Islam Adalah Jalan Yang Lurus

Khusus bagi debat-diskusi one-to-one secara serius dan intelektual seputar Islam yang dimoderasi dengan ketat. Anggota yang melontarkan caci-maki dan hinaan yang bersifat ad-hominem akan dikeluarkan dari forum khusus ini. Silakan kontak Forum Admin atau Moderator untuk mendapatkan akses di Ruang Bedah Islam.
Locked
Athan
Posts: 967
Joined: Mon Jul 03, 2006 10:40 am

Post by Athan »

Moslem, silahkan anda baca bagaimana seharusnya kita berbicara mengenai konteks Ethics, Moralitas Manusia, dan Moralitas Allah (Moral Theology) yang sudah saya posting sebelumnya bahkan kalau perlu anda bisa menggunakan pemahaman konsep Moral Theology yang menurut anda Netral.

Mungkin sedikit saya akan membantu anda:

Moral theology is a branch of theology, the science of God and Divine things. The distinction between natural and supernatural theology rests on a solid foundation. Natural theology is the science of God Himself, in as far as the human mind can by its own efforts reach a definite conclusion about God and His nature: it is always designated by the adjective natural. Theology, without any further modification, is invariably understood to mean supernatural theology, that is, the science of God and Divine things, in as far as it is based on supernatural Revelation. Its subject-matter embraces not only God and His essence, but also His actions and His works of salvation and the guidance by which we are led to God, our supernatural end.

Consequently, it extends much farther than natural theology; for, though the latter informs us of God's essence and attributes, yet it can tell us nothing about His free works of salvation. The knowledge of all these truths is necessary for every man, at least in its broad outlines.........

Jika anda dengan hati yang tulus dan berniat mencari suatu yang benar maka anda akan melihat ada SUATU PERSAMAAN dan juga YANG MEMBEDAKAN antara Moralitas Manusia dan MORALITAS TERTINGGI YAITU ALLAH (karena Ia Maha Sempurna). Allah sudah menciptakan manusia BAIK ADANYA, SECITRA DENGANNYA oleh karenanya dalam hati Allah juga sudah menorehkan Hukum-Nya, Ia juga memerintahkan larangan dan perintah-Nya (10 Perintah Allah), Sebagai Maha Konsisten Ia adalah panutan yang Maha Agung....Sekali Allah melakukan hal yang bertentangan dengan KONSISTENSI MAKA IA TIDAK BERHAK MENYANDANG GELAR MAHA KONSISTEN dan akhirnya GELAR LAINPUN TIDAK PATUT IA MILIKI YAITU MAHA SEMPURNA.

Tidak bisa dengan BLIND FAITH atau hanya mengatakan TIDAK BOLEH DIPERTANYAKAN. arena allah sudah memberikan AKAL DAN BUDI. Membahas suatu JALAN YANG LURUS dalam konteks agama harus membahas mengenai pemahaman akan SIAPA ALLAH ANDA TERSEBUT! melihat KONSISTENSINYA, KUASANYA, KASIHNYA, dll. Melalui JANJI, PEWAHYUAN, dll dari agama tersebut. Moral theology, to be complete in every respect, must accomplish in moral questions what dogmatic theology does in questions pertaining to dogma

Jika anda hanya mau berdakwah dengan segala kemanisan islam, maka anda harus juga bisa menyanggah atau memberikan argumentasi mengenai ALLAH SEBAGAI SUMBER SEGALA KEJAHATAN SEKALIGUS KEBAIKAN yang diamini banyak muslim! (mudah2an itu bukan anda)...

Mudah2an anda bisa melihat dan memahami, jika sudah maka saya harap anda dan teman2 yang aktif di sini bisa naik ke level lain untuk membedah ajaran islam anda tersebut :)
User avatar
moslem
Posts: 395
Joined: Fri Oct 13, 2006 3:13 pm
Location: antah berantah, small village

Post by moslem »

Luv_nice wrote:
1. Yang menjadi masalah adlah ketika apa yg anda katakan rlatif itu lantas berbenturan langsung dengan yang absolut.
Contoh hukum yang relatif dan masuk akal misalnya : berhaji bila mampu. Itu OK deh.
Tapi kalau larangan membunuh, berbohong, mencuri, itu juga direlatifkan, maka akan sangat bertentangan dengan sifat dasar Tuhan yang Maha Baik.
Bila anda kemudian membantah bahwa selain Maha Baik Tuhan juga Maha Jahat, maka anda sudh mengklaim bahwa Tuhan itu relatif. Sesuatu dikatakan relatif itu pasti diukur dari suatu/sesuatu yg absolut.
Kalau Tuhan relatif maka pasti ada sesuatu yg absolut di luar Dia (nah, pada titik ini anda justru merendahkan Tuhan).
Rentetetan berikutnya adalah, Islam adalah jalan lurus tetapi bisa jadi (relatif) juga tidak lurus. Akhirnya anda hanya akan berharap-harap cemas.
1. Waduh Luv, kenceng banget nih pertanyaannya loe nih hari ini. Sebenarnya pertanyaanmu seharusnya akan terjawab jika semua orang (termasuk orang islam juga loh) mendalami ajarannya tidak hanya lapisan luar. Coba perhatikan ayat berikut yg diambil dari kitab anda sendiri:

"Janganlah kamu menyangka bahwa Aku datang untuk membawa damai diatas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan
pedang". (Matius 10:34 )
-- Perjanjian Baru

Baca juga kisah nabi musa yang diperbolehkan membunuh seluruh penduduknya yang menentang dia dan diabadikan didalam kitab anda juga, yaitu sbb:

"Apabila engkau mendekati suatu kota untuk berperang melawannya, naka haruslah engkau menawarkan perdamaian kepadanya. Apabila kota menerima tawaran perdamaian itu dan dibukanya pintu gerbang bagimu, maka haruslah semua orang yang terdapat di situ melakukan pekerjaan rodi bagimu dan menjadi hamba kepadamu. Tetapi apabila kota itu tidak mau berdamai dengan engkau, melainkan mengadakan pertempuran melawan engkau, maka haruslah engkau mengepungnya; dan setelah Tuhan, Allahmu, menyerahkannya ke dalam tanganmu, maka haruslah engkau membunuh seluruh penduduknya yang laki-laki dengan mata pedang. Hanya perempuan, anak-anak, hewan dan segala yang ada di kota itu, yakni seluruh jarahan itu, boleh kau rampas bagi dirimu sendiri dan jarahan dari musuhmu ini, yang diberikan kepadamu oleh Tuhan, Allahmu, boleh kaupergunakan. Demikianlah harus kau lakukan terhadap segala kota yang sangat jauh letaknya dari tempatmu, yang tidak termasuk kota-kota bangsa-bangsa di sini. Tetapi dari kota-kota bangsa-bangsa itu, yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu menjadi milik pusakamu, janganlah kau biarkan hidup apapun yang bernafas, melainkan kau tumpas sama sekali, yakni orang Het, orang Amori, orang Kanaan, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh Tuhan, Allahmu, supaya mereka jangan mengajar kamu berbuat sesuai dengan segala kekejian, yang dilakukan mereka bagi allah mereka, sehingga kamu berbuat dosa kepada Tuhan, Allahmu". (Ulangan 20:10-18 ) -- Perjanjian Lama

Pertanyaan saya, bagaimana kamu luv bisa njelasin makna ayat diatas? Bener luv, gw pingin tahu gimana komentar lu terhadap dua ayat diatas, suer! Harap jawab ya, jangan berkelit loh .. :)

2. Tentang berbohong, gw udah coba menjawabnya di thread berikut: http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... c&start=80

3. Tentang budak, gw juga udah mencoba menjawabnya di thread :
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... c&start=60 dan http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... c&start=80

4. Tentang hakekat suatu peristiwa, gw juga udah mencoba menjawabnya di thread:
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... c&start=20 dan
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... c&start=40

So, dari semua thread yg gw tampilin dan harap lu baca semua dulu, akan tampak suatu alur bahwa hukum Allah SWT adalah bersifat dinamis, karena adanya hal-hal relatif yang gw sebut sebelumnya, yaitu hakekat ilahiah atau makna-makna tersembunyi yang dikenal oleh Allah saja, ya seperti udah gw sebut sebelumnya misal kerelativan waktu, dimana waktu Allah tidak sama dengan waktu manusia, waktu di kutub utara siang lebih panjang dari malam, waktu di indonesia ada WIB, WITA, WIT.

Contoh: apa yang akan terjadi jika Allah SWT hanya menyebut satu ayat saja di kitab misal: Membunuh adalah dosa.
Maka perhatikanlah dampak yang bakal terjadi:

Orang tidak dapat membunuh sapi untuk makanan, tidak dapat membunuh nyamuk yang nakal menggigit, tidak dapat menembak burung sebagai santapan malam, orang yg akan dirampok takut melawan karena takut tidak sengaja membunuh dan membunuh diancam dosa, amrik mengintruder afganistan dan rakyat disana tidak berani melawan karena takut dosa, buaya tidak dapat mencari mangsa karena takut berdosa. So, the chaotic and armagedon will becomes soon at a snap!. Dunia tidak dapat dikontrol karena tidak terdapat keseimbangan/kerelativan. Orang kaya tidak pernah tahu dirinya kaya kalau nggak ada si miskin, orang jahat tidak tahu dirinya jahat kalau tidak ada orang baik, orang **** tidak tahu dirinya **** jika tidak ada orang pintar, dsb.

Terus terang saja, gw kadang gemas melihat misal fenomena di FFI ini, orang-orang yang selalu menuntut agar Allah bersifat 'tegas/konsisten' dalam segala urusan, menurut gue mereka adalah orang yang tidak bisa memaknai kehidupan, orang yg sombong dan orang yg berani menentang Allah seperti iblis yg nggak mau tunduk kepada Allah padahal Allah penciptanya sendiri yang memerintahkan dan juga sebagian kaum-2 terdahulu yg berani mengubah-ubah ayat Allah dalam kitab mereka...

Coba lihat perilaku orang-orang yg menuntut agar Allah bersikap 'konsisten/to the pointic/saklek' dalam omongannya/hukumnya dalam ayat dibawah:

"Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyembelih seekor sapi betina." Mereka berkata: "Apakah kamu hendak menjadikan kami buah ejekan?" Musa menjawab: "Aku berlindung kepada Allah agar tidak menjadi salah seorang dari orang-orang yang jahil. Mereka menjawab: " Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar Dia menerangkan kepada kami; sapi betina apakah itu." Musa menjawab: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang tidak tua dan tidak muda; pertengahan antara itu; maka kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu". Mereka berkata: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan kepada kami apa warnanya". Musa menjawab: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang kuning, yang kuning tua warnanya, lagi menyenangkan orang-orang yang memandangnya." Mereka berkata: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan kepada kami bagaimana hakikat sapi betina itu, karena sesungguhnya sapi itu (masih) samar bagi kami dan sesungguhnya kami insya Allah akan mendapat petunjuk (untuk memperoleh sapi itu)." Musa berkata: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang belum pernah dipakai untuk membajak tanah dan tidak pula untuk mengairi tanaman, tidak bercacat, tidak ada belangnya." Mereka berkata: "Sekarang barulah kamu menerangkan hakikat sapi betina yang sebenarnya". Kemudian mereka menyembelihnya dan hampir saja mereka tidak melaksanakan perintah itu." (QS. Al-Baqarah 67-71 ).

Lihatlah kisah manusia yang diabadikan dalam Al Quran. Kaum Yahudi terus menuntut agar Allah memperlihatkan ketegasannya tentang sapi yang akan dipotong sampai tiga kali sehingga hampir kesulitan mencari sapi yang mempunyai ciri-ciri seperti itu. Seandainya mereka tidak berhasil mendapat sapi tsb, maka tentu mereka akan mendapat dosa/azab dari Allah SWT karena kesalahan mereka sendiri. Padahal waktu jawaban pertama diberikan, Allah hanya menyuruh mencari sapi betina yang tidak tua dan tidak muda. Cukup itu saja. Eh, malah kaum Yahudi mengejar terus agar Allah bersifat tegas atau konsisten saja...

So, jika Allah tidak bersifat 'tegas/konsisten menurut Anda' semata-mata adalah untuk kebaikan/rahmat/kebijaksanaan Allah kita sendiri karena Allah mengetahui di balik tabir peristiwa/relasi kejadian, jadi janganlah menuntut Allah agar menunjukkan suatu keabsolutan yang jangan-jangan akan mempersulit kita sendiri nantinya. But, tentu saja harus dimengerti bahwa tetap hukum Allah itu ada yg relatif dan ada yg absolut.

Contoh saja, gw kehilangan duit gw 100.000, eh duit itu ditemuin orang miskin. Sama dia dipakai makan, dan dosa gw diampunin Allah karena mengalami musibah kehilangan dan dapat pahala karena ngasih makan orang miskin secara tidak langsung...

Sekali lagi, kata 'tegas/konsisten' adalah kata yang dikutip, dan hanya Allah yang berhak menentukan (otoritas Allah) untuk tegas atau tidak tegas. Manusia seharusnya jangan mengungkit-ungkit 'ketidaktegasan menurut anda' Allah ini. Jika anda tetap masih penasaran, Allah insya Allah akan menjawab semua perselisihan/debat yg pernah terjadi di kalangan manusia (termasuk mempertanyakan 'konsisten/nggak konsisten') kelak diakherat:

"Sesungguhnya Allah hanya menguji kamu dengan hal itu. Dan sesungguhnya di hari kiamat akan dijelaskan-Nya kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan itu". (QS. An Nahl:16 )

Artinya: kelak sesudah mati Allah akan menjelaskan semua fenomena-2, 'ketidakkonsistenan-2', kerelatifan-2, protes-2, termasuk semua apa yang diperdebatkan di FFI ini!

5. Soal cemas dan nggak cemas, maka gw dah punya kitab pedoman super canggih yaitu Quran. Yg gw cemasin bukannya apakah Quran itu palsu apa nggak, tapi gw ini bisa nggak ya ngejalanin semua ajaran Alquran. Gitu loh luv_nice.. :)

6. Sifat-sifat Allah :
Sifat wajib Allah ada 20, sifat mustahil Allah ada 20, dan Allah mempunyai sifat Jaiz, kemudian ada Asmaaul Husna sebanyak 99 yaitu 'jukukan' Allah yang mencerminkan sifat-sifat selain yg sudah disebut, misal Al-Malik (Yang Maha Kuasa), Ar-Rahmaan (Maha Pengasih, sehingga seorang penjahatpun masih 'diberi' makanan, rumah, dll. Padahal kalau Allah mau, penjahat tersebut udah pada mati disambar petir), Ar-Rahiim (Maha Penyayang, yang memberikan rahmat berupa kasih sayang orang tua kepada anaknya meski dia seorang atheis sekalipun, dsb. Banyak ulama mengatakan bahwa kasih sayang Allah ini hanya ditujukan kepada orang-orang mukmin), Al-Muntaqim (Maha Penyiksa), At-Tawwaab (Maha Penerima Tobat), dsb. Ya, untuk tahu sifat-2 ini lebih baik lu beli aja buku yg ngejelasin sifat Allah SWT.

Apakah yang dimaksud sifat Jaiz tsb?

Ya, Allah mempunyai sifat jaiz atau mungkin. Sifat Jaiz Allah adalah fi' lu kulli mumkinin au artuhu, artinya Allah itu mungkin berbuat segala sesuatu atau mungkin pula meninggalkannya (tidak berbuat). Dengan kata lain Allah mempunyai kebebasan berbuat dan meninggalkan tanpa ada yg memaksa (hak otoritas Allah).

Ya, akhirnya, jika seorang muslim tahu sifat-sifat mutlak Allah, kemudian dia didatangi roh halus yang mengaku-aku sebagai Tuhan, maka seorang muslim dapat menguji/mengetes benar nggaknya roh halus gentayangan itu Tuhan apa nggak melalui daftar sifat-sifatnya. Jadi bukannya, Tuhan itu tidak dapat dikenali sama sekali, akan tetapi mempunyai ciri-ciri/sifat-2 tertentu
sehingga dapat menghindari kemusyrikan. Best ISLAM! Full complete guide! Gw saranin nih pada semua yg ngebaca, gw tidak maksa, cuman kasih saran, mari masuklah Islam dan menjadi saudara seiman. Gw suka sama orang-2 yg kritis kaya' kalian yang mau mencari jalan kebenaran...

Ok, luv. Silahkan lu tanya lebih banyak soal no. 1 ini. GPP, asal gw ada waktu...

PS: Semua 'konsisten/ketidakkonsistan' adalah dalam kutip, dan dalam penjelasan diatas adalah saya arahkan kekonsistenan/ketidakkonsistenan dalam sudut pandang Allah SWT, bukan dalam sudut pandang forum ini...
2. Di awal postingan anda di atas, anda katakan Tuhan Maha Tahu di manapun suatu peristiwa terjadi, tapi kenapa anda tidk juga sebut Tuhan Maha Tahu kapanpun sesuatu terjadi (mengatasi ruang-waktu). Saya tahu kenapa anda tidak katakan itu, karena sekali anda katakan bahwa Tuhan Maha Tahu dalam hal waktu, maka jelas Dia tidak akan pernah MEMBATALKAN firmanNya.
Ya benar luv. Allah SWT Maha Tahu kapanpun sesuatu terjadi (mengatasi ruang-waktu). Terus Dia tidak akan pernah MEMBATALKAN firmanNya ini maksudnya apa?

Firman apa yang dibatalkan? Kalau yg lu maksud, soal Quran turun untuk menjelasin kesalahan-2 kitab terdahulu, bukannya firman Allah SWT dibatalin akan tetapi nubuat Allah disempurnakan termasuk karena ayat-ayatnya diubah oleh kaum terdahulu. Jangan-jangan lu menanyakan dimana dimana kredibilitas Allah ya?

Nih jawabannya:

Jawabannya: Allah tidak pernah menangani persoalan umat manusia (memberi pelajaran dan memberi penjelasan/jawaban) turun tangan secara langsung atau menyempurnakan nubuatnya secara langsung. Misal membasmi semua orang jahat di muka bumi tiba-tiba. Akan tetapi melalui beberapa tahap-tahapan metode tertentu dan waktu tertentu. Misal dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. Seperti banjir nabi nuh, topan nabi saleh/hud?, terbelahnya laut merah di jaman nabi Musad, kekeringan di jaman nabi Yusuf. Itu tidak sekedar menghukum umat yang ingkar, akan tetapi di alam raya (tata surya) sendiri sedang mengalami pengembangan misal meledaknya solar flares di matahari, pergeseran bintang, lewatnya komet besar yang mendekati bumi, pembentukan bintang baru, dll. Otomatis ini menimbulkan ketidakseimbangan di alam semesta dan 'hebatnya' (karena kesempurnaan pengetahuan Allah) semua ini terjadi pada saat umat para nabi melakukan puncak kemaksiatan sehingga seolah bencana-bencana tersebut sekaligus sebagai penghukuman kepada umat yang ingkar. Dan soal penyelewengan itu, maka Allah sudah memberikan jawabannya/kredibilitasnya dengan menerbitkan AlQuran.

Kalau yg lu tanyakan, Allah menasakh satu ayat dengan ayat lain dalam Alquran, bukan berarti Allah mengedit kesalahan editorial kitabnya sendiri, akan tetapi ayat yg sebelumnya sudah berlaku pada saat ayat itu turun dan udah dijalanin (udah terpenuhi nasabnya/kadarnya) sesuai rentang waktu tertentu, maka Allah menurunkan ayat yg lebih baru, Ya, seperti Allah nurunin Quran buat nggantiin Zabur, Taurat, dll. Karena inti dari Quran, Zabur, Taurat, dll adalah hakekatnya seperti perpu pemerintah, jika masyarakat berkembang tentu perpu direvisi, diperbarui, dan yang lama tidak dipakai lagi and so on.
3. Manusia membuktikan kebenran Tuhan?? Wah..wah...arogan sekali anda. Logika manusia sampai kapanpun tak akan pernah bisa menjangkau. Kebenran Tuhan hanya bisa dijangkau kalau Dia sendiri yg membukakan hikmat. Entah dibuka melalui ilmu pengetahuan atau dibukakan melalui keyakinan/iman.
Bukan arogan, akan tetapi Allah menyuruh manusia untuk mengenal diri-Nya agar lebih taat, lebih mengerti, dll, meski tidak mungkin sampai 100%. Nah, lu sendiri udah bisa ngejawab Entah dibuka melalui ilmu pengetahuan atau dibukakan melalui keyakinan/iman, pintu telah dibuka Allah meski tidak 100%, maka kenalilah Allah melalui pintu tsb. Beberapa penemuan dan penelitian sains di barat dan peristiwa-2 di alam dan di masyarakat malah sangat banyak bersesuaian dengan ayat-ayat AlQuran. So, jadi gw yakin AlQuran gak mungkin salah. Jika masih tampak salah misalnya, itu karena tingkat penelitian belum menjangkau ayat yg dimaksud. Akan tetapi insya Allah di masa depan akan terbukti...

"Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung." (QS. 62:10 )

Karunia tsb bisa tingkat-2 jalan hikmah kebenaran dalam Quran, dll. Lho, buktinya gw bisa cerita ini semua kepada loe kan gw terus mencari loh dan bukan hasil pertapaan, supaya iman gw tambah kuat.

"Dan Kami turunkan kepadamu Adz-Dzikr (Al-Qur’an), agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan." (QS. An-Nahl, 16: 44 )

"Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang (kejadian) diri mereka?, Allah tidak menjadikan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya melainkan dengan tujuan yang benar dan waktu yang ditentukan. Dan sesungguhnya kebanyakan di antara manusia benar-benar ingkar akan pertemuan dengan Tuhannya." (QS. Ar-Ruum, 30: 8 )

"Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi (untuk membuktikan keberadaan Allah, kebenaran nilai AlQuran, pen), maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan (autoritas/iptek)." (QS. Ar-rahmaan:33)


Alhamdulillah selesai juga. Capek juga ya....hi luv, jangan lupa ayat di kitabmu luv yg gw diatas, tolong jelasin...

To: Athan, ya nanti insya Allah gw coba perhatikan apa yang anda sampaikan. Harap sabar, antrian banyak he..he...
User avatar
Rezhander
Posts: 988
Joined: Thu Apr 20, 2006 7:10 pm
Location: Dimanmanhathatsen

Post by Rezhander »

Dimohon pembahasan jangan melenceng ke Kristen dan ajaran lainnya.


Cheers :P
User avatar
moslem
Posts: 395
Joined: Fri Oct 13, 2006 3:13 pm
Location: antah berantah, small village

Post by moslem »

To Athan:

Athan, apa yang anda tampilkan, adalah nilai-nilai moral yang diusung/dikreasi oleh manusia, seolah-olah manusia lebih tahu dari Tuhannya atau seolah Allah tidak mengerti apa yang terjadi di dunia sehingga perlu diajari/divonis oleh mahkluk ciptaannya sendiri.

Sementara sifat-sifat Allah menurut kami (kaum muslim) adalah bersumber dari kitab suci AlQuran dan Hadis seperti sifat wajib Allah, sifat mustahil Allah, sifat Jaiz Allah, dan sifat Allah yang lain (Asmaul Husna) dan bukan karangan manusia. Bagaimana dengan sifat Allah berikut:

At Tawwaab = Yang Maha Penerima Tobat, Al Muntaqim = Yang Maha Penyiksa, apakah anda akan bilang bahwa Allah bersifat tidak konsisten? Padahal AlQuran mengatakan bahwa itu adalah sifat-sifat Allah.

Contoh lain, saya kehilangan duit 100.000, eh duit itu ditemuin orang miskin. Sama dia dipakai makan, dan dosa saya diampunin Allah karena mengalami musibah kehilangan dan dapat pahala karena ngasih makan orang miskin secara tidak langsung.... Disini, Allah telah menunjukkan kekonsistenan disemua sisi, akan tetapi saya akan menganggap kesialan/keburukan/penodaan/sesuatu yang tercela disisi/dalam pandangan saya, akan tetapi di lain sisi orang miskin tadi akan menganggap duit tersebut adalah anugerah kebaikan dari Tuhan.

Ok, jadi Allah dapat diyakini akan selalu bersifat konsisten, akan tetapi nilai-nilai kekonsistenan Allah adalah sebagiannya adalah hanya Allah sendiri yang tahu tentang kadar ukurannya, dan bukan sebagiannya seperti kekonsistenan yg dipahami oleh manusia. Benar bahwa manusia dibekali akal pikiran untuk menilai/memahami kadar-kadar kebaikan sebagai cermin kekonsistenan sifat/sikap Allah, akan tetapi jangan lupa, ada sifat-sifat konsisten lain milik Allah yang manusia tidak mampu memahaminya (sebagiannya tidak dimengerti oleh manusia bagaimana cara kerjanya atau dimana letak kekonsistenannya) dan hanya Allah yang tahu, dan yang ini justru sebagiannya dianggap oleh orang non muslim sebagai sikap Allah yang tidak konsisten. Dan jangan lupa, akal pikiran tidak akan selalu benar (mubazir) jika tanpa disertai keimanan.

Satu contoh, selama ini dengan pongahnya ilmuwan barat sangat yakin bahwa semua hakekat materi di dunia adalah dibentuk dari unsur-unsur yang konsisten karena dapat dijelaskan oleh ilmu pengetahuan dan ilmu pengetahuan akan dapat menyibak seluruh tabir rahasia kehidupan. Akan tetapi ternyata, beberapa tahun terakhir mereka dibuat terpengarah dengan nilai-nilai yang diyakininya selama ini, dimana mereka menemukan nilai-nilai yang seolah melawan konsistensi ilmu pengetahuan, yang disebut M-Theory, yaitu teori membran. Mereka sebelumnya yakin bahwa semua unsur di bumi dapat dijelaskan oleh teori relativitas einstein untuk skala makro dan kuantum mekanik untuk skala mikro dan menganggap semua unsur kehidupan memiliki wujud 4 dimensi. Akan tetapi dengan adanya M-theory, maka semua hitungan matematis mereka tidak berlaku (harap dicatat bahwa matematika adalah ilmu pasti/ilmu konsisten) dan malah terpaksa menghitung ulang wujud benda tidak hanya 4 dimensi, akan tetapi bahkan malah menjadi 10 bahkan 11 dimensi. Ini baru nilai-nilai matematis yang dikenal sebagai ilmu pasti (ilmu kekonsistenan), bagaimana dengan sifat-sifat/watak-watak Allah atau esensi Allah sendiri, yang mana ironisnya justru ilmu matematis itu hakekatnya adalah ilmu Allah sendiri (karena Allah adalah penguasa segala kehidupan dan materi termasuk segala ilmu pengetahuan) dan diberikan kepada hamba-hambanya didunia.

So, jika ada ilmu-ilmu bikinan manusia termasuk moral/natural theology, itu toh ilmu bikinan/persepsi manusia dan yang namanya bikinan/persepsi manusia pasti suatu saat akan mengalami benturan dan kecacatan, seperti teori relativitas einstein dan kuantum mekanik yang akhirnya dilebur dalam ilmu baru, yaitu theory of everything. Saya sama sekali tidak menyalahkan apa itu moral theology atau natural theology, ini suatu usaha bagus dari manusia dalam memahami Tuhannya, akan tetapi saya khawatir bahwa ilmu-ilmu seperti ini kelak akan melebur pula dengan ilmu lain, untuk mewujudkan ilmu baru seperti nasib teori relativitas einstein dan kuantum mekanik diatas. Semua ilmu ciptaan manusia (termasuk moral theology), adalah perspektif manusia dalam mengenali hakekat/karakter suatu benda/zat, akan tetapi AlQuran sebagai pegangan umat muslim adalah perspektif Allah sendiri yang tentu lebih/paling sempurna dari apa yang diasumsikan/diperkirakan oleh pikiran manusia.

"(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)". (QS. Al-Baqarah:185 )

"Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan". (QS. Yunus:36 )


Silahkan kalau ada yg tidak puas, nanti mungkin bisa saya tanggapi lagi... Thanks Athan atas masukannya. Buat moderator, lain kali saya akan lebih teratur dalam menyusun kalimat. Trims atas peringatannya, he..he..
Valkyrie
Posts: 707
Joined: Thu Sep 28, 2006 9:59 am

Post by Valkyrie »

moslem wrote:Sementara sifat-sifat Allah menurut kami (kaum muslim) adalah bersumber dari kitab suci AlQuran dan Hadis seperti sifat wajib Allah, sifat mustahil Allah, sifat Jaiz Allah, dan sifat Allah yang lain (Asmaul Husna) dan bukan karangan manusia. Bagaimana dengan sifat Allah berikut:
kamu tahu dari mana kalau Alquran itu betul2 sabda Allah sendiri? apakah dari Kalim Alquran sendiri?
Valkyrie
Posts: 707
Joined: Thu Sep 28, 2006 9:59 am

Post by Valkyrie »

muslim wrote:Sementara sifat-sifat Allah menurut kami (kaum muslim) adalah bersumber dari kitab suci AlQuran dan Hadis seperti sifat wajib Allah, sifat mustahil Allah, sifat Jaiz Allah, dan sifat Allah yang lain (Asmaul Husna) dan bukan karangan manusia.
sulit sekali mempercayai buku yang diragukan keIlahiannya.

Contoh lain, saya kehilangan duit 100.000, eh duit itu ditemuin orang miskin. Sama dia dipakai makan, dan dosa saya diampunin Allah karena mengalami musibah kehilangan dan dapat pahala karena ngasih makan orang miskin secara tidak langsung.... Disini, Allah telah menunjukkan kekonsistenan disemua sisi, akan tetapi saya akan menganggap kesialan/keburukan/penodaan/sesuatu yang tercela disisi/dalam pandangan saya, akan tetapi di lain sisi orang miskin tadi akan menganggap duit tersebut adalah anugerah kebaikan dari Tuhan.
analogymu tidak mengena:

1. di contoh di atas, yang bertentangan itu jalan pikiranmu dan jalan pikiran si miskin. pertanyaanya: apa pikiran Allah: musibah, rezeki, atau lainnya?

2. kamu tidak ada maksud memberikan uang ke si miskin, kamu cuma secara tidak sengaja kehilangan dan si miskin emnemukannya (dari hatimu sendiri kamu tidak ada maksud emmberikannya). ketidaksengajaanmu itu agaknya tidak akan mendapat pahala apa2.

3. kebanyakan dari kami meyakini bahwa Allah tidak menyukai tindakan si miskin tersebut sebab uang itu bukanlah haknya. seharusnya ia menyerahkan uang tersebut ke pihak yang berwajib.
Ok, jadi Allah dapat diyakini akan selalu bersifat konsisten, akan tetapi nilai-nilai kekonsistenan Allah adalah sebagiannya adalah hanya Allah sendiri yang tahu tentang kadar ukurannya, dan bukan sebagiannya seperti kekonsistenan yg dipahami oleh manusia. Benar bahwa manusia dibekali akal pikiran untuk menilai/memahami kadar-kadar kebaikan sebagai cermin kekonsistenan sifat/sikap Allah, akan tetapi jangan lupa, ada sifat-sifat konsisten lain milik Allah yang manusia tidak mampu memahaminya (sebagiannya tidak dimengerti oleh manusia bagaimana cara kerjanya atau dimana letak kekonsistenannya) dan hanya Allah yang tahu, dan yang ini justru sebagiannya dianggap oleh orang non muslim sebagai sikap Allah yang tidak konsisten. Dan jangan lupa, akal pikiran tidak akan selalu benar (mubazir) jika tanpa disertai keimanan.


"tidak mengerti konsistensi" Allah tidak sama dnegan "melihat inkonsistensi" Allah. yang diajuakn rekan2 di sini adalah "inkonsistensi Allah yang terlihat dalam Alquran", bukan "konsistensi Allah yang tidak dapat dipahami."

lagipula argumenmu ini fatalistik sekali, perhatikan yang aku beri bold terutama bagian yang aku italic pada pernyataanmu di atas. dari pernyataanmu ini, bagaimana jika justru kebohongan Allahlah yang merupakan konsistensi yang tidak dipahami manusia?

bukankah ini fatal, selama ini kita semua dibohongi OlehNya. Wahyu2Nya semuang bohong belaka. sekalipun diantara Wahyu2nya menyatakan "Allah adalah benar", bukankah Allah itu pembohong yang secara otomatis wahyu " Allah adalah Benar" hanyalah salah satu kebohonganNya?

dengan demikian, anda telah menggugurkan iman anda sendiri.
Satu contoh, selama ini dengan pongahnya ilmuwan barat sangat yakin bahwa semua hakekat materi di dunia adalah dibentuk dari unsur-unsur yang konsisten karena dapat dijelaskan oleh ilmu pengetahuan dan ilmu pengetahuan akan dapat menyibak seluruh tabir rahasia kehidupan. Akan tetapi ternyata, beberapa tahun terakhir mereka dibuat terpengarah dengan nilai-nilai yang diyakininya selama ini, dimana mereka menemukan nilai-nilai yang seolah melawan konsistensi ilmu pengetahuan, yang disebut M-Theory, yaitu teori membran. Mereka sebelumnya yakin bahwa semua unsur di bumi dapat dijelaskan oleh teori relativitas einstein untuk skala makro dan kuantum mekanik untuk skala mikro dan menganggap semua unsur kehidupan memiliki wujud 4 dimensi. Akan tetapi dengan adanya M-theory, maka semua hitungan matematis mereka tidak berlaku (harap dicatat bahwa matematika adalah ilmu pasti/ilmu konsisten) dan malah terpaksa menghitung ulang wujud benda tidak hanya 4 dimensi, akan tetapi bahkan malah menjadi 10 bahkan 11 dimensi. Ini baru nilai-nilai matematis yang dikenal sebagai ilmu pasti (ilmu kekonsistenan), bagaimana dengan sifat-sifat/watak-watak Allah atau esensi Allah sendiri, yang mana ironisnya justru ilmu matematis itu hakekatnya adalah ilmu Allah sendiri (karena Allah adalah penguasa segala kehidupan dan materi termasuk segala ilmu pengetahuan) dan diberikan kepada hamba-hambanya didunia.


Analogymu lagi2 tidak mengena , sebab yang berubah2 itu pengetahuan atas kebenarannya, bukan kebenaran itu sendiri. satu2nya Kebenaran absolut (tidak relatif) ialah Allah, Allahlah acuannya.
So, jika ada ilmu-ilmu bikinan manusia termasuk moral/natural theology, itu toh ilmu bikinan/persepsi manusia dan yang namanya bikinan/persepsi manusia pasti suatu saat akan mengalami benturan dan kecacatan, seperti teori relativitas einstein dan kuantum mekanik yang akhirnya dilebur dalam ilmu baru, yaitu theory of everything. Saya sama sekali tidak menyalahkan apa itu moral theology atau natural theology, ini suatu usaha bagus dari manusia dalam memahami Tuhannya, akan tetapi saya khawatir bahwa ilmu-ilmu seperti ini kelak akan melebur pula dengan ilmu lain, untuk mewujudkan ilmu baru seperti nasib teori relativitas einstein dan kuantum mekanik diatas. Semua ilmu ciptaan manusia (termasuk moral theology), adalah perspektif manusia dalam mengenali hakekat/karakter suatu benda/zat, akan tetapi AlQuran sebagai pegangan umat muslim adalah perspektif Allah sendiri yang tentu lebih/paling sempurna dari apa yang diasumsikan/diperkirakan oleh pikiran manusia.



aku akan memberi analogy tentang Alquran:

aku membuat sebuah buku Al Grav, kitab ini ditulis oleh orang lain yang kutunjuk sebab aku buta huruf. nah, aku pura2 kejang kalau menyampaikan wahyu. lalu jaminan bahwa Al Grav dari Allah:

Gugnir 1: sesungguhnya, Valkyrie adalah nabi yang kupilih dan Al Grav adalah Wahyu-Ku

Gugnir 2: tidada berimanlah orang2 yang menyangkalnya dan berpegang pada prasangka yang lalu-lalu, yaitu Injil dan Al Quran


nah, sudah ada jaminan dari AL-Grav bukan?

sekarang isi yang tdiak konsisten:

Odin 9: sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang

namun di ayat lain

Freya 4: Allah tidak akan pernah mengampuni orang2 yang menyekutukanNya

lalu Athan dan Luv nice mengkritik ayat ini dengan teology moral. aku dengan mudah mengatakan (persis seperti yang anda lakukan), "sulit sekali percaya buatan manusia, jaminanku ialah Wahyu Allah sendiri yaitu Al Grav".
"(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)". (QS. Al-Baqarah:185 )

"Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan". (QS. Yunus:36 )
dasar argumenmu lemah sebab hanya dari kitab self proclaim, lihat lagi pernyataanku di atas.

kami tidak meyakini Alquran adalah Sabda Allah.

satu2nya cara yang fair ialah menggunakan teology moral, yaitu Wahyu mana yang logis (bedakan dengan kata "ilmiah). sebab Wahyu Allah tidak akan bertentangan dengan logika (meskipun ada hal2 yang tidak dapat dilogika).
User avatar
moslem
Posts: 395
Joined: Fri Oct 13, 2006 3:13 pm
Location: antah berantah, small village

Post by moslem »

To Athan (2):

Seandainya saya adalah penganut paham Moral/Natural Theology, kemudian seorang bertanya kepada saya: Apakah anda yakin seyakin-seyakinnya dan berani MEMPERTARUHKAN nyawa anda atau BERSEDIA MENJAMIN bahwa moral/natural theology adalah mencerminkan sifat-sifat Ilahiah yang sebenarnya? Kalau saya, saya hanya bisa menjawab, saya tidak yakin 100%, karena ini adalah dari sudut pandang kami, yaitu manusia ciptaanNya. Dan jika pertanyaan diatas saya balik tujukan kepada anda, bagaimana jawaban anda bung Athan? Pilih ya atau tidak?

Menurut saya, moral/natural theology bukanlah ilmu final seperti teori relativitas einstein (malah kalau anda bilang ini adalah ilmu yg final maka akan tampaklah keheranan saya dimana anda berani mengklaim sesuatu yang anda tidak dapat membuktikannya). Bahkan dibanding dengan teori einstein, selama berabad-abad teori einstein adalah teori yg aplikatif dan bukan hanya sekedar teori di lidah (tapi dapat dibuktikan, dapat dites), karena teori ini bisa menjelaskan dan melakukan banyak hal, misal pengukuran kecepatan cahaya, waktu yang berjalan lambat di massa yang volumenya besar, pembuatan bom hidrogen/nuklir/bom atom, dsb. Sementara moral/theology, sudahkah ilmu ini benar-benar teruji seperti teorinya pak Einstein? Dari sini saja sudah tampak kelemahan ilmu/teori moral theology yaitu tidak bisa dites dan sehingga tidak bisa diyakini 100% kadar kebenarannya.

Sementara, meski skala pengukuran percobaan di bumi adalah mengambil asumsi-asumsi yang dibuat manusia (dari perspektif manusia), ternyata nilai-nilai AlQuran FAKTANYA banyak bersesuaian dengan asumsi sains di barat, seperti asumsi kecepatan cahaya = kecepatan malaikat bergerak, adanya dilatasi (keterlambatan) waktu antara massa/nilai yang bervolume besar dengan massa/nilai yang bervolume kecil, bintang pulsar, bintang sirius, big bang theory, big crunch analisys, tanda-tanda kiamat, yang mana hal-hal semacam itu (yang dipahami oleh manusia tadi) telah terdapat dan sangat bersesuaian dengan yang disebutkan dalam ayat-ayat AlQuran.

Coba simak kutipan-2 penuturan para saintis dibawah, meski saya hanya mengerti secara garis besar apa yang dikatakan oleh mereka:

Dalam bukunya "The Hidden Face of God" (Wajah Tersembunyi Tuhan), Gerald Schroeder, salah seorang ilmuwan pendukung penciptaan yang berpengaruh dalam merubah keyakinan Anthony Flew, menulis:

"Sebuah kesadaran, kearifan universal, meliputi alam semesta. Penemuan-penemuan ilmu pengetahuan, khususnya yang meneliti sifat quantum dari materi penyusun atom, telah menggiring kita mendekati pemahaman yang mengejutkan: seluruh keberadaan adalah perwujudan dari kearifan ini. Di laboratorium-laboratorium, kita mendapatinya sebagai informasi yang pertama-tama secara fisik mewujud sebagai energi dan kemudian terpadatkan hingga menjadi bentuk materi. Setiap partikel, setiap wujud, dari atom hingga manusia, terlihat mewakili satu tingkatan dari informasi, dari kearifan."

Berdasarkan perhitungannya, Led Adleman dari Universitas Southern California di Los Angeles mengatakan bahwa SATU GRAM DNA dapat menampung informasi sebanyak SATU TRILIUN CD. Gene Myers, seorang ilmuwan yang dipekerjakan pada Human Genome Project (Proyek Genom Manusia), mengatakan hal berikut ini ketika berhadapan dengan penataan menakjubkan DNA yang ia saksikan:

"Apa yang sungguh mengejutkan saya adalah arsitektur kehidupan... Sistemnya begitu teramat rumit. Sepertinya hal itu telah dirancang...Ada kecerdasan mahahebat di sana."

Salah satu pendukung terkemuka teori evolusi, George C. Williams, mengemukakan dalam sebuah tulisannya di tahun 1995 tentang kesalahan materialisme (reduksionisme) yang beranggapan bahwa segala sesuatu terdiri atas materi:

"Kalangan ahli biologi evolusionis hingga kini tidak menyadari bahwa mereka bekerja dengan dua bidang yang sedikit banyak berbeda: yakni bidang informasi dan bidang materi… Dua bidang ini tidak akan pernah bertemu pada satu pengertian yang biasanya disebut dengan istilah “reduksionisme” …Gen adalah satu paket informasi, dan bukan sebuah benda.. . Dalam biologi, ketika anda berbicara tentang masalah-masalah seperti gen, genotip dan perbendaharaan gen (gene pools), anda berbicara tentang informasi, bukan realitas fisik kebendaannya… Kurangnya kata-kata yang sama dan semakna yang dapat digunakan untuk menjelaskan keduanya ini menjadikan materi dan informasi berada pada dunia yang berbeda, yang harus dibahas secara terpisah, dan dengan menggunakan istilah mereka masing-masing."

New Scientist adalah salah satu majalah paling terkenal. Bahasan utama edisi 27 Maret 2002 majalah tersebut ditulis oleh ilmuwan J.R. Minkel, dengan judul "Hollow Universe." [Alam Semesta Kosong] "Why we all live in a hologram" [Mengapa kita semua hidup di dalam sebuah hologram], demikian bunyi judul utama sampul depan majalah itu. Ringkasnya, artikel tersebut menyatakan bahwa kita merasakan dunia ini sebagai sebuah paket cahaya. Oleh karena itu, adalah keliru jika menganggap materi sebagai wujud sesungguhnya yang memiliki keberadaan mutlak berdasarkan pemahaman yang kita dapatkan melalui panca indra. Minkel membuat pengakuan:

"Anda memegang sebuah majalah. [Majalah] itu terasa padat; memiliki semacam keberadaan mandiri dan terpisah di dalam ruang. Sama halnya dengan benda-benda di sekeliling Anda—misalnya secangkir kopi, sebuah komputer. Mereka semua tampak nyata dan ada di luar sana di suatu tempat. Tapi semua itu adalah penampakan maya."

Saintis barat (yang dikenal super-super rasional sekalipun) bahkan sampai berasumsi bahwa kita (manusia) sebenarnya hanya hidup didalam dunia hologram, yaitu bukan kenyataan yang sebenarnya. Coba bandingkan dengan ayat AlQuran dibawah:

"Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau." (QS. Muhammad:36 )

"Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai". (QS. Ar-Ruum, 30: 7 )

"Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang ada di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daupun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir bijipun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauhul Mahfuzh)". (QS. Al An'aam, 6:59 )

"Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana". (QS. Luqman, 31:27 )


Anda harus ingat, bahwa nabi-nabi jaman dahulu melakukan hal-hal yang 'inkonsisten/tidak sesuai dengan hukum alam', seperti orang mati dapat dihidupkan kembali (nabi Isa), nabi Ibrahim tubuhnya dibakar api, tapi ternyata tidak terbakar, tongkat nabi musa yang bisa berubah menjadi ular dan dapat membelah lautan (laut merah), onta nabi Saleh yang berasal dari batu, nabi Sulaiman yang dapat berbicara dengan burung dan semut, dsb.

So, inti dari postingan saya yg terakhir, APAKAH MORAL/NATURAL THEOLOGY ADALAH MEMILIKI KREDIBILITAS DAN VALIDITAS YANG TERUJI? BAHKAN JUSTRU SEBALIKNYA, DIBANDINGKAN DENGAN QURAN, NILAI-2 QURAN BANYAK YANG MENJADI KENYATAAN!

To Athan, finally, i say only one word, this is a big problem with your theory i think.. ;)
User avatar
moslem
Posts: 395
Joined: Fri Oct 13, 2006 3:13 pm
Location: antah berantah, small village

Post by moslem »

Valkyrie wrote:
yang diajuakn rekan2 di sini adalah "inkonsistensi Allah yang terlihat dalam Alquran", bukan "konsistensi Allah yang tidak dapat dipahami."
Cara pandang orang yang berusaha mengerti Islam secara kaffah adalah berbeda dengan cara pandang non muslim seperti anda. Makanya, AlQuran menegaskan dalam ayat-ayatnya dimana sungguh-2 menjelaskan perbedaan antara orang yang berilmu dan yang tidak dan AlQuran menunjukkan cara pandang yang sesungguhnya yang mungkin terasa tidak familiar bagi non muslim. Jika anda open your heart dan tidak buru-buru 'memasang dinding pelindung/anti Islam' maka anda akan dapat melihat tanda-tanda kebenaran AlQuran tsb. AlQuran (dan bukan saya sendiri lho) menyatakan:

"Dan sesungguhnya Kami telah perlihatkan kepadanya (Fir'aun/Imhotep) tanda-tanda kekuasaan Kami semuanya maka ia mendustakan dan enggan (menerima kebenaran)". (QS. 20:56)

"Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata: "(Ini adalah) sihir yang terus menerus." (QS. 54:2)

Ayat diatas bagaikan otokritik bagi orang yg melihat kebenaran, tapi dianggapnya sebagai bentuk ketidakkonsistenan (sihir=imajiner=uncountable=tidak dapat dinalar/tidak masuk akal/tidak konsisten/kontradiksi dengan akal sehat).

"Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu (Fir'aun/Imhotep)supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami". (QS. 10:92)

"Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir." (QS. 45:13)

"Katakanlah: "Apakah sama orang yang buta dengan yang melihat?" Maka apakah kamu tidak memikirkan(nya)?" (QS. 6:50)


Suatu perumpamaan (contoh), kita di bumi akan melihat bulan di langit bersinar, padahal Allah melihat bulan tsb gelap, hanya terjadi pemantulan saja..

So, saya harap netter tidak terlalu naif dalam memandang Quran/Islam. Menyamakan sikap pemeluknya tidaklah menunjukkan/memaknai kebenaran AlQuran itu sendiri karena AlQuran/Islam adalah sudah jelas entitas/obyek yang berbeda dari orang Islam pemeluknya. Don't be naive ..

Sikap lain yaitu tidak merelasikan ayat Quran satu sama lain untuk memahami ke'inskonsietenan' ayat, akan tetapi mati-matian (taklid buta) literal memandang suatu ayat adalah juga merupakan sikap naif. Luaskan daya pandang anda. Don't be naive ..

Untuk Valkyrie, quote anda sebenarnya sudah saya jabarkan/jelasin dalam tulisan-tulisan saya diatas. Tangkap makna/esensi tulisan saya, don't be naive...

Saya bukanlah tipe blind faith man (taklid buta/pengekor), akan tetapi saya insya Allah telah dapat sebagian bukti dan dapat membuktikan kebenaran nilai-nilai AlQuran meski belum keseluruhan. Dimana ada korelasi yang konsisten antara ayat satu dengan yang lain (jadi bukan blind faith).

Tanda lain dimana banyak orang Islam yang tidak memahami dan mengamalkan ajaran AlQuran (dan hal ini juga diriwayatkan dalam AlHadis tentang sikap orang mukmin/orang Islam tapi mengabaikan ajarannya sendiri). Silahkan anda cari, maka akan banyak ditemui riwayat-riwayat Hadis yang menunjukkan bahwa banyak orang Islam yang tidak mengamalkan ajaran AlQuran...

AlQuran/Islam sudah menyempurnakan nubuatnya, sehingga manusia harus ngikut AlQuran dan jika tidak tahu/mengerti maka carilah tahu, dan bukannya AlQuran ngikut manusia, yaitu jika manusia nglihat ajaran Quran kelihatan 'nggak konsisten', maka memvonis ajaran Quran sesat. Don't be naive. Orang cerdas akan berusaha mencari tahu bukannya langsung memvonis. Don't be naive. Ingatlah, ajaran/nilai Quran adalah berjalan secara deduktif bukan induktif, dalam salah satu ayat atau hadis Allah (gw lupa soalnya) menyatakan bahwa seandainya semua manusia didunia murtad semuanya (dari ajaran Islam) maka hal ini tidak memberi efek apapun bagi Allah. Artinya hakekat nilai kebenaran adalah sudah ditentukan secara deduksi.

"Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka kebanggaan (Al Quran) mereka tetapi mereka berpaling dari kebanggaan itu". (Qs. 23:71)

Saya teringat akan suatu hadis bahwa Nabi SAW pernah mengatakan (dimasa hidupnya tentunya), dimana kota/wilayah/negara yang akan 'masuk' Islam sebagai suatu tanda kebenaran AlQuran, adalah yang pertama Istambul/Konstantinopel/Turki yang yang kedua adalah Roma (Italia). Dan benar Turki telah menjadi negara Islam. Dimasa lalu, saya agak lupa sejarahnya, mungkin ada yg ingat sejarah perkembangan Islam nggak, kota-kota mana saja yang bernaung di bawah kekhilafahan Islam sesudah wafatnya Muhammad SAW (artinya benar apa yang 'diprediksikan/dikatakan' oleh Muhammad SAW)? So, kita lihat saja kelak suatu saat dimasa depan (entah tahun 2000 berapa), apakah Roma akan menjadi 'kota Islam' atau tidak?

Coba perhatikan surah Al Haaqqah, 40-52 dibawah:

"Sesungguhnya Al Quran itu adalah benar-benar wahyu (Allah yang diturunkan kepada) Rasul yang mulia,
dan Al Quran itu bukanlah perkataan seorang penyair. Sedikit sekali kamu beriman kepadanya.
Dan bukan pula perkataan tukang tenung. Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran daripadanya.
Ia adalah wahyu yang diturunkan dari Tuhan semesta alam.
Seandainya dia (Muhammad) mengadakan sebagian perkataan atas (nama) Kami (Muhammad mengadakan kebohongan/berbohong, pen),
niscaya benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanannya (Maksudnya: Kami beri tindakan yang sekeras-kerasnya terhadap Muhammad, pen)
Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya.
Maka sekali-kali tidak ada seorangpun dari kamu yang dapat menghalangi (Kami), dari pemotongan urat nadi itu (hukuman terhadap Muhammad, pen).
Dan sesungguhnya Al Quran itu benar-benar suatu pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.
Dan sesungguhnya Kami benar-benar mengetahui bahwa di antara kamu ada orang yang mendustakan(nya).
Dan sesungguhnya Al Quran itu benar-benar menjadi penyesalan bagi orang-orang kafir (orang yang tidak mau beriman/percaya, pen) (di akhirat kelak).
Dan sesungguhnya Al Quran itu benar-benar kebenaran yang diyakini.
Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Maha Besar. "


Seandainya Muhammad SAW berbohong (akan ajaran Islam/Quran), maka Allah sendiri yang akan memotong urat tangannya.
Valkyrie
Posts: 707
Joined: Thu Sep 28, 2006 9:59 am

Post by Valkyrie »

Cara pandang orang yang berusaha mengerti Islam secara kaffah adalah berbeda dengan cara pandang non muslim seperti anda. Makanya, AlQuran menegaskan dalam ayat-ayatnya dimana sungguh-2 menjelaskan perbedaan antara orang yang berilmu dan yang tidak dan AlQuran menunjukkan cara pandang yang sesungguhnya yang mungkin terasa tidak familiar bagi non muslim.
tidak ada jaminan yang pasti mengenai hal ini. toh tetap saja tidak terbukti Alquran sungguh2 sabda Allah.
Jika anda open your heart dan tidak buru-buru 'memasang dinding pelindung/anti Islam' maka anda akan dapat melihat tanda-tanda kebenaran AlQuran tsb. AlQuran (dan bukan saya sendiri lho) menyatakan:

"Dan sesungguhnya Kami telah perlihatkan kepadanya (Fir'aun/Imhotep) tanda-tanda kekuasaan Kami semuanya maka ia mendustakan dan enggan (menerima kebenaran)". (QS. 20:56)

"Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata: "(Ini adalah) sihir yang terus menerus." (QS. 54:2)

Ayat diatas bagaikan otokritik bagi orang yg melihat kebenaran, tapi dianggapnya sebagai bentuk ketidakkonsistenan (sihir=imajiner=uncountable=tidak dapat dinalar/tidak masuk akal/tidak konsisten/kontradiksi dengan akal sehat).
penjelasanmu tidak tepat dengan tanggapanku.

bukan kontradiksi dengan akal sehat yang kumaksud, tetapi kontradiksi di dalam doktrin2 agama tersebut.

jika memang Allah tidak pernah berjanji bahwa hukum2 Alam tidak dapat dilanggar, mama mukjizat bukanlah wujud inkonsistensi Allah.

Allah baru tidak konsisten jika Ia pernah mengatakan, "Hukum Alam ini tidak akan pernah Kulanggar sendiri selama2nya sehingga Aku tidak memberi tempat untuk mukjizat". lalu tiba2 di lain waktu ia membuat mukjizat.
"Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu (Fir'aun/Imhotep)supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami". (QS. 10:92)

"Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir." (QS. 45:13)

"Katakanlah: "Apakah sama orang yang buta dengan yang melihat?" Maka apakah kamu tidak memikirkan(nya)?" (QS. 6:50)
baca lagi tanggapan di atas. mukjizat tidak pernah dapat dianggap inkonsistensi Allah terhadap hukum Alam kecuali Ia sendiri berjanji tidak akan emmbuat mukjizat.
Suatu perumpamaan (contoh), kita di bumi akan melihat bulan di langit bersinar, padahal Allah melihat bulan tsb gelap, hanya terjadi pemantulan saja..
kita tidak sedang membicarakan poit of view tetapi kebenaran. Allah tahu betul (bukan sekedar "menurut sudut pandang Allah") bahwa Bulan memang gelap dan mendapat pantulan dari sinar matahari.

Ia melihat keseluruhannya, bukan dari sudut pandang tertentu.
So, saya harap netter tidak terlalu naif dalam memandang Quran/Islam. Menyamakan sikap pemeluknya tidaklah menunjukkan/memaknai kebenaran AlQuran itu sendiri karena AlQuran/Islam adalah sudah jelas entitas/obyek yang berbeda dari orang Islam pemeluknya. Don't be naive ..
saya sudah tahu kalau pemeluk suatu agama tidak sama dengan agama itu sendrii.
Sikap lain yaitu tidak merelasikan ayat Quran satu sama lain untuk memahami ke'inskonsietenan' ayat, akan tetapi mati-matian (taklid buta) literal memandang suatu ayat adalah juga merupakan sikap naif. Luaskan daya pandang anda. Don't be naive ..
saya melihat seluruhnya dan emmang kenyataannya Alquran tidak konsisten.
Untuk Valkyrie, quote anda sebenarnya sudah saya jabarkan/jelasin dalam tulisan-tulisan saya diatas. Tangkap makna/esensi tulisan saya, don't be naive...
quote yang mana? perjelas dan kamu belum menanggapi ini:
Valkyrie wrote: "tidak mengerti konsistensi" Allah tidak sama dnegan "melihat inkonsistensi" Allah. yang diajuakn rekan2 di sini adalah "inkonsistensi Allah yang terlihat dalam Alquran", bukan "konsistensi Allah yang tidak dapat dipahami."

lagipula argumenmu ini fatalistik sekali, perhatikan yang aku beri bold terutama bagian yang aku italic pada pernyataanmu di atas. dari pernyataanmu ini, bagaimana jika justru kebohongan Allahlah yang merupakan konsistensi yang tidak dipahami manusia?

bukankah ini fatal, selama ini kita semua dibohongi OlehNya. Wahyu2Nya semuang bohong belaka. sekalipun diantara Wahyu2nya menyatakan "Allah adalah benar", bukankah Allah itu pembohong yang secara otomatis wahyu " Allah adalah Benar" hanyalah salah satu kebohonganNya?

dengan demikian, anda telah menggugurkan iman anda sendiri.
Tanda lain dimana banyak orang Islam yang tidak memahami dan mengamalkan ajaran AlQuran (dan hal ini juga diriwayatkan dalam AlHadis tentang sikap orang mukmin/orang Islam tapi mengabaikan ajarannya sendiri). Silahkan anda cari, maka akan banyak ditemui riwayat-riwayat Hadis yang menunjukkan bahwa banyak orang Islam yang tidak mengamalkan ajaran AlQuran...

AlQuran/Islam sudah menyempurnakan nubuatnya, sehingga manusia harus ngikut AlQuran dan jika tidak tahu/mengerti maka carilah tahu, dan bukannya AlQuran ngikut manusia, yaitu jika manusia nglihat ajaran Quran kelihatan 'nggak konsisten', maka memvonis ajaran Quran sesat. Don't be naive. Orang cerdas akan berusaha mencari tahu bukannya langsung memvonis. Don't be naive. Ingatlah, ajaran/nilai Quran adalah berjalan secara deduktif bukan induktif, dalam salah satu ayat atau hadis Allah (gw lupa soalnya) menyatakan bahwa seandainya semua manusia didunia murtad semuanya (dari ajaran Islam) maka hal ini tidak memberi efek apapun bagi Allah. Artinya hakekat nilai kebenaran adalah sudah ditentukan secara deduksi.
well, nubuatan bahwa akan banyak orang2 Islam yang murtad ataupun tidak patuh pada ajaran agamanya bukan nubuatan yang luar biasa.

di agama2 lain seperti Budha, Yahudi, Kristen juga ada nubuatan bahwa kelak akan ada/ banyak pengikut yang tidak setia.
"Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka kebanggaan (Al Quran) mereka tetapi mereka berpaling dari kebanggaan itu". (Qs. 23:71)

Saya teringat akan suatu hadis bahwa Nabi SAW pernah mengatakan (dimasa hidupnya tentunya), dimana kota/wilayah/negara yang akan 'masuk' Islam sebagai suatu tanda kebenaran AlQuran, adalah yang pertama Istambul/Konstantinopel/Turki yang yang kedua adalah Roma (Italia). Dan benar Turki telah menjadi negara Islam. Dimasa lalu, saya agak lupa sejarahnya, mungkin ada yg ingat sejarah perkembangan Islam nggak, kota-kota mana saja yang bernaung di bawah kekhilafahan Islam sesudah wafatnya Muhammad SAW (artinya benar apa yang 'diprediksikan/dikatakan' oleh Muhammad SAW)? So, kita lihat saja kelak suatu saat dimasa depan (entah tahun 2000 berapa), apakah Roma akan menjadi 'kota Islam' atau tidak?
nubuatan sejenis ini juga ada di kitab2 Yahudi dan Kristen

1. lihat signatureku dan merupakan kenyataan bahwa memang orang2 Kristen juga banyak dibunuh oleh Islam atas iman mereka. Turky sendiri yang mayoritas Kristen di zaman dulu direbut Islam dengan perang (yang artinay pembunuhan terhadap umat kristen dan pemaksaan beragama). juga nubuatan Kristen bahwa akan ada nabi palsu yang menyesatkan orang2 percaya (Kristen) sebanyak setidaknya 1/3 (terpenuhi juga saat penaklukan Islam terhadap Kristen di Asia dan eropa sehingga jumlah orang Kristen yang murtad dari imannya mencapai setidaknya 1/3) apakah dnegan demikian kamu akan percaay Kristen karena nubuatan yang tergenapi ini? mungkin kamu tidak akan mudah percaya begitu saja walaupun kenyataannya nubuatan kristen terpenuhi. denagn cara yang sama, aku tidak mudah menerima argumenmu.

2. nubuatan yahudi bahwa mereka akan dibenci bangsa2 kafir oleh sebab mereka tidak taat. Ahasil, saat ini umat Yahudi sangat dibenci terutama oleh Islam (bagi yahudi, Islam adalah kafir). apakah kamu akan percaya agama yahudi? mungkin tidak, dengan alasan yang sama, umat yahudi juga tiadk akan percaya "permainan penggenapan nubuatan" Islam begitu saja.

dan yang tak kalah penting, toh kalaupun kenyataannya terbalik (Turky tidak jadi Islam), maka Islam masih bisa berdalih bahwa mekahlah yang dimaksud nubuatan tersebut.

jadi argumenmu masih lemah.
Coba perhatikan surah Al Haaqqah, 40-52 dibawah:

"Sesungguhnya Al Quran itu adalah benar-benar wahyu (Allah yang diturunkan kepada) Rasul yang mulia,
dan Al Quran itu bukanlah perkataan seorang penyair. Sedikit sekali kamu beriman kepadanya.
Dan bukan pula perkataan tukang tenung. Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran daripadanya.
Ia adalah wahyu yang diturunkan dari Tuhan semesta alam.
Seandainya dia (Muhammad) mengadakan sebagian perkataan atas (nama) Kami (Muhammad mengadakan kebohongan/berbohong, pen),
niscaya benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanannya (Maksudnya: Kami beri tindakan yang sekeras-kerasnya terhadap Muhammad, pen)
Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya.
Maka sekali-kali tidak ada seorangpun dari kamu yang dapat menghalangi (Kami), dari pemotongan urat nadi itu (hukuman terhadap Muhammad, pen).
Dan sesungguhnya Al Quran itu benar-benar suatu pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.
Dan sesungguhnya Kami benar-benar mengetahui bahwa di antara kamu ada orang yang mendustakan(nya).
Dan sesungguhnya Al Quran itu benar-benar menjadi penyesalan bagi orang-orang kafir (orang yang tidak mau beriman/percaya, pen) (di akhirat kelak).
Dan sesungguhnya Al Quran itu benar-benar kebenaran yang diyakini.
Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Maha Besar. "

Seandainya Muhammad SAW berbohong (akan ajaran Islam/Quran), maka Allah sendiri yang akan memotong urat tangannya.
ini hanya tertulis di Alquran (yang masih kami yakini dibuat oleh Muhamamd sendiri).

tentu saja Muhammad tidak dipotong urat tangannya, sebab yang menulis Alquran adalah Muhamamd sendiri.

klaim bahwa Muhamamd akan dipotong urat tangannya jika ia sesat hanya tertulis di Alquran yang dibuat dibuat oleh Muhamad sendiri.

sbagai contoh:

di kitab Al Grav yang aku buat, aku juga bisa tinggal memasukkan ayat senada:

Tiamat 4: jika ternyata Valkyrie berbohong, maka Aku (Allah) akan mencabut nyawanya sekarang ini juga".

nah, anda lihat sendiri saya masih berdiskusi dnehan anda (nyawa saya belum tercabut). maukah anda memeluk agama saya?

analogy:

seorang maling bisa pura2 dapat wahyu dari Allah dihadapan polisi yang mengatakan, "Akulah Allah yang bersabda: Jika dia maling, maka dia akan mati". lalu ternyata dia tidak mati, apakah ini berarti dia bukan maling?

itulah cara pandang kami terhadap Islam.
Valkyrie
Posts: 707
Joined: Thu Sep 28, 2006 9:59 am

Post by Valkyrie »

nah, jika kamu tidak mau menggunakan metodologi2 lain yang bias diakui pertanggungjawabannya (termasuk teology moral) untuk emmpertanggungjawabkan imanmu, apa bedanya kamu dengan orang2 beragama lain yang juga dapat melakukan hal yang sama?

seorang berhalapun juga dapat melakukan hal yang sama, tinggal bilang: itu hanyalah buatan manusia saja, kami tidak emngikutinya. kami akan emngikuti agama kami karena inilah Wahyu Allah dan ilmu2 andalah yang harus menuruti buku kami (yang mereka yakini Sabda Allah sendiri), bukan sebaliknya.

ia juga bisa bilang: Dewalah yang membuat matahari terbit dari timur ke barat, bisakah Allahmu yang melakukan sebaliknya, tunjukkan!!

diskusi seperti inis o senseless and point less, sebab yang dilakukan agama teberhala tersebut hanyalah self proclaim dan tiak berdasar (kecuali hanya berdasarkan kitabn suci mereka sendiri).

jadi anda jangan melakukan hal yangs ama seperti yang mereka lakukan.

nubuatan tentang jumlah islam yang tdiak nurut dan berdirinya kerajaan islam sudah kubantah di atas.
User avatar
moslem
Posts: 395
Joined: Fri Oct 13, 2006 3:13 pm
Location: antah berantah, small village

Post by moslem »

To Valkyrie: Senang bisa berdebat dengan anda, yang lain pada kemana nih?

Valyrie wrote:
klaim bahwa Muhamamd akan dipotong urat tangannya jika ia sesat hanya tertulis di Alquran yang dibuat dibuat oleh Muhamad sendiri.
Valkyrie, cobalah anda mencari tahu (orang cerdas adalah mencari tahu bukan memvonis) referensi tentang sejarah/riwayat hidup Muhammad, dimana semua orang, baik atheis, zoroaster, Yahudi, kaum pagan dijaman hidup Rasulullah mengenal muhammad sebagai seorang yang tidak pernah bohong/jujur, sehingga mereka sendiri (kaum-kaum pagan yang dikenal anti Allah ini) sampai menjuluki Muhammad sebagai Al-Amin (Orang yang terpercaya). Lha, Muhammad sudah ngomong dalam ayat diatas kalau Quran bukan perkataan seorang penyair dan tukang tenung, bagaimana dia akan bohong atau berpura-pura bahwa yang nulis dia padahal bukan?

Ok, gw lanjutin topik tentang apakah Islam adalah jalan yang lurus?

Perbedaan informasi melahirkan kesalahpahaman/misunderstanding

Setelah saya menyimak postingan-2 diatas saya, maka saya mulai menyadari dan mendapati benang merah berupa fakta jauhnya jarak pandangan antara muslim dan non muslim. Karena itu untuk memperjelas uraian sesuai topik, maka saya terpaksa membuat senarai-senarai komparasi dibawah (saya harap moderator bisa memakluminya/fleksibel sehingga tidak memotong apa yang saya tulis dan membuangnya ke tempat sampah):

- Umat 'atheis' meyakini bahwa Tuhan tidak ada dan tidak ada keterkaitan sama sekali dengan dirinya (losing the link, the unknown, out of the range),

- Umat hindu meyakini bahwa Tuhan berupa dewa-dewa dan membentuk suatu perantara/pemantulan/mediasi/titik terminal terhadap Tuhannya (hilangnya keakraban antara sang khalik dengan hambanya, yg ditakutkan jika salah mengambil titik terminal tsb maka mereka akan sampai pada tujuan yang salah) (need a link/mirror, Tuhan adalah a distant point/titik yang jauh),

- Umat kristiani meyakini bahwa Tuhan adalah simbol kebaikan dan simbol kasih sayang/pengampunan belaka dan terkadang terbentuk suatu interval-interval tertentu terhadap Tuhannya (make and take a method to interpret and grab the God and His values, Tuhan menjadi sesuatu yang asing/strange existence atau strange substance (out of the ring) sehingga need some definite methods to achieve their God, yang dalam kaidah matematika disebut tabel kebenaran/implikasi jika-maka),

- Sementara umat Islam meyakini (keyakinan/penjelasan didapat berdasarkan AlQuran) bahwa Tuhan adalah simbol ketegasan dan keotoriteran dalam sifatNya, yaitu Tuhan Maha dalam segala sifatnya, entah Maha Baik, Maha Penyiksa, Maha Pengampun atau Tidak Mengampuni, dll dan terdapat hubungan/keakraban interpersonal yang lebih intens antara sang Khalik dengan hambanya, bagaikan pengenalan dan hubungan yang baik seperti ibu dengan anaknya (yang dalam kaidah matematika disebut fungsi korespondensi satu ke satu), yang diwujudkan dalam bentuk penyerahan diri/submission/Islam antara lain dengan shalat wajib 5x sehari, shalat-shalat sunnah, saum/puasa wajib selama sebulan dan puasa-2 sunnah sebagai bentuk ketaatan/total submission.

Keeratan seorang hamba dengan khaliknya one to one diejahwantakan secara nyata dalam bentuk kalimat:

Asyhadu an laa ilaaha illallaah, wa asyadu anna muhammadar rasuulullah.

Suatu simbolisasi yang sangat sempurna dan sulit dibantah, dimana tidak terdapat batas hubungan antara sang Khalik dengan hambanya yang akhirnya syahadat diatas adalah menjadi syarat terpenting (kunci surga) dalam membuktikan keimanan seseorang terhadap khaliknya.

"(yaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah gemetarlah/bergetarlah hati mereka," (QS. Al Hajj:35)

"Sesungguhnya Tuhanku amat dekat lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)." (QS. Huud:11)

"Sesungguhnya orang yang benar-benar percaya kepada ayat-ayat Kami adalah mereka yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat itu mereka segera bersujud seraya bertasbih dan memuji Rabbnya, dan lagi pula mereka tidaklah sombong". (QS. As Sajdah:15)

"Hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) segala apa yang di langit dan di bumi," (QS. Ar Ra'd)


Sehingga salah satu penyanyi Islam dan iklan yang sering ditayangkan di televisi melantunkan lagu: "Bersujud kepada Allah...."

Gambar-gambar yang menunjukkan bagaimana ketundukan alam terhadap Khaliknya dapat diklik ditautan dibawah (dan bukan self-proclaim):

http://www.dudung.net/index.php?naon=de ... d=34&cat=2
http://www.dudung.net/index.php?naon=de ... =683&cat=2

Salah bukti kebenaran AlQuran dapat dilihat digambar dibawah:

Image

"Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak." (QS. Ar-rahmaan:37)

Inilah yang disebut sebagai manifesto keimanan/hubungan yang sempurna dan sesungguhnya dan bahwa Islam adalah jalan yang lurus (tanpa titik terminal, tanpa ada percabangan (i.e kemusyrikan, metode-2, dsb), tanpa belokan-belokan (i.e interpretasi, asumsi-2)). Can you prove yours it's true as we can?
User avatar
moslem
Posts: 395
Joined: Fri Oct 13, 2006 3:13 pm
Location: antah berantah, small village

Post by moslem »

Valkyrie wrote:
nubuatan tentang jumlah islam yang tdiak nurut dan berdirinya kerajaan islam sudah kubantah di atas.
Ok, mari kita saksikan bersama, Roma/Italia akan masuk/menjadi kota/negara Islam tahun berapa, 2015, 2025, 3010,?...

"Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain." (Quran, Al Israa':88 )

Ok, kalo nggak percaya kumpulkan semua orang pintar, orang gila atau orang waras, setan-setan, jin, untuk membuat cukup satu ayat saja (boleh niru boleh nggak tapi harus beda) seperti AlQuran! Kalau Muhammad yang ngarang Quran (entah meski sekedar kopi paste atau apa), alangkah jeniusnya dia? Nanti akan gw tes ayat yang dibuat mereka, terbukti apa nggak?

Moslem wrote:
Gambar-gambar yang menunjukkan bagaimana ketundukan alam terhadap Khaliknya dapat diklik ditautan dibawah (dan bukan self-proclaim):
Astagfirullah. Walah-walah, setelah link-link diatas gw check lagi, lho koq nggak tampil gambar-gambarnya malah nampilin web lain, ternyata servernya lagi mengalami kerusakan. Silahkan coba diakses kapan-kapan lagi alamat tsb diatas...

Ato jika tetep nggak bisa sebulan lagi misalnya, ntar, kapan-kapan mungkin gw coba (tapi gw nggak janji lho, tergantung sikon) tampilin sebagian (nggak semua, soalnya emang sumbernya gw nggak punya banyak).
Valkyrie
Posts: 707
Joined: Thu Sep 28, 2006 9:59 am

Post by Valkyrie »

moslem wrote:To Valkyrie: Senang bisa berdebat dengan anda, yang lain pada kemana nih?
yang lain juga punya urusan sendiri2 sehingga mungkin berhalangan hadir. akupun belum tentu akan setiap hari menjawabmu, mungkin saja seminggu sekali atau lebih jarang/sering tergantung urusanku.

kampun tidak harus menjawab setiap hari, pokoknya asalkan kamu ada waktu dan mau menjawabnya.
Moslem wrote: Valkyrie, cobalah anda mencari tahu (orang cerdas adalah mencari tahu bukan memvonis) referensi tentang sejarah/riwayat hidup Muhammad, dimana semua orang, baik atheis, zoroaster, Yahudi, kaum pagan dijaman hidup Rasulullah mengenal muhammad sebagai seorang yang tidak pernah bohong/jujur, sehingga mereka sendiri (kaum-kaum pagan yang dikenal anti Allah ini) sampai menjuluki Muhammad sebagai Al-Amin (Orang yang terpercaya). Lha, Muhammad sudah ngomong dalam ayat diatas kalau Quran bukan perkataan seorang penyair dan tukang tenung, bagaimana dia akan bohong atau berpura-pura bahwa yang nulis dia padahal bukan?


akhirnya kamu memakai cara manusiawi untuk membuktikan Alquranmu bukan? padahal kamu bilang sendiri cara manusiawi ini bisa bersifat palsu.

Don't be naive.
dari kemarin kamu melakukan ad hominem ini. lakukanlah diskusi dengan sopan.
- Sementara umat Islam meyakini (keyakinan/penjelasan didapat berdasarkan AlQuran) bahwa Tuhan adalah simbol ketegasan dan keotoriteran dalam sifatNya, yaitu Tuhan Maha dalam segala sifatnya, entah Maha Baik, Maha Penyiksa, Maha Pengampun atau Tidak Mengampuni, dll dan terdapat hubungan/keakraban interpersonal yang lebih intens antara sang Khalik dengan hambanya, bagaikan pengenalan dan hubungan yang baik seperti ibu dengan anaknya (yang dalam kaidah matematika disebut fungsi korespondensi satu ke satu), yang diwujudkan dalam bentuk penyerahan diri/submission/Islam antara lain dengan shalat wajib 5x sehari, shalat-shalat sunnah, saum/puasa wajib selama sebulan dan puasa-2 sunnah sebagai bentuk ketaatan/total submission.
dengan demikian konsep Allahmu saling berkonradiksi sendiri dan hanya menunjukkan bahwa ternyata Allah yang ditawarkan islam adalah:

1. Maha Pembohong
2. Maha plin plan (lihat bagian yang aku bold)
3. Maha Pezinah
4. Maha Iblis
5. Maha Palsu
6. Maha Tidak Adil
7. Maha Pengecut
8. Maha lemah
9. Maha bisu
10. Maha Inferiority compleks
11. Maha ****
12. Maha Jalan tidak Lurus
13. and so on.. daftarnya masih bisa di-perpanjang (ingatlah bahwa kamu mengatakan Allah Maha segala sifatnya)

jadi jelas bahwa Islam bukanlah jalan yang lurus (Sesuai dengan topik) .

terima kasih atas penjelasanmu, kesimpulan topik ini denganmu adalah ketidaklurusan Islam yang diakui olehmu sendiri.

kesimpulan Topic:
telah nyata bahwa Islam bukanlah jalan yang lurus, sebab Allah yang ditawarkana dalah Allah Maha segala sifat, termasuk Maha Tidak Lurus.


diskusi berikutnya hanya akan kupakai untuk relaks saja alih2 membuktikan ketidaklurusan Islam (karena sudah kamu nyatakan sendiri ketidaklurusan Allah dalam Islam).
"(yaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah gemetarlah/bergetarlah hati mereka," (QS. Al Hajj:35)

"Sesungguhnya Tuhanku amat dekat lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)." (QS. Huud:11)

"Sesungguhnya orang yang benar-benar percaya kepada ayat-ayat Kami adalah mereka yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat itu mereka segera bersujud seraya bertasbih dan memuji Rabbnya, dan lagi pula mereka tidaklah sombong". (QS. As Sajdah:15)

"Hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) segala apa yang di langit dan di bumi," (QS. Ar Ra'd)
tidak akan mengubah apa2. Allah ternyata Maha Pembohong, termasuk ayat inipun mungkin adalah kebohonganNya saja. jadi untuk apa kami percaya kebohongan?
Sehingga salah satu penyanyi Islam dan iklan yang sering ditayangkan di televisi melantunkan lagu: "Bersujud kepada Allah...."
aku tidak tertarik bersujud pada Allah yang Maha bohong, terima kasih.

aku memilih untuk bersujud kepada Allah yang Maha Benar dan tidak akan pernah berbohong, sekalipun Ia bisa melakukannya.
adlah bukti kebenaran AlQuran dapat dilihat digambar dibawah:



"Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak." (QS. Ar-rahmaan:37)

nah, akhirnya kamu memakai cara manusia bukan? bukankah ini menyangkal keyakinanmu pada awal diskusi yang menolak cara pembuktian manusiawi?
alih2 kamu fokus ke ayat itu, silahkan kamu lihat diskusi ketidakilmiahan Alquran di:

http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... .php?t=851
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... php?t=2926
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... php?t=6638
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... php?t=6635
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... php?t=1525
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... php?t=4634
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... .php?t=967

atau lebih lengkap di http://www.bibleandscience.com/science/quran.htm

diantaranya di situs tersebut:

1. semut berbicara
2. bumi itu datar
3. matahari juga datar
4. matahari tenggelam di Lumpur
5. Isa yang berasal dari Abu tidak membahayakan Maryam dalam kandungannya
6. Maryam melahirkan Isa dalam keadaan perawan
7. meteor melawan Jin
8. kebiasaan nabi muhammad: menyayat kulit untuk mengeluarkan darah guna menyembuhkan penyakit
9. dst, daftarnya masih sangat panjang.
Inilah yang disebut sebagai manifesto keimanan/hubungan yang sempurna dan sesungguhnya dan bahwa Islam adalah jalan yang lurus (tanpa titik terminal, tanpa ada percabangan (i.e kemusyrikan, metode-2, dsb), tanpa belokan-belokan (i.e interpretasi, asumsi-2)). Can you prove yours it's true as we can
sejak masih ada ayat2 Al Quran yang bertentangan sains, aku tetap tidak tertarik pada Islam.

di kitab agama lainpun juga ada ayat2 yang sesuai dengan sains. misalnya bumi itu bulat dan ruang hampa (pada Kitab Keristen dan Yahudi). juga bahwa dengan vegetarian, manusia akan tidak dipenuhi kebencian (di kitab sutra). dll, masih ada beberapa kitab2 suci yang kebetulan sesuai dengan sains masa depan.

Alquran menjadi tidak istimewa melihat kenyataan pada kitab2 suci lain tersebut.
Ok, mari kita saksikan bersama, Roma/Italia akan masuk/menjadi kota/negara Islam tahun berapa, 2015, 2025, 3010,?...
rasanya tidak akan pernah terjadi, sebab jumlah umat islam di dunia semakin sedikit.

http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... 4631#54631

laguipula Islam diizinkan untuk berkembang di Roma atas izin Paus sendiri (hal yang tidak dilakukan Islam di Arab Saudi). sebaiknya kalian jangan menjadi "kacang lupa kulit".

denagn kecurangan Islam ini, maka tidak aneh kalau kalian mengira bisa menaklukan kota Roma. mungkin kalian bsia menaklukan kota Roma, tetapi kalian tidak akan bisa memenangkan hati Allah.
Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain." (Quran, Al Israa':88 )

Ok, kalo nggak percaya kumpulkan semua orang pintar, orang gila atau orang waras, setan-setan, jin, untuk membuat cukup satu ayat saja (boleh niru boleh nggak tapi harus beda) seperti AlQuran! Kalau Muhammad yang ngarang Quran (entah meski sekedar kopi paste atau apa), alangkah jeniusnya dia? Nanti akan gw tes ayat yang dibuat mereka, terbukti apa nggak?
memangnya kamu mau tes dengan cara apa? kalau dari segi keindahan, buku Harry Potterpun lebih indah daripada Alquran. (keindahan bersifat subjektif, masalah selera saja)

atau kamu mau test dengan cara sains seperti di atas? bukankah sains adalah cara manusiawi dan kamu tidak mau mempercayai cara manusiawi ini? dan tentunya, banyak sekali ayat2 Alquran yang jelas2 bertentangan dengan sains (bukan "belum dipahami" sains).
Valkyrie
Posts: 707
Joined: Thu Sep 28, 2006 9:59 am

Post by Valkyrie »

oh ya, ada pilihan untukmu dan kamu perlu menjawabnya mengingat kamu mengatakan bahwa sulit memakai cara manusia yang masih bisa diragukan sementara akhirnya kamu sendiri melakukan cara manusia untuk mempertanggungjawabkan Alquran (lihat mengenai:
1. sains
2. masalah deduksi-induksi yang sempat kamu singgung
3. Saksi2 nabi Muhammad
4. Moslem (manusia) mengintretasi Alquran (interpretasi tidak lepas dari kerja akal manusia)

kesemuanya di atas adalah cara manusiawi)

pilihan 1:
tidak menggunakan cara manusiawi seperti pernyataanmu awalnya.

pilihan 2:

mau tidak mau, kamu harus memebri pertanggungjawabanmu secara manusiawi,s ebabbkamu dan saya sama2 manusia. (toh kamus udah melakukannya juga)

pilihanmu dapat digunakan untuk menyanggahmu pada diskusi berikutnya.

silahkan tentukan sikap. aku tunggu jawabanmu
Mr_GEJROT
Posts: 413
Joined: Mon Sep 19, 2005 11:14 am
Location: Indonesia

Post by Mr_GEJROT »

moslem wrote: [
Gambar-gambar yang menunjukkan bagaimana ketundukan alam terhadap Khaliknya dapat diklik ditautan dibawah (dan bukan self-proclaim):

Salah bukti kebenaran AlQuran dapat dilihat digambar dibawah:

Image

"Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak." (QS. Ar-rahmaan:37)

Inilah yang disebut sebagai manifesto keimanan/hubungan yang sempurna dan sesungguhnya dan bahwa Islam adalah jalan yang lurus (tanpa titik terminal, tanpa ada percabangan (i.e kemusyrikan, metode-2, dsb), tanpa belokan-belokan (i.e interpretasi, asumsi-2)). Can you prove yours it's true as we can?
Nggak self proclaim yah? Beginilah kalau iman membabi buta, ilmu makin mendangkal. Slim muslim, elu kalau masih punya logika, berikut ini perlu ente renungkan :

(55:37-38) “And when the heaven splitteth asunder and becometh rosy like red hide.”
This verse, unfortunately has nothing to do with any Red Star Nebula. Actually in this verse Muhammad was just trying to scare people with tales of blazing fires and dreadful things. The above verse is another one of Prophet's scare mongering verses, when sky opens and becomes red (with fire) [12].
We all know that Cat's Eye Nebula is a galactic star far away. It is red because it is going away from us. All stars are going away from us because the universe is expanding and therefore they are red. We cannot see it in our plain eyes; we only can see it through the most powerful telescopes [12].
Aparthib and I have already written a lots of article refuting such pseudo-scientific claim of relating vague verses of Quran with scientific inventions. I remember what Aparhib once wrote in one forum after one apologist claiming such vague "miracle":
I see an attempt here to link planetary nebulae with a religious verse. This is a flawed attempt that is often made by apologetics of all religions, some more than others. If one likes to see science in anything they can see it anywhere. Some Joe may have said "All is relative" before Einstein's theory of relativity. By this stretch of imagination that Joe can legitimately claim that he already knew about relativity and claim originality. Any vague phrase, pun, quote etc by humans, scriptures etc can be customized and made to fit any scientific principle which also have been phrased in a very general way for popular consumption hiding the underlying precise sense of these principles. Its an insult to science and the scientists whose painstaking research has helped unravel the complex workings of the laws of nature and reality. None of these scientific revelations were inspired from, dependent on, or utilized any of the religious revelations. If religious revelations could not and did not lead to any of these scientific truths in a stand alone way then by any criterion and logic they cannot be used to corroborate science. There are many unanswered questions in the basic understanding of the universe. Why can't the verses of scripture throw any light on them? For example we don't at this time know for sure if the universe is closed, open or flat. No body dares to make a prediction based on any revelation. But if it is ever found out by science I am sure one can dig out some vague words of a verse from some book of some religion and claim to "see" the answer that science has finally managed to find. Its always AFTER the fact that these semblances are found. It has never been found BEFORE the scientific discovery. Is that a coincidence?
Then Aparthib went on saying -
Nobel laureate Physicist Dr. Abdus Salam warned against people trying to explain Big Bang using verses from Koran, saying that the current version of Big Bang is the best known scientific explanation for the creation of the universe. What if a better scientific explanation than Big Bang is found tomorrow? Should the verses be changed to accommodate the new scientific view? Religion can never vindicate or falsify science. The truth or falsity of a scientific principle lies within science itself. Religious scriptures cannot speak of any scientific principle. Religious revelations are absolute directives and narratives for humans to follow as faith unquestioningly. Many revelations clearly contradict many accepted scientific principles. No scientist of any repute have ever tried to substantiate scientific principles by religious beliefs. Most scientists and theologicians would rather not mix faith with objective and rational field of science. Koran/Bible/Gita etc are not books of science. Any coincidental vague semblance between a verse and a popular phrasing of a complex scientific principle is solely due to the very general and vague wordings admitting of any interpretation that one chooses to impose on it. All one needs is some vague reverse fitting argument to connect the two. One can find Quantum Mechanics in Tagore's poems, or relativity in the Buddhist Monk Nagarjun's writing. Just seeing what one likes to see because of a preset belief in a favoured belief system doesn't make it so by any objective criterion. My purpose is not to disrspect religion or its revelation, but to question the attempt to reconcile the two in an illogical way. They can be irreconcilable and yet can continue and thrive as separate ways as long as one does not get in the way of the pursuit of the other. (Sori mod, OOT, gue cuma numpang lewat dulu)
Athan
Posts: 967
Joined: Mon Jul 03, 2006 10:40 am

Post by Athan »

moslem wrote:
Athan, apa yang anda tampilkan, adalah nilai-nilai moral yang diusung/dikreasi oleh manusia, seolah-olah manusia lebih tahu dari Tuhannya atau seolah Allah tidak mengerti apa yang terjadi di dunia sehingga perlu diajari/divonis oleh mahkluk ciptaannya sendiri.


Sorry saya baru bisa join hari ini. :) Nilai2 moral yang diusung oleh manusia? :) Sok tahu! Moderator ijinkan saya memberikan bukti SATU Bukti saja untuk menunjukkan APA YANG TELAH ALLAH SAMPAIKAN MENGENAI DIRI Allah DALAM AJARAN KAMI!

Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah FIRMAN TUHAN, yaitu RANCANGAN DAMAI SEJAHTERA dan BUKAN KECELAKAAN, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harap (Yeremia 29:11)

Sedangkan segala musibah dan kejahatan dipercayai islam berasal juga dari Allah :) :) :)
User avatar
moslem
Posts: 395
Joined: Fri Oct 13, 2006 3:13 pm
Location: antah berantah, small village

Post by moslem »

Mr_gejrot wrote:
Nggak self proclaim yah? Beginilah kalau iman membabi buta, ilmu makin mendangkal. Slim muslim, elu kalau masih punya logika, berikut ini perlu ente renungkan :
Saya sudah bilang, harap klik tautan yang saya sisipkan (yang menunjukkan ketundukan alam kepada rabbnya). Sayangnya, tautan tersebut masih error servernya sehingga tidak bisa menampilkan gambar-gambarnya. So, tunggu aja sebulan lagi, kali servernya udah jalan.

to Athan:

Yang dikutip koq tulisan itu sih, seharusnya anda menjawab bagaimana kredibilitas dan validitas teori moral/natural theology anda. Silahkan baca postingan saya secara utuh.

Valkyrie wrote:
Quote:
Ok, mari kita saksikan bersama, Roma/Italia akan masuk/menjadi kota/negara Islam tahun berapa, 2015, 2025, 3010,?...

rasanya tidak akan pernah terjadi, sebab jumlah umat islam di dunia semakin sedikit.
Ya, mari kita tunggu sama-sama. Sabar dong mas/mbak..

Valkyrie wrote:
Maha Pembohong
2. Maha plin plan (lihat bagian yang aku bold)
3. Maha Pezinah
4. Maha Iblis
5. Maha Palsu
Lha, itu kan asumsi anda. Saya udah jelasin diatas Allah mempunyai 20 sifat mustahil dan 20 sifat mutlak, sifat jaiz dan 99 sifat-sifat lain dan yang anda sebutin itu nggak ada didaftar kami. Kalau anda pingin tahu, waduh sayang lagi malas ngetik soal itu. Panjang masalahnya, silahkan cari referensi diluaran.
Don't be naive.
Lha, banyakan nggak nyambung. Contoh, masa di banyak thread gw nemuin tudingan kalau orang islam begini begitu maka itulah yg diajarin quran. Padahal khan quran dan orang islam/pemeluknya beda. Makanya, saya coba jelasin lagi diatas. Dan alhamdulillah hanya anda satu-satunya orang sementara ini yg tidak bersikap demikian.

Haduh, tentang konsisten dan nggak konsisten semua udah gw jabarin maksudnya, ikuti secara literal aja semua postingan gw. Allah itu tetap konsisten, cuman inkonsisten yang secara kasat mata dipandang manusia adalah konsisten disisi Allah. Hanya anda tidak mengetahuinya karena Allah memiliki ilmu sendiri.

Dan soal bohong udah gw jelasin di satu kasus di thread-2 diatas. Lihat, postingan diurutan atas. Soal budak gw juga udah jelasin, nah tinggal satu sebenarnya yg blm gw jelasin yaitu postingan ttg apakah Muhammad seorang paedophilia, tuh threadnya lagi di locked soalnya.

Aduh yg lain, klo harus ngecounter word by word dari anda, gw nggak ada waktu bisa-bisa cepat pensiun gw. Selami saja apa yg saya tulis... I am about to next posting..
User avatar
moslem
Posts: 395
Joined: Fri Oct 13, 2006 3:13 pm
Location: antah berantah, small village

Post by moslem »

Oh, ya ada yg kelupaan. Allah menghukum umat-umat terdahulu katakanlah didalam Injil (bukan Quran, entar dibilang self proclaim lagi), bukankah itu menunjukkan bahwa Allah berhak menyiksa suatu kaum atau tidak. Kalau anda menyangkal, itulah kebaikan Tuhan yang bermaksud mengampuni umatnya, berarti anda secara langsung akan mengakui inkonsistensi Tuhan dong, katanya menghukum tapi koq mengampuni...
User avatar
moslem
Posts: 395
Joined: Fri Oct 13, 2006 3:13 pm
Location: antah berantah, small village

Post by moslem »

di kitab agama lainpun juga ada ayat2 yang sesuai dengan sains.
Ya, jelas toh. Injil, Taurat berasal dari Allah SWT. Cuman Allah berkenan menerbitkan kitab terakhirnya yaitu Quran. So, Taurat, Injil, quran adalah bagaikan satu saudara. Jangan sampai gw keluarin kata Don't be nai lagi loh :)
Athan
Posts: 967
Joined: Mon Jul 03, 2006 10:40 am

Post by Athan »

Cara memandang Allah sudah dijelaskan berkali2 oleh saya terutama kepada Sdr. Feodor. Anda mengatakan bahwa Pemahaman konsep Moral Theology tidak bisa dijadikan acuan untuk bisa menunjukkan KEBENNARAN ALLAH, sungguh sangat berat sebelah pendangan anda! Jika pemahaman ini dianggap tidak bisa dipertanggung jawabkan, mengapa anda juga bisa menggunakan pemahaman yang cenderung memiliki suatu pembuktian yang juga masih belum terbukti kebenarannya! Oleh karenanya saya akan menggunakan SISTEM PEWAHYUAN YANG ANDA AMINI!

Saya juga bisa menunjukkan hal seperti berikut. silahkan anda SANGGAH! Ini adalah bukti bahwa pewahyuan dalam islam sangat salah, TIDAK ADA YANG TEPAT, silahkan anda baca di bawah ini!

Words Beyond Time-Space?
Gabriel's Words to Muhammad
Calculations based on Evidence
Naturalism or Supernaturalism
--------------------------------------------------------------------------------

All Muslims consider the Qur’an to be without error based on the belief that the Archangel Gabriel spoke each word to Muhammad through spiritual experiences. People close to Muhammad report that Muhammad had very deep spiritual experiences as follows:

"Ayesha [Muhammad's favorite wife] reported "I saw him [Muhammad] while the revelation descended upon him on an intensely cold day; then it left him while his brow steamed with sweat" (Miskat IV).

In another story reported in the Hadith called Sahih Muslim, Book 26, Number 5395, [Search on the referenced site to find the number "5395"] Muhammad is reported to have gone into a trance-like state. Just before this phenomenon occurred, Muhammad was eating his evening meal and had been asked a question by another wife named Sauda. Then the event occurred. As the trance-like state took control over Muhammad, his thoughts and actions appeared to be frozen in time. No gestures or speech proceeded from Muhammad as long as he remained under spiritual captivation. Suddenly the phenomenon ended and Muhammad reentered the conversation with Sauda. The Story about this event reads as follows:

Narrated Ayesha [Muhammad's favorite wife]:

. . . Allah's Messenger (may peace be upon him) was at that time in my house having his evening meal and there was a bone in his hand. Sauda [Another wife of Muhammad] reclined and said: Allah's Messenger. I went out and 'Umar said to me so and so [Asking Muhammad for permission]. She (Ayesha) reported: There came the revelation to him and then it was over; the bone was then in his hand and he had not thrown it and he said:" Permission has been granted to you that you may go out . . ."

It is apparent that Muhammad experienced trance-like states, fire-filled spiritual experiences, visions, and dreams. But were these words spoken under spiritual captivation from the Archangel Gabriel? People who believe Muhammad received words from Gabriel do so on complete "blind faith," even those who were direct witnesses of Muhammad's spiritual experiences.

The "Einstein Method" permits us (humankind) to analyze whether the Archangel Gabriel truly spoke to Muhammad. If the words are from outside time-space, then true prophetic events will be observed 100% of the time. If the words are from inside time-space, then we can expect false prophecy.

This section analyzes the prophecies of the Qur'an based on the "official" Qur'an being published in the year 653 CE. (Note: Best case publish date is 634 CE called the "Hafsah Codex" that was destroyed by Muslims after release of the "official" Uthmanic Codex. In addition, I have considered the oral prophecies of Muhammad on the page that analyzed "Is Muhammad the last prophet"). Below is a summary of the five prophecies made by Muhammad. You can click on any number in the far left column if you want to return to the page to review that item. After the summary, I will make conclusions using a math based tool.

1. Event Foretold Triumph of the Byzantines over the Persians
Meets Einstein Method: No

2. Jewish people will not unite to fight Muslim military forces since they are devoid of wisdom. (Implying Israel will never become a nation again)
20th century
---
Meets Einstein Method: No

3. The Jewish People are Cursed by Allah in this world
20th century
---
Meets Einstein Method: No

4 Muhammad dreams of Worshipping in Mecca
Meets Einstein Method: No

5. Islam will conquer all other religions (Self Fulfilling by Muslims: None prophetic)

Meets Einstein Method: No

6. Muhammad is the last prophet
653 CE
[false by analysis]
Meets Einstein Method: No

Since we have five credible data points, we can use math to come to unbiased conclusions (using a statistical tool called the Chi-square test for Independence). To use this approach requires a well stated viewpoint (hypothesis). Then the data can be analyzed based on that viewpoint.

Naturalists do not expect prophecy to be possible. However, I have chosen to look at this real life question from the Naturalists viewpoint. We simply state that "Prophecy in the Qur’an is not possible." Having made that statement as our viewpoint (hypothesis), some calculations are done. This will tell us whether we should have confidence that the Naturalist viewpoint for Muhammad is true or false.

For our purposes of using the Chi-square tool, we only need to determine whether an event is true or false. The table above summarizes the data and shows that we have five credible prophecies from the Qur'an. Each event counts as one unit.

For those wanting to review the math, the calculations are done in the quick pop-up window to the right. Or you can move forward and read about the conclusions below (based on math).
Words from
Outside Time-Space:
(quick pop-up links)
Hypothesis #1: Prophecy in the Qur'an is not possible
Viewpoint of Naturalism
Accepted as True

Hypothesis #2: Muhammad's prophecies come from outside time-space
Viewpoint of Supernaturalism
Appears to be False at the 92.6% confidence level
--------------------------------------------------------------------------------
Conclusions

The purpose of using the mathematical approach is to find out if the hypothesis is true or false. Using this method, we conclude that "Prophecy in the Qur'an is not possible" appears to be true.

The opposite viewpoint is that "Muhammad's Prophecies come from outside time-space." This viewpoint was found to be False at the 92.6% confidence level. There are only eight chances in a 100 that this conclusion is due to random error. The evidence supports that Muhammad does not appear to have received words from outside time-space.

Due to these ideas, the viewpoint of Naturalist concerning Muhammad appears to be correct. Muhammad appears to have believed that he was receiving truth from outside time-space. However, it is evident that Muhammad did not receive eternal spiritual truth.

The conclusions based on evidence support that we must question the source of the Qur'an. Muhammad claimed that he received words from God through the Archangel Gabriel.

In contrast, Daniel makes the same claim. We have found that Daniel's foretold events about the Messiah have all come true, which meets the Einstein Method guidelines. And Jesus, the Messiah, has consistently foretold the future, showing that Jesus' words appear to come from outside time-space. Between Daniel and Jesus, we have found 12 successful prophecies. The time lengths range from 195 to 1,904 years. We conclude that the prophecies of Daniel (foretelling of Jesus) and Jesus (long term prophecies) come from outside time-space (at the 99.94% confidence level).

Since Muhammad's prophecies have failed, who is the spiritual being that claimed to be the Archangel Gabriel?

This analysis births numerous questions about the spiritual world. There is more to reality than meets the eye. And it appears that we have discovered words from outside time-space in the Christian faith. Due to this discovery, it is important to look into the spiritual views of the New Testament. Below you can continue by choosing "Frequently Asked Questions" that have been divided into three different categories: Muslim FAQs, Christians FAQs, and Secular FAQs. Or you can choose to continue deeper by looking into the conclusions drawn from the Einstein Method about the Qur'an.

Link:
http://www.harvardhouse.com/analysis_of ... ophecy.htm

http://www.harvardhouse.com/Gabriel-to- ... Method.htm

Jika anda ingin menggunakan pembuktian yang seperti ini silahkan saja, namun agaknya kuirang bijaksana untuk menghakimi konsep Theology Moral hanya hanya karena kurang mendukung apa yang ada dalam Quran. Padahal kami juga memandang bahwa Quran jelas dibuat oleh manusia (menyontek atau membuatnya sendiri) :)
Last edited by Athan on Mon Nov 06, 2006 4:25 pm, edited 2 times in total.
Locked