Posted by Ali Sina On October 21st, 2011
http://alisina.org/why-are-you-spreading-hatred/
Aku tidak membencimu. Aku membenci agamamu, karena merupakan intisari dari segala yang jahat. Tujuan saya sebenarnya agar engkau melihat kebenaran dan membebaskanmu. Mengapa? Karena selama engkau terinspirasi doktrin jahat seperti Islam, kau akan berpikir jahat dan menjadi jahat. Lihat saja apa yang telah dilakukan saudara seukhuwahmu di seluruh dunia. Tolong jangan katakan mereka telah salah ajaran. Tidak, justru engkau yang salah. Manusia-manusia jahat ini melakukan persis seperti apa yang Muhammad perbuat dan katakan. Tentu kau akan menyangkalnya, karena engkau belum membaca Sira dan Qur’an. Umat Islam sama sekali tidak tahu tentang agama mereka. Jika mereka belajar kebenaran, mereka tidak akan tetap mau menjadi penganut Islam.Dear Ali Sina,
Tak sengaja aku masuk ke situsmu dan kaget membaca artikelmu. Begitu banyak kebencianmu pada kami. Setidaknya, sebagai sesama manusia tidak seharusnya engkau mempermainkan emosi kami.
Siapa bilang? Sangatlah adil mengkritik siapapun. Tak ada yang kebal kritik. Engkau bebas mengkritik saya. Jika kau punya dasar orang-orang akan menyetujuimu, jika tidak, kau hanya berbohong dan tak seorangpun akan memperhatikan apa yang kau katakan. Ngomong-ngomong, aku bukanlah orang yang berkepentingan. Pembicaraan mengenai diriku tidak akan menarik, demikian juga pembicaraan tentangmu. Subjek diskusi kita Muhammad.Kau mungkin seorang ateis, Kristen, Yahudi atau agama lain, tapi tidak adil mempermalukan pendiri agama besar menggunakan kata-kata yang kasar dan tidak bermoral.
Persoalan pengkultusan seseorang dan melindunginya dari setiap kritik adalah sumber keterbelakagan umat Islam. Kebenaran akan membebaskan orang dan kebenaran akan tampak ketika orang mempertanyakan dan mengkritisi apapun dan siapapun.
Ya, kau melakukannya pada orang lain. Berikut kutipan dari Sira. Ibn Ishaq berkata, “Ketika rasul secara terbuka berdakwah ttg Islam sebagaimana Tuhan perintahkan, kaumnya tidak berbalik atau menolaknya, sampai ia bicara merendahkan dewa-dewa mereka. Waktu ia melakukan hal itu, mereka tersinggung dan memutuskan untuk memperlakukannya sebagai musuh.” [Sira, p.118]Kami tidak melakukan ini pada orang lain dengan menghina pendiri agama mereka, malah kami menghormati mereka semua.
Saudara seukhuwahmu membakar gereja dan menganiaya minoritas dimana saja kalian sebagai mayoritas. Inilah yang aku lawan, dan ini tak akan berakhir selama umat Islam sepertimu berpikir bahwa Muhammad adalah nabi.
Aku sepakat bahwa kami mengkritik non-muslim berdasar akal sehat, kami tidak menghina keyakinan mereka, tetapi menunjukkan kesalahan logis mereka. Tapi kau menyerang kehidupan pribadi Rasulullah (PBUH).
Akal sehat? Kau sebut membunuh minoritas ‘berdasar akal sehat?” Lihat apa yang dilakukan umat Islam di Mesir, Iraq, Iran dan tentunya Saudi Arabia thp minoritas? Kaummu hidup dalam dunia khayal penuh tipuan. Apa kau buta, atau pura-pura tak melihat?
Kalian juga menghina para pendiri agama setelah Muhammad, seperti Sikhisme, kepercayaan Bahai dan sekte Ahmadiyah. Kau akan katakan, tapi mereka bukan nabi. Siapa kalian sehingga berhak mengatakan seperti itu? Mereka adalah nabi bagi para pengikutnya sama seperti Muhammad adalah nabi bagi orang Islam. Tapi bagi kalian tidak masalah menghina mereka dan hanya menghormati Muhammad. Para nabi ini layak dihormati karena mereka tidak melakukan tindak kejahatan apapun. Muhammad seorang kriminal. Dia tidak layak dihormati dalam hal apapun.
Engkau membuat pernikahannya dengan Aisha (AS) menjadi masalah besar. Wahai Ali SIna, itu adalah masalah pribadi, ayahnya Abu Bakr (AS) tidak berkeberatan. Jika ada yang berkeberatan seharusnya Aisha pribadi. Aku ingin bertanya, apakah ia pernah mengeluh? Apakah ada catatan sejarah ttg penyesalan dari lubuk hatinya menjadi istrinya, sebaliknya mereka memiliki kehidupan pernikahan yang tentram.
Seorang pria berusia 50 tahun menikahi seorang anak berusia enam tahun adalah masalah besar. Kenyataan bahwa Abu Bakar tidak bermasalah, tidak membuatnya benar. Abu Bakr adalah seorang penganut cult yang mati otak. Penganut cult membiarkan guru mereka berhubungan seks dengan anak-anak dan istri-istri mereka. Bacalah berita ttg cult modern. Ini adalah pola di semua cult modern. Kami menuntut para bajingan yang melakukan hal tersebut, dan fakta para orangtua tsb setuju bukan masalah bagi hukum, malah kami menuntut orangtua semacam itu juga. Sungguh memalukan umat Islam membela kejahatan Muhammad. Aisha tidak secara terbuka mengeluh. Pertama-tama, dia seorang anak kecil yang belum banyak tahu. Dia tidak pernah tahu cara hidup yang benar agar sadar bahwa ia adalah korban. Tapi jangan katakan ia bukan korban. Letakkan dirimu di posisi Aisha. Seorang pria 44 tahun lebih tua darimu menghancurkan masa kanak-kanakmu dan melarang kau menikah lagi setelah kematiannya. Kau menjadi janda di usia 18, dan tak punya kesempatan menemukan pria sejati yang dapat mencintaimu dan berhubungan denganmu. Melakukan ini dengan sengaja adalah kejahatan.
Apa yang Muhammad lakukan pada Aisha adalah sejarah. Yang tragis, umat Islam mengikuti contoh jahat tersebut dan jutaan anak-anak menjadi korban. Tidak! Itu bukanlah masalah pribadi. Memalukan sekali kau melihatnya seperti itu. Memalukan kau kehilangan kepekaan moral dan tidak melihat ada yang salah dalam perilaku tsb. Memalukan bahwa kau menginjak intejensimu dan berpikir kriminal cabul seperti Muhammad dapat menuntunmu ke Tuhan. Tidak Tuan. Muhammad hanya akan menuntunmu ke neraka. Umat Islam tinggal di neraka dunia ini dan jika ada neraka di dunia berikutnya, mereka akan pergi kesana, first class. Surga tidak punya tempat bagi orang-orang ****.
Muhammad mengatakan ia adalah yang terbaik dari semua ciptaan, seorang manusia sempurna dan umat Islam harus meniru dia. Itulah yang tercantum di Qur’an Itulah mengapa insiden pernikahan anak di negara-negara Islam begitu tinggi, sementara hal tsb dihukum di negara beradab.Dan dapatkah kau mengutip ayat di Qur’an yang memerintahkan umat Islam untuk menikahi anak? Tidak, kau tak bisa.
Lihat bagaimana engkau mengungkapkan ajaran jahat ini. “Mengijinkan untuk menerima lebih dari satu.” Jelas engkau malu akan ajaran ini. Tapi sayangnya tak cukup malu. Umat Islam dapat menikahi empat perempuan, atau sebagaimana yang ditafsirkan banyak orang: sebanyak yang ia mampu dan dapat menceraikannya kapan saja. Qur’an juga mengijinkan kaum pria memukuli istri-istri mereka. Ini sama sekali bukan dasar pernikahan bahagia. “Menerima!” huh!Qur’an jelas menganjurkan kehidupan pernikahan yang bahagia dan alami, dengan mengijinkan untuk menerima lebih dari satu, tapi inipun subjektif dan pada umumnya enggan mengikutinya.
Pernikahan seharusnya hanya mengenai dua orang dewasa dan orangtua tidak ada urusan di dalamnya. Anak-anak perempuan bukan komoditas yang dapat dipertukarkan dengan kesenangan, dan anak-anak belum cukup dewasa untuk diizinkan menikah sementara mereka sendiri belum tahu maknanya di saat mereka seharusnya bermain boneka.Pernikahan selalu mengenai orang tua dan kedua pasangan. Kau pasti paham hal tsb karena dulu kau Islam. Lalu mengapa begitu banyak kebohongan dear Sina?
Ini absurd. Kau kelihatannya terpelajar, namun tatkala kau berpikir sebagaimana umat Islam kau menuliskan segala omong kosong. Kalau Qur’an firman Tuhan, maka bukan tergantung pada tiap individu untuk mengambil ayat dan memilih atau menginterpretasikannnya. Sebuah buku pedoman hidup harus tegas dan jelas serta tidak meninggalkan keraguan. Nyatanya itulah yang diklaim Qur’an dan kau mengatakan sesuatu yang berbeda dengan yang dikatakan Qur’an.Qur’an adalah firman Tuhan, tapi terserah pada tiap individu untuk menganalisa dan menentukan apakah isinya benar atau tidak logis.
Ini adalah salah satu kebohongan terbesar yang senang diucapkan umat Islam. Kalau tidak ada paksaan dalam agama, mengapa Muhammad menganjurkan umat Islam berperang dan memaksakan agama mereka pada orang lain? Apa makna jizyah? Apa makna surah 9, Pembebasan? Ini dekrit Muhammad ttg intoleransi. Setengah bagian awal surah adalah ttg mengambil hak orang lain untuk menjalankan kepercayaan mereka. Ada sejumlah buku mengenai serangan tiba-tiba Muhammad, berjudul al Maghazi, dan kau mengatakan padaku tidak ada paksaan dalam agama?Sudah menjadi kewajiban agama untuk menyampaikan firman Tuhan kepada sesama manusia, tapi terserah kepada mereka untuk menerima atau menolaknya. Tak ada paksaan dalam agama.
Mereka melakukannya karena mengikuti ajaran Qur’an dan contoh yang diberikan Muhammad. Kau belum membaca sejarah Muhammad. Aku sudah. Jadi, tolong sebelum mencoba mengatakan padaku apa Islam itu, baca Sira, Tabari, Tabaqat dan Qur’an sialan itu.Ya, benar banyak penguasa tidak mengikuti ajaran Qur’an dan menaklukkan banyak negri untuk keuntungan pribadi mereka. Ini tidak berarti Islam mengajar kita melakukannya.
Kau hidup dalam harmoni karena umat Hindu adalah umat yang toleran. Perlihatkan padaku negara mayoritas muslim dimana non-muslim dapat hidup dalam damai dan harmoni? Di negara tetanggamu Pakistan, gadis-gadis Kristen dan Hindu diculik secara sistematis, diperkosa dan dipaksa menikah dengan pemerkosanya serta dipaksa masuk Islam. Ketika orangtua mereka menemukan mereka, polisi akan membela si pemerkosa dan memperingatkan para orangtua malang untuk tidak menghubungi anak-anak perempuan mereka, karena sekarang mereka sudah ‘muslim’ dan orangtua kafir mereka tidak punya hak lagi atas anak-anak mereka. Hal ini menjijikkan, dan bukannya kau melakukan sesuatu mengenai hal itu dan melaporkannya, tapi kau malah menulis padaku mengatakan aku mempromosikan kebencian. Berhentilah pura-pura ‘polos.’ Hadapi kenyataan dan terimalah fakta kalau teman seukhuwahmu itu jahat, atau tutup mulutmu. Umat Islam tak punya malu. Muslim Arab datang, memperkosa leluhur kita dan membunuh nenek moyang kita, dan kau membela agama mereka. Dimana letak rasa malumu? Dimana letak kehormatan, integritas dan kemanusiaanmu? Apa kau telah kehilangan semuanya?Sina, aku tinggal di negara sekuler, India, Kami hidup dalam harmoni dengan banyak budaya.
Umat Islam menang lewat teror dan penipuan. Itu akan berakhir. Kebenaran tampil dan orang-orang baik sedang meninggalkan Islam. Putuskan sendiri. Apakah kau seorang manusia baik? Kalau demikian tinggalkan agama kejahatan sialan itu dan bergabung dengan kami. Jika kau jahat biarlah dunia mengetahuinya. Orang-orang baik meninggalkan agama kebencian ini segera setelah mereka mengetahui kebenarannya.
Ini semua berhubungan dengan agama. Bacalah Sira dan kau akan lihat apa yang dilakukan orang-orang Pakistan disebabkan Islam. Zakir Naik bukan orang Pakistan dan ia mendukung terorisme serta mengatakan setiap umat Islam seharusnyalah menjadi teroris. Kau pikir darimana ia mendapat ide tsb? Ia mendapatkannya dari Islam!Sekarang saudara Hindu kami mencurigai kami karena beberapa beberapa elemen teroris yang dipromosikan saingan lama kami Pakistan, untuk menghancurkan kedamaian kami. Orang-orang ini gila. Apa hubungannya dengan agama? Pakistan tidak mampu mengendalikan rakyat mereka sendiri dan mereka menyerang kami dengan terorisme untuk kepentingan politik mereka.
Itulah perbedaan antara kau dan aku. Aku tak dapat membenci orang. Aku menyalahkan mereka atas apa yang mereka lakukan tapi bukan membenci mereka. Dan ya, orang Palestina dan Arab penuh dengan kebencian karena Islam. Jika mereka meninggalkan Islam, mereka sama seperti orang lain. Kau tidak menyukai Arab padahal mereka manusia dan membela Islam padahal cuma sebuah ideologi. Nilai yang kau anut terbalik. Manusia yang harus dihargai bukan ideologi. Kau boleh saja tidak menyukai bahkan membenci ideologi apapun, tapi kau tak boleh membenci manusia. Islam seperti penyakit. Aku membenci penyakit ini tapi bukan pasiennya, sedangkan kau membenci manusia.Orang-orang ****. Secara pribadi aku tidak menyukai orang Arab dan Palestina, mereka tidak mempunyai akar Islam di dirinya juga tidak memiliki nilai-nilai kemanusiaan. Itulah masalah mereka bukan Islam.
Mengapa aku harus peduli dengan perasaanmu? Aku disini tidak untuk menjaga perasaanmu saat kau seharusnya menjaga perasaanku? Ini argumentum ad misericordiam. Kita harus menyatakan kebenaran bahkan jika kebenaran itu menyakitkan, biarlah sakit. Kebenaran melukai perasaan tapi kebohongan membunuh orang. Keterbelakangan, penganiayaan, kekejaman, huru-hara dan terorisme di kalangan muslim semuanya disebabkan oleh Islam. Mana yang lebih baik? Jika aku menyatakan kebenaran perasaanmu terluka, tapi kau akan bangkit mengatasinya dan bebas serta hidup tentram dalam harmoni dengan sesama. Pada akhirnya kau akan berterimakasih padaku, seperti banyak yang lainnya. Atau, kau akan terus hidup dalam kebohongan dan terus melakukan kejahatan seraya berpikir kau sedang menjalankan perintah Tuhan. Mana yang lebih baik?Jadi Sina, tolonglah jangan mempermainkan perasaan kami dengan menghina Nabi tercinta kami, karena hal itu amat menyakitkan bagi kami.
Tidak ada yang tidak bermoral atau tidak etis dalam menyampaikan kebenaran. Orang-orang tidak membenci muslim disebabkan apa yang kutulis. Orang-orang membenci mereka karena mereka teroris atau pendukung teroris. Aku membantu dunia melihat bahwa muslim hanyalah korban kebohongan dan sekali lepas dari kebohongan ini mereka akan hidup sebaik orang lain.Kau punya hak mempromosikan ide-idemu yg menentang Islam dengan logikamu, tapi harus di atas dasar yang bermoral dan sehat. Kau mungkin tidak punya masalah tapi jangan meracuni hati orang dengan kebencian thp kami. Kita sudah hidup di dunia yang sensitif dan kau menuang minyak di atas api. Tolong jangan lakukan ini.
Keyakinan yang kuat bukanlah suatu kebaikan tapi sesuatu yang buruk. Seperti ditulis Bertrand Russell, “Keseluruhan masalah di dunia, orang-orang **** dan fanatik selalu begitu yakin diri, sementara orang yang lebih bijak begitu penuh dengan keraguan.”Kau tahu pasti bahwa muslim adalah keyakinan yang kuat, banyak yang tersinggung oleh cara-caramu sementara lainnya tertekan dan mereka yang berani meragukan para ulama, berada dalam ancaman kaum radikal.
Aku tak dapat mengubah orang-orang ****, tapi ada banyak orang bijak yang berpikir Islam agama yang baik. Aku bertujuan menyadarkan mereka.
Apakah fakta umat Islam menganiaya dan membunuh murtadin merupakan alasan bagus untuk mengatakan tak ada yang buruk dengan Islam? Ini absurd. Aku menyarankan para murtadin untuk berhati-hati dan memastikan mereka tak akan ditemukan dan hidup mereka tidak dalam bahaya. Kenyataan bahwa umat Islam membunuh murtadin, bukan alasan bagus untuk menghentikan kritik thp cult jahat mereka. Justru karena itulah kami mengkritiknya.
Mengapa mereka tidak boleh melihatmu dengan curiga? Jika kau mengikuti Muhammad, kemungkinan kau adalah teroris. Mengapa seseorang harus mempercayaimu? Ini solusinya: Stop jadi penganut Islam. Kau ingin memuliakan seorang teroris dan di saat yang sama berharap dihormati. Itu tidak rasional.Sahabat non-muslim akan melihat kami dengan curiga, jadi kau tidak mendukung masyarakat tapi malah meningkatkan ketegangan.
Seperti berkata aku seorang anggota mafia yang cinta damai dan sahabat kartel narkoba yg tidak berbahaya, dan dengan membicarakan hal buruk ttg organisasi gangster saya kau membuat orang-orang mencurigaiku. Persetan, Aku ingin orang-orang curiga padamu. Kau mencurigakan. Jika kau percaya yang dikatakan Muhammad, mengapa orang harus percaya padamu? Dan jika tidak, mengapa kau menyebut dirimu umat Islam? Kau tak bisa menjadi anggota kafilah sekaligus rekan pencuri. Kenyataannya, Islam dan agama Thugee (sejenis cult semi-Hindu dengan sistem pembunuhan dan perampokan sangat terorganisir, dilarang di India di abad ke-19--anne) sangatlah mirip.
Bagus. Persis itulah yang kuinginkan. Semakin kau rasakan tekanan itu semakin terbuka kesempatan kau keluar dari cangkangmu. Aku tak ingin kau terlalu nyaman sebagai umat Islam. Aku ingin kau merasa gerah dan melakukan sesuatu.Kau mungkin bilang bahwa kau sedang mencoba mencerahkan umat Islam dan mengakhiri Islam, hanya Allah yang tahu, tapi akibatnya justru berlawanan, kami semua dianggap teroris setidaknya dalam ‘hati’ non-muslim.
Dia sebenarnya tipikal ulama Islam. Aku belum bertemu ulama Islam manapun yang tidak menggunakan taktik serupa dalam satu atau lain bentuk.Satu hal yang aku suka adalah pandanganmu ttg Zakir Naik. Aku juga punya pendapat sepertimu. Ia bukan seorang ulama dan ia harus menghentikan tipu muslihatnya saat berdakwah dan berdebat ttg Islam. Ia menggunakan perumpamaan untuk pertanyaan ‘X’ waktu menjawab pertanyaan ‘Y’.
Aku melihat masalah ini dengan serius dan satu-satunya solusi layak dan realistis yang kutemukan adalah mengatakan kebenaran pada orang-orang. Ada banyak orang yang mencoba menutup-nutupi masalah. Mereka menyalahkan muslim ‘radikal.’ Tapi itu sebuah kebohongan. Umat Islam sama seperti orang lain. Kita semua sama. Satu-satunya yang membedakan adalah keyakinan kita. Islam radikal. Tak dapat direformasi dan tak ada harapan masa depan bagi Islam yang damai. Islam harus diekspose dan muslim harus disapih darinya. Ketika kebenaran diungkapkan, sebagian besar muslim akan meninggalkan Islam dan masalah terselesaikan. Aku tak mengatakan kita harus memaksa muslim keluar dari Islam. Jika ini solusi yang layak aku akan menyetujuinya bahkan jika bertentangan dengan prinsip-prinsipku. Tapi ini tidak layak. Ini dicoba di Iran 70 tahun yang lalu dan lihatlah apa yang terjadi. Kita harus menyapih muslim dengan mengatakan kebenaran bukan dengan kekerasan. Aku juga berpikir mempermalukan mereka adalah strategi yang baik. Hal ini memaksa mereka untuk membela Islam dan mereka akan melihat semuanya adalah kebohongan.Bagaimanpun SIna, tolong pertimbangkan ini sebagai permintaan, lihatlah masalah ini dengan lebih serius, kau mungkin tidak tahu dampak sampingnya karena kau hidup di barat. Namun, ada banyak wilayah sensitif dalam berbagai aspek. Aku tak meminta kau menutup situsmu
Aku tak pernah mengangkat kebencian terhadap muslim. Sebaliknya, mereka yang membaca artikelku paham bahwa muslim hanyalah korban dan jangan salahkan mereka.
Dan inilah yang kulakukan. Aku minta maaf jika jawabanku tidak menyenangkan bagimu. Tapi bagaimanapun ini adalah kebenaran.Aku tak memintamu mempertanyakan filsafat Islam. Aku hanya minta kau berhenti menggunakan kata-kata kasar dan yang tidak bermoral. Kau bisa mengutip dari Qur’an, Sira dan Hadist mengenai Nabi tercinta kami dan biarkan pembaca yang menilai, biar mereka memutuskan apakah ia seorang nabi atau bukan. Tolong jangan kau yang memutuskan dan memberi semua gelar dan julukan yang tidak pantas untuknya. Aku sudah sangat jujur padamu dalam pandanganku. Jika kau punya waktu menjawab. Aku berharap tindakan yang menyenangkan darimu.
Salman
India
Salam,
Ali Sina