Alisina: Rehabilitasi Ajaran Sesat (Cult)

SAMBUTAN, PENJELASAN, artikel dan debat dari PENDIRI SITUS; ALI SINA. Artikel2 A Sina lainnya masih bisa ditemukan dalam Ruang REFERENSI sesuai dgn topiknya.
Post Reply
anne
Posts: 502
Joined: Wed Sep 21, 2011 9:52 pm

Alisina: Rehabilitasi Ajaran Sesat (Cult)

Post by anne »

Rehabilitasi Ajaran Sesat (Cult)

http://alisina.org/cult-rehabilitation/
Image
Dear Ali,

Aku paham, engkau pasti bosan padaku tapi apa lagi yang bisa kuperbuat, mungkin hanya kau satu-satunya kepada siapa aku dapat mengungkapkan perasaanku. Aku merasa kesepian akhir-akhir ini, dan bahkan bila aku berada di tengah-tengah keluarga dan teman-teman, tetap saja aku merasa terasing dan terpisah dari mereka. Aku merasa bukan bagian dari mereka yang begitu anti dengan segala sesuatu yang berbau non-Islam. Bukan hanya dikarenakan aku pernah menjadi salah seorang dari mereka, tapi juga sekarang kurasakan jika mereka tahu identitasku yang sebenarnya, bahwa aku bukan lagi seorang umat Islam, mereka mungkin membenciku dan setidaknya tidak mengakuiku lagi jika tidak membunuhku.

Kukira, aku takkan pernah murtad secara terbuka dan sepanjang hidupku akan terus berpura-pura sebagai umat Islam, setidaknya selama kedua orangtuaku masih hidup. Suatu hari, ibuku berkata, mengapa aku tidak ikut naik haji saja tahun depan bersama saudaraku dan istrinya, karena mereka merencanakan untuk naik haji. Ayah dan ibuku sudah naik haji beberapa tahun lalu. Aku tidak ikut bersama mereka karena aku selalu berkata akan pergi dengan suamiku kelak. Kalau dipikir, itu hanya alasan saja, karena jauh di lubuk hatiku, aku takkan pernah bisa memahami logika di balik ibadah haji. Sekarang saudaraku dan istrinya berencana pergi tahun depan dan mereka berkata padaku, karena aku belum menikah, ini waktu yang tepat untuk memenuhi kewajiban agama yang utama ini sesegera mungkin…Sekarang katakan padaku bagaimana terbebas dari masalah ini? Kedua orangtuaku bersikeras aku pergi naik haji tahun depan….Aku tak ingin melakukannya, mengapa harus kuhabiskan uang yang kuperoleh dengan kerja keras untuk sesuatu yang tak kupercayai lagi.

Aku mengalami gejolak emosional minggu-minggu terakhir ini. Pertama kali aku mampir di websitemu sebulan yang lalu, kemudian menulis surat tanggal 23 bulan lalu, dan aku masih ingat aku berhenti sembahyang di penghujung bulan lalu. Namun, sejak itu berbagai macam perasaan berkecamuk dalam hatiku, kadangkala aku merasa senang dan bebas, tapi kemudian aku merasa takut kalau-kalau ini hanyalah semacam ujian dari Tuhan, dan aku telah tersesat sementara waktu, dan mungkin aku akan kembali menjadi umat Islam. Bagaimana jika ini hanyalah sebuah fase. Tapi kemudian aku kembali ke website-mu lagi yang memotivasiku agar teguh di jalan yang telah kupilih.

Aku banyak menangis akhir-akhir ini, dikala sendirian. Aku hanya ingin duduk dan merenungkan….Aku menjalani saat-saat sulit sehingga rasanya akan mengalami gangguan mental. Haruskah aku pergi menemui psikolog atau psikiater? Apakah aku perlu terapi? Namun harus kupastikan psikiater yang kutemui bukan orang Islam. Bukankah kau menulis pada seorang murtadin wanita agar tidak tidak percaya pada dokter-dokter Islam karena bagi mereka fundamentalisme Islam lebih penting daripada sumpah Hipokrates…ya kan?

Aku ingin menulis, maksudku, seandainya aku memiliki website pribadi dan menuliskan apa yang telah kualami serta apa yang membuatku berubah. Bagaimana menjadi manusia yang baik, sementara dalam kacamata Islam aku umat yang buruk. Tapi hidup di negara ini, aku tak bisa melakukannya karena cepat atau lambat, mereka akan menutup situs-ku dan aku tak bisa mengakses website-ku lagi.

Aku mengharap balasanmu.

Salam,
Shakila

Image
Dear Shakila,

Maafkan aku terlambat menjawab email-mu sebelumnya. Apa yang kau sedang kau alami sepenuhnya normal. Aku bahkan pernah mengatakan hal ini di satu artikel-ku, saat aku berbagi tentang pengalamanku. Atau disini:http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... na-t27432/

Fase rasa bersalah, depresi, cemas, takut, bingung dan marah dialami oleh setiap orang yang meninggalkan suatu ajaran sesat (cult). Ya, orangtuamu adalah bagian dari suatu ajaran sesat. Aku dan kau juga pernah terjebak. Hal ini tidak merubah fakta bahwa mereka orangtuamu dan kau berhutang cinta kasih serta bakti sebagai anak pada mereka.

Ada aturan emas (Golden Rule) yang kusarankan untuk kau ikuti, setiap saat kau berada dalam kebimbangan sebagaimana yang seharusnya kau lakukan dalam situasi apapun. Tanyakan pada dirimu, apa yang akan Muhammad lakukan di situasi tersebut, kemudian lakukan yang sebaliknya. Jika kau lakukan ini, kau takkan pernah salah. Apakah sabda Muhammad berkaitan dengan saudara kandung dan orangtua yang kafir? Dia berkata untuk tidak berteman dengan mereka; untuk memutus hubungan dengan mereka, tidak bergaul dengan mereka (Q.3:28). Nah, lakukanlah sebaliknya. Berbakti dan kasihi orangtua serta kerabatmu. Dalam setiap situasi, lakukan yang berlawanan dengan yang dikatakan Muhammad, dan yakinlah bahwa kau melakukan hal yang benar.

Kau katakan kadangkala kau merasa ini semua hanyalah suatu ujian dan pada akhirnya kau akan kembali ke Islam. Kau takkan bisa. Aku telah mencoba selama dua tahun. Kulakukan apapun untuk mengembalikan imanku. Aku berdoa, aku menyembunyikan Qur’an di belakang buku-buku lain, karena itulah buku yang telah mengguncangkan imanku sehingga setiap kali aku melihatnya, semua keraguan kembali menghinggapiku. Namun tak berhasil. Semakin kucoba semakin aku gagal. Itulah mengapa kubuat analogi keluar dari rahim ketidaktahuan. Sekali keluar, aku tak bisa masuk kembali. Tak percaya? Cobalah. Lakukan yang terbaik untuk mengembalikan iman-mu. Kau akan lihat bahwa hal tersebut mustahil. Ambillah waktu sejenak dan semua keraguanmu akan lenyap dan kau akan merasa damai dengan pencerahan yang kau peroleh.

Dalam email-mu sebelumnya kau katakan ingin membaca Alkitab. Ide yang bagus. Alkitab terlarang di negara-mu, namun bisa kau peroleh secara online. Semula kulakukan hal yang sama, bahkan aku masuk gereja selama beberapa tahun. Ini aku lakukan terutama untuk sosialisasi. Aku sangat menghormati Yesus, tapi aku tak percaya akan Tuhan. Bagiku Tuhan tidak masuk akal. Semakin kurenungkan, keseluruhan konsep terasa menggelikan dan kekanak-kanakan. Namun aku memahami bahwa tidak semua orang dapat hidup tanpa keyakinan dalam Tuhan. Dan aku juga tak percaya ateisme lebih unggul dari teisme. Bagiku itu hanyalah pilihan filosofis. Kukira ateis fanatik sama buruknya dengan teis fanatik. Apa yang kau yakini tidaklah relevan, yang benar-benar penting adalah bagaimana kau menjalani hidupmu.

Asalkan kau tidak jatuh dalam ekstrimisme, kupikir agama Kristen adalah pilihan yang baik. Tetaplah rasional dalam hal ini. Yesus bukan seorang yang fanatik. Belajarlah Kekristenan dari Yesus dan bukan dari penganut Kristen fanatik.

Simpanlah pemikiranmu untuk dirimu sendiri. Tidak ada gunanya memberitahu orang lain mengenai kemurtadanmu. Ada jutaan murtadin yang hidup demikian. Tak ada yang salahnya. Akan tiba waktunya, mayoritas muslim tidak lagi percaya dan bangunan kebohongan akan runtuh dengan sendirinya. Runtuh seperti menara kembar WTC. Kukatakan hal ini sepuluh tahun yang lalu. Kau akan menyaksikannya. Walau mungkin sekarang kau pikir mustahil, kau akan menyaksikannya dengan matamu sendiri. Penipuan ini akan berakhir. Dunia sedang bangkit, demikian juga orang Muslim. Kita perlu suatu cara untuk menyampaikan pesan kita pada massa – jutaan orang. Ada caranya dan proyek ini sedang berlangsung. Sesuatu sedang dimatangkan dan kau akan segera mengetahuinya. Semua orang akan mengetahuinya. Itu akan menjadi akhir dari Islam.

Mengenai naik haji, tetap beritahu orangtuamu alasan serupa yang selalu kau kemukakan. Katakan pada mereka bahwa kau telah bersumpah akan naik haji sebagai seorang wanita yang telah menikah dan kau ingin menepati janjimu. Jangan buang uang yang susah payah kau kumpulkan untuk negara itu. Semakin banyak uang yang diperoleh Saudi Arabia, semakin mereka mendukung jihad, membangun mesjid dan menyebarkan Islam.

Ada psikolog khusus untuk rehabilitasi cult. Ini dapat kau temukan secara online. Hindari pergi ke psikolog Islam. Ia tak akan memahamimu karena ia sendiri seorang pengikut cult. Malah ia akan membebankanmu dgn lebih banyak masalah. Percayalah, kau tidak menderita depresi, tapi kau sedang mengalami kekecewaan. Itu akan memudar saat kau belajar lebih banyak lagi.

Lihat situs-situs berikut:
http://www.csj.org/infoserv_articles/ma ... nefits.htm
http://www.win.tue.nl/~aeb/secul/landmark/forum.html
http://www.cultinformation.org.uk
http://www.icsahome.com/infoserv_profil ... source.asp
Telusuri “cult rehabilitation” untuk link lanjutan.

Salam manis,
Ali
User avatar
duren
Posts: 11117
Joined: Mon Aug 17, 2009 9:35 pm
Contact:

Re: Alisina: Rehabilitasi Ajaran Sesat (Cult)

Post by duren »

Keplok deh tuk translator kita netter Anne =D>

Walau trit mu ini GA BAKALAN LAKU di mata netter muslim , tapi akan selalu ada seseorang yang diam diam mengintip terjemahanmu ini dengan hati yang tergetar menyadari : Apa itu Islam .
F-22x
Posts: 775
Joined: Tue Sep 09, 2008 9:07 am

Re: Alisina: Rehabilitasi Ajaran Sesat (Cult)

Post by F-22x »

anne wrote: Ada aturan emas yang kusarankan untuk kau ikuti, setiap saat kau berada dalam kebimbangan sebagaimana yang seharusnya kau lakukan dalam situasi apapun. Tanyakan pada dirimu, apa yang akan Muhammad lakukan di situasi tersebut, kemudian lakukan yang sebaliknya. Jika kau lakukan ini, kau takkan pernah salah. Apakah sabda Muhammad berkaitan dengan saudara kandung dan orangtua yang kafir? Dia berkata untuk tidak berteman dengan mereka; untuk memutus hubungan dengan mereka, tidak bergaul dengan mereka (Q.3:28). Nah, lakukanlah sebaliknya. Berbakti dan kasihi orangtua serta kerabatmu. Dalam setiap situasi, lakukan yang berlawanan dengan yang dikatakan Muhammad, dan yakinlah bahwa kau melakukan hal yang benar.
Muantep tenan sabda dr alisina ini. :rolling:
Post Reply