Page 1 of 1

A Taheri: Hamas TAK PEDULI pada dibentuknya Negara Palestina

Posted: Mon Jan 12, 2009 2:14 am
by ali5196
No way forward while the Hamas hydra lives
Bagi Islamis di Gaza, Palestina adalah bagian dari perjuangan religius global dan bukan perjuangan utk menciptakan negara independen
Oleh Amir Taheri , wartawan/editor kelahiran Iran yg bermarkas di London
January 9, 2009

http://www.timesonline.co.uk/tol/commen ... 477420.ece

Konflik di Gaza dimulai dgn muaknya Israel dgn hujan roket yg ditembakkan Hamas dari Gaza selama 8 thn. Tapi ada juga faktor lain ; Hamas, sejak merebut kekuasaan dgn kekerasan dua tahun lalu, menutup Gaza bagi semua kelompok Palestina yg menerima solusi dua negara (the two state solution), yaitu solusi utk mengakui negara Israel & negara Palestina. Ini menjadikan mustahil bagi Israel dan pemerintahan Presiden Mahmoud Abbas (Abu Mazen) di Tepi Barat
utk memulai kembali perundingan yg akan membentuk sebuah negara Palestina yg berdiri berdampingan dgn negara Israel.

Lebih parah lagi, Hamas membentuk aliansi dgn Iran yg bertujuan 'memberanguskan Israel dari peta,' spt yg berkali2 ditekankan presiden Iran, Ahmadinejad. Investasi Teheran dlm Hamas cukup besar sampai memberikan Iran suara menentukan dlm pembentukan strategi Hamas. Israel memandang Hamas sbg salah satu dari dua kepanjantan tangan Iran, disamping Hezbollah di Lebanon yg juga mendapat kucuran dana dari Iran.

Jadi, tujuan perang Israel jelas : hentikan serangan2 roket Hamas, membuka kembali Gaza kpd partai2 Palestina lainnya dan menghancurkan pengaruh Iran. Ini berarti, menciptakan sebuah status quo baru dimana Hamas bukan partai dominan di Gaza.

Sejumlah komentator mengatakan bahwa cikal bakal perang sekarang adalah okupasi Israel. TAPI Gaza adalah satu2nya teritori Arab yg SUDAH DIBEBASKAN DARI OKUPASI ISRAEL (sejak thn 2005). Jadi betapa anehnya bahwa kebanyakan dari problema Israel dlm bentuk serangan roket dan operasi bunuh diri jihadi datang dari GAZA. Padahal teritori Golan Heights (Dataran Tinggi Golan), yg masih berada dibawah okupasi tentara Israel sejak thn 1967, justru adem ayem.

Hamas, spt dijelaskan dlm piagam** dan literatur politiknya menjelaskan tanpa tedeng aling2 bahwa mereka tidak ingin mengakhiri okupasi Israel. Mereka ingin MENGAKHIRI ISRAEL. Mengapa ? Karena Hamas adalah bagian dari gerakan pan-
Islamis dgn ambisi mesianik global. Menciptakan negara Palestina di Gaza dan Tepi Barat BUKAN tujuan Hamas. [-X Sbg bagian dari Jemaat Islamiyah, Hamas mengimpikan berkuasanya Islam (versi Islam mereka) diseluruh dunia, dan bukan sebuah negara berukuran 5.000 km2 di tanah gersang dan tidak berarti secara geopolitis.

**Piagam Hamas : http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... 605#p10605

Walau dibentuk secara resmi di thn 1987, akar2 Hamas dimulai thn 1930-an ketika Haji Amin al-Hussaini, Mufti Agung Palestina dibawah mandat Inggris, bersekutu dng HITLER dan mengimpikan dihidupkannya kembali Kalifat Islam dgn dirinya sbg Kalif.

Bukti bahwa Hamas TIDAK TERLALU PEDULI dgn terciptanya negara Palestina nampak jelas dari nama mereka dan piagam mereka. Hamas adalah kependekan dari kata2 Arab bagi “Gerakan Perjuangan Islam/Islamic Resistance Movement”, dan menganggap Palestina BUKAN SBG BANGSA TETAPI SBG BAGIAN DARI UMAT ISLAM SEDUNIA.Hamas adalah satu2nya partai Palestina yg tidak mengandung kata 'Palestina' didalam namanya.

Bagi bapak2 pendiri Hamas spt almarhum Sheikh Ahmad Yassin, cinta bagi Palestina sbg sebuah negara adalah sebuah
bentuk penghujadan/'shirk.' OLeh karena itu, Hamas menganggap kaum nasionalis Palestina spt Abu Mazen sbg memfitnah
Islam.

Jadi bagi Hamas, Palestina adalah bagian dari sebuah tujuan dan bukan sebuah proyek politik. Oleh karena itu sulit (bagi Israel) utk berunding dgn sebuah partai yg bertujuan menjalankan mandat Tuhan, apalagi karena mereka menolak
legitimasi eksistensi (Israel), sementara sebuah proyek politik bisa diajak berunding karena menyangkut hal2 duniawi spt wilayah, perbatasan, keamanan, pertukaran penduduk dan pemerintah gabungan dsb.

Selama puluhan tahun, orang2 Palestina menderita karena pemimpin2 mereka - mulai dari si Mufti sampai ke Yasser Arafat
- menghubungkan masalah Palestina dgn sengketa antara kekuatan2 besar yg saling bermusuhan yg menjadikan Palestina hanya sekedar sebuah slogan dan sebuah pretext. Hanya di thn 1990an, kepemimpinan Palestina dibawah Fatah, berhasil mendefinisi kembali Palestina sbg sebuah konflik wilayah antara dua bangsa bertetangga, dan bukan sbg bagian dari bentrokan budaya2. Hal ini terwujud dlm Perjanjian Damai di Oslo dan pembentukan sebuah administrasi bagi Palestina, langkah pertama menuju terbentuknya sebuah negara Palestina.

TAPI, Hamas menolak hal tsb dan menggambarkan Palestina sbg sebuah isu religius dlm perjuangan global Islam melawan 'kafir.' Banyak orang Palestina menganggap hal ini sbg halangan atas aspirasi nasional mereka. Mereka emoh dijadikan qurban bagi ambisi global pan-Islamis spt yg sudah mereka alami dlm pan-Arabisme di thn 1960an.

Jadi, memecah belah Hamas bukan hanya baik bagi Israel tapi juga bagi orang2 Palestina, khususnya orang2 Gaza, yg menjadi sandera sebuah partai yg terbelenggu korupsi dan inkompetensi.

Namun ini bukan tugas mudah. Hamas adalah binatang berkepala banyak. Satu kepala adalah bagian Hamas yg mengurusi pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan sosial. Mereka berhasil mendominasi bidang2 itu dgn mengusir lebih dari 200 NGO, mengambil alih kepemimpinan atas klinik2, sekolah2 independen dan menginfiltrasi badan2 bantuan internasional.

Kepala kedua adalah jaringan politik Hamas yg berhasil meraih 46% suara dlm satu2nya pemilu bebas yg diadakan di wilayah itu. Kepala ketiga adalah jaringan bisnisnya yg terdiri dari investasi dan intimidasi dlm menguasai ekonomi Gaza - dari salon rambut sampai ke pabrik tekstil. Mereka juga memiliki jaringan penyelundupan dan uang perlindungan (bak mafia).
Hamas juga merebut kekuasaan atas lebih dari 600 perusahaan yg dikontrol Fatah dan clan Arafat. :rolleyes:

Dan kepala terakhir adalah mesin TEROR Hamas, sebuah kekuatan paramiliter yg terdiri dari 20.000 lelaki dan wanita yg bertanggung jawab atas komando2 atasan tersendiri. Inilah bagian yg ingin dikuasai Teheran lewat tokoh2 spt Khaled Mishal, kepala biro politik Hamas.

Akhir tahun ini (2009), orang2 Palestina akan memilih parlemen dan presiden baru. Dng terbaginya Hamasstan di Gaza dan
Fatahstan di Tepi Barat, kemungkinan kecil mereka berhasil membentuk pemerintahan unifikasi utk memperjuangan sebuah negara Palestina. Oleh karena itu, hanya perubahan status quo di Gaza (dgn kata lain, hancurnya Hamas oleh Israel) bisa membuka kesempatan ini.

-------------------------------------
Buku paling akhir Amir Taheri' : The Persian Night: Iran Under the Khomeinist Revolution, diterbitkan oleh Encounter Books. http://en.wikipedia.org/wiki/Amir_Taheri

Re: A Taheri: Hamas TAK PEDULI pada dibentuknya Negara Palestina

Posted: Sat Jan 24, 2009 10:42 am
by legium666
sekarang tinggal rakyat palestina yg memutuskan, apakah akan tetap bersimpati kepada Hamas? bagaimanapun merekalah yg andil "membesarkan" Hamas dan inilah konsekwensi yg merka tanggung.

Re: A Taheri: Hamas TAK PEDULI pada dibentuknya Negara Palestina

Posted: Sat Jan 24, 2009 1:34 pm
by Mangga Manis
Keren banget sdr. ali5196 artikel anda ini. Numpang lewat nih untuk nandain. Thanks