ali5196 wrote:
Tawanan wanita ditukar dgn KUDA ????
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... hp?t=13363
Sumber :
Sirah nabawiyah jilid 2 halaman 208 :
Pembagian Fay'l
Menyamakan kisah Ruth dengan penjualan budak sangatlah tidak tepat dan menunjukkan ketidakmengertian muslim tentang latar belakang kisah Ruth.muslim wrote
Tawanan ditukar dengan tawanan, atau tawanan ditukar dengan pesawat terbang, atau tawanan ditukar dengan uang 1000000 dolar. Bukankah ini sudah biasa dalam konteks-konteks peperangan????? Apalagi jaman dahulu memang budak-budak wanita menjadi tradisi di masyarakat Arab....
Coba lihat isi Bibel sendiri, dimana wanita ditukar dengan tanah:
ruth 4:4-7
.........
4:5 Tetapi kata Boas: "Pada waktu engkau membeli tanah itu dari tangan Naomi, engkau memperoleh Rut juga, perempuan Moab, isteri orang yang telah mati itu, untuk menegakkan nama orang itu di atas milik pusakanya."
Berikut latar belakang kisah Ruth.
Ada seorang Israel yang bernama Elimelekh yang mempunyai istri bernama Naomi. Mereka memiliki 2 anak yaitu :
1. Mahlon yang beristrikan Ruth (perempuan Moab)
2. Kilyon yang beristrikan Orpa
Baik Elimelekh dan kedua putranya (Mahlon dan Kilyon) meninggal saat di Moab
Rut 1
1 seorang laki-laki bernama Elimelekh. ..... ia pergi ke negeri Moab bersama istrinya, Naomi, dan kedua anaknya yang laki-laki: Mahlon dan Kilyon.
3 Elimelekh meninggal. Maka tinggallah Naomi bersama kedua anaknya.
4 Kedua anaknya itu menikah dengan gadis-gadis Moab, yang bernama Orpa dan Rut. Sepuluh tahun kemudian,
5 kedua anak lelaki Naomi itu, meninggal pula, sehingga Naomi kehilangan baik suaminya maupun kedua anaknya.
Naomi yang menjanda kemudian kembali ke Yehuda, Orpa tidak ikut menyertai Naomi, sedangkan Ruth tetap setia mengikuti Naomi kembali ke Yehuda dan bersedia menyembah YHWH
Rut 1
14 Rut dan Orpa menangis lagi keras-keras kemudian Orpa pamit sambil mencium ibu mertuanya lalu ia pun pulang. Tetapi Rut tidak mau berpisah dari ibu mertuanya itu.
........
16 Tetapi Rut menjawab, "Ibu, janganlah Ibu menyuruh saya pulang dan meninggalkan Ibu! Saya mau ikut bersama Ibu. Ke mana pun Ibu pergi, ke situlah saya pergi. Di mana pun Ibu tinggal, di situ juga saya mau tinggal. Bangsa Ibu, itu bangsa saya. Allah yang Ibu sembah, akan saya sembah juga.
Saat di Yehuda, Naomi bermaksud menjual tanah milik almarhum suaminya (Elimelekh)
Ruth 4 :
3 berkatalah Boas kepada orang yang sesanak keluarga dengannya itu, "Naomi telah kembali dari Moab. Sekarang ia mau menjual tanah kepunyaan mendiang Elimelekh, keluarga kita.
Berdeasarkan hukum jual beli tanah maka saudara terdekat wajib membeli tanah tersebut agar kepemilikan tetap berada dalam keluarga.
Imamat 25 :
25 Kalau seorang Israel jatuh miskin sehingga ia terpaksa menjual tanahnya, sanak saudaranya yang paling dekat wajib menebus tanah itu.
Selain itu berdasarkan hukum pernikahan Levirat, maka saudara suami yang meninggal mempunyai kuajiban untuk menikahi janda saudaranya yang meninggal jika tidak ada anak laki-laki.
Ulangan 25
5 "Kalau orang-orang yang bersaudara tinggal bersama, lalu salah seorang dari mereka mati tanpa meninggalkan anak laki-laki, maka jandanya tak boleh kawin dengan orang lain di luar keluarga mendiang suaminya. Saudara almarhum wajib kawin dengan janda itu.
Karena Elimelekh meninggal dan kedua putranya juga meninggal maka seharusnya Naomi menikah dengan salah satu saudara Elimelekh. Namun karena Naomi sudah tua pernikahan itu tidak dilakukan. Ruth sebagai menantu dari Naomi mengambil alih kuajiban ini dengan tujuan bahwa anak laki-laki yang lahir akan dianggap sebagai anak dari Elimelekh (yang telah meninggal) dan Naomi sehingga keturunan Elimelekh tetap memiliki hak kepemilikan atas tanah yang dijual.
Ulangan 25 :
6 Anak laki-laki sulung mereka harus dianggap anak saudara yang mati itu, supaya ia mempunyai keturunan di antara bangsa Israel.
Atau ayat yang berikut :
Ruth 4
5 Lalu kata Boas, "Baiklah kalau begitu. Tetapi, kalau kau membeli tanah itu dari Naomi, maka kau harus juga mengambil Rut, wanita Moab, janda mendiang anak Naomi. Sebab, tanah itu harus tetap menjadi milik keturunan orang yang sudah meninggal itu."
Ruth kemudian menikah dengan Boas dan anak laki-laki Ruth yang bernama Obed menjadi anak laki-laki Naomi sehingga keturunan Elimelekh melalui Obed tetap memiliki hak atas tanah pusaka mereka.
Ruth 4
13 Maka Boas pun mengambil Rut menjadi istrinya. TUHAN memberkati Rut sehingga ia hamil lalu melahirkan seorang anak laki-laki.
16 Naomi mengambil anak itu lalu memeliharanya dengan penuh kasih sayang.
17 Para wanita tetangga-tetangga mereka menamakan anak itu Obed. Kepada setiap orang mereka berkata, "Naomi sudah mempunyai seorang anak laki-laki!"
Kisah Ruth ini menggambarkan seorang menantu yang sangat mengasihi mertuanya, dan bersedia mengikuti Tuhan mertuanya yaitu YHWH. Ruth bukanlah seperti budak yang dijual belikan, bahkan dia sangat ditinggikan oleh orang Israel. Dalam masyarakat yang didominasi laki-laki, seorang Ruth lebih berharga dibanding 7 anak lak-laki.
Ruth 4 :
15 Menantumu itu sangat sayang kepadamu. Ia telah memberikan kepadamu lebih daripada apa yang dapat diberikan oleh tujuh orang anak laki-laki.
Jadi esensi kisah Ruth sangatlah berbeda dengan kisah tawanan wanita milik Muhammad SAW dan gerombolan perompaknya yang ditukar dengan kuda.
Sangat mungkin karena wanita-wanita tersebut sudah tua atau tidak cukup cantik untuk memuaskan berahi Muhammad SAW dan gerombolan muslimin pengikutnya, jadi karena tidak dapat digenjoti dengan berahi ya lebih baik ditukar kuda yang dapat dipakai untuk merompak lagi.?!
Sangat menyedihkan.
Inikah teladan dari seorang pria yang dinyatakan sebagai manusia yang paling baik akhlaknya??? :?: :?: