Ali Sina: Paradigma Sosialis/Komunis

SAMBUTAN, PENJELASAN, artikel dan debat dari PENDIRI SITUS; ALI SINA. Artikel2 A Sina lainnya masih bisa ditemukan dalam Ruang REFERENSI sesuai dgn topiknya.
Post Reply
anne
Posts: 502
Joined: Wed Sep 21, 2011 9:52 pm

Ali Sina: Paradigma Sosialis/Komunis

Post by anne »

Mengapa Paradigma Komunis/Sosialis Merupakan Suatu Penipuan
http://www.faithfreedom.org/articles/fr ... deception/

Ali Sina

Aku bertemu Andrew, seorang pria dari Afrika Selatan di twitter. Aku mohon maaf pada Maryam Namazie yang komunis, dan sebagai seorang komunis, Andrew membela komunisme. Dia berargumen bahwa kapitalisme adalah tentang keserakahan dan eksploitasi.

Berdebat di twitter tidaklah mudah. Jadi aku memutuskan untuk menulis artikel ini untuk menjelaskan mengapa paradigma komunis/sosialis adalah suatu penipuan. Bukan hanya tidak akan membawa kehidupan yang baik bagi rakyat, tapi juga membawa ke arah kemiskinan abadi dengan cara mengambil kebebasan mereka dan melanggar hak-hak dasar manusia. Sementara di sisi lain, kapitalisme berhasil dengan baik.

Andreas bertanya apakah ada sistem yang lebih baik dari komunisme/sosialisme. Ya, ada satu. Orang Cina menemukannya 2500 tahun yang lalu dan menyebutnya Dao (Tao) yang bermakna ‘Jalan.’

Dao adalah prinsip universal yang mendasari segala sesuatu, mulai dari penciptaan galaksi, interaksi antar manusia, hingga ke pemerintahan dan ekonomi.

Taoist besar yang bijak, Lao Zi berkata, "Orang **** melakukan banyak hal dan menyelesaikan sedikit. Tapi orang yang bijak tidak berbuat banyak dan belum menyelesaikan segala sesuatu.”

Image

Prinsip ini disebut wu wei, (tidak melakukan apa-apa). Dalam bahasa sehari-hari dapat diterjemahkan sebagai proses alamiah. Biarkan segalanya mengalir secara alami. Jangan campur tangan dalam sebab akibat alami. Kau tidak dapat mempercepat penetasan telur. Jika kau main-main dengannya, kau akan merusak hidup anak ayam. Biarkan saja, biarkan alam menempuh jalannya. Telur akan menetas sendiri. Kau tidak dapat membuat tanaman tumbuh lebih cepat. Biar saja, biarkan alam menempuh jalannya. Tanaman akan tumbuh tanpa kau melakukan apa pun. Malahan, bila kau campur tangan, kau dapat membunuhnya. Berikan kehangatan untuk telur, serta air dan cahaya untuk tanaman (lingkungan yang sesuai), kemudian duduklah kembali dan biarkan alam bekerja.

Terkait dengan ekonomi, cara terbaik untuk membuatnya bertumbuh adalah pemerintah tidak ikut campur tangan. Ekonomi, sebagaimana hal-hal lain di alam, tunduk pada Tao. Jika pemerintah tidak bermain-main dengannya, ia akan tumbuh. Jika mereka mencoba untuk mengaturnya, mereka akan melemahkannya.

Semua orang ingin uang mereka berkembang. Ini alamiah. Bukan keserakahan, melainkan kelangsungan hidup. Mereka menginvestasikan uang mereka di mana mereka bisa mendapatkan hasil yang lebih baik. Mengapa mereka berinvestasi di negara-negara tertentu dan tidak di negara-negara lain. Mengapa orang lebih suka berinvestasi di Korea Selatan daripada di Korea Utara? Mengapa tidak ada yang menempatkan uangnya di Kuba? Ini karena investor menginginkan perlindungan untuk uang mereka serta hasil yang lebih baik. Korea Utara, Kuba dan negara-negara miskin lainnya tidak menawarkan hal tersebut.

Jika negara-negara miskin memberikan perlindungan untuk modal dan membiarkan pasar bekerja sendiri, investor akan tertarik kepada mereka, uang akan dicurahkan, pabrik-pabrik akan dibangun dan akan tercipta lapangan kerja. Ini akan membuat perekonomian tumbuh dan kekayaan meningkat.

Satu-satunya daya tarik yang dimiliki negara-negara miskin miliki tenaga kerja murah. Jika kau meniadakannya, untuk apa orang yang mau berinvestasi di sana? Ini sesuatu yang picik dan naif, berharap perusahaan membayar upah berlebihan sementara mereka bisa pergi ke tempat lain di mana tenaga kerja lebih murah.

Mengapa China bisa menjadi kaya begitu cepat? Karena para penguasa China melihat komunisme tidak bekerja. Deng Xiaoping menyatakan bahwa menjadi kaya adalah mulia. Mereka mengizinkan investor untuk membangun pabrik-pabrik dan mempekerjakan pekerja Cina yang senang bekerja walau dengan upah rendah, karena setidaknya mereka bisa makan. Segera banyak modal diinvestasikan di Cina dan ratusan ribu pabrik, besar dan kecil, dibangun. Sekarang produk buatan Cina dijual di seluruh dunia. Ada begitu banyak penduduk di Cina. Walupun demikian, jumlah pekerja menjadi langka dan upah meningkat. Secara bertahap, muncul kelas menengah dengan standar hidup yang lebih baik.

Ini hanyalah permulaan. Cina Komunis telah meninggalkan model ekonomi komunis yang gagal dan mengadopsi kapitalisme. Para pekerja awalnya harus bekerja keras dan dibayar dengan upah rendah, namun bagi mereka itu lebih baik daripada tidak memiliki pekerjaan. Orang lebih suka bekerja untuk sedikit upah daripada kelaparan. Upah yang rendah mendorong lebih banyak investasi dan segalanya berubah dengan cepat. Upah meningkat. Cina akan segera menggantikan Amerika Serikat sebagai negara adidaya ekonomi, atau mungkin sudah.

Kapitalisme berhasil di mana-mana. Jika sebuah negara miskin di Afrika memberi jaminan untuk melindungi modal dan tidak campur tangan di pasar kerja dengan berbagai aturan, dan jika orang-orang menyadari bahwa mereka memerlukan industri-industri tersebut, serta tidak menakutinya dengan membentuk serikat-serikat dan pemogokan kerja, modal akan segera diinvestasikan kesana dan setiap orang akan mendapat pekerjaan. Pada awalnya, upah tidak akan setara dengan yang didapat pekerja di negara maju. Mereka seharusnya tidak membuat perbandingan tersebut. Mereka seharusnya membandingkan upah mereka dengan upah di negera mereka sendiri. Upah yang rendah adalah insentif agar modal datang. Untuk apa orang mendirikan pabrik di negara terbelakang yang tidak memiliki infrastruktur, dan membayar upah yang setara dengan upah di negara maju? Jika kau ingin menarik modal, kau harus mempermanis kesepakatan, dan satu-satunya hal yang dimiliki negara miskin adalah tenaga kerja murah.

Biarkan pabrik-pabrik dibangun dan biarkan mereka mempekerjakan dengan upah murah, tenaga kerja yang ingin bekerja. Ini hanya sementara karena cepat atau lambat akan ada lebih banyak pekerjaan daripada tenaga kerja, dan perusahaan-perusahaan akan mulai berkompetisi untuk para pekerja yang trampil.

Tugas pemerintah adalah melindungi modal bukan pekerjaan. Modal-lah yang menciptakan pekerjaan. Jika kau memiliki angsa yang bertelur emas, kau harus melindungi angsa tersebut. Selama si angsa diberi makanan yang baik dan merasa senang, ia akan bertelur emas. Modal adalah angsa dengan telur-telur emas.

Jika kau menyingkirkan segala macam prosedur birokrasi, memangkas pajak dan aturan-aturan yang tidak perlu, kau akan mendorong investasi. Industri akan tumbuh dan lebih banyak orang akan dipekerjakan. Angsa-angsa lain akan datang dan bersama-sama mereka akan menghasilkan telur-telur emas. Namun, mereka akan datang hanya jika diberi makanan dan mendapat perlindungan yang baik.

Beginilah ekonomi bertumbuh dan negara-negara menjadi kaya. Namun kau harus membiarkannya tumbuh sebelum dapat menuai hasilnya. Seperti yang kukatakan, ekonomi seperti tanaman; jika kau menyantap/menuainya selagi masih kecil, tidak ada lagi yang tersisa untuk disantap/dituai besok. Berikan waktu. Biarkan ia tumbuh secara alami dan dalam beberapa dekade singkat, setiap orang akan mendapat keuntungan dari buah-buahnya, tahun demi tahun.

Orang-orang yang berbakat dan memiliki semangat kewirausahaan akan maju lebih cepat, namun pada akhirnya setiap orang juga akan mendapatkan keuntungan. Jika kau malas, kau tidak akan bisa makan. Ini adalah hukum alam. Sama dengan di alam liar.

Pasar bebas dan kepemilikan pribadi mendorong kewirausahaan. Amerika menjadi kayak arena orang-orang seperti Henry Ford, Thomas Edison, Bill Gates, dan Steve Jobs. Orang-orang ini pintar dalam berbisnis, namun Amerika-lah yang memungkinkan mereka bertumbuh. Mereka tumbuh dan mereka mempekerjakan ribuan orang. Disaat China menawarkan tenaga kerja murah, para pengusaha berinvestasi disana dan China menjadi kaya. Pekerjaan berpindah dari Amerika dan orang Amerikan menjadi lebih miskin.

Amerika telah menjadi bangsa yang hanya menuntut hak dari pemerintah. Mereka sekarang berpikir sudah menjadi tanggung jawab pemerintah untuk menyediakan segalanya bagi mereka—mengambil dari yang kaya dan memberinya pada yang miskin. Akibatnya, modal lari dari Amerika. Orang-orang kaya mengambil uang mereka dan pergi ke tempat yang aman. Hanya dalam beberapa tahun (atau mungkin bulan), Amerika akan mengalami kehancuran. Makanan akan langka dan dollar akan menjadi tidak berharga. Akan ada kerusuhan dan kejahatan akan meningkat. Ini semua berkat sosialisme. Selama 50 tahun, sosialisme telah merayap perlahan-lahan merasuk ke sistem Amerika, ke titik dimana Amerika memandang tidak ada yang salah memberi suara pada komunis untuk menjalankan negara mereka. Bukan semuanya salah Obama, namun Obama adalah orang yang salah di waktu yang salah. Rumah sedang terbakar dan Obama menuang lebih banyak bensin di atasnya. Ingat tentang stimulus?

Satu-satunya cara Amerika untuk bangkit adalah menghidupkan kembali kapitalisme dan dengannya membangun kembali negara mereka, seperti yang pertamakali mereka lakukan. Namun aku meragukan Amerika akan tetap menjadi superpower. Kau tak bisa melakukan begitu banyak kesalahan dan tidak menebusnya.

Aku ulangi analogi tanaman. Biarkan tanaman ekonomi tumbuh sendiri. Jangan membuatnya mati lemas. Jangan menuainya sebelum matang. Jangan berharap mukjizat terjadi dalam semalam. Bila kau biarkan pasar kerja sendiri, dan biarkan sinergi permintaan dan penawaran yang mengaturnya, ekonomi akan bertumbuh lagi dan akan menghasilkan berlimpah, serta kekayaan bagi semua orang. Berbagai regulasi yang membunuh ekonomi.

Teman twitter-ku Andrew berkata, kapitalisme adalah semua tentang eksploitasi. Tidak demikian! Jika seseorang merasa dieksploitasi, mereka bebas untuk tidak bekerja. Hanya budak dan hewan yang dapat dieksploitasi. Mereka disuruh bekerja melawan kehendak mereka. Orang merdeka dapat bebas pergi. Tidak ada eksploitasi. Yang terjadi adalah permintaan dan penawaran. Untuk apa saya harus membayar si A, 5 dollar per jam, bila si B mau dengan 1 dollar? Dengan 5 dollar, aku dapat mempekerjakan lima orang dan lebih banyak orang yang punya makanan di meja mereka. Bukankah ini lebih baik, dimana banyak orang makan sedikit daripada satu orang makan berlebih sementara yang lain kelaparan?

Jika aku membuat topi, aku harus menjualnya dengan harga pasar. Aku mungkin tidak begitu senang dengan harga tersebut, namun bila ada terlalu banyak pembuat topi, aku harus berkompetisi dengan mereka dan menjual topi-topiku dengan harga lebih murah atau aku tak dapat memberi makan keluargaku. Pemerintah tidak seharusnya memaksamu membayar lebih untuk topi-topiku. Berbagai regulasi tidak akan menolongku. Justru melukaiku. Kau mungkin memutuskan tidak membeli satu topipun atau pergi ke negara lain dimana harga topi lebih murah.

Tenaga kerja juga produk, seperti halnya topi. Jika ada terlalu banyak, kau harus menjual kepunyaanmu dengan harga yang lebih rendah. Kelihatannya tidak adil, tapi masih lebih baik dari alternative lain. Alternatif lain adalah tidak makan. Yang mana yang akan kau pilih?

Ini bukanlah eksploitasi untuk membeli sesuatu dengan harga pasar walaupun mereka dihargai rendah. Dewasa ini, di beberapa tempat tertentu di Amerika , kau dapat membeli rumah yang beberapa tahun lalu bernilai $300.000, dengan harga $70.000. Jika kau melakukannya, apakah berarti kau mengeksploitasi vendor? Tentu tidak. Ku membayar harga pasar. Tak seorangpun memaksa penjual untuk menjual.

Tenaga kerja di negara dunia ketiga murah. Kau tidak seharusnya diharapkan membayar lebih dari upah pasar. Seperti yang kujelaskan di atas, upah pekerja tidak selamanya rendah. Dunia akan bangkit. Kapitalis akan mendapat banyak keuntungan dari tenaga kerja murah. Lapangan kerja baru akan tercipta, dan segera para pekerja dapat menuntut upah yang lebih layak karena aka nada lebih banyak pekerjaan daripada pekerja. Ini semua mengenai permintaan dan penawaran.

Katakanlah, kau memulai industri dan mempekerjakan satu orang. Ia bekerja keras dan kau menghasilkan banyak uang. Kau memutuskan untuk mempekerjakan lebih banyak orang. Lebih banyak uang yang kau peroleh, semakin kau berkembang. Dalam waktu singkat kau memiliki ratusan atau ribuan pekerja. Ini bukan eksploitasi, karena kau tidak memaksa seorangpun bekerja untukmu. Orang-orang ini bisa makan. Dengan bekerja di tempat lain mereka akan makan lebih sedikit.

Namun, bukan hanya kau orang yang pintar di kota. Orang lain juga mencium kesempatan serupa. Mereka juga mendapatkan keuntungan dari upah yang rendah. Dalam waktu singkat, ratusan dan ribuan industri akan bermunculan dimana-mana. Mereka menyediakan lapangan kerja untuk jutaan orang.

Pada tahap ini, akan ada kelangkaan tenaga kerja. Era tenaga kerja murah akan berakhir, sebagaimana di negara-negara industri dewasa ini. Aku hidup di Kanada. Jika aku hendak mempekerjakan seorang anak untuk memotong rumput di halaman rumahku, aku harus membayar $15 per jam. Mahal, namun itulah harga terendah yang kudapat. Bila ada banyak perusahaan, mereka akan berkompetisi satu sama lain untuk mendapat tenaga kerja. Perusahaan-perusahaan yang lebih besar, mengeluarkan biaya untuk mentraining para karyawan mereka dan membayar mereka dengan gaji yang layak agar tidak pindah ke perusahaan lain. Dan terciptalah kelas menengah.

Kelas menengah adalah motor penggerak ekonomi. Mereka menjadi konsumen dan memberi makan perekonomian. Banyak pengusaha lahir diantara kelas menengah. Semua ini memakan waktu tidak lebih dari 20 atau 30 tahun. China, India, Singapore, Hong Kong, Taiwan, Jepang adalah beberapa contoh. Namun, contoh terbaik adalah Korea. Korea Utara, komunis, dan Korea Selatan, kapitalis. Penduduk Korea Utara tidak punya cukup makanan dan tidak ada kebebasan. Mereka terputus dari dunia luar—tidak ada akses ke Internet atau TV satelit. Mereka hanya hanya tahu apa yang pemerintahnya ingin mereka ketahui. Di Korea Selatan, penduduknya berkelimpahan dan bebas, dan mereka jauh lebih berpendidikan. Sistem mana yang lebih baik?

Komunisme adalah suatu penipuan. Suatu kebohongan, sama dengan Islam dan Nazi. Menarik bagi orang-orang yang berpikiran sederhana. Paham ini tidak bisa berhasil dan tidak akan pernah bisa. Mereka yang telah mencobanya dan gagal, dan perlu revolusi untuk menurunkannya.

Komunisme, sosialisme atau segala bentuk intervensi pemerintah adalah paradigma yang gagal. Ingatlah bahwa Nazi Jerman adalah sebuah negara sosialis. Sosialisme salah dalam prinsip, tapi juga diuji dan gagal dalam praktek. Tidak berhasil dimanapun. Membawa kemiskinan bagi semua, kecuali segelintir di posisi teratas.

Andrew mengatakan negara-negara miskin berinvestasi dalam pendidikan sementara negara-negara kaya, membuat kering/menumpulkan otak tersebut . Bukankah itu justru menyoroti kekurangan dari negara-negara ini? Jika mereka mendorong investasi semua otak brilyan akan tetap di negrinya. Untuk apa orang tetap tinggal di negara miskin dan mendapat gaji $300 per bulan, bila ia dapat menghasilkan $300 per jam di tempat lain?

Menurut Lao Zi, penguasa yang terbaik adalah penguasa yang tak seorangpun menyadari ia eksis. Ia bicara mengenai pemerintahan kecil dengan peran minimal dalam kehidupan masyarakat. Konsentrasi kekuasaan mencekik ekonomi, menyalahgunakan orang-orang dan membawa kemiskinan bagi setiap orang. Lebih baik memiliki kediktatoran yang memungkinkan pasar bebas, seperti di China, daripada yang katanya demokrasi yang mengatur pasar bebas, seperti di Eropa dan sekarang juga di Amerika.

Pemerintah yang terbaik adalah yang divisikan oleh para pendiri Amerika. Amerika akan bangkit kembali jika Amerika melihat kembali konstitusi mereka dan membacanya. Di sana kau memiliki cetak biru untuk pemerintah terbaik.
User avatar
mohammadiot
Posts: 197
Joined: Thu Oct 27, 2011 8:02 pm
Contact:

Re: Ali Sina: Paradigma Sosialis/Komunis

Post by mohammadiot »

Manteb bener pemikiran tuanku nabi ALI SINA di dalam memaparkan sistem perekonomian yang di ambil dari kata-kata bijak guru agung LAO TSE . . . . , cuman sayang trik yang amat langka ini tidak dapat lagi di terapkan di endonesia !

wong sekarang semoa Investor yang nginjek tanah endonesia ini harus tunduk dan patuh pada yang ngatur-ngatur, belon lagi berhadapan ama preman-preman dibalek jubah, ini gak bole itu gak bole, ini haram itu baru halal, harus bayar sekian, kena pajak sekian . . . . . weleh-2 caapeeeeeeeeeek dah ! #-o

Ya . . . . podo cicing dah alias ngambel langkah 1000 . . . !

Gak nyadar-nyadar juga yang di atas sono . . . . !, yang di urus mah cuman mempertebel kocek sendiri doank . . . ntar ujung-ujung na tampil di Headline Berita Harian, kalo gak kena kasus korupsi ya kena kasus selangkangan . . . itu itu sajalah dari tahun ke tahun kayak "MATAHARI MENGELILINGI BUMI" dan bukan "BUMI MENGELILINGI MATAHARI" serba kaco dan terbalek :shock:

Konon kata na Negara agraris . . . tapi sekarang tambah parah, beras sekilo hampir 10 rebo . . . ., orang-orang diatas sech kagak terasa mao 10 rebo kek 20 rebo kek . . . cuba tanyakan pada poros yang di bawah . . . .

Image Dah pada menjorit-jorit dan sumpah serapah tu OM dan TANTE . . . . !

Ntar lantaran kebutuhan dapur yang sudah mendesak . . . trus masuk tawaran demo, jarah, bakar-bakar properties na kafir . . . alamak rezeki nomplok dari ouloh'subahana'watakkebo ooiii . . . . , IKUT dah sing penting di bayar kok, rezeki kagak bole di tolak HARAM hukum na . . . . !!!!!!, kagak susah cuma tereak "alllahuakkaduarrr" saja . . . dapur jadi ngebul . . . !

Thank's pren atas translate artikel na tuanku nabi ALI SINA disini . . . . !
Salam . . .
Post Reply