Mungkinkah Allah Berada dalam Ciptaannya?

Sejarah, asal usul ALLAH & KABAH, hubungan Allah dgn Muhamad. Juga, pribadi dan latar belakang MUHAMAD
Post Reply
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Mungkinkah Allah Berada dalam Ciptaannya?

Post by Adadeh »

Qur'an dan Hadis seringkali menunjukkan bahwa Allah itu antromorfik (punya ciri² serupa dengan manusia). Contohnya banyak:

1. Allah punya BETIS
Q 68:42
Pada hari Betis disingkapkan dan mereka dipanggil untuk bersujud; maka mereka tidak kuasa.
Jika Allah punya betis, maka tentunya dia punya kaki.

2. Allah punya WAJAH yang mirip Adam
Hadis Sahih Bukhari, Volume 8, Book 74, Number 246:
Dikisahkan oleh Abu Huraira:
Allah menciptakan Adam dari wujud dan bentukNya sendiri (yang sempurna), 60 kubik (kira2 30 meter) tinginya. Ketika Dia menciptakan Adam, Dia berkata (padanya), "Pergilah dan sapalah kelompok malaikat yang duduk di sana, dan dengarkan apa yang mereka katakan sebagai jawaban bagimu, karena itulah yang akan menjadi sapaanmu dan sapaan bagi anak2mu." Adam (pergi dan berkata, "Salamu alaikum (Damai bagimu)." Mereka menjawab, "AsSalamu-'Alaika wa Rahmatullah (Damai dan Pengampunan Allah bagimu)." Sang Nabi menambahkan "Jadi siapapun yang masuk Surga, akan berwujud dan berbentuk seperti Adam. Sejak itulah penciptaan (anak2) Adam (yang ukuran tingginya dikurangi terus) sampai pada masa kini."


Hadis Sahih Muslim, Book 032, Number 6325:
Hadis ini telah disampaikan berdasarkan ijin dari Abu Huraira dan dalam Hadis yang disampaikan atas ijin dari Ibn Hatim dinyatakan bahwa Rasul Allah dikabarkan telah berkata: Jika salah seorang dari kamu berkelahi dengan saudara lakinya, dia tidak boleh memukul mukanya karena Allah menciptakan Adam berdasarkan rupaNya sendiri.

3. Allah punya MATA dan KUPING
Q 42:11
(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat.

4. Allah punya tangan; Dia menciptakan Adam dengan tanganNya sendiri (38:75, 48:10).
Q 38:75
Allah berfirman: "Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?"

Q 48:10
Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka, maka barangsiapa yang melanggar janjinya niscaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri dan barangsiapa menepati janjinya kepada Allah maka Allah akan memberinya pahala yang besar.

Hadis Sahih Bukhari, Volume 6, Book 60, Number 336:
Dikisahkan oleh Abu Huraira:
Aku mendengar Rasul Allah berkata, “Allah akan menggenggam seluruh bumi, dan menggulung semua surga di dalam tangan KananNya, dan Dia akan berkata,’Akulah Raja, di manakah raja2 bumi?’”


5. Tapak kaki Allah itu BESOAR dan menutup neraka
Q 50:30
Suatu Hari Kami akan bertanya pada Neraka,”Apakah kau sudah penuh?” Ia menjawab,”Apakah masih ada tambahan lagi (yang datang)?”

Hadis Sahih Bukhari, Volume 6, Book 60, Number 371:
Dikisahkan oleh Anas:
Sang Nabi berkata,”Orang2 akan dilemparkan ke dalam Api (Neraka) dan ia akan berkata: “Apakah masih ada tambahan lagi (yang datang)?” (50:30) sampai Alah meletakkan Tapak KakiNya di atasnya dan ia akan berkata,’Qati! Qati (Cukup! Cukup!)’”


Contoh² di atas menjelaskan bahwa Allah punya anggota badan, punya mata untuk melihat, kuping untuk mendengar, sama dengan ciri² manusia pada umumnya. Akan tetapi, para Muslim selalu menyangkal kesamaan antara Allah dan manusia, dan mereka seringkali berkata, "Iya, memang begitu disebutnya di literatur Islam, tapi anggota badan Allah tidak sama dengan anggota badan manusia." Alasan mereka menyangkal adalah karena (1) Qur'an 42:11 menyebut bahwa tiada sesuatu pun yang menyerupai Allah.

Terlepas dari pendapat Muslim, berdasarkan keterangan Qur’an dan hadis, Allah ternyata punya atribut fisik seperti kaki, tangan, jari, wajah. Contohnya, jika disebut bahwa wajah Adam diciptakan serupa dengan wajah Allah, maka tentunya ini memang benar² wajah fisik Allah dan bukan metafora.

Dengan begitu: “Apakah Allah berada dalam tubuhnya?” Jika jawabannya adalah “YA”, maka ini berarti Allah bisa berada dalam ciptaannya sendiri. Jika jawabannya adalah “TIDAK, Allah tidak bisa berada dalam tubuhnya sendiri,” maka bagaimana mungkin bisa disebut sebagai tubuh Allah jika dia tak berada di dalamnya. Masakan Allah dan tubuhnya itu terpisah? Jika terpisah, maka malah jadi ada dua Allah dunk, yakni (1) Allah sang Roh dan (2) Allah sang Tubuh, tapi dua²nya adalah Allah!

Jika Allah itu hanya satu/tunggal, dan dua dalam satu (Sang Tubuh Allah dan Sang Roh Allah), mengapa Muslim gak bisa menerima konsep tiga dalam satu (misalnya Allah Bapa, Allah Anak, dan Roh Allah atau bisa juga three-in-one model hindu Brahma – Shiva – Vishnu).


Muslim Berpendapat: Allah Tak Mungkin Berada dalam Ciptaannya

Jika memang benar bahwa Allah tidak mungkin berada dalam tubuhnya, maka tubuh Allah bukanlah ciptaannya karena dia tidak mungkin berada dalam ciptaannya. Jika bukan ciptaan Allah, maka ciptaan syafa dunk tubuh Allah tersebut?

Selain itu, mengapa sih Allah kok butuh tubuh? Ketika dia berkata “Aku punya kaki” tak peduli bentuk dan materinya seperti apa, tentu tetap yang dimaksud adalah kaki, karena dia menyebutnya begitu. Allah kan maha tahu dalam memberi nama, seperti yang dinyatakan di Q 2:31 sebagai berikut:

Dan dia, Allah, mengajarkan Adam memberi nama segalanya…

Selama nama tersebut diciptakan Allah sesuai dengan kegunaannya, maka ini berarti Allah menyebut kaki sebagai anggota tubuh kaki untuk bergerak, tak peduli bentuknya seperti apa. Contoh, kaki seekor keledai tidak sama dengan kaki semut, tapi keduanya disebut kaki karena fungsinya sama, bukan karena bentuknya sama.

Hal ini berarti Allah menyebut anggota tubuhnya sebagai kaki karena dia menggunakannya sebagai kaki!

Jika menurut Muslim, Yesus gak mungkin bisa jadi Tuhan karena dia punya tubuh, kaki, tangan dan menggunakannya, maka bagaimana dengan Allah yang menggunakan kakinya untuk berjalan, tangannya untuk mengenggam, tapak kakinya untuk menutupi neraka, matanya untuk melihat, dan kupingnya untuk mendengar? Apakah ini bukan masalah bagi Muslim?
amzan
Posts: 21
Joined: Tue Sep 04, 2012 7:46 pm

Re: Mungkinkah Allah Berada dalam Ciptaannya?

Post by amzan »

4. Allah punya tangan; Dia menciptakan Adam dengan tanganNya sendiri (38:75, 48:10).
Q 38:75
Allah berfirman: "Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?"

inilah yang paling mengagetkan saya, karena jelas sekali punya dua tangan ya seperti saya..
Moderator 1
Posts: 134
Joined: Tue Sep 13, 2005 8:51 pm

Re: Mungkinkah Allah Berada dalam Ciptaannya?

Post by Moderator 1 »

Debat netter Setan vs. netter kafir dipindah ke sini:

http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... ml#p888155

Jangan nyampah di RC!!
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Re: Mungkinkah Allah Berada dalam Ciptaannya?

Post by Adadeh »

Adadeh wrote:Qur'an dan Hadis seringkali menunjukkan bahwa Allah itu antromorfik (punya ciri² serupa dengan manusia). Contohnya banyak:

1. Allah punya BETIS
Q 68:42
Pada hari Betis disingkapkan dan mereka dipanggil untuk bersujud; maka mereka tidak kuasa.
Jika Allah punya betis, maka tentunya dia punya kaki.
Mungkin kita merasa heiran mengapa Allah perlu menyingkapkan betisnya. Di hadis Bukhari terdapat penjelasan bahwa Allah menampakkan betisnya pada Muslim agar Muslim mengenali siapa tuhan mereka.

http://lidwa.com/app/?k=bukhari&n=6886
Shahih Bukhari 6886:
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair telah menceritakan kepada kami Allaits bin Sa'd dari Khalid bin Yazid dari Sa'id bin Abu Hilal dari Zaid dari 'Atha' bin Yasar dari Abu Sa'id Al Khudzri berkata, "Kami bertanya, "Ya Rasulullah, apakah kita akan melihat Tuhan kita pada hari kiamat?" Nabi balik bertanya: "Apakah kalian merasa kesulitan melihat matahari dan bulan ketika terang benderang?" kami menjawab, "Tidak." Nabi meneruskan: "Begitulah kalian tidak kesulitan melihat melihat Tuhan kalian ketika itu, selain sebagaimana kesulitan kalian melihat keduanya." Kemudian beliau berkata: "Lantas ada seorang penyeru memanggil-manggil, "Hendaklah setiap kaum pergi menemui yang disembahnya!" Maka pemuja salib pergi bersama salib mereka, dan pemuja patung menemui patung-patung mereka, dan setiap pemuja Tuhan bersama tuhan-tuhan mereka hingga tinggal orang-orang yang menyembah Allah, entah baik atau durhaka dan ahli kitab terdahulu. Kemudian jahannam didatangkan dan dipasang, ia seolah-olah fatamorgana, lantas orang-orang yahudi ditanya, "Apa yang dahulu kalian sembah?" Mereka menjawab, "Kami dahulu menyembah Uzair anak Allah." Lalu ada suara, "Kalian dusta! Allah sama sekali tidak mempunyai isteri dan tidak pula anak." Lalu apa yang kalian inginkan?" Mereka menjawab, "Kami ingin jika Engkau memberi kami minuman!" Lantas ada suara, "Minumlah kalian!" Lalu mereka berjatuhan di neraka jahannam. Lantas orang-orang Nashara diseru, "Apa yang kalian dahulu sembah?" Mereka menjawab, "Kami dahulu menyembah Isa al Masih, anak Anak Allah." Mereka dijawab, "Kamu semua bohong! Allah sama sekali tidak mempunyai isteri atau bahkan anak, dan apa yang kalian inginkan?" Mereka menjawab, "Kami ingin agar Engkau memberi kami minuman!" Lalu dijawab, "Minumlah kalian!" Dan langsung mereka berjatuhan di neraka jahannam hingga tersisa manusia yang menyembah Allah, entah yang baik atau berbuat durhaka. (→ Setelah semua kafir masuk neraka, yang tersisa dan tidak masuk neraka adalah Muslim)

Mereka ditanya, "Apa yang menyebabkan kalian tertahan padahal manusia lainnya sudah pergi?"
Mereka menjawab, "Kami memisahkan diri dari mereka dan kami adalah manusia yang paling membutuhkan-Nya, kami dengar ada seorang juru seru menyerukan diri, "Hendaklah setiap kaum menemui yang mereka sembah! Hanyasanya kami menunggu-nunggu Tuhan kami."
(→ Muslim menunggu kedatangan Allah, tuhan yang mereka sembah)

Beliau melanjutkan, "Lantas Allah (Al jabbar) mendatangi mereka dengan bentuk yang belum pernah mereka lihat pertama kali, lalu Allah firmankan: 'Akulah Tuhan kalian.' (→ Allah menunjukkan diri pada Muslim, tapi Muslim tak mengenalinya!!!)

Mereka menjawab, 'Engkau adalah rabb kami, dan tidak ada yang berani mengajak-Nya bicara selain para nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lantas para nabi berkata, 'Bukankah di antara kalian dan Allah ada tanda yang kalian mengenalnya? '
Mereka menjawab, 'Ya, yaitu betis, '
(→ Muslim yang melihat Allah tidak mengenalinya sebagai tuhan mereka, tidak bersujud di hadapan Allah, dan hanya menyebut Allah sebagai 'rab' (tuan rumah), dan bukan 'Rab' (Tuhan). Muslim lalu menyatakan akan mengenali Allah jika telah melihat BETISnya).

maka Allah pun menyingkap betis-Nya sehingga setiap mukmin bersujud kepada-Nya. (→ begitu Allah menunjukkan betisnya, Muslim langsung mengenalinya. Jadi awalnya Muslim tidak mengenal Allah yang datang pada mereka, dan baru 'ngeh' setelah Allah menyingkapkan betisnya).

sisanya baca sendiri, panjang banget:
Lalu tersisalah orang-orang yang sujud kepada Allah karena riya dan sum'ah sehingga ia pergi sujud dan punggungnya kembali menjadi satu bagian, kemudian titian (jembatan) jahannam didatangkan dan dipasang antara dua tepi jahannam, kami bertanya, 'Wahai Rasulullah, memang jembatan jahannam tersebut misterinya apa? ' Nabi menjawab: 'Jembatan itu bisa menggelincirkan, menjatuhkan, ada pengait-pengait besi, ada duri-duri yang lebar dan tajam, durinya besok yang terbuat dari kayu berduri namanya Sa'dan (kayu berduri tajam). Orang mukmin yang melewatinya sedemikian cepat, ada yang bagaikan kedipan mata, ada yang bagaikan kilat, ada yang bagaikan angin, dan ada yang bagaikan kuda pilihan. Ada yang bagaikan kuda tunggangan, ada yang selamat dengan betul-betul terselamatkan, namun ada juga yang selamat setelah tercabik-cabik oleh besi-besi pengait itu, atau terlempar karenanya di neraka jahannam, hingga manusia terakhir kali melewati dengan diseret seret, dan kalian tidak bisa sedemikian gigihnya menyumpahiku terhadap kebenaran yang jelas bagi kalian daripada terhadap seorang mukmin ketika itu kepada Allah Al Jabbar. Jika mereka melihat bahwasanya mereka telah selamat di kalangan teman-teman mereka, mereka berkata, 'Ya Tuhan kami, sesungguhnya kawan-kawan kami mendirikn shalat bersama kami dan berpuasa bersama kami, dan beramal bersama kami! ' Allah Ta'ala berfirman, 'Pergilah kalian, siapa diantara kalian dapatkan dalam hatinya masih ada seberat dinar keimanan, maka keluarkanlah dia', dan Allah mengharamkan bentuk mereka dalam neraka. Maka mereka datangi kawan-kawan mereka sedang sebagian mereka telah terendam dalam neraka ada yang sampai telapak kakinya, setengah betisnya, sehingga mereka keluarkan siapa saja yang mereka, kemudian mereka kembali dan Allah berkata, 'Pergilah kalian sekali lagi, dan siapa yang kalian temukan dalam hatinya seberat atom keimanan, maka keluarkanlah dia.' Maka mereka keluarkan siapa saja yang mereka kenal." Rasulullah berkata: 'Jika kalian tidak mempercayaiku, maka bacalah: '(Allah tidak menzhalimi seberat biji sawi pun, jika ada kebaikan, maka Allah melipatgandakan balasannya) ' (Qs. An nisaa': 40), maka para nabi shallallahu 'alaihi wasallam, malaikat dan orang-orang yang beriman, kesemuanya memberi syafaat. Kemudian Allah Al Jabbar berkata, syafaat-Ku masih ada. Lantas Allah menggenggam segenggam dari neraka dan mengentaskan beberapa kaum yang mereka telah terbakar, lantas mereka dilempar ke sebuah sungai di pintu surga yang namanya 'Sungai kehidupan' sehingga mereka tumbuh dalam kedua tepinya sebagaimana biji-bijian tumbuh dalam genangan sungai yang kalian sering melihatnya di samping batu karang dan samping pohon, apa yang diantaranya condong kepada matahari, maka berwarna hijau, dan apa yang diantaranya condong kepada bayangan, maka berwarna putih, lantas mereka muncul seolah-olah mutiara dan dalam tengkuk mereka terdapat cincin-cincin. Mereka kemudian masuk surga hingga penghuni surga berkata, 'Mereka adalah 'utaqa' Ar Rahman (orang-orang yang dibebaskan Arrahman), Allah memasukkan mereka bukan karena amal yang mereka lakukan, dan bukan pula karena kebaikan yang mereka persembahkan sehingga mereka memperoleh jawaban 'Bagimu yang kau lihat dan semisalnya'." Hajjaj bin Minhal berkata; telah menceritakan kepada kami Hammam bin Yahya telah menceritakan kepada kami Qatadah dari Anas radliyallahu'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Pada hari kiamat nanti orang-orang mukmin ditahan hingga yang demikian menjadikan mereka sedih. Mereka katakan, 'Duh, sekiranya kita meminta syafaat kepada Tuhan kami sehingga Dia menjadikan kita merasa nyaman dari tempat kita ini.' Mereka pun mendatangi Adam dan berkata, 'Engkau hai Adam, Engkau adalah nenek moyang seluruh manusia, Allah menciptamu dengan tangan-Nya, menjadikan surga sebagai tempat hunianmu dan menjadikan malaikat bertunduk sujud kepadamu, Allah juga mengajarimu nama-nama segala sesuatu agar engkau bisa memberi syafaat kepada kami disisi Tuhanmu sehingga engkau bisa memberi kenyamanan di tempat kami ini. Namun Adam hanya menjawab, 'Disini saya tak berhak memberi syafaat untuk kalian'." Rasulullah melanjutkan: "Lantas Adam mengingatkan kesalahan yang pernah dilakukannya, yaitu memakan pohon larangan padahal telah dilarang, dan ia katakan 'Coba kalian datangi Nuh, sebab ia adalah nabi shallallahu 'alaihi wasallam pertama-tama yang Allah utus kepada penduduk bumi.' Mereka pun mendatangi Nuh, namun Nuh juga menjawab, 'Maaf, disini saya tak berhak memberi syafaat untuk kalian', dan Nuh menyebutkan kesalahan yang pernah dilakukannya, yaitu bertanya kepada Rabbnya dengan tanpa ilmu sambil ia katakan, 'Cobalah kalian datangi Ibrahim, sebab ia adalah Khalilurrahman (kekasih Arrahman)." Rasulullah melanjutkan lagi kisahnya: "Mereka pun mendatangi Ibrahim, hanya Ibrahim juga menjawab, 'Maaf, disini saya tak berhak memberi syafaat untuk kalian', Ibrahim lantas menyebutkan kesalahannya, yaitu tiga kebohongan yang pernah dilakukannya sambil berkata, 'Cobalah kalian datangi Musa, seorang hamba yang Allah memberinya taurat, mengajaknya bicara dan mendekatkannya kepada-Nya sedekat-dekatnya'." Rasulullah lanjutkan: "Mereka pun mendatangi Musa, hanya Musa juga menjawab, 'Maaf, disini saya tak berhak memberi syafaat untuk kalian', sambil Musa mengingatkan kesalahan yang pernah dilakukannya, yaitu membunuh jiwa tanpa alasan yang dibenarkan, sambil ia katakan, 'Coba kalian datangi Isa, seorang hamba Allah dan rasul-Nya, ruh Allah dan kalimah-Nya. Merekapun mendatangi Isa, namun 'Isa juga menjawab, 'Maaf, disini saya tak berhak memberi syafaat untuk kalian', sambil ia katakan 'Cobalah kalian datangi Muhammad Shallallahu'alaihiwasallam, seorang hamba yang Allah telah mengampuni dosanya yang terdahulu dan yang akan datang.' Lantas mereka mendatangi aku (Muhammad) dan aku meminta ijin Tuhanku di rumah-Nya dan aku diijinkan menemui-Nya, jika aku melihat-Nya, maka aku tersungkur sujud, Allah lalu membiarkan aku sekehendak Dia membiarkaku. Allah lantas berkata, 'Angkat kepalamu hai Muhammad, katakanlah, engkau didengar, mintailah syafaat, engkau diberi syafaat, mintalah, engkau diberi.' Aku lalu angkat kepalaku dan aku memuji Tuhanku dengan pujian yang Ia ajarkannya kepadaku, kemudian aku memberi syafaat dan Dia memberiku batasan. Kemudian aku keluar dan memasukkan mereka ke dalam surga." Qatadah berkata, "Dan aku juga mendengarnya menyebutkan, "Aku lalu keluar, kemudian aku keluarkan mereka dari neraka dan kumasukkan ke dalam surga. Setelah itu aku kembali untuk kali kedua dan aku meminta ijin Tuhanku di rumah-Nya dan aku diijinkan untuk menemui-Nya, jika aku melihat-Nya, maka aku tersungkur sujud. Allah lantas membiarkanku sekehendak Allah membiarkan, kemudian Allah berkata, 'Angkatlah kepalamu hai Muhammad dan katakanlah engkau akan didengar, dan berilah syafaat engkau akan diberi syafaat, dan mintalah engkau akan diberi.' Aku lalu angkat kepalaku dan memanjatkan pujian dan pujaan terhadap tuhanku sebagaimana yang diajakrkan-Nya kepadaku. Kemudian aku memberi syafaat, dan Ia memberiku batasan sehingga aku keluar dan aku masukkan mereka ke dalam surga." Qatadah berkata, "Dan aku mendengarnya menyebutkan, "Dan aku berangkat sehingga aku keluarkan mereka dari neraka, lalu mereka aku masukkan ke dalam surga." Qatadah berkata, "Dan aku mendengarnya menyebutkan, 'Maka aku berangkat dan aku keluarkan mereka dari neraka, untuk kemudian aku masukkan mereka ke dalam surga, hingga tidak tersisa dalam neraka selain yang digi ditahan oleh alquran, atau maksudnya ia wajib abadi, kemudian beliau membaca ayat ini '(semoga Tuhanmu membangkitkankmu di tempat yang terpuji) ' (Qs. Al Isra': 79). Nabi mengatakan, "Inilah maqam terpuji yang dijanjikan untuk nabi shallallahu 'alaihi wasallam kalian."
Dengan demikian, peranan BETIS di Q 68:42 adalah agar Muslim mengenal wujud fisik tuhan mereka, yakni Allah SWT. Ini tentu bukan betis metafora atau betis idiom, melainkan betis beneran sebagaimana wujud betis yang dimengerti Muslim pada umumnya di dunia ini. Hal ini juga berarti bahwa Allah terdapat di dalam betis-nya, dan dengan demikian Allah berada dalam ciptaannya sendiri.
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Re: Mungkinkah Allah Berada dalam Ciptaannya?

Post by Adadeh »

http://indonesia.faithfreedom.org/forum ... 5/#p888156
amzan wrote:4. Allah punya tangan; Dia menciptakan Adam dengan tanganNya sendiri (38:75, 48:10).
Q 38:75
Allah berfirman: "Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?"

inilah yang paling mengagetkan saya, karena jelas sekali punya dua tangan ya seperti saya..
Memang benar begitulah pernyataan yang sangat jelas di Q 38:75 yakni Allah punya dua tangan seperti manusia biasa. Dengan kedua tangannya itu dia menciptakan berbagai benda. Ini berarti fungsi tangan Allah sama seperti tangan manusia, yakni untuk bekerja dan menghasilkan barang. Tentunya ini bukan tangan metafora atau tangan dalam pengertian idiom saja. Agar lebih meyakinkan, mari baca keterangan di tafsir Thabari tentang ayat ini:

Image

Image

Berbagai kalimat yang gw garisi merah di halaman 255 menegaskan bahwa Allah menciptakan Adam dengan kedua tangannya. Keterangan halaman 256, yang digarisbawahi merah, menjelaskan bahwa Allah menciptakan empat hal dengan tangannya: Arsy, surga Adn, Al Qalam, dan Adam. Allah tidak akan menyebut tangannya sebagai tangan jika fungsi dan bentuknya tidak berupa tangan. Jika bukan tangan, mengapa disebut Allah sebagai tangan? Apakah Allah salah menyebut? Gak mungkin, kan?

Meskipun sudah sangat jelas peranan kedua tangan Allah di Q 38:75, pada umumnya Muslim terus menyangkal hal ini karena mereka sangat takut membayangkan Allah berada dalam tangan Allah sendiri, yang dalam hal ini adalah ciptaannya. Kenapa merasa takut? Jawabannya berkenaan dengan penyangkalan Muslim terhadap kepercayaan Kristen/Nasrani yang menyatakan tuhan bisa hidup dan berada dalam ciptaannya sendiri, misalnya Yesus/Isa. Jika Muslim yakin Allah/tuhan bisa berada dalam kedua tangannya (ciptaannya) di Q 38:75, maka tentunya mereka juga harus bisa menerima pendapat bahwa tuhan ternyata bisa hidup dalam makhluk ciptaannya, misalnya Yesus/Isa.
swordknight
Posts: 27
Joined: Wed Nov 13, 2013 5:08 pm

Re: Mungkinkah Allah Berada dalam Ciptaannya?

Post by swordknight »

@Bro adadeh allah org islam itu adalah dewa matahari , al-ilah bukan Allah yg sejati

Jd mereka (muslim)nganggap allah mereka itu tidak berwujud , dewa2 matahari pada zaman arab dahulu katanya tidak berbentuk
swordknight
Posts: 27
Joined: Wed Nov 13, 2013 5:08 pm

Re: Mungkinkah Allah Berada dalam Ciptaannya?

Post by swordknight »

Dewa matahari tersebut bersemayam didalam kotak hitam yg disebut Ka'Bah, makanya klo ga tahu arah kiblat mereka ga mau berdoa
swordknight
Posts: 27
Joined: Wed Nov 13, 2013 5:08 pm

Re: Mungkinkah Allah Berada dalam Ciptaannya?

Post by swordknight »

Sorry mksd gw auloh itu bukan dewa matahari tp dewa bulan :

Kamis, 05 Juli 2012

Allah itu adalah Dewa Bulan
Dalam agama Islam masih banyak hal-hal yang diambil dari budaya Arab kafir penyembah berhala pada jaman sebelum Islam : 1. Allah SWT pun sebenarnya merupakan transformasi lebih lanjut dari DEWA BULAN (al Illah) yang merupakan dewa tertinggi orang Arab. Pemujaan terhadap dewa bulan memang menjamur di tanah Arab karena suasana sejuk pada malam hari dipandang sebagai rahmat bagi bangsa Arab. 2. Kabah pun juga merupakan tempat paling suci dan pusat pemujaan bangsa Arab kafir pada jaman pra Islam dimana terdapat sekitar 360 berhala dalam Kabah 3. Ibadah berjalan mengelilingi Kabah dan berlari-lari kecil juga sudah dipraktekan oleh bangsa Arab kafir penyembah berhala jauh sebelum Islam. Tidaklah mengherankan bahwa kita masih bisa melihat jejak DEWA BULAN ini dalam beberapa symbol Islam sebagai berikut : a Simbol Islam adalah bulan sabit b Bulan sabit terletak di puncak-puncak mesjid dan menara azan. (Belakangan ini ada usaha untuk menyamarkan makna DEWA BULAN dengan mengganti symbol bulan sabit menjadi nama Allah) c Bulan sabit digambarkan pada bendera-bendera negara Islam d Umat Muslim berpuasa pada bulan yang berawal dan berakhir dengan munculnya bulan sabit di langit e Perhitungan kalender Islam berdasarkan peredaran Bulan bukan matahari.

Mungkinkah Allah Berada dalam Ciptaannya?
Mirror
Faithfreedom forum static
Post Reply