Wawancara dgn A SINA ttg Islam & Muslim di Eropa**

SAMBUTAN, PENJELASAN, artikel dan debat dari PENDIRI SITUS; ALI SINA. Artikel2 A Sina lainnya masih bisa ditemukan dalam Ruang REFERENSI sesuai dgn topiknya.
Post Reply
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Wawancara dgn A SINA ttg Islam & Muslim di Eropa**

Post by ali5196 »

http://www.faithfreedom.org/oped/sina60219.htm

Wawancara dgn Ali Sina ttg Muslim di Eropa
By Jarek N.


19 Feb 2006

Jarek N.
Q01: Anda sering mengatakan bahwa Islam adalah aliran bahaya yg mengajarkan kekerasan. tapi banyak pakar Islam mengatakan ini hanya salah pengertian oleh segelintir teroris yg salah kaprah. Mereka mengatakan bahwa Islam adalah agama damai dan toleransi. Bahkan dlm bahasa Arab, kata “islam” sebenarnya berarti “damai”.

Bgm anda dpt menjelaskan beda pandangan antara anda dan mereka ini ?


SINA:
Islam bukan berarti damai. Islam berarti tunduk/takluk (submission). Kata “peace” bagi Muslim memiliki arti lain. Damai, menurut Muslim, hanya akan tercapai jika seluruh dunia tunduk/takluk pada Islam, saat anda jadi budak dan Muslim jadi majikan.

Muslim tidak dapat menawarkan perdamaian. Mereka hanya dapat menawarkan gencatan senjata. Lihat saja pemimpin baru Hamas yg, paling tidak, jujur. Mereka memaparkan secara jelas dan terbuka konsep "damai" Islam; mereka tidak akan menghentikan upaya mereka menghancurkan Israel, tetapi selama mereka lemah dan sadar bahwa mimpi ini belum dapat diwujudkan, mereka mengadakan gencatan senjata. Tetapi begitu mereka merasa kuat, mereka akan memberanguskan Israel. Inilah "damai" yg dimaksudkan Islam.

Muhamad membagi dunia kedalam dua bagian: Darus Salam (Medan Damai) dan Dar al Harb (Medan Perang). Semua negara dimana Islam belum berkuasa adalah Dar al Harb. Setiap Muslim wajib melancarkan Jihad dlm Dar al Harb, menjatuhkan pemerintahan sah dan memaksa rakyat agar takluk pd Islam. Inilah damai yg diakui Islam.


Ini konsep "damai" a la Islam dlm Q2.193:
And fight them until fitnah is no more, and religion is for Allah.
Dan perangi mereka sampai tidak lagi ada fitnah, dan kepercayaan adalah pada Allah.

Apa arti fitnah? Fitnah berarti perlawanan. Dlm terminologi Islam, ini berarti menolak Islam. Contoh, di mata Islam, situs ini adalah fitnah.

Semua penerjemah Quran menerjemahkan "fitnah" sbg "penindasan" atau "hukuman" atau "kerusuhan" dsb. Ini adalah bohong gaya Islam, yg dikenal dgn nama "taqiyya". Muslim harus bohong utk menyembunyikan sifat Islam sebenarnya dari pembaca di Barat.

...

Semua Muslim tahu arti "damai" a la islam. Mereka juga tahu bahwa non-Muslim memiliki pengertian berbeda terhdp kata ini. Jadi, mereka mempromosikan Islam sbg agama "damai" utk menipu Barat.
Mereka juga mengatakan bahwa asal kata "Islam" adalah "Salam". Tetapi "Islam" sendiri berarti tunduk dan walaupun "salam" berarti damai, keduanya tidak berhubungan satu sama lain.

Jarek:
Q02: Muslim sering menekankan bahwa Islam melarang berbohong. Namun menurut anda, kalau Muslim mengatakan Islam tidak biadab mereka itu berbohong ? Anda bilang tujuan mereka adalah membohongi Barat. Anda bisa buktikan ini ?

SINA:


Ada ajaran dlm Islam yg dinamakan TAQQIYA. Ini berarti menipu atau menyembunyikan kebenaran atau agama/keinginan anda dgn tujuan menipu musuh. Menurut Muhamad, semua larangan akan dibatalkan kalau tujuannya adalah demi kemajuan Islam. Jadi Muslim boleh bohong, mencuri, membunuh dan memperkosa tanpa sedikitpun merasa bersalah, karena mereka yakin bahwa mereka benar.

Contoh: Seorang tukang penjual daging hewan tidak sedikitpun merasa bersalah kalau memotong kambing. Masyarakat juga tidak menganggapnya sbg penjahat, melainkan seorang yg memberi pelayanan. Sang tukang jual daging itu tidak merasa bersalah karena kompas baik-buruknya tidak mengatakan bahwa ia salah. Begitu juga dgn pemakan daging. Kami tidak merasa bersalah kalau makan daging. Tapi berbeda dgn orang Hindu. Jadi beda antara kita dan orang Hindu adalah bahwa kompas moralitas kita berbeda, menunjuk ke arah berbeda. Apa yg dianggapnya buruk, bagi kami normal2 saja.

Nah, banyak orang sudah menonton video pemenggalan kepala yg dibuat para Jihadis. Anda melihat bahwa selama aksi yg paling biadab ini, yi.pembunuhan berdarah dingin seorang manusia, Muslim mengelu2kan nama Allah. Ini menunjukkan bahwa mereka tidak melihat ini sbg hal biadab. Malah sebaliknya, bagi mereka ini sama saja dng sholat. Kompas moralitas mereka tidak mengatakan bahwa mereka melakukan kesalahan. Kompas moralitas itu ditentukan oleh Quran yg dianggap maha suci oleh Muslim.

Begitulah, spt juga anda dapat memakan hamburger dgn enteng, Muslim juga dgn tenang bisa membunuh non-Muslim tanpa ragu2 karena ia tidak melihat kesalahan dlm tindakannya. Baginya nyawa seorang non-Muslim tidak lebih dari nyawa ayam.

Memang tidak semua muslim membunuhi non-muslim spt ayam. Ini karena non-Muslim masih berguna bagi Muslim.

Dunia Islam adalah dunia yg sama sekali berbeda dalam nilai dan moralitas. Muslim memandang dunia dari kaca mata Islam dan semua yg mereka lihat memang kabur. Itulah satu2nya realitas yg mereka kenal.
Islam adalah titik referensi mereka. Kalau mereka membantai anak2 sekolah, mereka yakin bahwa mereka tidak melakukan tindakan jahat, melainkan memenuhi suruhan agama.

Oleh karena itulah Muslim adalah manusia bahaya. Apa yg membedakan kita, manusia, dari hewan adalah kesadaran kita. Begitu kita kehilangan kesadaran, kita kehilangan kemanusiaan kita. Tanpa kesadaran, manusia bisa lebih bahaya dari binatang. Hewan membunuh utk makan, manusia membunuh demi ideologi. Hewan paling tidak akan berhenti membunuh kalau perutnya kenyang. Muslim tidak akan berhenti membunuh sebelum seluruh dunia tunduk pada tujuan agama mereka.

Anda perlu bukti ? Bukti berlimpah. Imam Ghazali, pakar Islam paling berotoritas mengatakan : "Membohong diijinkan jika tujuannya sah."("When it is possible to achieve such an aim by lying but not by telling the truth, it is permissible to lie if attaining the goal is permissible". Lihat [1] Ahmad Ibn Naqib al-Misri, The Reliance of the Traveller”, diterjemahkan Nuh Ha Mim Keller, Amana publications, 1997, section r8.2, hal 745)


Q03: Islam menyatakan diri sbg agama yg paling pesat pertumbuhannya didunia. Banyak orang barat masuk Islam. Menurut anda, mengapa agama ini menarik begitu banyak peminat ? Apa keuntungan Islam bagi pengikut2 baru ini ?

SINA:


Islam memanfaatkan 2 kesalahan struktural dlm masy Barat; "political correctness" (PC) dan menurunnya moralitas.

Political correctness adalah penyakit intelektual (an intellectual sickness). Ini merupakan kebiasaan barat yg membahayakan karena PC adalah larangan terselubung terhdp pengungkapan kebenaran kalau2 kebenaran itu menyinggung perasaan orang lain. Kelemahan Barat ini dimanfaatkan Muslim. Lihat saja huru-hara yg diakibatkan kartun2 Muhamad. Muslim menghina semua agama lain. Quran sendiri adalah penghinaan terhdp Yahudi, Kristen dan semua non-muslim. Yahudi disebut sbg monyet, babi dan tikus. Semua non-muslim adalah najis dan bahan bakar neraka. Quran bahkan menyuruh Muslim agar memerangi semua non-muslim, memancungi ujung jari mereka, memenggal kepala mereka, pantek mereka di salib dan perlakukan mereka dgn keras (5:33, 9:14, 9:73). Tetapi, begitu Muslim dikritik, mereka histeris tidak karuan.

Pada pertemuan OIC, pemimpin2 Muslim memutuskan utk memanfaatkan kelemahan orang Barat. Dan orang Barat yg sangat PC ini tidak sadar bahwa ini taktik jihad utk menundukkan non-Muslim. Mereka sampai jungkir balik meminta maaf utk menenangkan Muslim. Ini oleh Muslim dianggap kemenangan bagi Islam.

Political correctness adalah kelemahan utama ethos Barat. Malah ada beberapa negara Barat yg memberlakukan UU anti penghinaan terhdp Islam (blasphemy laws). UU ini akan menghukum anda jika anda mengatakan sesuatu yg negatif ttg Islam (lihat Australia, negara bagian Victoria, lihat juga Italia). Oriana Fallaci dituntut ke pengadilan di negaranya sendiri, Italia, karena menulis The Force of Reason. Ini berarti, kebenaran ttg Islam tidak bisa disuarakan, sementara Muslim
diberikan kebebasan total utk menyebarkan agama mereka dgn kebohongan. Dimanapun kebenaran ditekan, disitulah Islam subur. Itulah alasan mengapa orang Barat tertarik pada Islam. Mereka dibohongi.

Belum lagi amoralitas yg kelewatan di barat. Pornografi lewat TV, internet, majalah dsb dilindungi karena dianggap kebebasan menyatakan pendapat. Agama Yahudi dan Kristen yg mempromosikan moralitas dan nilai2 kekeluargaan malah diserang. Aneh memang bahwa di Barat spt juga di negara2 Timur Tengah, adalah sangat pantas/politically correct utk memaki2 Judaisme atau Christianity, tetapi kalau menyangkut Islam, tidak ada yg berani berbunyi negatif sedikitpun.

Tanyalah kpd orang2 Barat mengapa mereka masuk Islam. Baca cerita Cat Stevens (kini Yusuf Islam), John Walker Lindh (anggota Taleban asal AS), Yvonne Ridley (wawancara BBC yg ditangkap Taliban di Afghanistan dan masuk Islam), Muriel Degauque (wanita Belgia yg menjadi suicide bomber barat pertama yg membunuh 6 orang di Iraq).

Mereka semua berasal dari keluarga2 broken-home, tanpa pengajaran moralitas yg kuat. Seblum masuk Islam, mereka semua terjebak sex bebas, alkohol dsb. John, pd usia 16 mengalami trauma menyaksikan ibunya diceraikan ayahnya yg kemudian hidup dgn pacar homonya. Orang2 ini kesemuanya mencoba melarikan diri dari kehidupan amoral mereka. Mereka tidak berani ke Gereja/Sinagog, karena nanti ditertawakan. Karena Islam belum begitu dikenal di barat, mereka
kemudian tertarik (Sama spt Madonna yg tertarik pada sekte Kabalah yg kurang dikenal itu).

Mereka semuanya muak dgn amoralitas di Barat dan mereka terpaksa beralih dari satu keadaan ekstrim kpd keadaan ekstrim lainnya.

Kevakuman moralitas inilah yg mendorong orang lari kpd agama.
(PS: Dan yang tidak pernah diberitakan adalah jumlah orang yg meninggalkan Islam. Ini karena hukuman bagi murtad adalah mati.)

Jarek:
Q04: Anda mendorong agar orang mencemoohkan Islam. Dgn ini anda mengira bahwa Muslim akan semakin malu akan agamanya dan meninggalkan Islam. Namun, kartun2 yg diterbitkan Jyllands Posten hanya sepele, tapi reaksi Muslim sangat keras. Muslim diseluruh dunia bereaksi persis sama dan membunuhi lusinan orang Kristen. Kelihatan juga bahwa kepercayaan Muslim semakin kuat.

Bgm anda menjelaskan ini ?

SINA:


Mengapa anda mengira Muslim bereaksi dgn kekerasan ? Ini karena tombol lemah mereka terpencet. Kalau anda manusia kuat, anda bisa menahan pukulan/kritik. Tetapi kalau anda punya tombol lemah, anda dgn mudah terbanting. Muslim melakukan kekonyolan besar dgn menunjukkan kelemahan mereka. Sekarang seluruh dunia tahu apa yg membuat mereka gelagapan. Kalau anda menemukan titik lemah musuh, disitulah anda harus memukulnya bertubi2.

...
Mengapa kita harus meneruskan kampanye menghina Muslim ? Karena kita harus menghancurkan identitas palsu Muslim. Kalau identitas itu hancur, maka tidak ada lagi yg dapat dijadikan pegangan oleh Muslim.
Mereka harus dipaksa melihat bahwa nabi mereka yg narcissis itu tidak lebih dari obyek pemujaan macam berhala dan juga tidak lebih dari seorang penipu dan pelawak. Ini tidak dapat dilakukan melalui argumen logis saja tetapi perlu juga dgn menunjukkan betapa konyolnya nabi dan ajarannya itu. Muhamad adalah seorang idiot, psychopath, dan tukang mengkhayal (a crackpot!). Ia perlu ditertawakan dan ditolak.

Lucu bukan pernyataannya ttg membelah bulan, menaiki langit ketujuh, naik punggung kuda yg berwajah manusia dan berbincang2 dgn hantu2 yg mengaku nabi yg mengatakan padanya agar mengadakan tawar-menawar dgn Tuhan agar mengurangi sholat dari 50 ke 5 kali per hari ? Apakah Tuhan lebih tolol dari nabi2nya ? Seluruh Quran adalah lelucon besar. Kalau tidak berisi kekerasan, Quran akan menjadi buku KOMIK terbesar yg pernah ditulis.

Tidak sulit utk menghancurkan Islam. Islam adalah hasil ego seorang megalomaniac psychopath. Muhamad adalah orang gila yg mencintai diri sendiri. Spt juga balon besar yg bisa pecah karena tusukan jarum mungil, Islam mudah dipecahkan dgn menusuk kepribadian penciptanya dan robot2 pengikutnya.

Malu adalah obat manjur. Ini saya alami sendiri. Saya malu karena Islam; saya malu dgn apa yg dilakukan dan diajarkan Muhamad. Malu saya harus nungging2 memuja seorang pedofil. Anda tidak sudi memuja seorang pedofil, bukan ?

Malu memang akan berhasil pada orang yg tahu malu. Mereka2 ini yg ingin saya selamatkan dari Islam. Tapi bagi orang yang tidak tahu malu, ini tentu percuma saja. Biarlah orang2 tolol itu tetap terkutuk sbg Muslim. Situs saya ini hanya ingin menyelamatkan orang2 intelek dan baik2
yg bukan menjadi Muslim karena pilihan pribadi.

Saya mengenal betul psychology Muslim. Mereka tong kosong berbunyi nyaring. Sok jago dan sok tahu. Tapi nyali mereka kecil. Jangan megnanggap enteng kekuatan mengejek (THE POWER OF RIDICULE)

bersambung
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

http://www.faithfreedom.org/oped/sina60219p7.htm

Jarek:
Tetapi tidak semudah itu mendeportasi Muslim dari Eropa. Bgm dgn generasi Muslim kedua dan ketiga ? Kalaupun Muslim tidak mematuhi peraturan kami, paling tidak kami mematuhi peraturannya.

Sina:


Dan itulah kelemahan anda !

Katakanlah, anda main catur dgn seorang anak. Anda mematuhi peraturan, tetapi ia tidak. Siapa menurut anda akan menang ? Andainya tim sepak bola anda ebrmain melawan tim lain. Tim anda mematuhi peraturan, tim lainnya tidak. Jelas mereka akan menang, bukan ?
Ini perang. Tapi ini bukan perang baru. Perang ini berusia 1400 tahun.

Dari sejarah, pihak non-Muslim bersusah payah mencoba menahan diri.
Mereka jelas menganggap kecil sifat biadab Islam.Mereka tidak mengerti bahwa lawan mereka adalah Muslim dan oleh karena itu lebih parah dari binatang. Kalau tidak, bagaimana mungkin Muslim bisa menaklukkan bangsa yg jauh lebih hebat dari diri mereka ? Ini karena sejak permulaannya, mereka bermain kotor dan tidak mengindahkan peraturan manapun. Non-muslim mematuhi peraturan dan akibatnya mereka kalah melawan Muslim yang bertindak seenak perut mereka.

Satu2nya peraturan yg dikenal Muslim adalah utk MENANG. Caranya, mereka tidak peduli. Semua peraturan bisa dilanggar selama mereka bisa memenangkan peperangan. Mereka boleh bohong, menipu, menyerang secara tiba2, menggunakan terror, membantai anak2 dan membom penduduk sipil. Muslim bahkan boleh saling membunuh selama ini meningkatkan kemungkinan mereka utk menang.

Spt dalam permainan catur, pihak tumbal/korban tidak dipedulikan. hanya satu hal yg penting, yaitu kemenangan. Muslim tahu bahwa lewat kerusuhan dan kekacauan, dimana tidak ada peraturan, kemungkinan mereka menang semakin bertambah. Lihat saja di Irak sekarang, Muslim bunuh Muslim, bukan ? Inilah bukti saya.

Mereka ingin mengalahkan AS, menghancurkan demokrasi dan mengakibatkan perang saudara. kalau ini memerlukan korban sesama
Muslim, ini sah2 saja.

Apa yg menghentikan Muslim adalah KETAKUTAN. BUkan hanya ancaman kosong, tetapi ketakutan nyata.

Whatever it takes to strike fear in the hearts of the jihadis and the Muslim bullies must be done. This means monitoring the talks in all the Mosques and with the first incitement to violence, not only deport the Mullah but also shut down the mosque. This means decaling CAIR and its counterparts in other countries, enemies of democracy and ban them. This means declaring the hate laden verses of the Quran anti-constitutional and remove them from the Quran. Of course that won't be possible and therefore the entire Quran should be declared anti-constitutional and banned.

Muslims in the Western countries must be summoned to pledge their oath of allegiance once again and they must undergo intense detoxification. If they waiver, they should be sent home. The bottom line is that Muslims must start fearing our laws in order to be able to respect them. The details of how this fear should be implemented, should be worked out by the politicians.

If they do not have loyalty to the people, culture and constitution of the country in which they live, they are traitors. Those who strive to undermine our security and overthrow our governments are the fifth column. Send them to the countries of their parents. The governments in those countries know how to deal with problematic people a la Musulman. That is how Muslims can be brought in line, not through democracy and human rights, which they sneer at. Perhaps you have to give these countries some economic incentives to take in these discontent Muslims. That would be well-spent money. What they would do with them is their business. They are all Muslim brothers. Let them handle this among brothers, the Islamic way. Turn them over and forget about them.

Our governments’ first duty is to save the lives of the law abiding people and our democracy. WE are the people. WE are the ones who are working and paying taxes. WE are the ones who pay the salaries of the politicians and it is OUR tax money that maintains these trouble-making Islamic handlooms and thugs. They are mostly bums and a drain on our welfare systems. They are parasites. Study after study show that Muslims in Western countries contribute less to the economy than they receive. Enough is enough. If they don’t like it here, round them up and send them back. If they do not want to integrate, they should pack up and go where they can feel at home.



If a pack of hungry wolves raid a village, the authorities have the obligation to protect the people and not the wolves. These Islamists who threaten us with holocausts and nine elevens have no right to live among us. It is the duty of the governments to protect our safety. This is a war. We need protection from our enemies.

Once the table is turned and the bully realizes that he is in serious danger, he will change his way and becomes as docile as a pussy cat.

Sacrifice a few, to set the example for the rest. They will get the message and will mend their way. That is the language Muslims understand. Bully knows the language of fear very well. He speaks fear and responds to it.

Tough problems require tough measures. These solutions may not please the lily-livered and the politically correct fools but the alternative is worse. The alternative is civil war and rivers of blood in our streets. If we don’t address the problem of Muslims in the West soon, the riots we witnessed in France a few months ago will turn into civil wars all across the Europe and the bombings we saw in Madrid and in London will become daily events. When Muslims threaten you, take it seriously.

What would happen if you do nothing? If the governments do not take action to subdue the Islamic bullies, people will rise and take the matter in their own hands and chaos will ensue. Nothing is more dangerous than doing nothing. We are already seeing the sign of discontent among the people in Australia , and several countries in Europe . It would be foolish for the governments to not take drastic action to reduce the threat of Islam. If vigilantism takes root, it would be their fault. The handwritings are on the wall. Only a blind can’t see them. The governments must show leadership. Immediate and drastic measures are needed to bring the situation under control. We will have to get tough with the bully if we want to tame him. An ounce of preventions is worth more than a pound of cure.



At the same time everyone must realize that this is not an ethnic war. Our greatest allies are the ex-Muslims. Many of them are in grave danger including from their own families. Women are particularly vulnerable. Protection must be provided for them and it must be safe and easy for them to leave Islam and even their fanatical families. They are our greatest assents. They are the unsung heroes who have valiantly broken their own shackles and can help others to break theirs. If the civil war is to be averted in Europe, it is thanks to them. The future of mankind and its peace depends on them. Islamic terrorism will be defeated, when a great number of Muslims start leaving Islam. We have to make this exodus as easy as possible.

Do not confuse the ex-Muslims with the so called "moderate Muslims". There is no moderation in Islam. The correct word for moderate Muslim is hypocrite Muslim. Hypocrite Muslims are worse than the fanatical Muslims. They deceive you to stab you in the back.

We must also encourage the debate on Islam. Is Islam a religion or a political movement in the guise of religion? What is the ultimate goal of Islam? Isn't it true that Muslims everywhere must strive to overthrow the government and establish the caliphate? How can Muslims be loyal to the country in which they live, to its democracy and constitution, and at the same time belong to a party or cult that aims to destroy that democracy and subdue that country? These questions should not be swept under the carpet. They must be discussed in open debates and Muslims must be asked to answer them. Where their loyalty lies? Are we not harboring our own enemies among us?

No problem can be solved unless it is thoroughly understood. No question is so impolite that can't be asked. If Muslims have satisfactory answers to these questions, there is no reason for them to be upset. They should come forth and dissipate all misunderstandings. But if they decide to resort to hooliganism and throw tantrums to avoid answering, it is clear that they do not want you to know the answer to these questions. "Oh, you are hurting my sensitivity" is not a satisfactory answer. It is argumentum ad misericordiam and a logical fallacy. As Jesus said, only truth will set us free. This is a major problem we are facing today, perhaps the biggest humanity has ever faced and we must know the truth. You can't solve any problem blindly, let alone one as complex and critical as the one we are facing.

My other advice for the European politicians is not to deal with the rogue regimes. For years, the Iranian dissidents have been warning the European governments of the danger of the mullahs. They paid no heed and kept supporting these thugs, blinded by their short-sighted greed. Now that the prospect of a nuclear holocaust threatens their own existence they are contemplating to bomb the poor and the oppressed people of Iran . The foreign policies of the European governments have always been unethical. Politicians don’t give a hoot. People must demand ethical conduct from their governments even vis-à-vis other nations. We are ONE people! These lines we have drawn on the maps are illusions. We must treat people of all races and nationalities ethically.





To be continued tomorrow

< back
Post Reply