Muslim merasa ‘dilukai’ perasaannya karena salah satu saluran TV India menayangkan acara memasak yang berbahan babi.
MUMBAI. Serial memasak 'Taste Ki Baat Hai' (Talk of Taste) yang ditayangkan channel TV populer, Doordarshan's menampilkan berbagai citarasa dan gaya hidup keluarga dari berbagai latar belakang. Dalam episode ke-9 di bulan April ditampilkan resep masakan dengan daging babi seraya dibicarakan citarasanya. Acara ini dikecam karena tidak ‘sensitif’ dan melukai hati pemirsa umat Islam yang merupakan mayoritas.
Victim Mentality
FFI Alternative
Faithfreedompedia
CAIR merasa dizolimi oleh keberadaan poster di atas di wall facebook salah satu dewan sekolah di Roseville, Alfredo Francesconi, yang merepost poster tsb dari wall temannya. Alfredo selanjutnya menghapus poster tsb, namun ia tetap berpendapat ada kebenaran di balik kata-kata yang tercantum.
anne wrote:Serial memasak 'Taste Ki Baat Hai' (Talk of Taste) yang ditayangkan channel TV populer, Doordarshan's menampilkan berbagai citarasa dan gaya hidup keluarga dari berbagai latar belakang. Dalam episode ke-9 di bulan April ditampilkan resep masakan dengan daging babi seraya dibicarakan citarasanya. Acara ini dikecam karena tidak ‘sensitif’ dan melukai hati pemirsa umat Islam yang merupakan mayoritas.
Di thn 80-an di Indonesia, Muslim (gak ingat apa cuma MUI yg nuntut) menuntut acara masak oleh Ken Hom (chef kondang kelahiran China dari AS) dicabut krn menawarkan masakan yg mengandung babi.
Soal judi pun Ali sadar banyak orang kaya Jakarta hobi berjudi di Makau dan Singapura. Ali berpikir buat apa judi ke luar negeri dan membuang rupiah di sana. Kenapa tidak dibuatkan tempat judi di Jakarta. Uang pajak hasil berjudi dipakai untuk membiayai pembangunan Jakarta.
"Tapi banyak ulama yang tak menerima alasan Bang Ali. Akhirnya Bang Ali pun mengumpulkan seluruh ulama di Jakarta dalam sebuah aula besar. Bang Ali memberikan kesempatan kepada setiap orang yang hadir untuk berbicara. Maka satu persatu para ulama itu ribut mengkritik Bang Ali soal judi dan pelacuran yang haram. Bang Ali mengangguk-angguk saja," kata sejarawan Jakarta JJ Rizal saat berkunjung ke kantor merdeka.com beberapa waktu lalu.
Setelah semuanya bicara baru Bang Ali yang bicara. "Kalau begitu, bapak-bapak kyai semua ini kalau keluar pesantren naik helikopter saja. Karena semua jalan dan jembatan itu dibangun dari hasil judi. Kalau menganggap haram, jangan menginjakkan kaki di jalan yang dibangun Pemprov," kata Bang Ali.
Jadi rindu sma bang Ali, Suharto, Leonardus Benardus Moerdani, Sudomo .......
Kalo saja pemimpin2x di negara barat/kafir sana punya misi (dan visi) seperti mereka -dan pengetahuan ttg islam yg sesungguhnya,
dijamin islam pasti lekas habis ....