Perang KHAYBAR/Khaibar (628M)
Posted: Wed Aug 29, 2007 9:59 pm
http://en.wikipedia.org/wiki/Battle_of_Khaybar
AKAR TERORISME ISLAM
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... sc&start=0
Bagian Tiga Belas
Teror ke 52
Perampokan Atas Khaybar dan Fadak oleh Muhammad—May, 628M
Di musim semi (sekitar bulan Maret) tahun 628, Muhammad bersama 1.500 pengikutnya berangkat Umroh ke Mekah. Akan tetapi pihak Mekah, yg takut dgn reputasi perampok Muhamad cs, mereka tidak diperkenankan masuk. Mereka dipaksa berkemah di tempat yang bernama Hudaibiya tak jauh dari Mekah.
Ketika di sana, dia membuat perjanjian bersama kaum Quraish (kaumnya sendiri) untuk berdamai selama 10 tahun dan kaum Quraish akan mengijinkan Muhammad masuk Mekah mulai tahun depan untuk melaksanakan ibadah Haji dengan para pengikutnya. Inilah perjanjian Hudaibiya yang terkenal itu.
Haykal menulis [215] bahwa kaum Yahudi yang tinggal di Khaybar adalah yang terkuat, terkaya dan punya peralatan perang terlengkap dari semua masyarakat di Arabia (Hykal, Ch. Khaybar expedition). Untuk meyakinkan dan menyenangkan Muhammad atas tujuan perampokan ini, Allah menurunkan Surat al-Fath (Kemenangan, Surat 48 ), memaafkan dosa2nya yang dulu dan masa depan (48:2) dan menjamin kemenangannya (48:21) melalui bantuan Allah.
Di ayat2 48:16, 20 Allah menjanjikan barang2 jarahan karena bergabung dalam Jihad untuk memperkaya kehidupan material para Jihadis. Mubarakpuri [216] mengatakan secara tegas bahwa janji barang jarahan ini berarti perampokan atas Khaybar. Dengan janji2 ilahi ini, para pengikut Muhammad merasa kuat dan sekarang mereka siap untuk melakukan penyerangan baru, dan hanya dalam waktu beberapa minggu setelah kembali dari Hudaibiya, mereka pergi lagi menuju Khaybar untuk merampoki masyarakatnya ...
AKAR TERORISME ISLAM
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... sc&start=0
Bagian Tiga Belas
Teror ke 52
Perampokan Atas Khaybar dan Fadak oleh Muhammad—May, 628M
Di musim semi (sekitar bulan Maret) tahun 628, Muhammad bersama 1.500 pengikutnya berangkat Umroh ke Mekah. Akan tetapi pihak Mekah, yg takut dgn reputasi perampok Muhamad cs, mereka tidak diperkenankan masuk. Mereka dipaksa berkemah di tempat yang bernama Hudaibiya tak jauh dari Mekah.
Ketika di sana, dia membuat perjanjian bersama kaum Quraish (kaumnya sendiri) untuk berdamai selama 10 tahun dan kaum Quraish akan mengijinkan Muhammad masuk Mekah mulai tahun depan untuk melaksanakan ibadah Haji dengan para pengikutnya. Inilah perjanjian Hudaibiya yang terkenal itu.
Setelah menandatangani perjanjian ini, Muhammad dan pengikutnya meninggalkan Mekah. Di perjalanan dia mendengar gerutuan para pengikutnya karena perjanjian yang sangat menguntungkan pihak Quraish itu. Apalagi dengan perjanjian itu, kaum Jihadis jadi kehilangan kesempatan lebih jauh untuk merampok orang2 Mekah. Muhammad cukup cerdik untuk menyadari bahwa dia harus terus menerus menghadiahi para Jihadisnya melalui harta rampokan, sebab kalau tidak, meraka akan kehilangan iman terhadapnya. Saat itu terjadi kemarau hebat pula di Medinah. Lalu di perjalanan pulang ke Medinah itu, dia memutuskan untuk melakukan serangan mendadak terhadap kaum Yahudi. Karena semua kaum Yahudi di sekitar Medina telah diusir atau dimusnahkan, maka Muhammad menetapkan untuk merampok dan menjarah suku Yahudi yg masih tersisa di Khaybar.Mengenai perjanjian Hudaybiyah/Hudaibiyah :
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... php?t=9976
• Dalam perjanjian Hudaibiya, MUHAMMAD SETUJU UNTUK MENGEMBALIKAN ORANG-ORANG MEKAH YANG TELAH MENJADI ISLAM KEPADA PIHAK MEKAH dan setuju mengubah statusnya dalam perjanjian dari 'Muhammad, Rasul Allah' menjadi 'Muhammad, anak Abdullah' sebagai ganti dimana Muhammad dan pengikutnya diperbolehkan melakukan ibadah haji ke Mekah pada tahun berikutnya. Salah satu yang dikembalikan kepada pihak Mekah adalah Abu Jandal.
Abu Jandalpun berteriak sekeras-kerasnya, “Wahai kaum muslimin, apakah aku dikembalikan kepada orang-orang musyrik yang akan menyiksaku karena agamaku?”
Sebagai perbandingan, mungkinkah Musa memiliki pemikiran seperti ini, mengembalikan pengikutnya kepada Firaun sebagai ganti atas dipenuhinya tuntutan Musa ? Apakah Yesus pernah mengkompromikan kebenaran dengan menyetujui keinginan kaum Parisi agar mengembalikan pengikut-pengikut Yesus dengan imbalan mendapatkan posisi keagamaan?
Terhadap perjanjian Hudaibiya tersebut, Umar dan banyak muslim sangat marah. Kemarahan muslim dapat dimengerti karena Muhammad menjanjikan ibadah haji pada tahun tersebut. Ketika hal ini tidak terealisir, Muhammad mengatakan, “Apakah aku mengatakan bahwa kita akan ke Kabah tahun ini?” Alasan ini jelas dicari-cari karena saat itu kaum muslim tengah dalam perjalanan menuju Mekah saat mereka ditolak oleh penyembah berhala Mekah.
Makanya untuk mengobati kemarahan pengikut-pengikutnya Muhammad SAWpun memerintahkan untuk menghancurkan Yahudi Khaibar dan merampas seluruh kekayaan mereka sebagai kompensasinya.
Diri sendiri yang salah, orang Yahudi yang dikorbankan.
Haykal menulis [215] bahwa kaum Yahudi yang tinggal di Khaybar adalah yang terkuat, terkaya dan punya peralatan perang terlengkap dari semua masyarakat di Arabia (Hykal, Ch. Khaybar expedition). Untuk meyakinkan dan menyenangkan Muhammad atas tujuan perampokan ini, Allah menurunkan Surat al-Fath (Kemenangan, Surat 48 ), memaafkan dosa2nya yang dulu dan masa depan (48:2) dan menjamin kemenangannya (48:21) melalui bantuan Allah.
Di ayat2 48:16, 20 Allah menjanjikan barang2 jarahan karena bergabung dalam Jihad untuk memperkaya kehidupan material para Jihadis. Mubarakpuri [216] mengatakan secara tegas bahwa janji barang jarahan ini berarti perampokan atas Khaybar. Dengan janji2 ilahi ini, para pengikut Muhammad merasa kuat dan sekarang mereka siap untuk melakukan penyerangan baru, dan hanya dalam waktu beberapa minggu setelah kembali dari Hudaibiya, mereka pergi lagi menuju Khaybar untuk merampoki masyarakatnya ...