Ali Sina: Angan-angan Mereformasi Islam

SAMBUTAN, PENJELASAN, artikel dan debat dari PENDIRI SITUS; ALI SINA. Artikel2 A Sina lainnya masih bisa ditemukan dalam Ruang REFERENSI sesuai dgn topiknya.
Post Reply

Kualitas Terjemahan?

★★★★★
3
100%
★★★★
0
No votes
★★★
0
No votes
★★
0
No votes
0
No votes
 
Total votes: 3

User avatar
suseno
Posts: 675
Joined: Tue May 03, 2011 2:19 am
Location: Mossad

Ali Sina: Angan-angan Mereformasi Islam

Post by suseno »

Judul asli: The Illusion of Reforming Islam
Oleh: Ali Sina
Penerjemah: Suseno
22 Desember 2010

Image

Dimana dan siapakah para muslim moderat?

Sebetulnya sih ga ada yang namanya muslim moderat. Itu konsep yang janggal. Ini tergantung apakah kamu muslim kaffah/taat atau muslim KTP. Kelompok Muslim KTP-lah yang disebut muslim moderat. TAPI menurut muslim-muslim lainnya mereka ini cuma 'munafik'. Lucunya, 'muslim2 moderat' ini juga mengakui muslim kaffah sbg munafik. Mereka mengatakan kepadamu kalau mereka itu beragama Islam tapi tidak terlalu strict/taat. Perasaan kecil mereka kepingin bertobat menjadi muslim yang taat kalau mereka sudah menikmati segala kenikmatan dunia.


Angan-angan mereformasi Islam

Apakah islam bisa direformasi? Semua agama lain pernah direformasi. Nah, bagaimana kalau islam direformasi?

Masalahnya, Islam sudah busuk dari akar-akarnya. Berbagai kejahatan manusiawi sudah jelas terpampang dalam kitab sucinya. Banyak muslim menyadari bahwa ada yang keliru dengan agamanya. Tapi mereka tidak bisa mengerti bahwa masalah sesungguhnya ada didalam agama islam itu sendiri. Mereka tidak mau terima kenyataan, dan akhirnya mereka berusaha keras untuk mereformasi islam. Kenyataannya, semua muslim tahu bahwa Islam tidak boleh direformasi.

Mari kita lihat asal kata dan arti dari kata "Re-Formasi". Reformasi berasal dari kata latin refōrmāre, yang berarti menebus, memperoleh kembali, memperbarui. Semua ini berarti mengembalikan sesuatu pada bentuknya yang semula. Mari kita lihat contoh reformasi pada agama Kristen.

Reformasi Kristen

Reformasi Kristen bermula dari usaha untuk mereformasi gereja Katolik pada saat itu, bukan agama Kristennya yang direformasi. Banyak orang Kristen merasa terganggu dengan praktek-praktek Gereja pada saat itu, seperti menjual surat pengampunan dosa (tiket ke surga) dan jual-beli posisi dalam gereja. Mereka menganggap itu semua doktrin-doktrin yang salah dan malpraktek dalam gereja.

Martin Luther, Ulrich Zwingli, John Calvin dan lainnya memprotes praktek-praktek ini dan doktrin-doktrin gereja seperti konsep api penyucian, penyembahan bunda Maria, doa melalui perantaraan para santo dan santa, sakramen-sakramen Gereja, keharusan hidup selibat untuk para pastor dan kekuasaan Paus.

Tidak satupun dari doktrin-doktrin tersebut adalah doktrin Kristen. Tapi itu dipraktekkan oleh gereja. Para pereformasi ini protes menentang gereja. Mereka tidak melanggar otoritas Alkitab. Mereka berpendapat bahwa Alkitab harus diartikan secara literal. Mereka menolak tafsiran Alkitab berdasar kiasan dan membuat Perjanjian Baru dan Perjanjian Lama seperti sebuah hukum. Kata-kata yang tertulis di Alkitab berarti seperti yang tertulis; Jika ada kesulitan, kontradiksi, atau arti yang tidak jelas itu adalah salah si pembaca dan bukan salah Alkitabnya.

Segala sesuatu yang tidak tertulis secara eksplisit dan literal dalam Alkitab harus ditolak, dan segala sesuatu yang tertulis secara eksplisit dan literal dalam Alkitab harus diikuti tanpa ragu-ragu. [1]

Ini adalah esensi reformasi Protestan.


Reformasi Islam

Reformasi yang seperti itu juga terjadi di Islam. Reformasi ini disebut Salafisme.

Banyak orang barat menyangka bahwa Muhammad ibn Abdul Wahhab (1703–1792) adalah pendiri Salafisme, sebuah aliran ekstremis Islam. Ini tidak benar, Abdul Wahhab tidak mendirikan aliran baru. Dia adalah pereformasi Islam seperti yang Martin Luther lakukan pada agama Kristen.

Inti dari pemikiran Abdul Wahhab adalah bahwa Islam itu sempurna dan kemerosotan islam disebabkan karena inovasi agama (bi'dah), dan kebangkitan Islam dapat diciptakan dengan cara membersihkan agama Islam dari pengaruh-pengaruh luar dan meniru Muhammad dan para sahabatnya.

Islam sudah dianggap agama sempurna dari awal agama ini didirikan spt yg tertulis dalam Al'Quran. "Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu." (Q.5:3)

Abdul Wahhab berpendapat bahwa muslim harus menjauhkan diri dari improvisasi/inovasi dalam agama dan mengikuti contoh kaum Salaf (para generasi muslim terdahulu), yg menciptakan nama Salafi.

Definisi ini bukan penemuan Abdul Wahhab, tapi berasal dari Hadits dimana Muhammad berkata, "Orang-orang dari angkatanku adalah yang terbaik, kemudian baru mereka yang mengikuti mereka, dan kemudian mereka yang mengikuti mereka ini" (tiga generasi pertama muslim) [2]

Penting diketahui bahwa Ibn Taymiyyah (1263–1328) juga seorang Salafi. Dia menentang perayaan kelahiran Muhammad dan pembangunan tempat-tempat pemujaan di kuburan 'santo' aliran Sufi, sambil mengutuk agama Kristen dan penganutnya dengan berkata "Banyak dari mereka (para muslim) bahkan tidak tahu asal-usul agama Kristen (Katolik)."

Ada juga Hadits dimana Muhammad berkata, "Akulah Salaf terbaik untukmu" [3]

Keinginan untuk mereformasi islam dan kembali pada ajaran Islam yang semula adalah pemikiran lama sebetulnya. Akan tetapi, Abdul Wahhab sukses memberikan bentuk pada konsep ini, yang kemeruskan oleh raja-raja Arab Saudi yang merupakan keturunan dari salah satu putrinya Abdul Wahhab.


Persamaan antara Reformasi Kristen dan Reformasi Islam

Ada banyak persamaan antara Protestan dan Salafisme. Protestan menolak penyembahan Maria dan doa-doa melalui perantaraan santo/santa. Salafisme menolak penyembahan Muhammad dan doa-doa melalui perantaraan para muslim-muslim suci (seperti yang dilakukan Syiah). Kedua gerakan reformasi ini ingin mengembalikan agama mereka pada keadaannya yang semula dan menghilangkan inovasi-inovasi yang sudah ditambahkan pada agama mereka setelah pendirinya mati.

Dr. Ingrid Mattson, presiden dari Islamic Society of Nort America (ISNA), ketika ditanya apakah ajaran Wahhabi itu aliran ekstrim Islam, menjawab, "Itu tidak benar. Wahhabi tidak seperti itu. Itu bukanlah sebuah aliran Islam. Itu adalah nama gerakan reformasi Islam yang dimulai 200 tahun yang lalu untuk membuang praktek-praktek dalam budaya Islam dan interpretasi yang kaku selama berabad-abad. Itu benar-benar sama seperti gerakan reformasi Kristen di Eropa."


Hasil Reformasi dalam Kristen

Meskipun Reformasi Kristen dan Islam hampir sama ruang lingkupnya, hasilnya sangat berbeda. Penafsiran Alkitab secara literal menjadi dasar teori-teori sosial dan organisasi-organisasi protestan dan dasar yayasan-yayasan sosial saat zaman koloni inggris di Amerika.

Para pereformasi ini benar-benar mengubah filosofi, politik, agama, dan dasar-dasar sosial negara-negara di Eropa. Kitapun hidup dalam susunan masyarakat yang dididominasi oleh teori-teorinya organisasi protestan.

Wacana politik di Amerika didasarkan pada Calvinisme. Dengan kata lain, organisasi sosialnya didasarkan tafsir-tafsir literal literatur-literatur Kristen.

Menurut John Calvin dan Ulrich Zwingli, tidak hanya agama Kristen yang harus didasari tafsir literal literatur Kristen, tapi juga organisasi dalam Gereja, organisasi politik, dan masyarakat itu sendiri harus didasari pada tafsir literal ini.

Martin Luther menulis surat pada Paus Leo, (yang mengakibatkan dia diekskomunikasi dari Gereja) dimana dia menjelaskan ide-idenya. Surat berjudul "Kebebasan Kristen." Surat ini menjelaskan inti pemikiran Martin Luther. Menurut Luther, esensi dari Kekristenan adalah "kebebasan" dan "kemerdekaan."

Konsep pada akhirnya menciptakan gagasan kebebasan individual, kebebasan politik, dan kebebasan ekonomi.

Banyak pencerahan negara-negara Eropa berkutat pada kebebasan dan proyek "membebaskan" manusia: membebaskan dari kepercayaan yang salah, agama yang salah, pemerintahan yang sewenang-wenang, dll. – Ini apa yang disebut "wacana kebebasan". Orang-orang Barat masih mengambil bagian pada proyek pencerahan ini sampai hari ini.

Itu adalah alasan kenapa Amerika menyerang Iraq, untuk mencegah seorang diktator mengontrol sebuah cadangan minyak yang besar di dunia dan membebaskan orang-orang Kuwait, dan satu dekade kemudian, membebaskan orang-orang Iraq. Itu alasan kenapa Amerika berperang selama hampir empat puluh tahun, mulai dari Jepang ke Jerman, ke Itali, ke Panama, ke Nicaragua, ke Kosovo, ke Vietnam, ke Korea, ke Angola, ke Somalia, ke Afghanistan. Entah apakah perang ini benar atau salah, motivasi Amerika untuk berperang selalu sama, untuk membebaskan orang-orang, untuk menurunkan diktator, untuk mengenalkan demokrasi dan kebebasan. Ide "membebaskan" manusia pada politik luar negeri Amerika ini berakar dari ide Martin Luther tentang "kebebasan".

Faktor-faktor lainnya juga memiliki peranan penting pada perang ini, seperti melindungi ekonomi dan kepentingan politik Amerika. Akan tetapi, tujuan sebenarnya adalah membebaskan orang-orang dari tirani. Membebaskan orang-orang dan menjaga kepentingan Amerika tidak selalu harus saling menguntungkan secara ekslusif.

Ada pengecualian dimana Amerika berperang murni karena kepentingannya sendiri atau mungkin karena kebodohannya, seperti ketika pada tahun 1953 saat pemerintahan Dr. Mossadeq, perdana menteri Iran, dijatuhkan.


Hasil dari reformasi Islam

Apa esensi dari reformasi Islam? Esensi dari kepercayaan Wahabi adalah manusia itu budak Allah. Semua orang itu ibad (budak).

Ini jelas wacana yang berbeda seratus delapan puluh derajat dengan wacana Kristen Protestan, dan disinilah terletak perbedaannya yang mendasar antara agama kristen dan islam.

Pada kulitnya, ada banyak kesamaan antara kristen dan islam. Keduanya percaya Tuhan; keduanya bergantung pada seorang perantara antara manusia dengan Tuhan; keduanya eskatologis – percaya neraka, surga, kehidupan setelah kematian, dll. Akan tetapi, pada akarnya, keduanya sangat berbeda, bahkan bertentangan satu sama lainnya. Reformasi kristen dan islam melewati jalan yang sama, tapi kalau ditelusuri kembali ke akarnya, mereka bertentangan. Islam bukanlah agama penyempurna Kristen, seperti yang diklaim Muhammad dan pengikutnya. Islam adalah agama anti-Kristen. Agama Kristen mendukung kebebasan manusia, sedangkan Islam mendukung perbudakan manusia. Satu membawa pesan kebebasan, satunya lagi kepatuhan.

Image
Image Image

Wacana kebebasan yang sangat penting dalam agama Kristen ini berbeda dengan apa yang dipercaya Islam. Ketika muslim berdemo membawa spanduk yang bertuliskan "Demokrasi adalah munafik", dan "FREEDOM GO TO HELL", mereka menyampaikan pesan-pesan islam yang sebenarnya, yaitu anti-kebebasan, anti-demokrasi, pro-perbudakan dan pro-penundukan.

Muslim tidak bebas untuk memilih, mereka harus patuh pada Allah dan Rasulnya. "Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata." (Q.33:36)

Muslim tidak berhak memilih apa yang terbaik untuk mereka. Keputusan sudah dibuat untuk mereka dan yang harus mereka lakukan adalah untuk patuh, meskipun mereka tidak suka. "Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (Q.2:216)

Islam berarti: "Penyerahan Diri". Allah tahu yang terbaik. Oleh karena itu, manusia harus mematuhi perintahnya, secara buta dan tanpa ragu-ragu.

Image

Demokrasi berarti pemerintahan dari rakyat dan oleh rakyat. Dalam demokrasi, rakyatlah yang membuat hukum. Dalam Islam, hukum berasal dari Tuhan. Manusia harus patuh pada hukum itu meskipun hukumnya berupa penindasan dan bertentangan dengan akal sehat.

Itulah alasan kenapa muslim "moderat" diam saja dengan hukum rajam, pembunuhan mereka yang murtad atau kejahatan-kejahatan yang dilakukan teman seukuwahnya, dan itulah kenapa protes mereka cuma janji-janji di bibir saja, dan kenapa mereformasi Islam justru malah makin mengakibatkan penindasan, kediktatoran dan terorisme.

Ibn Taymiyyah dan Ibn Abdul Wahhab adalah orang-orang yang mereformasi Islam. Para pereformasi islam seangkatannya juga ada, seperti Maududi (1903–1979) yang menulis tafsir Al'Quran dan Sayyid Qutb (1906–1966), intelektual Muslim terkemuka pada tahun 1950an dan 1960an, yang menjadi inspirasi semua teroris muslim termasuk Ayatollah Khomeini dan Osama Bin Laden.


Reformasi vs. Transformasi

Apa yang kini dikenal dengan para pereformasi islam sebenarnya bukan mereformasi islam tapi mentransformasi islam. Tidak seperti para pereformasi yang kita sebutkan diatas, orang-orang yang ingin mereformasi islam hari ini tidak ingin mengembalikan islam pada asal usulnya. Mereka ingin menjauhkan Islam dari Al'Quran dan Syariat Islam lalu membuat agama baru, yang masih tetap menggunakan nama islam.

Itu hanya angan-angan saja dan tidak praktis dilakukan, baik secara logika maupun logistik. Lagipula ini dilarang dalam Al'Quran.

Para pereformasi ini ingin merubah islam dan membuat bidah. Apakah itu mungkin? Apakah muslim boleh punya pendapat yang berbeda dengan yang dikatakan Al'Quran? Kita sudah lihat bahwa ayat Al'Quran 33:36 melarang muslim untuk memiliki pilihannya sendiri kalau Allah dan Rasulullah sudah punya pilihan untuk mereka. Bagaimana bisa mereka memutuskan apa yang terbaik untuk agama islam?

Ketika Al'Quran mengatakan, "Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci", pesannya tertulis dengan jelas. Ini Tuhan yang mengatakan loh! Masa kamu berani menentang Tuhan? Kalau kamu sudah mengakui Al'Quran sebagai kata-kata dari Tuhan kamu tidak boleh pilih-pilih yang kamu suka dan mengabaikan yang kamu tidak suka. Ini sangat dilarang, tidak hanya ayat ini saja, masih banyak ayat-ayat lainnya.

"Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat." (Q.2:85)

"Maka patutkah aku mencari hakim selain daripada Allah, padahal Dialah yang telah menurunkan kitab (Al Quran) kepadamu dengan terperinci? Orang-orang yang telah Kami datangkan kitab kepada mereka, mereka mengetahui bahwa Al Quran itu diturunkan dari Tuhanmu dengan sebenarnya. Maka janganlah kamu sekali-kali termasuk orang yang ragu-ragu." (Q.6:114)

"Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)." (Q.6:116)

"Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, yaitu Al Kitab dan menjualnya dengan harga yang sedikit (murah), mereka itu sebenarnya tidak memakan (tidak menelan) ke dalam perutnya melainkan api, dan Allah tidak akan berbicara kepada mereka pada hari kiamat dan tidak mensucikan mereka dan bagi mereka siksa yang amat pedih." (Q.2:174)


Lihat juga Q.16:89 dan Q.39:23,

"Sebagaimana (Kami telah memberi peringatan), Kami telah menurunkan (azab) kepada orang-orang yang membagi-bagi (Kitab Allah), (yaitu) orang-orang yang telah menjadikan Al Quran itu terbagi-bagi. Maka demi Tuhanmu, Kami pasti akan menanyai mereka semua," (Q.15:90-92)

"Tak ada seorangpun yang dapat merubah kalimat-kalimat (janji-janji) Allah." (Q.6:34)

"Tidak ada perubahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar." (Q.10:64)

"Dan bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu, yaitu kitab Tuhanmu (Al Quran). Tidak ada (seorangpun) yang dapat merubah kalimat-kalimat-Nya. Dan kamu tidak akan dapat menemukan tempat berlindung selain dari pada-Nya." (Q.18:27)


Bagaimana seseorang bisa berkata dia percaya Al'Quran dan mengabaikan semua peringatan-peringatan ini?

Orang-orang yang sekarang ini disebut para pereformasi islam sebenarnya sesat sesesat-sesatnya dan seburuk-buruknya penipu. Usaha mereka tidak seharusnya diterima. Apapun tujuan mereka, apakah tulus atau tidak tulus, mereka menipu non-muslim dan memberi pembenaran pada sebuah kepercayaan yang sangat berbahaya.


Yang taat, yang kurang taat dan yang sesat:

Muslim bisa dikelompokkan dalam tiga kategori, muslim taat, muslim kurang taat dan muslim sesat.

Muslim yang taat adalah mereka yang mengikuti Al'Quran dan Muhammad sebagai panutan. Mereka jadi teroris.

Muslim yang kurang taat adalah para muslim KTP yang tidak mempraktekkan islam dengan lengkap, tidak baca Al'Quran, jarang sholat, apalagi pergi ke mesjid. Pengetahuan mereka tentang Islam sangat terbatas, meskipun begitu iman mereka pada Islam belum tentu lemah. Akan tetapi, karena mereka tidak banyak tahu tentang islam, mereka akhirnya tidak memiliki rasa benci terhadap non-muslim, meskipun sering mereka penasaran terhadap non-muslim dan mereka berusaha untuk meningkatkan taraf hidupnya dan hidup seperti non-muslim lainnya.

Banyak muslim-muslim seperti ini mengakui bahwa mereka bukan muslim yang taat dan berharap suatu saat nanti mereka menjadi muslim yang taat. Inilah mayoritas muslim.

Nah muslim sesat adalah mereka yang tahu tentang islam yang sebenarnya tapi membohongi diri sendiri. Mereka mencoba menggambarkan bahwa islam dalam terang yang benar. Mereka bahkan setuju denganmu bahwa muslim-muslim yang taat itu jahat, dan mengklaim bahwa islam dirusak oleh muslim-muslim yang taat itu.

Hanya kebenaran yang bisa memerdekakan kita. Kamu tidak bisa mengubah sifat islam dengan cara menutup-nutupi. Kamu bisa menyaring air kotor lalu meminumnya. Kamu bahkan bisa memproses air kencing menjadi air minum. Tapi bisakah kamu memproses bensin jadi air minum? Esensi Islam itu sudah jahat. Islam bukanlah agama baik yang terkontaminasi dengan kejahatan. Kamu tidak bisa mereformasi islam menjadi agama yang lebih beradab. Bisakah kamu mereformasi Nazisme? Semua gagasan ini sesat dan janggal.

Apa gunanya mereformasi agama yang didirikan oleh orang gila yang melakukan banyak sekali kejahatan, yang berbohong, menipu, memperkosa, menyiksa, menyerang, menjarah, membantai dan melakukan banyak kejahatan-kejahatan keji? Kenapa sih membiarkan bidah buatan orang ini hidup dan semua kenangan orang ini dihormati? Orang seperti ini harusnya dicemooh dan bukannya dihormati kan?

Mereformasi islam itu mustahil. Itu sebuah ilusi, sebuah penipuan. Jihad didasari dua tonggak; perang dan penipuan. Aku tidak mau lagi dibohongi oleh janji-janji manis para pereformasi muslim. Islam moderat itu tidak ada. Itu hanya mitos.

Aku gak bisa percaya pada muslim yang menentang syariat Islam. Aku tidak ngerti mereka. Apa yang mereka katakan nggak nyambung. Aku tidak tahu apa yang mereka lakukan. Aku tidak percaya orang bisa berkata, 'aku pengikut Muhammad, tapi aku suka anggur dan prosciutto.' Ada sesuatu yang busuk, sesuatu yang tidak jujur, dan sesuatu yang munafik dari klaim mereka.

Kalau kamu seorang muslim, jadilah muslim yg kaffah. Aku tidak sependapat denganmu tapi paling tidak aku tahu dimana posisimu dan dimana aku harus menempatkan diriku supaya aman darimu. Tapi kalau kamu seorang muslim dan menentang islam dan syariat islam, aku tidak percaya. Kamu itu antara **** atau tidak jujur. "Kamu tidak panas atau dingin. Aku akan memuntahkanmu."

Beberapa dari yang disebut para pereformasi islam ini menyembunyikan identitas dan wajah mereka dengan alasan 'takut dengan muslim'. Kenapa mereka harus takut dengan muslim?

Memperbaiki islam dengan cara mereformasi islam itu mustahil, tapi dengan cara mentransformasi islam kamu butuh izin dari Tuhan. Hanya Tuhan sendiri yang bisa mengubah kata-kataNya. Lalu mana izin dari Tuhan itu? Kalau kamu diperbolehkan pilih-pilih ayat Al'Quran, kenapa Osama Bin Laden tidak boleh juga? Lantas Islam mana yang benar? Apakah ini tidak bikin islam makin terpecah belah dan terjadi perang antar sesama muslim?

Seorang yang ingin mereformasi islam secara serius adalah Baha'u'llah. Dia pun akhirnya menyadari Islam tidak bisa direformasi. Akhirnya dia membuat agama baru dan dia mengaku bahwa dia dapat otoritas dari Tuhan untuk mencabut semua perintahNya di Al'Quran.

Dia mengatakan pada muslim, jika sebelumnya kamu diajarkan untuk membunuh kafir, sekarang Tuhan ingin kamu mencintai semua orang tanpa membedakan agamanya. Jika sebelumnya Tuhan mengatakan wanita itu kurang kecerdasannya dan boleh dipukul oleh suami, sekarang Tuhan berkata pria dan wanita itu sederajat dan wajib memberikan pendidikan pada anak-anakmu perempuan, karena mereka akan menjadi ibu dan yang akan mengajar keturunanmu berikutnya. Dimana sebelumnya Tuhan berkata bahwa semua non-muslim akan masuk neraka, sekarang dia berkata bahwa perbuatanmulah yang menentukan dan beriman tanpa perbuatan itu sia-sia dan Tuhan tidak mendiskriminasi siapapun karena agamanya. Kesucian hatimu lah yang paling penting dan bukan perkataan lidahmu. Jika sebelumnya Tuhan membuat oven besar untuk memanggang manusia yang tidak percaya, sekarang Tuhan sudah menutup oven itu. Dia ingin kamu taat padaNya karena kamu mencintaiNya dan bukan karena kamu takut padaNya. Bersikaplah dewasa. Di agama baru ini juga tidak ada ancaman. Jika sebelumnya Tuhan berkata "berperang itu baik untukmu", sekarang Tuhan sudah lelah dengan semua peperangan dan berkata perang itu perbuatan binatang dan berhati-hati adalah perbuatan manusia. Jika sebelumnya dia menjanjikanmu dengan perawan-perawan di surga, sekarang tidak ada perawan lagi. Badanmu akan busuk dikubur. Dan semua anugrah digantikan dengan hal-hal yang spiritual seperti kebahagiaan dan kasih sayang. Tidak ada lagi janji-janji surga. Juga tidak ada lagi hukuman, kecuali penyesalan yang akan kamu rasakan karena kehilangan kesempatan untuk membangun kerohanianmu di dunia ini.

Semua itu membutuhkan keberanian. Itu semua cerita yang terjadi pada abad 19 di tengah kaum Syiah Persia. Tentu saja Baha'u'llah dipenjara dan hidup dalam pembuangan. Banyak pengikutnya dibunuh. Akan tetapi, ada kesimpulan yang dapat ditarik dari itu. Kesimpulan bahwa hanya Tuhanlah yang boleh mengganti hukumNya. Kesimpulan ini tetap berlaku, sampai kamu berani bertanya, apakah Tuhan sedang ngisap ganja ketika Dia mengutus Muhammad? Baha'u'llah adalah satu-satunya orang yang ingin mereformasi Islam dengan sungguh-sungguh. Tapi sekali lagi, agama Baha'i bukanlah Islam. Itu sebuah agama yang beda banget!

Image
Mereformasi islam itu seperti mengejar bayangan

Kamu tidak dapat mereformasi islam dan kamu juga tidak dapat mentransformasinya. Apa yang bisa dan seharusnya kamu lakukan adalah membuangnya. Ayolah, hentikan semua usaha ini. Jadilah Muslim dan lakukan apa perintah Muhammad atau tinggalkan islam dan jangan jadi tameng untuk teroris-teroris itu. Jangan mengotori air dengan lumpur. Jangan bercampur diantara musuh dan berlagak seolah teman. Itulah taktik yang dipakai orang-orang Palestina waktu perang. Mereka bercampur diantara warga sipil dan anak-anak yang membuat musuhnya jadi susah menyerang mereka. Kamu membuat kebingungan. Kamu menyediakan tameng untuk musuh. Aku tidak menulis ini untukmu. Aku tahu kamu tidak akan mau berubah. Kamu seorang penipu. Aku menulis ini untuk mereka yang non-muslim supaya mereka tidak jatuh dalam jebakanmu dan tidak memberimu panggung gratis untuk menipu mereka.

Islam tidak dapat direformasi. Mereka sudah pernah mencobanya dengan macam-macam cara. Mu'tazelis sudah mencobanya, Sufi sudah mencobanya, dan ratusan pesantren lama dan baru sudah mencobanya dan mereka semua gagal. Kalau kamu tidak dapat menerima syariat Islam, kenapa kamu ingin Islam tetap ada? Dalam sejarah, Islam seharusnya ditempatkan di jamban. Buang dan guyur saja. Jauhi itu dan jangan membodohi dirimu dengan hal-hal yang tidak masuk akal ini. Terima kebenaran. Ya kebenaran itulah yang yang akan berhasil. Islam adalah kebohongan. Muhammad adalah seorang sakit jiwa. Tinggalkan islam dan hentikan lelucon konyol reformasi islam.


____________________
[1] A History of the Modern World by R.R Palmer, Joel Colton, P 78-79. 1950

[2] Bukhari 3:48:819 and 820 and Muslim 31:6150 and 6151. Tabi‘in and the Taba‘ at-Tabi‘in,

[3] Sahih Muslim: no. 2450

[4] http://www.discoverthenetworks.org/indi ... indid=1470
User avatar
Kafirun_Playboy
Posts: 299
Joined: Mon Feb 20, 2012 10:17 am

Re: Ali Sina: Angan-angan Mereformasi Islam

Post by Kafirun_Playboy »

:stun:
Hasil dari reformasi Islam

Apa esensi dari reformasi Islam? Esensi dari kepercayaan Wahabi adalah manusia itu budak Allah. Semua orang itu ibad (budak).
Menurut Luther, esensi dari Kekristenan adalah "kebebasan" dan "kemerdekaan"
Bro, translatenya objektif khan..?
Gak di pengaruhi dengan hal2 subjektif translator..?

#-o #-o bingung....
User avatar
suseno
Posts: 675
Joined: Tue May 03, 2011 2:19 am
Location: Mossad

Re: Ali Sina: Angan-angan Mereformasi Islam

Post by suseno »

Kafirun_Playboy wrote::stun:
Hasil dari reformasi Islam

Apa esensi dari reformasi Islam? Esensi dari kepercayaan Wahabi adalah manusia itu budak Allah. Semua orang itu ibad (budak).
Menurut Luther, esensi dari Kekristenan adalah "kebebasan" dan "kemerdekaan"
Kafirun_Playboy wrote:Bro, translatenya objektif khan..?
Gak di pengaruhi dengan hal2 subjektif translator..?

#-o #-o bingung....
Bingung kenapa bro? Saya translate objektif apa adanya koq, gak pake banyak tanda kurung kek Al'Quran he... he... he... Atau mungkin ada kata-kata terjemahan saya yang kurang dimengerti?

Ini tulisan aslinya dalam bahasa inggris:
The Outcome of Reform in Islam

What is the essence of the reformation in Islam? The essence of the Wahhabi belief is that man is a slave of Allah. People are ibad (slaves).
According to Luther, the essence of Christianity is “freedom,” or “liberty.”
User avatar
Kafirun_Playboy
Posts: 299
Joined: Mon Feb 20, 2012 10:17 am

Re: Ali Sina: Angan-angan Mereformasi Islam

Post by Kafirun_Playboy »

bukan hasil translate-nya bro...
maxut daku hasil dari feformasinya itu kok kaya bandingin Hitam & Putih..
yang satu(Martin Luther) ibarat abu2 jadi putih.. yang satu(Abdul Wahhab) lagi dari hitam jadi gelap...
User avatar
Kre-setan
Posts: 1110
Joined: Thu Jun 02, 2011 1:39 pm

Re: Ali Sina: Angan-angan Mereformasi Islam

Post by Kre-setan »

agama yang perlu direformasi berarti bukan dari tuhan...contohnya, karosetan agamanya direformasi, berarti bukan ajaran dari tuhan.


islam udah sempurna setidaknya dari sudut pandang penganutnya sendiri (kalau dari sudut pandang kapir mah masa **** :lol: ) jadi nggak perlu direformasi
bluelotusfriend
Posts: 957
Joined: Fri Oct 07, 2011 4:32 pm

Re: Ali Sina: Angan-angan Mereformasi Islam

Post by bluelotusfriend »

Kre-setan wrote:

islam udah sempurna setidaknya dari sudut pandang penganutnya sendiri (kalau dari sudut pandang kapir mah masa **** :lol: ) jadi nggak perlu direformasi
setuju tan ...

agama yang mengajar membunuh kafir, memotong kepala dan ujung jari mereka, wanita bahan bakar neraka (termasuk ibumu), wanita kecerdasan cuma setengah pria (termasuk ibumu berarti ****, kata muhammad), ajaran its OK poligami, gak perlu ijin istri pertama, kesaksian wanita separo pria di pengadilan, ajaran its OK kawin sama anak kecil, ajaran bahwa matahari tenggelam di kolam lumpur, dan ratusan ajaran gila lainnya itu berarti PASTI dari TUHAN YANG BENER ??

atau otakmu perlu dites ??

tapi kamu bener, bahwa islam sudah sempurna setidaknya dari sudut pandang penganutnya ... tapi kalau dilihat ajarannya, gak heran tuh penganutnya seperti FPI dan dirimu ...
User avatar
suseno
Posts: 675
Joined: Tue May 03, 2011 2:19 am
Location: Mossad

Re: Ali Sina: Angan-angan Mereformasi Islam

Post by suseno »

Kafirun_Playboy wrote:bukan hasil translate-nya bro...
maxut daku hasil dari feformasinya itu kok kaya bandingin Hitam & Putih..
yang satu(Martin Luther) ibarat abu2 jadi putih.. yang satu(Abdul Wahhab) lagi dari hitam jadi gelap...
Owhh saya kirain ada yang salah dari hasil translatenya

Mungkin memang bener inilah yang dimaksud anti-kristus dalam Kristen.
Post Reply