Islamisasi di PAPUA

Khusus ttg sepak terjang/sejarah jihad dan penerapan Syariah di INDONESIA & negara jiran (MALAYSIA)
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Islamisasi di PAPUA

Post by ali5196 »

Islamisasi di Papua semakin gencar dgn lajunya transmigrasi 5.000 Muslim dari Jawa ke daerah itu per minggu.

Belum lagi teror, ethnic cleansing dan genocide yg dituduh dilakukan ABRI. Oneis Keiya, usia 31, seorang petani Kristen, dlm perjalanan pulang dari gereja ditemukan mati. Kepalanya pecah dan tangan kakinya penuh dgn goretan dalam.

Matius Bunai, usi 29, ditemukan mati akibat luka2 yg sama. Polisi menolak menlakukan penyidikan.
User avatar
talenta
Posts: 1410
Joined: Mon Feb 11, 2008 7:27 am
Location: NKRI

Re: Islamisasi di PAPUA

Post by talenta »

ali5196 wrote:Islamisasi di Papua semakin gencar dgn lajunya transmigrasi 5.000 Muslim dari Jawa ke daerah itu per minggu.

Belum lagi teror, ethnic cleansing dan genocide yg dituduh dilakukan ABRI. Oneis Keiya, usia 31, seorang petani Kristen, dlm perjalanan pulang dari gereja ditemukan mati. Kepalanya pecah dan tangan kakinya penuh dgn goretan dalam. . . Matius Bunai, usi 29, ditemukan mati akibat luka2 yg sama


Wow !!! WOw !!! Wow !!!
gayasoeharto.com...ini pembahasan yang dalem sekali dan semangkin dibahas akan semangkin bisa dijadiken sebuah wacana untuk membuat kesimpulan hubungan antara Transmigrasi dengan Invasi SUKU MAYORITAS dan AGAMA MAYORITAS di negara rekiblik indonesia ini !!!

Ali .... li ..... li .... li ..... menggaung.com
Ini pembahasan [asli] dalem banget...dan saya merasa terpacu untuk turut membahasnya....:)

POINT UTAMA dari THREAD ini adalah TRANSMIGRASI KE PAPUA dan EFEK-nya....

Soo....nggak salah kalau saya mengawali dengan menyebutkan beberapa jenis POLA TRANSMIGRASI yang diterapkan di PAPUA. And pola-pola tersebut adalah :
1. Transmigrasi Pola Tanaman Pangan
2. Transmigrasi Pola Perkebunan Inti Rakyat (PIR Trans)
3. Transmigrasi Pola Nelayan (Trans Nelayan)
4. Transmigrasi Pola Hutan Tanaman Industri ( HTI Trans)
5. Transmigrasi Pola Jasa dan Industri (Trans Jastri)
6. Transmigrasi Bhineka Tunggal Ika

Dan yang RELEVAN dengan THREAD ini adalah jenis transmigrasi Bhineka Tunggal Ika. yang mana Transmigrasi Pola ini hanya diberlakukan di dua Propinsi saja yaitu : PAPUA dan ACEH !!! Program ini direncanakan oleh Mentrans dalam Kabinet Reformasi Letjend TNI (Purn) A.M. Hendropriyono - mantan kepala Badan Inteleijen Negara (BIN)
Konsep transmigrasi Bhintuka terbuka untuk masyarakat dari seluruh suku bangsa di Indonesia. Lokasi baru ini dibuka di SP XIII Timika Kabupaten Mimika sejak tahun 1998.

GARIS BAWAHI INI :
1. Program ini direncanakan oleh Mentrans dalam Kabinet Reformasi Letjend TNI (Purn) A.M. Hendropriyono - mantan kepala Badan Inteleijen Negara (BIN)

Sungguh benar-benar KABINET REFORMASI !!!
Sampai Menteri Transmigrasi HARUS diambil dari Badan Intelijen...capable ? Maybe....Ber-potensi menjalankan tugas-nya dengan baik? Dengan "purpose" tertentu maybe....Relevan ? I dont think so...

2. terbuka untuk masyarakat dari seluruh suku bangsa di Indonesia.

Sebelum ada pembenaran/penolakan tentang statement ini. Saya akan memberikan sedikit gambaran SEJARAH TRANSMIGRASI di PAPUA.

Program ini dilaksanakan sejak pada Zaman Belanda dengan istilah : KOLONISASI.
----------------------------
kelompok-kelompok koloni pertama yang dikirim itu berasal dari Kedu kota bekas Keresidenan Jawa Tengah. Waktu itu mereka dikirim sebanyak 155 KK ke desa baru dekat Gedong Tataan sebelah Selatan Way Sekampung di Lampung Selatan tahun 1905.
Adapun maksud pelaksanakan dari kolonisasi ini adalah untuk menempatkan petani dari daerah padat penduduk ke daerah-daerah kosong di luar Pulau Jawa. Program ini merupakan salah satu jalan untuk memecahkan masalah kemiskinan dan kepadatan penduduk.
-----------------------------
Sedangkan program kolonisasi di tanah Papua dilakukan pada 21 Februari 1902, waktu itu pemerintah Nederlands Nieuw Guinea mendatangkan orang-orang Jawa ke Merauke. Pengiriman berlanjut lagi 1908 dengan dimasukannya penduduk dari Jawa yang bermukim di Kuprik.
Selanjutnya pada 1910 pemerintah Belanda mendatangkan lagi masyarakat Jawa dan dimukimkan di lokasi Spadem serta Mopah lama.
Pengiriman warga Jawa dan Timor ini untuk memanfaatkan tenaga mereka sebagai petani yang menyediakan sayur sayuran bagi para pegawai pemerintah yang bertugas di daerah Merauke.
Program kolonisasi ini sempat terhenti beberapa saat karena pecah Perang Dunia Kedua. Setelah Perang Dunia Kedua berakhir, tahun 1943 Pemerintah Nederlands Nieuw Guinea mengadakan penelitian dan survey di area dekat sungai Digul dan Bian sampai wilayah Muting untuk membuat daerah persawahan.
Pemerintah Belanda terus berupaya untuk membuat areal yang direncanakan dan mendatangkan orang-orang Jawa yang dimukimkan di Merauke. Maka dari sinilah muncul istilah Jawa Merauke (Jamer) yang populer hingga sekarang ini.
Lima tahun sebelum pelaksanaan Penentuan Pendapat Rakyat, 1969 (Pepera atau Free of Choice),di wilayah sengketa Irian Barat. Pada tahun 1964 pemerintah Indonesia memasukan lagi para transmigrasi. Namun mereka ini disebut dengan nama Pelopor Pembangunan Serba Guna atau Pelopor Pembangunan Irian Barat (TPPSG/PPIB) di Kabupaten Manokwari ditempatkan 12 KK/30 jiwa, Kumbe (Kab. Merauke) sebanyak 27 KK dan di Dosai (Kabupaten Jayapura) sejumlah 9 KK.
Kebijakan Presiden Soeharto tentang penentuan Provinsi Irian Jaya sebagai daerah penerima transmigasi baru dilakukan tahun 1978.
Pada Keputusan Presiden No.7/1978 istilah Kolonisasi diganti dengan istilah TRANSMIGRASI. Walaupun namanya diganti dari kolonisasi menjadi program transmigrasi tetapi menurut mantan Mentrans Martono bahwa obyek dan subyeknya sama yaitu, memindahkan manusia daerah yang padat penduduknya ke daerah yang jarang penduduknya.
Laju pertumbuhan penduduk di Pulau Jawa per tahun dua juta jiwa, sedangkan program transmigrasi hanya mampu memindahkan penduduk dari Jawa sebanyak 50.000 KK atau 200.000 jiwa pertahun.
Mereka yang dipindahkan ke luar Pulau Jawa umumnya para transmigrasi yang serba keterbatasan dalam tingkat hidup dan pendidikan. Atau mereka adalah masyarakat Jawa yang menjadi korban kebijakan di sana.
Proses industrialisasi yang makin terkonsentrasi di Pulau Jawa telah mendorong proses ketimpangan melalui proses migrasi tenaga kerja. Perkembangan industri di pulau Jawa telah semakin mendorong outmigrasi (migrasi keluar) dari tenaga kerja kurang terdidik dari Pulau Jawa di bawa atau ke luar Pulau Jawa.

===============
Jawa...Jawa....Jawa...adalah kita ketahui sebagai propinsi dengan penduduk terpadat dan MAYORITAS MUSLIM !!!

Jadi tidak lah berlebihan jika kemudian pada pada awal reformasi, stigma buruk transmigrasi muncul di mana-mana. Transmigrasi yang selama ini dianggap berjasa dalam pemerataan penduduk dan pengembangan wilayah, serta-merta citranya menjadi buruk.
Kritik pedas muncul di mana-mana, mulai masyarakat awam, para akademisi, birokrat, legislatif sampai para eksekutif. Mereka meragukan manfaat program transmigrasi bagi pembangunan karakter bangsa.
Transmigrasi bukan hanya dicap sebagai penyebab kerusakan lingkungan, penyebab meningkatnya ketimpangan wilayah, penyebab munculnya kantong-kantong kemiskinan, dan penyebab konflik antaretnis, melainkan juga sebagai penyebab hilangnya budaya lokal. Bahkan yang lebih mengerikan, isu miring tentang transmigrasi sebagai program implisit jawanisasi dan islamisasi telah memengaruhi kebijakan nasional tentang transmigrasi.
:arrow: Klimaksnya, pada awal reformasi, transmigrasi dianggap sebagai penyebab disintegrasi bangsa. ....BENAR KAH ? ? ? ? ______________ Hanya BADAN INTELIJEN Yang MAMPU Menjawab-nya !!! :wink: :wink: :wink:
:arrow: Benar kah Program ini terbuka untuk masyarakat dari seluruh suku bangsa di Indonesia ? ? ? ? ?_____ Ada nggak istilah BAMER [Batak Merauke] / AMER [Ambon Merauke] / SUMER [SUlawesi Merauke] Disana ?.....Yang ada HANYA JAMER [Jawa Merauke] !!!................Jadi ? ? ? ? ? :wink: :wink: :wink: :wink:

Bersambung......
User avatar
talenta
Posts: 1410
Joined: Mon Feb 11, 2008 7:27 am
Location: NKRI

Post by talenta »

3. Transmigrasi Pola ini hanya diberlakukan di dua Propinsi saja yaitu : PAPUA dan ACEH

Dua Propinsi yang memiliki Kelompok Separatis yang menginginkan MERDEKA dari NKRI....merinding.com

PERHATIKAN INI :
- Transmigrasi BHINTUKA yang diberlakukan di PAPUA yang mayoritas penduduk-nya beragama KRISTEN, mayoritas kelompok kolonisatie-nya adalah JAWA yang jelas-jelas MAYORITAS ISLAM.
- Transmigrasi BHINTUKA yang diberlakukan di ACEH Yang mayoritas penduduk-nya beragama ISLAM , kelompok kolonisatie-nya berasal dari beragam suku : AMBON - BALI - JAWA - MINANG.

Saya lupakan sejenak masalah ACEH. Saya mau fokus sama PAPUA !!!
Karena sesudah ber-tahun2 meng Islamisasi Papua, jika seandainya nanti akan ada referendum, maka sudah lebih cairlah suara dari orang Papua asli. Terlebih lagi dengan adanya Laskar Jihad di-tengah-tengah masyarakat Papua. Adanya organisasi-organisasi yang ingin menyebarkan agama Kristen umpamanya, mengapa tidak boleh? Organisasi-organisasi tersebut TIDAK MEMAKSA penduduk untuk menerima ajaran agamanya. . .dan mungkin lebih tepat kalau konteks-nya disini adalah SI ORGANISASI AGAMA KRISTEN Ini melakukan GERAKAN PENDALAMAN IMAN atas masyaralat Papua yang memang MAYORITAS KRISTEN...Tetapi ORGANISASI ISLAM diberikan keleluasaan dalam menjalankan dakwah-nya [ uhui Lembaga Dakwah Islam berperan nih hihihihi]

Jadi siapa sebenarnya yang melakukan PENYEBARAN AGAMA dibalik Program Transmigrasi ?

Apakah organisasi2 agama Kristen tidak berhak untuk dakwah? Apakah orang Islam saja yang berhak untuk dakwah?
Terbukti bahwa : bukan hanya dakwa saja yang dilakukan oleh orang2 agama Islam melainkan PEMAKSAAN...karena LASKAR JIHAD sudah memasuki wilayah PAPUA. Dan hebat-nya lagi, masyarakat PAPUA Masih mengatasi kekerasan Para Laskar ini dengan satu tindakan yang bijak yaitu : MELAWAN KEKERASAN ISLAMISASI DENGAN PENEGAKAN DAN PERLINDUNGAN HAM....bijak memang. Tetapi ....please dech bicara soal HAM sama kaum Islam ?

Jadi tanggapan saya atas adanya kasus pembunuhan yang disebutkan saudara Ali dalam thread ini adalah....Hanya ada dua option saja [ Bung Oneis Keiya, usia 31 ...makjang!!! seumuran aku bahhhh....dan Bung Matius Bunai, usi 29] adalah :
:arrow: Warga PAPUA tercinta yang memperjuangkan PENDUDUK DAN ADAT TANAH LELUHUR-NYA dari KEPUNAHAN [Dirasakan oleh banyak pihak adanya operasi intelijen besar-besaran di Papua. Sementara itu, kehadiran pendatang yang makin besar dalam kuantitas dan semakin dominan di segala sektor terutama ekonomi, menjadi tekanan sosial tersendiri. Secara budaya, orang asli Papua juga mengalami ketakutan akan terjadinya ketersingkiran dan dalam bentuk yang ekstrim: kepunahan.] ......... dan ini sebuah kekhawatiran yang wajar...make sense....i will do the same lah kalau aku orang papua !!!
:arrow: Warga PAPUA tercinta yang memperjuangkan TANAH LELUHURNYA dari KEKEJAMAN ISLAMISASI di PAPUA !!!....perjuangan yang mulia dan luar biasa....i will do the same lah kalau aku orang Papua !!!

Memang sih kelompok intelektual muslim papua [ Majelis Islam Papua] memiliki platform yang tampak bijaksana dan dewasa yaitu : moderat, toleran, tegak, seimbang dan dialog.Tetapi bagaimana dengan Kelompok LASKAR ANARKIS yang saya yakin seyakin-yakinnya sekolahnya NGGA TUTUK [bahasajawa.com yang artinya NGGAK TAMAT]. Mampukah mereka menterjemahkan platform tersebut dalam kedewasaan Iman ?
Sementara BEKERJASAMA [toleran,seimbang,dialog] dengan kaum kafir adalah Haram ? Maka kekerasan demi kekerasan akan selalu ada selama LASKAR ANARKIS itu bersemayam diwilayah PAPUA !!! Dan apakah bisa kekerasan-kekerasan sejenis ini dilaporkan ke POLISI ?

Nah...nah...nah li ali ali....alioncom.com
Sampai juga kita pada pembahasan ini :
ali5196 wrote:[Polisi menolak menlakukan penyidikan.
Rasa-nya bukan MENOLAK kata yang tepat tetapi TIDAK MAMPU.
Pembunuhan memang sebuah tindakan kriminal dan jelas Polisi sebenarnya berwenang untuk mengurus ini tetapi...tetapi pembunuhan yang seperti apa nih....Apa background pembunuhan nya? Siapa pelaku pembunuhan nya? Siapa korban pembunuhan nya?
Kalau kasus pembunuhan seperti ditemukannya mak mak di toko sembakonya bersamaan dengan hilangnya emas 90 gram dibarengi menantunya yang raib setelah cek-cok sama dia 2 hari lalu...nah ini baru POLISI mampu dan atau bisa membuat berita acara dan proses investigasi.
Tetapi kalau pembunuhan disini berhubungan dengan satu konflik tertentu rasanya....POLISI bukan lagi pihak yang paling tepat untuk kita mengadu apalagi sampai mencari keadilan .... jauh antara tungku dan pintu li.

TERAKHIR :
Untuk seluruh saudaraku yang ada di PAPUA...hanya satu kalimat yang ingin aku sampaikan : HENTIKAN ISLAMISASI DI PAPUA !!!!sekalipun kita sama-sama tahu....dalam peperangan/perjuangan akan selalu ada yang namanya KORBAN. Tetapi bukan berarti perjuangan dihentikan. Justru kepergian Dua Pahlawan Papua itu bisa menjadi penyemangat semakin KUAT HATI dan IMAN Untuk menghentikan Islamisasi dimanapun adanya !!!...i will be there when you need someone to be there....serius.com

Terimakasih untuk THREAD ini, Li ali ali ali...alitopan.com

Demikianlah....Semoga Bermanfaat.

PS* Dua Pahlawan Papua yang Ali ketahui tersebut saya yakin beliau-beliau bukan satu-satunya korban....masih banyak yang undercover...i am sure about that !!!
User avatar
pria_bebas79
Posts: 16
Joined: Sat Oct 27, 2007 9:43 pm
Location: Aceh
Contact:

Post by pria_bebas79 »

tolong doakan papua di papua ada di bangun Islamic Center dan sekarang lagi marak di bangun Masjid, apakah masjid dipersiapkan untuk tempat mayat oarang papua say tidak tahu. saya baru jalan ke papua di jayapura dibangun islamic center.
User avatar
pria_bebas79
Posts: 16
Joined: Sat Oct 27, 2007 9:43 pm
Location: Aceh
Contact:

Post by pria_bebas79 »

User avatar
pria_bebas79
Posts: 16
Joined: Sat Oct 27, 2007 9:43 pm
Location: Aceh
Contact:

Post by pria_bebas79 »

Posts Tagged ‘Papua’
Jelang Ramadhan, HTI Daerah Papua Gelar Diskusi Pentingnya Syariah
Wednesday, August 27th, 2008
gambar post - Jelang Ramadhan, HTI Daerah Papua Gelar Diskusi Pentingnya Syariah HTI-Press. Jelang Ramadhan 1429 H, pada Hari Ahad (24/08/08), Hizbut Tahrir Indonesia Daerah Papua telah menggelar diskusi bertema “Ramadhan, Momentum Kembali ke Fitrah, Kembali ke Syariah” di Sorong, Papua. Diskusi Jelang Ramadhan 1429 H ini diadakan di Masjid Al-Wathan Jalan D. Tigi - Rufei Sorong. Dalam acara tersebut hadir sebagai pembicara diantaranya Ustadz Abd. Manan Fakaubun [...]

Tags: Papua, ramadhan
Posted in News Dalam Negeri | 2 Comments »
Tokoh Ulama Papua: Pemerintah Tak Perlu Takut dengan Intervensi Asing
Tuesday, August 19th, 2008
gambar post - Tokoh Ulama Papua: Pemerintah Tak Perlu Takut dengan Intervensi Asing HTI-Press. Masyarakat muslim Papua tak memiliki keinginan untuk memisahkan diri dari negeri ini, kata salah satu tokoh ulama Papua, Zaaf Fadzlan, Ahad (17/08). Bahkan ia menyatakan berterimakasih kepada pemerintah yang memperjuangkan Papua untuk menjadi bagian dari negeri ini. Ia mengaku berbagai bentuk cobaan menimpa kaum Muslim di sana. Masih ada warga di sana yang tidak senang [...]

Tags: Papua
Posted in News Dalam Negeri | 1 Comment »
Abdilah Toha: Mereka Hobinya Nulis Surat!
Friday, August 15th, 2008
gambar post - Abdilah Toha: Mereka Hobinya Nulis Surat! HTI-Press. Mereka hobinya memang nulis surat ke negara-negara di dunia. Demikian dikatakan Abdilah Toha, Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PAN menanggapi surat dari 40 anggota Kongres AS. Ia mengemukkan hal tersebut saat menerima kunjungan rombongan Hizbut Tahrir Indonesia ke DPR, Senin (11/08). Abdillah Toha menyambut positif kedatangan rombongan HTI tersebut yang menurutnya sudah dikenal [...]

Tags: DPR, intervensi, Papua
Posted in News Dalam Negeri | 1 Comment »
Reportase Aksi HTI di Depan Kedubes AS, Jakarta
Thursday, August 14th, 2008
gambar post - Reportase Aksi HTI di Depan Kedubes AS, Jakarta Hizbut Tahrir Indonesia pada hari Sabtu, 9 agustus 2008 yang lalu Menggelar Aksi di Depan kedubes AS di jakarta. Dalam Aksinya HTI memprotes dan menolak campur tangan Pemerintah Amerika Serikat dalam masalah papua. HTI menganggap bahwa Surat 40 Anggota Kongres AS yang meminta Presiden SBY membebaskan dua tahanan OPM adalah Fakta bahwa AS telah ikut [...]

Tags: aksi, kedubes, Papua
Posted in Video | 5 Comments »
Syariat Islam Menjamin Kesejahteraan Rakyat Papua!
Thursday, August 14th, 2008
gambar post - Syariat Islam Menjamin Kesejahteraan Rakyat Papua! HTI-Press. Belakangan ini banyak komentar yang masuk ke meja redaksi website Hizbut-Tahrir.or.id yang menganggap bahwa Hizbut Tahrir saat mengkritik OPM itu sama dengan membiarkan pelanggaran HAM yang terjadi di Papua. Ada juga yang menganggap pernyataan HTI tentang memberantas gerakan disintegrasi sebagai legalisasi terhadap kejahatan tersebut. Untuk menanggapi masalah ini, berikut petikan wawancara redaktur Farid [...]

Tags: Jubir, Papua, wawancara
Posted in Headline | 9 Comments »
Kunjungan HTI ke Menko Polhukam: Disintegrasi Tak Bisa Dianggap Remeh
Wednesday, August 13th, 2008
gambar post - Kunjungan HTI ke Menko Polhukam: Disintegrasi Tak Bisa Dianggap Remeh Disintegrasi terhadap suatu negeri tak bisa dianggap remeh. Demikian salah satu pesan yang disampaikan oleh Jubir Hizbut Tahrir Indonesia Ismail Yusanto saat berkunjung ke Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, di Jakarta, Rabu (13/08). Lebih lanjut, Ismail Yusanto mengatakan bahwa Indonesia secara fisik sudah merdeka, tetapi secara non fisik masih terjajah. Dia juga menjelaskan bahwa [...]

Tags: ismail yusanto, Jubir HTI, kunjungan, Papua, polhukam
Posted in Headline | 5 Comments »
AS Menghendaki Papua Lepas Dari Indonesia
Wednesday, August 13th, 2008
No Image [Edisi 418] Sebagaimana diberitakan sejumlah media, beberapa waktu lalu 40 anggota Kongres AS mengirimkan sepucuk surat kepada Presiden RI, Susilo Bambang Yudoyono. Surat bertanggal 29 Juli 2008 tersebut intinya adalah meminta Presiden SBY untuk membebaskan “segera dan tanpa syarat” dua orang aktivis sparatis Papua, yakni anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM), yang bernama Filep Karma dan [...]

Tags: al-islam, Papua
Posted in Al Islam | 12 Comments »
Cegah Disintegrasi, Sejahterakan Rakyat Papua
Tuesday, August 12th, 2008
gambar post - Cegah Disintegrasi, Sejahterakan Rakyat Papua Surat 40 Anggota Kongres AS yang meminta Presiden SBY membebaskan dua tahanan OPM segera menuai reaksi. Panglima TNI mengatakan surat itu jelas merupakan bentuk intervensi. Sementara Menhan Juwono Sudarsono mengatakan sebaliknya , wajar kalau itu dilakukan. Sementara Hizbut Tahrir Indonesia dengan tegas mengatakan itu adalah bentuk intervensi dan sekaligus bentuk nyata dukungan AS terhadap disintegrasi [...]

Tags: farid, farid wadjdji, intervensi AS, Papua
Posted in Editorial | 10 Comments »
Maklumat Politik Papua
Tuesday, August 12th, 2008
A. Geografi dan Keadaan Alam Letak Propinsi Irian Jaya merupakan Propinsi Daerah Tingkat I paling timur dari wilayah Republik Indonesia yang terletak antara 130°45’00” sampai 141°48’00” Bujur Timur dan antara 0°19’00” sampai 10°43’00” Lintang Selatan. Propinsi Irian Jaya berbatasan dengan : Bagian Timur berbatasan dengan Negara Papua New Guinea yang mengikuti garis meridian 141°48′00” Bujur Timur. Bagian Barat [...]

Tags: Papua, Politik
Posted in Analisis, Politik | 1 Comment »
HTI Medan Kecam Intervensi AS Soal OPM
Monday, August 11th, 2008
gambar post - HTI Medan Kecam Intervensi AS Soal OPM Sekitar 100 aktivis Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) melakukan demonstrasi ke kantor Perrwakilan Konsulat Amerika Serikat (AS). Mereka menuntut Kongres AS meminta maaf kepada pemerintah Indonesia terkait permintaan pembebasan tokoh Organisasi Papua Merdeka (OPM). Ketua DPD HTI Sumut, Irwan Said Batubara menyatakan, surat Kongres AS mengenai permintaan pembebasan dua tokoh OPM yaitu Filep Karma dan Yusak Pakage [...]

Tags: AS, HTI, intervensi, konjen, medan, Papua
Posted in News Dalam Negeri | No Comments »
Magnum
Posts: 222
Joined: Fri Sep 21, 2007 11:45 pm

Post by Magnum »

di papua beberapa tahun lagi muslim > non muslim....
terlalu banyak pendatang muslim membanjiri papua, hampir setiap hari ada muslim yg datang dan menetap dipapua... mao bilang apa ?? legal sih....
User avatar
wachdie.jr
Posts: 1675
Joined: Tue Sep 20, 2005 8:19 am

Post by wachdie.jr »

islamisasi akna komplit dengan jatuhnya irian... hehehehe
User avatar
AteisAutis
Posts: 351
Joined: Tue Aug 05, 2008 4:49 pm
Location: Bukan di Arab

Post by AteisAutis »

Wah ini orang asli papua harus punya internet semua neh.........
Trus ada yang nyebarin situs faithfreedom.....
Nah biar orang asli sana gk keracunan islam
N transmigranya sembuh dari racun islam......
wahabi
Posts: 165
Joined: Sun Aug 06, 2006 2:22 am
Location: Alam Fana

Post by wahabi »

AteisAutis wrote:Wah ini orang asli papua harus punya internet semua neh.........
Trus ada yang nyebarin situs faithfreedom.....
Nah biar orang asli sana gk keracunan islam
N transmigranya sembuh dari racun islam......
siapa bilang dengan internet orang papua sembuh dari racun islam, justru akan semakin jelas siapa yang menyebarkan racun di papua.
baca sendiri neh:

http://www.tempointeractive.com/hg/nasi ... 11,id.html
http://www.gatra.com/2006-04-11/artikel.php?id=93603
http://news.okezone.com/index.php/ReadS ... dukung-opm
http://kab.merauke.go.id/index.php?opti ... 0&Itemid=9
legium666
Posts: 69
Joined: Sat Jan 24, 2009 9:35 am

Re: Islamisasi di PAPUA

Post by legium666 »

Lebih baik kita mendukung agar Papua secepatnya merdeka dan membangun Negara baru Papua.
dengan begitu, pemerintah Indonesia yg mayoritas muslim, ga bisa lagi macem2 dgn pola transmigrasi mereka.
legium666
Posts: 69
Joined: Sat Jan 24, 2009 9:35 am

Re: Islamisasi di PAPUA

Post by legium666 »

bentar lagi kalo orang papua dah tamba pinter dan berjuang utk kemerdekaan mereka. pasti bakalan dibakar smua setan center ama musjid itu! bangun aja sebanyak-banyaknya....
legium666
Posts: 69
Joined: Sat Jan 24, 2009 9:35 am

Re: Islamisasi di PAPUA

Post by legium666 »

islam dipapua jadi banyak bukan karna orang2 papua pada masuk islam. tapi karna orang2 islam yg dah ga kepake di kampung masing2 imigrasi kesana...... lucu juga tiap liat brita di TV ttg Papua.koq yg nongol malah wajah kampret2 muslim :rolling:
User avatar
JANGAN GITU AH
Posts: 5266
Joined: Sun Jan 04, 2009 1:39 pm
Location: Peshawar-Pakistan

Re: Islamisasi di PAPUA

Post by JANGAN GITU AH »

Itu karena dia gak sadar kakek moyangnya juga orang telanjang, atau mungkin bapaknya juga masih pakai koteka
legium666
Posts: 69
Joined: Sat Jan 24, 2009 9:35 am

Re: Islamisasi di PAPUA

Post by legium666 »

Lagian sapa juga yg bilang ga da orang papua yg masuk islam. yg gw bilang tuh, islam dipapua juga jadi banyak hanya karna pendatang2 aja yg bertambah... guoblok banget sih??!! itu sama kaya di US, eropa, dll... bukan orang amerika ato eropa yg bikin banyak islam dinegara mereka, melainkan imigran2 pendatang.
majapahit
Posts: 69
Joined: Wed Mar 19, 2008 2:22 pm
Location: nusantara

Re: Islamisasi di PAPUA

Post by majapahit »

Saya sedang berada di Papua karena pekerjaan membuat database yg digunakan untuk Pemilihan Umum.
Memang dari data yg hrs saya masukan tidak mencantumkan agama, tapi dapat disimpulkan di kota memang sekarang didominasi oleh pendatang. Terlihat dari nama2 yg berasal dari Sulawesi dan Jawa. Sedangkan untuk daerah pedesaan masih didominasi orang papua, kecuali desa2 transmigran. Jadi kalo anda datang (atau lihat di TV) ke perkotaan di Papua maka tidak perlu heran kalau yg dilihat muka2 sulawesi dan jawa bukan Papua. Dan AKan takjub melihat Mesjid2 di mana2.
Beberapa tahun lalu (10 th-an) saya ke sini, masih jarang. Nyaris tidak terdengar suara Adzan. Sekarang... weleh2 spt di jawa aja. Bahkan perayaan Iedul Fitri pun dahulu sepi2 saja. Kini saat menjelang Iedul Fitri macet dan ramai dengan arak2an dan gema takbir. Sekolah dgn label agama Islam pun subur di mana2. Pria2 berjanggut dgn baju koko dan Muslimah2 dgn jilbab pun bukan pandangan yg aneh lagi. Walaupun demikian saya sangat jarang bertemu dgn orang papua yg islam (terkecuali dari daerah Fakfak dan raja ampat yg memang pernah berada dibawah kesultanan islam) dan mereka inipun lebih berkultur maluku.
Banyak orang Papua yg menikah dgn org sulawesi atau jawa yg islam tetap beragama kristen.
Kesimpulan saya Islam memang tumbuh subur di Papua. Tapi karena banyaknya pendatang bukan konversi.
walet
Posts: 5858
Joined: Wed Feb 11, 2009 4:52 am
Contact:

Re: Islamisasi di PAPUA

Post by walet »

majapahit wrote:Saya sedang berada di Papua karena pekerjaan membuat database yg digunakan untuk Pemilihan Umum.
Memang dari data yg hrs saya masukan tidak mencantumkan agama, tapi dapat disimpulkan di kota memang sekarang didominasi oleh pendatang. Terlihat dari nama2 yg berasal dari Sulawesi dan Jawa. Sedangkan untuk daerah pedesaan masih didominasi orang papua, kecuali desa2 transmigran. Jadi kalo anda datang (atau lihat di TV) ke perkotaan di Papua maka tidak perlu heran kalau yg dilihat muka2 sulawesi dan jawa bukan Papua. Dan AKan takjub melihat Mesjid2 di mana2.
Beberapa tahun lalu (10 th-an) saya ke sini, masih jarang. Nyaris tidak terdengar suara Adzan. Sekarang... weleh2 spt di jawa aja. Bahkan perayaan Iedul Fitri pun dahulu sepi2 saja. Kini saat menjelang Iedul Fitri macet dan ramai dengan arak2an dan gema takbir. Sekolah dgn label agama Islam pun subur di mana2. Pria2 berjanggut dgn baju koko dan Muslimah2 dgn jilbab pun bukan pandangan yg aneh lagi. Walaupun demikian saya sangat jarang bertemu dgn orang papua yg islam (terkecuali dari daerah Fakfak dan raja ampat yg memang pernah berada dibawah kesultanan islam) dan mereka inipun lebih berkultur maluku.
Banyak orang Papua yg menikah dgn org sulawesi atau jawa yg islam tetap beragama kristen.
Kesimpulan saya Islam memang tumbuh subur di Papua. Tapi karena banyaknya pendatang bukan konversi.
Makasih infonya ya mas. Ternyata Islam tidak populer, mungkin mereka sudah tahu kebobrokan Islam.
up1234go
Posts: 1655
Joined: Tue Jul 04, 2006 12:05 pm

Re: Islamisasi di PAPUA

Post by up1234go »

talenta wrote: POINT UTAMA dari THREAD ini adalah TRANSMIGRASI KE PAPUA dan EFEK-nya....

...

GARIS BAWAHI INI :
1. Program ini direncanakan oleh Mentrans dalam Kabinet Reformasi Letjend TNI (Purn) A.M. Hendropriyono - mantan kepala Badan Inteleijen Negara (BIN)

Sungguh benar-benar KABINET REFORMASI !!!
Sampai Menteri Transmigrasi HARUS diambil dari Badan Intelijen...capable ? Maybe....Ber-potensi menjalankan tugas-nya dengan baik? Dengan "purpose" tertentu maybe....Relevan ? I dont think so...

2. terbuka untuk masyarakat dari seluruh suku bangsa di Indonesia.

Sebelum ada pembenaran/penolakan tentang statement ini. Saya akan memberikan sedikit gambaran SEJARAH TRANSMIGRASI di PAPUA.

Program ini dilaksanakan sejak pada Zaman Belanda dengan istilah : KOLONISASI.
----------------------------
kelompok-kelompok koloni pertama yang dikirim itu berasal dari Kedu kota bekas Keresidenan Jawa Tengah. Waktu itu mereka dikirim sebanyak 155 KK ke desa baru dekat Gedong Tataan sebelah Selatan Way Sekampung di Lampung Selatan tahun 1905.
Adapun maksud pelaksanakan dari kolonisasi ini adalah untuk menempatkan petani dari daerah padat penduduk ke daerah-daerah kosong di luar Pulau Jawa. Program ini merupakan salah satu jalan untuk memecahkan masalah kemiskinan dan kepadatan penduduk.
-----------------------------
Sedangkan program kolonisasi di tanah Papua dilakukan pada 21 Februari 1902, waktu itu pemerintah Nederlands Nieuw Guinea mendatangkan orang-orang Jawa ke Merauke. Pengiriman berlanjut lagi 1908 dengan dimasukannya penduduk dari Jawa yang bermukim di Kuprik.
Selanjutnya pada 1910 pemerintah Belanda mendatangkan lagi masyarakat Jawa dan dimukimkan di lokasi Spadem serta Mopah lama.
Pengiriman warga Jawa dan Timor ini untuk memanfaatkan tenaga mereka sebagai petani yang menyediakan sayur sayuran bagi para pegawai pemerintah yang bertugas di daerah Merauke.
Program kolonisasi ini sempat terhenti beberapa saat karena pecah Perang Dunia Kedua. Setelah Perang Dunia Kedua berakhir, tahun 1943 Pemerintah Nederlands Nieuw Guinea mengadakan penelitian dan survey di area dekat sungai Digul dan Bian sampai wilayah Muting untuk membuat daerah persawahan.
Pemerintah Belanda terus berupaya untuk membuat areal yang direncanakan dan mendatangkan orang-orang Jawa yang dimukimkan di Merauke. Maka dari sinilah muncul istilah Jawa Merauke (Jamer) yang populer hingga sekarang ini.
Lima tahun sebelum pelaksanaan Penentuan Pendapat Rakyat, 1969 (Pepera atau Free of Choice),di wilayah sengketa Irian Barat. Pada tahun 1964 pemerintah Indonesia memasukan lagi para transmigrasi. Namun mereka ini disebut dengan nama Pelopor Pembangunan Serba Guna atau Pelopor Pembangunan Irian Barat (TPPSG/PPIB) di Kabupaten Manokwari ditempatkan 12 KK/30 jiwa, Kumbe (Kab. Merauke) sebanyak 27 KK dan di Dosai (Kabupaten Jayapura) sejumlah 9 KK.
Kebijakan Presiden Soeharto tentang penentuan Provinsi Irian Jaya sebagai daerah penerima transmigasi baru dilakukan tahun 1978.
Pada Keputusan Presiden No.7/1978 istilah Kolonisasi diganti dengan istilah TRANSMIGRASI. Walaupun namanya diganti dari kolonisasi menjadi program transmigrasi tetapi menurut mantan Mentrans Martono bahwa obyek dan subyeknya sama yaitu, memindahkan manusia daerah yang padat penduduknya ke daerah yang jarang penduduknya.
Laju pertumbuhan penduduk di Pulau Jawa per tahun dua juta jiwa, sedangkan program transmigrasi hanya mampu memindahkan penduduk dari Jawa sebanyak 50.000 KK atau 200.000 jiwa pertahun.
Mereka yang dipindahkan ke luar Pulau Jawa umumnya para transmigrasi yang serba keterbatasan dalam tingkat hidup dan pendidikan. Atau mereka adalah masyarakat Jawa yang menjadi korban kebijakan di sana.
Proses industrialisasi yang makin terkonsentrasi di Pulau Jawa telah mendorong proses ketimpangan melalui proses migrasi tenaga kerja. Perkembangan industri di pulau Jawa telah semakin mendorong outmigrasi (migrasi keluar) dari tenaga kerja kurang terdidik dari Pulau Jawa di bawa atau ke luar Pulau Jawa.

===============
Jawa...Jawa....Jawa...adalah kita ketahui sebagai propinsi dengan penduduk terpadat dan MAYORITAS MUSLIM !!!

Jadi tidak lah berlebihan jika kemudian pada pada awal reformasi, stigma buruk transmigrasi muncul di mana-mana. Transmigrasi yang selama ini dianggap berjasa dalam pemerataan penduduk dan pengembangan wilayah, serta-merta citranya menjadi buruk.
Kritik pedas muncul di mana-mana, mulai masyarakat awam, para akademisi, birokrat, legislatif sampai para eksekutif. Mereka meragukan manfaat program transmigrasi bagi pembangunan karakter bangsa.
Transmigrasi bukan hanya dicap sebagai penyebab kerusakan lingkungan, penyebab meningkatnya ketimpangan wilayah, penyebab munculnya kantong-kantong kemiskinan, dan penyebab konflik antaretnis, melainkan juga sebagai penyebab hilangnya budaya lokal. Bahkan yang lebih mengerikan, isu miring tentang transmigrasi sebagai program implisit jawanisasi dan islamisasi telah memengaruhi kebijakan nasional tentang transmigrasi.
:arrow: Klimaksnya, pada awal reformasi, transmigrasi dianggap sebagai penyebab disintegrasi bangsa. ....BENAR KAH ? ? ? ?______________ Hanya BADAN INTELIJEN Yang MAMPU Menjawab-nya !!! :wink: :wink: :wink:
:arrow: Benar kah Program ini terbuka untuk masyarakat dari seluruh suku bangsa di Indonesia ? ? ? ? ?_____Ada nggak istilah BAMER [Batak Merauke] / AMER [Ambon Merauke] / SUMER [SUlawesi Merauke] Disana ?.....Yang ada HANYA JAMER [Jawa Merauke] !!!................Jadi ? ? ? ? ? :wink: :wink: :wink: :wink:

Bersambung......
koresh07
Posts: 6
Joined: Thu Jan 14, 2010 4:44 am

Re: Islamisasi di PAPUA

Post by koresh07 »

majapahit wrote:Saya sedang berada di Papua karena pekerjaan membuat database yg digunakan untuk Pemilihan Umum.
Memang dari data yg hrs saya masukan tidak mencantumkan agama, tapi dapat disimpulkan di kota memang sekarang didominasi oleh pendatang. Terlihat dari nama2 yg berasal dari Sulawesi dan Jawa. Sedangkan untuk daerah pedesaan masih didominasi orang papua, kecuali desa2 transmigran. Jadi kalo anda datang (atau lihat di TV) ke perkotaan di Papua maka tidak perlu heran kalau yg dilihat muka2 sulawesi dan jawa bukan Papua. Dan AKan takjub melihat Mesjid2 di mana2.
Beberapa tahun lalu (10 th-an) saya ke sini, masih jarang. Nyaris tidak terdengar suara Adzan. Sekarang... weleh2 spt di jawa aja. Bahkan perayaan Iedul Fitri pun dahulu sepi2 saja. Kini saat menjelang Iedul Fitri macet dan ramai dengan arak2an dan gema takbir. Sekolah dgn label agama Islam pun subur di mana2. Pria2 berjanggut dgn baju koko dan Muslimah2 dgn jilbab pun bukan pandangan yg aneh lagi. Walaupun demikian saya sangat jarang bertemu dgn orang papua yg islam (terkecuali dari daerah Fakfak dan raja ampat yg memang pernah berada dibawah kesultanan islam) dan mereka inipun lebih berkultur maluku.
Banyak orang Papua yg menikah dgn org sulawesi atau jawa yg islam tetap beragama kristen.
Kesimpulan saya Islam memang tumbuh subur di Papua. Tapi karena banyaknya pendatang bukan konversi.
Betul bro!!!
User avatar
jhony_williamson
Posts: 654
Joined: Fri Jul 21, 2006 3:33 pm

Re: Islamisasi di PAPUA

Post by jhony_williamson »

Komen dgn logaT papua:
:stun:
Anjing kam, mo bikin tong jadi Mualah Kah ! sa bikin kam pu masjid jadi kandang babi.
:butthead:
biar kam tahu sa.... \:D/

kam kira tong ya itam dan tara laku mo jadi ISLAm, deng de pu tuhan yang RASIS. le be bae tong kafir. mang kali tuhan de buta warna kah sampe De ciptakan tong yg itam-itam ini.

Cuki mai kam semua... :snakeman:

allah SWT taaiiii gosi ta Kupas ancoorrr
Last edited by jhony_williamson on Mon Apr 12, 2010 2:19 pm, edited 1 time in total.
Post Reply