F-22x wrote:http://www.al-bushra.org/arbhrtg/arbxtn04.htm
Recently Father Pecerillo, a famous Franciscan Archiologist, found morethan twenty churches in Madaba at the south of Jordan. From the
Forth Century we found houses in Syria, Lebanon, Iraq and Palestine with this inscriptionin Arabic :"Bism El-Lah al Rahman al Rahim" that showed that
Christians were the first to use this name so as to indicate their beliefin the Holy Trinity, more than
two hundred years before Islam.
Ternyata yg menciptakan kata allah adalah orang arab kristen di abad ke-4 Masehi, 200 tahun sebelum islam!!!
http://en.wikipedia.org/wiki/Allah
Etymology
The term Allāh is derived from a contraction of the Arabic definite article al- "the" and ʼilāh "deity, god" to al-lāh meaning "the [sole] deity, God" (ho theos monos).[4] Cognates of the name "Allāh" exist in other Semitic languages, including Hebrew and Aramaic.[3] The corresponding Aramaic form is אֱלָהָא ʼĔlāhā in Biblical Aramaic and ܐܰܠܳܗܳܐ ʼAlâhâ or ʼĀlōho in Syriac.[10]
Wiki pun menguatkan fakta kalo kata allah baru muncul belakangan saja, hasil gabungan dari kata "al + ilah" yg lebih dulu muncul.
Makanya gw jadi bingung, gimane logikanya koq muslim bisa ngeklaim kalo nama allah sudah ada sejak jaman Adam?
Sebelum kristen menciptakan kata allah , ALLAH sebagai salah satu nama dewa sudah ada ribuan tahun sebelumnya.
Allah juga buka bukan dari al ilah
1. Umat Islam di Amerika ketika berdoa menyebut Allahu akbar, bukan God akbar.
2. Bukan menghilangkan “Alif” sehingga tinggal “lah” sebab artinya berubah menjadi “Lisyakshin” atau “Baginya laki-laki”.
3. Ilah itu sudah satu paket kosakata yang tidak bisa dipenggal, karena kata benda bukan kata kerja.
4. Ilah bisa dimasukkan “Alif” “lam” karena ilah itu gelar atau sebutan, sedang Allah tidak bisa, karena nama pribadi.
Contohnya: Ustaadzun (guru laki - laki) bisa dimasukkan “Alif” “Lam” sehingga menjadi “Al-ustaadzu”, tetapi Fatiman tidak bisa ditulis menjadi menjadi Al-Fatima karena Fatima itu Nama Pribadi atau Nama orang.
5. Ilah atau al-ilah ada mutsannahnya yaitu ilahani, artinya dua tuhan atau dua dewa sedangkan Allah tidak ada mutsannahnya atau tatsniyahnya, kalau ada artinya bukan Allah lagi tetapi Alahani, ini sudah mengganti nama sesembahannya umat Islam.
Contohnya: Fatimah, kalau dimutsannahkan menjadi Fatimataani, yang artinya bukan Fatimah lagi, melainkan berubah menjadi tante Fatimaatani.
6. Ilah atau Al-ilah bisa diterjemahkan menjadi dewa atau sesuatu yang disembah, sedangkan “Allah” tidak bisa diterjemahkan ke dalam bahasa apapun karena nama pribadi. Hal itu sesuai dengan Kamus Indonesia-Arab-Inggris karangan Abd. Bin Nuh dan Oemar Bakri, halaman 76.
7. Allah bukan berasal dari huruf Arab “Hamzah, lam, ha” karena kalau diuraikan dengan ilmu shorof (ilmu yang menguraikan kata kerja) tidak pernah ditemukan, baik fiil madhinya (past tense), mudhari’nya (Present continous tense, maupun mashdarnya (kata kerja) yang tidak ada waktunya atau sumber katanya. Yang ada “Hamzah, lam, lam ha atau alaha”, tetapi kalau diuraikan secara wazan (ukuran) atau timbangan dalam ilmu shorof juga tidak bisa menjadi Allah.
Contohnya : Alaha dengan wazan afa’la-yufi’lu-if a’a’lan. Jadi kalau diuraikan secara nahwu shorof “ alaha ” menjadi : allaha-yullihu-illahan, dan itu bukan Allah (Nama Diri), melainkan sebutan.
temukan jawabannya dan bukti-bukti tersebut di (download)
http://www.mediafire.com/?ngmzkmfwmvm#2