Allah SWT nan ****

Sejarah, asal usul ALLAH & KABAH, hubungan Allah dgn Muhamad. Juga, pribadi dan latar belakang MUHAMAD
Post Reply
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Allah SWT nan ****

Post by Adadeh »

Jalan pikiran Allah SWT itu sungguh aneh. Tulisan berikut membahas betapa anehnya cara Allah SWT berpikir.

Allah SWT nan ****
Oleh Abul Kasem
August 28, 2008

Dalam Islam, semua Muslim wajib percaya bahwa Allah SWT menulis setiap kata dalam Qur’an. Jika tidak percaya, maka Muslim tersebut telah menghujat Allah SWT dan layak dijatuhi hukuman berat Islamiah seperti pancung. Meskipun begitu, jika kita mencoba membaca Qur’an secara serius dengan pikiran terbuka, maka tak pelak lagi kita akan merasa terkejut melihat bejibunnya ayat2 ngawur dan kontradiktif di dalam Qur’an. Begitu banyak ayat2 Qur’an yang jelas tidak mungkin berasal dari Allah SWT.

Mari saksikan betapa konyolnya Allah SWT tatkala Dia menulis Qur’an:
Allah memuji, berterima kasih, dan memberkati DIRINYA SENDIRI.

Coba pikir sebentar hal menggelikan berikut:
Yesus Kristus memberkati Yesus Kristus
Kali Mata (dewi Hindu) memuji Kali Mata
Ganesha (dewa Hindu) berterima kasih pada Ganesha
Buddha memuji Buddha
Nelson Mandela memberkati Nelson Mandela
Hitler berterimakasih pada Hitler
Radovan Kardzic memuji Radovan Karadzic
George Bush memberkati George Bush
Barack Obama memuji Barak Obama
Osama bin Ladin berterima kasih pada Osama bin Ladin
Hilary Clinton memberkati Hilary Clinton
Mahmoud Ahmadinejad memuji Mahmoud Ahmadinejad
Indira Gandhi memberkati Indira Gandhi
Karl Marx berterima kasih pada Karl Marx
Vladimir Putin memuji Vladimir Putin
Sir Winston Churchill memberkati Sir Winston Churchill

... dan seterusnya.

Orang jelas menganggap hal di atas sebagai hal yang konyol, tidak masuk akal, menggelikan, dan aneh. Orang bahkan bisa mengatakan bahwa yang melakukan atau menulis tulisan2 seperti itu adalah orang gila/xintink, dan harus masuk RSJ. Tapi tunggu dulu, Allah SWT yang dikenal sebagai pengarang Qur’an ternyata melakukan hal itu. Lihat nih beberapa ayat dari Sura Kahf (= Gua; terjemahan bahasa Inggris oleh Hilali dan Khan) di mana Allah SWT tak malu2 memuji Allah SWT.

Q 18:1
All the praises and thanks be to Allah, Who has sent down to His slave (Muhammad) the Book (the Qur’an), and has not placed therein any crookedness.
terjemahan:
Semua pujian dan terima kasih pada Allah SWT, Dia yang mengirim budakNya (Muhammad) buku (Qur’an), dan tidak membuat kesalahan apapun di dalamnya.

Q 18:2
(He has made it) Straight to give warning (to the disbelievers) of a severe punishment from Him, and to give glad tidings to the believers (in the Oneness of Allâh Islâmic Monotheism), who work righteous deeds, that they shall have a fair reward (i.e. Paradise).
terjemahan:
(Dia telah membuatnya) Benar untuk memberi peringatan (pada kafir) akan hukuman berat dariNya, dan untuk memberi selama pada Muslim (dalam keesaan Allah SWT), yang melakukan perbuatan2 yang benar, dan mereka akan menerima upah yang adil (masuk surga).

Q 18:3
They shall abide therein forever
terjemahan:
Dimana didalamnya mereka akan tinggal kekal untuk selama lamanya.

Dari membaca ayat2 di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa:
Muhammad atau orang lain adalah pengarang ayat2 di atas.
Jika Allah SWT yang mengatakan ayat2 ini pada Muhammad, maka jelas Allah SWT sedang mabok khamar atau di bawah pengaruh obat bius atau bisa juga sedang dirawat di RSJ.

Ini ayat2 lain (terjemahan bahasa Inggris oleh Hilali dan Khan) yang akan mempesona kalian:

Q 25:1
Blessed be He Who sent down the criterion (of right and wrong, i.e. this Qur'ân) to His slave (Muhammad) that he may be a warner to the 'Alamîn (mankind and jinns).
terjemahan:
Diberkatilah Dia yang mengirim menurunkan hukum (Qur’an) kepada hambaNya (Muhammad), supaya dia menjadi pengingat pada 'Alamîn (manusia dan jin).

Q 34:1
All the praises and thanks be to Allâh, to Whom belongs all that is in the heavens and all that is in the earth. His is all the praises and thanks in the Hereafter, and He is the AllWise, the AllAware.
terjemahan:
Segala pujian dan terima kasih pada Allah SWT, Dia yang memiliki semuanya di surga dan bumi. Segala pujian dan terima kasih padaNya di akherat, dan Dia Maha Bijaksana, Maha Tahu.

Q 35:1
All the praises and thanks be to Allâh, the (only) Originator [or the (only) Creator] of the heavens and the earth, Who made the angels messengers with wings, - two or three or four. He increases in creation what He wills. Verily, Allâh is Able to do all things.
terjemahan:
Segala pujian dan terima kasih pada Allah SWT, satu2nya Pencipta surga dan bumi, Dia yang menciptakan malaikat dengan sayap2nya, dua atau tiga atau empat. Dia menambah banyak ciptaanNya sesukaNya. Memang benar, Allah SWT itu mampu berbuat segalanya.

Q 37:182
And all the praise and thanks be to Allah, Lord of the ‘Alamin (mankind, jinns and all that exists.
terjemahan:
Dan segala pujian dan terima kasih pada Allah SWT, sang ‘Alamin (bagi manusia, jin, dan semua yang ada.

Q 45:36
So all the praises and thanks are to Allâh, the Lord of the heavens and the Lord of the earth, and the Lord of the 'Alamîn (mankind, jinns and all that exists).
terjemahan:
Segala pujian dan terima kasih bagi Allah SWT, Tuhan surga dan bumi, dan sang 'Alamîn (bagi manusia, jin, dan semua yang ada).

Sudah jelas bukan bahwa Allah SWT memang senang sekali memuji-muji dan memberkati dirinya sendiri.

Juga perlu diperhatikan bahwa di bagian awal ayat Allah SWT “lupa” menyuruh Muhammad mengatakan kata Arab ‘kul’ (baca/katakan). Dengan begitu, sebenarnya dengan mudah bisa diketahu bahwa Muhammad atau orang lainlah yang mengatakan ayat2 tersebut. Jika memang benar bahwa Allah SWT sendiri yang mengatakan ayat2 tersebut, maka memang Allah SWT itu Maha Konyol.

Allah SWT berkata Insya Allah (jika Allah SWT mengijinkan) … lhoo..??
Di Sura Kahf (= Gua = sura ke-18 ) Allah SWT mengisahkan pada Muhammad dongeng orang2 yang tertidur dalam gua (Ashab-i-Kahf). Kejadian ini dimulai ketika orang2 Yahudi ingin menguji apakah Muhammad mengetahui kisah2 dalam kitab2 agama mereka. Muhammad kebingungan, karena dia tidak tahu kisah2 yang mereka ajukan. Dia meminta waktu kurang lebih dua minggu untuk mendapatkan jawaban yang benar dari Allah SWT. Dua minggu telah berlalu, tapi Muhammad tetap saja tidak mendapat jawaban dari Allah SWT. Orang2 Yahudi jadi sadar ceteknya pengetahuan Allah SWT. Setelah lama berselang, Muhammad mengatakan bahwa Allah SWT mengisahkan padanya kisah di Sura Kahf. Di ayat 18:23,24, Muhammad mengeluh karena Allah SWT lamban memberi jawaban. Allah SWT menegur Muhammad karena tidak mengatakan ‘Insya Allah’ ketika bicara pada para Rabi Yahudi.

Ini ayat2 tersebut (terjemahan bahasa Inggris oleh Hilali dan Khan):
Q 18:23
And never say of anything, "I shall do such and such thing tomorrow."
terjemahan:
Dan jangan pernah berkata apapun, “Aku akan melakukan ini dan itu besok.”

Q 18:24
Except (with the saying), "If Allâh will!" And remember your Lord when you forget and say: "It may be that my Lord guides me unto a nearer way of truth than this."
terjemahan:
Kecuali (dengan mengatakan), “Jika Allah SWT bersedia!” dan ingalah Tuhanmu ketika kamu lupa dan katakan, “Semoga Tuhanku membimbingku melakukan lebih baik lagi dimasa yang lain."

Di Sura al Kalam (= Pena = Sura ke-68 ), Allah SWT menyatakan kisah orang2 di perkebunan yang ingin memetik buah hasil kebunnya, tapi mereka lupa mengatakan “Insya Allah.” Ketika mereka masuk kebun di pagi hari, kebun tersebut sudah hancur. Berikut adalah ayat2nya:

Q 68:17
Verily, We have tried them as We tried the people of the garden, when they swore to pluck the fruits of the (garden) in the morning,
terjemahan:
Sebenarnya Kami telah mencoba mereka sebagaimana Kami mencobai orang2 di perkebunan, ketika mereka bersumpah untuk memetik buah2an (di kebun) di pagi hari,

Q 68:18
Without saying: Inshâ' Allâh (If Allâh will).
terjemahan:
Tanpa mengatakan: Insya Allah (dengan kehendak Allah).

Q 68:19
Then there passed by on the (garden) something (fire) from your Lord at night and burnt it while they were asleep.
terjemahan:
Maka berlalulah di kebun itu sesuatu (api) dari Tuhanmu di malam hari dan membakar kebun ketika mereka sedang tidur.

Q 68:20
So the (garden) became black by the morning, like a pitch dark night (in complete ruins).
terjemahan:
Maka (kebun) jadi menghitam di pagi hari, seperti malam yang gelap (dalam kehancuran yang menyeluruh).

Perhatikan bahwa Allah sendiri mengatakan “Insya Allah) di ayat2 berikut (terjemahan bahasa Inggris oleh Hilali dan Khan).
Q 48:27
Indeed Allâh shall fulfil the true vision which He showed to His Messenger [i.e. the Prophet saw a dream that he has entered Makkah along with his companions, having their (head) hair shaved and cut short] in very truth. Certainly, you shall enter AlMasjidalHarâm; if Allâh wills, secure, (some) having your heads shaved, and (some) having your head hair cut short, having no fear. He knew what you knew not, and He granted besides that a near victory.
terjemahan:
Allah SWT akan memenuhi kebenaran visi rasulNya (sang Nabi bermimpi dia masuk Mekah bersama sahabat2nya, dan kepala mereka dicukur dan dipotong pendek). Sudah pasti, kau akan memasuki Masjid Suci, dengan kehendak Allah (Insha Allah), penuh keselamatan, dan kau akan memotong rambutmu ataupun memendekkannya disana, kamu jangan takut. Kerana Dia tahu apa yang kamu tidak ketahui, Dia telah gandakan ini dengan kemenangan yang disegerakan.

Pada ayat di atas, Allah SWT jelas melafalkan “Insya Allah.” Jika masih ragu, baca sendiri Qur’an bahasa Arab. Kata “Insya Allah” itu jelas dinyatakan di Q 48:27

Laqad sadaqa Allahu rasoolahu alrru/ya bialhaqqi latadkhulunna almasjida alharama in shaa Allahu amineena muhalliqeena ruoosakum wamuqassireena la takhafoona faAAalima ma lam taAAlamoo fajaAAala min dooni thalika fathan qareeban.

Untuk menyembunyikan hal yang menggelikan ini, Maududi menulis catatan kaki untuk ayat ini:
Berkenaan dengan kata Insya Allah di sini, yang digunakan Allah SWT sendiri untuk janjiNya, orang mungkin bertanya-tanya mengapa Allah SWT mengucapkan janji dengan persyaratan janji itu akan digenapi jika Dia sendiri berkenan mengabulkan? Jawabannya adalah: kata Insya Allah tidak digunakan dalam arti jika Allah SWT tidak berkenan, karena Dia akan memenuhi janjiNya, tapi hal ini berkenaan dengan latar belakang saat janji ini diucapkan… (catatan kaki number 48/48).

Sukar dimengerti penjelasan catatan kaki Maududi. Bahkan Allah SWT sendiri pun tidak akan mengerti.
FFI Admin
Posts: 335
Joined: Wed Mar 15, 2006 1:25 pm

Post by FFI Admin »

Post Reply