Ayat ini berisi kewajiban kepada Allah dan kewajiban berbuat baik kepada sesama manusia (muslim dan non muslim)."Dan sembahlah Allah serta jangan menyekutukan sesuatu denganNya. Juga berbuat baiklah kepada kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat, tetangga yang jauh, teman seperjalanan, sepekerjaan, sesekolah dan lain-lain- orang yang dalam perjalanan dan lalu kehabisan bekal , hamba sahaya yang menjadi milik tangan kananmu." (an-Nisa': 36)
Namun, ada batasan berbuat baiknya kepada non-muslim.
Berbuat baik kepada non-muslim yang tidak memerangi umat muslim karena agama islam
Sebagaimana tercantum dalam ayat ini:
Umat muslim dapat berbuat baik kepada orang2 kafir, namun Allah SWT hanya melarang untuk menjadikan mereka sahabat dekat/ sahabat karib/ teman dekat/ teman kepercayaan“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.” (QS.60:8)
Jika non-muslim itu termasuk orang tua sendiri, seorang muslim wajib berbuat baik kepada keduanya dan juga mematuhi mereka, namun tidak boleh mematuhi mereka dalam mengerjakan maksiat.“Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. Dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan merekapun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan yang beruntung.” (QS.58:22)
Dan saya rasa, jika ada orang lain yang memusuhi anda atau yang memerangi anda karena keyakinan anda, anda pastinya tidak akan pernah menjadikan mereka sebagai teman dekat anda, iya kan?“Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu- bapaknya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku-lah kembalimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS.29:8)
Umat muslim diwajibkan berbuat baik bukan karena apa-apa, melainkan karena Allah SWT. Allah menyukai orang2 yang berbuat kebaikan.
Sehingga tidak ada rasa pamrih kepada manusia lain“(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.”(QS.3:134)
Oleh karena itu, tidak ada disebutkan dalam Al-Qur’an:
seperti engkau ingin orang lain berbuat baik kepadamu...
jika terdapat kalimat ini, timbullah yang namanya rasa pamrih atau menginginkan orang lain berbuatbaik juga. Menolong orang, agar suatu saat nanti ditolong orang.
Ada kata “ingin”, ini menunjukkan suatu harapan yang akan terjadi atas perbuatan yang telah dilakukan.
Utk kalimat ini
Ini tidak bisa digeneralisasikan. Karena nanti ada celah2 yang tidak sesuai dengan pemikiran akan berbuatbaik. Dan perlu penjelasan tambahan, ada kriteria tertentu."Perlakukan orang sebagaimana kau ingin diperlakukan."
Misalnya.
Setiap orang pasti punya pendapat yang berbeda apakah ini perbuatan baik atau buruk.
Contoh tentang rokok.
Seandainya anda suka merokok, dan orang yang suka memberi.
Kebetulan anda punya teman yang tidak suka merokok dan benci dengan rokok.
Suatu ketika anda menawarkan rokok kepada teman anda itu, dalam pikiran anda, itu hal yang baik. Namun di saat yang sama, dalam pikiran teman anda, bahwa anda menawarkan sesuatu hal yang buruk untuk dirinya.
Intinya, perbuatan baik menurut akal manusia adalah bersikap relatif.
Suatu perbuatan dianggap baik menurut akal diri sendiri, tetapi belum tentu baik menurut akal orang lain.
Sebagai contoh, kebiasaan orang barat seperti seks di luar nikah pascapuber adalah suatu hal yang wajar dan baik menurut mereka, menganggap bahwa ia normal. Namun di sisi lain, ada sebagian berpikiran ada dampak buruk yang datang akibat perbuatan itu.
Nah, itu adalah salah satu contoh.
Begitupula di dalam ajaran islam,
Wajib berbuat baik kepada orang lain, namun ada penjelasan tambahannya.
Misalnya
Apakah boleh juga berbuat baik kepada orang yang ingin memerangi anda?
Maukah anda berbuatbaik kepada orang yang sedang menjajah dan memeras kekayaan anda?
Dan itu semua butuh penjelasan lebih lanjut.
Tidak lah mengapa kalau ayat pada surat an-Nisa': 36, yg menurut anda belum ”mengena” The Golden Rule berdasarkan artikel di awal. Itu hak anda untuk berpendapat, saya hargai itu selama anda menghormati islam dan saya pun menghormati agama anda yang sedang dianut (emang anda agama apa?)
Yang jelas, saya sependapat dengan anda bahwa ayat (an-Nisa': 36) ini suatu nasehat yang baik.Bagimu agamamu dan bagiku agamaku
(QS 109: 6)
Bagi kami amal-amal kami dan bagi kamu amal-amal kamu.
Tidak (perlu ada) pertengkaran di antara kami dan kamu.
Allah mengumpulkan kita dan kepada-Nyalah kembali (putusan segala sesuatu)
(QS Al-Syura [42):15).