Islam Adalah Jalan Yang Lurus

Khusus bagi debat-diskusi one-to-one secara serius dan intelektual seputar Islam yang dimoderasi dengan ketat. Anggota yang melontarkan caci-maki dan hinaan yang bersifat ad-hominem akan dikeluarkan dari forum khusus ini. Silakan kontak Forum Admin atau Moderator untuk mendapatkan akses di Ruang Bedah Islam.
Locked
Valkyrie
Posts: 707
Joined: Thu Sep 28, 2006 9:59 am

Post by Valkyrie »

kamu belum memilih, tentukanlah sikapmu.
Moslem wrote:Tergantung bagaimana allah memandangnya, jika Allah sayang pada hamba tsb maka musibah bermaksud mengampuni hamba tsb (ADA BANYAK ayat Quran/hadis ttg hal ini, maafkan saya lupa
lho? kamu lupa kalau kita disini justru sedang menguji benarkan Alquran itu? kalau ternyata Alquran dan hadits salah, ayat2 apapun pada Alquran dan hadits tidaklah kredibel.
misalnya bahwa Allah menjadikan musibah bagi orang mukmin untuk mengampuni dosanya/karena mukmin tadi udah banyak dosa sehingga jika Allah sayang, maka supaya dosanya terhapus maka Allah memberi musibah padanya sehingga di hari pembalasan tidak banyak-banyak dosanya.
well, kalau begitu untuk apa perintah memberikan zakat, sedekah, dll? Allahkan bisa tinggal memberi musibah ini ke mukmin supaya dosa mereka dihapus. dan jika allah Maha Penyayang dan Maha Adil, bukan hanya mukmin, tetapi juga para kafir untuk menebus dosa2 mereka. apakah Allah berat sebelah? Allah Yang Maha Adilkah itu?
Mungkin pernah dengar, seringkali kami umat Muslim mengatakan bahwa musibah itu mempunyai dua makna: 1. Sebagai rahmat pengampunan (agar manusia tersadar dari kesalahannya) 2. Sebagai Azab/hukuman.
well, masalahnya apakah keyakinan kalian ini dapat dipertanggungjawabkan bukan secara self proclaim.

Kenapa Valkyrie tahu bahwa Allah tidak menyukai si miskin tsb? Si miskin memang seharusnya tidak berhak atas uang tsb, akan tetapi katakanlah, si miskin menemukan selembar 500 rupiah sedikit robek yang terapung diatas laut. Sesungguhnya Allah tidak membebani hambaNya diluar kemampuannya dan semua keduniawian sesungguhnya milik Allah, manusia hanya sekedar meminjam saja.
sebab Allah Maha Benar, dan ia tidak akan membenarkan 1 saja perbuatan yang salah, seklaipun dalam keadan apapun. lebih2 apabila manusia tersebut masih ada kehendak bebas (si miskin masih punya pilihan untuk tidak mengambil uang itu untuk dirinya sendiri).

mengapa Allah harus melanggar sifatnya Yang Maha Benar? bukankah ia sendiri Maha Kuasa untuk memberikan uang ke si miskin tanpa harus membuat si miskin mengambil apa yang bukan haknya?

itulah dasar ajaran agama benar yang saya anut, dan kenyataannya dapat dipertanggungjawabkan baik di hadapat Allah maupun di hadapan manusia.
hklak mulia adalah mencari tahu siapa pemilik uang tsb. Namun dalam hukum/fikih Islam dikenal kaidah-2 bagaimana adab ketika menemukan barang hilang. Yang jika pada tahap terakhir tetap tidak diketahui siapa pemiliknya, maka uang tsb dapat digunakan oleh si miskin. (Maaf saya tidak mengurai bagaimana dasar hukumnya, karena saya butuh waktu u/ mencari referensinya).
bukankah masih ada pilihan lain: menyerahkannya ke kantor polisi?

silahkan kamu ajukan dasar2 hukumnya, sebab sebenarnya sudah jelas kacaunya konsep ke Allahanmu yang ternyada sifat ke- Maha-anNya yang satu ternyata dapat digugurkan sifat ke-Maha-an yang lainnya.

lalau apa istimewanya Allah yang seperti itu?
Allah sudah mengatur segala hal yang pokok dan yang relatif in one solution namely ISLAM. BEST ISLAM!


klaim tanpa dasar itu murah.
silahkan tunjukkan kalau memang Islam is the best.
Artinya, jika seorang mukmin berdosa sekalipun sebanyak buih lautan, jika ia bertobat akan diampuni. Jika punya dosa terhadap orang lain maka amal kebaikannya dikurangi dan diberikan kepada orang yang terzalimi tadi. Soal ini hanya Allah yang tahu bagaimana cara pengaturannya. Tapi disisi lain, sekalipun orang tsb melakukan kebaikan-kebaikan sebanyak 7 gunung dan 7 samudra, tapi dia tidak beriman (tidak islam/tidak mengakui bahwa Allah SWT adalah tuhan atau bos mereka/tidak loyal), Allah don't care at all. That's the prerogative authority of Allah! Kebaikan-kebaikan yang dilakukan oleh bukan mukmin bagaikan fatamorgana karena dia melakukan kebaikan atas hawa nafsu (meski itu nafsu baik) dan menjadikan hawa nafsu sebagai Tuhannya dan bukan karena Allah SWT. Allah hanya menerima orang mukmin (total submission). Dunia hanyalah panggung sandiwara, anda bisa berbuat baik atau buruk, jadi milyuner atau orang miskin, tampan/cantik atau tidak tampan/cantik, akan tetapi disisi Allah, Allah hanya menilai siapa yang beriman dan siapa yang tidak mau beriman. Dunia adalah ujian (test case) siapa orang yang sungguh-2 beriman dan siapa yang pura-2 saja. Namun kebaikan orang yang tidak beriman tidaklah diabaikan sama sekali oleh Allah, hanya menentukan posisi mereka di neraka, neraka yang teringan atau terberat (tergantung kadar amal/dosanya) tapi kekal, sebagaimana orang mukmin dihukum di neraka sementara waktu (tergantung kadar dosanya), dan diberikan tingkat-tingkat surga (tergantung amal baiknya). Siapa yang tidak beriman, akan menyesal kelak...!
apakah ini berarti Allah akan mengampuni juga orang yang menyekutukanNya? bukankah ini bertentangan dengan Alquran sendiri?

juga otomatis menggugurkan paham yang kamu tulis sendiri yang tentang Allah Maha Tidak Mengampuni yang diyakini Islam.

dan aku sudah beriman atas agama benar, bukan agama yang penuh self proclaim, lip service, dan tidak dapat menunjukkan konsistensinya. jadi aku tidak cemas masuk neraka. seharusnya Moslemlah yang cemas karena mengira Allah selemah itu (Allah tidak konsisten, Allah mengizinkan berbohong, Allah berkontradiksi, allah saling meniadakan satu sifatnya, etc) bukankah sifat2 itu malah menghina Allah sendiri?
Sudahkah anda pernah berpikir bahwa iman kepada Allah adalah perkara besar dan apakah iman itu sebenarnya? Jika saya boleh menafsirkan, iman adalah sebuah paket cahaya penyusun sesuatu, tanpa iman sesuatu tersebut tidak akan menjadi bermakna. Sayangnya saya belum bisa menjelaskan hakekat iman sebenarnya hanya meraba saja.


memang iman kepada Allah adalah perkara yang besar. makanya aku beriman kepada Allah Yang Maha Benar melalui agama benar. kita tidak bisa beriman kepada Allah dengan menggunakan Agama yang palsu, tidak konsisiten, penuh self proclaim, dan tidak bisa membuktikan kebenarannya.
Hanya disisi Allahlah kunci-kunci perkara ghaib/hikmah-2/konsisten/ketidakkonsistenan.
kalau begitu kamupun tidak bisa mengatakan bahwa Allah Islam konsisten, sebab bukankah kunci perkaranya ada padaNya? jangan2 memang Alquran tidak konsisten, salah satu kunci perkara yang dirahasiakanNya.
Saya tidak menafikan cara-cara interpretasi terhadap suatu kitab. Akan tetapi patokan unsur-unsur kebenaran haruslah diambil dari kitab tsb (deduksi) baru manusia menafsirkannya.
itu pendapatmu sebagai manusia bukan sehingga merupakan gaya nalar manusiawimu? juga deduksi adalah gaya nalar manusia. apa ada ayat di Alquran yang mengatakan deduksi adalah gaya nalar Allah?

dan paling penting, apa dasar hukumnya kalau Alquran itu bisa dijadikan acuan untuk melakukan deduksi? dari Alquran sendiri? lol

contoh kacaunya deduksi Islam:

dalam sejarahnya, Alquran tertulis bahwa bumi itu datar (dengan kata "menghamparkan= daha'a) . bahkan Majelis ulama di Mesir sempat mengeluarkan fatwa berdasarkan ayat2 Alquran bahwa bumi itu datar. lalu semenjak terbukti sebaliknya, Fatwa tersebut ditarik. dan definisi "dah'a" diganti menjadi bulat telur (padahal tidak ada dalam sejarah bahasa arab kuno "daha'a" yang berarti bulat telur). arti bulat telur ini baru ada sejak diketahui bahwa bumi itu bulat, itupun tidak semua kamus arab menulisnya. (kamus2 resmi pemerintah arab dan mesir tidak emnyebutkan daha'a sebagai bulat telur).

apakah itu karena maksud Alquran adalah definisi di masa depan? tidak, istilahnya baru diganti setelah diketahui bahwa bumi itu bulat. jadi kelihatan ternyata Al quran yang mengikuti sains, bukan sebaliknya.

jika sebaliknya, maka makna Daha'a = bulat telur harus ada pada zaman kuno sekali (lebih bagus lagi zaman Muhamad).

kenyataanya, bumi bukan bulat telur tetapi bulat pepat, kita lihat saja nanti apakah definisi ini akan diubah lagi oleh para moslem.

kelihatan kalau dalam deduksi tersebut, Alquranlah yang malah menyesuaikan diri dengan hal2 diluar dirinya. acuannya malah bukan Alquran melainkan sains, dan makna sebenarnya dalam Alquran terpaksa diganti2 untuk menyesuaikan diri dengan sains.

deduksi semacam ini (yang sebenarnya bukan deduksi lagi namanya, tetapi korup) bisa dilakukan oleh agama manapun dan hasil akhirnya adalah sensless and poitless. setiap agama hanya tinggal melakukan hal yang sama yang dilakukan Islam untuk mendukung imannya akhirnya tdaik akan ditemukan titik temu.

kalau kamu mau bilang, "sebab Al Quran bilang demikian", bukankah lagi2 self proclaim? agama manapun juga dapat melakukan itu.
Sementara, para pendukung Moral/Theology, saya tidak tahu darimana mereka mengambil dasar hukumnya.
baca lagi tulisan Athan di atas. agaknya kamu tidak memabcanya sehingga tidak mengerti apa arti "moral teologi".

nah, kalau salah, tunjukkan saja kesalahannya. kamu nggak perlu bilang,"ini salah, itu salah" tetapi kamu nggak menunjukakn letak kesalahannya. (Seriously, siapapun bisa melakukannya terhadap Islam dengan mengatakan Alquran adalah buatan manusia belaka dan tidak ada dasar hukumnya bahwa Alquran adalah sabda Allah selain klaim Alquran sendiri)
Di Islam ada hukum cara berpakaian bagi seorang muslimah secara lebih rinci bahkan nggak boleh kelihatan rambutnya bagi wanita dewasa, entah dia orang islam Saudi, orang islam Afrika, orang islam Aborigin, orang islam suku Asmat, lha apakah Moral Theology menyangkut hal tsb?
pelajari lagi moral teologi yang diajukan Athan.
saya malah khawatir moral theology akan merelatifkan masalah, yaitu jika orang Asmat nggak pakai jilbab maka itulah namanya kebenaran, jika orang Arab pakai jilbab maka itulah kebenaran juga. Kami tidak mengarang-ngarang sendiri bagaimana untuk memahami sifat-sifat Tuhan, semua sudah ada di Quran. Saya malah curiga, jangan-jangan moral theology adalah cara baru untuk pemujaan berhala, yaitu Tuhan dicari-carikan perspektifnya menurut apa yang diyakini atau diupayakan.
lantas bagaimana dengan Allahmu yang relatif dan tidak absolut? misalnya pada saat tertentu Allah menizinkan perbuatan salah. itukan menunjukakn Allahmu itu relatif.

bukankah kamu sendiri juga bilang Allah itu dinamis dan fleksibel (bukan absolut)?
Dan yang paling sesalkan adalah banyak orang Islam tidak mau memakai hukum Islam tapi pakai cara-cara sendiri seperti sesajen, sekularisme, tidak berhukum pada syariat Islam, dsb:
jika orang sudah tahu (atau setidaknya yakin) bahwa Alquran dan Islam itu bukanlah dari Allah, lantas untuk apa menurutinya?

inilah yang harus kamu buktikan: Bahwa Alquran sungguh2 sabda Allah dan terjamin dari kepalsuan atau kesesatan.

mau tdiak mau, kamu harus pakai cara manusia (moral teology yang diajukan Athan sangat baik), sebab jika kamu bilang, "Alquranlah yang menjamin", maka itu hanya self proclaim dan semua agama juga bias tinggal bilang begitu.
ika Taurat mendahului Injil (Asli mendahului Palsu), kenapa kamu nggak ngimani Taurat aja menjadi satu-satunya ajaran dalam hidup kamu. Anda membuat suatu kontradiksi. Jika nabi Ibrahim as adalah mendahului Musa As, maka seharusnya anda mengikuti milah (ajaran) Ibrahim bukan Taurat. Bagi pemeluk milah Ibrahim, seharusnya dia mengikuti ajaran Adam AS dan bukan milah Ibrahim. Dan Adam AS menerima wahyu darimana? Dari Allah SWT donk! So, kembalilah/ikutilah kepada ke Allah SWT..
aku memegang baik taurat maupun injil. aneh sekali kamu mengira aku tidak memegang taurat.

Injil sudah terbukti kebenarannya melalui Taurat, sehingga injil dapat dikatakan asli sebab lulus ujian dari pendahulunya Taurat) memang ada mitos2 dalam Islam tentang Injil tidak sesuai dengan Taurat, tapi itu sudah dibantah semuanya di www.ekaristi.org . kalau mau bicara injil, bicara saja di situs tersebut, aku akan menemanimu di sana. ini adalah topik tentang islam, kita fokuskan di agamamu. jangan melakukan fallacy, "tu quo quo" lagi.

nah, ini logikanya:

Ajaran Abraham meluluskan Taurat, Taurat dan Abraham meluluskan injil, tetapi ajaran Abraham, Taurat, dan Injil (baik dipadukan atau tidak) akan menggugurkan Alquran.

agama benar sudah lulus ujian, tetapi Alquran sama sekali tidak lulus ujian sehingga satu2nya kitab yang bisa dipegang hanya Alquran.

agama2 yang mengklaim agama Ibrahimi hanya Islam saja yang tidak memegang taurat (artinya meremehkan sabda Allah yang sebelumnya) sementara Yahudi dan kristen memegang kitab Taurat juga.
Cara lain yang lebih ekstrem, sebelum Adam AS adalah jaman purba neolitikum (masih asli tentunya, belum kena polusi Smile ), maka kembalilah kepada ajaran kaum Pagan.
kok kamu tahu kalau Adam itu sesudah zaman neolitikum? apa buktinya?
So, logika yang benar adalah yang terakhir menggenapi/menyempurnakan yang terdahulu, milah Musa disempurnakan dengan milah Muhammad. Is it clear, Val? OTOH, Windows XP menyempurnakan Windows 1.0, 2.0, 3.0, 95, 98, 2000.


kalau logikamu begitu, silahkan memeluk agama yang kubuat ditopik ini. bukankah lebih baru dari pada Islam?

silahkan juga peluk agaam Lia Eden, Maormonsim, etc yang jauh lebih baru dari pada Alquran.

kalau kalian menuduh mereka "ajaranmu tidak sesuai dengan Alquran", maka munafik sekali, sebab mereka bisa memberikan dalih yang sama, "Ajaranku meggenapi Alquran, ingatlah prinsip teknologi"

nah, berarti ada pilihan lagi untukmu:

1. menggunakan prinsip teknologi, mau tidak mau, kamu harus memeluk agama paling baru walaupun tidak sesuai dengan Aquran. sebab bukankah yang baru emnyempurnakan yang lama?agama2 baru juga dapat berdalih demikian

2. menggunakan prinsip asli mendahului palsu, toh kalian sudah melakukannya terhadap Lia Eden. kalau kalian pilih ini, Islam dan Alquran harus dapat dipertanggungjawabkan terhadap taurat dan Injil (seperti halnya kalian menggunakan Alquran untuk membantah Lia Eden).


silahkan pilih. aku tunggu.

nah, perlu kamu lihat lagi logikamu itu. jika yang terakhir menyempurnakan yang lalu, maka harus ada nubuatan bahwa akan ada yang terakhir itu. apakah ada? tidak. malah dalam injil, tertera bahwa tidak akan ada lagi nabi setelah Yesus, jika ada nabi baru (termasuk muhammad yang baru datang setelah Yesus), maka nabi itu adalah palsu.
Adapun kenapa orang non muslim sulit meyakini Islam adalah bukan karena Islamnya yang salah, akan tetapi rasa superior, fanatis buta, idealisme golongan, misinterpretasi, rasa permusuhan, penyesatan opini, sungkan pada orang tua/mertua, dsb, maka inilah yang terjadi didunia yang fana ini....
justru kalian tidak bisa melihat bidaahnya Alquran karena kalian punya sifat2 itu.
Jika anda merasa yakin bahwa nubuatan sudah disempurnakan dalam ajaran agama sekarang, kenapa anda menafikan ajaran lain yang juga menubuatkan serupa. Berarti anda egois donk.
sebab agama benar membuktikan klaimnya, ettapi agama palsu tidak membuktikan. lantas apa bedanya agama tersebut dengan lia Eden yang juga punya nubuatan2? ngomong2 ada nubuatan Lia Eden yang terpenuhi: ia mengatakan akan ada bencana besar karena orang2 Islam menolaknya, alhasil, setelah itu ada bencana Gunung merapi dan Lumpur Sidoarjo. mengapa Islam menafikkan agama Lia Eden? sungguh munafik sekali. jangan egois dong.
Silahkan, anggap ajaran anda benar dan Islam yang salah dan sebaliknya Islam benar dan ajaran anda yang salah. Perkara selesai dan segala perdebatan dapat diakhiri.
well, jika demikian, kebenaran bersifat relatif. apa yang menurutmu benar adalah benar. apa yang menurutku benar adalah benar. konsisten dengan pendapatmu sendiri, apa yang menurut:

1. orang2 yang tidak mau pakai jilbab
2. orang2 yang tidak mau melaksanakan syariat
3. orang2 yang memilih Lia Eden sebagai nabinya
4. orang2 yang memilih Ahmadiya sebagai ajaran islam murni
5. etc

adalah benar dan jangan memaksakan bahwa mereka salah.

aku dari dulu adalah penganut paham kehendak bebas, manusia boleh mengatakan agamanya yang paling benar (konsekuensinya ia harus dapat memepertanggungjawabkan pernyataannya) tetapi tidak boleh memaksakan agamanya.

kenapa Islam justru tidak emlakukan keyakinanmu itu? kenapa Islam meminta Lia Eden dan Ahmadiyah melakuakn syiar bagi agamanya? kenapa arab saudi tidak emngizinkan umat kristen melakukan ibadah secara terbuka?

jadi pernyataanmu itu seharusnya kamu tanyakan kepada ajaran sialm dan para Moslem sendiri.

aku hanya mengatakan kalau ajaran islam itu salah namun tetap emngakui eksistensi agaam SIlam dan Islam boleh berkembang dimanapun mereka mau asal tdiak emngagnggu lainnya (Paus emnunjukkan sikap yang sama dengan mengizinkan Islam berkembang di Roma) , tetapi Islam melakukan yang lebih jauh lagi : menolak eksistensi agama lain.

ingat juga sejarah bagaimaan umat Hindu di tanah jawa diusir kebali sejak kerajaan Islam mulai berkuasa.

jadi kalau kamu anggap kurang menghargai agamamu, maka kamu (dan ajaran islam yang memang mengizinkannya) justru jauh lebih parah.
Di Islam juga dikenal adanya nabi palsu. Ini bukan nubuatan yang luar biasa bagi kami. Injil, alQuran bahkan mungkin taurat mengakui adanya fenomena nabi palsu. Contoh 'nabi palsu' jaman modern: Mirza Ghulam Ahmad (India), Lia Eden atau anaknya (Indonesia), Saibaba (India), dll. Jaman nabi Muhammad: Musailima (Arabiyah).
betul, namun bagi injil, setelah Yesus tidak akan ada lagi nabi kecuali nabi palsu (artinya Muhamamd yang ada setelah Yesus adalah termasuk nabi palsu)
ika ajaran agama anda yang benar, seharusnya ajaran agama anda tidak sekedar menyinggung adanya nabi Palsu (misal Muhammad). Akan tetapi memberi ruang khusus dalam kitab anda tentang fenomena yang terjadi sesudah Isa diturunkan. Misal berkembangnya ajaran Muhammad yang justru membahayakan kelanggengan/kemurnian ajaran Injil. Ajaran Injil seharusnya tidak naif/pasif, akan tetapi memuat bab khusus tentang fenomena kejadian sesudah Isa AlMasih, yaitu adanya ancaman serius dari ajaran Islam yang mengkopi paste ajaran Injil dan Taurat. Tentu Tuhan Maha Melihat dan pro aktif dan menjadi aware/antisipatif dan tidak membiarkan/melepas begitu saja kemungkinan fitnah ini, sehingga tidaklah mungkin umat Yesus tidak diberitahu tentang 'VIRUS WABAH BESAR' dari ajaran Muhammad dan bagaimana umat kristiani dapat mengatasinya secara lebih insentif dan bukan hanya sebuah/sepotong kalimat adanya nabi palsu begitu saja.
lihat signatureku dan bandingkan dengan fakta2 yang ada. Islam saat membunuh umat2 kristen atas agama mereka di Eropa Timur dan menyeret setidaknya 1/3 umat dalam kesesatan (termasuk Turki) menyangka bahwa mereka melakukannya bagi Allah.

sampai sekarangpun, berbagai intimidasi, propaganda, dan kejahatan yang dilakukan Islam terhadap Kristen berdasarkan ajaran agama Islam (para moslem sangka mereka lakukan itu sebagai tanda bakti bagi Allah) sesuai nubuatan bukan?

lihat lagi bahwa dikatakan penyesat itu "tidak mengenal Bapa maupun Aku (Yesus)". memang kalian tidak mengenal Allah Bapa dan Putra (Yesus), sebab bagi kalian, Allah bukanlah Bapa maupun Putra, melainkan Dzat.

umat Kristen sudah dapat melihat bahwa nubuatan Yesus tentang pembinasa dan penyesat keji ini sedang tergenapi oleh keberadan Islam.

dan lagi kalau kamu bilang begitu, mana nubuatan dalam Alquran yang menyatakan kesesatan Ahmadiyah, Lia Eden, dll tersebut di atas?

nggak ada bukan? apakah berarti Alquran menunjukan Allah Yang tidak maha melihat, tidak aware, etc yang kamu accuse ke aku?

argumenmu ini hanya menusuk lehermu sendiri.
Yang kontradiksi, disisi lain, justru ajaran Muhammad yang bercerita soal-soal terdahulu misal tentang umat-umat yang merubah isi kitab dan juga bercerita tentang masa depan dunia sesudah meninggalnya Muhammad. So, bagaimana kontradiksi ini dapat terjadi? Marilah kita mencoba tidak berpikir naif dan saklek...
tuduhanmu serius. tunjukakan bukti2 pernah terjadinya pemalsuan Taurat dan injil.

kalau Allah tidak dapat melindungi Taurat adn Injil dari kepasluan, jangan2 Alquranpun juga tidak terlindung dari kepalsuan.

kamu akan bilang, "Allah menjamin bahwa Alquran tidak akan dapat dipalsukan" dengan mengajukan ayat2 Alquran.

sayang sekali, di kitab taurat dan Injil, ada jaminan yang sama bahwa Taurat dan Injil terlindung dari kepalsuan.

dan akupun bisa menurunkan surat di Al Grav,

Nibelung Valesti 6: sesungguhnya, Alquran sudah diubah2 oleh manusia sehingga Aku (Allah) menurunkan kitab ini. Aku jamin Kitab ini terlindung dari kepasluan.

nah, sekali lagi, klaimmu itu bisa dibuat oleh agama manapun juga.
Fenomena yang sering terjadi juga adalah jika suatu kejadian di alam sesuai dengan ayat AlQuran, maka orang bilang bahwa Islam hanyalah pro-claim, hanya mengekor orang barat, tidak menemukannya sendiri, hanya mengaku-aku, dsb. Pikiran yang aneh. Orang Islam yang menemukan atau tidak itu hanya relatifitas dalam kehidupan dan nggak bisa dijadikan sebagai sebuah premis. Yang betul seharusnya kan adalah lho koq bisa cocok ya? Khan itu toh yang seharusnya dipikirkan. Bagi kami karena islam adalah suatu ajaran deduksi (karena sudah terekam di Lauhul Mahfuzh sebelum kejadian didunia tercipta) dan bukan induksi, maka kami meyakini bahwa setiap kejadian sudah disebut dalam AlQuran, dan jika suatu kejadian bertepatan dengan nilai alQuran maka tidak mengherankan bagi kami, karena memang sudah termaktub dalam Quran. Akan tetapi bukti tsb akan semakin mempertebal keyakinan kami. Masalah deduksi-induksi mungkin dapat dijabarkan selanjutnya, karena saya butuh waktu untuk menguraikannya (dan bukan copy paste).
silahkan lihat link ketdiakilmiahan Alquran di atas. kalau aku pikir, "kok bsia ayat2 Alquran banyak yang bertentangan dengan sains" jawabannya adalah, "akrena Alquran bukan wahyu Allah".

dan lagi, sains dalam Alquran emmang banyak sekali yang kalian buat2, diantaranya emngubah2 makna2 sesungguhnya kata2 yang ada dalam Alquran supaya sesuai sains.

belum lagi korupsi ketidakcocokan dengan sains yang kalian pas2kan (padahal memang tidak cocok, cuma dibuat2 seolah2 cocok)--->dikenal dengan pseudoscientist

agama apapun bisa melakukan korupsi ini.
PS: Jika saya tidak bisa menjawab itu tidaklah menunjukkan/membuktikan Islam salah/nggak sempurna, dsb, Tidak naif. Tapi karena saya yg benar-benar kurang ilmunya. Saya tidak dapat menjadikan seseorang percaya atau tidak percaya itu adalah urusan/itikad/kemauan anda dengan Allah SWT. Ayat-ayat yang saya sampaikan mohon dibaca dan direnungi, jangan hanya sekedar dianggap pelengkap tulisan aja...
well, sejauh ini memang tidak ada muslim yang dapat mempertanggungjawabkan imannya dengan baik. di mana Allah Islam yang membela mereka (seperti hlanya katanya Islam Allah memberi hikmat kepada Ibrahim untuk membela imannya di hadapan Firaun)? mengapa Ia tidak menurunkan hikmat kepada Orang2 Islam ini untuk mempertanggungjawabkan iman mereka sekaligus syar agama Islam?

yah, Allah Islam memang tidak ada. Allah yang benar adalah Allah yang mendirikan agama benar, bukan agama yang penuh self proclaim, kontradiksi, dan kekacauan.
Valkyrie
Posts: 707
Joined: Thu Sep 28, 2006 9:59 am

Post by Valkyrie »

Kenapa anda meyakini kontradiksi tulisan saya. Tidak ada kontradiksi dalam hal yg saya maksudkan. Saya hanya melakukan, kesalahan/kerelatifan tulisan yang menurut anda salah (namanya juga manusia), dan anda menganggapnya sebagai kebenaran kontradiksi ajaran Islam.
memang berkontradiksi. kalau tidak buktikan di mana kesalahan pengertianku, tidak perlu kamu asal klaim seperi itu.
Dan untuk bohong-bohong, sesungguhnya anda terjebak dalam keliteralan ayat. Mengijinkan tidaklah sama dengan memaafkan. Mengijinkan oleh Allah tidaklah sama dengan memaafkan oleh Allah. Mengijinkan oleh manusia tidaklah sama dengan memaafkan oleh manusia. Allah tidak mengijinkan dalam konteks membolehkan suatu perbuatan, akan tetapi memaafkannya kelak di akherat dan dosanya dihapus... So, hadirkan hadis tersebut dalam bahasa arab (aslinya) dan bukan terjemahan, nanti
akan saya cari pengertiannya dalam bahasa arab!
justru kamu yang terjebak oleh pemahamanmu sendiri.

Allah seharusnya tidak mengizinkan bohong jika IA Maha Benar.

artinya Ia tetap tidak mengizinkannya, Ia akan murka jika ada yang bohong putih, tetapi Ia akan mengampuni orang yang bertobat dari kebohongannya (artinya tidak ada exsecuse, "Aku berbohong putih, jadi pasti dibenarkan oleh Allah)

juga tidak membatalkan bahwa ternyata Allahpun memang terlibat dalam kebohongan dengan mengizinkan bohong putih

besides, kamu lupa dengan ayat setan? ayat di mana Allah menurunkan wahyu kepada Muhamamd untuk mengakui ke Allahan Al Atta, Al-uzza dan Manat saat Muhamamd "ditodong pistol"?

bukankah dalam kasus ini malah Ia sendiri berbohong?
Saya sudah cukup banyak mengupas tentang kerelatifan di sisi Allah dan juga kesaklekan kaum Yahudi atau orang-orang yang menuntut kata tegas. Tidakkah itu menjadi pelajaran bagi anda? Wahai netters sekalian, janganlah menjadi saklek dan bermain-main di kalimat. Pahami esensinya/maknanya, ok?
justru kamu yang terlalu sakleg dengan Alquran sehingga apa saja yang tidak sesuai Alquran kamu bantah begitu saja tanpa alasan kuat. jika makna yang kami pahami salah, tunjukkan saja kesalahannya.

kalau hanya masalah "lihat saja maknanya titiik" bukankah kamupun sakleg? juga apa bedanya agamamu dengan agama lain yang juga dapat melakukan itu?

akupun bisa berkata berkata padamu kamu, "terimalah Yesus sebagai Allah, terima saja esensi kata2 ini nggak usah sakleg memikirkan atau menolaknya."

apa kamu mau diperlakukan seperti ini?

itulah alasannya mengapa saya dan member2 lain (dan mungkin juga Yahudi) menolak klaim2 tanpa dasar.

toh kalian juga sakleg terhadap Lia Eden dan Ahmadiyah, mengapa kami tidak boleh melakuakn hal yang sama terhadapmu? bukankah sikap demikian adalah kemunafikkan?

juga jawablah pertanyaanku ini mengingat kamu punya keyakinan yang bertentangan satu sama lain:

sebenarnya kamu ini menganut Allah yang tegas dan otoriter atau Allah yang relatif?

betul2 contradictio in terminis.

nah, kalau kamu sudah membatasi Allah 20 sifat dll, adakah sifat Allah yang, "Maha Konsisten di sana?" of course, sekalipun ada, masih akan diuji lagi benarkah Allah yang ditawarkan Islam betul2 konsisten seperti klaim Alquran. jika tidak, wow, apa bedanya dengan kitab AlGrav yang kubuat yang bisa penuh kontradiksi?
User avatar
moslem
Posts: 395
Joined: Fri Oct 13, 2006 3:13 pm
Location: antah berantah, small village

Post by moslem »

To Mr_GEJROT:

Setelah saya menyimak postingan Mr_GEJROT dihalaman sebelumnya (page 6), tulisan tersebut tidak dapat menyanggah apapun bahwa gambar ledakan bintang tersebut adalah sesuai dengan bunyi ayat Ar-rahmaan:37., meski inti dari tulisan mereka, adalah mereka tidak setuju dan tidak mau atau nggak mau ngaku jika hasil karya mereka dihubungkan dengan AlQuran tapi tidak serta-merta menggugurkan fakta yang tampak dimata telanjang dan tidak mempunyai persepsi yang lain. Alibi-alibi mereka hanyalah masalah selera penulis/pembicara yang bersangkutan dan mungkin di resource lain jangan-jangan hanya komentar-komentar sepihak saja. Sebenarnya bukan masalah setuju dan nggak setuju, akan tetapi adalah SUATU FAKTA bahwa NILAI/AYAT Quran Ar-rahmaan:37 adalah sesuai dengan penemuan mereka. Itu tidak bisa dibantah dengan argumen apapun, meski diplintir-plintir sekalipun.. :) . Justru postingan anda sendiri sebelum ini malah menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang lurus = TERBUKTI!!

Buat Moderator, siap-siap memilih agama mana?

Buat Athan dan Valkyrie, argumen anda semua mungkin bisa dipending sementara karena apa yang saya sampaikan diatas tidak bisa dibantah oleh MR_GEJROT. Adapun bukti lain mungkin bisa diplintir-2 oleh orang, akan tetapi postingan Mr_GEJROT tidak bisa membantah fakta tentang gambar yang saya tampilkan dan tidak mempunyai penafsiran yang bercabang. So, tunggu apa lagi? Apakah saya masih perlu memberikan argumen lain jika fakta gambar tsb tidak bisa dibantah? Atau ada yang ingin membantah postingan saya kali ini?

To Athan:

Sebagai penutup postingan saya supaya anda tidak penasaran, jika ada hal-hal tertentu yg sudah dijelaskan dalam AlQuran maka Islam tidak memerlukan ilmu lain dalam menafsirkannya. Akan tetapi untuk hal-hal yang belum diketahui, maka dapat digunakan ilmu tafsir dengan aturan tertentu. Sedangkan teori einstein bukanlah ilmu Islam atau ilmu utama, akan tetapi hanya sekedar penunjang dalam menunjukkan/membuktikan fenomena di alam. Jikalau fenomena alam terjawab dengan teori einstein dan bersesuaian dengan ayat di Quran itu adalah suatu kemujuran untuk membuktikan kebenaran islam sendiri...
Mr_GEJROT
Posts: 413
Joined: Mon Sep 19, 2005 11:14 am
Location: Indonesia

Post by Mr_GEJROT »

moslem wrote: To Mr_GEJROT:

Setelah saya menyimak postingan Mr_GEJROT dihalaman sebelumnya (page 6), tulisan tersebut tidak dapat menyanggah apapun bahwa gambar ledakan bintang tersebut adalah sesuai dengan bunyi ayat Ar-rahmaan:37., meski inti dari tulisan mereka, adalah mereka tidak setuju dan tidak mau atau nggak mau ngaku jika hasil karya mereka dihubungkan dengan AlQuran tapi tidak serta-merta menggugurkan fakta yang tampak dimata telanjang dan tidak mempunyai persepsi yang lain. Alibi-alibi mereka hanyalah masalah selera penulis/pembicara yang bersangkutan dan mungkin di resource lain jangan-jangan hanya komentar-komentar sepihak saja. Sebenarnya bukan masalah setuju dan nggak setuju, akan tetapi adalah SUATU FAKTA bahwa NILAI/AYAT Quran ar-rahmaan:37 adalah sesuai dengan penemuan mereka. Itu tidak bisa dibantah dengan argumen apapun, meski diplintir-plintir sekalipun.. :) . Justru postingan anda sendiri sebelum ini malah menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang lurus = TERBUKTI!!

Sudah jelas kalangan scientis n kafir saja kagak percaya dengan claim2 muslim, yang nota bene mereka adalah sebagian penemunya, eh malah elu n seukuwah malah ngotot self proclaim, itu namanya nggak tahu diri. Masih kurang mengerti bung!
Ente slim muslim bener2 nggak sadar dengan logika ente yang kacau. Coba renungkan lagi, suatu sifat adi kodrati, adalah maha, kekal, mutlak, konsisten. Dari penjelasan muslim di sini malah kebalikannya, allah muslim tidak memiliki otoritas mutlak akan sifat2 tersebut, bahkan makin parahnya bersifat relatif, tidak konsisten alias boleh mencla-mencle. Kenapa bisa begitu? Ya karena saya melihat dari dasar awalnya muhamad kebingungan untuk memperkenalkan allah yang dipahaminya.
Makanya kalau mengikuti muhamad sangat jelas dan nyata sekali bahwa sifat allah yang diperkenalkannya sangat membingungkan, walaupun sudah dikasih label 99 nama, hanya sekedar nama tidak mencerminkan esensi sifat yang sebenarnya. Malangnya termasuk ente salah satu pemuja nabi tersebut ikut terjebak dlam kebingungan tersebut. Gue yang dari sisi luar dapat melih lebih jelas en jernih bahwa apa yang muslim jelaskan dalam topik di sini sudah jelas2 mengingkari basik logika. Contoh sederhana saja seperti yang sudah di sering dikutip tidak mungkin allah memiliki 2 sifat maha yang saling bertolak belakang, Maha penyesat dan maha pengampun. Dan itu dua2 tersebut dengan jelas dalam al quran.

Hal lain kalau ente mengklaim bahwa bukti sesuai dengan sains terus mau diyakini sebagai jalan yang lurus, ini menunjukkan bahwa ente dah nggak pd lagi dengan kitab ente. Logikanya kalau ente sekedar mencocok2kan terus meyakini, berarti ente harus lebih meyakini terhadap para penemu kafir bahwa mereka mestinya lebih lurus dari quran ente dong. Itu asumsi jika quran sesuai sains, saya mah tetap pada posisi quran dan muslim telah banyak membual tentang sains.

Ente pernah mengamati benda lewat teropong atau mikroskop belum? Ada suatu obyek yang warna perpendarannya dapat berubah2 karena polarisasi lensanya diubah2? Kalau berubah tergantung lensa lalu bagaimana ente mau yakin warna apa sebenarnya obyek tersebut. Ingat ya claim ente hanya mencocokkan dengan warna berdasarkan pengamatan lensa, bukan penglihatan mata telanjang. Lalu bagaimana dengan sifat sains yang terus berkembang? Hari ini ente yakin cocok kalau besuk lusa ditemukan hal baru lagi yang tidak cocok dengan klaim ente berarti ente harus konsekuen mau menerima klaim quran dan segala isinya menjadi dokumen bualan kosong yang usang.

Tidak ada penjelasan yang di plintir baik saya, netter yang berlawanan dengan ente maupun para scientis. Malah saya melihat ente yang gelepotan mempertahankan diri dengan banyak pelintiran pendapat yang tidak konsisten. Scientis sudah benar mereka hanya mau mendudukkan secara proporsional, bahwa antara keyakinan religius dengan science memilik wilayah sendiri2 yang tidak bisa diaduk-adukkan. Kalau ente masih penasaran dengan klaim nebula ini silahkan bikin treat baru jangan di sini. Mudah2 saya banyak waktu untuk meladeni ente.


moslem wrote: Buat Athan dan Valkyrie, argumen anda semua mungkin bisa dipending sementara karena apa yang saya sampaikan diatas tidak bisa dibantah oleh MR_GEJROT. Adapun bukti lain mungkin bisa diplintir-2 oleh orang, akan tetapi postingan Mr_GEJROT tidak bisa membantah fakta tentang gambar yang saya tampilkan dan tidak mempunyai penafsiran yang bercabang. So, tunggu apa lagi? Apakah saya masih perlu memberikan argumen lain jika fakta gambar tsb tidak bisa dibantah? Atau ada yang ingin membantah postingan saya kali ini?
Nah nah sifat pro claimnya mulai tumbuh lagi nih. Ntar kalau bisa mbuktiian klaim muslim cq quran nggak benar elu mau murtad kagak?
moslem wrote:
To Athan:

Sebagai penutup postingan saya supaya anda tidak penasaran, jika ada hal-hal tertentu yg sudah dijelaskan dalam AlQuran maka Islam tidak memerlukan ilmu lain dalam menafsirkannya. Akan tetapi untuk hal-hal yang belum diketahui, maka dapat digunakan ilmu tafsir dengan aturan tertentu. Sedangkan teori einstein bukanlah ilmu Islam atau ilmu utama, akan tetapi hanya sekedar penunjang dalam menunjukkan/membuktikan fenomena di alam. Jikalau fenomena alam terjawab dengan teori einstein dan bersesuaian dengan ayat di Quran itu adalah suatu kemujuran untuk membuktikan kebenaran islam sendiri...
Menurut muslim quran dah jelas (self proclaim), menurut orang lain nggak jelas, tringgal elu njelasin saja yang jelas menurut quran itu gimana. Kalau toh masih banyak tanda tanya itu artinya logika quran dan muslim belum jelas dan butuh penjelasan lanjut. Memahami logika begini saja sulit kok mau membawa bawa malah sciences.
Valkyrie
Posts: 707
Joined: Thu Sep 28, 2006 9:59 am

Post by Valkyrie »

moslem, masalah sains dalam Aquran adalah bagiannya netter lain di sini aku nggak akan ikut campur, hanya sekedar memantau saja. toh ada banyak ketdiakilmiahan Alquran yang sudah terbantahkan secara telak di

http://www.answering-islam.org/Responses/index.htm

baik Maurice Bucaile , Zakir Naik, Osama Abdallah, Shawn Smith, Qais Ali, dan Sami Zaatari sudah terbantahkan (mereka adalah apologist Islam yang mati2an membela Alquran dari segi sains.)

juga di

http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... .php?t=851
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... php?t=2926
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... php?t=6638
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... php?t=6635
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... php?t=1525
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... php?t=4634
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... .php?t=967

atau lebih lengkap di http://www.bibleandscience.com/science/quran.htm
dan yang penting, agama Hindu dan Budhapun ada ayat22 yang cocok dengan sains (atau juga ayat2 yang dapat dicocok2an dengan sains).

seriously, apa istitmewanya Islam di sini? ada2 saja.
Athan
Posts: 967
Joined: Mon Jul 03, 2006 10:40 am

Post by Athan »

Moslem wrote:
Sebagai penutup postingan saya supaya anda tidak penasaran, jika ada hal-hal tertentu yg sudah dijelaskan dalam AlQuran maka Islam tidak memerlukan ilmu lain dalam menafsirkannya. Akan tetapi untuk hal-hal yang belum diketahui, maka dapat digunakan ilmu tafsir dengan aturan tertentu. Sedangkan teori einstein bukanlah ilmu Islam atau ilmu utama, akan tetapi hanya sekedar penunjang dalam menunjukkan/membuktikan fenomena di alam. Jikalau fenomena alam terjawab dengan teori einstein dan bersesuaian dengan ayat di Quran itu adalah suatu kemujuran untuk membuktikan kebenaran islam sendiri...



Apa yang kami sampaikan bukan untuk maksud menafsirkan islam yang sangat rancu tersebut, melainkan mengujinya! TERNYATA ISLAM TIDAK TAHAN UJI! Apa hebatnya agama anda luntur dan hancur karena sifat ujian SAINS YANG JUSTRU DIAGUNG2KAN ANDA SEBELUMNYA :lol: :lol: :lol: Bagai memukul air kotor dan akhirnya membasahi muka anda sendiri! Bahkan islam juga hancur dengan pembedahan perspektif MORAL THEOLOGI YANG NOTABENE BERBICARA MENGENAI NATURE DARI ALLAH SENDIRI! TERANG DARI TERANG, ALLAH BENAR DARI ALLAH BENAR! Inikah yang anda sebut sebagai JALAN LURUS :) :) :) Lurus dan Benar harus mampu tahan uji TERHADAP SEGALA BENTUK UJIAN YANG DILAYANGKAN KEPADANYA!


Terori Einstein bukan berbicara mengenai FENOMENA ALAM SEPERTI HUJAN, KEMARAU DAN LAIN2 MELAINKAN PENGUJIAN TERHADAP PEMBUKTIAN WAHYU! Bahkan Nabi Daniel pun dalam kitab dan Pewahyuan yang didaptkannya DIUJI DENGAN CARA YANG SAMA! Teori ini menggunakan Past History dan pembuktian sejalan dengan Waktu Saat ini terhadap Wahyu tersebut dan diuji menggunakan Statistik. Disana ditunjukkan apa yang disampaikan muhammad dan juga quran ternyata TIDAK TERBUKTI! PEWAHYUAN TERSEBUT KEMUNGKINAN BERSAR HANYA BUATAN MANUSIA yaitu Muhammad!

Selain itu anda juga cenderung kurang adil, anda secara tidak langsung sudah mengatakan boleh MENGUJI ISLAM ASAL SESUAI?Itu mah bukan diuji namun DICOCOKKAN!

Agama apa ini! Anda juga cenderung melakukan SELF PROCLAIM dengan mengatakan sebagai "Penutup"! Jujurlah pada diri sendiri anda kurang bisa memberikan argumentasi! kami bisa paham, namun jangan mengeluarkan jurus yang Muslim sering lakukan seperti ini! Sana Belajar lagi!

Sekarang mungkin untuk KELIMA KALINYA! Silahkan pilih konsistensi DAN PERTANGGUNG JAWABAN ATAS IMAN DAN POSTINGAN anda tersebut. Jangan hanya menulis yang tidak2, kalo kami salah TUNJUKKAN KESALAHANNYA! Semua orang juga bisa seperti anda, kaya begini neh: Ah itu mah palsu!, ah itu mah salah, Ah itu mah tidak benar! Tolong berikan bukti sembari anda menjudge sesuatu.


Ayo silahkan anda pilih!:

pilihan 1:
tidak menggunakan cara manusiawi seperti pernyataanmu awalnya (yang pasti kacau, sebab akan self proclaim berkali2).

pilihan 2:
mau tidak mau, kamu harus memberi pertanggungjawabanmu secara manusiawi, sebab kamu dan saya sama2 manusia. (toh kamu sudah melakukannya juga)


Plz, saya yakin anda orang yang pandai TIDAK PERLU MENGGUNAKAN SELF PROCLAIM YANG JUSTRU AKAN MEMPERMALUKAN ANDA DAN AGAMA ANDA LEBIH JAUH!
Last edited by Athan on Wed Nov 08, 2006 9:52 am, edited 3 times in total.
Valkyrie
Posts: 707
Joined: Thu Sep 28, 2006 9:59 am

Post by Valkyrie »

Moslem, tampaknya moderator sungguh2 bisa mempelajari Islam dari argumen2mu itu. tampaknya mereka hanya akan semakin tidak minat terhadap Islam yang punya cara pandang seperti itu. artinya, gaya Syiar Islammu betul2 gagal.

sebelum kamu mengubah sikapmu, barangkali aku perlu mencari member Islam yang betul2 punya argumen kuat, itupun kalau ada.
User avatar
moslem
Posts: 395
Joined: Fri Oct 13, 2006 3:13 pm
Location: antah berantah, small village

Post by moslem »

To Moderator:

Saya berusaha tetap berdebat secara tekstual dan bukan mendebatkan tentang prilaku-2 pemeluknya yang belum tentu benar. Akan tetapi saya ingin bahwa pak moderator tidak mengunci suatu pernyataan sehingga akan dapat mengaburkan realitas sebenarnya (secara tekstual). Dan kalau itu terjadi maka inti dari perdebatan juga akan kabur, sia-sia, tanpa makna, hanya debat mulut saja nggak ada habis-habisnya. Bukankah suatu perdebatan mencari kejelasan/titik temu, dan bukan omongan di warung kopi yang nggak tahu juntrungannya? Debat adalah mencari kejelasan, bukan ngomong ngalor-ngidul nggak karuan toh pak?

Karena itu saya harap moderator sedikit fleksibel jika ingin segala sesuatu terakomodir secara pas meski tidak semua. So, selama tidak berlebihan dan masih relevan dalam menanggapi masalah, maka ijinkan kami agar dapat menggunakan misal kutipan ayat-2 misal injil, sains hanya sebagai referensi bukan untuk memperpanjang mendebatkannya. Karena adalah nyaris sulit tidak bergerak dan berkembang jika suatu debat bersifat sangat saklek dan akan menemui titik buntu jika sudut pandangan dan keterangan dari satu arah saja. Ok, khan pak?

To Athan:
Moslem wrote: Saya tidak tahu darimana sumbernya dst
Athan wrote: Makanya jangan apriori dulu, dst
Jika anda jeli, sesungguhnya saya tidak bermaksud demikian, akan tetapi jelas saya meragukan sumber-sumber yang ditafsir-tafsirkan sendiri oleh manusia tapi tidak berdasar kitab. So, i don't feel good anymore about it. Akan tetapi kemudian anda kembali ke 10 perintah Allah. So, i feel grow up about this point..

Secara alami anda kemudian menampilkan 10 perintah Allah. I think that it could be hardly objected. On this point, it seems no much room for debate about this. Kemudian saya mencoba referensi diluar islam (apakah benar hanya Islam yang demikian?) dan saya menemukan sebuah significant point di kitab anda:

PL I:Raja-raja:2 dan II:Tawarikh:18

[22:21] Kemudian tampillah suatu roh, lalu berdiri di hadapan TUHAN. Ia berkata: Aku ini akan membujuknya. TUHAN bertanya kepadanya: Dengan apa?
[22:22] Jawabnya: Aku akan keluar dan menjadi roh dusta dalam mulut semua nabinya. Ia berfirman: Biarlah engkau membujuknya, dan engkau akan berhasil pula. Keluarlah dan perbuatlah demikian!
[22:23] Karena itu, sesungguhnya TUHAN telah menaruh roh dusta ke dalam mulut semua nabimu ini, sebab TUHAN telah menetapkan untuk menimpakan malapetaka kepadamu."


So, kesimpulan yang didapat adalah bahwa dusta adalah perkara dari hukum Allah dan bagaimana Allah memaknainya atau melihatnya hanya Allah yang berhak menentukannya dan bukan manusia yang memutuskan atau menilainya. Jika para penginjil-penginjil anda tidak memasukkan poin ini dalam pokok-pokok atau cabang-cabang keimanan/pengecualian-pengecualian terhadap Tuhan berarti penginjil-penginjil anda melakukan manipulasi/korupsi terhadap ayat-ayat kitab anda sendiri. Saya kira poin ini sudah jelas. Untuk anda saya sudah menulis postingan tentang suatu kasus dithread taqqiya. Silahkan anda cari sendiri dan coba pahami...

To Valkyrie:
jika Allah Maha Pencipta, bukankah waktupun diciptakan olehNya? lantas mengapa Allah masih terikat pada 1 hari = milyaran Tahun manusia? bagi agama yang mengajarkan Allah Maha Pencipta, maka Allah seharusnya tidak dibatasi waktu. Ia di masa lalu, sekarang, dan masa depan adalah sama. Ia tidak dapat dipisahkan dan dibatasi oleh waktu (omnipresence).


Dalam Islam Allah akan selalu kekal, demikian juga seharusnya waktu, karena waktu hanyalah sebuah dimensi dan perspektif untuk menyatakan suatu keadaan. Waktu adalah tetap ada, akan tetapi bersifat kekal. Terus terang kutipan anda diatas akan membingungkan orang, karena seolah waktu itu tidak ada. Jika tidak ada, terus anda nanti disurga/neraka ngapain aja?
kamu belum memilih, tentukanlah sikapmu.
Memilih apa? Dalam Islam jika hal tersebut sudah jelas maka tidak perlu ditafsirkan ulang. Untuk yang belum jelas, memakai ilmu tafsir AlQuran hanya berdasar AlQuran/Hadist itu sendiri. Ada metodenya. Sedang einstein, matematik, adalah ilmu untuk menunjang dan menjalani kehidupan sehari-hari. Jikalau saya menggunakan einstein untuk memahami sesuatu, saya tetap berpedoman pada AlQura/Hadis sehingga ada kontrol dalam aplikasi teori einstein yang saya gunakan, jika hasilnya salah saya akan tidak mempersalahkan, saya hanya berasumsi akan tetapi menjadi mempunyai gambaran bagaimana hukum Allah itu bekerja/hakekat di balik peristiwa. Namun, teori einstein untuk menafsirkan apakah Muhammad benar atau nggak, tidak perlu saya lakukan. Karena udah jelas apa yang disebut dalam AlQuran.
dalam pengertianmu ini, kelak Allahpun akan dapat diadili manusia. manusia dapat mengatakan, "tetapi Allah, Engkau mengizinkanku untuk melakukan bohong, cerai, dll kalau kepepet. dan aku merasa kepepet saat itu".
Hanya Allah yang dapat mengambil keputusan bagaimana baiknya. Manusia bisa protes, tapi Allah bisa memperhatikan protes itu bisa juga tidak dengan melihat latar belakang kejadian. Allah adalah Maha Kuasa dan Maha Bijaksana.
well, kalau begitu untuk apa perintah memberikan zakat, sedekah, dll? Allahkan bisa tinggal memberi musibah ini ke mukmin supaya dosa mereka dihapus. dan jika allah Maha Penyayang dan Maha Adil, bukan hanya mukmin, tetapi juga para kafir untuk menebus dosa2 mereka. apakah Allah berat sebelah? Allah Yang Maha Adilkah itu?
apakah ini berarti Allah akan mengampuni juga orang yang menyekutukanNya? bukankah ini bertentangan dengan Alquran sendiri?
Perintah itu adalah sebagai bentuk ketaatan dan mengisi amal dan bukan untuk menghapus dosa. Bedakan konteksnya. Allah tidak akan mengampuni yang menyekutukannya/tidak mengakui Allah SWT/tidak berislam/musyrik. Sudah jelas di quote yang anda kutip. Sila baca kembali penjelasan saya diatas.
bukankah masih ada pilihan lain: menyerahkannya ke kantor polisi?
Ya, si miskin akan menyerahkan uang sebesar 500 rupiah yang ditemukan di tengah laut kepada polisi. Dan jangan anda menganggap ini suatu hal aneh. Khan sudah saya bilang, ada hukum fikihnya jika menemukan barang hilang. Ada tahap-tahapnya.
dan paling penting, apa dasar hukumnya kalau Alquran itu bisa dijadikan acuan untuk melakukan deduksi? dari Alquran sendiri? lol
Ya! Akan tetapi jika kami masih meragukannya kami tetap mengimani sambil mencocokkan apa yg ada dalam AlQuran dengan fenomena nyata di kehidupan. Dan banyak dan semakin banyak kecocokan antara ayat dengan kejadian di alam semesta. So, i take this choice!
contoh kacaunya deduksi Islam:

dalam sejarahnya, Alquran tertulis bahwa bumi itu datar (dengan kata "menghamparkan= daha'a) . bahkan Majelis ulama di Mesir sempat mengeluarkan fatwa berdasarkan ayat2 Alquran bahwa bumi itu datar. lalu semenjak terbukti sebaliknya, Fatwa tersebut ditarik. dan definisi "dah'a" diganti menjadi bulat telur (padahal tidak ada dalam sejarah bahasa arab kuno "daha'a" yang berarti bulat telur). arti bulat telur ini baru ada sejak diketahui bahwa bumi itu bulat, itupun tidak semua kamus arab menulisnya. (kamus2 resmi pemerintah arab dan mesir tidak emnyebutkan daha'a sebagai bulat telur).
Ulama Mesir juga manusia. Tafsir mereka bisa dikonfrontir oleh ulama lain atau orang islam yang cukup ilmu tentang hal tsb. So, jangan berkiblat ke ulama mesir jika tafsir anda lebih mendekati kenyataan (bedakan dengan memanipulasi kenyataan, tidak ada yang dimanipulasi)

SILAHKAN SIMAK BANTAHAN SAYA DI : http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... php?t=6635 !!!
aku memegang baik taurat maupun injil. aneh sekali kamu mengira aku tidak memegang taurat.
Seharusnya anda memegang milah/ajaran Adam. Adam mendahului Ibrahim. Kenapa anda berhenti di ajaran Ibrahim saja? Kalau anda bilang, hanya segitu yang kami ketahui. Lho, berarti anda hanya mengaku-aku saja. Logika seperti itu tampak tidak terstruktur dan gampang ditebas orang. Yang benar, yang terakhir menyempurnakan yang terdahulu.
kalau logikamu begitu, silahkan memeluk agama yang kubuat ditopik ini. bukankah lebih baru dari pada Islam?

silahkan juga peluk agaam Lia Eden, Maormonsim, etc yang jauh lebih baru dari pada Alquran.
sebab agama benar membuktikan klaimnya, ettapi agama palsu tidak membuktikan. lantas apa bedanya agama tersebut dengan lia Eden yang juga punya nubuatan2? ngomong2 ada nubuatan Lia Eden yang terpenuhi: ia mengatakan akan ada bencana besar karena orang2 Islam menolaknya, alhasil, setelah itu ada bencana Gunung merapi dan Lumpur Sidoarjo. mengapa Islam menafikkan agama Lia Eden? sungguh munafik sekali. jangan egois dong.
Tidak ada rasul yang membawa ajaran baru sesudah Muhammad. Jikalau Isa akan diturunkan kembali, Isa akan mengikuti ajaran yang dibawa Muhamad (ada hadisnya). Semua sudah disebutkan dalam Quran/Hadist. Begitu juga Islam is the final scripture from Allah. Orang bisa membuat-2 ajaran baru jaman sekarang, tapi yang jelas bukan dari Allah tapi dari setan. So, it's clear...
ingat juga sejarah bagaimaan umat Hindu di tanah jawa diusir kebali sejak kerajaan Islam mulai berkuasa.
lihat signatureku dan bandingkan dengan fakta2 yang ada. Islam saat membunuh umat2 kristen atas agama mereka di Eropa Timur dan menyeret setidaknya 1/3 umat dalam kesesatan (termasuk Turki) menyangka bahwa mereka melakukannya bagi Allah.
Saya yakin latar belakangnya tidak seperti itu. Anda menafsirkannya untuk memojokkan kami. Demikian juga dengan kalimat anda sbb: tetapi Islam melakukan yang lebih jauh lagi : menolak eksistensi agama lain.
tuduhanmu serius. tunjukakan bukti2 pernah terjadinya pemalsuan Taurat dan injil.
Mari ambil satu contoh kasus (PR dirumah ya!) ,ada perubahan atau nggak di kitab anda?:

Kejadian 16:15-16: Ismail lahir pada usia Abraham 86 tahun

Kejadian 21:5 Adapun Abraham berumur 100 tahun, ketika Ishak, anaknya, lahir baginya. Berarti umur Ismail = 14 tahun saat Ishak lahir, 100 - 86 =14

Kejadian 16:3: Hagar telah menjadi istri sah Abraham

Perhatikan juga Ulangan 21:15-17, tentang bagaimana sifat-sifat perkawinan dan warisan pada masa Abraham.

Kejadian 22:2: Ambillah anakmu yang tunggal, yaitu Ishak.

Kontradiksi 1: Jika masih anak tunggal, seharusnya yang disebut Ismail bukan Ishak sebab Ismail lahir lebih dahulu, lihat Kejadian 16:15-16 dan 21:5.

Kejadian 21:8: Ishak telah disapih (berhenti menyusui). Berarti umur Ishak sekitar 2 tahun.

Kejadian 21:5-10: Kisah pengusiran Hagar dan Ismail dimana Ishak telah disapih (umur 2 tahun), otomatis umur Ismail 16 tahun (14 + 2 = 16).

Kejadian 21:14, silahkan baca sendiri dalam kitab anda kemudian bandingkan dengan bible versi KJV+ sbb:

(KJV+) Genesis 21:14 And Abraham rose up early in the morning, and took bread, and a bottle of water, and gave it unto Hagar, putting it on her shoulder, and the child, and sent her away: and she departed, and wandered in the wilderness of Beer-sheba.

Maka tampaklah Hagar berpergian sendirian (her away and she departed), padahal yang diusir seharusnya khan Hagar dan Ismail (yang dalam gendongannya) dan kalimatnya seharusnya berbunyi their away and they departed.

Kontradiksi 2: So, bagaimana kata their/them bisa berubah menjadi she/her?

Kontradiksi 3: Ismail berada dalam gendongan Hagar? Bukankah Ismael telah beranjak remaja (umurnya 16 tahun), kenapa masih digendong Hagar? Masuk akalkah?

Kejadian 21:15-16: Ismail diturunkan dari gendongan dan menangis? Padahal umur Ismael 16 tahun, diturunkan dari gendongan, kemudian menangis. Bukankah hanya anak kecil yang menangis kehausan padahal umur Ismael 16 tahun.

Is it Clear, Val?
silahkan lihat link ketdiakilmiahan Alquran di atas. kalau aku pikir, "kok bsia ayat2 Alquran banyak yang bertentangan dengan sains" jawabannya adalah, "akrena Alquran bukan wahyu Allah".
Apanya yang tidak ilmiah? Insya Allah jika Allah mentakdirkan bagi saya agar dapat mengcounter pendapat-pendapat yang ngomong demikian, saya akan dapat membuktikan bahwa logika yang dipakai oleh penentang-penentang Islam adalah sangat rancu.

SILAHKAN SIMAK BANTAHAN SAYA DI : http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... php?t=6635 !!! di page 1

To Mr_GEJROT, entar saya pelajari dulu postingan anda ...
Athan
Posts: 967
Joined: Mon Jul 03, 2006 10:40 am

Post by Athan »

Ijinkan saya juga menanggapi post Moslem, moderator!


Moslem wrote:
So, kesimpulan yang didapat adalah bahwa dusta adalah perkara dari hukum Allah dan bagaimana Allah memaknainya atau melihatnya hanya Allah yang berhak menentukannya dan bukan manusia yang memutuskan atau menilainya. Jika para penginjil-penginjil anda tidak memasukkan poin ini dalam pokok-pokok atau cabang-cabang keimanan/pengecualian-pengecualian terhadap Tuhan berarti penginjil-penginjil anda melakukan manipulasi/korupsi terhadap ayat-ayat kitab anda sendiri. Saya kira poin ini sudah jelas. Untuk anda saya sudah menulis postingan tentang suatu kasus dithread taqqiya. Silahkan anda cari sendiri dan coba pahami...




Anda secara tidak langsung ingin mendiskreditkan Kristen kalo begitu :) Namun boleh saya katakan ANDA GEGABAH dan TIDAK MEMIKIRKAN skema yang lebih luas akan Penyelenggaraan Ilahi Allah :) :) :) Dan ANDA juga sangat licik dengan mengatakan bahwa orang Kristen juga harus diajarkan bahwa kebohongan itu relatif karena Alkitab, menurut penafsiran keliru DAN mengatakan HAL TERSEBUT DI ATAS. Shhhhttttttttttt..........ULAR!


Sebelum saya menjelaskan SILAHKAN ANDA JAWAB!

1. Apakah Allah adalah Maha Kuasa, betul tidak? (manusia yang berbakti kepada Allah akan menjawab "betul" kecuali IBLIS)

2. Tidak ada segala sesuatu yang lepas kendali dari Allah karena Dia adalah pencipta dan penguasa segalaNya, betul tidak? (manusia yang berbakti kepada Allah umumnya akan jawab "betul" kecuali IBLIS)

3. Kalau ada sesuatu yang lepas kendali dari Allah maka Dia pada hakikatnya bukan Allah, betul tidak? (manusia yang berakal dan mengenal Allah umumnya akan jawab "betul", kecuali orang yang SESAT)


Kalau begitu MOSLEM, mengapa ada kejahatan di dunia ini? Bukankah Allah Maha Baik dan Maha Kuasa? Kalau pun kejahatan itu dikarenakan manusia, apakah Allah tidak mampu mencegahnya? Bukannya kalau Allah langsung menampakkan diri dengan segala kemegahan dan kuasaNya dihadapan para penjahat dan memaklumkan diriNya dalam hati mereka maka para penjahat itu mestinya tidak melakukan kejahatan? Kenapa ini tidak dilakukan Allah?

Jadi begini Moslem, kejahatan itu ada karena Allah mentoleransinya. Allah membiarkannya. Allah tidak mengkehendakinya secara positif.

Ini bagaikan seorang ayah yang memiliki putra penggemar coklat fanatik. sang anak sukanya makan coklat dan tidak yang lain. Sudah berkali-kali ayahnya menasehati dengan lembut atau dengan tegas agar si anak tidak memakan coklat saja dan makan makanan lain yang lebih bergizi. Si anak tidak mau. Pada akhirnya sang ayah membiarkan si anak makan coklat supaya si anak tahu akibat dari perbuatannya, lagipula, toh kalau si anak sakit perut dia mampu mencegahnya agar tidak sampai terlalu parah.

Disini sang ayah sebenarnya tidak menghendaki agar si anak makan coklat. Tapi dia membiarkannya agar si anak belajar dari kesalahannya dan maklum. Tentunya sang ayah berani membiarkan sang anak karena dia bisa segera melakukan tindakan antisipasi kalau-kalau si anak, karena kebanyakan coklat, menjadi sakit parah.

Kembali ke 1Raj 22:19-23. Disini terlihat bahwa yang aktif membuat nabi-nabi tersebut (kecuali Micaiah) berbohong kepada sang Raja adalah Roh Pembohong (ie. satu dari iblis antek Setan). Allah bukan yang membuat para nabi itu berbohong.

Dia membiarkan yang buruk terjadi (segala hal buruk yang terjadi di dunia adalah karena Allah membiarkan yang buruk terjadi namun tidak menghendakinya).

Segala macam dosa tidak akan pernah menjadi tidak dosa. Allah adalah Allah yang Konsisten, Sekali lagi saya katakan ALLAH BENAR DARI ALLAH BENAR! Adanya dosa di dunia tidak berarti bahwa Allah menghendakinya. Namun, adanya dosa didunia juga tidak berarti bahwa Allah telah kehilangan kendali atas dunia (ini yang perlu ditekankan). Allah membiarkan dosa ada di dunia karena:

1) Allah cukup mampu untuk membuat yang baik dari apapun (namun juga tidak berarti kita santai-santai saja dan bisa berdosa seenak perut kita)

2) Kemuliaan Allah akan semaking tertunjukkan dengan adanya dosa. Allah mampu melihat dengan FREE WILL yang sudah dirahmatkan-Nya. Mana Manusia yang secara murni mengikuti-Nya dan mana yang MEMILIH MEMBELOT KEPADA-Nya. ct: Allah melarang BERBOHONG, namun ada seseorang yang mengatakan BOLEH BERBOHONG JIKA................ :)

Sebagai tambahan silahkan anda lihat link di bawah ini!:

http://www.newadvent.org/summa/102202.htm --> Whether everything is subject to the providence of God?

Moslem Wrote:
Dalam Islam Allah akan selalu kekal, demikian juga seharusnya waktu, karena waktu hanyalah sebuah dimensi dan perspektif untuk menyatakan suatu keadaan. Waktu adalah tetap ada, akan tetapi bersifat kekal. Terus terang kutipan anda diatas akan membingungkan orang, karena seolah waktu itu tidak ada. Jika tidak ada, terus anda nanti disurga/neraka ngapain aja?


Namun tidak kekal dalam janji :) :) :) Sungguh kontradiktif! Apakah Kekal terbatas dalam islam? Namun tidak kekal dalam Larangan dan Firman. Mengatakan berbohong adalah DOSA, namun malah melakukan PENIPUAN! Mereduksi Allah itu namanya!

Moslem wrote:
Memilih apa? Dalam Islam jika hal tersebut sudah jelas maka tidak perlu ditafsirkan ulang. Untuk yang belum jelas, memakai ilmu tafsir AlQuran hanya berdasar AlQuran/Hadist itu sendiri. Ada metodenya. Sedang einstein, matematik, adalah ilmu untuk menunjang dan menjalani kehidupan sehari-hari. Jikalau saya menggunakan einstein untuk memahami sesuatu, saya tetap berpedoman pada AlQura/Hadis sehingga ada kontrol dalam aplikasi teori einstein yang saya gunakan, jika hasilnya salah saya akan tidak mempersalahkan, saya hanya berasumsi akan tetapi menjadi mempunyai gambaran bagaimana hukum Allah itu bekerja/hakekat di balik peristiwa. Namun, teori einstein untuk menafsirkan apakah Muhammad benar atau nggak, tidak perlu saya lakukan. Karena udah jelas apa yang disebut dalam AlQuran.


Untuk ke ENAM KALI, saya tantang anda mempertanggung jawabkan tulisan anda. Tidak usah ngalor ngidul kemana2:

pilihan 1:
tidak menggunakan cara manusiawi seperti pernyataanmu awalnya (yang pasti kacau, sebab akan self proclaim berkali2).

pilihan 2:
mau tidak mau, kamu harus memberi pertanggungjawabanmu secara manusiawi, sebab kamu dan saya sama2 manusia. (toh kamu sudah melakukannya juga)

Moslem wrote:
Hanya Allah yang dapat mengambil keputusan bagaimana baiknya. Manusia bisa protes, tapi Allah bisa memperhatikan protes itu bisa juga tidak dengan melihat latar belakang kejadian. Allah adalah Maha Kuasa dan Maha Bijaksana
.

Bisa seperti itu namun tidak dengan MENGHANCURKAN KONSITENSI ALLAH!

Dalam iman kami BERBHOHONG UNTUK MENYELAMATKAN NYAWA SESEORANG dengan berbohong karena ingin menipu SAMA2 BERDOSA NAMUN KEBIJAKSANAANNYA akan menentukan BERAT KECILNYA HUKUMAN YANG DITERIMA.

Namun dalam islam MALAH MENGHANCURKAN MAHA KONSISTENSI ALLAH. Ada Bohong Putih! Shame on you! DOSA adalah Tetap Dosa! TITIK

Moslem wrote:
Tidak ada rasul yang membawa ajaran baru sesudah Muhammad. Jikalau Isa akan diturunkan kembali, Isa akan mengikuti ajaran yang dibawa Muhamad (ada hadisnya). Semua sudah disebutkan dalam Quran/Hadist. Begitu juga Islam is the final scripture from Allah. Orang bisa membuat-2 ajaran baru jaman sekarang, tapi yang jelas bukan dari Allah tapi dari setan. So, it's clear...


Penyakit lama SELF PROCLAIM, Lia Eden juga mampu melakukan itu, bahkan bisa dikonfrontir dengan kitab Al-Grav Valkyrie :) :) :)

Sungguh ajaran yang Plin Plan!

PR Buat anda!:
"Apakah kamu setuju bahwa setan membujuk manusia untuk berbuat dosa-dosa?" (manusia yang berbakti kepada Allah akan jawab setuju karena tahu Iblis adalah Penyesat!)

Lalu,

"Mengapa Allah membiarkan Setan untuk melakukan itu padahal mestinya Dia bisa memusnahkan semua setan?"

:) :) :) :) Sana! Belajar lagi!
User avatar
Rezhander
Posts: 988
Joined: Thu Apr 20, 2006 7:10 pm
Location: Dimanmanhathatsen

Post by Rezhander »

Terima kasih kepada para netter yg sudah PM saya, bisa ditarik kesimpulan bahwa sejauh ini diskusi hanya seputar masalah inkonsistensi pernyataan dari netter Moslem. Athan dan Valkryie berusaha mengetahui mana pilihan anda, tetapi belum dijawab.


pilihan 1:
Tidak menggunakan cara manusiawi seperti pernyataan anda awalnya.

pilihan 2:
Anda harus memberi pertanggungjawaban secara manusiawi. Karena anda dan para netter sekalian sama-sama manusia.



Pernyataan yg juga diperdebatkan adalah Allah Islam adalah absolut, tetapi fleksibel, bisa tolong dijernihkan pengertian ini? (Pertanyaan untuk netter Moslem)


Baik kita kembali ke pembahasan tentang konsistensi dan inkonsistensi ayat Alquran. Jangan membahas ajaran lain.
Athan
Posts: 967
Joined: Mon Jul 03, 2006 10:40 am

Post by Athan »

Terimakasih Moderator Atas kebijaksanaanya :)

Silahkan moslem, saya dan netter Valkyrie sungguh menginginkan pertanggungjawaban anda sebagai seorang MUSLIM yang menganut ajaran Islam! jika anda tidak bisa mempertanggungjawabkan apa yang sudah anda sampaikan maka sia2lah syiar yang anda agung2kan untuk menjelaskan bahwa islam adalah jalan yang lurus!

Untuk ke DELAPAN KALINYA! (ke tujuh sudah dipertanyakan oleh moderator) Silahkan anda pertanggung jawabkan dengan menentukan sikap, jangan tidak konsisten dan plin plan:

pilihan 1:
Tidak menggunakan cara manusiawi seperti pernyataan anda awalnya.

pilihan 2:
Anda harus memberi pertanggungjawaban secara manusiawi seperti yang sudah anda lakukan juga sebelumnya (ct: masalah astronomi dll)

Termasuk dengan PERTANYAAN MODERATOR! Absolute tp Fleksibel?????? :lol: Mohon dipertanggung jawabkan!

Ini juga merupakan bagian kecil dari "Berbagai macam Pisau" yang digunakan untuk dapat memahami apakah Islam sebagai jalan Yang Lurus atau Tidak! Jika anda tidak bisa mempertanggung jawabkannya! Anda (sebagai pribadi) juga tidak bisa mempertanggung jawabkan Islam sebagai jalan yang Lurus! Mungkin bisa oleh muslim yang lain kalau ada :)
User avatar
moslem
Posts: 395
Joined: Fri Oct 13, 2006 3:13 pm
Location: antah berantah, small village

Post by moslem »

Lanjut....

To Valkyrie:

Valkyrie wrote:
menurut iman sih, Iblis cukup pintar untuk membuat penyesatan2nya rapih (at least ia bisa membuat kekacauannya tidak begitu tampak), sebab jika ia sekacau itu, tidak akan ada begitu banyak agama, sebab manusia tidak **** untuk memeluk agama yang kacau. tapi kita ngagk usah bahas ini biar nggak melenceng.
Kalau bisa membuat penyesatan memang benar, akan tetapi untuk membuat masterpiece seperti Zabur, Taurat, Injil, AlQuran adalah tidak mungkin. Mengapa?
Kamu harus ingat, manusia disebut mahkluk yang paling sempurna diantara mahkluk lain (menurut versi/pandangan Allah) adalah karena manusia dilengkapi kesempurnaan akal dan berkehendak bebas. Bahkan malaikat dan setanpun masih kalah akalnya dibanding manusia. Manusia sanggup 'memadatkan/mengontrol' partikel-2 listrik sehingga menjadi barang-barang elektronika dan komputer, membuat pesawat luar angkasa dan kapal selam, membuat teropong Hubble, membuat radar, dsb. Kemudian tentang bebas berkehendak, malaikat adalah mahkluk yang dilengkapi kepatuhan mutlak kepada Allah, sementara setan jika mendengar ayat-ayat suci langsung kabur melarikan diri dan bisanya cuman ngaruhi orang agar zina, mabuk, perang, korupsi, gitu aja tuh tugas dan kebisaannya.

So, kesimpulannya, jika ada pemalsuan atau copy paste kitab, berarti ini adalah murni tangan-2 manusia yang melakukannya (karena dilengkapi kecerdasan dan kehendak bebas tadi).

Kembali ke Muhammad, saya yakin sejenius-jeniusnya Muhammad, dia tidak akan bisa menyusun (mengkopi paste) karya dengan baik. Umur Muhammad adalah 63 tahun, wahyu pertama diterima saat umur beliau 40 tahun. Jadi selama 23 tahun Muhammad akan melakukan eksperimen tingkat tinggi untuk menghasilkan AlQuran dan nggak boleh salah (kalau salah maka para imam-2 top terdahulu seperti Imam Ali, Umar, Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Syafii, Hanafi, Malik, Ahmad, Ghazali, Tirmidzi, Taimiyah (yang hapal Alquran umur 10 tahun), Jauziyah, dll yang dikenal super kritis dan sangat pintar bakal melihat kepalsuan ajaran Muhammad). Padahal selama rentang waktu 23 tahun tsb, beliau disibukkan dengan berbagai peperangan, tekanan-2/intimidasi kaum musyrikin, dakwah-2, bekerja. Kesimpulannya, jika Quran dibuat Muhammad, maka tampaklah banyak faktor kesulitannya yaitu wasting time, losing the values and its correlation one another, uncontrolled, foolish game, dsb. Bagaimana ajarannya bisa memprediksi adanya langit yang pecah seperti mawar merah?

Dr. Rashad Khalifa, seorang ahli biokimia Amerika, untuk menjawab tuduhan2 seperti ini telah mencoba melakukan verifikasi AlQuran dengan metode matematis, yaitu pencocokan ayat-2 AlQuran dengan menghitung jumlah ayat-2, jumlah surah secara struktural dan terinci. Anda bisa mengetes sendiri keaslian alQuran dengan metode yang beliau pakai. Simak di link-2 berikut:

Link2 terkait:

http://www.submission.org/miracle/proof.html
http://www.submission.org/math.html
http://www.submission.org/math-ap1.html
http://www.submission.org/math-part2.html
http://www.submission.org/AP02.htm
http://www.submission.org/tampering.html

Saya sendiri tidak perlu mengetes apa yang beliau lakukan karena saya sudah percaya AlQuran adalah benar. Bagi anda yang ngotot belum juga percaya, silahkan anda sendiri obrak-abrik alQuran dengan metode yang dipakai oleh Dr. Rashad Khalifa. :)


To Athan:

Saya sudah baca email dari anda, bagaimanapun adalah hak saya untuk bertahan terhadap maksud ayat tsb karena pengertian disana sudah jelas/yakin sesuai kejadian yang terjadi. Ayat yang saya tulis diatas adalah sesuatu yang apa adanya (harap baca seluruh kisahnya/pasal ayatnya, jangan sepotong-potong dari awal hingga akhir, kalau sepotong-potong maka jadilah sesuai penafsiran anda). Sehingga forum tidak mempunyai anggapan tertentu terhadap bantahan opini anda yg belum tentu/tidak benar.
pilihan 1:
tidak menggunakan cara manusiawi seperti pernyataanmu awalnya (yang pasti kacau, sebab akan self proclaim berkali2).

pilihan 2:
mau tidak mau, kamu harus memberi pertanggungjawabanmu secara manusiawi, sebab kamu dan saya sama2 manusia. (toh kamu sudah melakukannya juga)
a. Jawaban/sikap atas keadaan ini sudah saya jawab, antara lain pada counter thd valkyrie diatas. Saya sudah menjawab pertanyaan anda. Silahkan anda lihat posting sebelumnya.

b. Mencoba memahami jalan pikiran Athan:

Ok, jadi karena saya menggunakan relativitas einstein untuk menguji ayat AlQuran, seharusnya saya juga menggunakan hukum yang sama untuk menguji keaslian AlQuran. So, saya rasa ini yang anda permasalahkan.

Ok guys, simpan dulu pertanyaan anda karena:

1. Saya nggak ngerti sisi-2 teori yang anda ajukan. Perlu waktu u/ mempelajarinya. Jadi tidak ada jawaban saat ini thd hal tsb.

2. Saya mempermasalahkan kevaliditasan data yang diajukan. Pada posting saya sebelumnya, saya menanyakan apakah semua variabel/besaran sudah dimasukkan? Anda toh juga nggak bisa menjawab.

3. Teori ini gagal mengakomodir fakta sebenarnya, yaitu pada kata trance-like states, dimana penguji menafsirkan sebagai kesurupan, padahal ada kata like disana, yang berarti seperti kesurupan atau gemetaran. Jadi bagaimana penggunaan teori seperti ini dapat lolos uji kualifikasi?

4. Karena baru sekedar pembuktian teori, berarti hasil asumsi diatas belum final...

5. Kami sudah puas, tercukupi dan sangat pede (intern determination) dengan tradisi dalam islam yang dimulai sejak era sahabat dan sahabat-sahabat, turun-temurun yaitu adanya tafsir, takwil dan metodologi periwayatan sehingga tidak memerlukan ilmu lain untuk mengetes AlQuran atau Muhammad lagi. All have been fully supported and satisfied by itself for explaination of morality aspects, divinity concepts, islamic law, etc (softcore point). See Dr. Rashad Khalifa calibration above ...

Malah kalau ada agama-agama lain yang melakukan tes-tes tertentu terhadap agamanya sendiri dan agama lain (melakukan komparasi) berarti ini menunjukkan agama tersebut tidak yakin (meragukan) dengan ajaran agamanya sendiri. Apakah tidak terasa kurang ajar bahwa ada orang yang mengetes agamanya sendiri? Karena seharusnya, agama tsb diimani, bukan dites, yang berarti tidak percaya sama firman Tuhannya sendiri? Nah, kalaulah ada agama yang nggak perlu dites maka agama tsb berarti valid dengan sendirinya, yaitu ISLAM SEBAGAI WAHYU TERAKHIR (THE COMPLETE GUIDE). BEST ISLAM! Think about it!!


Konteks Dusta dalam Islam:

Harap catat: Inkonsistensi <> Toleransi, Inkonsistensi != Toleransi

"Dasar pemikiran (the vision):"

1. Kehidupan didunia harus tetap berlangsung karena Allah berkehendak agar dapat menguji siapa yang beriman dan siapa yang pura-2 saja. Coba perhatikan ayat dibawah:

"Sebenarnya segala urusan itu adalah kepunyaan Allah. Maka tidakkah orang-orang yang beriman itu mengetahui bahwa seandainya Allah menghendaki (semua manusia beriman), tentu Allah memberi petunjuk kepada manusia semuanya". (QS. Ar Ra'd:31 )

"Dan sesungguhnya telah diperolok-olokkan beberapa rasul sebelum kamu, maka Aku beri tangguh kepada orang-orang kafir itu kemudian Aku binasakan mereka. Alangkah hebatnya siksaan-Ku itu!" (QS. Ar Ra'd:32 )

"Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya ?" (QS. Yunus:10 )


Perhatikan ayat diatas bahwa seandainya Allah mau, semua manusia akan dibuat beriman. Akan tetapi jika ini terjadi dan dilakukan oleh Allah, maka gagallah proses test case untuk menguji siapa yang benar-benar beriman dan siapa yang pura-pura beriman dan membangkang.

2. Karena Allah 'tidak' bermaksud menyempurnakan proses kehidupan didunia, maka konsekuensinya Allah mentolerir kondisi-kondisi sangat mendesak/sangat darurat/sulit tertolong lagi, agar kehidupan tetap berjalan/berproses secara alamiah dan bukan disempurnakan begitu saja (bukan dipaksakan dari sisi Allah).

Ok, mari perhatikan poin-poin berikut secara teliti. Menurut pengertian yang saya pahami, dusta 'diperbolehkan' dalam islam yaitu jika terdapat perkara berikut:

1. Orang Islam yang sedang berusaha mendamaikan dua orang atau dua golongan yang bertentangan/bermusuhan/bersengketa hebat (dengan tidak mengatakan yang sebenarnya, tapi yang baik-baik saja meski kebaikan itu belum tentu pernah dilakukan).

2. Orang Islam yang beristri dua atau lebih untuk mendapatkan kerelaan (keridhaan) hati mereka semua/merukunkan misal pertengkaran/percekcokan diantara mereka dan nggak ada yang mau ngalah dan nggak ada habis-habisnya dan dikhawatirkan membawa banyak masalah-masalah lain terbengkalai dan terlihat permusuhan semakin meruncing.

3. Orang Islam yang sedang berusaha untuk kemashalatan (kebaikan) dalam peperangan membela agama Islam dimana kekuatan musuh sangatlah berbahaya (sangat-sangat unggul) sehingga dalam perhitungan orang Islam, bisa memusnahkan pasukan Islam sehingga tipu-daya diperbolehkan. Karena Allah SWT adalah Tuhannya umat Islam dan semua mahkluk sehingga tidak mungkin jika umat Islam tidak diberi cara-cara manusia untuk mengatasinya (yaitu Allah membalas tipu-daya mereka/keganasan orang kafir tersebut, dengan tipu-daya juga, QS. Ar Ra'd:33 ).

Mungkin ada yang menyanggah, lho kenapa Allah SWT tidak turun tangan sendiri untuk membasmi musuh tsb sehingga 'terpaksa harus mengijinkan kebohongan'? Ya jelas donk, jika Allah mau, semua orang jahat dibasmi sejak jaman dahulu kala. Akan tetapi Allah menghendaki agar kehidupan berproses secara alamiah sehingga test case iman terhadap manusia tetap terjaga sampai kiamat tiba. Dan secara alamiah pula bahwa ajaran Islam tetap/akan tersebar dimuka bumi tanpa 'melibatkan' campur tangan Allah 'secara langsung'.

Sanggahan kedua, khan bisa berdoa? Ya, berdoa sih berdoa. Namun tidak semua doa dapat dikabulkan saat kita butuh, langsung dikabulkan saat itu juga. Kalau cara seperti ini, semua orang Islam juga bisa kaya semua sejak dulu, bahkan tanpa bekerja.

Ok, lanjut. Dusta diatas bahkan bisa berubah wajib hukumnya jika menghadapi bahaya tingkat tinggi/kritis misal mau dibunuh, diperkosa, atau dimurtadkan sementara pihak Islam yang terancam dalam kondisi lemah fisiknya atau mungkin kalau tidak berdusta bakal orang lain yang kena getahnya misal keluarganya akan dibunuh atau diperkosa juga.

Namun dusta diatas haruslah dibatasi sampai dimana dianggap perlu dan mendesak saja. Cara mengukurnya adalah hendaknya bertanya pada hati nurani karena hati nurani tidak mungkin dibohongi. Dan semua niat harus dikembalikan kepada Allah saja. Allah Maha Tahu kita jujur atau tidak niat kita.

Akan tetapi jikalau bisa, hendaknya membuat kata-2 pengalihan sehingga dusta seperti diatas dapatlah dihindari.

Dusta diatas adalah sebagai bentuk-2 pemaafan/toleransi dari Allah SWT, adapun jika tidak memenuhi syarat-2/konteks diatas maka Allah akan menganggapnya sebagai sebuah dosa. Jelas khan? Think it yourself! All is for your merit, o mankind..


to Mr_GEJROT:

Tentang sifat-sifat Allah bukanlah Allah tidak konsisten/saling bertentangan akan tetapi Allah mempunyai multi sifat. Bukankah kalian juga demikian, kalian punya sifat pemarah dan punya sifat penyantun..

Akan tetapi semua sifat seperti itu kadarnya adalah Maha bagi Allah, misal Maha Penyantun bagi orang yang taat dan beriman, akan tetapi juga Maha Penyiksa bagi yang menyekutukannya dan tidak beriman/berislam. So, it's clear... Jangan anggap enteng ama Allah, Allah sesungguhnya sangat benci bagi orang-orang yang menyekutukannya...
Ente pernah mengamati benda lewat teropong atau mikroskop belum? Ada suatu obyek yang warna perpendarannya dapat berubah2 karena polarisasi lensanya diubah2? Kalau berubah tergantung lensa lalu bagaimana ente mau yakin warna apa sebenarnya obyek tersebut. Ingat ya claim ente hanya mencocokkan dengan warna berdasarkan pengamatan lensa, bukan penglihatan mata telanjang.
Direct measurement of discernible features in the Hubble Space Telescope (HST) imagery has enabled a self-consistent determination to be made of the effective conic constant of HST images taken with planetary camera 6 (PC-6) of the wide field and planetary camera. Before being corrected for the contribution from PC-6, the conic constant is -1.01429 +/- 0.0002. The correction for PC-6 is less accurately determined but probably lies between -0.0002 and 0.0004. As a result the HST optics are characterized best by a conic constant of -1.0140 +/-0.0003 as obtained from direct image measurements.

Berdasarkan data diatas tingkat kesalahan (error correction/fault tolerance) teleskop Hubble hanya sebesar -0.0002 - 0.0004. So, tingkat kevaliditasan data adalah cukup reliabel. Artinya, jika gambar tersebut tidak mengalami diotak-atik, maka itu adalah mewakili kenyataan sebenarnya. Meski ada juga satu dua skeptikis yang menolak hasil kerja (tidak mempercayai) teleskop Hubble, asumsi saya, para peneliti HST cukup jujur untuk tidak menampilkan gambar bohong-bohongan. Jika ali5196 di threadnya mengatakan ada false color, itu menurut saya hanya untuk mempertajam gambar dan menghilangkan noise, namun substansinya tetap tidak berubah. Mereka tentu tidak akan merusak reputasi mereka sendiri dengan mengerjakan hal ****. Tidak serius kerja itu namanya.


To Mr_GEJROT dan Athan juga:

Percaya atau tidak percaya, maka ayat dibawah cocok untuk menjawab postingan anda sebelumnya:

"Itu adalah sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Allah". (QS. 18:17 )

Bahwa sains berkembang adalah benar. Akan tetapi fakta yang tampak adalah sudah merupakan sebagian tanda-tanda kebesaran Allah. Ok? Santai bro...

Bagaimana dengan ayat berikut (bandingkan dengan 'ramalannya' Lia Eden atau Nostradamus bisa nggak seperti AlQuran):

"Pergilah kamu mendapatkan naungan yang mempunyai tiga cabang/kolom .. melontarkan bunga api sebesar dan setinggi istana seolah-olah ia iringan unta yang kuning." (QS. 77:30-33 )

Apakah yang mempunyai tiga cabang di alam semesta? Ya, benar. Dialah planet Saturnus (dengan tiga sabuk/lapisan cincinnya). 'Ramalan saya' nanti menjelang dooms day, orang-2 berharap sekiranya dapat lari berlindung (mengungsi) ke planet Saturnus untuk menghindari kegemparan hari kiamat (kegoncangan bumi dan tabrakan super big meteor atau sumber panas matahari yang menghantam planet bumi dalam gelombang besar). Is it really true? Times will come... (pernah lihat film terminator 2? dimana disatu sesi film kesalahan yang dilakukan ilmuwan cyberdine akan membawa kehancuran dunia, nah penampakan seperti itulah kira-kira ya, hari kiamat datang?)


"(Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran - lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya." (QS. 21:104 )


Berikut kutipan saya yang terdahulu:
Fenomena yang sering terjadi juga adalah jika suatu kejadian di alam sesuai dengan ayat AlQuran, maka orang bilang bahwa Islam hanyalah pro-claim, hanya mengekor orang barat, tidak menemukannya sendiri, hanya mengaku-aku, dsb. Pikiran yang aneh. Orang Islam yang menemukan atau tidak itu hanya relatifitas dalam kehidupan dan nggak bisa dijadikan sebagai sebuah premis. Yang betul seharusnya kan adalah lho koq bisa cocok ya? Khan itu toh yang seharusnya dipikirkan. Kalau umat Islam yang menemukan/menyatakannya sendiri disebut self proclaim, jika umat lain yang menemukannya disebut self proclaim juga. Ini maksud kalian bagaimana sih sebenarnya?

Bagi kami karena islam adalah suatu ajaran deduksi (karena sudah terekam di Lauhul Mahfuzh sebelum kejadian didunia tercipta) dan bukan induksi, maka kami meyakini bahwa setiap kejadian sudah disebut dalam AlQuran, dan jika suatu kejadian bertepatan dengan nilai alQuran maka tidak mengherankan bagi kami, karena memang sudah termaktub dalam Quran. Akan tetapi bukti tsb akan semakin mempertebal keyakinan kami.
AlQuran diciptakan sebagiannya dengan bahasa-bahasa kiasan, disamping untuk menghemat ruang kitab, bahasa-bahasa kiasan ini bermakna sebagai batu ujian bagi tiap manusia dan nilai-2nya dapat dimanfaatkan untuk lebih dari satu hal/persoalan (jadi tidak strict). Karena itu tidaklah AlQuran menyebut kejadian di alam semesta SECARA TERANG-TERANGAN, namun dikiaskan untuk menyebut suatu peristiwa di masa depan (misal ditemukannya langit yang pecah bagai bunga mawar) atau mungkin peristiwa-peristiwa lain yang cocok, agar dengan bahasa kiasan ini dapat diketahui siapa yang beriman dan siapa yang selalu menentang:

"Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?." Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik, (QS. 2:26 )

Ok, netters contoh dibawah adalah salah satu contoh bahwa Islam bukanlah mencocok-cocokkan dengan sains seperti yang anda duga, akan tetapi sainslah yang cocok dengan AlQuran, karena AlQuran bersifat deduksi (termasuk meliputi segala sains murni).

a. Umur alam semesta:

Quote: Mohamed Asadi dalam bukunya The Grand Unifying Theory of Everything mengatakan bahwa umur alam semesta, berdasarkan penyelidikannya terhadap bintang-bintang tertua, adalah antara 17 sampai 20 miliar tahun. Sedangkan Profesor Jean Claude Batelere dari College de France menyatakan bahwa umur alam semesta kira-kira 18 miliar tahun.

Al Quran, 1900 tahun lalu (610-an AD) telah menyebut bahwa umur alam semesta adalah sekitar 18,26 miliar tahun, berarti data ini mendahului sains dong :) . Ok, hasil otak-atik-gatuk/kompiling, mari kita buktikan apakah sains mengikuti AlQuran atau tidak:

"Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadaNya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu." (QS. 32:5 )

"Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun." (QS. 70:4 )

"dan (malaikat-malaikat) yang terbang dengan kencangnya." (QS. 77:2 )



Kita ambil beberapa asumsi:

Allah SWT (titik acuan) = obyek diam

Malaikat = obyek bergerak cepat

Manusia = obyek bergerak lambat ~ekivalen~ obyek diam (observer/follower).


Kita konversikan waktu relatif alam semesta:

1 tahun manusia = 365,2422 hari bumi

1 hari di langit (disisi Allah) = 50.000 tahun = 50.000 x 365,2422 = 18.262.110 hari bumi (waktu tempuh malaikat untuk mencapai langit, ini adalah waktu Allah/obyek diam vs waktu malaikat/obyek bergerak cepat)

Teori einstein tentang special relativity mengatakan bahwa a faster moving object appears to experience slower time (fast moving clocks run slower). Artinya obyek yang bergerak cepat akan mengalami waktu tempuh yang lebih singkat daripada obyek yang bergerak lambat. Karena itu obyek bergerak ini harus dikonversikan sebagai 'obyek diam' (ke obyek yang lebih lambat), yaitu dijadikan sebuah konstanta, yaitu konstanta pengali/bilangan penghubung.

Waktu tempuh malaikat ini kita gunakan sebagai faktor pengali untuk 'memperkirakan' waktu yang sebenarnya (waktu Allah/obyek diam vs waktu manusia/obyek bergerak lambat/'obyek diam'), yaitu :

Jika 1 hari di langit (disisi Allah) = 1000 tahun dibumi,

maka 1 hari langit = 1000 x 18.262.110 = 18.262.110.000 tahun atau 18,26 miliar tahun dibumi.

Rumus diatas dapat dibolak-balik misal:

1 hari dilangit = 1000 tahun = 1000 x 365,2422 = 365242,2 hari bumi (gunakan sebagai faktor pengali, yaitu waktu tempuh malaikat menuju langit/obyek bergerak cepat)

1 hari langit = 50.000 tahun = 50.000 x 365242,2 = 18.262.110.000 tahun di bumi (waktu obyek diam vs waktu obyek bergerak lambat/'obyek diam').


Dengan demikian, umur alam semesta relatif adalah 18,26 miliar tahun. Hasilnya hampir sama dengan perhitungan Profesor Jean Claude Batelere dari College de France tersebut di atas.

NASA memperkirakan umur alam semesta antara 12-18 miliar tahun berdasarkan pengukuran seberapa cepat alam semesta kita ini ekspansi setelah terjadinya "Dentuman Besar".

Asumsi diatas sangat bersesuaian dengan ayat dibawah:

"Kami lebih mengetahui apa yang mereka katakan, ketika berkata orang yang paling lurus jalannya di antara mereka: "Kamu tidak berdiam (di dunia), melainkan hanyalah sehari saja." (QS. 20:47 )

Yang artinya 1 hari disisi Allah akan tetapi bermilyar-milyar tahun disisi manusia. THE VALUES OF QURAN IS PROVED..!


Kalau begitu berapa umur bumi?

"Dan sesungguhnya telah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, dan Kami sedikitpun tidak ditimpa keletihan." (QS. 50:38 )

"Katakanlah: "Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagiNya? (Yang bersifat) demikian itu adalah Rabb semesta alam." (QS. 41:9 )


Jadi penciptaan langit dan bumi = 6 masa, dan bumi selama 2 masa, berarti penciptaan bumi = 1/3 penciptaan alam semesta.

Jika mengacu ke angka-angka diatas maka penciptaan alam semesta sekitar 12-18 miliar tahun. Maka umur bumi adalah seharusnya 1/3 nya, yaitu 4-6 miliar tahun. Ok, kurang lebih demikian. Silahkan dicek ke berbagai literatur apakah benar umur relatif bumi sekitar 4-6 miliar tahun jika umur alam semesta 12-18 tahun.


b. Kecepatan malaikat bergerak:

Rasulullah SAW bersabda: "Malaikat diciptakan (Allah) dari cahaya, jin diciptakan dari api yang menyala sedang Adam diciptakan dari sesuatu yang disifatkan kepada kamu". (HR. Muslim)

"Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun". (QS. 70:4 )

Dari ayat diatas terlihat bahwa malaikat mengalami waktu naik/tempuh yang relatif singkat terhadap waktu manusia.

So, berapakah kecepatan bergerak malaikat sebenarnya (kita hitung secara matematis)?

Hipotesis: Jika malaikat adalah dibuat dari cahaya, maka seharusnya kecepatan malaikat bergerak (di ruang hampa) = kecepatan cahaya bergerak (di ruang hampa).

Sebagaimana kita tahu rumus fisika dasar untuk menghitung adanya gerak lurus (bebas hambatan/top speed/percepatan = 0) meliputi besaran kecepatan, waktu dan jarak adalah sbb:

s = v X t

dimana:

s = jarak

v = kecepatan

t = waktu

Karena kita menghitung juga hal-hal lain seperti sudut perbandingan/relativitas yang terjadi sudut pandang antara dua obyek, yaitu antara obyek bergerak cepat terhadap obyek bergerak lambat dan obyek bergerak cepat terhadap obyek bergerak cepat itu sendiri, maka rumus diatas dapat diturunkan menjadi rumus yang sesuai, yang dinamakan special relativity.

Teori einstein tentang special relativity mengatakan a faster moving object appears to experience slower time (fast moving clocks run slower). Artinya obyek yang bergerak cepat akan mengalami waktu tempuh yang lebih singkat daripada obyek yang bergerak lambat. Ok, karena teori ini mendukung asumsi saya diatas, maka kita uji obyek malaikat dengan teori ini:

Rumusnya sbb:


@t = @t0 / \/(1 - (v"/c") , -----------> \/ = diakarkan

@t0 = waktu awal/acuan (waktu obyek bergerak/obyek yang diamati terhadap obyek bergerak itu sendiri) = 1 hari
@t = waktu akhir (waktu obyek bergerak/obyek yang diamati terhadap obyek 'diam'/observer/pengamat)
= 50.000 tahun x 12 bulan x 27.321661 hari

v = kecepatan malaikat ?
c = kecepatan cahaya di ruang hampa = 299792.458 km/detik
v" = v dikuadratkan
c" = c dikuadratkan
@t0" = @t0 dikuadratkan
@t" = @t dikuadratkan

NASA menggunakan sidereal system untuk menjelaskan posisi 'sebenarnya' peredaran benda-benda dilangit relatif (jika mengabaikan adanya pengaruh gaya gravitasi matahari dan bumi/bebas hambatan/kecepatan maksimum) terhadap bintang jauh (satu titik tetap di angkasa) dimana 1 bulan dihitung menurut sidereal system = 27.321661 hari dan bukan 29.53059 hari (sinodic system/sistem matahari).


maka nilai v dapat di cari sbb =

v = c \/ 1 - ( @t0" / @t" ) , -----------> \/ = diakarkan

v = c \/ 1 - ( 1" / (50.000 x 12 x 27.321661)")

v = c x 0.9999999999999981

v = 299792.458 x 0.9999999999999981

v = 299792.4579999994 km/detik

Terbukti bahwa kecepatan malaikat bergerak = kecepatan cahaya.

Nah, buat Mr_GEJROT dan Athan semoga anda puas. Nah kalian, apa masih kelihatan Quran dicocok-cocokan dengan sains ? :)

"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?" (QS. 55:38 )


Kemudian akan ada pertanyaan: Apakah hasil perhitungan diatas sudah final untuk menunjukkan suatu fakta sebenarnya?

Jawaban saya adalah:

"Itu adalah sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Allah". (QS. 18:17 )

"Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir." (QS. Az Zumar:42 )

"Hai bangsa jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan (authority/ijin Allah/sains)." (QS. 55:33 )

"Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)" (QS. 6:59 )



Equivalency of matters in Quran
http://www.islamawareness.net/Miq/stat.html

Tambahan:

c. Kesesuaian lain, alam semesta masih mengembang:

1900 tahun lalu (600-an M) Quran mengatakan seperti ini (translated into english):

[Koran: 51:47]
YUSUFALI (1934): With power and skill did We construct the Firmament: for it is We Who create the vastness of pace.
PICKTHAL (1936): We have built the heaven with might, and We it is Who make the vast extent (thereof).
SHAKIR (1989): And the heaven, We raised it high with power, and most surely We are the makers of things ample.
RASHAD KHALIFA (1982 ?, 1997-?):We constructed the sky with our hands, and we will continue to expand it.

Bandingkan dengan keterangan berikut:

"Astronom Amerika Serikat bernama Edwin Hubble, pada tahun 1929 M mempublikasikan salah satu kertas kerja yang menyatakan bahwa galaksi-galaksi bergerak menjauhi kita sebanding dengan jarak galaksi dengan kita. Pernyataan ini dikenal sebagai hukum Hubble yang ditulis sebagai berikut : v = Hor dengan Ho : suatu konstanta yang disebut konstanta Hubble. Jarak antara benda-benda langit makin lama makin jauh satu dengan yang lainnya. Pengamat di bumi melihat bahwa semua benda langit bergerak menjauhi bumi."

Sains memang terus berkembang. Akan tetapi pada akhirnya sains akan menjabarkan apa yang sebenarnya terdapat dalam Quran (karena sifat Quran yang sebagiannya adalah ayat-ayat kiasan untuk mengungkapkan kejadian di masa depan dan supaya test case tetap terjaga, siapa yang mau beriman dan siapa yang menolak, sehingga seringkali AlQuran tidak serta merta menyebutkan arti sebenarnya secara gamblang)...

To netters: Masih nyangkal juga Islam Adalah Jalan Yang Lurus?? Apalagi yang mau disangkal? Udahlah mari masuk Islam saja. It's best choice for you ... :)
Valkyrie
Posts: 707
Joined: Thu Sep 28, 2006 9:59 am

Post by Valkyrie »

Kalau bisa membuat penyesatan memang benar, akan tetapi untuk membuat masterpiece seperti Zabur, Taurat, Injil, AlQuran adalah tidak mungkin. Mengapa?
menurut hematku (dan dapat dipertanggungjawabkan), Islam adalah bentuk penyesatan paling berhasil yang dilakukan oleh iblis. sebenarnya buktinya adalah banyaknya pelanggaran2 terhadap kitab2 terdahulunya (pelanggaran sejenis juga ditemukan dalam kitab mormonism, Chldren of God, dll) , tetapi supaya fokus, aku nggak akan terlalu mengangkat hal ini.
Kamu harus ingat, manusia disebut mahkluk yang paling sempurna diantara mahkluk lain (menurut versi/pandangan Allah) adalah karena manusia dilengkapi kesempurnaan akal dan berkehendak bebas. Bahkan malaikat dan setanpun masih kalah akalnya dibanding manusia.
Complex argument.

aku tidak pernah menyepakati bahwa Iblis lebih **** dari manusia. agamamulah yang bilang begitu, tetapi agamaku tidak. dan kenyataanya, penyesatan di dunia ini sangat banyak, buktinya menurut agamamu adalah banyaknya orang2 yang tidak beragama Islam dan banyaknya agama2 Islam palsu seperti Ahmadiyah (walau demikian umat islam juga masih kesulitan menghadapi Islam2 palsu tersebut sampai2 cara yang digunakan adalah kekerasan---> apakah umat moslem se-desperate itu untuk sekedar menyanggah Islam2 palsu). dengan demikian, jelas bahwa dalam hal penyesatan, Iblis justru sangat pintar (di agamaku sampai mendapat gelar "Bapa segala dusta")

jadi kamu jangan buat argumen seolah2 aku dari awalnya juga berpikiran sama.
Kembali ke Muhammad, saya yakin sejenius-jeniusnya Muhammad, dia tidak akan bisa menyusun (mengkopi paste) karya dengan baik. Umur Muhammad adalah 63 tahun, wahyu pertama diterima saat umur beliau 40 tahun. Jadi selama 23 tahun Muhammad akan melakukan eksperimen tingkat tinggi untuk menghasilkan AlQuran dan nggak boleh salah (kalau salah maka para imam-2 top terdahulu seperti Imam Ali, Umar, Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Syafii, Hanafi, Malik, Ahmad, Ghazali, Tirmidzi, Taimiyah (yang hapal Alquran umur 10 tahun), Jauziyah, dll yang dikenal super kritis dan sangat pintar bakal melihat kepalsuan ajaran Muhammad). Padahal selama rentang waktu 23 tahun tsb, beliau disibukkan dengan berbagai peperangan, tekanan-2/intimidasi kaum musyrikin, dakwah-2, bekerja. Kesimpulannya, jika Quran dibuat Muhammad, maka tampaklah banyak faktor kesulitannya yaitu wasting time, losing the values and its correlation one another, uncontrolled, foolish game, dsb.
justru hal seperti losing time, foolish game, ets inilah yang selalu terlihat dalam Alquran.

pemikir2 di atas adalah pemikir moslem, mereka mungkin saja sangat Kritis dalam hal2 tertentu, namun mereka tidak tentu kritis terhadap agamanya sendiri.

salah satu yang kritis adalah seorang sahabat Muhammad yang akhirnya mengkhianati Muhammad. caranya adalaah meminta muhamamd untuk mengubah isi ALquran dan Muhammadpun mengabulkan permintaan sahabatnya, dari sini dia tahu bahwa ternyata ALquran bukanlah sabda Allah yang berwibawa sebab bisa diganti2 oleh Muhammad.

lalu juga ayat Alquran yang kamu pegang saat ini tidaklah lengkap, sebab sudah dikompilasi oleh Abu Bakar (bahkan Muhamamd tidak menunjuk dia untuk mengkompilasi ALquran). ada bnayak ayat2 yang tdiak dimasukkan ALquran sebab ketidakberesannya yang dinilai oleh Abu Bakar.

pada masa pemerintahan Fatimah sendiri, ada banyak ayat2 Alquran yang terpaksa dibuang karena adanya kontradiksi.

hasilnya sekarang ialah ALquran yang tidak lengkap yang kamu pegang.

masalah lain yang dihadapai Islam adalah tidak adanya otoritas yang dapat menafsirkan atau mengajarkan ALquran secara tidak dapat salah.

karena itu selalu ada silang pendapat anatra pemikir 1 dengan yang lainnya, bahkan sampai tingkat saling bunuh 1 sama lain (contoh Syiah dan Sunni).

dengan demikian, agama yang ditawarkan Islam sendiri mengalami Chaos disebabkan tidak adanya otoritas tersebut sehingga tidak berwibawa (kekacauan tafsir yang tidak terlindungi oleh jaminan pihak yang terotorisasi oleh sebabnnay tidak ada otoritas tersebut).

nah, Islam2 garis keras sendiri seperti Talibvan dan ALqaeda tdiak dapat dipersalahkan, sebab mereka menafsirkan ALquran menurut kehendak mereka. sekalipun MU suatu negara mengutuk tindakan tersebut, namun tidak ada kuasa dalam kutukan tersebut, sebab MU bukanlah lembaga yang otoratif yang terjamin dari kesalahan tafsir.

artinya Islam2 garis keras dapat mengatakan, "MU lah yang salah, yang benar adalah tafsiranku, toh MU sendiri kenyataanya sering salah tafsir, mengapa dalam hal ini mereka bisa benar?"

inilah Fooolish game dan Chaotic yang ditawarkan Oleh Islam yang kamu anggap sempurna dan the best itu.

(perhatikan bahwa aku menganggat permasalahan ajarannya yang tidak memeberikan otorisasi, jangan fokus ke tindakan2 Islam radikalnya)
Bagaimana ajarannya bisa memprediksi adanya langit yang pecah seperti mawar merah?
pembahasan ini lebih cocok masuk topik sains dalam Alquran.

ALquran memang tidak memprediksi warna merah mawar tersebut, sebab di Alquran tertulis 'langit', bukan 'tata surya' atau 'galaksy'. gambar yang kamu tunjukkan adalah gambar sebuah tata surya/ galaksy, bukan langit seperti yang kamu kira (ALquran sebenarnya mengira 'langit' dalam arti atmosfer bumi, hanya itulah arti 'langit' yang berlaku pada arab zaman muhammad maupun zaman sekarang)
Dr. Rashad Khalifa, seorang ahli biokimia Amerika, untuk menjawab tuduhan2 seperti ini telah mencoba melakukan verifikasi AlQuran dengan metode matematis, yaitu pencocokan ayat-2 AlQuran dengan menghitung jumlah ayat-2, jumlah surah secara struktural dan terinci. Anda bisa mengetes sendiri keaslian alQuran dengan metode yang beliau pakai. Simak di link-2 berikut:
ALquran versi aslinya tidak ada penomoran ayat.
Saya sudah baca email dari anda, bagaimanapun adalah hak saya untuk bertahan terhadap maksud ayat tsb karena pengertian disana sudah jelas/yakin sesuai kejadian yang terjadi. Ayat yang saya tulis diatas adalah sesuatu yang apa adanya (harap baca seluruh kisahnya/pasal ayatnya, jangan sepotong-potong dari awal hingga akhir, kalau sepotong-potong maka jadilah sesuai penafsiran anda). Sehingga forum tidak mempunyai anggapan tertentu terhadap bantahan opini anda yg belum tentu/tidak benar.
kalau memang opini Athan, aku, atau seluruh oposisimu salah, tunjukkan di mana kesalahannya sebelum kamu mengatakan apa yang harusnya benar.
a. Jawaban/sikap atas keadaan ini sudah saya jawab, antara lain pada counter thd valkyrie diatas. Saya sudah menjawab pertanyaan anda. Silahkan anda lihat posting sebelumnya.
jawabanmu sebenarnya masih ngambang. namun ternyata kamu sudah mengajukan moral Theology berdasarkan Alquran di entrymu terakhir ini. so berarti kamupun menggunakan cara manusiawi, walaupun dengan dalih berdasarkan ALquran.

verifikasi jika pernyataanku ini salah.
1. Saya nggak ngerti sisi-2 teori yang anda ajukan. Perlu waktu u/ mempelajarinya. Jadi tidak ada jawaban saat ini thd hal tsb.
ok, aku tunggu
2. Saya mempermasalahkan kevaliditasan data yang diajukan. Pada posting saya sebelumnya, saya menanyakan apakah semua variabel/besaran sudah dimasukkan? Anda toh juga nggak bisa menjawab.
nggak ngerti maksudmu yang ini
3. Teori ini gagal mengakomodir fakta sebenarnya, yaitu pada kata trance-like states, dimana penguji menafsirkan sebagai kesurupan, padahal ada kata like disana, yang berarti seperti kesurupan atau gemetaran. Jadi bagaimana penggunaan teori seperti ini dapat lolos uji kualifikasi?
aku tidak ingat ada penguji yang mengatakan kesurupan.
4. Karena baru sekedar pembuktian teori, berarti hasil asumsi diatas belum final...
silahkan tunjukkan di mana letak eksalahan teori tersebut.
5. Kami sudah puas, tercukupi dan sangat pede (intern determination) dengan tradisi dalam islam yang dimulai sejak era sahabat dan sahabat-sahabat, turun-temurun yaitu adanya tafsir, takwil dan metodologi periwayatan sehingga tidak memerlukan ilmu lain untuk mengetes AlQuran atau Muhammad lagi. All have been fully supported and satisfied by itself for explaination of morality aspects, divinity concepts, islamic law, etc (softcore point). See Dr. Rashad Khalifa calibration above ...
boleh2 saja kamu merasa puas. nanti kita akan lihat apakah kamu dapat mempertanggungjawabkan kepuasanmu ini.
Malah kalau ada agama-agama lain yang melakukan tes-tes tertentu terhadap agamanya sendiri dan agama lain (melakukan komparasi) berarti ini menunjukkan agama tersebut tidak yakin (meragukan) dengan ajaran agamanya sendiri.
fallacy 'it doesn't follow'--> kesimpulan kamu buat tanpa melihat alur logikanya (premis2nya).

fallacy yang sama juga dapat kuterapkan seperti ini

malah apabila Agama Islam tidak mau menggunakan cara manusiawi yang dapat dipertanggungjawabkan untuk menguji kebenaran Alquran (diluar caranya sendiri), tampaknya seolah2 umat moslem sebenarnya ketakutan jika sampai melihat kenyataan bahwa ALquran yang mereka agungkan sebenarnya tidak akan tahan uji (penuh kesalahan).
apakah tidak terasa kurang ajar bahwa ada orang yang mengetes agamanya sendiri? Karena seharusnya, agama tsb diimani, bukan dites, yang berarti tidak percaya sama firman Tuhannya sendiri?
ada banyak sekali iman yang palsu, termasuk Lia Eden. menguji kebenaran iman justru merupakan langkah melihat apakah iman yang dianutnya itu benar dan bukan berasal dari nabi palsu.

tentunya, kitab suci yang palsu tidak berasal dari Firman Tuhan, bagikupun termasuk Alquran, sebab ternyata tidak tahan uji.

Dan bukanlah hal yang kurang ajar untuk menghujat Sabda2 palsu, apalagi hanya mempertanyakannya. toh kalianpun juga melakukannya terhadap AHmadiyah dan Lia Eden.
Nah, kalaulah ada agama yang nggak perlu dites maka agama tsb berarti valid dengan sendirinya, yaitu ISLAM SEBAGAI WAHYU TERAKHIR (THE COMPLETE GUIDE). BEST ISLAM! Think about it!!
Jangan lupa prinsip asli mendahului palsu.

untuk menguji yang belakangan, harus dipakai yang mendahuluinya. tentunya ini akan melenceng dari topik, tapi intinya memang Alquran tidak akan tahan uji dari kitab2 pendahulunya (sesuai pernyataanmu untuk tidak menggunakan sumber2 lain untuk menguji kebenaran Alquran walaupun berasal dari Allah)

prinsip "agama terakhir" yang kamu samakan dengan teknologi sudah kubantah dengan adanya Lia Eden dan Ahmadiyah yang merupakan agama paling terakhir (di mana menurutmu agama terakhir adalah agama yang paling sempurna)---> so mestinya Lia Eden dan Ahmadiyahlah is the best, bukan Islam yang lebih tua.

konsisten dnegan cara pikirmu: baik Lia Eden, Ahmadiyah, maupun Mornmonism etc (yang usianya jauh lebih baru dari Islam) barangkali tidak perlu ditest sebab sudah valid dengan sendirinya.

lantas kenapa kamu tidak emnganut agama baru tersebut?
Harap catat: Inkonsistensi <> Toleransi, Inkonsistensi != Toleransi
aku nggak nangkap makna bahasamu ini.
Ok, mari perhatikan poin-poin berikut secara teliti. Menurut pengertian yang saya pahami, dusta 'diperbolehkan' dalam islam yaitu jika terdapat perkara berikut:

1. Orang Islam yang sedang berusaha mendamaikan dua orang atau dua golongan yang bertentangan/bermusuhan/bersengketa hebat (dengan tidak mengatakan yang sebenarnya, tapi yang baik-baik saja meski kebaikan itu belum tentu pernah dilakukan).

2. Orang Islam yang beristri dua atau lebih untuk mendapatkan kerelaan (keridhaan) hati mereka semua/merukunkan misal pertengkaran/percekcokan diantara mereka dan nggak ada yang mau ngalah dan nggak ada habis-habisnya dan dikhawatirkan membawa banyak masalah-masalah lain terbengkalai dan terlihat permusuhan semakin meruncing.

3. Orang Islam yang sedang berusaha untuk kemashalatan (kebaikan) dalam peperangan membela agama Islam dimana kekuatan musuh sangatlah berbahaya (sangat-sangat unggul) sehingga dalam perhitungan orang Islam, bisa memusnahkan pasukan Islam sehingga tipu-daya diperbolehkan. Karena Allah SWT adalah Tuhannya umat Islam dan semua mahkluk sehingga tidak mungkin jika umat Islam tidak diberi cara-cara manusia untuk mengatasinya (yaitu Allah membalas tipu-daya mereka/keganasan orang kafir tersebut, dengan tipu-daya juga, QS. Ar Ra'd:33 ).

Ok, lanjut. Dusta diatas bahkan bisa berubah wajib hukumnya jika menghadapi bahaya tingkat tinggi/kritis misal mau dibunuh, diperkosa, atau dimurtadkan sementara pihak Islam yang terancam dalam kondisi lemah fisiknya atau mungkin kalau tidak berdusta bakal orang lain yang kena getahnya misal keluarganya akan dibunuh atau diperkosa juga.
dengan demikian jelas bahwa ternyata Allah yang ditawarkan Islam menginjikan kebohongan (walaupun bohong putih).

so Allah semacam ini sudah melanggar ke-Maha Benaran-Nya dengan emngijinkan bahkan menyuruh umatNya berbohong dalam situasi tertentu.

dengan demikian, Allah yang ditawarkan Islam bukanlah Allah Yang MAha Benar.

mungkin lebih cocok, "Allah yang Benar dalam banyak hal, tetapi tidak benar kalau umatnya kepepet"
Dusta diatas adalah sebagai bentuk-2 pemaafan/toleransi dari Allah SWT, adapun jika tidak memenuhi syarat-2/konteks diatas maka Allah akan menganggapnya sebagai sebuah dosa. Jelas khan? Think it yourself! All is for your merit, o mankind..
aku mau konfirmasi dulu: semua pernyataanmu tersebut kata ALquran atau katamu sendiri?
Last edited by Valkyrie on Wed Nov 15, 2006 9:15 am, edited 2 times in total.
Athan
Posts: 967
Joined: Mon Jul 03, 2006 10:40 am

Post by Athan »

Moslem wrote:
To Athan:

Saya sudah baca email dari anda, bagaimanapun adalah hak saya untuk bertahan terhadap maksud ayat tsb karena pengertian disana sudah jelas/yakin sesuai kejadian yang terjadi. Ayat yang saya tulis diatas adalah sesuatu yang apa adanya (harap baca seluruh kisahnya/pasal ayatnya, jangan sepotong-potong dari awal hingga akhir, kalau sepotong-potong maka jadilah sesuai penafsiran anda). Sehingga forum tidak mempunyai anggapan tertentu terhadap bantahan opini anda yg belum tentu/tidak benar.


Bukan penafsiran saya! Sadarkah anda dalam ajaran kami hanya Magisterium Gereja Katolik lah yang punya hak untuk menafsirkan ayat Kitab Suci dengan tidak bisa salah!

Dan karena selama ini Gereja selalu mengajarkan secara tidak dapat salah bahwa bohong itu berlawanan dengan Allah yang adalah kebenaran (St. Thomas menjelaskan alasannya secara bagus di Summa Theologica) dan bahwa kebohongan itu selalu adalah dosa (juga dijelaskan St. Thomas di Summa Theologica, maka penafsiran apapun yang berlawanan dengan ajaran-ajaran tersebut adalah penfasiran pribadi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan (2Pet 1:20)

Di sisi lain anda tidak memiliki niat yang baik untuk memahami proses bagaimana penafsiran ayat tersebut dilakukan! Anda hanya mengejar hasil! Bagaimana mungkin anda mengatakan anda yang paling benar dibandingkan Magisterium gereja kami :lol: Self Proclaim lagi! Sana baca! Saya sudah PM anda lagi untuk menjelaskan MENGAPA SAYA YAKIN ANDA MEMANG BENAR2 TIDAK BISA MEMBACA!

Moslem wrote:
a. Jawaban/sikap atas keadaan ini sudah saya jawab, antara lain pada counter thd valkyrie diatas. Saya sudah menjawab pertanyaan anda. Silahkan anda lihat posting sebelumnya.

b. Mencoba memahami jalan pikiran Athan:

Ok, jadi karena saya menggunakan relativitas einstein untuk menguji ayat AlQuran, seharusnya saya juga menggunakan hukum yang sama untuk menguji keaslian AlQuran. So, saya rasa ini yang anda permasalahkan.

Ok guys, simpan dulu pertanyaan anda karena:

1. Saya nggak ngerti sisi-2 teori yang anda ajukan. Perlu waktu u/ mempelajarinya. Jadi tidak ada jawaban saat ini thd hal tsb.

2. Saya mempermasalahkan kevaliditasan data yang diajukan. Pada posting saya sebelumnya, saya menanyakan apakah semua variabel/besaran sudah dimasukkan? Anda toh juga nggak bisa menjawab.

3. Teori ini gagal mengakomodir fakta sebenarnya, yaitu pada kata trance-like states, dimana penguji menafsirkan sebagai kesurupan, padahal ada kata like disana, yang berarti seperti kesurupan atau gemetaran. Jadi bagaimana penggunaan teori seperti ini dapat lolos uji kualifikasi?

4. Karena baru sekedar pembuktian teori, berarti hasil asumsi diatas belum final...

5. Kami sudah puas, tercukupi dan sangat pede (intern determination) dengan tradisi dalam islam yang dimulai sejak era sahabat dan sahabat-sahabat, turun-temurun yaitu adanya tafsir, takwil dan metodologi periwayatan sehingga tidak memerlukan ilmu lain untuk mengetes AlQuran atau Muhammad lagi. All have been fully supported and satisfied by itself for explaination of morality aspects, divinity concepts, islamic law, etc (softcore point). See Dr. Rashad Khalifa calibration above ...

Malah kalau ada agama-agama lain yang melakukan tes-tes tertentu terhadap agamanya sendiri dan agama lain (melakukan komparasi) berarti ini menunjukkan agama tersebut tidak yakin (meragukan) dengan ajaran agamanya sendiri. Apakah tidak terasa kurang ajar bahwa ada orang yang mengetes agamanya sendiri? Karena seharusnya, agama tsb diimani, bukan dites, yang berarti tidak percaya sama firman Tuhannya sendiri? Nah, kalaulah ada agama yang nggak perlu dites maka agama tsb berarti valid dengan sendirinya, yaitu ISLAM SEBAGAI WAHYU TERAKHIR (THE COMPLETE GUIDE). BEST ISLAM! Think about it!!


Nah sadarkah anda bahwa memang anda tidak bisa memahami konteks atau maksud tantangan atau pertanggung jawaban pilihan yang kami ajukan! (termasuk moderator). Saya menggunakan Teori Einstein itu karena anda yang memulainya! Begini alurnya Moslem:
Saya mencoba membedah islam dengan menggunakan Teologi Moral, namun di sisi lain anda mengatakan bahwa cara yang saya gunakan tidak bisa dipertanggung jawabkan karena itu ilmu manusia, namun setelah saya meilihat anda menggunakan sains, maka saya berpikir untuk menggunakan cara anda yaitu dengan menggunakan Sains (Teori Eisntein), namun apa yang saya dapatkan! Anda mengatakan bahwa Teori yang saya gunakan tidak valid, sedangkan anda juga menggunakan Ilmu Astronomi yang lebih tidak valid lagi kepastian kebenarannya! Mengapa saya mengatakan hal itu Teori Einstein menggunakan Past History yang bisa dicek langsung kebenarannya! Sedangkan ilmu astronomi masih memerlukan pembuktian lebih lanjut.

Dari alur ini jelas terlihat:

1. Anda tidak konsisten, mengatakan anda tidak boleh menggunakan ilmu manusia dan menyerang Teologi Moral namun malah menggunakan ilmua manusia! Seperti tanggapan anda juga pada Mr. Gejrot
2. Anda tidak bisa memahami maksud tulisan dari teman2 di sini dan juga saya.
Jd, mulai sekarang saya boleh menggunakan Teologi Moral untuk menunjukkan bahwa islam adalah jalan yang tidak lurus ya! Sepakat ya…………………………….

Di sisilain, Teori Einstein itu tidak hanya mengacu pada rumusan kecepatan cahaya! Jika memang anda mengatakan salah ya bantah tuduhan yang ada, bukan mebngalihkan ke yang lain! Lagian anda sudah baca gak she teorinya??? Neh saya tunjukkan!

Einstein Method Guidelines
The Tools for Measuring Religious Beliefs
Preparing for the Ultimate Discovery


If you are going to build a house, you will need the right tools. And just as important, the tools must be in top notch condition. Without the proper tools, the job is very difficult.

Just as important, the Einstein Method has seven tools (guidelines). This page will reveal these needed guidelines, which will ensure that we are viewing religious beliefs from an objective viewpoint only. Otherwise, the site is simply biased information. The seven guidelines are listed and discussed below:

Guideline #1: Written Code with Prophetic Verses:

The religion must have a written code that actually foretells of future events. Written codes are physical evidence. Here are some examples of religions with written codes.
Religion Holy Book Prophetic
Judaism Old Testament/Oral Tradition Yes
Christianity The Bible Yes
Islam Qur’an & Hadiths Yes
Hinduism Bhagavad-Gita No
Taoism Taoist Tao-Te Ching No
Buddhism Dhamapada No
Nostradamians Nostradamus’ Quatrains Yes

Without a written code, a religion only has beliefs based on oral tradition. Beliefs that are not recorded change with time and are probably not accurate. An example of oral tradition handed down is found in Islam. The Hadiths, believed to be sayings and instruction from the prophet Muhammad were passed down mouth to mouth for up to 200 years. About 840 CE (200 years after Muhammad died), the Hadiths were put into written manuscripts and evaluated by Muslim scholars. At that time, most of the Hadith (about 500,000) were rejected as stories created by Muslims many years after Muhammad had died. But many Hadiths (about 15,000) were accepted as true at that time and were recorded on paper.
Words passed down by mouth will naturally change with time. Most religions have both oral tradition and written documents, such as Islam, Judaism, and Christianity. When the oral tradition is written down, it can be evaluated for prophecy based on the date the documents were written.
In contrast to oral tradition only, recorded words freeze a prophecy in time-space so it can be evaluated using the Einstein Method. Very simply, to verify if a prophecy is true or not requires that the prophetic words be frozen in time before the event occurs.

Another very important issue is to ask, "Can the written words be understood?"

If a prophecy is extremely vague, then is it truly prophetic? Examples of vague prophecy are the prophecies of Nostradamus and the writings of Astrologers. Astrology does portray itself as being prophetic. However, the words are presented in an unclear style. The words written by Nostradamus are very similar to astrological predictions since they are most often given as vague poetry. People who follow and believe in Nostradamus make his words fit whatever they wish. Yet, some Nostradamus predictions are very specific about future human events. The prophecies of Nostradamus will be added to this web site in the future. Specific prophecy can be evaluated using the Einstein Method.
________________________________________
Holy Books without Prophecy

What about a religion that has a written code but does not have any prophecy? There are three possibilities to consider:
1. It is logical to conclude that a religion without prophecy appears to be the product of creative human imagination. No one will ever be able to know if that religion came from outside time-space. If this is the case, then a religion without prophecy requires "blind faith" for people to follow. However, this may be considered acceptable to its followers.
2. In the event that it can be shown that no religion successfully foretells future human events, then no one will ever be able to verify the words came from outside time-space. In that case, all religions will be based on "blind faith" alone.
3. Finally, what if a religion with a written code does consistently and accurately foretell future human events, showing the words appear to come from outside time-space? Then the followers of the non-prophetic religions should analyze the viewpoints of this religion that has been validated as coming from outside time-space. The two faiths should be compared with an open mind and heart. Since humans cannot foretell the future, a religion that does consistently foretell the future (successfully) will appear to be the product of a Super Intelligence from outside time-space.

In the event that people are not willing to compare their faith to other beliefs
(due to prejudice or preconceived ideas), then they should consider the Socratic Dictum.
Socratic Dictum

"The unexamined life is not worth living"
Just as Important
"The unexamined faith is not worth believing"


If a person of faith has never doubted their beliefs, then that person could potentially be the subject of what is commonly termed: "brainwashed". To take the analogy further, the "best case "is that such a person just happens to be lucky and the "worst case" being that such a person is highly deceived.

If a specific religion cannot withstand doubt and questioning, then is it worth following?

Consider the following tragic cases:
In 1978, more than 900 people were destroyed by blindly following Jim Jones, a man of cultic faith. Jim Jones had everyone drink a fatal dose of toxic Kool-Aid. This has commonly been called the Jones town massacre.
In 1997, a religious group of 47 people called the Heaven’s Gate Cult committed mass suicide in Los Angeles. These people believed that an alien space ship was flying behind the Hale-Bopp comet. These people blindly followed their leader into oblivion.

This brings to question the practice of suicide in the Islamic world by radical fundamentalists. Destroying oneself and unknowing innocent people in the name of Allah depends on a radical view of the Qur'an, Have Muslims truly investigated their beliefs? Most Muslims believe they have looked deep. However, can Islam show that it has words from outside time-space? Islam does have prophetic verses that permit investigation by the Einstein Method. This will not be done on this website. But if you want to find out more, please obtain a copy of the book, "Gabriel's Faces" at your local bookstore: ISBN 0-9640404-2-5.
________________________________________
Guideline #2: Verifying when the "Holy Book" was written:

We must be able to find out when the documents were written so that any prophecy can be dated. A good example is the now famous "Dead Sea Scrolls" that were discovered in 1947 to 1956. The Dead Sea Scroll sect is called Qumran and it had libraries with all the Old Testament books except for the book of Esther. In 68 CE, Roman armies destroyed the Qumran community. Therefore, all the books found in the Dead Sea Scrolls library were written (OR copied) before 68 CE. People of every persuasion will agree with the fact that the Old Testament documents were written long before 68 CE.
________________________________________
Guideline #3: Verifying that the "Holy Book" has not been changed:

We must be able to verify that the words have not been changed from the time they were originally made. If a holy book does have prophecy that can be proven, is it possible that it was changed after the events occurred?
To avoid this problem, we must be able to verify that no changes have been written into the holy book after the prophecy occurred. Otherwise, logic tells us that the words are about past events only - meaning the words are from inside time-space (Not from the Creator(s))
________________________________________
Guideline #4: Self-Fulfilling Prophetic Events (by the Prophet):

If a religion has prophetic events that can be fulfilled by the person making the prediction, then it is a self-fulfilling prophecy. By logic alone, such predictions are not prophetic verses.
All intellectually honest people will conclude that events that can be self-fulfilled are not prophetic. There is absolutely no reason to believe that such words come from outside time-space. To take the opposite viewpoint is contrary to logic and reason.
________________________________________
Guideline #5: Self-fulfilling Prophetic Events (by the Prophet’s Followers):

If a religion has prophetic events that can be fulfilled by the followers of the prophet (especially after the prophet has died), then it is a self-fulfilling prophecy. By logic alone, such predictions are not prophetic verses.

To support these conclusions, consider examples from both the Christian faith and the Islamic faith. Both religions teach that they will evangelize the entire world. Christians hold beliefs that the whole world will be told about Jesus before the 2nd coming of Jesus. Muslims tend to go to the next level and believe that Islam will actually conquer all other religions, eventually leading to the conversion of the entire world to their belief and way of life.

Consider the Christian viewpoint based on Jesus prophecy that the gospel will be preached worldwide.

"This gospel of the kingdom will be preached in the whole world as a testimony to all nations, and then the end will come" (Matthew 24:14).
Another prophecy is found at the end of Matthew and is called the Great Commission.

Then Jesus came to them and said, "All authority in heaven and on earth has been given to me. Therefore go and make disciples of all nations, baptizing them in the name of the Father and of the Son and of the Holy Spirit, and teaching them to obey everything I have commanded you. And surely I am with you always, to the very end of the age" (Matthew 28:18-20).

So Christians are self-fulfilling Jesus’ prophecies based on their beliefs and following Jesus’ command to tell all people about the Messiah and eternal salvation.

Along the same line, Muslims believe that their religion will conquer all other religions. Fundamentalist Muslims have taken up the sword in this cause as currently witnessed around the world. Moderate Muslims continue reaching out to people asking them to become Muslims.
"He it is Who sent His Messenger with the guidance and the true religion, that He may make it overcome the religions, all of them, though the polytheists may be averse" (Surah 61:9).

He it is Who sent His Messenger with the guidance and the true religion that He may make it prevail over all the religions; and Allah is enough for a witness" (Surah 48:27-28).

So Muslims are self-fulfilling Muhammad’s prophecies based on their beliefs that Islam will eventually conquer all other religions.
Due to the concept that self-fulfilling prophecies are truly not prophetic, both the Muslim and Christian prophecy about spreading their views worldwide cannot truly be evaluated as prophecy using the Einstein Method. All intellectually honest people will conclude that events self-fulfilled by the prophet’s followers are not truly prophetic. To take the opposite viewpoint is contrary to logic and reason.
________________________________________
Guideline #6: Ultimate Test for a Prophet: Prophecies will be fulfilled AFTER the prophet is dead.:

Events that occur during a prophet’s lifetime are suspect as being prophetic for several reasons.
1. First, there is a probability that the prophecy has a 50% or higher chance (i.e. even as high as a 99% chance) of a successful outcome because the prophet lives so close to the event. People should ask, "If the prophecy is about the political environment (or other current event), is it self-evident what the outcome will be?"
For example, many forecasters took the position that when the US military invaded Iraq in March 2003 the US military would win the war and remove Saddam Hussein from power. The reason for that conclusion was the fact that US military weaponry had advanced significantly since the 1991 Iraqi conflict. In addition, people groups within Iraq were tired of their dictator. In general, we can conclude that prophetic words about current events by a living prophet are suspect of coming from outside time-space.

2. Second, prophetic forecasts made while someone is alive are usually based on their environment. For example, most prophecies are based on the prophet’s close associates, local cities or nations, and other known items. It is only natural to make forecasts about known things. But can the prophet foretell future events several hundred years from today or perhaps a thousand years or more after the prophet has lived? What if we discover a prophet that foretells events that would have been completely foreign to them? In that event, we can discern that the prophet has truly received words from outside time-space.
All will conclude that the ultimate test of a prophet is being able to forecast events accurately and consistently after the prophet has died. If we find a prophet that consistently and accurately foretells human events long after the prophet has died, then those words appear to be from outside time-space. That person’s viewpoint will lead us to spiritual truths about the purpose of life itself. To chose the opposite is contrary to logic and reason.
________________________________________
Guideline #7: Can the Prophecy be Verified to be Factual:

There are several aspects to verifying a prophecy.
First, to validate a prophecy requires that it can be dated as well as documented. Multiple documentation is preferred. If only a single piece of evidence is available, then the credibility of that evidence must be examined. If the religion alone offers proof, then it is highly suspect.
Second, if a prophetic event requires faith to accept, should it be considered prophetic? There are two possibilities as follows:

• If the event is related to the religion and it cannot be documented, then it cannot be considered to be prophetic. In that case, the event is simply an article of faith that cannot be proven or accepted as fact. For example, this guideline will not permit us to verify that Mary was a virgin when she conceived Jesus for verifying Christianity, which is often quoted by Christians as a prophecy from Isaiah 7:14. ["Therefore the Lord Himself will give you a sign: Behold, a virgin will be with child and bear a son, and she will call His name Immanuel {God is with us}" (Isaiah 7:14).] Nor will it permit us to verify that Muhammad actually had visitations from the Archangel Gabriel to review the Qur'an each year. These ideas are beliefs that require "blind faith." [Please note, this approach does not invalidate these two specific beliefs held by Christians or Muslims].

• If the event is related to the religion and the event can be documented, then it will be considered to be prophetic. Especially if the event has multiple documentation. Since it is a documented event, it does not require faith to examine the documents.
________________________________________
The seven Einstein Method guidelines lay the foundation for detecting words from outside time-space. To make the idea as simple as possible we ask, "What is the Einstein Method in a nutshell?"

The Einstein Method
Seeks to find religions that claim to foretell the future due to receiving words from outside time-space. (from God). After finding these types of messages, they can be analyzed using available evidence. How can we know the words come from outside time-space?
.
Seven guidelines must be met to begin to give support that the message is from outside time-space (from God).
Can we have confidence in the evidence?
Math based tools are used to calculate "IF" we can have confidence that we appear to be hearing from God.
________________________________________
How the Einstein Method will be presented on this web page
When a prophecy is presented, the seven guidelines will be positioned on the left side of the screen. Next to each guideline will appear a "yes" or "no" to indicate whether the guideline has been met. By placing your mouse cursor over a guideline, supporting evidence will appear in the upper left corner of your computer monitor
. Clicking on the guideline will bring up a quick pop-up with more information.
We are now ready to investigate religions using the Einstein Method.

Udah ngerti lom maksud dari pembedahaan teori ini!

Moslem wrote:
Inkonsistensi itu adalah anggapan manusia, Allah tetap konsisten dalam sifatnya cuman kamu yang melihatnya tidak konsisten. Bohong itu bukanlah sifat Allah dan menjadi sesuatu yang dibenci oleh Allah seperti Allah membenci perceraian, akan tetapi Allah memaafkan bohongnya seseorang mukmin semacam ini dalam kondisi tertentu. Bohong hanyalah dilakukan manusia bukan Allah. So, jangan salah persepsi dan semoga bisa clear masalah ini (soal bohong-bohong/taqqiya ini).


Wah2 kebablasan dan membuat anda tampak tidak bisa berargumentasi dengan baik :lol: Neh konsekuensi dari tulisan anda. Moslem, ketika Allah melakukan suatu yang jelas-jelas inkonsisten, maka tidak bisa kita kemudian membodohi diri atau menipu diri sendiri dengan mengatakan, "yah mungkin bagi kita itu inkonsisten, tapi bagi Allah tidak." Memang manusia itu terbatas sedang Allah tidak terbatas, sehingga ada hal-hal yang dilakukan Allah yang tidak dimengerti manusia dan diluar kemampuan akal manusia. Tapi ketika sebatas dalam perkara-perkara manusiawi yang masih bisa tercerna oleh akal manusia Allah sudah jelas-jelas inkonsisten, maka dalam tingkatan apapun, itu adalah suatu inkonsistensi dan tidak akan menjadi konsistensi. Ibaratnya, kalau di TK kita sudah diajarkan bahwa api itu panas, sekalipun nanti sekolah sampai S3 pun, tidak akan pernah diajarkan bahwa api itu adalah dingin.
Di sisi lain tulisan ini membuat batu sandungan bagi anda sendiri,

Misalkan saja saya mengandaikan dengan Trinitas menggunakan konsep anda, Kalau begitu moslem, meskipun Trinitas itu disebut moslem tidak masuk akal dan merupakan inkonsistensi (kok Allah yang satu bisa ada tiga), tapi karena konsistensi manusia tidak sama dengan konsistensi Allah maka bisa jadi Trinitas itu masuk akal. Sehingga moslem bisa saja Trinitas itu benar. Point saya cuma simple DENGAN MENGGUNAKAN PROSES BEROIKIR DAN ARGUMENTASI ANDA!, jadi karena apa yang manusia anggap inkonsisten bisa jadi suatu konsistensi dihadapan Allah, maka sekalipun Trinitas itu bagi moslem tidak kelihatan konsisten, namun bagi Allah mungkin konsisiten. Moslem tidak berhak mengatakan bahwa Trinitas itu tidak konsisten karena mereka hanya manusia. (sekalipun Quran bilang bahwa Trinitas tidak konsisten, tapi karena Allah bisa berbohong, maka bisa jadi Trinitas itu konsisten).

Moslem wrote:
Dusta diatas adalah sebagai bentuk-2 pemaafan/toleransi dari Allah SWT, adapun jika tidak memenuhi syarat-2/konteks diatas maka Allah akan menganggapnya sebagai sebuah dosa. Jelas khan? Think it yourself! All is for your merit, o mankind..


Ckckckckckc……benar2 tidak bisa MEMAHAMI TULISAN DAN KONTEKS DISKUSI! Apa yang anda sampaikan ini bukanlah issuenya, ini tidak ada hubungannya dengan diskusi. Yang menjadi masalah adalah bisakah Allah secara aktif berbohong ataupun secara aktif menghendaki terjadinya kebohongan. Bila Allah secara aktif berbohong, maka dia bukan Kebenaran Utama. Bila Allah menghendaki secara aktif terjadinya kebohongan, maka Dia adalah originator dari dosa. Jadi sekalipun Allah tidak berbohong, tapi kalau Dia secara aktif menghendaki kebohongan terjadi pada ciptaanNya, maka Dia telah secara aktif menimbulkan dosa. Dia berhenti menjadi Allah yang Maha Baik karena kejahatan timbul dari Dia.

Aduh bung jawab dulu dah tantangan moderator :lol: Konyol sekali anda :lol:
User avatar
moslem
Posts: 395
Joined: Fri Oct 13, 2006 3:13 pm
Location: antah berantah, small village

Post by moslem »

Valkyrie wrote:
menurut hematku (dan dapat dipertanggungjawabkan), Islam adalah bentuk penyesatan paling berhasil yang dilakukan oleh iblis.
Ada buktinya? Show me the proof in connection with...
Complex argument.

aku tidak pernah menyepakati bahwa Iblis lebih **** dari manusia. agamamulah yang bilang begitu, tetapi agamaku tidak.

jadi kamu jangan buat argumen seolah2 aku dari awalnya juga berpikiran sama.
Darimana pendapat Valkyrie diambil? Show me the statement... Jika iblis berhasil merayu Adam untuk memakan "pohon terlarang" (menyetubuhi Hawa in Islamic interpretation) adalah memang bisanya seperti itu. Lihat tulisan saya diatas, bahwa Iblis mah bisanya ngaruhin orang supaya zina, mabok, perang, etc. Iblis mo buat kitab atau kasih inspirasi? He..he.. non sense, mau buat kitab atau nyebutin ayat aja dia lari duluan takut sama ayat-2nya (kecuali jin muslim). Hanya manusia yang tidak takut sama AlQuran misalnya, malah banyak prilaku para musuh Islam (manusia) yang berani membakar AlQuran...

The stupidity of Iblis:

"Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir". (QS. 2:34 )

Jika Iblis adalah kaum intelek (smart boy), seharusnya dia tunduk/patuh pada Allah dan takut padaNya apalagi Allah ada dihadapannya. So, malah ketidakmauannya itu menunjukkan his actual stupidity dan menyebabkan tergelincir kekekafiran dan masuk neraka.... :p

Bahwa terlaknatnya Iblis sebagai tanda bukti kelemahan pandangannya tatkala melihat bentuk Tin (tanah liat) sebagai torub yang bercampur dengan air kemudian dia meremehkannya karena tiada berpengetahuan bahwa Tin itu terdiri dari dua unsur: dari Ma' (air) yang oleh Allah daripadanya dapat dijadikan segala sesuatu yang bersifat hidup dan attarub (debu) dijadikan oleh Allah SWT, sebagai suatu sarana yang mengandung kemanfaatan dan kenikmatan. So, seandainya dia tidak tergesa-2 dan cermat maka dia tentu tidak akan mengatakan bahwa api lebih baik dari tanah. Tahu nggak kamu bahwa salah satu tempat tinggal setan adalah di jamban-jamban, dsb...

"Dan ketika syaitan menjadikan mereka memandang baik pekerjaan mereka dan mengatakan: "Tidak ada seorang manusiapun yang dapat menang terhadapmu pada hari ini, dan sesungguhnya saya ini adalah pelindungmu." Maka tatkala kedua pasukan itu telah dapat saling lihat melihat (berhadapan), syaitan itu balik ke belakang seraya berkata: "Sesungguhnya saya berlepas diri daripada kamu, sesungguhnya saya dapat melihat apa yang kamu sekalian tidak dapat melihat; sesungguhnya SAYA TAKUT kepada Allah." Dan Allah sangat keras siksa-Nya." (QS. 4:48 )

"Dan setelah Musa cukup umur dan sempurna akalnya, Kami berikan ke- padanya hikmah (kenabian) dan pengetahuan. Dan demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik." (QS. 28:14 )

"Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman." (QS. 12:111 )

"yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal. " (QS. 39:18 )


Val, emangnya kamu mau dan setuju iblis lebih pintar dari kamu ? lol Kata bang napi sih, waspadalah 3x, naudzubillahiminasyaithanirajiim... Manusia dilebihkan derajatnya dari segala mahkluk karena ada akal (kecerdasan) yang melengkapinya, contoh hewan mah hanya punya instink. Kalau hewan punya akal tentu dia malu dong buang hajat sembarangan. lol lagi. This is the point...
ALquran memang tidak memprediksi warna merah mawar tersebut, sebab di Alquran tertulis 'langit', bukan 'tata surya' atau 'galaksy'. gambar yang kamu tunjukkan adalah gambar sebuah tata surya/ galaksy, bukan langit seperti yang kamu kira (ALquran sebenarnya mengira 'langit' dalam arti atmosfer bumi, hanya itulah arti 'langit' yang berlaku pada arab zaman muhammad maupun zaman sekarang)
Surah 3, Ali Imran ayat 7 menyatakan bahwa AlQur'an terbagi atas dua babak : Muhkamat dan Mutasyabihat.

"Dia-lah yang menurunkan Kitab (AlQur'an) kepada kamu. Di antaranya ada ayat-ayat yang muhkamat itulah pokok-pokok isi AlQur'an, dan yang lain mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyabihat untuk menimbulkan fitnah /perselisihan/ dan untuk mencari-cari pengertiannya, padahal tidak ada yang mengetahui pengertiannya melainkan Allah serta orang-orang yang mendalam ilmunya. Katakanlah:"Kami beriman kepada yang semua ayat-ayatnya itu dari sisi Tuhan kami". Dan tidak dapat mengambil pelajaran melainkan orang yang mau memikirkan."(QS. 3:7 )

Yang Muhkamat adalah petunjuk hidup yang mudah dimengerti yang terdapat didalam AlQur'an, termasuk didalamnya masalah halal-haram, perintah dan larangan serta hal-hal lainnya dimana ayat-ayat tersebut dapat dipahami oleh siapa saja secara gamblang dan mudah tanpa memerlukan pemikiran-pemikiran yang berat.

Sedangkan Mutasyabihat/kiasan/metafora/allegorical adalah hal-hal yang susah dimengerti karena berupa keterangan tentang petunjuk banyak hal yang mesti diteliti dan merangkaikan satu sama lain hingga dengan begitu terdapat pengertian khusus tentang hal yang dimaksudkan, termasuk didalamnya adalah dapat diungkapkan melalui kemajuan teknologi dan cara berpikir manusia.

Seandainya AlQur'an itu seluruhnya muhkamat, pastilah akan hilang hikmah yang berupa ujian sebagai pembenaran juga sebagai usaha untuk memunculkan maknanya dan tidak adanya tempat untuk merubahnya. Berpegang pada ayat mustasyabih saja dan mengabaikan ayat Muhkamat, hanya akan menimbulkan fitnah dikalangan umat.

Juga seandainya AlQur'an itu seluruhnya mutasyabihat pastilah hilang fungsinya sebagai pemberi keterangan dan petunjuk bagi umat manusia. Dan ayat ini tidak mungkin dapat diamalkan dan dijadikan sandaran bagi bangunan akidah yang benar.

Akan tetapi Allah Swt dengan kebijaksanaanNya telah menjadikan sebagian tasyabuh dan sisanya mustayabihat sebagai batu ujian bagi para hamba agar menjadi jelas siapa yang imannya benar dan siapa pula yang didalam hatinya condong pada kesesatan.

Aku dah buat versi englishnya, jadi bisa kamu bandingin klo yang indo nggak ngerti maksudnya:

"He it is Who has sent down to thee the Book: In it are verses basic or fundamental (of established meaning); they are the foundation of the Book: others are allegorical. But those in whose hearts is perversity follow the part thereof that is allegorical, seeking discord, and searching for its hidden meanings, but no one knows its hidden meanings except Allah. And those who are firmly grounded in knowledge say: "We believe in the Book; the whole of it is from our Lord:" and none will grasp the Message except men of understanding." (Koran, 3:7 )

Beforehand, a metaphor paradigm is a common thing that used most people to state something in any conversation. People use it for any various reasons, i.e for economise conversation, in order for not allude or seems more offensive to the audience, etc.

The Fundamental verses in Koran are the way of life that more understood, including lawful-forbidden case, commands and prohibition also any matters in which those verses can be understood by everyone clearly and easily without need thinking heavily.

"And We have indeed made the Qur'an easy to understand and remember: then is there any that will receive admonition?". (Koran, 54:17 )

While allegorical verses are things that hardly to understand because it is an information talk about signs of many things, that must be researched and bunched each other and need certain and deeply competence or an expert (islam adviser or interpreter) in many cases, so it can results a specific understanding (and specific definition) about its purpose (with the most prudently implementation), including it can be revealed by achievement of technology and human thinking manner.

If only Koran is wholly fundamental, certainly it will be lost the wisdom that it be test as a correction/justification. It's felt vapid and too strict even lost its beauty (as mirror to point out of all greatness attribute of Allah). Human will gets lost an effort to emerge the meaning to apply in all aspect of life complexity and there is nowhere place to change. Contrary, hold on to the allegorical and ignore the fundamental just can takes slander (mislead) to mankind especially for muslim. Also if only Koran is wholly allegorical, it certainly gets lost the purpose as information source and guidance (direction) to mankind and seems confusing. And this verse is impossible to apply and to be backrest to the right believe building.

"Say: "If the ocean were ink (wherewith to write out) the words of my Lord, sooner would the ocean be exhausted than would the words of my Lord, even if we added another ocean like it, for its aid." (Koran, 18:109 )

But Allah with His wisdom has brought a part as it is as it stands and the rest is allerogical as testcase for His servants so be real who holds the faith correctly and who is disposed to mislead. Therefore, the meaning of the allerogical actually just can be found by people who resigns sincerely to Islam and Allah because only those both sincere will prepare free space to accept straight bounce of the light from Allah.

Allah Subhanahu Wata'ala said:

"(The Koran) here is a plain statement to men, a guidance and instruction to those who fear Allah." (Koran, 3:138 )

"We have sent down to thee Manifest Signs (ayat); and none reject them but those who are perverse." (Koran, 2:99 )

"Ramadhan is the (month) in which was sent down the Qur'an, as a guide to mankind, also clear (Signs) for guidance and judgment (Between right and wrong)." (Koran, 2:185 )

"And that those on whom knowledge has been bestowed may learn that the (Qur'an) is the Truth from thy Lord, and that they may believe therein, and their hearts may be made humbly (open) to it: for verily Allah is the Guide of those who believe, to the Straight Way." (Koran, 22:54 )

So, kenapa seringkali bahasa AlQuran tidak tegas (tidak strict) adalah semata-mata sebagai batu ujian dan ayat tersebut dapat dipakai untuk keperluan lain. Satu ayat tapi multi tafsir sehingga dapat mencukupi/mewakili banyak persoalan. Klo kata langit diatas disebutkan galaksi maka ayat tsb tidak mempunyai makna yg lain lagi dan mungkin sulit untuk ditafsirkan untuk digunakan bagi keperluan lain. Lagian jika benar-2 langit, klo dulu Quran menyebutkan demikian, terus orang sekarang menyebutkan galaksi itu mah khan nggak beda arti cuman istilah doang.

Ok, menurut penafsiran saya dan sebagian ulama sesungguhnya, kemungkinan besar ayat ini mewakili proses penciptaan yg sebenarnya. Perhatikan ayat dibawah:

"Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya." (QS. 21:30 ) (Big Bang)

"Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak." (QS. 55:37 ) (Big Bang atau Partikular Bang)

"We constructed the sky with our hands, and we will continue to expand it." (QS. 51:57 ) (Expanding to maximum)

"(Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran - lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya." (QS. 21:104 ) (Big Crunch)


Coba kamu perhatikan sifat bunga mawar. Bunga ini pada awalnya menangkup (masih berbentuk kuncup). So, seiring waktu bunga mawar ini memekarkan dirinya. Bagian tengah bunga (putiknya) dapat kita anggap sebagai bumi itu sendiri. Sementara bagian tengah akan lebih dulu berhenti berkembang/bergerak, maka bagian kelopak-kelopaknya akan bergerak melebar kearah samping dan akan terus bergerak sebelum mencapai batas maksimum. Jika ajal telah sampai maka kelopak-kelopaknya akan mengkerut bahkan akan kembali menangkup seperti awal dia hidup.

So, kira-kira seperti nasib mawar merah tadilah gambaran proses alam semesta sebenarnya. Allah Maha Besar yang memberi pengetahuan pada orang-orang yang berilmu...


Ada keterangan mengapa bahasa Arab sebagiannya dipakai sebagai bahasa Al-Quran:

Keistimewaan bahasa Arab itu antara lain ialah: 1. sejak zaman dahulu kala hingga sekarang bahasa Arab itu merupakan bahasa yang hidup, 2. bahasa Arab adalah bahasa yang lengkap dan luas untuk menjelaskan tentang ketuhanan dan keakhiratan. 3. bentuk-bentuk kata dalam bahasa Arab mempunyai tasrif (konjugasi) yang amat luas sehingga dapat mencapai 3000 bentuk perubahan, yang demikian tak terdapat dalam bahasa lain. Dan salah satu alat untuk mentakwilkan makna ayat adalah mengenal ilmu nahwu (susunan pembentuk kalimat dalam bahasa Arab termasuk grammar, dsb).

So, mau ayat diatas berarti galaksi, langit atau apa yang penting sama khan? lol. Ok, saya kutip lagi.

Sedangkan Mutasyabihat/kiasan/metafora/allegorical adalah hal-hal yang susah dimengerti karena berupa keterangan tentang petunjuk banyak hal yang mesti diteliti dan merangkaikan satu sama lain hingga dengan begitu terdapat pengertian khusus tentang hal yang dimaksudkan, termasuk didalamnya adalah dapat diungkapkan melalui kemajuan teknologi dan cara berpikir manusia.


valkyrie wrote:

ALquran versi aslinya tidak ada penomoran ayat.


Maksud dari kalibrasi oleh Dr. Rashad adalah searching database of quran, misal kalimat bismillah ditemukan berapa kali, huruf ini berapa kali. Kemudian nanti dibuat itungan, perbandingan, turunan, dsb. Coba simak situs yg saya sebutin sekali lagi, renungi dalam-dalam semuanya. Ok!

kalau memang opini Athan, aku, atau seluruh oposisimu salah, tunjukkan di mana kesalahannya sebelum kamu mengatakan apa yang harusnya benar.


mending di forum kristen sehingga lebih enjoy dan bisa terus terang...disini mah udah disegel ama si moderator.

jawabanmu sebenarnya masih ngambang. kalau begitu, silahkan ajukan moral teology berdasarkan Alquran


udah aku jelasin, Allah punya sifat-2 ini itu. Tuk manusia, buat yg cewek harus pake jilbab, dsb. Moral theology dalam Islam hanya berdasar kitab dan bukan ngarang sendiri. Sebenarnya klo kamu sendiri benar-2 exploring kitab kamu, maka akan banyak beban-2 ajaran dalam kitab kamu seperti nggak boleh lihat sembarangan cowok/cewek, dilarang makan babi, dipotong tangannya klo ini itu, dsb. Mungkin kamu bisa lihat sedikit pembahasan bagaimana moral theology terbentuk dalam Islam yaitu di link: http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... c&start=20 yaitu apakah benar Muhammad seorang paedophilia?

ok, aku tunggu


nggak usah ditunggu. ak nggak ada maksud u/ mengetesnya dalam waktu dekat. Nanti-2pun belum tentu juga. Wasting time dan aq dah yakin Quran itu bener...

aku tidak ingat ada penguji yang mengatakan kesurupan.


Get from words: trance states

iman seperti adalah iman yang buta.


Banyak bukti quran itu benar. So, buatlah itung-2an kayak Quran bahwa umur alam semesta = 18,26 miliar tahun klo kamu bisa. Dari injil ya ngitungnya....

malah apabila Agama Islam tidak mau menggunakan cara manusiawi yang dapat dipertanggungjawabkan untuk menguji kebenaran Alquran (diluar caranya sendiri), tampaknya seolah2 umat moslem sebenarnya ketakutan jika sampai melihat kenyataan bahwa ALquran yang mereka agungkan sebenarnya tidak akan tahan uji (penuh kesalahan).


Kami tidak takut, malah kami tantang (tantangan seumur hidup) kalian buat kitab baru kaya' Quran klo bisa ( pakai super computer juga boleh ) : asyikk juga nih...

"Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar." (QS. 2:23 )

"Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain." (Quran, Al Israa':88 )


Kami tahu apa sebabnya umat kamu membuat pengukuran-2, pengujian-2...

tentunya, kitab suci yang palsu tdiak berasal dari Firman Tuhan, bagikupun termasuk Alquran, sebab ternyata tidak tahan uji.


Simak baik-baik kalibrasi Quran oleh Dr. Rashad Khalifa

Jangan lupa prinsip asli mendahului palsu.


Seharusnya kamu memegang milah/ajaran Adam. Adam mendahului Ibrahim. Kenapa kamu berhenti di ajaran Ibrahim saja? Kalau kamu bilang, hanya segitu yang kami ketahui. Lho, berarti kamu hanya mengaku-aku saja. Logika seperti itu tampak tidak terstruktur dan gampang ditebas orang. Yang benar, yang terakhir menyempurnakan yang terdahulu.

tampaknya ada salah ketik di tulisanmu ini. aku nggak nangkap makna bahasamu ini.


<> dan != maksudnya tidak sama dengan.

dengan demikian jelas bahwa ternyata Allah yang ditawarkan Islam menginjikan kebohongan (walaupun bohong putih).

so Allah semacam ini sudah melanggar ke-Maha Benaran-Nya dengan emngijinkan umatNya berbohong.

sungguh konsep yang sangat lemah dan sangat menghina Allah.


Klo maaf kamu mo dibunuh, diperkosa atau keluargamu yg mau diginikan, kamu mo ngomong jujur. Monggo....
Allah Islam tidak akan membebani hambanya diluar batas kemampuannya (but tetap ada aturan mainnya), bahkan pasukan Islam yang digempur oleh pasukan musyrikin dan dalam hitungan akan kalah, dan jika kalah akan membahayakan nasib kaum muslimin, dapat membuat tipu-daya kepada kaum musyrikin. Allah Maha Baik dan Allah tidak merasa terhina. Itu hanya perasaanmu aja Val, kali?

semua pernyataanmu tersebut kata ALquran atau katamu sendiri?


Saya mencoba menjelaskan apa yg saya tulis. Val mendingan kamu cari-2 temen muslim laki jika kamu laki atau cewek jika kamu cewek. Ngomong aja saya non muslim pingin tahu Islam kayak apa sih? Kamu bisa nanti ikut main ke masjid-2, pengajian-2, dsb, supaya Allah nanti akan memberi kamu pancaran hidayah yg nggak bisa dijelaskan seperti yg aku tulis dg kata-2 tapi dengan membuka hati. Moga suatu saat Allah memberimu hidayah...

Ok, buat bung FF silahkan teruskan obrolannya. Pada kabur kemana nih anda? Saya sampai belepotan kena oli gini he..he.. ;)

Buat Athan: saya nggak ngerti maksud tantangan anda? Rasanya udah saya jelaskan tuh semua termasuk sikap kami kaum muslimin. Namun saya pikir perbedaan prinsip inilah yang tidak bisa disatukan. Itu kali? Ada email blon gw baca. wait aja..
Athan
Posts: 967
Joined: Mon Jul 03, 2006 10:40 am

Post by Athan »

Moslem wrote:
udah aku jelasin, Allah punya sifat-2 ini itu. Tuk manusia, buat yg cewek harus pake jilbab, dsb. Moral theology dalam Islam hanya berdasar kitab dan bukan ngarang sendiri. Sebenarnya klo kamu sendiri benar-2 exploring kitab kamu, maka akan banyak beban-2 ajaran dalam kitab kamu seperti nggak boleh lihat sembarangan cowok/cewek, dilarang makan babi, dipotong tangannya klo ini itu, dsb. Mungkin kamu bisa lihat sedikit pembahasan bagaimana moral theology terbentuk dalam Islam yaitu di link:


Bah menjelaskan mana yang membedakan dan apa yang sama saja tidak tahu antara Moralitas Manusia dan Moralitas Allah. Jdnya yang anda lakukan itu bukan penjelasan namun lebih tepat mengarang sendiri sesuai yang anda mau! Sekarang jika paham Tunjukkan apa beda antara Moralitas, Ethics, dan Moralitas Theology? Tunjukkan kalau anda paham!

Moslem kan udah dijelasin bahwa apa yang anda sampaikan itu bukan Teologi Moral, :lol: itu mah Moralitas yang dibuat manusia untuk hubungan antar manusia saja! Ethics bisa berbeda antara satu daerah dengan daerah yang lain! Kalo moral Theology itu bersifat mutlak berlaku untuk semua orang dan sepanjang masa dan berfokus kepada Allah itu sendiri. Ko gak bisa seh melihat persamaan dan apa yang membedakan antara Moralitas manusia, Ethics, dan Moralitas Allah?????? Kan sudah saya jelaskan arti dari Moralitas Theology dan perbedaannya dengan Moralitas manusia! Anda saja yang ngeyel mau bikin pemahaman baru.

Ketahuan anda tidak membaca apa yang saya sampaikan! Jujur bung saya yakin anda tidak membaca pembedaan dan pengartian arti mengenai Teologi Moral! Kita berbicara ttg Nature Allah bukan masalah “cukur bulu kaki” istilahnya. Semua yang anda sampaikan itu menjelaskan ttg hubungan antar manusia, apakah islam itu buatan manusia?

Mau berbicara mengenai iblis ya :) tolong anda jawab dulu yang ini:

1. Apakah Allah adalah Maha Kuasa, betul tidak?

2. Tidak ada segala sesuatu yang lepas kendali dari Allah karena Dia adalah pencipta dan penguasa segalaNya, betul tidak?

3. Kalau ada sesuatu yang lepas kendali dari Allah maka Dia pada hakikatnya bukan Allah, betul tidak?


Setelah itu anda jawab dahulu hal kedua yang cukup penting ini!

4. "Apakah kamu setuju bahwa setan membujuk manusia untuk berbuat dosa-dosa?" (manusia yang berbakti kepada Allah akan jawab setuju karena tahu Iblis adalah Penyesat!)

Lalu,

"Mengapa Allah membiarkan Setan untuk melakukan itu padahal mestinya Dia bisa memusnahkan semua setan?"


Selanjutnya MOSLEM, mengapa ada kejahatan di dunia ini? Bukankah Allah Maha Baik dan Maha Kuasa? Kalau pun kejahatan itu dikarenakan manusia, apakah Allah tidak mampu mencegahnya? Bukannya kalau Allah langsung menampakkan diri dengan segala kemegahan dan kuasaNya dihadapan para penjahat dan memaklumkan diriNya dalam hati mereka maka para penjahat itu mestinya tidak melakukan kejahatan? Kenapa ini tidak dilakukan Allah?

Dalam iman kami semua itu terjawab DENGAN MENSINERGIKAN SEMUA Ke-Mahaan Allah dan berdasar pada basis KEBENARA MUTLAK, Allah Benar dari allah Benar, Terang dari Terang!

Sekarang Gini dah saya mau tau dulu dah dari Islam mengenai masalah ini! Karena ini akan menjadi alat untuk membedah islam juga nantinya! Dan itu ada hubungannya dengan MORALITAS THEOLOGY!
Last edited by Athan on Wed Nov 15, 2006 4:20 pm, edited 3 times in total.
Valkyrie
Posts: 707
Joined: Thu Sep 28, 2006 9:59 am

Post by Valkyrie »

to moslem,

1. masalah Prinsip Teknology sudah terbantahkan dengan Lia Eden yang lebih baru (lebih sempurna), silahkan peluk agama Lia Eden.

2. Taurat adalah agama definittif dan tertulis yang pertama. pada masa Adam dan Ibrahim, tidak ada kitab2 tertulis dan definitif, karenanya buku tertua yang dapat digunakan memang cuma Taurat. namun bukan bertarti kami tidak emngakuinya (in fact, kisah Adam dan Abraham tertulis di kitab Taurat yang dibuat Musa yang baru ada ratusan tahun kemudian)

3. Tantangan Islam sudah gugur, diantaranya di oelh The True Firqan yang bahkan diakui banyak cendikiawan Muslim lebih indah. belum lagi inkonsistensi, strukur bahasa yang kacau, kerentanan terhadap penafsiran yang ambigu, banyaknya2 ayat2 yang bertentangan dengan sains, adanya ayat2 setan, etc.

4. masalah bunga mawar kita tutup dulu, lebih cocok untuk sains dalam Alquran. toh ada banyak agama (etrmasuk Budha) yang ayat2nya sesuai dnegan sains, apalagi kalau pakai majas.

5. mengenai usai bumi lebih cocok untuk topik sains dalam Alquran. jangan lupa kalau hitungan tahun yang kamu pakai justru hitungan Matahari, sementara kalian lebih suka hitungan bulan---> tidak konsisten.

hitungan itu juga diperparah dnegan keadaan bahwa Allah dibuat seolah2 terikat waktu, padahal ialah yang mencipakan waktu (Omnipresence dan Maha Pencipta)

6. alih2 membicarakan sains, lebih baik kita fokus ke konsistensi Alquran. sains dalam Alquran tidak menunjukkan konsistensi/lurusnya Alquran.

7. kenyataanya, kamu sudah mengakui sendiri kalau Allah Islampun malah menyuruh berbohong---> jika Allah sudah mengijinkan/menyuruh untuk kalian berbohong dalam situasi tertentu, mengapa kami harus percaya Allah yang ternyata tidak Maha Benar tersebut?

8. signaturemu itu hanya akan jadi bahan tertawaan saja. kamu bahkan tdiak mengerti makna Injil menggenapi Taurat.

9. silahkan jawab pertanyaan Athan.
Valkyrie
Posts: 707
Joined: Thu Sep 28, 2006 9:59 am

Post by Valkyrie »

tambahan untukmu, siapa sebenarnya Dr. Rashad Kafila

dengan demikian, kamu melakukan fallacy argumentatum ad verucordian, yaitu menggunakan sumber2 yang diragukan kejujuran dan kredibiulitasnya.
User avatar
moslem
Posts: 395
Joined: Fri Oct 13, 2006 3:13 pm
Location: antah berantah, small village

Post by moslem »

To athan:
Dan karena selama ini Gereja selalu mengajarkan secara tidak dapat salah bahwa bohong itu berlawanan dengan Allah yang adalah kebenaran (St. Thomas menjelaskan alasannya secara bagus di Summa Theologica) dan bahwa kebohongan itu selalu adalah dosa (juga dijelaskan St. Thomas di Summa Theologica, maka penafsiran apapun yang berlawanan dengan ajaran-ajaran tersebut adalah penfasiran pribadi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan (2Pet 1:20)
Wah, saya nggak silau sama orang macam apapun diluar Islam. So, jika saya sempat ketemu dengan St. Thomas saya insya Allah berani mengajaknya berdebat. Apalagi ada kalimat Gereja selalu mengajarkan secara tidak salah, so ulama-ulama besar macam Imam Syafii, Imam Malik aja berani mengatakan bahwa jika beliau dapat berbuat kesalahan. Padahal beliau-2 adalah orang yg sangat kuat hapalannya (hapal ribuan hadis), orang zuhud terhadap dunia (menjauhkan diri dari mencintai dunia diatas kebanyakan orang awam), dan orang yg mampu membuat kitab-2 mazhab dan menguasai multi disiplin ilmu. Perhatikan kisah dibawah:

Diluar kawasan Islam telah terjadi konfrontasi antara ilmu dengan agama. Hal itu terjadi dalam jaman tengah dibarat. Setiap keterangan ilmu yang tidak sepaham dengan gereja segera dibatalkan oleh Kepala Gereja. Itulah yang terjadi pada Astronom Nicholas Copernicus (1507) yang menghidupkan kembali ajaran orang-orang Yunani dijaman purba yang mengatakan bahwa bukan matahari yang berputar mengelilingi bumi sebagaimana ajaran gereja dan tercantum pada Yosua 10:12-13, melainkan bumi yang berputar dan mengedari matahari.

Galileo Gelilei yang membela teori tersebut pada tahun 1633 diancam hukuman bakar seandainya dia tidak mencabut kembali teori tersebut oleh Inkuisisi, yaitu organisasi yang dibentuk oleh gereja Katolik Roma yang menyelidiki ilmu klenik sehingga sikap gereja yang kaku itu telah menimbulkan tuduhan bahwa agama menjadi penghalang bagi kemerdekaan berpikir dan kemajuan ilmu.

Dari keadaan demikian terjadilah berbagai pemberontakan dari dalam.Pada tahun 1517 terjadi reformasi yang dipelopori oleh Martin Luther sehingga menimbulkan kelompok Protestan.

Pada tahun 1992, yaitu setelah 359 tahun kecaman kepada Galileo dilontarkan oleh pihak gereja, akhirnya gereja Katolik Roma secara resmi mengakui telah melakukan kesalahan terhadap Galileo Gelilei dan Paus Yohanes Paulus II sendiri telah merehabilitasinya.

Rehabilitasi diberikan setelah Paus Paulus menerima hasil studi komisi Akademis Ilmu Pengetahuan Kepausan yang dia bentuk 13 tahun sebelumnya dengan tugas menyelidiki kasus itu. Komisi ini memberitahukan, anggota Inkuisisi yang mengecam Galileo telah berbuat kesalahan. Mereka menetapkan keputusan secara subjektif dan membebankan banyak perasaan sakit pada ilmuwan yang kini dipandang sebagai bapak Fisika Eksperimental itu.

"Kesalahan ini harus diakui secara jantan sebagaimana yang Bapa Suci minta", demikian kata ketua Komisi Kardinal Paul Poupard pada Paus Paulus dalam suatu upacara.

Paulus Yohanes dan beberapa pendahulunya mengakui bahwa gereja melakukan kesalahan, tapi para ilmuwan mengkritik Vatican karena tidak bergerak cepat untuk meluruskan masalah itu secara resmi.

Jauh sebelum Paus Yohanes Paulus II merehabilitasi Galileo, Napoleon Bonaparte seorang tokoh besar Prancis pernah menyatakan mengenai ketidak seimbangan antara iman dan akal yang telah diterapkan dalam Bible sehingga dia menjadi murtad dari agamanya tersebut dan beralih kepada Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw yang membuka diri terhadap perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi sebagai salah satu sarana dalam pencapaian kepada Tuhan.


Benarlah seperti II Petrus 1:20, bahwa mereka tidak berani menafsirkan sehingga bertentangan dengan penemuan ilmiah dari Galileo, Napoleon, Isaac Newton, Copernicus, dll :)
Jd, mulai sekarang saya boleh menggunakan Teologi Moral untuk menunjukkan bahwa islam adalah jalan yang tidak lurus ya! Sepakat ya…………………………….
Saya nggak pernah nglarang. But saya hanya tidak percaya kalau tidak diambil dari kitab dan harus seluruhnya diambil dari kitab. Kalau ada yg mengembangkannya diluar kitab (menafsirkan sifat-sifat Tuhan sendiri tanpa berdasar kitab) , saya no comment aja...

Saya sudah baca garis besar apa yg anda tampilkan (ttg moral theology). Kemudian saya juga sudah masuk ke webnya teori einstein tsb, meski tidak membacanya baris-perbaris saya sudah dapat melihat alur teori ini. Ok saya akan coba membredel word by word tulisan ttg einstein diatas.

Einstein Method Guidelines
The Tools for Measuring Religious Beliefs
Preparing for the Ultimate Discovery

Guideline #1: Written Code with Prophetic Verses:
Words passed down by mouth will naturally change with time.
Ya, benar karena tidak ada iman dan pengaruh positivisme makanya nggak percaya hal-hal gaib. Dokumentasi-dokumentasi apa yg dimaksud oleh nih penulis. Udah banyak tuh dokumentasi yg dimiliki islam.

Kesimpulan awal: Pengujian ini terus terang membuat saya heran. Banyak sekali hal-2 ganjil yang saya temukan. Pengujian diatas tidak benar-benar obyektif dan akurat lagi tapi udah kecampuran paham positifisme dan materialistik. Ok, mungkin postingan selanjutnya saya bahas lagi aplikasi teori ini.

To Athan:

Api dingin, api panas. That's an authority of Allah. Trinity is not a consistent (odd) matters. But what do you think about 'lying' in Islam is your own perspective. Islam has clearly and slightly different dimension to talk about that (no ambigu, just you assume it in different perspective). Even, i got evidence (sorry for you) that lying is truly matters of God in Kings verse of your Book.

Ok, utk Athan silahkan baca ttg bagaimana morality aspect yg sebenarnya adalah merupakan hak Allah di tautan:

http://www.islamic-awareness.org/Polemics/aishah.html

Ya, saya pikir masalah ini sudah jelas. Perspektif yang kami miliki sangat berbeda dengan perspektif yang anda miliki. Silahkan anda berpikir demikian bahwa Islam begini begitu. Itu hak anda. Saya tidak dapat menerangkan lebih banyak.

"Sebenarnya segala urusan itu adalah kepunyaan Allah. Maka tidakkah orang-orang yang beriman itu mengetahui bahwa seandainya Allah menghendaki (semua manusia beriman), tentu Allah memberi petunjuk kepada manusia semuanya". (QS. Ar Ra'd:31 )

Mungkin kamu juga bisa cari buku : Metodologi Bibel dalam studi AlQuran karangan Adnin Armas M.A, terbitan Gema Insani tahun 2005.
User avatar
moslem
Posts: 395
Joined: Fri Oct 13, 2006 3:13 pm
Location: antah berantah, small village

Post by moslem »

To Valkyrie:
1. masalah Prinsip Teknology sudah terbantahkan dengan Lia Eden yang lebih baru (lebih sempurna), silahkan peluk agama Lia Eden.
Udah disebutin dalam Islam bahwa Muhammad adalah nabi/rasul terakhir, quran sebagai kitab penutup, dan islam sebagai ajaran untuk semua umat/golongan dan mahkluk di alam semesta.
2. Taurat adalah agama definittif dan tertulis yang pertama. pada masa Adam dan Ibrahim, tidak ada kitab2 tertulis dan definitif, karenanya buku tertua yang dapat digunakan memang cuma Taurat.
Ada buku yang lebih baru dan meliputi ajaran taurat, yaitu Quran. Peluklah Quran dihatimu .... :)
Tantangan Islam sudah gugur, diantaranya di oelh The True Firqan yang bahkan diakui banyak cendikiawan Muslim lebih indah. belum lagi inkonsistensi, strukur bahasa yang kacau, kerentanan terhadap penafsiran yang ambigu, banyaknya2 ayat2 yang bertentangan dengan sains, adanya ayat2 setan, etc.
Saya nggak terlalu intens sama True Furqan. Maksudnya apa sih, siapa pengarangnya. Jangan-2 cuman edisi pelengkap aja (bukan yg asli), hanya u/ menjelaskan/menafsirkan ayat-2 Quran supaya uptodate dan sesuai dengan fenomena sekarang. Cuman sekedar tafsiran, but tetap AlQuran sebelumnya jadi acuan.
mengenai usai bumi lebih cocok untuk topik sains dalam Alquran. jangan lupa kalau hitungan tahun yang kamu pakai justru hitungan Matahari, sementara kalian lebih suka hitungan bulan---> tidak konsisten.
Karena yg dihitung adalah kecepatan maksimum = bebas hambatan = diruang hampa = percepatan = 0 = bebas gaya gravitasi, maka acuannya juga harus konsisten yaitu memakai sidereal system bukan synodic system (sistem yg dipengaruhi gravitasi matahari).
hitungan itu juga diperparah dnegan keadaan bahwa Allah dibuat seolah2 terikat waktu, padahal ialah yang mencipakan waktu (Omnipresence dan Maha Pencipta)


Dalam Islam Allah akan selalu kekal, demikian juga seharusnya waktu, karena waktu hanyalah sebuah dimensi dan perspektif untuk menyatakan suatu keadaan. Waktu adalah tetap ada, akan tetapi bersifat kekal. Terus terang kutipan anda diatas akan membingungkan orang, karena seolah waktu itu tidak ada. Jika tidak ada, terus anda nanti disurga/neraka ngapain aja?

"Demi masa (waktu). Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. " (QS. 103:1-3 )

Waktu itu ada. Apakah Allah terikat pada waktu? Pertanyaan yg ambigu. Waktu itu ada, emangnya kamu nggak setuju kalau Allah memiliki waktu? Cuman Allah tsb tidak tidur, tidak makan, tidak lelah, tidak muda, tidak tua, tidak mati, dalam menempuh waktu-waktunya. Waktu bergerak maju dari titik unlimited ke titik unlimited berikutnya...
kenyataanya, kamu sudah mengakui sendiri kalau Allah Islampun malah menyuruh berbohong---> jika Allah sudah mengijinkan/menyuruh untuk kalian berbohong dalam situasi tertentu, mengapa kami harus percaya Allah yang ternyata tidak Maha Benar tersebut?
Yes, the Quran is the word of God, and we follow God’s rules, if you have a problem with God, I suggest you take your quarrel to him and he will be happy to deal with you. :lol :)
signaturemu itu hanya akan jadi bahan tertawaan saja. kamu bahkan tdiak mengerti makna Injil menggenapi Taurat.
Jelas saya tahu koq bahwa Injil 'menggenapi' Taurat. Yaitu, meluruskan kaum sebelumnya (si bani Israel doang, not universal). Ok, silahkan baca ayat dg urutan berikut:

I samuel 25:32, I raja-raja 1:48, I tawareh 16:26, I tawareh 6:4, matius 15:21-26, matius 5:17-18, matius 15:24, kisah para rasul 11:19, kisah para rasul 11:2-3
tambahan untukmu, siapa sebenarnya Dr. Rashad Kafila
dengan demikian, kamu melakukan fallacy argumentatum ad verucordian, yaitu menggunakan sumber2 yang diragukan kejujuran dan kredibiulitasnya.
hanya saling membetulkan dan melengkapi. So, silahkan gunakan kedua referensi tsb baik dari Dr. Rashad maupun dari kelompok lain.

To Athan:

Iya aku udah ngerti apa yang kamu maksud. Tapi tetep aja moral theology nilainya harus mutlak berdasar kitab, misal injil. Dan nggak perlu dibuat tambahan-2 baru karangan manusia. entar disebut mengubah-ubah kitab lagi... :)

Tentang Allah mengijinkan atau membiarkan setan berbuat kesesatan aku dah ngerti maksudmu dan juga dah paham dari dulu. But, tentang ayat raja-2 ini diluar konteks/kebiasaan secara umum. Dimana dalam kasus tsb, Musa tidak berhasil membujuk agar Ahab mau berperang dan no one can do that. Maka TUHAN bertanya, siapakah yg bisa? So, dst Keluarlah dan perbuatlah demikian! dst...., maka tewaslah si Ahab akhirnya. Cerita ini berbeda dengan TUHAN yg membiarkan setan mengganggu manusia, akan tetapi lebih spesifik disatu kasus, malah mendekati konteks peperangan.

Dah, jika nggak ada yg penting lagi dan udah jelas, mungkin aku hanya seminggu sekali ngisi postingan dithread ini.
Locked