Islam Melarang Majikan Menzinahi Budaknya

Khusus bagi debat-diskusi one-to-one secara serius dan intelektual seputar Islam yang dimoderasi dengan ketat. Anggota yang melontarkan caci-maki dan hinaan yang bersifat ad-hominem akan dikeluarkan dari forum khusus ini. Silakan kontak Forum Admin atau Moderator untuk mendapatkan akses di Ruang Bedah Islam.
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Post by Adadeh »

faiz wrote:dapet dalil dari mana mas, cuman retorika kosong, yang mengusir Muhammad dan kaum muslimin dari mekkah siapa ?,
Muhammad pergi meninggalkan Mekah atas kemauan diri sendiri. Pada saat Muhammad masih tinggal dan jadi warga Mekah, kaum Quraish tidak pernah membunuh seorang Muslim pun, tidak pernah memperkosa Muslimah, tidak pernah memperbudak Muslim manapun. Gitu lhooo.
yang membunuh utusan kaum muslimin sehinga terjadi perang yarmuk siapa ?,

Yang gue omongin adalah jaman Muhammad. Perang Yarmuk terjadi setelah Muhammad mati. Ngapain tuh pake kirim utusan ke Syria segala? Mau mengIslamkan dengan ancaman pedang ya?
silahkan anda yang mulai saya yang melayani.

Masuk aja ke thread debatku di sini:
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... php?t=5219
Di situ kita bisa berdebat tentang apakah Islam agama yang baik atau tidak.
budak tangan kanan atau milkul yamin, nikahnya seperti nikah biasa.
Kalau nikah biasa, ya tidak mungkin tetap jadi budak dooonkk. Mana ada aturan Islam yang mengatakan setelah wanita dinikahi tetap jadi budak? Padahal kau sendiri bilang:
Islam tidak mengajarkan perempuan yang bukan istri boleh disetubuhi clear,
Tapi sekarang mengatakan bahwa wanita budak kafir yang dikawini Muslim itu statusnya tetap budak. Gimana sih elo ini?

Ayat 4:3 yang kau sebut di posting pertama tidak menyatakan apapun bahwa Muslim harus mengawini dahulu budaknya sebelum boleh memperkosanya. Ayat itu hanya mengucapkan bahwa Muslim boleh menikahi salah satu budaknya, tapi ini bukan menjadi syarat untuk dapat menyetubuhinya. Tidak ada larangan yang diucapkan Muhammad bahwa Muslim tidak boleh menyetubuhi budaknya sebelum boleh menidurinya.

Ali tidak menikahi budaknya sebelum memperkosanya. Tadinya kau bilang itu kawin mut'ah adalah kawin untuk boleh menyetubuhi budak dan kawin mut'ah dilarang Muhammad sendiri di tahun 630. Tapi setelah saya menunjukkan bahwa Ali tetap melakukan persetubuhan dengan budak di tahun 631, kau menggantinya dengan kawin biasa. Bingung sendiri rupanya.
aduh mas malu maluin aja liat dong tulisan saya dengan seksama.
Kamu tidak menangkap kerendahan moral Muhammad. Orang waras normal pasti tahu betapa bejadnya tindakan membunuh suami orang dan meniduri istrinya di malam yang sama. Tapi matamu dibutakan oleh Islam sehingga tidak melihat apapun yang janggal dalam hal ini. Siapa tahu suatu hari nanti kamu dibunuh dan istrimu disetubuhi pembunuh itu di malam yang sama pula. Baru tahu rasa jika hal itu terjadi pada dirimu.

Semua ini kembali pada masalah moral. Membunuh pria kafir, lalu membatalkan perkawinan orang kafir itu, dan kemudian memperbudak istri dan anak2 kafir, dan lalu memperkosa istri kafir di hari yang sama dan melegalkannya dengan nama agama. Ini ajaran orang sakit jiwa. Orang2 yang menganggap hal ini wajar tentunya sakit jiwa pula.
User avatar
dreamtheater
Posts: 2372
Joined: Thu Mar 30, 2006 1:49 am
Location: Langit ke 7

Post by dreamtheater »

Postingan ini hanya kira2 5% dari article perihal cerita hobby muhammad dan gerombolannya memakai budak didasarkan perintah Allah muslim. Kalau mau dipindahin kesini semua bisa gepeng postingannya.


FROM THE QURAN - 23:5,6
"...who restrain their carnal desires (except with their wives and slave girls, for these are lawful to them..."


Again, Muslim men were allowed to have sexual relations with their wives and slave girls.

FROM THE QURAN - 33:50
"Prophet, We have made lawful to you the wives whom you have granted dowries and the slave girls whom God has given you as booty;..."


This verse is for Muhammad. Supposedly, God allows Muhammad to have sex with his slave girls.

These verses establish that it was permissible for Muslim men to have sex with female slaves.



THE MUSLIM MEN WERE RAPING THEIR FEMALE SLAVES AND MUHAMMAD ALLOWED IT!

Muhammad and his soldiers treated these female slaves just like the Japanese did to their female captives. Much has been written condemning the treatment of black slaves in the West: how much more should a man who claimed to be a prophet of God be condemned for these acts?

These verses from the Quran and Hadith prove that Muhammad allowed his men to do to female slaves what essentially amounts to as RAPE. No true prophet of God would willing allow this. The icing on the cake is that Muhammad claimed to receive "revelations" from Allah permitting this. One has to ask what kind of god Muhammad really worshipped.


Nah, kalo pakai budak ada juga hadisnya supaya spermanya dibuang diluar alias pas mau eja*ul*si buru-buru cabut siotong.

FROM THE HADITH OF THE SUNAN OF ABU DAWUD, VOLUME 2, #2167:
Muhaririz said: "I entered the mosque and saw Abu Said al-Khudri. I sat with him and asked about withdrawing the penis (while having intercourse), Abu Said said: We went out with the Apostle of Allah on the expedition to Banu al-Mustaliq, and took some Arab women captive, and we desired the women, for we were suffering from the absence of our wives, and we wanted ransom; so we intended to withdraw the penis (while having intercourse with the slave-women). But we asked ourselves: "Can we draw the penis when the apostle of Allah is among us before asking him about it?" So we asked him about it. He said, "It does not matter if you do not do it, for every soul that is to be born up to the Day of Resurrection will be born.""


The note on 2167 says: "This means that the Companions wanted to have intercourse with the slave girls, but they were afraid of conception. In case they were pregnant and gave birth to a child they could not be sold as it was prohibited that a slave mother should be sold. So they withdrew the penis while having intercourse with them. By this they meant to sell the slave girls and obtain the ransom."


Ok. segitu saja dulu.
User avatar
faiz
Posts: 114
Joined: Thu Aug 24, 2006 4:35 am
Contact:

Post by faiz »

Muhammad pergi meninggalkan Mekah atas kemauan diri sendiri. Pada saat Muhammad masih tinggal dan jadi warga Mekah, kaum Quraish tidak pernah membunuh seorang Muslim pun, tidak pernah memperkosa Muslimah, tidak pernah memperbudak Muslim manapun. Gitu lhooo.
kasian referensinya amburadul banyak banyak baca mas, neh saya kasih banyak referensi:

http://media.isnet.org/islam/Haekal/Muh ... 3.html#110

Ketika pada suatu hari oleh Abu Bakr dilihatnya Bilal
mengalami siksaan begitu rupa, ia dibelinya lalu dibebaskan.
Tidak sedikit budak-budak yang mengalami kekerasan serupa itu
oleh Abu Bakr dibeli - diantaranya budak perempuan Umar
bin'l-Khattab, dibelinya dari Umar [sebelum masuk Islam]. Ada
pula seorang wanita yang disiksa sampai mati karena ia tidak
mau meninggalkan Islam kembali kepada kepercayaan leluhurnya.

Kaum Muslimin di luar budak-budak itu, dipukuli dan dihina
dengan berbagai cara. Muhammad juga tidak terkecuali mengalami
gangguan-gangguan - meskipun sudah dilindungi oleh Banu Hasyim
dan Banu al-Muttalib. Umm Jamil, isteri Abu Jahl, melemparkan
najis ke depan rumahnya. Tetapi cukup Muhammad hanya
membuangnya saja. Dan pada waktu sembayang, Abu Jahl
melemparinya dengan isi perut kambing yang sudah disembelih
untuk sesajen kepada berhala-berhala. Ditanggungnya gangguan
demikian itu dan ia pergi kepada Fatimah, puterinya, supaya
mencucikan dan membersihkannya kembali. Ditambah lagi, di
samping semua itu, kaum Muslimin harus menerima kata-kata
biadab dan keji kemana saja mereka pergi.

tidak membunuh seorangpun ?, tidak menyiksa seorangpun kasih referensi mas jangan menghayal.
Yang gue omongin adalah jaman Muhammad. Perang Yarmuk terjadi setelah Muhammad mati. Ngapain tuh pake kirim utusan ke Syria segala? Mau mengIslamkan dengan ancaman pedang ya?
Ahli-ahli sejarah masih berbeda pendapat mengenai
sebab-musabab terjadinya ekspedisi Mu'ta itu. Sebagian
mengatakan bahwa dibunuhnya sahabat Nabi di Dhat't-Talh itulah
yang menyebabkan adanya penyerbuan sebagai hukuman atas mereka
yang telah berkhianat itu, yang lain berpendapat bahwa ketika
Nabi mengirim seorang utusan kepada gubernur Heraklius di
Bushra (Bostra), utusan itu dibunuh oleh orang badwi, dari
Ghassan, atas nama Heraklius. Lalu Muhammad mengirimkan mereka
yang sedang berperang di Mu'ta supaya memberi hukuman kepada
penguasa itu dan siapa saja yang membantunya.
http://media.isnet.org/islam/Haekal/Muh ... edisi.html

dua hal itu adalah dua kejadian yang menyebabkan kaum muslimin menyerang romawi di mu'ta lalu berlanjut keyarmuk.
Tapi sekarang mengatakan bahwa wanita budak kafir yang dikawini Muslim itu statusnya tetap budak. Gimana sih elo ini?

Ayat 4:3 yang kau sebut di posting pertama tidak menyatakan apapun bahwa Muslim harus mengawini dahulu budaknya sebelum boleh memperkosanya. Ayat itu hanya mengucapkan bahwa Muslim boleh menikahi salah satu budaknya, tapi ini bukan menjadi syarat untuk dapat menyetubuhinya. Tidak ada larangan yang diucapkan Muhammad bahwa Muslim tidak boleh menyetubuhi budaknya sebelum boleh menidurinya.

Ali tidak menikahi budaknya sebelum memperkosanya. Tadinya kau bilang itu kawin mut'ah adalah kawin untuk boleh menyetubuhi budak dan kawin mut'ah dilarang Muhammad sendiri di tahun 630. Tapi setelah saya menunjukkan bahwa Ali tetap melakukan persetubuhan dengan budak di tahun 631, kau menggantinya dengan kawin biasa. Bingung sendiri rupanya.
ya mapun bener bener gak nyambung neh orang, nikah mut'ah adalah nikah yang berlaku sementara, gak ada hubungan itu nikahin budak atau kagak, ampun baca lagi deh lebih detilnya, males ngulang-ngulang lagi.

buat dream theather baca dulu tulisan saya masa saya musti ulang ulang sih, moderator gimana neh ?.
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Post by Adadeh »

faiz wrote:kasian referensinya amburadul banyak banyak baca mas, neh saya kasih banyak referensi
Referensi yang kau berikan tidak menyebut Muslim manapun dibunuh. Palingan cuman dilemparin kotoran dan si Bilal disiksa. Udah cuma itu. Kafir Quraish tidak membunuh Muslim sama sekali. Satu pun tidak. Hadis Bukhari, Muslim, Tirmizi, Abu Daud, Sirat Rasul Allah, Sejarah Tabari dan bahkan Qur'an sekalipun tidak pernah menyebut ada Muslim yang dibunuh orang2 Quraish pada saat Muhammad masih tinggal di Mekah. Semua sumber referensi Islam ini jauh lebih tua daripada tulisan Islam apologis si Haekal. Tidak ada Muslim yang dibunuh, tidak ada Muslimah yang diperkosa, tidak ada kaum wanita dan anak2 Muslim yang diperbudak, tidak ada harta Muslim yang dijarah atau dirampas. Orang2 Quraish mampu melakukan ini semua tapi mereka tidak melakukannya. Paling2 lempar tokai ke nabi palsu. Apa salahnya?

Si Bilal katanya disiksa sama si Umayah, ya? Tapi meskipun begitu Umayah tidak membunuh Bilal meskipun Umayah mampu melakukannya. Sebaliknya, ketika Bilal mampu membunuh Umayah, dia tanpa ragu melakukannya setelah perampokan Badr. Baca tuh kisahnya di Tabari (Tabari, vol.vii, p.57 ). Dikisahkan bahwa Umayah suka menyakiti Bilal, yakni orang kulit hitam terkenal yang suka meneriakkan adhzan. Ketika Bilal melihat Umayah dan anaknya, Ali, dibawa pergi oleh Abd al Rahman b. Awf, dia berteriak memanggil orang2 Muslim untuk membunuh orang yang dulu sering menyakitinya. Abd al Rahman b. Awf dengan cepat mencegah Bilal dengan memakinya anak perempuan Negro dan memerintahkan dia untuk tidak membunuh Umayah dan anaknya. Akan tetapi perintah ini tidak didengar. Beberapa Muslim lalu membacoki Umayah b. Khalaf dan anaknya Ali sampai mati dan me-motong2 badan mereka. Abd al Rahman b Awf lalu memaki Bilal karena membunuh tawanannya sehingga Abd al Rahman kehilangan kesempatan dapat uang tebusan besar.
tidak membunuh seorangpun ?,
Sebutkan nama Muslim pertama yang dibunuh orang Quraish di Mekah, sebutkan pula referensinya. Pasti kau tidak bisa sebab memang tidak ada. Sebaliknya, nama kafir pertama Quraish yang dibunuh Muslim jelas tercantum dalam sejarah Islam: Amr bin Hadrami yang ketua kafilah pedagang Quraish. Setelah membunuh orang2 Quraish, rampog Muslim menjarah seluruh harta dagangan Quraish.
Ahli-ahli sejarah masih berbeda pendapat mengenai sebab-musabab terjadinya ekspedisi Mu'ta itu.
Apalagi tujuan Muslim kalau tidak untuk merampok dan mengIslamkan dengan ancaman pedang. Muhammad mengirim beberapa utusannya ke beberapa suku tetangga untuk mengajak mereka masuk Islam. Dia mengirim Dhiyah b. Khalifah al-Kalbi, satu dari pengikut2nya yang setia untuk mengunjungi gubernur Syria dan membicarakan kebijaksanaan dagang dengan propinsi Romawi. Dalam suratnya kepada Heraklius, kaisar Bizantium, Muhammad menulis:
“Dalam nama Tuhan yang maha pemurah dan penyayang. Dari Muhammad, utusan Tuhan, kepada Heraklius, penguasa Romawi. Damai kepada siapapun yang mengikuti teladan yang baik!
Menganjurkan: menyerahlah, dan kamu akan selamat. Menyerahlah, dan Tuhan akan menghadiahimu dua kali lipat. Tapi jika engkau berpaling, dosa dari orang2mu akan dibebankan padamu.”
[ Tabari, vol viii, p.104]
Muhammad biasa kirim surat2 ancaman seperti ini untuk memerangi kafir:
“Aku telah diperintahkan Tuhan untuk berperang melawan orang2 sampai mereka semua mengaku tiada Tuhan selain Awloh dan Muhammad adalah RasulNya, dan mereka melakukan sembahyang dan membayar Zakat. Jika mereka melakukan hal itu, darah dan harta benda mereka selamat dari ku. (lihat Bukhari Vol. I, p. 13).

Tentang sahabat nabi yang mati (Amr b. Ka'b al Ghifari) di Dhat Atlah di perbatasan Syria di tahun 629M adalah karena salah Muslim sendiri yang mengancam Bani Qudah masuk Islam. Penduduk kafir Bani Qudah menolak sehingga Amr dan tentara Muslim menyerang mereka, tapi akhirnya Muslim sendiri kalah. Siapa suruh menyerang duluan, abis itu ngancem2 main bunuh kalo tidak mau masuk Islam. Siapa sudi memeluk agama najiz itu.
ya mapun bener bener gak nyambung neh orang, nikah mut'ah adalah nikah yang berlaku sementara, gak ada hubungan itu nikahin budak atau kagak,
Jadi setelah dikawini, status budak kafir tetap budak, begitu faiz? Terus kata2mu sendiri ini artinya apa dong:
Islam tidak mengajarkan perempuan yang bukan istri boleh disetubuhi clear
Semua ini jelas menunjukkan kesintingan agama Islam. Menikahi budak agar bisa disetubuhi secara halal, tapi status wanita tetaplah budak. Tujuan pernikahan tidaklah lebih agar bisa menyetubuhi wanita itu tanpa ingin bertanggungjawab memperlakukannya sebagai istri yang sah. Ini persis seperti keteranganmu sendiri:
mengapa Abu sa’id al khudri melakukan azl, yaitu dikarenakan tawanan perang tersebut beliau nikahi secara sementara, sehingga dia tidak ingin pernikahan sementara tersebut berbuntut terhadap kelahiran seorang anak yang mengakibatkan munculnya beban dan tanggungjawab baru terhadap dirinya dan wanita tawanan perang tersebut.
Ngeseksnya sih kuat banget dan penuh semangat, tapi ogah bertanggung jawab atas akibatnya. Pokoknya yang penting NAFSU TERPUASKAN! Istri orang sekalipun diganyang habis pula. Cepat2 dikawini, cepat2 dicerai, dan lalu cepat2 dijual sebagai budak. Laki2 macam apa ini? Maukah kau punya lelaki seperti ini untuk anak/adik perempuanmu?

Apakah ini hukum Allah yang masuk akal? Wanita budak yang dinikahi ternyata tidak lebih daripada sekedar daging hidup yang bisa disetubuhi. Lebih gila lagi, ternyata wanita2 budak itu tadinya telah bersuami, dan suaminya dibunuh Muslim, dan lalu anak2 wanita itu juga diperbudak pula. Hanya orang Islam saja yang tidak bisa melihat betapa bejadnya hukum Allah ini.
ali5196
Posts: 16757
Joined: Wed Sep 14, 2005 5:15 pm

Post by ali5196 »

Adadeh, elu emang sakti !! Kenapa nggak nulis buku aja ! laku loh ... (sorry oot) Hapus aja, setelah dibaca adadeh. tenks.
User avatar
curious
Posts: 3138
Joined: Wed Mar 22, 2006 5:08 am

Post by curious »

faiz wrote:
baca lagi mas saya udah kasih bukti, bukti-bukti mas yang sudah saya bantah.

Lucu sebenarnya, seorang jaksa menuduh orang membunuh, lalu dia berkat "ayo buktikan kamu tidak membunuh", sedangkan sijaksa tidak membawa bukti apapun, sungguh ini adalah sebuah pernyataan yang konyol.

faktanya Aisyah tidak pernah menganggap Maria sebagai budak, permasalahan sudah jelas dan clear, Aisyah adalah orang terdekat Muhammad jadi mau bukti apa lagi ?.
faiz faiz
yang anda "bawa" itu cuma SATU pernyataan bahwa aisha bahwa maria bukan budak. dan sudah saya katakan (MASAK SAYA MESTI NGULANG-NGULANG. LU KAN BUKAN ORANG ***** BIN ****), memang maria habis melahirkan anak haram jadah sudah bukan budak lagi, melainkan dinaikkan gelarnya jadi GUNDIK alias perempuan PIARAAN muhammad.



Lucu sebenarnya, seorang jaksa menuduh orang membunuh, lalu dia berkat "ayo buktikan kamu tidak membunuh", sedangkan sijaksa tidak membawa bukti apapun, sungguh ini adalah sebuah pernyataan yang konyol.

dan jangan kasih analogi menggelikan spt itu lagi. very typical of muslims dan memalukan. jika seorang jaksa menuduh seseorang MEMBUNUH, pastilah mesti ada MAYAT nya , ngerti?

sekarang tuduhan saya adalah maria adalah GUNDIK muhammad, bukan istrinya. karena muhammad menghamili wanita yang bukan istrinya, melainkan budak pemberian, maka dia sudah BERZINAH dengan budaknya.

buktinya sudah banyak, sudah saya post di atas. MASAK SAYA HARUS MENGULANG-NGULANG. MOD, DI MANA SIH MODERATOR :wink: :wink: :wink:
User avatar
NoMind
Posts: 442
Joined: Tue Sep 13, 2005 11:25 pm

Post by NoMind »

faiz wrote:Ayat lain yang mempertegas diwajibkannya seorang majikan untuk menikahi budaknya sebelum berhubungan seksual dengannya adalah:

Dan barangsiapa diantara kamu (orang merdeka) yang tidak cukup perbelanjaannya untuk mengawini wanita merdeka lagi beriman, ia boleh mengawini wanita yang beriman, dari budak-budak yang kamu miliki. ( 4: 25 )
Ayat 4:25 hanya berlaku bagi Muslim yang "kere" yang tidak mampu untuk menikah dengan wanita merdeka dan takut berbuat zinah. Oleh karena cari yang murah yaitu budak-budak.

Hadist berikut menjelaskan ayat 4:25 yang mengatakan bahwa seorang Muslim tidak boleh mengawaini budak kalo di masih mampu mengawini wanita merdeka dan selama seorang Muslim sudah mempunyai isteri wanita merdeka dia tidak boleh menikahi budak.

Malik's Muwatta. Book 28. Marriage. Hadith 029.
Yahya related to me from Malik from Yahya ibn Said that Said ibn al-Musayyab said, "The slave girl is not married when there is a free woman who is a wife unless the free woman wishes it. If the free woman complies, she has two-thirds of the division of time."

Malik said, "A free man must not marry a slave-girl when he can afford to marry a free-woman, and he should not marry a slave-girl when he cannot afford a free woman unless he fears fornication. That is because Allah, may he be Blessed and Exalted, says in His Book, 'If you are not affluent enough to marry believing women, who are muhsanat, take slave-girls who are believing women that your right hands own.' (Sura 4 ayat 24) He says, 'That is for those of you who fear al-anat.'"

Malik said, "Al-anat is fornication."



Dengan memperhatikan hadist di atas menjadi jelas bahwa Muslim yang sudah memiliki isteri-isteri wanita merdeka mereka tidak diperkenankan untuk menikahi budak2 secara resmi. Artinya seorang muslim hanya bisa menikahi wanita2 merdeka atau budak2 yang dimiliki, tetapi tidak keduanya.

Dengan demikian ayat2 Al Quran berikut ini

Quran 23:1-6
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam salatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.

Quran 70:29-30
Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak-budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.



mempunyai arti yang jelas yaitu muslim yang sudah beristeri wanita2 merdeka tidak boleh lagi menikahi budak2. Karena ayat2 Al Quran tsb diatas mengatakan bahwa muslim tidak perlu menjaga kemaluannya terhadap isteri2 atau budak2 tentunya ini berarti bahwa budak boleh sekedar disetubuhi tetapi tidak boleh dinikahi karena sudah mempunyai isteri2 wanita merdeka.

Atau muslim hanya boleh menikahi budak2 dan menyetubuhi mereka tetapi tidak boleh lagi mempunyai atau menikahi wanita merdeka. Tetapi pada kenyataannya dan dari riwayat2 yang ada, hampir semua muslim yang melakukan hubungan seks dengan budak2 termasuk Muhammad dan Ali jelas sudah mempunyai isteri2 wanita merdeka. Budak2 yang mereka setubuh jelas tidak dinikahi karena ini bertentangan dengan penjelasan dalam hadis yang saya kutipkan di atas.

Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa:

Islam Tidak Melarang Bahkan Menghalalkan Majikan Menzinahi Budaknya.


With Best Regards,
NoMind
User avatar
faiz
Posts: 114
Joined: Thu Aug 24, 2006 4:35 am
Contact:

Post by faiz »

Ayat 4:25 hanya berlaku bagi Muslim yang "kere" yang tidak mampu untuk menikah dengan wanita merdeka dan takut berbuat zinah. Oleh karena cari yang murah yaitu budak-budak.

Hadist berikut menjelaskan ayat 4:25 yang mengatakan bahwa seorang Muslim tidak boleh mengawaini budak kalo di masih mampu mengawini wanita merdeka dan selama seorang Muslim sudah mempunyai isteri wanita merdeka dia tidak boleh menikahi budak.

Malik's Muwatta. Book 28. Marriage. Hadith 029.
Yahya related to me from Malik from Yahya ibn Said that Said ibn al-Musayyab said, "The slave girl is not married when there is a free woman who is a wife unless the free woman wishes it. If the free woman complies, she has two-thirds of the division of time."

Malik said, "A free man must not marry a slave-girl when he can afford to marry a free-woman, and he should not marry a slave-girl when he cannot afford a free woman unless he fears fornication. That is because Allah, may he be Blessed and Exalted, says in His Book, 'If you are not affluent enough to marry believing women, who are muhsanat, take slave-girls who are believing women that your right hands own.' (Sura 4 ayat 24) He says, 'That is for those of you who fear al-anat.'"

Malik said, "Al-anat is fornication."
baca lagi mas kata-katanya

"The slave girl is not married when there is a free woman who is a wife unless the free woman wishes it.

tidak ada masalah dengan hal ini.
Dengan memperhatikan hadist di atas menjadi jelas bahwa Muslim yang sudah memiliki isteri-isteri wanita merdeka mereka tidak diperkenankan untuk menikahi budak2 secara resmi. Artinya seorang muslim hanya bisa menikahi wanita2 merdeka atau budak2 yang dimiliki, tetapi tidak keduanya.

Dengan demikian ayat2 Al Quran berikut ini

Quran 23:1-6
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam salatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.

Quran 70:29-30
Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak-budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.


mempunyai arti yang jelas yaitu muslim yang sudah beristeri wanita2 merdeka tidak boleh lagi menikahi budak2. Karena ayat2 Al Quran tsb diatas mengatakan bahwa muslim tidak perlu menjaga kemaluannya terhadap isteri2 atau budak2 tentunya ini berarti bahwa budak boleh sekedar disetubuhi tetapi tidak boleh dinikahi karena sudah mempunyai isteri2 wanita merdeka.
yat-ayat tersebut menggunakan istilah milkul yamin atau budk tangan kanan, yaitu budk yang sudah dinikahi, kalau budak biasa menggunakan kata amatun, baca lagi penjelasan saya ok.
Atau muslim hanya boleh menikahi budak2 dan menyetubuhi mereka tetapi tidak boleh lagi mempunyai atau menikahi wanita merdeka. Tetapi pada kenyataannya dan dari riwayat2 yang ada, hampir semua muslim yang melakukan hubungan seks dengan budak2 termasuk Muhammad dan Ali jelas sudah mempunyai isteri2 wanita merdeka. Budak2 yang mereka setubuh jelas tidak dinikahi karena ini bertentangan dengan penjelasan dalam hadis yang saya kutipkan di atas.
saya sudah jelaskan.
Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa:

Islam Tidak Melarang Bahkan Menghalalkan Majikan Menzinahi Budaknya.


With Best Regards,
NoMind
kesimpulan anda salah total.
User avatar
NoMind
Posts: 442
Joined: Tue Sep 13, 2005 11:25 pm

Post by NoMind »

faiz wrote:baca lagi mas kata-katanya

"The slave girl is not married when there is a free woman who is a wife unless the free woman wishes it.

tidak ada masalah dengan hal ini.
Saya yakin masih ada masalah dengan hal ini.

Tidak logis seorang isteri "wishes" (menginginkan/mengharapkan) suaminya menikahi budak2nya. Jangankan budak dengan PRT saja saya yakin tidak ada isteri yang menginginkan suaminya menikahi para PRT. Bila tidak percaya, mungkin Anda bisa lakukan survey dan coba lihat hasilnya berapa banyak wanita2 yang mengharapkan suaminya menikahi PRT mereka.

Dan jika kita melihat kembali kenyataan bagaimana Muhammad menyikapa hal ini pada masa hidupnya, kita bisa mengambil contoh poligami yang dinginkan oleh Ali terhadap isterinya Fatimah tetapi ditolak oleh Muhammad karena Fatimah adalah anak perempuan kesayangannya.

Sahih Bukhari Vol 7, Book 62. Wedlock, Marriage (Nikaah). Hadith 157.
Narrated By Al-Miswar bin Makhrama:
I heard Allah's Apostle who was on the pulpit, saying, "Banu Hisham bin Al-Mughira have requested me to allow them to marry their daughter to Ali bin Abu Talib, but I don't give permission, and will not give permission unless 'Ali bin Abi Talib divorces my daughter in order to marry their daughter, because Fatima is a part of my body, and I hate what she hates to see, and what hurts her, hurts me."



Dari hadist di atas bisa kita pastikan bahwa Ali tidak berpoligami dengan wanita lain karena tidak diijinkan oleh Muhammad. Tetapi bila kita melihat hadis sahih lainnya, dengan jelas kita melihat bahwa Muhammad tidak melarang Ali meniduri (menurut Anda menikahi) budak2. Tentunya yang dimaksud hadis2 berikut ini adalah jelas bahwa Ali tidak menikahi budaknya tetapi hanya menyetubuhi atau meniduri mereka dan mendapat restu dari Muhammad. Jika yang dimaksud adalah Ali menikahi budaknya seperti argume Anda, bearti Muhammad yang merestui hal ini telah "menjilat ludahnya sendiri" karena sudah pernah melarang Ali memadu anak perempuannya.

Sahih Bukhari. Vol 5, Book 59. Military Expeditions Led By The Prophet (pbuh) (Al-Maghaazi). Hadith 636.
Narrated By Al-Bara:
Allah's Apostle sent us to Yemen along with Khalid bin Al-Walid. Later on he sent Ali bin Abi Talib in his place. The Prophet said to 'Ali, "Give Khalid's companions the choice of either staying with you (in Yemen) or returning to Medina." I was one of those who stayed with him (i.e. Ali) and got several Awaq (of gold from the war booty.


Sahih Bukhari. Vol 5, Book 59. Military Expeditions Led By The Prophet (pbuh) (Al-Maghaazi). Hadith 637.
Narrated By Buraida :
The Prophet sent 'Ali to Khalid to bring the Khumus (of the booty) and I hated Ali, and 'Ali had taken a bath (after a sexual act with a slave-girl from the Khumus). I said to Khalid, "Don't you see this (i.e. Ali)?" When we reached the Prophet I mentioned that to him. He said, "O Buraida! Do you hate Ali?" I said, "Yes." He said, "Do you hate him, for he deserves more than that from the Khumlus."


Ayat-ayat tersebut menggunakan istilah milkul yamin atau budk tangan kanan, yaitu budk yang sudah dinikahi, kalau budak biasa menggunakan kata amatun, baca lagi penjelasan saya ok.
Budak yang ditiduri Ali termasuk yang mana? Yang sudah dinikahi atau yang belum dinikahi? Kalau sudah dinikahi berarti Ali berpoligami, kalau belum dinikahi berarti Ali berzina.

faiz wrote: saya sudah jelaskan.
Lihat penjelasan saya lagi dengan mengambil contoh kasus Ali, menantu Muhammad.

faiz wrote: kesimpulan anda salah total.
Silahkan Anda jelaskan kasus Ali yang menyetubuhi budaknya. Apakah Ali berpoligami atau Ali bezina. Jika Anda tidak memberikan penjelasan yang logis maka kesimpulan saya masih tetap berlaku. Lebih tegasnya:

Islam Tidak Melarang Bahkan Menghalalkan Majikan Menzinahi Budaknya.

Buktinya: Muhammad melarang menantunya, Ali, berpoligami atau memadu Fatima, tetapi membiarkan bahkan merestui Ali meniduri budak hasil rampasan perang. Tidak mungkin Ali menikahi budaknya karena telah dilarang Muhammad, jadi yang pasti adalah Ali meniduri budaknya tanpa ikatan pernikahan alias menzinahi budaknya.


With Best Regards,
NoMind
User avatar
faiz
Posts: 114
Joined: Thu Aug 24, 2006 4:35 am
Contact:

Post by faiz »

penjelasan simple, yang dilarang rasulullah adalah nikah sebagai istri, bukan sebagai budak, yang tentunya berbeda kedudukannya, istri budak ini disebut milkul yamin, atau budak tangan kanan.
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Post by Adadeh »

faiz wrote:penjelasan simple, yang dilarang rasulullah adalah nikah sebagai istri, bukan sebagai budak, yang tentunya berbeda kedudukannya, istri budak ini disebut milkul yamin, atau budak tangan kanan.
Mikul yamin? Kok beda istilahnya dengan Encyclopedia of Islam, Published by E.J. Brill, Vol. 1, page 24
penjelasan arti kata 'abd':
"Abd is the ordinary word for 'slave' in Arabic of all periods, more particularly for "male slave", "female slave" being ama. On the other hand, the Quran frequently uses the term "rakaba", literally "neck, nape of the neck", and still more frequently, the periphrasis "ma malakat aymanukum - "that which your (their) right hand possesses".

terjemahan huruf yang ditebalkan:
kata2 "ma malakat aymanukum" yang berarti yang dimiliki tangan kanan mereka.

Hughes Dictionary of Islam, page 596 tentang perbudakan menyebutkan:
"The term generally used in the Quran for slaves is "ma malakat aimanukum", - "that which your right hand possesses."
terjemahan:
"Istilah umum yang digunakan dalam Qur'an bagi budak2 adalah "ma malakat aimanukum" - artinya yang dimiliki tangan kananmu."

faiz, kamu ngarang istilah sendiri rupanya, ya? Bahasa Arabmu ternyata kacau berat, sama seperti kebanyakan Muslim Indonesia lainnya.
budak tangan kanan atau milkul yamin, nikahnya seperti nikah biasa.
Kalau nikahnya nikah biasa, boleh dong budak menolak dinikahi? Bukankah dalam pernikahan biasa, seorang wanita bisa saja menolak untuk dinikahi?
User avatar
faiz
Posts: 114
Joined: Thu Aug 24, 2006 4:35 am
Contact:

Post by faiz »

Referensi yang kau berikan tidak menyebut Muslim manapun dibunuh. Palingan cuman dilemparin kotoran dan si Bilal disiksa. Udah cuma itu. Kafir Quraish tidak membunuh Muslim sama sekali. Satu pun tidak. Hadis Bukhari, Muslim, Tirmizi, Abu Daud, Sirat Rasul Allah, Sejarah Tabari dan bahkan Qur'an sekalipun tidak pernah menyebut ada Muslim yang dibunuh orang2 Quraish pada saat Muhammad masih tinggal di Mekah. Semua sumber referensi Islam ini jauh lebih tua daripada tulisan Islam apologis si Haekal. Tidak ada Muslim yang dibunuh, tidak ada Muslimah yang diperkosa, tidak ada kaum wanita dan anak2 Muslim yang diperbudak, tidak ada harta Muslim yang dijarah atau dirampas. Orang2 Quraish mampu melakukan ini semua tapi mereka tidak melakukannya. Paling2 lempar tokai ke nabi palsu. Apa salahnya?

Si Bilal katanya disiksa sama si Umayah, ya? Tapi meskipun begitu Umayah tidak membunuh Bilal meskipun Umayah mampu melakukannya. Sebaliknya, ketika Bilal mampu membunuh Umayah, dia tanpa ragu melakukannya setelah perampokan Badr. Baca tuh kisahnya di Tabari (Tabari, vol.vii, p.57 ). Dikisahkan bahwa Umayah suka menyakiti Bilal, yakni orang kulit hitam terkenal yang suka meneriakkan adhzan. Ketika Bilal melihat Umayah dan anaknya, Ali, dibawa pergi oleh Abd al Rahman b. Awf, dia berteriak memanggil orang2 Muslim untuk membunuh orang yang dulu sering menyakitinya. Abd al Rahman b. Awf dengan cepat mencegah Bilal dengan memakinya anak perempuan Negro dan memerintahkan dia untuk tidak membunuh Umayah dan anaknya. Akan tetapi perintah ini tidak didengar. Beberapa Muslim lalu membacoki Umayah b. Khalaf dan anaknya Ali sampai mati dan me-motong2 badan mereka. Abd al Rahman b Awf lalu memaki Bilal karena membunuh tawanannya sehingga Abd al Rahman kehilangan kesempatan dapat uang tebusan besar.
Hebat bener Adadeh ini mengatakan umayah dengan baik hati (hanya) menyiksa Bilal, menurut adadeh kalau seseorang dijemur dipadang pasir yang terik berhari-hari dengan ditindih batu besar tidak akan mati, Kenyataannya seseorang bila disiksa seperti itu pasti akan mati, persoalannya matinya perlahan atau cepat sementara bilal beruntung ketika abu bakar lewat dan menyelamatkannya sebelum dia meninggal, adadeh kamu benar benar cerdas.

mengenai siapa muslim pertama yang dibunuh, otakmu yang cerdas itu saya kasih asupan

Ibnu Hajar al-Asqalani berkata: Ibnu Sa`d telah melaporkan dgn sanad yg sahih bahawa Mujahid berkata: 'Orang yang pertama shahid di dalam Islam adalah Sumayyah, ibu kepada `Ammar bin Yasir. Dia adalah seorang perempuan yang tua dan lemah. Apabila Abu Jahal terbunuh pada hari Perang Badr al-Rasul (s) memberitahu `Ammar: "Allah telah membunuh pembunuh ibu kamu." ' [Al-Asqalani dalam al-Isabah]

Arnmar and his parents were amongst the early Muslims. They embraced Islam when the Prophet had selected the house of Arqam bin Abil Arqam as the rendezvous for the propagation of Islam. When the idolaters became aware of their having adopted the Divine religion they did not neglect torturing and persecuting them.Ibn Athir says: "The idolaters compelled these three persons to quit their house in the hottest season and to spend their time in the heat and the scorching wind of the desert. This torture was repeated so many times that Yasir succumbed to his troubles. One day his widow Sumayyah quarrelled with Abu Jahl on this account. That hard-hearted and cruel person thrust a spear in her heart and killed her also. The Holy Prophet was very much moved on account of the persecution to which they were subjected. One day he saw them being tortured. He turned his face to them with tears in his eyes and said "O family of Yasir! Be patient, for your place is in Paradise ".(Ibnu Athir,Tarikh-i Kamil,Tarikh-i Kamil, vol. II, page 45.)

The following verse was revealed with regard to the faith of Ammar: [160] (There shall be a grievous punishment for him) who disbelieves in Allah after believing in Him, other than him who is compelled while his heart is firm in his faith. (Surah Nahl, 16:106)

It is said that Abu Jahl decided to take to task the family of Yasir who belonged to the class of the most unprotected persons in Makkah. He, therefore, ordered that fire end scourage might be made ready. Yasir, Sumayyah and Ammar were then dragged to the appointed place and tormented with the point of the sword and with the flames of fire and whipping. This persecution was repeated so many times that Yasir and Sumayyah consequently breathed their last, but they did not forsake the praise of the Prophet till their last moments.(Seerah-i Ibn Hisham, vol. I, page 320.)

masih banyak riwayat yang mengatakan sumayyah merupakan syahid pertama dalam islam dia merupakan kisah yang mutawatir.

Lalu si pintar ini mengatakan kaum muslimin tidak dibunuh selama dimekkah, si ***** tidak tahu khadijah meninggal waktu diboikot oleh orang musyrikin, bahkan nabi ingin dibunuh oleh kalangan musyrikin, bahkan surat alankabut ayat dua turun disebabkan oleh peristiwa dibunuhnya orang-orang muslim yang ingin hijrah kemadinah sebagian mereka selamat sebagian lagi meninggal dunia, hal ini seperti diriwayatkan Ibnu Hatim, Asy syu'bi, baihaqi, termasuk riwayat mutawatir (lihat asbabun nuzul, cv diponogora, hal 405)

Jadi baca dong baca, jangan banyak tanya, masa musti saya jawab semua seh.
Apalagi tujuan Muslim kalau tidak untuk merampok dan mengIslamkan dengan ancaman pedang. Muhammad mengirim beberapa utusannya ke beberapa suku tetangga untuk mengajak mereka masuk Islam. Dia mengirim Dhiyah b. Khalifah al-Kalbi, satu dari pengikut2nya yang setia untuk mengunjungi gubernur Syria dan membicarakan kebijaksanaan dagang dengan propinsi Romawi. Dalam suratnya kepada Heraklius, kaisar Bizantium, Muhammad menulis:
“Dalam nama Tuhan yang maha pemurah dan penyayang. Dari Muhammad, utusan Tuhan, kepada Heraklius, penguasa Romawi. Damai kepada siapapun yang mengikuti teladan yang baik!
Menganjurkan: menyerahlah, dan kamu akan selamat. Menyerahlah, dan Tuhan akan menghadiahimu dua kali lipat. Tapi jika engkau berpaling, dosa dari orang2mu akan dibebankan padamu.” [ Tabari, vol viii, p.104]
mana ada ancaman ?, lihat kalimatnya mas:

kepada siapapun yang mengikuti teladan yang baik!
Menganjurkan

kasian.
“Aku telah diperintahkan Tuhan untuk berperang melawan orang2 sampai mereka semua mengaku tiada Tuhan selain Awloh dan Muhammad adalah RasulNya, dan mereka melakukan sembahyang dan membayar Zakat. Jika mereka melakukan hal itu, darah dan harta benda mereka selamat dari ku. (lihat Bukhari Vol. I, p. 13).
mas, mas perang itu bermcam-macam bisa perang secara fisik tapi juga opini, dialogis, kalau pandangan anda perang itu hanya senjata fisikli mendingan mas belajar dulu deh ilmu tatabahasa.

Narrated Ibn 'Umar:
Allah's Apostle said: "I have been ordered (by Allah) to fight against the people until they testify that none has the right to be worshipped but Allah and that Muhammad is Allah's Apostle, and offer the prayers perfectly and give the obligatory charity, so if they perform a that, then they save their lives an property from me except for Islamic laws and then their reckoning (accounts) will be done by Allah."

Fight :To engage in a quarrel; argue
http://www.answers.com/fight

Jadi setelah dikawini, status budak kafir tetap budak, begitu faiz? Terus kata2mu sendiri ini artinya apa dong:

Semua ini jelas menunjukkan kesintingan agama Islam. Menikahi budak agar bisa disetubuhi secara halal, tapi status wanita tetaplah budak. Tujuan pernikahan tidaklah lebih agar bisa menyetubuhi wanita itu tanpa ingin bertanggungjawab memperlakukannya sebagai istri yang sah. Ini persis seperti keteranganmu sendiri:
yang sinting adalah orang-orang yang banyak bicara tapi referensi amburadul, tentu saja budak itu mempunyai hak-hak sebagai istri seperti mut'ah, iddah, mahar, anaknya tetap diakui sebagai anak hasil perkawinan, bahkan al mutawakkil adalah anak seorang budak pada zaman khalifah abbasiyah, perbedaannya adalah masalah status.

mengenai perdebatan perang dalam islam tolong bikin postingan tersendiri, kalau anda masih membuat pertanyaan yang keluar dari topik tentu saja tidak akan saya tanggapi, moderator tolong diperhatikan, kalau bisa seret tulisan kami berdua ketopik yang baru yang moderator bikin.

curiuous menulis:
faiz faiz
yang anda "bawa" itu cuma SATU pernyataan bahwa aisha bahwa maria bukan budak. dan sudah saya katakan (MASAK SAYA MESTI NGULANG-NGULANG. LU KAN BUKAN ORANG ***** BIN ****), memang maria habis melahirkan anak haram jadah sudah bukan budak lagi, melainkan dinaikkan gelarnya jadi GUNDIK alias perempuan PIARAAN muhammad.
seperti biasa memaki adalah pekerjaan istimewa buat orang-orang seperti kalian tanpa referensi yang memadai, jika maria adalah budak dan punya anak statusnya tetap budak yaitu ummul walad, tidak dibebaskan, baca kitab bulughul mahram. Kenyataannya maria jelas seorang istri bukan budak.

oh yah kalau mau berdebat tolong lampirkan referensi, jadi kita berdebat secara benar bukan memaki-maki.
dan jangan kasih analogi menggelikan spt itu lagi. very typical of muslims dan memalukan. jika seorang jaksa menuduh seseorang MEMBUNUH, pastilah mesti ada MAYAT nya , ngerti?
Yah mayat terus saya bilang lohkan teman saya berada bersama saya pada saat pembunuhan terjadi ?, si jaksa menjawab buktikan anda tidak membunuh !, sungguh aneh.
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Post by Adadeh »

Faiz wrote:Ibnu Hajar al-Asqalani berkata: Ibnu Sa`d telah melaporkan dgn sanad yg sahih bahawa Mujahid berkata: 'Orang yang pertama shahid di dalam Islam adalah Sumayyah,
Ibn Sa’d adalah satu2nya ahli sejarah yang mengatakan Summayyah mati sebagai martir di tangan Abu Jahl. Jika martirdom ini benar2 terjadi, hal ini tentunya akan digembar-gemborkan oleh semua penulis biografi Muhammad dan akan dikabarkan di banyak tradisi Islam. Ini hanyalah satu contoh kisah yang dilebih-lebihkan yang memang senang dilakukan orang Muslim sejak awal.
Pada kenyataannya, penulis biografi yang sama (Ibn Sa’d) juga mengakui bahwa Bilal adalah juga martir pertama, meskipun dia dapat bertahan hidup cukup lama dari luka yang dialaminya. Dia kembali ke Mekah dan melafalkan Azan dari puncak atap Ka’ba setelah Muhammad menaklukkan kota itu dan Bilal meninggal secara alami.
Ibn Sa’d menulis bahwa Summayyah, suaminya Yasir dan anak mereka Ammaer dianiaya di Mekah (hal. 227). Tapi setelah Yasir meninggal (secara alami), Summayyah menikahi budak Yunani bernama Azrak dan mendapat seorang anak laki bernama Salma. Lalu bagaimana kita tahu dia mati di bawah penyiksaan? Majikan Azrak adalah Taif dan Azrak adalah satu dari beberapa budak yang ketika kota itu diserbu (sekitar 15 tahun kemudia), lari ke pusat pertahanan Muhammad. Sudah sewajarnya untuk dimengerti bahwa setelah kematian Yasir, Summayyah menikah dengan Azrak dan hidup di tempat Taif.
(Seerah-i Ibn Hisham, vol. I, page 320.)

Yang dikutip bukan dari Ibn Hisham, tapi ditambah sendiri oleh si Ja'far Subhani. Lihat lagi footnote nomer satu yang kau kutip itu.
http://www.balagh.net/english/ahl_bayt/ ... age/16.htm
Kutipan hanya berlaku di kalimat yang ada nomernya.
Lalu si pintar ini mengatakan kaum muslimin tidak dibunuh selama dimekkah, si ***** tidak tahu khadijah meninggal waktu diboikot oleh orang musyrikin
Yang ***** adalah Muslim2 yang tertipu dengan penulis sejarah palsu apologis Islam. Sudah bukan rahasia lagi jika pengarang2 sejarah Islam di abad ke 20 menambah bumbu sana-sini agar Muhammad tampak menderita di Mekah, padahal sumber2 sejarah Islam autentik yang paling awal seperti al-Bukhari (d. 870AD), Muslim b. al-Hajjaj (d. 875AD), Abu Da'ud (d. 888AD), al-Tirmidhi (d. 892AD), al-Nasa'i (d. 915AD), Ibn Maja (d. 886AD), dan sejarah paling awal Islam the "Sirat Rasul Allah" originally written by Ibn Ishaq (around 800AD) dan sejarah Muhammad karangan Tabari (Tārikh ur-Rusul wal-Mulūk (The History of the Prophets and Kings), 900 AD) tidak menyebutkan penyiksaan apalagi pembunuhan terhadap Muslim.
kepada siapapun yang mengikuti teladan yang baik!
Menganjurkan
Iya, kalau cuman menganjurkan doank sih tidak ada masalah. Tapi lalu Muhammad mengirim si Zayd ibn Haritha dan 3.000 bala tentara Muslim di bulan September, 629M, untuk menyerang Syria. Muhammad menemani para Jihadis sampai Thaniyat di luar daerah Medina dan berkata, “Semoga Allah membelamu dan semoga kau kembali pulang dengan keadaan suci dan membawa barang jarahan.” [Ibn Sa’d, vol.ii, p.159]
mas, mas perang itu bermcam-macam bisa perang secara fisik tapi juga opini, dialogis, kalau pandangan anda perang itu hanya senjata fisikli mendingan mas belajar dulu deh ilmu tatabahasa.
Narrated Ibn 'Umar:
Allah's Apostle said: "I have been ordered (by Allah) to fight against the people until they testify that none has the right to be worshipped but Allah and that Muhammad is Allah's Apostle, and offer the prayers perfectly and give the obligatory charity, so if they perform a that, then they save their lives and property from me except for Islamic laws and then their reckoning (accounts) will be done by Allah."
Fight :To engage in a quarrel; argue
http://www.answers.com/fight
Tuh lihat yang gue tebelin di atas: THEN THEY SAVE THEIR LIVES AND PROPERTY FROM ME.
Artinya: MAKA SELAMATLAH NYAWA DAN HARTA MEREKA DARIKU.
Jadi sudah jelas, kalau tidak mau tunduk di bawah Allah/Muhammad, maka Muslim harus memerangi kafir sampai nyawa kafir tidak selamat dan harta kafir dirampas pula. Bukankah Allah/Muhammad memang doyang harta kafir dan selalu minta bagian jatah jarahan 20%?

Lihat pula nih ayat2 Qur'an yang penuh perintah memerangi kafir yang sesuai dengan Hadis Bukhari di atas:
Sura 9:5
Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu dimana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah ditempat pengintaian.

Sura 2:191
Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah); dan melakukan huru-hara dan penindasan itu lebih besar bahayanya daripada pembantaian, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikanlah balasan bagi orang-orang kafir.

Sura 9:35
Jumlah bulan2 dalam penglihatan Allah adalah dua belas (dalam setahun) maka ditakdirkanNya hari Dia menciptakan surga dan bumi; dan empat (dari dua belas) bulan adalah suci; inilah gunanya yang sesungguhnya. Maka janganlah kalian berbuat dosa di waktu itu dan berperang melawan orang kafir seluruhnya sewaktu mereka berperang melawanmu sepenuhnya. Tapi ketahuilah bahwa Allah menyertai mereka yang menahan dirinya.

Perintah BUNUH dan PERANGI apa lagi yang belum jelas bagimu? Lihat tuh lambang pedang di bendera Arab Saudi. Lo pikir pedang itu untuk apa? Buat potong roti?
Sahih Bukhari; 4.52.73
‘Ketahuilah bahwa Surga terletak di bawah bayangan pedang.'
mengenai perdebatan perang dalam islam tolong bikin postingan tersendiri,
Silakan masuk ke thread saya kalau memang penasaran:
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... 9&start=80
User avatar
feodor fathon FF
Posts: 4403
Joined: Thu Feb 23, 2006 2:26 pm
Location: INDONESIA

Post by feodor fathon FF »

NOMIND wrote:Ayat 4:25 hanya berlaku bagi Muslim yang "kere" yang tidak mampu untuk menikah dengan wanita merdeka dan takut berbuat zinah. Oleh karena cari yang murah yaitu budak-budak.
ini gak kebukti ..asbun ...:
  • [4:3] Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil265, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.

orang yg mampu nikahi 4 orang perempuan juga disarankan menikahi budak :lol:
User avatar
NoMind
Posts: 442
Joined: Tue Sep 13, 2005 11:25 pm

Post by NoMind »

faiz wrote:penjelasan simple, yang dilarang rasulullah adalah nikah sebagai istri, bukan sebagai budak, yang tentunya berbeda kedudukannya, istri budak ini disebut milkul yamin, atau budak tangan kanan.
Bisa tolong Anda berikan referensi atau bukti yang mendukung pernyataan Anda bahwa yang dimaksud Muhammad adalah anak perempuan kesayangannya tidak boleh di poligami oleh wanita merdeka tetapi boleh di poligami dengan budak?

Penjelasan simple Anda tidak berdasar dan tidak memadai serta hal ini jelas akan membuat posisi Anda sulit dalam membela perbudakan dalam Islam. Bukankah dalam Islam selalu dipropagandakan bahwa Islam mengahapuskan perbudakan dengan mengawini budak untuk mengangkat statusnya menjadi isteri dan bukan lagi budak, tangan kanan atau tangan kiri ? :wink:


With Best Regards,
NoMind
User avatar
NoMind
Posts: 442
Joined: Tue Sep 13, 2005 11:25 pm

Post by NoMind »

feodor fathon FF wrote: ini gak kebukti ..asbun ...:
  • [4:3] Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil265, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.

orang yg mampu nikahi 4 orang perempuan juga disarankan menikahi budak :lol:
Mengenai yang ini sudah saja jelaskan di sini:

http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... 6994#66994

Inti dari topik tsb sama dengan topik ini, yaitu eksploitasi budak2. Mungkin Sdr. Faiz bisa ikut nimrung di sana, karena sangat jelas dari ayat2 Al Quran dan dengan mengikuti alur aturan berpoligami dalam Islam, hasil akhirnya adalah meniduri budak2.


With Best Regards,
NoMind
User avatar
faiz
Posts: 114
Joined: Thu Aug 24, 2006 4:35 am
Contact:

Post by faiz »

Mikul yamin? Kok beda istilahnya dengan Encyclopedia of Islam, Published by E.J. Brill, Vol. 1, page 24
penjelasan arti kata 'abd':
"Abd is the ordinary word for 'slave' in Arabic of all periods, more particularly for "male slave", "female slave" being ama. On the other hand, the Quran frequently uses the term "rakaba", literally "neck, nape of the neck", and still more frequently, the periphrasis "ma malakat aymanukum - "that which your (their) right hand possesses".

terjemahan huruf yang ditebalkan:
kata2 "ma malakat aymanukum" yang berarti yang dimiliki tangan kanan mereka.

Hughes Dictionary of Islam, page 596 tentang perbudakan menyebutkan:
"The term generally used in the Quran for slaves is "ma malakat aimanukum", - "that which your right hand possesses."
terjemahan:
"Istilah umum yang digunakan dalam Qur'an bagi budak2 adalah "ma malakat aimanukum" - artinya yang dimiliki tangan kananmu."

faiz, kamu ngarang istilah sendiri rupanya, ya? Bahasa Arabmu ternyata kacau berat, sama seperti kebanyakan Muslim Indonesia lainnya.
hahaha, lucu sekali memang, sudah salah pakai memaki lagi, "ma malakat aimanuhum" , terkadang disebut mamalakat yaminuk, atau mamalakat aimanukum, itu mempunyai kata dasar sama yaitu milku yamin.

saya pikir simple saja begini dalam bahasa inggris juga banyak perubahan kata, seperti has yang mempunyai kata dasar have, mudah-mudahan anda lebih bisa banyak belajar ketimbang banyak berbicara.
Kalau nikahnya nikah biasa, boleh dong budak menolak dinikahi? Bukankah dalam pernikahan biasa, seorang wanita bisa saja menolak untuk dinikahi?
tentu saja.
Ibn Sa’d adalah satu2nya ahli sejarah yang mengatakan Summayyah mati sebagai martir di tangan Abu Jahl. Jika martirdom ini benar2 terjadi, hal ini tentunya akan digembar-gemborkan oleh semua penulis biografi Muhammad dan akan dikabarkan di banyak tradisi Islam. Ini hanyalah satu contoh kisah yang dilebih-lebihkan yang memang senang dilakukan orang Muslim sejak awal.
Pada kenyataannya, penulis biografi yang sama (Ibn Sa’d) juga mengakui bahwa Bilal adalah juga martir pertama, meskipun dia dapat bertahan hidup cukup lama dari luka yang dialaminya. Dia kembali ke Mekah dan melafalkan Azan dari puncak atap Ka’ba setelah Muhammad menaklukkan kota itu dan Bilal meninggal secara alami.
Ibn Sa’d menulis bahwa Summayyah, suaminya Yasir dan anak mereka Ammaer dianiaya di Mekah (hal. 227). Tapi setelah Yasir meninggal (secara alami), Summayyah menikahi budak Yunani bernama Azrak dan mendapat seorang anak laki bernama Salma. Lalu bagaimana kita tahu dia mati di bawah penyiksaan? Majikan Azrak adalah Taif dan Azrak adalah satu dari beberapa budak yang ketika kota itu diserbu (sekitar 15 tahun kemudia), lari ke pusat pertahanan Muhammad. Sudah sewajarnya untuk dimengerti bahwa setelah kematian Yasir, Summayyah menikah dengan Azrak dan hidup di tempat Taif.
makanya mas jangan ngendon terus sama tulisan ali sina yang tukang ngibul itu, yang mengatakan sumayyah meninggal bukan hanya ibnu saad, tapi juga ibnu hisyam, ibnu ishaq sejarawan sebelum ibnu sa'd.

Ibn Ishaq stated in his 'Maghazi' that some men from the family of Ammar ibn Yassar narrated that Sumayyah was punished by the family of al-Mughira because of her Islam. She refused to leave Islam.

Muhammad used to go to Ammar, his mother and his father when they were being punished at al-Abtah, during the month of Ramadhan in Mecca. He would say

"Be patient oh family of Ammar- your appointed destination is Jannah (paradise)."
http://en.wikipedia.org/wiki/Sumayyah_bint_Khabbab

sedangkan riwayat yang shoheh adalah melalui ibnu sa'd, dengan mata rantai yang terpercaya mengenai kemungkinan ada kontradiksi adalah wajar mengingat biasanya ahli sejarah islam pertama menghimpun semua cerita kemudian melampirkan sanadnya, para ahli sejarah berikutnya kemudian menguji sejarah tersebut, dan mengambil nash yang paling otentik, hal itu dikuatkan oleh penelitian Abu Shaibah,Mansur iamam mujahid, ibnu ishaq dll. walaupun begitu kisah summayah adalah kisah mutawatir yang secara sejarah keabsahannya diterima secara absolut, karena semua sejarawan islam menerima kejadian ini, bisa dilihat dalam sirah ibnu ishaq, ibnu athir, ibnu hasyim dll.
Yang dikutip bukan dari Ibn Hisham, tapi ditambah sendiri oleh si Ja'far Subhani. Lihat lagi footnote nomer satu yang kau kutip itu.
http://www.balagh.net/english/ahl_bayt/ ... age/16.htm
Kutipan hanya berlaku di kalimat yang ada nomernya.
kan saya bilang jangan mao diboongin sama ali sina melulu, memang secara umum cara penulisan footnote seperti yang anda bilang tapi coba lihat atasnya:

Arnmar and his parents were amongst the early Muslims. They embraced Islam when the Prophet had selected the house of Arqam bin Abil Arqam as the rendezvous for the propagation of Islam. When the idolaters became aware of their having adopted the Divine religion they did not neglect torturing and persecuting them. Ibn Athir [2] says: "The idolaters compelled these three persons to quit their house in the hottest season and to spend their time in the heat and the scorching wind of the desert. This torture was repeated so many times that Yasir succumbed to his troubles. One day his widow Sumayyah quarrelled with Abu Jahl on this account. That hard-hearted and cruel person thrust a spear in her heart and killed her also. The Holy Prophet was very much moved on account of the persecution to which they were subjected. One day he saw them being tortured. He turned his face to them with tears in his eyes and said "O family of Yasir! Be patient for your place is in Paradise ".

lihat Ibnu Athir: baru footnote 2

lalu lihat bawahnya: [2]Tarikh-i Kamil vol. II page 45.

artinya Ibnu athir mengatakan : bla-bla-bla dalam kitabnya tarikh-i kamil

lihat lagi metode penulisannya yang berbeda:

'Uqbah bin Abi Mu'it: [1] He was one of the most fierce enemies of Islam and never missed an opportunity to do harm to the Holy Prophet and the Muslims.

lalu lihat bawahnya:

[1] Tarikh-i Kamil vol. II pp. 47-51; Usudul Ghabah; al-Asabah al-lst'iab etc.

menurut sipintar ini yang ada di kitab tarikh al kamil "cuman 'uqbah bin abi mu'it" saja selebihnya tambahan, hahahaha.

lihat lagi footnote yang dikritik sipintar ini:

The following verse was revealed with regard to the faith of Ammar: [1] (There shall be a grievous punishment for him) who disbelieves in Allah after believing in Him other than him who is compelled while his heart is firm in his faith. (Surah Nahl 16:106)

It is said that Abu Jahl decided to take to task the family of Yasir who belonged to the class of the most unprotected persons in Makkah. He therefore ordered that fire end scourage might be made ready. Yasir Sumayyah and Ammar were then dragged to the appointed place and tormented with the point of the sword and with the flames of fire and whipping. This persecution was repeated so many times that Yasir and Sumayyah consequently breathed their last but they did not forsake the praise of the Prophet till their last moments.

lalu footnotenya berbunyi:
Seerah-i Ibn Hisham vol. I page 320.

menurut sipintar yang ada di kitab ibnu hisyam hanya sebatas :

The following verse was revealed with regard to the faith of Ammar:

hahahaha, gak gaul banget getuu.
Yang ***** adalah Muslim2 yang tertipu dengan penulis sejarah palsu apologis Islam. Sudah bukan rahasia lagi jika pengarang2 sejarah Islam di abad ke 20 menambah bumbu sana-sini agar Muhammad tampak menderita di Mekah, padahal sumber2 sejarah Islam autentik yang paling awal seperti al-Bukhari (d. 870AD), Muslim b. al-Hajjaj (d. 875AD), Abu Da'ud (d. 888AD), al-Tirmidhi (d. 892AD), al-Nasa'i (d. 915AD), Ibn Maja (d. 886AD), dan sejarah paling awal Islam the "Sirat Rasul Allah" originally written by Ibn Ishaq (around 800AD) dan sejarah Muhammad karangan Tabari (Tārikh ur-Rusul wal-Mulūk (The History of the Prophets and Kings), 900 AD) tidak menyebutkan penyiksaan apalagi pembunuhan terhadap Muslim.
waduh ngulang-ngulang kata ***** mulu cuman disitu yah kemampuannya, makanya belajar-belajar, kalaupun cuman mau pakai ibnu ishaq ternyata kisah ini ada dalam kitab ibnu ishaq, hahahahaha.

Iya, kalau cuman menganjurkan doank sih tidak ada masalah. Tapi lalu Muhammad mengirim si Zayd ibn Haritha dan 3.000 bala tentara Muslim di bulan September, 629M, untuk menyerang Syria. Muhammad menemani para Jihadis sampai Thaniyat di luar daerah Medina dan berkata, “Semoga Allah membelamu dan semoga kau kembali pulang dengan keadaan suci dan membawa barang jarahan.” [Ibn Sa’d, vol.ii, p.159]
well well well, tadi menolak riwayat ibnu sa'd sekarang menerimanya besok menolaknya lagi, tergantung keadaan, tapi cukup saya jawab latar belakang peperangan terjadi akibat dibunuhnya Al Harits bin umair oleh amr al ghasany yang diperintahkan oleh kaisar romawi, ketika mengantarkan surat kepada pemimpin busra (lihat sirah nabawiyahsyaikh safiyurahman al mubarafuri, hal 509,pustaka alkautsar jakarta)

seorang yang membunuh utusan maka dia melakukan kesalahan besar bahkan Islam mengajarkan bahkan seorang kafir harbi yang menjadi utusan tidak boleh dibunuh ketika menjadi utusan sampai dia kembali kenegaranya.
Tuh lihat yang gue tebelin di atas: THEN THEY SAVE THEIR LIVES AND PROPERTY FROM ME.
Artinya: MAKA SELAMATLAH NYAWA DAN HARTA MEREKA DARIKU.
Jadi sudah jelas, kalau tidak mau tunduk di bawah Allah/Muhammad, maka Muslim harus memerangi kafir sampai nyawa kafir tidak selamat dan harta kafir dirampas pula. Bukankah Allah/Muhammad memang doyang harta kafir dan selalu minta bagian jatah jarahan 20%?
makanya kalo belajar yang bener mas, bahasa itu jelas bahasa ambigu saya ambil analogi yang mudah dipahami:

pertama tidak ada bunyi ancaman dihadits itu yang berbunyi "jika tidak mau akan dibunuh" enggak ada , kasian.

kalau seseorang menjadi muslim darahnya menjadi haram, terus apa non
muslim lain menjadi halal ?, enggaklah tem.

kalo seorang guru mengatakan:

"tugas saya adalah mengajar kalian agar mendapat nilai sepuluh,
sehingga lulus dari sekolah ini".

apa berarti yang dapat nilai 6 enggak lulus ?, kecuali kalimatnya:

"tugas saya adalah mengajar kalian agar tidak boleh mendapat nilai
kurang dari sepuluh, sehingga lulus dari ujian".

analogi ini sederhana karena untuk menyimpulkan suatu pernyataan yang bersifat ambigu maka anda harus mengambil pernyataan lain sebelum anda menyimpulkannya, karena dibagian lain qur'an mengatakan:

Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah
jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu
barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut [162] dan beriman kepada Allah,maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.(2:256)
Lihat pula nih ayat2 Qur'an yang penuh perintah memerangi kafir yang sesuai dengan Hadis Bukhari di atas:
Sura 9:5
Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu dimana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah ditempat pengintaian.
itulah pintarnya kamu kalimat yang ambigu di buat seakan jelas kalimat yang tegas ditutupi, karena ayat sebelumnya berbunyi:

kecuali orang-orang musyrikin yang kamu telah mengadakan perjanjian (dengan mereka) dan mereka tidak mengurangi sesuatu pun (dari isi perjanjian)mu dan tidak (pula) mereka membantu seseorang yang memusuhi kamu, maka terhadap mereka itu penuhilah janjinya sampai batas waktunya . Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaqwa.(9:4)
Sura 2:191
Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah); dan melakukan huru-hara dan penindasan itu lebih besar bahayanya daripada pembantaian, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikanlah balasan bagi orang-orang kafir.
Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.(2:190)
Sura 9:35
Jumlah bulan2 dalam penglihatan Allah adalah dua belas (dalam setahun) maka ditakdirkanNya hari Dia menciptakan surga dan bumi; dan empat (dari dua belas) bulan adalah suci; inilah gunanya yang sesungguhnya. Maka janganlah kalian berbuat dosa di waktu itu dan berperang melawan orang kafir seluruhnya sewaktu mereka berperang melawanmu sepenuhnya. Tapi ketahuilah bahwa Allah menyertai mereka yang menahan dirinya.
yah salah lagi liat lagi dong ayatnye:

pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu." (9:35)

udeh salah ngotot lagi memalukan.
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Post by Adadeh »

faiz wrote:hahaha, lucu sekali memang, sudah salah pakai memaki lagi, "ma malakat aimanuhum" , terkadang disebut mamalakat yaminuk, atau mamalakat aimanukum, itu mempunyai kata dasar sama yaitu milku yamin.
Udah ngarang aturan Islam sendiri, sekarang malah ngarang bahasa Arab sendiri. Di kamus Arab Inggris gue kagak ada tuh kata milku yamin yang lo sebut2. Kalo ngarang jangan kebangeten ya? Keliatan bodo, tau?
Adadeh wrote:Bukankah dalam pernikahan biasa, seorang wanita bisa saja menolak untuk dinikahi?
tentu saja.
Nah, kalau proses dan jenis pernikahan adalah pernikahan biasa, mengapa status budak tidak menjadi istri biasa tetapi tetapi menjadi budak?
Apakah masuk akal jika Abu Khudri menikahi budak wanita tetapi lalu cepat2 menjualnya sebagai budak di pasar budak?
Muhammad tahu sekali apa yang diperbuat Abu Khudri dan tidak melarangnya sama sekali. Satu2nya penjelasan akan hal ini adalah karena memang halal untuk memperkosa budak wanita tanpa menikahinya terlebih dahulu. Kalau mau dinikahi ya boleh saja, tapi kalau tidak pun, ternyata halal2 pula. Hal ini sudah berlaku lazim di dunia Islam dan dianggap tak jadi masalah. Lihatlah contoh kasus perkosaan terhadap ratusan ribu wanita Bangladesh oleh pasukan Muslim Pakistan di tahun 1971.
http://www.gendercide.org/case_bangladesh.html
kutipan:
200,000, 300,000 or possibly 400,000 women (three sets of statistics have been variously quoted) were raped.
Tidak ada satupun negara Muslim yang protes atas tindakan tentara Muslim Pakistan itu. Semuanya diem aja, seperti tidak terjadi apa. Alasannya adalah karena halal2 saja memperkosa tawanan perang (yang dimiliki tangan kanan). Apakah korban perkosaan itu dikawini lebih dulu sebelum diperkosa?

Lihat lagi kasus pemerkosaan para amoy di Indonesia bulan Mei, 1998. Apapun alasan politik di belakangnya, pemerkosaan terhadap kafir memang halal dalam Islam. Karena itu pula tidak ada satupun organisasi Islam yang memperjuangkan hak2 wanita korban perkosaan demi, misalnya, tegaknya nilai Islam. Baik ormas2 Islam maupun individual2 Muslim Indonesia sama2 tutup mata, telinga, dan mulut atas perkosaan terhadap kafir Cina. Memang begitulah yang ditetapkan Muhammad.

Lihat pula kasus2 pemerkosaan yang dilakukan Muslim terhadap Hindu India:
http://www.hvk.org/articles/0401/64.html
Nasib wanita2 Hindu yang ditangkap hidup2 oleh tentara Muslim ternyata jauh lebih buruk daripada mati. Bahkan sewaktu ayah2, suami2 dan anak2 mereka dibunuhi, mereka harus menari dan menyanyi di hadapan para Muslim dan lalu dibagi-bagikan sebagai budak kepada para raja, jendral, tentara Muslim.
Ini yang tercatat dalam kejadian biadab itu:
”Pertama-tama semua anak gadis dari raja2 Hindu yang tertangkap di tahun itu datang menghadap dan menari dan menyanyi. Kemudian mereka diserahkan kepada para Amir dan orang2 luar negeri yang penting. Setelah para gadis2 Hindu ini menari dan menyanyi … sang Sultan memberikan mereka kepada saudara2 prianya dan putra2 pembesar. Di hari ketiga sang Sultan juga membagi-bagikan para gadis ini kepada para jendral dan sanak saudaranya.”
[Sumber: Ibn Battuta (A.A.Rizvi in Tughlaq Kalin Bharath)]

Jadi para wanita Hindu lebih memilih mati daripada dihina seperti itu. Kebanyakan para tentara Muslim hanya menemukan sisa2 abu dari para wanita ketika masuk kota2 Hindu. Contohnya, ketika Allaud-din Khilji menyerang Rajput dari belakang (sebelumnya Rajout telah mengampuni nyawa Khilji), dan membantai orang2 Hindu dan masuk kota Chitoor, Rani Padmini (ratu Hindu) dan lebih dari 20.000 gadis2 membakar diri. Sampai hari ini masyarakat Hindu masih mengingat ratunya dengan penuh rasa bangga.
More Here : www.geocities.com/hindoo_humanist/medieval.html#Gaznavi

Kejadian perkosaan tentara wanita oleh Muslim memang telah membudaya dalam dunia Islam dan ini semua dipelopori oleh Muhammad. Jika Muhammad terang2an melarang dengan tegas dan mengeluarkan ayat bahwa MUSLIM TIDAK BOLEH MENGGANGGU TAWANAN WANITA SECARA SEKSUAL DENGAN ANCAMAN NERAKA, maka kejadian al-azl, perkosaan, perbudakan seksual, mut'ah, pembagian wanita terhadap tentara Muslim tidak akan pernah terjadi. Akan tetapi Muhammad tidak mengeluarkan larangan seperti itu. Yang dikatakannya tidak jelas, bisa begini, bisa begitu. Kasus2 Ali dan Abu Khudri yang saya dan No Mind ajukan sudah membuktikan bahwa Muslim tidak perlu menikahi budak terlebih dahulu sebelum memperkosanya. Dan inilah yang diikuti tradisi Muslim selanjutnya.
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Post by Adadeh »

Gue pisah2 jawabannya biar tidak kepanjangan.
faiz wrote:Ibn Ishaq stated in his 'Maghazi' that some men from the family of Ammar ibn Yassar narrated that Sumayyah was punished by the family of al-Mughira because of her Islam. She refused to leave Islam.
Ibn Ishaq tidak menulis bahwa Sumayyah mati sebagai martir. Tulisan di atas tidak menunjukkan apapun tentang kematian Sumayyah. Kisah selanjutnya di Wikipedia tidak diambil dari Sirat Rasul Allah karangan Ibn Ishaq. Kamu jelas tidak punya bukunya, makanya kamu ngarang2 seenaknya saja.
lihat Ibnu Athir: baru footnote 2
Ibn Athir adalah nama keluarga tiga orang dari satu keluarga yakni Majd ad-Dīn (1149-1210), Diyā' ad-Dīn (1163-1239), dan Diyā' ad-Dīn (1163-1239). Lihatlah tahun2 di mana mereka hidup. Mereka mengarang sejarah Islam dan Muhammad sekitar 500 tahun setelah Muhammad mokat. Sudah jadi rahasia umum bahwa sejarawan Islam apologis abad ke 19 gemar menambah bumbu2 di sana-sini untuk mendramatisir perlakuan kaum Quraish terhadap Muhammad. Darimana mereka menulis sumber2 informasi baru tentang Muslim2 yang dibunuh Quraish jika penulis2 awal Islam tidak pernah mencantumkannya?
menurut sipintar yang ada di kitab ibnu hisyam hanya sebatas :
The following verse was revealed with regard to the faith of Ammar:
Take a deep breath, and think again before you type. Footnote di atas menyatakan "verse" dan bukan setence atau paragraph. Paragraf berikut tidak diberi footnote, alias karangan si Ja'far Subhani doank.
kalaupun cuman mau pakai ibnu ishaq ternyata kisah ini ada dalam kitab ibnu ishaq, hahahahaha.
Makanya, sekarang juga cepat beli buku Sirat Rasul Allah karang Ibn Ishaq agar kau bisa memeriksanya sendiri.
seorang yang membunuh utusan maka dia melakukan kesalahan besar

Tergantung apa yang disampaikan oleh utusan itu sendiri. Lihat contohnya dalam sejarah Singasari. Kaisar Dinasti Yuan (Mongol) mengirim utusan yang meminta Singasari untuk tunduk di bawah kekaisaran Mongol. Serta merta permintaan ini ditolak oleh Kertanegara yang saat itu menjadi raja Singasari. Kertanegara memotong kuping utusan Mongolia yang bernama Mengki itu. Yang salah siapa nih? Ya jelas yang salah adalah yang terlebih dahulu ingin menguasai daerah yang merdeka dan berdaulat.
pertama tidak ada bunyi ancaman dihadits itu yang berbunyi "jika tidak mau akan dibunuh" enggak ada , kasian.
Hadis itu sudah jelas berarti perintah memerangi kafir sampai semua tunduk di bawah Islam. Muhammad pun tidak ragu mengeluarkan ancaman bunuh bagi mereka yang tidak sudi menerima Islam. Ini sedang gue bahas di thread di bawah ini. Silakan masuk kalau berani:
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... 0095#70095
dan juga ini:
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... 0105#70105

itulah pintarnya kamu kalimat yang ambigu di buat seakan jelas kalimat yang tegas ditutupi, karena ayat sebelumnya berbunyi:
kecuali orang-orang musyrikin yang kamu telah mengadakan perjanjian (dengan mereka) dan mereka tidak mengurangi sesuatu pun (dari isi perjanjian)mu dan tidak (pula) mereka membantu seseorang yang memusuhi kamu, maka terhadap mereka itu penuhilah janjinya sampai batas waktunya . Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaqwa.(9:4)
Ayat 9:4 dan 5 adalah ayat yang turun pada saat Muhammad membatalkan pengampunan terhadap kaum pagan Quraish dua tahun setelah Mekah ditaklukkan. Muhammad mengutus Abu Bakr dan Ali untuk mengumumkan kepada kaum pagan Quraish di Mekah bahwa mereka akan menghadapi hukuman mati jika tidak masuk Islam.
Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.(2:190)
Batasnya di mana nih? Muhammad bunuh kafir, membatalkan pernikahan kafir, memperbudak wanita dan anak2 kafir, menjarah harta kafir, mengambil tanah kafir, memperkosa tawanan wanita kafir, pancung tawanan kafir, dll ... Semua yang dilakukan Muhammad jelas menunjukkan bahwa batasnya ya terserah dia saja, tergantung situasi dan kondisi yang dihadapinya, dan dia pun senantiasa siap menurunkan ayat2 sakti karangannya sendiri guna menghalalkan kebiadabannya terhadap kafir.

Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah
jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu
barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut [162] dan beriman kepada Allah,maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.(2:256)

Iya, tapi masih di Surah yang sama, Muhammad mengeluarkan 2:193.
Q 2:193
And fight them UNTIL persecution is no more, and religion is for Allah. But if they desist, then let there be no hostility except against wrong-doers. [87, Medina ]
artinya:
Dan perangilah mereka SAMPAI tidak ada fitnah lagi, dan agama adalah untuk Allah.

Versi bahasa Indonesianya dari Departemen Agama RI mengubah kata SAMPAI menjadi SEHINGGA
Q 2:193
Dan perangilah mereka itu, SEHINGGA tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim.

Sekarang pertanyaanku padamu adalah:
Ayat mana yang berlaku mengingat kedua2nya berada dalam surah yang sama? Ayat 2:256 atau ayat 2:193?
yah salah lagi liat lagi dong ayatnye: (9:35)
Oh, maaf salah kutip, maksudku
Q 9:36
Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.
Lihat tuh yang gue tebelin. Bukankah semua kafir memang dianggap memerangi Muslim karena mereka tidak mau tunduk di bawah Allah dan tidak mau mengaku Muhammad rasul Allah.
User avatar
faiz
Posts: 114
Joined: Thu Aug 24, 2006 4:35 am
Contact:

Post by faiz »

Udah ngarang aturan Islam sendiri, sekarang malah ngarang bahasa Arab sendiri. Di kamus Arab Inggris gue kagak ada tuh kata milku yamin yang lo sebut2. Kalo ngarang jangan kebangeten ya? Keliatan bodo, tau?
lucu banget neh orang, tapi lumayan buat bahan hiburan, analogi sederhana seorang guru menjelaskan kepada muridnya dengan mengatakan: "anak-anak 2+2+2 itu sama dengan 2 x 3", tapi tiba-tiba satu orang murid berkata "salah ibu guru ngarang soalnya dibuku saya 2+2+2=6, ibu **** jangan ngarang dongbu, soalnya 2+2+2=2x3 itu gak ada dibuku saya". Hahahaha.
Nah, kalau proses dan jenis pernikahan adalah pernikahan biasa, mengapa status budak tidak menjadi istri biasa tetapi tetapi menjadi budak?
Apakah masuk akal jika Abu Khudri menikahi budak wanita tetapi lalu cepat2 menjualnya sebagai budak di pasar budak?
Muhammad tahu sekali apa yang diperbuat Abu Khudri dan tidak melarangnya sama sekali. Satu2nya penjelasan akan hal ini adalah karena memang halal untuk memperkosa budak wanita tanpa menikahinya terlebih dahulu. Kalau mau dinikahi ya boleh saja, tapi kalau tidak pun, ternyata halal2 pula. Hal ini sudah berlaku lazim di dunia Islam dan dianggap tak jadi masalah. Lihatlah contoh kasus perkosaan terhadap ratusan ribu wanita Bangladesh oleh pasukan Muslim Pakistan di tahun 1971.
http://www.gendercide.org/case_bangladesh.html
kutipan:
200,000, 300,000 or possibly 400,000 women (three sets of statistics have been variously quoted) were raped.
Tidak ada satupun negara Muslim yang protes atas tindakan tentara Muslim Pakistan itu. Semuanya diem aja, seperti tidak terjadi apa. Alasannya adalah karena halal2 saja memperkosa tawanan perang (yang dimiliki tangan kanan). Apakah korban perkosaan itu dikawini lebih dulu sebelum diperkosa?

Lihat lagi kasus pemerkosaan para amoy di Indonesia bulan Mei, 1998. Apapun alasan politik di belakangnya, pemerkosaan terhadap kafir memang halal dalam Islam. Karena itu pula tidak ada satupun organisasi Islam yang memperjuangkan hak2 wanita korban perkosaan demi, misalnya, tegaknya nilai Islam. Baik ormas2 Islam maupun individual2 Muslim Indonesia sama2 tutup mata, telinga, dan mulut atas perkosaan terhadap kafir Cina. Memang begitulah yang ditetapkan Muhammad.
apa urusannya ?, tentara pakistan sekarang saja menjilat jilat amerika untuk membunuh sudaranya di afghanistan, apa urusannya sama islam, itu namanya penghianatan terhadap Islam, gak ada urusan mas sama Islam.
Lihat pula kasus2 pemerkosaan yang dilakukan Muslim terhadap Hindu India:
http://www.hvk.org/articles/0401/64.html
Nasib wanita2 Hindu yang ditangkap hidup2 oleh tentara Muslim ternyata jauh lebih buruk daripada mati. Bahkan sewaktu ayah2, suami2 dan anak2 mereka dibunuhi, mereka harus menari dan menyanyi di hadapan para Muslim dan lalu dibagi-bagikan sebagai budak kepada para raja, jendral, tentara Muslim.
Ini yang tercatat dalam kejadian biadab itu:
”Pertama-tama semua anak gadis dari raja2 Hindu yang tertangkap di tahun itu datang menghadap dan menari dan menyanyi. Kemudian mereka diserahkan kepada para Amir dan orang2 luar negeri yang penting. Setelah para gadis2 Hindu ini menari dan menyanyi … sang Sultan memberikan mereka kepada saudara2 prianya dan putra2 pembesar. Di hari ketiga sang Sultan juga membagi-bagikan para gadis ini kepada para jendral dan sanak saudaranya.”
[Sumber: Ibn Battuta (A.A.Rizvi in Tughlaq Kalin Bharath)]
ini juga gak ada urusannya Islam melarang wanita untuk bernyanyi apalagi menari dalilnya jelas:

Dari Abu Malik AI-Asy' ari, dia berkata: Rasulullah bersabda: "5ekelompok orang dari umatku benar-benar akan minum khamr, dan mereka akan menamakan khamr dengan nama lain. Di atas kepala mereka akan dimainkan alat-alat musik dan penyanyi-penyanyi wanita. Allah akan membenamkan mereka ke dalam bumi/tanah, dan menjadikan yang lainnya menjadi kera-kera dan babi-babi.(HR. Bukhari)

jadi Islam gak ada urusan dengan itu,lalu bagaimana dengan tawanan yang menjadi budak, saya tegaskan bahwa tawanan yang menjadi budak bukanlah produk dari sistem islam akan tetapi produk dari sistem lama diluar Islam, Islam datang ketika sistem ini sudah merasuk kedalam sendi-sendi masyarakat, oleh karenanya quran menggambarkan

Tahukah kamu apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu?, (yaitu) melepaskan budak dari perbudakan,...Mereka adalah golongan kanan.
(Al balad:11-18)

dan islam datang dengan cara yang baik dengan mengatakan bahwa melepaskan tawanan bukan menjadikannya budak adalah lebih baik baginya.

Narrated Abu Musa Al-Ash'ari: "The Prophet said, "Give food to the hungry, pay a visit to the sick and release the one in captivity ." (Translation of Sahih Bukhari, Food, Meals, Volume 7, Book 65, Number 286)"

oleh karenanya islam tidak begitu saja menghapus akan tetapi menghapusnya dengan cara bertahap, kita banyak sekali menemukan ayat qur'an yang menyerukan zakat untuk membebaskan budak, hukuman dengan membebaskan budak, dengan ini sistem ini akan berangsur-angsur hilang dari tubuh masyarakat islam sendiri.

kedua islam mengangkat derajat budak itu sendiri, tidak berbeda dengan manusia-manusia yang bebas, bahkan mengajarkan bahwa budak adalah saudara mereka juga.

Narrated Al-Ma'rur: At Ar-Rabadha I met Abu Dhar who was wearing a cloak, and his slave, too, was wearing a similar one. I asked about the reason for it. He replied, "I abused a person by calling his mother with bad names." The Prophet said to me, 'O Abu Dhar! Did you abuse him by calling his mother with bad names You still have some characteristics of ignorance. Your slaves are your brothers and Allah has put them under your command. So whoever has a brother under his command should feed him of what he eats and dress him of what he wears. Do not ask them (slaves) to do things beyond their capacity (power) and if you do so, then help them.' (Translation of Sahih Bukhari, Belief, Volume 1, Book 2, Number 29)"

Abu Huraira reported Allah's Messenger (may peace be upon him) as saying: "When the slave of anyone amongst you prepares food for him and he serves him after having sat close to (and undergoing the hardship of) heat and smoke, he should make him (the slave) sit along with him and make him eat (along with him), and if the food seems to run short, then he should spare some portion for him (from his own share) - (another narrator) Dawud said:" i. e. a morsel or two". 4097. (Translation of Sahih Muslim, The Book of Oaths (Kitab Al-Aiman), Book 015, Number 4096)"

bahkan budak berhak menuntut perjanjian yang akan membebaskannya.

"Let those who find not the wherewithal for marriage keep themselves chaste, until God gives them means out of His grace. And if any of your slaves ask for a deed in writing (to enable them to earn their freedom for a certain sum), give them such a deed if ye know any good in them: yea, give them something yourselves out of the means which God has given to you. But force not your maids to prostitution when they desire chastity, in order that ye may make a gain in the goods of this life. But if anyone compels them, yet, after such compulsion, is God, Oft-Forgiving, Most Merciful (to them),"(24:33)

pembahasan tentang tawanan dan budak saya rasa cukup panjang tolong dibuat topik baru untuk membahasnya.

jadi Islam melarang semua itu.
Jadi para wanita Hindu lebih memilih mati daripada dihina seperti itu. Kebanyakan para tentara Muslim hanya menemukan sisa2 abu dari para wanita ketika masuk kota2 Hindu. Contohnya, ketika Allaud-din Khilji menyerang Rajput dari belakang (sebelumnya Rajout telah mengampuni nyawa Khilji), dan membantai orang2 Hindu dan masuk kota Chitoor, Rani Padmini (ratu Hindu) dan lebih dari 20.000 gadis2 membakar diri. Sampai hari ini masyarakat Hindu masih mengingat ratunya dengan penuh rasa bangga.
More Here : www.geocities.com/hindoo_humanist/medieval.html#Gaznavi

nah loh kok nyalahin Islam anda gak tahu didalam tradisi india ada yang namanya sati yaitu seorang istri wajib membakar diri jika suaminya meninggal ?, anda baca dulu dilink yang saya kasih.

http://en.wikipedia.org/wiki/Sati_%28practice%29

jadi membakar diri adalah kesalahan mereka sendiri bukan dari islam bahkan menurut beberapa sarjana memperkirakan sekitar satu juta wanita India yang telah mati mengenaskan dengan cara seperti ini. (“Sutte”, World Book 2000)
Ibn Ishaq tidak menulis bahwa Sumayyah mati sebagai martir. Tulisan di atas tidak menunjukkan apapun tentang kematian Sumayyah. Kisah selanjutnya di Wikipedia tidak diambil dari Sirat Rasul Allah karangan Ibn Ishaq. Kamu jelas tidak punya bukunya, makanya kamu ngarang2 seenaknya saja.
hahaha sumber saya wikipedia mas, sumber anda ali sina.
Take a deep breath, and think again before you type. Footnote di atas menyatakan "verse" dan bukan setence atau paragraph. Paragraf berikut tidak diberi footnote, alias karangan si Ja'far Subhani doank.
Hahaha, keyakinana amr dalam kondisi apa ?, ingat mas ibnu hisyam sejarawan, aneh kalau ada sejarawan menulis sesuatu peristiwa tapi tidak mengetakan penyebab peristiwanya itu apa, secara logika nol besar mas, hahahaha.

Tapi gini aja saya tantang anda, saya akan bawa buku ibnu hisyam terjemah bahasa indonesia, menurut anda kan tidak ada bagaimana kalau ada?, saya tanya yakinkah anda bahwa memang tidak ada cerita kematian sumayyah didalam kitab ibnu hisyam ?, cukup ya, atau tidak, kalau anda bilang yakin, saya tantang anda kalau tidak ada saya mengatakan diri saya adalah pembohong, dan jika anda benar anda harus siap mengumumkan diforum ini anda adalah seorang pembohong.

bagaimana siap atau tidak ?, anda jawab nanti saya akan buktikan pada anda, kalau perlu akan saya scan dan saya tempel foto buku itu didalam forum ini, ok.

Tantangannya adalah anda harus menulis kalimat ini dalam tulisan jawaban anda "jika ada tulisan ibnu hisyam yang mengatakan bahwa sumayyah mati terbunuh, maka saya adalah pembohong besar".
Tergantung apa yang disampaikan oleh utusan itu sendiri. Lihat contohnya dalam sejarah Singasari. Kaisar Dinasti Yuan (Mongol) mengirim utusan yang meminta Singasari untuk tunduk di bawah kekaisaran Mongol. Serta merta permintaan ini ditolak oleh Kertanegara yang saat itu menjadi raja Singasari. Kertanegara memotong kuping utusan Mongolia yang bernama Mengki itu. Yang salah siapa nih? Ya jelas yang salah adalah yang terlebih dahulu ingin menguasai daerah yang merdeka dan berdaulat.
Jelas berarti aturan islam lebih tinggi dari nilai moral anda sendiri, islam mengajarkan dilarang membunuh seorang utusan, jadi dari segi nilai anda lebih rendah dari nilai islam.
Hadis itu sudah jelas berarti perintah memerangi kafir sampai semua tunduk di bawah Islam. Muhammad pun tidak ragu mengeluarkan ancaman bunuh bagi mereka yang tidak sudi menerima Islam. Ini sedang gue bahas di thread di bawah ini. Silakan masuk kalau berani:
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... 70095#7009 5
dan juga ini:
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... 70105#7010 5
saya sudah jawab dengan tegas dan jelas, bikin thread baru bukan anda melawan wardeh tapi anda melawan saya ok.
Ayat 9:4 dan 5 adalah ayat yang turun pada saat Muhammad membatalkan pengampunan terhadap kaum pagan Quraish dua tahun setelah Mekah ditaklukkan. Muhammad mengutus Abu Bakr dan Ali untuk mengumumkan kepada kaum pagan Quraish di Mekah bahwa mereka akan menghadapi hukuman mati jika tidak masuk Islam.
salah surat itu turun untuk membatalkan perjanjian dengan orang-orang musyrik dihudaibiyah, dan dengan turunnya surat ini pula orang musyrik dilarang untuk berhaji kemekkah lihat sirah haekal.
Batasnya di mana nih? Muhammad bunuh kafir, membatalkan pernikahan kafir, memperbudak wanita dan anak2 kafir, menjarah harta kafir, mengambil tanah kafir, memperkosa tawanan wanita kafir, pancung tawanan kafir, dll ... Semua yang dilakukan Muhammad jelas menunjukkan bahwa batasnya ya terserah dia saja, tergantung situasi dan kondisi yang dihadapinya, dan dia pun senantiasa siap menurunkan ayat2 sakti karangannya sendiri guna menghalalkan kebiadabannya terhadap kafir.
hahaha, kan udah dijelasin panjang lebar masa masih main kata-kataan sih, muslim menjawab dengan rasional tapi anda terus melawan dengan stigmatisasi, kalau mau debat yang rasional dan yang ok gitu mas, hahahaha.
Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah
jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu
barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut [162] dan beriman kepada Allah,maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.(2:256)
Iya, tapi masih di Surah yang sama, Muhammad mengeluarkan 2:193.
Q 2:193
And fight them UNTIL persecution is no more, and religion is for Allah. But if they desist, then let there be no hostility except against wrong-doers. [87, Medina ]
artinya:
Dan perangilah mereka SAMPAI tidak ada fitnah lagi, dan agama adalah untuk Allah.

Versi bahasa Indonesianya dari Departemen Agama RI mengubah kata SAMPAI menjadi SEHINGGA
Q 2:193
Dan perangilah mereka itu, SEHINGGA tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim.

Sekarang pertanyaanku padamu adalah:
Ayat mana yang berlaku mengingat kedua2nya berada dalam surah yang sama? Ayat 2:256 atau ayat 2:193?
tuhkan nafsu duluan sih, lihat dong baik-baik ayatnya:

Q 2:193
Dan perangilah mereka itu, SEHINGGA tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim.

jadi gak masalah mau pakai kata apapun juga mas, sabar mas, kalau nafsu memang otak jadi mampet mikirnya.
Oh, maaf salah kutip, maksudku
Q 9:36
Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.

Lihat tuh yang gue tebelin. Bukankah semua kafir memang dianggap memerangi Muslim karena mereka tidak mau tunduk di bawah Allah dan tidak mau mengaku Muhammad rasul Allah.
bukan salah ngutip aja mas nebelinnya juga salah mustinya begini nebelinnya:

Q 9:36
Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.

tuhkan nafsu duluan sih.

SATU TANTANGAN BUAT ANDA ADADEH:

Pertanyaannya adalah pertama menurut anda apa kaum musyrikin Quraisy boleh menyiksa umat islam (walaupun dengan analogi tidak dibunuh), dan oleh karenanya umat islam dilarang melawan ?
Post Reply