan peperangannya melawan Yazid di Karbala. Apakah Imam Hussein mengorbankan dirinya dan keluarganya secara sia² ataukah dia benar² mencoba menyelamatkan Islam? Tolong jawab dunk.

Salam,
Sharib

====================

Jawaban dari Ali Sina:

Setelah Kalifah Usman dibunuh, beberapa Muslim mengangkat Ali sebagai Kalifah mereka. Tapi golongan Muslim lain yang tidak suka sama si Ali mengadakan persekutuan dengan Mu’awiyah, putra Abu Sufyan. Mu’awiyah merupakan saudara sepupu Usman dan Usman telah mengangkatnya sebagai Gubernur Syria. Perpecahan antar umat Muslim ini mengakibatkan banyak peperangan dan pertumpahan darah yang terus berlangsung sampai pada pembunuhan terhadap Ali. Alasan Ali dibunuh dan usaha pembunuhan yang gagal terhadap Mu’awiyah adalah untuk menghentikan perang diantara umat Muslim.

Ketika Ali telah dibunuh, para pengikut Ali memilih putranya yang bernama Hassan ibn Ali sebagai penggantinya. Akan tetapi, Hassan tidak mau berperang melawan Mu’awiyah. Dia setuju untuk menyangkal pengangkatannya sebagai Kalifah dengan bayaran uang yang berjumlah besar. Hassan itu doyan perempuan dan ingin hidup mewah dan bersenang-senang saja. Dengan demikian, u’awiyah menjadi satu²nya Kalifah bagi umat Muslim.

Setelah Mu’awiyah mati, putranya yang bernama Yazid menjadi penggantinya. Di saat itu Hussein ibn Ali (putra Ali yang kedua, setelah Hassan) sedang berada di Medina dan Walid ibn Otbah ibn Abu Sufyan (saudara sepupu Yazid) merupakan Gubernur kota Medina. Walid mengirim utusan pada Hussein untuk menemuinya dan menawarkan persekutuan dengan Yazid. Hussein menyuruh utusan itu untuk kembali pulang dan bahwa dia nanti akan menyusul datang menghadap Walid. Tapi lalu Hussein malah melarikan diri ke Mekah untuk menemui keluarganya dan banyak pendukungnya. Di saat itu, masyarakat Kufah mengirim pesan pada Hussein bahwa mereka tidak suka pada Yazid, belum menyatakan setia pada Yazid, dan jika Hussein bersedia untuk datang ke Kufah maka mereka akan mengangkatnya menjadi Kalifah.

Hussein lalu mengirim saudara sepupunya yang bernama Muslim ibn Aqil untuk menyelidiki keadaan. Ketika Muslim tiba di Kufah, 18000 masyarakat Kufah menyatakan sumpah setia pada Hussein. Muslim lalu menyampaikan hal ini pada Hussein dan Hussein pun berencana datang ke Kufah.

Image
Titik hijau A adalah Mekah dan titik hijau B adalah Kufah di Irak

Berita ini terdengar oleh Yazid. Dia mengirim saudara sepupunya yang bernama Abidullah ibn Ziad yang merupakan Gubernur kota Basrah untuk pergi ke Kufah dan menghadapi masalah pemberontakan di sana. Abidullah, sama seperti babehnya, merupakan orang pemberani dan kejam. Dia pergi ke Kufah dengan sejumlah kecil tentara dan mengancam masyarakat Kufah jika berani berontak melawan Yazid. Dia memperingatkan bahwa tindakan melawan Kalifah merupakan pemberontakan terhadap Allah dan RasulNya dan hukumannya akan sangat berat baik di dunia fana maupun baka. Perhatikan baik², peringatan ini memang merupakan bagian dari Syariah Islam. Muhammad telah menciptakan aturan yang dalam waktu 50 tahun mendatang akan mengakibatkan kematian bagi cucu²nya.

Ibn Aqil merupakan tamu dari salah satu tokoh penting Kufah yang bernama Hani. Abidullah menangkap Hani, menghajarnya, dan memancungnya di tengah² pasar, di depan masyarakat Kufah. Tiada seorang pun yang berani mencegah pemancungan ini. Meskipun Abidullah hanya datang dengan sejumlah kecil tentara, tapi seluruh masyarakat Kufah begitu takut padanya sehingga mereka membiarkan saja Abidullah memancung Hani, dan mereka juga tidak jadi mendukung Ibn Aqil. Saat itu, Ibn Aqil sedang memimpin sholat di mesjid. Ketika dia selesai sholat, dia tidak menemukan seorang pun di belakangnya. Dia lalu cepat² melarikan diri untuk cari perlindungan. Dia bersembunyi di sebuah rumah seorang wanita yang berbelas kasihan padanya, tapi putra remaja wanita ini melaporkan tempat persembunyian Ibn Aqil pada Abidullah yang lalu mengirim tentara untuk menangkap dan membunuhnya.

Pada saat itu, Hussein tidak mengindahkan nasehat para pendukungnya di Mekah, yang menganjurkannya untuk tidak pergi meninggalkan Mekah atau setidaknya jangan membawa seluruh sanak keluarganya. Hussein bersikeras dan membawa seluruh istri dan anak² ke Kufah. Di tengah perjalanan, dia bertemu sebuah kafilah dari Yemen yang akan pergi ke Syria dan mereka membawa barang² berharga bagi Yazid. Hussein merampas harta benda mereka tapi tidak membunuh para kafilah. Dia memberitahu orang² tersebut bahwa dia sekarang adalah sang Kalifah yang resmi, dan mereka boleh bebas mendukung atau menolaknya.

Saat Muslim ibn Aqil sedang bersembunyi (sebelum tentara Abidullah membunuhnya), dia sempat mengirimkan pesan kedua pada Hussein yang isinya adalah pengkhianatan masyarakat Kufah dan meminta Hussein untuk kembali ke Mekah. Hussein menerima pesan tersebut ketika dia sedang berada pada jarak empat stasiun (tempat istirahat kafilah dalam perjalanan) sebelum mencapai lokasi Kufah. Hussein tidak menuruti nasehat Ibn Aqil, dan mengatakan bahwa nasibnya berada di tangan Allah. Di saat itu, Amro ibn Sa’id, mengirim putranya yang bernama Yahya dan saudara sepupu Hussein yang bernama Abdullah ibn Ja’far untuk menyampaikan surat peringatan pada Hussein akan bahaya maut datang ke Kuffah. Lagi² Hussein tidak menuruti peringatan ini. Dia berkata bahwa dia bermimpi Nabi uhammad datang padanya dang menganjurkannya untuk pergi ke Kufah. Dia tidak menjelaskan lebih jauh detail dari mimpi ini. Dalam perjalanannya ke Kufah, dia bertemu seorang pria bernama Hur ibn Yazid Tamimi yang menanyakan Hussein tujuan perjalanannya. Ketika mengetahui bahwa Hussein akan pergi ke Kufah, dia memberitahu Hussein agar tidak pergi ke sana dan bahwa Muslim ibn Aqil telah dibunuh.

Hussein begitu yakin akan pesan mimpinya sehingga dia tidak menuruti seluruh peringatan dan tetap saja berjalan terus masuk ke lubang kematiannya. Pasukan tentara Abidullah menghadangnya dan seluruh keluarga dan pengikutnya, dan membantai mereka semua sampai musnah mampus.

Tabari (sejarawan Islam terkemuka) melaporkan bahwa sewaktu Hussein mengetahui kematian Muslim ibn Aqil, dia ingin kembali ke Mekah. Akan tetapi ayah Muslim yakin Aqil dan saudara²nya yang saat itu bersamanya mengatakan bahwa dia tidak akan balik ke Mekah sebelum berhasil membalas dendam. Hussein mengatakan bahwa dia tak akan meninggalkan mereka, dan dia lalu melanjutkan perjalanan bersama mereka. Ini adalah keputusan yang sangat bod0h. Mereka seharusnya berbalik kembali ke Mekah dan bisa melaksanakan usaha balas dendam di saat lain, ketika mereka lebih kuat. Tiada orang waras yang maju perang sambil membawa istri² dan anak²nya. Hussein terbunuh akibat kebodohannya.

Dari keterangan ini bisa kita lihat bahwa Hussein tidak pergi ke Kufah untuk menyelamatkan Islam, tapi untuk meraih kedudukan Kalifah yang dijual abangnya Hassan pada Mu’awiyah. Karena dia tak mahir dalam strategi politik dan beriman buta saja pada mimpinya, maka dia tidak mempedulikan segala bahaya dan peringatan. Tindakannya ini mengakibatkan kematian seluruh 145 anggota keluarga dan pendukungnya. Sudah jelas bahwa Hussein, pemimpin militer yang tak kompeten seperti ayahnya, tidak memberi sumbangan apapun selain perang dan perpecahan antar umat Muslim.

Image
Hussein, sang cucu Nabi, mampus dijagal sesama Muslim di Karbala.

Knafa yaa Allah menipu Hussein dengan mengirim mimpi palsu? Jangan² mimpi ini dikirim pada Hussein oleh Setan dan Allah dan RasulNya agar tHussein tidak mau mendengarkan peringatan bahaya. Apapun kasusnya, ini semua menunjukkan bahwa Allah tidak peduli atau tidak mampu menyelamatkan Hussein. Dia beriman dan menyerahkan nyawanya di tangan Allah, tapi Allah tidak peduli sama nasibnya. Yang tampak lebih jelas lagi adalah Allah tidak tahu apapun akan hal ini karena Allah memang sebenarnya tidak ada.

Bahkan ketika Hussein dikepung musuh, Abidullah menawarkan padanya persekutuan dengan Yazid yang akan menyelamatkan nyawanya dan orang²nya. Tapi Hussein lebih memilih untuk melawan sampai mati. Keputusannya itu mungkin akibat dari niatnya yang memang ingin cari mampus atau karena terlalu percaya sama mimpi palsunya.

Jadi siapakah yang bertanggungjawab atas kematian Hussein dan keluarganya? Sudah jelas bahwa Hussein sendirilah yang bertanggungjawab. Dan sekitar 1300 tahun kemudian, kaum Muslim Syiah masih saja memukuli badan mereka untuk menangisi kematian Hussein. Si Hussein itu mampus karena dia g0bl0g. Jika saja dia beneran jadi Kalifah, mungkin lebih banyak lagi orang yang mati karenanya.

Image
Islam bener² telah membuat Muslim Syiah beg0 tak terperikan. Mereka menyakiti diri, menangisi pria konyol bin tol0l seperti si Hussein. Ampun dah.

Peperangan antara berbagai golongan Muslim yang berbeda di sepanjang sejarah Islam bukanlah karena masalah ‘menyelamatkan Islam.’ Masalah sebenarnya adalah: haus kekuasaan. Akan tetapi, para Muslim yang saling bunuh ini mengaku bahwa mereka adalah para pembela Islam. Islam selalu saja digunakan sebagai alat politik. Di jaman sekarang juga begitu. Berbagai fraksi Muslim di dunia ini semuanya mengaku bahwa merkea melakukan usaha membela Islam.

Semoga keterangan ini menjawab pertanyaanmu.
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Re: Imam Hussein Mati Syahid. Syafa yang Salah?

Post by Adadeh »

Yazid, cucu Abu Sufyan, juga nantinya akan menyerbu Medinah, dan tentaranya rame² memperkosa seribu perawan (Muslimah) di Medinah.

http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... 4/#p837656

Keterangan ini ditulis oleh Jalaludin Al-Suyuti di bukunya Tarikh al-Khulafa (Sejarah para Kalifah). Perbuatan pemerkosaan 1000 perawan, putri² para sahabat Nabi itu dilakukan oleh Yazid, putra dari Muawiyah, yang adalah putranya si Abu Sufyan (musuh bebuyutan Mamad SAW, yang akhirnya terpaksa jadi Muslim setelah Mekah ditaklukkan).

Ini kutipan dari Suyuti, Tarikh al-Khulafa:
“And in year 63 hijri, he came to know that the people of Madina had separated from him, so he sent a huge army to them and ordered that they be murdered and that they then head to Makka and kill Ibn Zubair, so there was Hara on the gate tayyaba and how can one realize what Hara was? Hassan said: ‘By Allah! There was none that was saved, that included companions of Prophet, and others, they looted the city, and took the virginity of a thousand women’.
The Holy Prophet (s) had said; “Whosoever frightens the people of Madina, Allah (swt) shall frighten him. The curse of Allah (swt), his angels, and all the people shall be upon such an individual” [narrated muslim].

...
”When the army of Hara left for Makka so as to fight Ibn Zubayr, the commander died, so a new commander was appointed. They then surrounded Makka and proceeded to fight Ibn Zubayr and fired stones from a catapault, the flames of which burnt down the curtains of the Kaaba as well as its ceiling and the horn of the ram which was replaced as a scarifice for Ismail (as) by Allah (swt).”

terjemahan:
Di tahun 63 Hijriah, dia (Yazid) mengetahui bahwa masyarakat Medina memisahkan diri darinya, maka dia mengirim sejumlah tentara besar dan memerintahkan pembunuhan terhadap mereka. Setelah itu tentara bergerak ke Mekah dan membunuh Ibn Zubair, dan tentara Hara tiba di gerbang tayyaba dan siapakah yang mengira bagaimana Hara itu? Hassan berkata, 'Demi Allah! Tiada seorang pun yang selamat, termasuk para sahabat Nabi, dan lain²nya, mereka (tentara Yazid) menjarah kota, dan memperkosa seribu perawan.' (sungguh sangat Islamiah... Muslim perkosa Muslimah)
Sang Nabi telah mengatakan, "Siapapun yang membuat takut masyarakat Medina, Allah SWT akan membuatnya takut. Kutukan Allah SWT, para malaikatnya, dan semua orang akan ditimpakan pada orang itu. [dikisahkan oleh Muslim].
...
"Ketika tentara Hara menuju Mekah untuk memerangi Ibn Zubayr, panglima tentara mati, sehingga panglima baru ditunjuk. Para tentara ini lalu mengepung Mekah dan terus masuk untuk memerangi Ibn Zubayr dan melontarkan batu² berapi dengan ketepel raksasa, yang apinya membakar gorden Ka'bah dan juga atapnya dan tanduk kambing jantan yang dijadikan pengganti korban Ismael oleh Allah SWT."
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Re: Imam Hussein Mati Syahid. Syafa yang Salah?

Post by Adadeh »

Berikut adalah keteragnan dari Aujaz al Masalik oleh Muhammad Zakaria:

"The army that Yazeed had sent to Medina comprised of 60,000 horsemen and 15,000 foot soldiers. For three days they shed blood freely, 1000 women were raped and 700 named Quraysh and Ansar were killed. Ten thousand women and children were made slaves. Muslim bin Uqba forced people to give bayya to Yazeed in such a manner that people were enslaved and Yazeed could sell them as he pleased, none of the Sahaba that were present [with the Prophet (saws)] at Hudaibiya were spared".

terjemahan:
"Jumlah tentara yang dikirim Yazid ke Medina terdiri dari 60.000 pasukan berkuda dan 15.000 pasukan jalan kaki. Selama tiga hari mereka melakukan pembantaian berdarah membabi-buta, 1000 wanita diperkosa dan 700 Muslim Quraysh dan Ansar dibunuh. Sepuluh ribu wanita dan anak² diperbudak. Muslim bin Uqba memaksa orang² untuk memberi bayya pada Yazid sedemikian rupa sehingga orang² diperbudak dan Yazid bisa dengan bebas menjual mereka sesukanya, tiada satu pun Sahabat Nabi di yang ikut perang di Hudaibiya yang selamat."

Jangan dilewatkan keterangan:
http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... 4/#p837665
Kuda² tentara Yazid masuk mesjid Nabi dan di Riadh ul Jannah, lalu berak/buang air besar di antara makam Rasulullah dan mimbarnya.

Image


Gimana sih cara Muslim memperlakukan mayat/kepala Hussein ibn Ali, sang cucu kesayangan Nabi? Simaklah keterangan dari bang ali5196:

KELUARGA KERAJAAN ISLAM, BAGIAN 6 - HUSEIN & HASAN

Sahih Al-Bukhari 5. 91
Diceritakan Muhammad:
Anas bin Malik berkata, “Kepala Al-Husain dibawa pada Ubaidullah bin Ziyad dan disimpan dalam nampan dan kemudian Ibn Ziyad menyodokkan kayu pada hidung dan mulut dari kepala Al-Husain dan berkata sesuatu mengenai makhluk tampannya.” Anas kemudian berkata (padanya), “Al-Husain paling mirip nabi dibanding dg yang lainnya.”…

:shock:

Kata Muslim, Islam adalah agama damai. Tidakkah Anda merasakan kesejukan dan kedamaiannya? :roll:
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

Bung Adadeh, ane bingung nih baca keterangan a sina diatas ... Coba ane perjelas dikit:

Jadi:
ALI vs MUAWIYAH (sepupu Usman)

Ali diganti Hasan

Muawiyah diganti Yazid

Jadi:

Hassan vs Yazid

TAPI Hassan malas berperang dan dgn bayaran duit & perempuan setuju utk melepaskan haknya atas kalifah. Alhasil Yazid jadi kalif.

TAPI lalu Hussein (adik Hassan) dipanas2in oleh penduduk di Kufah (---dimana tuh??) yang mengaku tidak suka Yazid. Alhasil, Hussein & keluarga berangkat ke Kufah (sambil ngegarong karavan Yazid) utk temu fans & berharap fansnya itu mau mengorbankan diri bagi Hussein utk bunuh Yazid.

TAPI si Hussein malah dijebak Yazid. Hussein dibunuh. Benar gak nih, pengertian ane?

INFO SELINGAN:
Kepala Hussein, imam umat Syiah, dikubur di Syria sekarang. Naaah, gmn entar kalo Syria direbut jihadi Sunni yg benci Syiah? Makam kepalanya Hussein dijadikan restoran kebab, kali?

Image
http://en.wikipedia.org/wiki/Hussein_ibn_Ali
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Re:

Post by Adadeh »

ali5196 wrote:Bung Adadeh, ane bingung nih baca keterangan a sina diatas ... Coba ane perjelas dikit:

Jadi:
ALI vs MUAWIYAH (sepupu Usman)
1• Ali dibunuh sama Muslim Khawarij yang bernama Abd-al-Rahman ibn Muljam.
Muawiyah sih tidak melawan Ali saat itu. Setelah itu:
Ali diganti Hasan
2• Pengikut Ali mengangkat Hassan menjadi Kalifah baru. Sedangkan golongan Muslim lain yang membenci Ali, memilih mengangkat Mu'awiyah menjadi Kalifah baru.

3• Mu'awiyah membayar Hassan dengan banyak duit agar Hassan melepaskan jabatan Kalifahnya. Hassan setuju.
Muawiyah diganti Yazid
4• Betul. Setelah Mu'awiyah mati, Yazid (putra Mu'awiyah) diangkat jadi Kalifah baru.
Hassan vs Yazid
TAPI Hassan malas berperang dan dgn bayaran duit & perempuan setuju utk melepaskan haknya atas kalifah. Alhasil Yazid jadi kalif.
Yang membayar duit pada Hassan adalah Mu'awiyah, bukan Yazid. Hassan menerima duitnya dan menjual kedudukannya sebagai Kalifah pada Mu'awiyah.
TAPI lalu Hussein (adik Hassan) dipanas2in oleh penduduk di Kufah (---dimana tuh??) yang mengaku tidak suka Yazid. Alhasil, Hussein & keluarga berangkat ke Kufah (sambil ngegarong karavan Yazid) utk temu fans & berharap fansnya itu mau mengorbankan diri bagi Hussein utk bunuh Yazid.
Iya, in general that is a correct summary. Kufah itu terletak di Iraq, jauuh dari Mekah.
TAPI si Hussein malah dijebak Yazid. Hussein dibunuh. Benar gak nih, pengertian ane?
Kurang tepat jika dibilang Yazid menjebak Hussein, sebab Yazid tidak melakukan tindakan tiba² menyergap Hussein. Setelah diperingatkan berkali-kali dan tahu pasti bahwa utusannya di Kufah, Muslim ibn Aqil, telah mati dibunuh Abidullah ibn Ziad, tentunya Hussein sudah mengantisipasi serangan yang akan dilancarkan Yazid.

5• Yazid mengirim Abidullah ibn Ziad ke Kufah untuk membunuh pemimpin Kufa yang menggalang pemberontakan masyarakat Kufah terhadap Yazid. Abidullah ibn Ziad adalah saudara sepupu Yazid ibn Mu'awiyah.

6• Dalam perjalanan ke Kufah, saat mencapai daerah Karbala, Iraq, Hussein bin Ali dan rombongannya dihadang oleh tentara Yazid. Semua rombongan Ali beserta dirinya dibantai habiiizizz.
INFO SELINGAN:
Kepala Hussein, imam umat Syiah, dikubur di Syria sekarang. Naaah, gmn entar kalo Syria direbut jihadi Sunni yg benci Syiah? Makam kepalanya Hussein dijadikan restoran kebab, kali?
Kalo restorannya udah buka, tolong kasih tahu gw alamatnya. Gw mau pesan Ali Hussein bin shish kebab dengan nasi basmati. :drool:
Last edited by Adadeh on Wed Dec 26, 2012 5:07 am, edited 1 time in total.
IC1101
Posts: 354
Joined: Fri Oct 21, 2011 9:54 pm

Re: Imam Hussein Mati Syahid. Syafa yang Salah?

Post by IC1101 »

Bung Adadeh, bisa gk dibuatkan skema sederhana mengenai kisah di atas agar pembaca lebih mudah memahami jalan ceritanya...
Tx
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

6• Dalam perjalanan ke Kufa, saat mencapai daerah Karbala, Iraq, Ali bin Ali dan rombongannya dihadang oleh tentara Yazid. Semua rombongan Ali beserta dirinya dibantai habiiizizz.
LOH, nyang dibunuh atas suruhan Yazid : Ali apa Hussein apa kedua2nya? Sori ane bingun ... abis ceritanya emang ruwet yahh!

Si Ali/Hussein dibunuh Muslim Ibn Aqil nyang notabene sodara sepupunya si Hussein? Astagfiruluoohhh ... sepupu bunuh paman? Wuahhh makin seru nih ceritanya!

Iya, ane juga lagi nunggu berita makam Hussein dijadiin restoran! :supz: :supz:
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Re: Imam Hussein Mati Syahid. Syafa yang Salah?

Post by Adadeh »

Gini kronologinya:

Para pemimpin umat Muslim:
(i) Muhammad (570-632 M)
(ii) Abu Bakr (Kalifah pertama) (573 - 634 M)
(iii) Umar ibn al-Khattab (Kalifah kedua) (586 - 644 M) → mati dibunuh Muslim
(iv) Usman ibn Affan (Kalifah ketiga) (579 - 656 M) → mati dibunuh Muslim
(v) Ali ibn Abu Talib (Kalifah keempat) (598 - 661) → mati dibunuh Muslim
(vi) Mu'awiyah ibn Abu Sufyan (berkuasa thn. 661-680 M) → mati kena serangan jantung
(vii) Yazid ibn Mu'awiyah (berkuasa thn. 680 - 683 M) → kecelakaan jatuh dari kuda

1. Ali ibn Abi Talib (kalifah keempat) mati dibunuh oleh Muslim golongan Khawarij yang bernama Abd-al-Rahman ibn Muljam di tahun 661 M, di Kufah, Iraq. Kufah adalah tempat di mana Ali dulu hidup dan pusat kekuasaannya. Di tempat itu banyak pendukung Ali.
Ali saat itu juga sudah mulai berperang melawan Mu'awiyah ibn Abu Sufyan (anak Abu Sufyan) karena Ali berusaha memecat Mu'awiyah dari kedudukannya sebagai Gubernur Syria. Dulu yang mengangkat Mu'awiyah menjadi Gubernur Syria adalah Umar ibn al-Khattab (Kalifah kedua) di tahun 640 M.

2. Setelah Ali mati, para pengikutnya (Muslim Kufi (masyarakat Kufah)) mengangkat putra sulung Ali yang bernama Hassan ibn Ali untuk menjadi Kalifah kelima.

3. Akan tetapi, para Muslim yang benci Ali lebih memilih dan mengangkat Mu'awiyah ibn Abu Sufyan untuk menjadi Kalifah kelima.

Jadi sekarang ada dua nih kalifah kelimanya: (1) Hassan ibn Ali, dan (2) Mu'awiyah ibn Abu Sufyan.
Karena gak boleh ada dua kalifah di dalam satu umat, maka keduanya harus saling berperang untuk menentukan satu yang menang.

4. Mu'awiyah ibn Abu Sufyan dan tentaranya lalu menyerang Hassan ibn Ali, dan tentara kedua belah pihak berhadapan di Sabat. Sebelum perang betul² terjadi, Hassan menyatakan mundur dan menerima banyak duit dari Mu'awiyah untuk menyerahkan jabatan Kalifah bagi Mu'awiyah saja.

5. Mu'awiyah diangkat menjadi Kalifah secara resmi di tahun 661 M, dalam upacara pengangkatan yang diselenggarakan di kota Yerusalem. Mu'awiyah mendirikan dinasti bani Ummayad dalam sejarah Islam (awalnya kekuasaan keluarga Umayya bermula dari Usman ibn Affan, sang Kalifah ketiga). Mu'awiyah mati tahun 680, kabarnya karena sakit jantung gara² berat badannya yang na'audzibile.

6. Setelah Mu'awiyah mati, yang menjadi Kalifah keenam adalah anaknya yakni Yazid ibn Mu'awiyah di tahun 680 M.

7. Saat diangkat menjadi Kalifah, Yazid meminta semua Gubernur di Timur Tengah untuk bersumpah setia padanya. Akan tetapi Hussein ibn Ali (adik Hassan ibn Ali, putra Ali ibn Abu Talib) dan Abdullah ibn Zubair, sahabat Nabi, menolak bersumpah setia pada Yazid. Kedua orang ini lalu melarikan diri ke Mekah. Di Mekah itu banyak pendukung keturunan Nabi. Hussein ibn Ali adalah cucu Muhammad, sedangkan Yazid ibn Mu'awiyah sih bukan.

8. Masyarakat Kufah yang mendukung Ali dan keturunannya mengirim surat pada Hussein ibn Ali di Mekah. Isi surat adalah dukungan pada Hussein jika dia mengangkat diri menjadi Kalifah.

9. Hussein jadi bersemangat. Dia lalu mengirim utusannya yang bernama Muslim ibn Aqil untuk melihat keadaan di Kufah.

10. Muslim ibn Aqil melihat belasan ribu masyarakat Kufah mendukung Hussein ibn Ali. Dia lalu mengirim surat dukungan dari masyarakat Kufah pada Hussein.

11. Hussein lalu pergi ke Kufah, meskipun banyak peringatan dari masyarakat Mekah atas keputusannya yang berbahaya itu. Dia membawa seluruh istri dan anak²nya, berikut tentaranya.

12. Yazid mengirim Abidullah ibn Ziad, yang adalah Gubernur Basrah, untuk pergi ke Kufah dan menanggulangi pemberontakan masyarakat Kufah terhadap Yazid.

13. Abidullah ibn Ziad membunuh tokoh penting Kufah bernama Hani di hadapan masyarakat Kufah yang ketakutan.

14. Muslim ibn Aqil nyumput di sebuah rumah seorang wanita di Kufah, agar tidak dibunuh. Dia lalu kirim surat ke Hussein untuk memperingatkan keadaan di Kufah sudah berbalik menjadi berbahaya bagi Hussein.

15. Tentara Abidullah ibn Ziad menemukan tempat persembunyian Muslim ibn Aqil, dan lalu membunuhnya.

16. Meskipun sudah menerima dan membaca surat peringatan dari Muslim ibn Aqil, Hussein tetap saja ngotot untuk terus pergi ke Kufah.

17. Dalam perjalanan menuju Kufah dan sampai di daerah Karbala, Hussein dan rombonganya dihadang tentara Yazid yang dipimpin oleh Abidullah ibn Ziad. Hussein dan seluruh keluarga dan tentaranya mampus dibantai di tahun 680 M.

18. Setelah itu Abdullah ibn Zubayr, sahabat Nabi yang tak suka pada Yazid, di Mekah mulai menggalang pemberontakan terhadap Yazid di Hijaz (tanah sekitar Mekah).

19. Yazid mengirim tentaranya ke Mekah dan Medinah untuk memadamkan pemberontakan ini di tahun 683 M. Dalam penyerangan inilah Ka'bah dihancurkan, mesjid Nabi di Medinah diberaki kuda² tentara Yazid, dan 1000 Muslimah diperkosa.

20. Penyerangan dan pengepungan terhadap Mekah berhenti setelah Yazid tiba² mati.
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

oh trims ... sekarang baru ngerti. Maap telmi. ](*,)
pollos
Posts: 95
Joined: Tue Jul 10, 2007 3:30 pm

Re: Imam Hussein Mati Syahid. Syafa yang Salah?

Post by pollos »

Saluut Bung Adadeh, atas tulisan diatas.
Post Reply