Tiga Bukti Logis & Faktuil allah swt adalah BERHALA

Sejarah, asal usul ALLAH & KABAH, hubungan Allah dgn Muhamad. Juga, pribadi dan latar belakang MUHAMAD
Post Reply
Duladi
Posts: 7006
Joined: Thu Apr 12, 2007 10:19 pm
Location: Samarinda
Contact:

Tiga Bukti Logis & Faktuil allah swt adalah BERHALA

Post by Duladi »

Saya katakan MUSLIM itu *****, karena sudah jelas kalau allah swt yang mereka sembah sesungguhnya bukanlah TUHAN tapi berhala, namun mereka masih saja menutup mata dan tetap membohongi pikiran mereka sendiri kalau allah swt adalah Tuhan. (Islam biasanya suka mengejek orang Nasrani karena mempertuhankan manusia. Lebih ***** lagi, orang yang mempertuhankan batu! :lol: )

Saya boleh katakan, bangsa Arab sebenarnya tidak berniat menipu, mereka sendiri justru tertipu oleh keprimitifan nenek moyang mereka yang menganggap batu hajar aswad sebagai Tuhan. Mereka sendiri begitu yakin, sangat-sangat yakin, kalau batu itu adalah Tuhan.

Hal ini tidak aneh, karena bila kita tilik dari sejarah bangsa-bangsa kuno, terutama mereka yg begitu terbelakang, mereka mempercayai JIMAT, batu bertuah atau batu jeda sebagai "DZAT" yang memiliki kekuatan supranatural (adikodrati) dan dapat mempengaruhi kelangsungan jagat raya ini, termasuk hidup matinya makhluk hidup.

Maka kita akhirnya dapat mengerti dan menerima kegoblokan bangsa Arab itu, bahwa mereka sesungguhnya sadar bahwa yang mereka sembah itu adalah batu, namun mereka dengan senang hati melakukannya karena bagi mereka, batu itu adalah TUHAN SANG PENCIPTA (wujud dari berhala dewa bulan sabit). Mereka tidak merasa diri mereka *****, karena otak mereka yang primitif.

Bila kita sebagai bangsa Indonesia yang sebenarnya telah memiliki peradaban lebih tinggi dan lebih pintar dari bangsa primitif Arabia itu, malah mengikuti pola berpikir, mengadopsi keprimitifan mereka, yaitu ikut-ikutan bangsa primitif itu dengan turut melakukan penyembahan kepada batu, berarti kita sebagai bangsa Indonesia adalah bangsa yang SANGAT *****.

Biarkan Arab punya tuhannya sendiri. Awloh adalah tuhan lokal mereka, biarkan mereka. Mereka mau meyakini batu sebagai Tuhan, itu urusan mereka sendiri. Tapi sangatlah ***** bila kita yang lebih tinggi budayanya dari mereka malah ikut-ikutan bangsa primitif itu.

Memang kita tidak bisa memungkiri, nabi mereka memang secara sengaja hendak menjadikan tuhan lokal mereka menjadi tuhan universal, dengan cara memaksa bangsa-bangsa lain untuk turut menyembahnya. Secara psikologis, bila awloh disembah di seluruh dunia berarti derajat bangsa Arab akan terangkat pula, dan itu memberi keleluasaan bangsa Arab untuk dapat berkuasa penuh di bumi. Itu secara umum; dan secara khususnya, dengan mengorbitkan awloh sebagai satu-satunya sesembahan yg agung, berarti mengangkat citra bani Quraish (penduduk kota Mekkah) sebagai suku yang terhormat.

Anda bisa bayangkan, sewaktu seluruh dunia mengucapkan kalimat: "Laa illa ha illalaaa.... Laa illa ha illalaaa...." Betapa bangganya orang Quraish, nama sesembahan mereka diakui dan dipuja-puja.

Mereka yang pintar, kita yang *****.

Maka dari itu, tanpa perlu banyak argumentasi/pendapat lagi, saya akan suguhkan bukti-bukti logika kenapa MUSLIM itu *****.

Perhatikan ini!

1) Ke arah mana kiblat sholatmu? Ke Kaabah, di mana disitulah ditempatkan batu "awloh" sembahan Quraish. Jadi, yang kamu sembah bukan SANG PENCIPTA, tapi tuhannya Quraish, penduduk kota Mekkah.

Perhatikan juga ucapan nabi gadungan ini:

QS. 27 An Naml: 91
"Aku hanya diperintahkan untuk menyembah Tuhan negeri ini (awloh sembahan Quraish Mekkah) Yang telah dijadikannya suci dan kepunyaan-Nya-lah segala sesuatu, dan aku diperintahkan supaya aku termasuk orang-orang yang berserah diri."

Awloh beda dengan Tuhan Yahudi & Nasrani:

Surat ALBAQARAH (2:62)
Sesungguhnya orang-orang mu'min, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

Siapakah awloh? Awloh adalah batu hajar aswad, "Tuhan" bagi suku Quraish. Sebelum Muhammad memproklamirkan diri sebagai nabinya awloh, batu hajar aswad sudah demikian dikultuskan, dan menjadi salah satu penghuni Kaabah di samping 359 berhala lain sembahan suku-suku di Arab.

Ini dapat kita ketahui dari riwayat pengangkatan batu tersebut sewaktu Kaabah rusak ditimpa banjir besar. Ingat! Waktu itu Muhammad belum jadi "nabi". Suatu ketika di saat Muhammad berusia 35 tahun, Kaabah rusak ditimpa banjir. Orang-orang bersepakat membangun kembali kuil itu, tidak ketinggalan Muhammad. Ketika sampai pada saat mengembalikan Hajar Aswad (Batu Keramat berwarna Hitam) ke tempatnya semula, timbul kericuhan. Masing-masing merasa lebih berhak mendapat kehormatan mengerjakan hal itu. Orang bersitegang, hingga seluruh pekerjaan terhenti karenanya. Akhirnya dimufakati untuk menyerahkan keputusan persoalan kepada barangsiapa yang esok harinya paling dahulu berada di Masjid al Haram. Ternyata orang itu ialah Muhammad, padahal dia tidak sengaja berusaha datang lebih pagi. Kemudian, Muhammad membeberkan selembar kain, mengangkat dan meletakkan batu keramat itu di atas kain tersebut. Kemudian para kepala keluarga/kelompok/kafilah/orang terkemuka diajak beramai-ramai mengangkat dan membawa kain itu ke tempat di mana batu hitam akan diletakkan dan Muhammad sendiri meletakkannya di atas tempatnya semula. Sejak saat itu Muhammad mendapat tempat terhormat di hati orang-orang Mekah. Kewibawaan Muhammad naik di mata rakyat. Dan sejak saat itu pula, Muhammad semakin sering bersemedi di dalam gua angker, sebuah gua yang sempit dan gelap gulita, namanya gua Hira. Untuk memasuki gua tersebut, orang harus merangkak. Gua itu terletak di bukit Hira ±9km dari Mekah.

Baca juga di:
Samakah ALLAH SWT dengan Tuhannya Ibrahim dan para nabi?
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... hp?t=22064


2) Simbol apa yang terpasang di atap rumah ibadatmu? Bulan Sabit. Awloh adalah dewa bulan, yg simbolnya adalah bulan sabit. Ini sudah cukup dikenal oleh bangsa-bangsa primitif di Timur Tengah sejak ribuan tahun yg lalu sebelum si Mamad lahir.

Image

Image

Image

Image

Gambar di bawah ini diperoleh dari situs ISLAM TULEN: Arrahmah.com
Image

3) Ritual apa yang dilakukan oleh para calon haji di Mekkah? Sebelum muter-muter kaabah, sebisa mungkin mereka melakukan sunnah Muhammad yaitu menciumi "awloh". Dan sebelum mencium awloh, mereka mengucapkan: "Ya awloh, aku penuhi panggilanmu." Hal itu dicontohkan Muhammad ketika dia melakukan ibadat haji:

Hadits Sahih Bukhari Volume 2, Book 26, Number 673:
Dikisahkan oleh Salim bahwa ayahnya berkata :
Aku melihat Rasul Allah tiba di Mekah; mula2 dia mencium batu hitam (hajar aswad) ketika akan melakukan tawaf dan berlari-lari kecil di tiga putaran (tawaf) pertama dari tujuh kali putaran (tawaf)


MUWATTA, Book 20, Number 20.33.113:
Yahya bercerita padaku dari Malik apa yang dia dengar bahwa ketika Rasul Allah SAW telah selesai Tawaf Kabah, sholat dua rokaat, dan ingin berangkat ke Safa dan Marwa, dia akan memberi hormat ke sudut tempat Batu Hitam berada sebelum berangkat.

BATU HITAM "awloh" itu begitu penting dalam ritual haji muhammad di mekah....Pertama, dia cium itu batu hitam, terus berlari keliling kabah TIGA KALI...trus berjalan keliling kabah EMPAT KALI!...

MUSLIM, Book 007, Number 2832:
Abdullah b. 'Umar (Allah be pleased with them) melaporkan: Rasul Allah (mpbuh) mengamati Tamattu’ in Hajjat-ul-Qada’, Pertama-tama dia pakai Ihram utk Umroh dan kemudian utk Haji, dan lalu memberi korban binatang. Jadi dia bawa binatang kurban itu bersamanya dari Dhu’l-Hulaifa. Rasul Allah (mpbuh) memulai Ihram utk Umroh dan dg demikian mengumumkan juga Talbiya utk Umroh. Lalu (memakai Ihram utk Haji) dan mengumumkan Talbiya utk Haji. Dan orang2 melakukan Tamattu’ ditemani Rasul Allah (mpbuh). Mereka memakai Ihram utk Umroh (pertama tama) dan kemudian yang untuk Haji. Beberapa dari mereka membawa binatang kurban. Jadi ketika Rasul Allah (mpbuh) datang ke Mekah, dia bilang pada orang2: Dia yang membawa serta binatang kurban tidak boleh menganggap apapun yang tidak hak baginya menjadi hak baginya sampai dia menyelesaikan Haji; dan dia, yang tidak membawa binatang kurban harus mengelilingi Kabah dan berlari diantara al-Safa’ dan al-Marwa dan memotong (rambutnya) dan melepas Ihram lalu memasang Ihram utk berhaji dan memberi kurban. Tapi dia yang tidak menemukan kurban, harus melakukan puasa selama tiga hari selama haji dan tujuh hari ketika dia kembali kepada keluarganya. Rasul Allah (mpbuh) mengelilingi (kabah) ketika dia sampai di Mekah: Dia pertama-tama mencium sudut (Kabah yang ada batu Hitam), lalu berlari tiga keliling dari tujuh dan berjalan empat keliling. Dan lalu ketika dia selesai mengelilingi Kabah dia melakukan sholat dua rokaat pada station (ibrahim), lalu mengucap Salaam (karena selesai Rokaat), dan berangkat ke al-Safa’ dan berlari tujuh kali antara al-Safa’ dan al-Marwa. Setelah itu dia tidak memperlakukan apapun sebagai hak segala sesuatu yang bukan hak sampai dia melengkapi hajinya dan mengurbankan kurban dihari kurban (hari ke-10 Dhu’l-Hijja). Dan lalu kembali secepatnya (ke Mekah) dan mengelilingi Kabah (dikenal sebagai tawaf ifada) setelah itu semua yang bukan hak baginya menjadi hak. Dan mereka yang membawa hewan kurban bersama mereka melakukan apa yang dilakukan Rasul Allah (mpbuh). Hadis ini diriwayatkan atas otoritas Aisha. Istri dari Rasul Allah (mpbuh), mengenai Tamattu dari Haji dan Umrah dan bagaimana melakukan Tamattu oleh para sahabat.

Ada lagi ritual selain mencium dan menghormat BATU HITAM "awloh". muhammad juga sering menunjuk menggunakan tongkat ke arah BATU HITAM seraya meneriakkan, 'allahuakbar'!...

BUKHARI, Volume 2, Book 26, Number 677:
Diriwayatkan oleh Ibn Abbas.:
Dalam Haji Terakhirnya nabi melakukan Tawaf Kaba dengan naik unta dan menunjuk sudut (kabah yg ada batu hitam) dengan tongkat yang berujung bengkok.


BUKHARI, Volume 2, Book 26, Number 697:
Diriwayatkan oleh Ibn Abbas.:
Rasul Allah melakukan Tawaf (kabah) dengan naik unta (saat itu kaki nabi sedang terluka). Ketika sampai ke sudut (yang ada batu hitam) dia menunjuk kearah batu itu memakai sesuatu pada tangannya dan berkata, “Allahu-Akbar.”


Image

Hadis Sahih Muslim 1190
"Tatkala Rasulullah SAW tiba di Mekah, mula-mula beliau datangi Hajar Aswad lalu beliau mencium."

Hadis Sahih Muslim 1150

Sebelum mencium Hajar Aswad itu, Muhammad mengucapkan:
"Labbaik allahuma labbaik" yang berarti : "Ya Allah atas panggilanMu aku datang kepadaMu."

ABU DAWUD, Book 10, Number 1813:
Diriwayatkan Abdullah ibn Abbas:
Nabi (pbuh) berkata: Orang yang melakukan umrah harus berteriak talbiyah sampai dia menyentuh Batu Hitam.


[Talbiyah = "Ya Allah, aku datang memenuhi undanganmu. Tiada sekutu bagimu..."]


Berdasarkan 3 (tiga) bukti logis ini, maka tak dapat disangkal lagi, bahwa MUSLIM itu memang *****.

Sudah jelas-jelas allah swt itu bukan Tuhan, tapi masih diyakininya sebagai Tuhan. Kalau orang Arab yang menganggap allah swt itu Tuhan, ya biarkan saja mereka, kenapa kita yang lebih cerdas dan lebih pintar dari mereka malah ikut-ikutan mereka?

Kita harus lawan habis-habisan, setiap usaha kacung-kacung Arab untuk menyebarkan Islam. Karena jelas ini adalah usaha penggoblokan, dan kita yang tidak ingin diri kita digobloki, kita harus dengan tegas menolaknya.

Kalau mereka tetap memaksa kita menyembah batu, kita harus siap dengan PERANG DUNIA KETIGA, karena membiarkan Arab tetap eksis sama saja membiarkan virus berbahaya nongkrong di bumi kita. Tidak ada cara yang lebih jitu selain menuklir Kaabah, sarang berhala itu.

RINGKASAN

3 BUKTI LOGIS DAN FAKTUIL yg TIDAK TERBANTAHKAN:
1) Arah Kiblat ke Kaabah, menunjukkan bahwa sesembahan Muslim adalah berhalanya Quraish.
2) Simbol bulan sabit, adalah simbol DEWA BULAN.
3) Ritual cium batu oleh para calon haji, yg diikuti dg seruan "Ya allah, aku datang kepadamu."
Last edited by Duladi on Tue Apr 29, 2008 9:59 am, edited 5 times in total.
Duladi
Posts: 7006
Joined: Thu Apr 12, 2007 10:19 pm
Location: Samarinda
Contact:

Post by Duladi »

Catatan:

Saya tidak seharusnya mengotak-atik masalah ketuhanan mereka, seandainya "apa" yang disebut tuhan oleh mereka itu tidak mengajarkan kebiadaban dan kekejian kepada umat manusia.

Tapi karena "apa" yang disembah oleh mereka itu membawa dampak yg buruk bagi umat manusia, maka "apa" sesungguhnya sesembahan mereka perlu kita ekspos habis-habisan, bila perlu kita permalukan dan kita hina habis-habisan.

Pesan:
Biarkan orang mau menyembah apapun, asal "benda" itu tidak mengajarkan kebiadaban dan kekejian bagi umat manusia.

Tapi terhadap "benda" yang sudah jelas-jelas berdampak negatif, tidak ada toleransi buat "benda" seperti itu kecuali kita hancurkan.
Duladi
Posts: 7006
Joined: Thu Apr 12, 2007 10:19 pm
Location: Samarinda
Contact:

Post by Duladi »

Jika BATU HITAM itu AWLOH, kenapa ditempatkan di luar Kaabah, bukan di dalamnya?

Masih ingat dengan istilah "PENUNGGU KAABAH"? Bangsa Arab percaya bahwa awloh menjaga "RUMAH"-nya dengan cara berdiri di salah satu sudut rumahnya. Di samping itu, awloh tidak sendirian, dia juga dikawal oleh 8.888 jin, yang diberi nama "Huda Al-Fitiri". Jadi, menempatkan batu "awloh" di luar, terutama di salah satu sudut bangunan Kaabah memiliki arti "MENJAGA" atau "MENUNGGUI RUMAHNYA".

Jika BATU HITAM yg ukurannya kecil itu AWLOH, bukankah ini bertentangan dengan konsep "ALLAHU-AKBAR"?

Bangsa Arab tidak memandang ukuran fisiknya. Pengertian dari "akbar" di sini bukan menyatakan ukuran fisiknya, tapi kekuasaannya. Bangsa Arab meyakini, walaupun awloh "seukuran batu" namun kekuasaannya meliputi seluruh alam semesta. Itulah kenapa ada mitos "ALLAHU-AKBAR".

Muhammad sendiri memahami konsep tersebut, seperti terlihat dari hadist berikut ini:

BUKHARI, Volume 2, Book 26, Number 697:
Diriwayatkan oleh Ibn Abbas.:
Rasul Allah melakukan Tawaf (kabah) dengan naik unta (saat itu kaki nabi sedang terluka). Ketika sampai ke sudut (yang ada batu hitam) dia menunjuk ke arah batu itu memakai sesuatu pada tangannya dan berkata, “Allahu-Akbar.”


Jika BATU HITAM itu awloh, kenapa Muhammad tidak berterus-terang menulis dalam Qurannya kalau awloh itu berwujud batu?

Walaupun bangsa Arab itu primitif, namun mereka tidak ****-**** amat. Mereka juga dekat dan berinteraksi dengan agama-agama lain, terutama dengan agama-agama kitab seperti Yahudi dan Nasrani. Tentu saja bangsa Arab akan merasa malu bila sampai dunia tahu kalau awloh itu cuma sebuah batu. Walau begitu, mereka tetap tidak bisa menyembunyikan identitas awloh sembahan mereka itu sebagai batu secara sempurna. Mereka masih menyebut awloh sebagai "DZAT" (benda wujud). Bangsa Arab menganggap Tuhan itu "DZAT" yang unique, distinct dan absolut (berbeda sendiri, tidak ada yang menyamai bentuknya, dan tidak bisa berubah wujud), karena memang seperti itulah hakikat BATU HITAM. Selain itu, penyebutan awloh sebagai tauhid juga mengarah pada identitas kebendaan (tunggal secara bendawi).

Apa Hubungan SABIT dengan BATU HITAM?

Sabit adalah simbol dewa bulan. Orang-orang kuno di Mesopotamia menyembah bulan sabit sebagai Tuhan, dan mewujudkannya dalam bentuk patung manusia (Hubal). Di Kaabah juga terdapat Patung Hubal, sebagai salah satu di antara 360 berhala. Tapi, walau suku Quraish Jahiliyah sama-sama menyembah Dewa Bulan, namun mereka tidak memakai patung Hubal sebagai perwujudannya, melainkan sebuah BATU HITAM "HAJARUL ASWAD". Jadi, Patung Hubal adalah dewa bulannya suku lain di Arab, sementara BATU HITAM adalah dewa bulannya suku Quraish. Ketika Muhammad berhasil menaklukkan Mekkah, dia menyingkirkan berhala-berhala lain, termasuk patung dewa bulan "Hubal" itu. Patung Hubal dia singkirkan, karena patung Hubal itu bukan sesembahan bani Quraish, walau sama-sama diklaim oleh suku lain sebagai Dewa Bulan. Sama-sama Dewa Bulan, tapi bentuknya beda, dan namanya pun juga beda. Bisa jadi, di dalam Kaabah masih ada lagi Dewa Bulan-Dewa Bulan lain dengan bentuknya masing-masing sesuai dengan keinginan suku pemiliknya. Nama "Allah" adalah eksklusif milik suku Quraish Mekkah, dan tidak diterapkan pada patung lain, kecuali BATU HITAM itu. Dan Muhammad masih memakai simbol sabit, karena sabit adalah identitas bagi BATU HITAM, untuk menegaskan bahwa BATU HITAM itulah Dewa Bulan yang sesungguhnya, bukan patung-patung yang lain.

Bila Awloh itu Berhala, kenapa Muhammad tidak pernah merasa menyembah Berhala?

Bagi orang Arab primitif, berhala itu wujudnya makhluk, seperti misalnya: wujud manusia atau wujud hewan. Bila bentuknya batu (tidak menyerupai apapun), maka dianggap bukan berhala. Muhammad akan sangat murka bila sesembahannya diserupakan dengan apapun. Allah taala dewa bulan itu absolut, unique dan distinct. Tak ada yang menyamai bentuknya, sangat unik dan berbeda dari ciptaannya, serta tidak akan pernah berubah wujud sampai kapan pun walau untuk sementara waktu (absolut secara kebendaan). Banyak ayat-ayat Quran yang dia karang yang isinya melarang pengikutnya menyerupakan awloh dengan makhluk. Muhammad benci pada patung, tapi cinta pada batu. Karena bagi Muhammad, batu yang tak berbentuk atau tidak menyerupai apapun di muka bumi bukanlah patung (berhala).

Bila Arab penyembah bulan, kenapa tidak ada ritual menyembah bulan secara langsung?

Orang Jepang penganut agama Shinto, walau mereka menyembah Matahari, tapi mereka tidak menjalankan ritual-ritual yg secara menyolok mengarah langsung pd pemujaan Matahari, karena Sang Dewa sudah dialihkan ke dalam atribut lain, seperti berupa patung atau jimat-jimat. Demikian pula Arab. Mereka tidak menunjukkan ritual pemujaan yg langsung mengarah pada bulan di langit, karena Sang Dewa sudah dialihkan ke bentuk batu bernama Hajar Aswad. Jadi, persembahyangan mereka ditujukan tidak lagi terhadap bulan di langit, tapi kepada batu tersebut. Kenapa terjadi pengaburan? Apakah ini bertujuan untuk mengelabuhi orang lain supaya tidak kentara kalau mereka sesungguhnya penyembah benda-benda langit? Salah satu alasannya bisa begitu, karena perkembangan informasi antar agama dan kemajuan Iptek membuat mereka merasa malu kalau sampai diketahui dunia bahwa mereka adalah penyembah bulan. Jadi, sosok sesungguhnya yg mereka sembah dengan sengaja disamarkan. Muhammad pun dengan cerdiknya menutupi hal ini, seperti terlihat pada ayat berikut:

QS 2:189. Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: "Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadat) haji; Dan bukanlah kebajikan memasuki rumah-rumah dari belakangnya, akan tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang yang bertakwa. Dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintu-pintunya; dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.

Tetapi tetap saja dia tidak dapat menutupi hal ini secara sempurna, karena simbol itu, biar bagaimanapun, masih harus dipakai sebagai simbol "Tuhan".
Duladi
Posts: 7006
Joined: Thu Apr 12, 2007 10:19 pm
Location: Samarinda
Contact:

Post by Duladi »

Hilal bin Sahar (Sang Bulan Bintang / Dewa Bulan) = Allah SWT

Image
Last edited by Duladi on Tue Sep 30, 2008 11:37 pm, edited 1 time in total.
User avatar
moh_mad007
Posts: 2164
Joined: Tue Jan 15, 2008 12:18 am
Contact:

Post by moh_mad007 »

Hayo muslimer , apa lo masih gak mau kalo di cap PENYEMBAH BERHALA!!!!! Buktikan kalo lo bukan !!!
Jangan mau di BEGO2 in ama si arab2 itu!!!!
Sangat tragis sekali bangsa Indonesia , sampe pemimpin2 nya juga **** smua , si habibi katanya punya IQ tinggi tapi ya tetep **** aja ...
ZUZAH...ZUZAH.... :( :( :(
berani_murtad
Posts: 2496
Joined: Sat May 19, 2007 3:11 pm
Location: Surga 72 bidadari

Post by berani_murtad »

memang islam adalah penyembah setan yang sesungguhnya. bukan penyembah tuhan yang benar. asal saja mereka mau terbuka hatinya, akan terlihat ayat2 quran itu memang buatan setan.
Duladi
Posts: 7006
Joined: Thu Apr 12, 2007 10:19 pm
Location: Samarinda
Contact:

Post by Duladi »

Kenapa mula-mula sholat Islam diarahkan ke Yerusalem yg tidak ada BATU HITAM-nya?
 
Itu tidak benar. Karena sholat mula-mula di Mekkah tidak mempunyai kiblat. Muslim bebas menghadap ke arah mana pun. Setelah hijrah ke Medinah, pada awal-awal interaksinya dengan orang Yahudi di kota itu, Muhammad menyamakan kiblat muslim dengan orang Yahudi, yaitu ke Yerusalem. Hal itu terjadi selama lebih kurang 17 bulan.

Itu hanya trik awal Muhammad saja untuk menggaet orang-orang Yahudi Medinah agar tertarik dan bersedia masuk Islam jadi pengikutnya.

Hadis Sahihu'l-Bukhari, Kitabu'l-Imam, vol. i. p. 18.
Pada awalnya, sang Nabi memerintahkan sembahyang dengan Qibla ke arah Yerusalem selama enam belas atau tujuh belas bulan, dan dia senang ketika Mekah menjadi arah Qibla.

Ketika tahu orang-orang Yahudi tetap tidak bersimpati padanya dan tidak mau mengakuinya nabi, maka Muhammad menjadi sangat membenci umat itu, dan memutuskan untuk mengubah arah kiblat ke kotanya sendiri, yaitu Mekkah.

Hal itu tampak dalam ayat-ayat Medinah tentang pemindahan kiblat yang dikarangnya:

QS 2:143. Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia.

QS 2:144. Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.

QS 2:149. Dan dari mana saja kamu keluar (datang), maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram, sesungguhnya ketentuan itu benar-benar sesuatu yang hak dari Tuhanmu. Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan.

QS 2:150. Dan dari mana saja kamu (keluar), maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu (sekalian) berada, maka palingkanlah wajahmu ke arahnya, agar tidak ada hujjah bagi manusia atas kamu, kecuali orang-orang yang zalim diantara mereka. Maka janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku (saja). Dan agar Ku-sempurnakan nikmat-Ku atasmu, dan supaya kamu mendapat petunjuk.
Last edited by Duladi on Tue Apr 29, 2008 10:03 am, edited 1 time in total.
Duladi
Posts: 7006
Joined: Thu Apr 12, 2007 10:19 pm
Location: Samarinda
Contact:

Post by Duladi »

Tiga Bukti Logis & Faktuil allah swt adalah BERHALA

Image

Image

Image

Lihat referensi temuan sejarah berikut:

Image

Situs Muslim bahkan tanpa malu-malu menyatakan sendiri bahwa SABIT = ALLAH

Image
Last edited by Duladi on Tue Sep 30, 2008 11:41 pm, edited 1 time in total.
Duladi
Posts: 7006
Joined: Thu Apr 12, 2007 10:19 pm
Location: Samarinda
Contact:

Post by Duladi »

Sholat menghadap KIBLAT untuk PERSATUAN UMAT?

Benar. Memang Sholat menghadap satu arah, yaitu KIBLAT untuk PERSATUAN UMAT, yaitu PERSATUAN UMAT menyembah SATU BERHALA SAJA (karena berhala itu bersifat TAUHID).

Image
Last edited by Duladi on Tue Sep 30, 2008 11:44 pm, edited 1 time in total.
User avatar
gaston31
Posts: 3557
Joined: Tue Nov 21, 2006 2:17 pm

Post by gaston31 »

@DUl
BUKHARI, Volume 2, Book 26, Number 697:
Diriwayatkan oleh Ibn Abbas.:
Rasul Allah melakukan Tawaf (kabah) dengan naik unta (saat itu kaki nabi sedang terluka). Ketika sampai ke sudut (yang ada batu hitam) dia menunjuk ke arah batu itu memakai sesuatu pada tangannya dan berkata, “Allahu-Akbar.”
=======
ini msh ada hadits perkataan "Allahu Akbar"

Volumn 008, Book 075, Hadith Number 330.
Narated By 'Ali : Fatima complained about the blisters on her hand because of using a mill-stone. She went to ask the Prophet for servant, but she did not find him (at home) and had to inform 'Aisha of her need. When he came, 'Aisha informed him about it. Ali added: The Prophet came to us when we had gone to our beds. When I was going to get up, he said, "'Stay in your places," and sat between us, till I felt the coolness of the feet on my chest. The Prophet then said, "Shall I not tell you of a thing which is better for you than a servant? When you (both) go to your beds, say 'Allahu Akbar' thirty-four times, and 'Subhan Allah' thirty-three times, 'Alhamdu 'illah' thirty-three times, for that is better for you than a servant." Ibn Sirin said, "Subhan Allah' (is to be said for) thirty-four times."
----
ketika dikasur, malah 34x tuh allahu akbarnya, hayoo...
adakah Batu Hitam di atas kasur?
Image

Volumn 009, Book 093, Hadith Number 484.
Narated By Abu Musa : We were with the Prophet on a journey, and whenever we ascended a high place, we used to say, "Allahu Akbar." The Prophet said, "Don't trouble yourselves too much! You are not calling a deaf or an absent person, but you are calling One Who Hears, Sees, and is very near." Then he came to me while I was saying in my heart, "La hawla wala quwwatta illa billah (There is neither might nor power but with Allah)." He said, to me, "O 'Abdullah bin Qais! Say, 'La hawla wala quwwata illa billah (There is neither might nor power but with Allah), for it is one of the treasures of Paradise." Or said, "Shall I tell you of it?"
-----
apa Batu Hitam selalu berada ditempat2 yg tinggi?
kok ga di ka'bah? Image
Duladi
Posts: 7006
Joined: Thu Apr 12, 2007 10:19 pm
Location: Samarinda
Contact:

Post by Duladi »

Apakah ALLAH adalah bagian dari PERSERIKATAN (KELOMPOK) 360 Berhala yang ada di Ka'bah?

Itu benar sekali. Allah adalah salah satu dari 360 berhala yang ngendon di Ka'bah. Itulah kenapa, ada ayat-ayat seperti ini (mohon perhatikan baik-baik):

QS 7:191. Apakah mereka mempersekutukan (Allah dengan) berhada-berhala yang tak dapat menciptakan sesuatupun? Sedangkan berhala-berhala itu sendiri buatan orang.

QS 17:42. Katakanlah: "Jikalau ada tuhan-tuhan di samping-Nya, sebagaimana yang mereka katakan, niscaya tuhan-tuhan itu mencari jalan kepada Tuhan yang mempunyai 'Arsy."

QS 22:26 "Dan (ingatlah), ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat baitullah (dengan mengatakan): "Janganlah kamu memperserikatkan sesuatu pun dengan Aku (=awloh) dan sucikanlah rumah-Ku ini bagi orang-orang yang tawaf, dan orang-orang yang beribadah dan orang-orang yang rukuk dan sujud."

Ketika Muhammad menghancurkan berhala-berhala dari dalam Ka'bah, Muhammad menyisakan HAJAR ASWAD. Kenapa? Karena HAJAR ASWAD itulah ALLAH. (Perhatikan kembali ayat-ayat di atas, sebagai pedoman Muhammad untuk melegalkan sepak terjangnya).

Kalau awloh bukan salah satu dari 360 berhala, mengapa ada ayat-ayat di atas? Dan kenapa HAJAR ASWAD tidak turut dimusnahkan?

HAJAR ASWAD = ALLAH.

Hajar aswad sekedar nama samaran, sedangkan ALLAH adalah nama yang sesungguhnya. Arab-arab itu licik, mereka tidak ingin agamanya ditertawakan oleh umat agama Samawi, jadi mereka perlu bersekongkol untuk menipu dunia dan berusaha mengaburkan sosok awloh yang sesungguhnya.

Tapi, mereka tetap tidak bisa menutupinya secara sempurna.

Lihat, apa yang diperbuat Muhammad terhadap HAJAR ASWAD:

MUWATTA, Book 20, Number 20.33.113:
Yahya bercerita padaku dari Malik apa yang dia dengar bahwa ketika Rasul Allah SAW telah selesai Tawaf Kabah, sholat dua rokaat, dan ingin berangkat ke Safa dan Marwa, dia akan memberi hormat ke sudut tempat Batu Hitam berada sebelum berangkat.

BUKHARI, Volume 2, Book 26, Number 697:
Diriwayatkan oleh Ibn Abbas.:
Rasul Allah melakukan Tawaf (kabah) dengan naik unta (saat itu kaki nabi sedang terluka). Ketika sampai ke sudut (yang ada batu hitam) dia menunjuk kearah batu itu memakai sesuatu pada tangannya dan berkata, “Allahu-Akbar.”


Apakah Muhammad pernah hormat kepada Ka'bah? TIDAK PERNAH.
Apakah Muhammad pernah menunjuk ke arah Ka'bah, lalu berseru: "ALLAHU-AKBAR"? TIDAK PERNAH.

MUSLIM, Book 007, Number 2907:
Salim melaporkan atas otoritas ayahnya bahwa Rasul Allah tidak menyentuh sudut manapun dari Kabah, kecuali sudut Hitam (yang ada Batu Hitam terpasang) dan bagian kecil di dekatnya, yang mengarah ke arah rumah2 suku Jumuhi.

Kalau masih ada orang yang menyangka Ka'bah itulah ALLAH, ini salah. Karena HAJAR ASWAD itulah ALLAH YG SEBENARNYA.

ABU DAWUD, Book 10, Number 1813:
Diriwayatkan Abdullah ibn Abbas:
Nabi (pbuh) berkata: Orang yang melakukan umrah harus berteriak talbiyah sampai dia menyentuh Batu Hitam.


Talbiyah, adalah seruan-seruan terhadap awloh:
"Kami penuhi penggilan-Mu, kami penuhi panggilan-Mu, kami penuhi panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, kami penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji dan kenikmatan bagi-Mu, dan kerajaan (bagi-Mu) tiada sekutu bagi-Mu."

Image

Muhammad tidak saja menghormat dan meneriaki Hajar Aswad sebagai "allah yang maha akbar", tapi juga menyentuh, mengelus dan menciumnya, ibarat seorang pemuja jimat yang sangat cinta pada jimatnya.

ABU DAWUD, Book 10, Number 1884:
Diriwayatkan Abdullah ibn Abbas:
Nabi (pbuh) menjepit jubah pada ketiak kanannya dengan ujung jubah itu ada pada bahu kirinya, dan menyentuh sudut (batu hitam), lalu meneriakkan “Allahu-Akbar” dan berjalan dengan bangganya mengelilingi Kabah tiga kali. Ketika mereka (para sahabat) mencapai sudut Yaman, dan menghilang dari mata orang Quraish, mereka berjalan seperti biasa; ketika muncul dihadapan mereka mereka berjalan dengan gagah dan langkah yang cepat. Dengan itu kaum Quraish berkata: Mereka seperti rusa (yang sedang lompat). Ibn Abbas berkata: oleh karena itu hal ini lalu menjadi Sunnah (suri tauladan Nabi).


Hadits Sahih Bukhari Volume 2, Book 26, Number 673:
Dikisahkan oleh Salim bahwa ayahnya berkata :
Aku melihat Rasul Allah tiba di Mekah; mula2 dia mencium batu hitam (hajar aswad) ketika akan melakukan tawaf dan berlari-lari kecil di tiga putaran (tawaf) pertama dari tujuh kali putaran (tawaf)
Duladi
Posts: 7006
Joined: Thu Apr 12, 2007 10:19 pm
Location: Samarinda
Contact:

Post by Duladi »

Muslim walau menyembah HAJAR ASWAD dalam prakteknya, tapi Muslim selalu menyangkal dan mengatakan niat dalam hatinya bukan menyembah Hajar Aswad. Bagaimana menanggapi cara berpikir yang seperti ini?

Ini ibarat seorang perampok gendheng, yang ketika ditangkap, dia selalu mengelak dan berkata, "Niat dalam hati saya bukan merampok... niat dalam hati saya bukan merampok..... tapi mencari nafkah....., saya tidak bersalah...! Jangan menuduh saya merampok karena melihat praktek yang telah saya lakukan, tapi lihatlah niat dalam hati saya....!"

Muslim tak berakal membela diri dengan mengatakan, "Niat dalam hati kami bukan menyembah batu", tapi prakteknya, Muslim menyembah batu. INI *****!!! Orang dihakimi karena perbuatannya, bukan karena ngaku-ngaku niat yg baik. Apa gunanya memiliki niat yg baik, kalau prakteknya keliru?

Pahami sekali lagi kalimat ini:
Apa gunanya memiliki niat yg baik, kalau prakteknya keliru?
Last edited by Duladi on Thu Mar 20, 2008 12:10 pm, edited 1 time in total.
Duladi
Posts: 7006
Joined: Thu Apr 12, 2007 10:19 pm
Location: Samarinda
Contact:

Post by Duladi »

Muslim walau menyembah HAJAR ASWAD, tidak merasa bersalah, karena mereka hanya menjalankan perintah ALLAH. Bagaimana kita menanggapi cara berpikir seperti ini?

Membela diri dengan alasan, karena allah yang perintahkan, adalah sebagai bukti betapa bodohnya para Muslim. Mereka tidak bisa menentukan sendiri suatu perintah itu benar atau tidak, betul atau salah. Sama seperti ketika mereka disuruh "Bunuh!" maka menurut. Ketika disuruh "Sembah Hajar Aswad!" mereka menurut.

Muslim tidak mampu menelaah dengan akal pikirnya sendiri, apakah praktek yang diperintahkan oleh awloh itu benar atau tidak.

Kita bisa mengibaratkan Muslim seperti orang idiot, yang disuruh mencuri oleh kawannya. Setelah tertangkap, dia merasa dirinya tidak bersalah dan berkata, "Saya hanya menjalankan perintah, semua yang saya lakukan adalah atas perintah, bukan karena kehendak pribadi saya sendiri."

Dari sini, kita bisa simpulkan: Muslim tidak lagi sebagai manusia seutuhnya, tapi ibarat robot atau mesin yang dikontrol oleh "roh lain".

Dan kenapa awloh memerintahkan Muslim sujud ke arah Hajar Aswad? Karena Hajar Aswad itulah AWLOH.

Adakah orang tua yang memerintahkan anaknya berbakti kepada tetangga sebelah, dan bukan kepada dirinya?

Tentu saja, orang tua yang waras akan berkata, "Berbaktilah kepadaku, ciumlah tanganku, hormatilah aku." Dan bukannya malah menyuruh, "Berbaktilah kepada tetangga di samping rumah, mintalah makan kepadanya."

Logikanya: Awloh memerintahkan Muslim sujud ke arah Hajar Aswad, karena Hajar Aswad itulah awloh.
Duladi
Posts: 7006
Joined: Thu Apr 12, 2007 10:19 pm
Location: Samarinda
Contact:

Post by Duladi »

Muhammad melarang pengikutnya menyembah Tuhan yg Benar, malah menggiring pengikutnya untuk menyembah Hajar Aswad/Allah

Sahih Muslim Book 4. Prayer. Hadith 0862
Jabir bin samura melaporkan:Rasul berkata : Orang2 yang memandang ke langit disaat berdoa di haruskan menghindari itu atau mereka kehilangan penglihatannya


Sahih Muslim Book 4. Prayer. Hadith 0863
Abu Huraira melaporkan: Orang2 di haruskan menghindari memandang langit di saat sedang sembahyang, atau mata mereka akan di renggut.

Sahih Muslim, Volume 1, Book 12, Number 717:
Diriwayatkan oleh Anas bin Malik:
Nabi berkata, "Ada yang salah dengan orang-orang yang memandang ke langit selama solat?" Tutur katanya bertambah keras ketika menyampaikan pidato ini dan dia berkata, "Mereka harus berhenti memandang ke langit ketika solat; kalau tidak penglihatan mereka akan diambil (mereka akan menjadi buta)."


Yang diinginkan Muhammad adalah agar para pengikutnya menyembah Hajar Aswad/Allah yang ada di Ka'bah Mekkah:

QS 27:91. Aku hanya diperintahkan untuk menyembah Tuhan negeri ini (Mekah) Yang telah menjadikannya suci dan kepunyaan-Nya-lah segala sesuatu, dan aku diperintahkan supaya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.

QS 2:144. Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit[96], maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.
Duladi
Posts: 7006
Joined: Thu Apr 12, 2007 10:19 pm
Location: Samarinda
Contact:

Post by Duladi »

Syarat-syarat apa yang harus dipenuhi, bila HAJAR ASWAD tidak ingin dianggap sebagai ALLAH?

1) Mestinya, tidak ada ayat-ayat yang menyatakan awloh dikawankan (disekutukan/ diperserikatkan/ disejajarkan) dengan berhala-berhala. Karena bila awloh "dikawankan" dengan berhala, maka itu artinya, awloh ADA di Ka'bah dalam wujud visual. Terlebih lagi ada ayat yang menyebutnya, "ada tuhan-tuhan lain di samping-Nya." Bila di Ka'bah itu awloh tidak berwujud, bagaimana orang Arab bisa mengatakan di sampingnya awloh ada patung Laata, patung Uzza dan patung Manat?

2) Mestinya, ketika Muhammad mensucikan Ka'bah, Ka'bah harus benar-benar suci, bersih dari berhala sama sekali. Tapi nyatanya, Hajar Aswad ditinggalkan agar menjadi satu-satunya penghuni Ka'bah. Ini kalau dihubungkan dengan perintah awloh di dalam Quran yang minta dirinya DITAUHIDKAN, tidak disekutukan dengan tuhan-tuhan lain, maka menjadi sangat kuatlah bukti logis ini, bahwa Hajar Aswad itulah tuhan/allah Muhammad.

3) Mestinya, tidak ada ritual sujud menyembah ke arah Ka'bah, di mana Hajar Aswad itu berada. Dan juga tidak ada ritual haji yang mengucapkan kata-kata, "Ya awloh, aku penuhi panggilan-Mu." sembari menghormat dan mencium Hajar Aswad. Karena logika waras manapun tentu akan mengatakan, "Hajar Aswad itulah Allah." Muslim non-Arab tidak ada yang menyadarinya karena doa talbiyah diucapkan dalam bahasa Arab.

4) Mestinya, Muhammad memperbolehkan pengikutnya berdoa atau sembahyang menghadap ke Arsy (di langit). Tapi kenyataannya, Muhammad melarang pengikutnya berdoa atau sembahyang menatap ke Arsy (di langit), tapi memerintahkan pengikutnya sembahyang menghadap Ka'bah, di mana Hajar Aswad itu berada.

Dari keempat hal inilah, akhirnya kita berkesimpulan bahwa memang benar, Tuhannya Arab adalah Batu Hitam, yang mereka namakan "ALLAH". Untuk menyamarkan kebenaran ini, mereka memberi nama lain pada Batu Hitam itu, yaitu memberinya nama Hajar Aswad, agar seolah berbeda antara Hajar Aswad dengan Allah.
Duladi
Posts: 7006
Joined: Thu Apr 12, 2007 10:19 pm
Location: Samarinda
Contact:

Post by Duladi »

Apakah pada masa pra-Islam, hajar aswad sudah disembah (dihormat)?

Suatu ketika di saat Muhammad berusia 35 tahun (belum mengaku nabi), Kaabah rusak ditimpa banjir. Orang-orang bersepakat membangun kembali kuil itu, tidak ketinggalan Muhammad. Ketika sampai pada saat mengembalikan Hajar Aswad ke tempatnya semula, timbul kericuhan. Masing-masing merasa lebih berhak mendapat kehormatan mengerjakan hal itu. Orang bersitegang, hingga seluruh pekerjaan terhenti karenanya. Akhirnya dimufakati untuk menyerahkan keputusan persoalan kepada barangsiapa yang esok harinya paling dahulu berada di Masjid al Haram. Ternyata orang itu ialah Muhammad, padahal dia tidak sengaja berusaha datang lebih pagi. Kemudian, Muhammad membeberkan selembar kain, mengangkat dan meletakkan batu keramat itu di atas kain tersebut. Kemudian para kepala keluarga/kelompok/kafilah/orang terkemuka diajak beramai-ramai mengangkat dan membawa kain itu ke tempat di mana batu hitam akan diletakkan dan Muhammad sendiri meletakkannya di tempatnya semula, yaitu di SUDUT PERTAMA, penanda tawaf.

Kenapa Batu Hitam diletakkan pada sudut awal penanda tawaf? Sebab batu hitam itulah MAHA DEWA ("tuhan tertinggi") di antara patung-patung dewa lain di sekeliling Ka'bah. Patung-patung lain diletakkan secara berurutan, di sekeliling Ka'bah, agar para peziarah haji bisa menghormat para dewa itu satu per satu secara berkeliling.

Image

Patung-patung berhala, termasuk batu hitam, diletakkan di sekeliling Ka'bah, bukan di dalamnya. Dan jumlahnya ada 360 (atau 361 termasuk awloh sang batu hitam). Simak hadist berikut:

Hadits Shahih Bukhari no. 1187
Dari Abdullah bin Mas'ud r.a. katanya: "Nabi SAW memasuki kota Mekkah, sedang di waktu itu di keliling Ka'bah terdapat tiga ratus enam puluh berhala."

Jadi:

1) Patung-patung berhala (selain batu hitam) diletakkan di keliling Ka'bah
2) Batu hitam diletakkan di sudut pertama Ka'bah sebagai penanda awal tawaf.

Kesimpulan:

Batu Hitam adalah bagian dari perserikatan kelompok berhala yang jumlahnya ratusan itu. Bila muslim tidak menganggapnya sebagai bagian dari perserikatan kelompok berhala, berarti mereka ****. Sudah jelas-jelas batu itu diletakkan berdampingan dengan patung-patung di sekeliling Ka'bah, malahan, batu itu mendapat kedudukan paling terhormat, menduduki kelas VIP, mendapat prioritas pertama dari para peziarah ketika datang untuk menyembah/menghormat dewa-dewa Arab di Ka'bah.

Ritual tawaf (berziarah memutari bangunan Ka'bah) bukanlah hal baru di Arab. Pada masa pra-Islam, ritual tawaf sudah dilakukan oleh orang-orang Arab:

Hadits Shahih Bukhari no. 843
"Dari Abu Hurairah r.a. katanya: Abu Bakar Siddik ditugaskan oleh Rasulullah SAW sebelum haji wada untuk memimpin satu kaum pada hari Nahar melakukan haji, kemudian memberitahukan kepada orang banyak, suatu pemberitahuan: Ketahuilah! Sesudah tahun ini orang-orang Musyrik tidak boleh lagi haji dan tidak boleh thawaf di Ka'bah dalam keadaan telanjang. Sebelum Islam, orang-orang musyrik Arab telah melakukan juga pekerjaan haji menurut cara mereka sendiri. Antara lain ialah thawaf di Ka'bah dalam keadaan telanjang bulat sambil bertepuk tangan."

Jadi, ritual haji tawaf yang ada saat ini, hanyalah mengubah perilakunya saja: semula telanjang dan bertepuk tangan, kini tidak telanjang dan tidak bertepuk tangan. Dan yang semula para peziarah melakukan penghormatan terhadap ratusan berhala (perserikatan kelompok berhala yg berjumlah 360 dengan batu hitam awloh sebagai kepalanya), kini mereka cuma menghormat pada satu berhala saja, yaitu batu hitam awloh.

Muslim tidak bisa lagi mengelak dari fakta ini, bahwa batu hitam itu memang "BENDA SESEMBAHAN" orang Arab pada masa pra-Islam. Sebab, batu hitam itu merupakan bagian dari kelompok berhala yang ditempatkan di sekeliling Ka'bah untuk dihormat oleh para peziarah, malahan, batu hitam itu dijadikan MASTER para berhala, karena dia ditempatkan di sudut pertama Ka'bah, sebagai yang pertama-tama disembah dan dihormat, serta diciumi oleh para peziarah, sebelum para peziarah itu menyembah, menghormat, dan menciumi patung-patung berhala lain. BATU HITAM itu mendapatkan high priority dalam ritual pemujaan di Ka'bah dari para penyembah dewa-dewa itu.

Karena batu hitam itu merupakan bagian dari perserikatan/persekutuan kelompok berhala, dengan demikian, ia dikawankan dengan patung-patung berhala, Muhammad tidak senang dengan kenyataan ini. Sehingga dia berambisi menghancurkan patung-patung berhala itu dari sekeliling Ka'bah, supaya salah satu sifat awloh yang tauhid itu terwujud.

QS 22:26 "Dan (ingatlah), ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat baitullah (dengan mengatakan): "Janganlah kamu memperserikatkan sesuatu pun dengan Aku dan sucikanlah rumah-Ku ini bagi orang-orang yang tawaf, dan orang-orang yang beribadah dan orang-orang yang rukuk dan sujud."
Last edited by Duladi on Tue Sep 30, 2008 11:48 pm, edited 1 time in total.
User avatar
gandoeldpk
Posts: 166
Joined: Fri Mar 21, 2008 3:06 am
Contact:

Post by gandoeldpk »

Saya katakan MUSLIM itu *****, karena sudah jelas kalau allah swt yang mereka sembah sesungguhnya bukanlah TUHAN tapi berhala, namun mereka masih saja menutup mata dan tetap membohongi pikiran mereka sendiri kalau allah swt adalah Tuhan. (Islam biasanya suka mengejek orang Nasrani karena mempertuhankan manusia. Lebih ***** lagi, orang yang mempertuhankan batu! )
Entahlah ni ibu nya duladi ngomong apa ya kalu tau anaknya suka menghina n melechkan orang lain. ... . sori dul males nanggepin lu mah.. kagak mutu,,,, iseng doang nih nge post,, hiburan mu logout liat postingan llu dulu lah.. biar fresh bt ketawa sebelum tidur..

Tingkatkan prestasi mu dul,, semoga ibu mu gk pernah tau apa yang kamu lakukan saat ini di bersama rekan rekan lainnya di Forum Fobia Islam yang paling beradab, dan intelek and masuk akal alias logika. . mariiiiiiii
:arrow:
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... c&start=20
oleh ADADEH :


Image
Berdasarkan pengertian Muslim yang dangkal, gambar sebelah kiri (Muslim nyembah batu kotak item besar) bukan penyembahan berhala; sedangkan gambar sebelah kanan (Muslim nyembah patung) adalah penyembahan berhala.

Keduanya sama2 menyembah benda mati, yang berbeda adalah bentuk benda mati itu sendiri. Begitu saja konsep dangkal penyembahan berhala Islam.

Image
Patung ini diancurin tidak akan ada akibatnya bagi keberadaan agama tersebut. Umatnya juga bisa bikin lagi yang banyak.
Tapi jika Ka'bah ancur, maka Islam akan timpang, sebab pilar kelimanya roboh. hahahaha.... Kedubrag!!
Apa yaaaa... yang mau dikelilingi Muslim jika Ka'bah ancur?
Makam sang nabi kali. Hahaha....

Jadi patung2 di agama2 non-Islam tidak lebih dari sekedar dekorasi, hiasan belaka. Lagipula tidak ada ketentuan dalam kitab suci non-Islam bahwa patung2 tersebut harus ada, harus dibuat, harus jadi bagian ibadah non-Islam.

Tapi Ka'bah merupakan bagian dari esensi Islam, mutlak perlu ada, mutlak harus dikelilingi 7x sambil baca jampi2 untuk melaksanakan pilar kelima Islam. Lagipula ini semua sudah ditetapkan dalam kitab suci Islam.

Udah jelas bukan bedanya?
User avatar
coolman07
Posts: 411
Joined: Fri Oct 12, 2007 7:47 pm
Location: Yerusalem Baru

Post by coolman07 »

Bagus Duladi, gue dukung anda. Yg berkesan dari statement anda adalah :

Biarkan orang mau menyembah apapun, asal "benda" itu tidak mengajarkan kebiadaban dan kekejian bagi umat manusia.

Tapi terhadap "benda" yang sudah jelas-jelas berdampak negatif, tidak ada toleransi buat "benda" seperti itu kecuali kita hancurkan.

BETUL, TUHAN MENYURUH KITA UNTUK MENGHANCURKAN BERHALA2, TAPI BUKAN PENYEMBAH BERHALANYA.

Memang harus diungkapkan dan dibeberkan sedetail2nya. Itulah tugas kita, agar banyak UMAT YG SELAMAT dari cengkraman setan.

Bung Dul, buat topik khusus dengan judul :

*) ALLO SWT finally revealed
*) MUHAMMAD finally revealed
*) AL-QURAN finally revealed

Kayak acara sulap di Global TV, MAGIC finally revealed; supaya orang bisa membandingkan bahwa SULAP ITU HANYA TRIK TAPI MEMBAWA KEUNTUNGAN BISNIS, SEDANGKAN ALLO SWT, MUH. & QURAN JUGA PUNYA TRIK TAPI MEMBAWA KESENGSARAAN DAN KEMUSNAHAN BAGI UMAT YG MEMPERCAYAINYA.

Maju lagi..........
Post Reply