Harus ada photonya donk biar lebih yahuddddd....
Kabah - Isinya & Hajar Aswad
- ganteng_maut
- Posts: 1052
- Joined: Sun Jun 11, 2006 3:48 am
- Location: Somewhere in the World
dear all,
sedikit menyimpulkan aja
1. Saya tetap tidak setuju dengan pendapat netter-netter non muslim disini. Kalo saya pergi dari indonesia ke eropa, saya akan tetap nyampe di tempat tujuan, bukan di angkasa, dan bukan berkilo-kilo jauhnya.
2. Mungkin mereka membicarakan Tangente pada lingkaran, yang menurut saya logikanya tidak cocok (lihat poin diatas). Well, kalau diskusinya diteruskan lagi, tampaknya tidak akan nyambung, karena saya hidup di dunia yang real dan praktis, sedangkan mereka hidup di dunia khayalan masing-masing (kalo misalnya bumi digambar sebagai lingkaran, kalo misalnya ditarik garis lurus dari indo, kalo misalnya garisnya nembus bumi, and so on and so on...)
3. Timur dan Barat itu kepunyaan Allah, bla bla bla (mungkin curious bisa nemuin surat apa ayat berapa, dia punya database lengkap kalo masalah ini mah. Hebat lah ) Intinya kalopun shalat nggak menghadap kiblat, bisa tetap sah, kalo misalkan tidak memungkinkan untuk mengetahui arah kiblat (shalat di kendaraan, shalat di tempat orang kapir yang nggak tahu arah kiblat)
sedikit menyimpulkan aja
1. Saya tetap tidak setuju dengan pendapat netter-netter non muslim disini. Kalo saya pergi dari indonesia ke eropa, saya akan tetap nyampe di tempat tujuan, bukan di angkasa, dan bukan berkilo-kilo jauhnya.
2. Mungkin mereka membicarakan Tangente pada lingkaran, yang menurut saya logikanya tidak cocok (lihat poin diatas). Well, kalau diskusinya diteruskan lagi, tampaknya tidak akan nyambung, karena saya hidup di dunia yang real dan praktis, sedangkan mereka hidup di dunia khayalan masing-masing (kalo misalnya bumi digambar sebagai lingkaran, kalo misalnya ditarik garis lurus dari indo, kalo misalnya garisnya nembus bumi, and so on and so on...)
3. Timur dan Barat itu kepunyaan Allah, bla bla bla (mungkin curious bisa nemuin surat apa ayat berapa, dia punya database lengkap kalo masalah ini mah. Hebat lah ) Intinya kalopun shalat nggak menghadap kiblat, bisa tetap sah, kalo misalkan tidak memungkinkan untuk mengetahui arah kiblat (shalat di kendaraan, shalat di tempat orang kapir yang nggak tahu arah kiblat)
Sebenarnya topik yang amat panjang diseputar mengapa kaum muslimin sujud dan ruku menghadap ka'bah mengandung jawaban yang amat simple.
Pertama orang orang non muslim cenderung berpikir yang namanya menyembah itu sujud !!, kenapa karena bayangan mereka selalu menganalogikan cara-cara penyembahan kuno kaum pagan yang diharuskan menghadap atau memuja suatu sesembahan, seperti patung, benda-benda kramat dll.
pemahaman yang salah ini memang tidak terlepas dari cara pandang mereka yang merasa lebih tahu dan memaksakan pemahaman nilai-nilai ada didalam diri mereka, sehingga dengan mudahnya memandang bahwa sujud- ruku sholat menghadap ka'bah itu merupakan personifikasi tuhan.
Tapi jelas pemahaman Islam tidak begitu dalam Islam konsep penyembahan adalah semua bentuk perilaku dan tindak tanduk manusia yang diarahkan hanya kepada Allah dan menataati segala perintahnya, konsep ini dikenal sebagai Ibadah.
Lalu bagaimana dengan sujud ?, sujud adalah bentuk Ibadah kepada Allah akan tetapi bukan apa dan bagaimana arah sujud itu yang dipermasalahkan akan tetapi apakah sujud itu sesuai dengan aturan Allah atau tidak, kalau Allah menyuruh orang sholat menghadap ka'bah bukannya manusia disuruh menyembah ka'bah, akan tetapi tunduk pada perintahnya.
kalau tidak demikian bagaimana dengan sujud kepada Adam ?
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah [36] kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.(2:34)
Apa Allah mengatakan adam itu juga Tuhan ?, jawabannya adalah tidak.
Pertama orang orang non muslim cenderung berpikir yang namanya menyembah itu sujud !!, kenapa karena bayangan mereka selalu menganalogikan cara-cara penyembahan kuno kaum pagan yang diharuskan menghadap atau memuja suatu sesembahan, seperti patung, benda-benda kramat dll.
pemahaman yang salah ini memang tidak terlepas dari cara pandang mereka yang merasa lebih tahu dan memaksakan pemahaman nilai-nilai ada didalam diri mereka, sehingga dengan mudahnya memandang bahwa sujud- ruku sholat menghadap ka'bah itu merupakan personifikasi tuhan.
Tapi jelas pemahaman Islam tidak begitu dalam Islam konsep penyembahan adalah semua bentuk perilaku dan tindak tanduk manusia yang diarahkan hanya kepada Allah dan menataati segala perintahnya, konsep ini dikenal sebagai Ibadah.
Lalu bagaimana dengan sujud ?, sujud adalah bentuk Ibadah kepada Allah akan tetapi bukan apa dan bagaimana arah sujud itu yang dipermasalahkan akan tetapi apakah sujud itu sesuai dengan aturan Allah atau tidak, kalau Allah menyuruh orang sholat menghadap ka'bah bukannya manusia disuruh menyembah ka'bah, akan tetapi tunduk pada perintahnya.
kalau tidak demikian bagaimana dengan sujud kepada Adam ?
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah [36] kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.(2:34)
Apa Allah mengatakan adam itu juga Tuhan ?, jawabannya adalah tidak.
- ganteng_maut
- Posts: 1052
- Joined: Sun Jun 11, 2006 3:48 am
- Location: Somewhere in the World
dear all,
menurut saya, kita tidak bisa menalar agama dengan logika atau rasio. Kekuasaan Allah tidak terbatas, sedangkan pikiran manusia terbatas. Sesuatu yang terbatas tidak bisa mengukur yang tak terbatas.
Logika diperlukan pada awal saja. Contohnya dalam dialog dengan atheis. Sehingga akhirnya dapat ditarik kesimpulan bahwa Allah itu ada, dan Dia memberi petunjuk pada hambaNya melalui Nabi dan Rasul. Kan di Al Quran juga dikatakan, kalo di bumi dan di langit itu banyak tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang berfikir.
Well, logika saya pribadi meyakini bahwa tidak ada illah selain Allah, Muhammad adalah hamba sekaligus utusan Allah. Lalu apapun yang Allah perintahkan (melalui Rasulnya) akan saya kerjakan. Sami'na wa ato'na.
Di Al Quran juga diceritakan, umat terdahulu (terutama Yahudi) dilaknat karena kebanyakan tanya. Disuruh ngelakuin sesuatu, tapi didebat terus. Akhirnya malah nggak dikerjain. (Dasar tukang ngeyel... :) )
menurut saya, kita tidak bisa menalar agama dengan logika atau rasio. Kekuasaan Allah tidak terbatas, sedangkan pikiran manusia terbatas. Sesuatu yang terbatas tidak bisa mengukur yang tak terbatas.
Logika diperlukan pada awal saja. Contohnya dalam dialog dengan atheis. Sehingga akhirnya dapat ditarik kesimpulan bahwa Allah itu ada, dan Dia memberi petunjuk pada hambaNya melalui Nabi dan Rasul. Kan di Al Quran juga dikatakan, kalo di bumi dan di langit itu banyak tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang berfikir.
Well, logika saya pribadi meyakini bahwa tidak ada illah selain Allah, Muhammad adalah hamba sekaligus utusan Allah. Lalu apapun yang Allah perintahkan (melalui Rasulnya) akan saya kerjakan. Sami'na wa ato'na.
Di Al Quran juga diceritakan, umat terdahulu (terutama Yahudi) dilaknat karena kebanyakan tanya. Disuruh ngelakuin sesuatu, tapi didebat terus. Akhirnya malah nggak dikerjain. (Dasar tukang ngeyel... :) )
- ganteng_maut
- Posts: 1052
- Joined: Sun Jun 11, 2006 3:48 am
- Location: Somewhere in the World
- feodor fathon FF
- Posts: 4403
- Joined: Thu Feb 23, 2006 2:26 pm
- Location: INDONESIA
mencium Hajar Aswad bg Nabi adalah spontanitas sbg orang arab yg emang punya tradisi rindu dng ciuman.luv_nice wrote:Dari Posting faiz saya simpulkan bahwa Kabah hanya titik yang diperintahkan Allah untuk dijadikah arah sujud. Apapun alasannya, gak penting.
Apakah itu juga penjelasannya untuk ritual mencium Hajar Aswad? Tak adakah alasan yang sedikit rasional?
masalahnya kenapa beliau mencium Hajar Aswad karena yg beliau rindukan adalah kampung halaman (mekka) dng monumen nya yg terkenal seantero Arab yaitu Kabah ....
simpel kan ?
- dreamtheater
- Posts: 2372
- Joined: Thu Mar 30, 2006 1:49 am
- Location: Langit ke 7
genteng_maut wrote:Gw shalat menghadap Kabah karena Allah yang nyuruh.
Kebenaran pernyataan feodor, jawabnya ada disini:feodor fathon FF wrote:emang kalo salah dikit di Indonesia sholatnya tdk sah gitu ??
mana dalil nya ??....... Allah tdk mau hambanya merasa susah akan sesuatu yg tdk mungkin dan tdk mampu dilaksanakan.
bahwa ayat yg populer justru menjwab ini bahwa bukan mengarahkan wajah ke timur, ke barat, ke kabah lah yg dianggap sebuah kebajikan tapi Ketaatan, berderma, berbuat baik dst ..
ayat2 perintah alah muslim adalah ya dan amin, musti dipatuhingenteng_maut wrote:Gw shalat menghadap Kabah karena Allah yang nyuruh.
Nah bung feodor, jawab dulu pertanyaan ana dipostingan sebelumnya, mungkin ente bisa menjawab yang tidak bisa sodaramu menjawab.dreamtheater wrote: Sungguh Kami melihat mukamu menengadah ke langit , maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang yang diberi Al Kitab memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.(QS.Al-Baqarah : 144)
Dan dari mana saja kamu keluar , maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram, sesungguhnya ketentuan itu benar-benar sesuatu yang hak dari Tuhanmu. Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan. .(QS.Al-Baqarah : 149)
Dan dari mana saja kamu , maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, maka palingkanlah wajahmu ke arahnya, agar tidak ada hujjah bagi manusia atas kamu, kecuali orang-orang yang zalim diantara mereka. Maka janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku . Dan agar Ku-sempurnakan ni'mat-Ku atasmu, dan supaya kamu mendapat petunjuk.(QS.Al-Baqarah : 150)
Neh pertanyaannya ana sadur lagi.
1. Sudahkah terjadi keseragaman arah?
2. Apakah sudah benar sholat kalian berpaling kearah Masjidil Haram?
Setelah ini kita baru berlanjut. Jangan pakai kiasan-kiasan, karena sudah banyak sodara2 ente yang pakai kiasan-kiasan akhirnya malah mempermalukan diri.
Tapi ente boleh tidak jawab, asalkan ente bersumpah bahwa ente memang tidak lagi bersholat mengarah kiblat kabah.
Sudah tahu diboongin kog masih patuh juga??
saya tidak perlu menjawab pertanyaan yang tidak berguna, dan hanya bermodal retorika, tanpa referensi apa lagi argumentasi yang jelas.
tapi saya akan jawab yang tidak aneh-aneh:
buat moderator kalau anda tidak berpihak dengan menghpus kata dungu, mustinya anda juga lebih proaktif dengan tulisan-tulisan yang sifatnya cacian, anda bisa lihat dan saya tunggu ketegasan anda.
tapi saya akan jawab yang tidak aneh-aneh:
Menurut anda apa yang lebih rasional, apa sholat menghadap keatas lalu dianggap menuju tuhan anda bilang rasional ?, masalah hajar aswad sudah dijwab oleh bro FF.Dari Posting faiz saya simpulkan bahwa Kabah hanya titik yang diperintahkan Allah untuk dijadikah arah sujud. Apapun alasannya, gak penting.
Apakah itu juga penjelasannya untuk ritual mencium Hajar Aswad? Tak adakah alasan yang sedikit rasional?
buat moderator kalau anda tidak berpihak dengan menghpus kata dungu, mustinya anda juga lebih proaktif dengan tulisan-tulisan yang sifatnya cacian, anda bisa lihat dan saya tunggu ketegasan anda.
Mengapa kita tidak dapat menalar agama dgn logika ? Bahkan utk mengukur kekuasaan Allah yang tidak terbataspun diperlukan logika.ganteng_maut wrote:menurut saya, kita tidak bisa menalar agama dengan logika atau rasio. Kekuasaan Allah tidak terbatas, sedangkan pikiran manusia terbatas. Sesuatu yang terbatas tidak bisa mengukur yang tak terbatas.
Tolong definisikan 'awal.' Jadi contohnya, kalau ada kriminal 3P (pedofil, pembunuh dan penjarah) datang pada saya dan mengatakan bahwa dia nabi Tuhan, perlukah saya menyetop penggunaan logika saya pada saat begitu ia menyebtu nama Tuhan ?Logika diperlukan pada awal saja.
??? Dialog dgn atheis mana yg berakhir dgn kesimpulan bahwa Allah itu ada, dan bgm caranya ?? Dgn logika juga khan ?Contohnya dalam dialog dengan atheis. Sehingga akhirnya dapat ditarik kesimpulan bahwa Allah itu ada, dan Dia memberi petunjuk pada hambaNya melalui Nabi dan Rasul
Oh, jadi kita sekarang boleh 'berfikir' ?? ... Tadinya katanya logika cuma boleh dipakai pada saat 'awal.' Sekarang katanya tanda2 kekuasaan Allah nampak pada orang berfikir.Kan di Al Quran juga dikatakan, kalo di bumi dan di langit itu banyak tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang berfikir.
Jadi boleh khan nih berfikir ? Atau hanya berfikir pada saat awal ?
BTW, Quran juga banyak dikatakan hal2 nonsens spt matahari terbenam di air keruh.
Ini bukan logika mas. Ini kepercayaan buta. Anda tidak bisa membedakan mana yg logika, mana yg kepercayaan buta.Well, logika saya pribadi meyakini bahwa tidak ada illah selain Allah, Muhammad adalah hamba sekaligus utusan Allah. Lalu apapun yang Allah perintahkan (melalui Rasulnya) akan saya kerjakan. Sami'na wa ato'na.
Pada dasarnya, tidak ada satupun manusia yg berani jamin bahwa tidak ada illah selain Allah. Gimana bisa, khan otak manusia terbatas, bukan ? Khan elu bilang sendiri !
Tidak ada satupun orang yg bisa membuktikan bahwa Muhamad utusan Allah. Yang ada hanya suruhan, instruksi dan ancaman kalau tidak percaya suruhan ataupun instruksi itu.
Mending jadi tukang ngeyel daripada jadi abdi buta yg nggak berani bertanya. Itu bedanya Yahudi dgn Muslim : Yahudi bertanya karena mereka pakai otak. Muslim tidak bertanya karena mereka percaya buta.Di Al Quran juga diceritakan, umat terdahulu (terutama Yahudi) dilaknat karena kebanyakan tanya. Disuruh ngelakuin sesuatu, tapi didebat terus. Akhirnya malah nggak dikerjain. (Dasar tukang ngeyel... :) )
Mahluk yg nggak suka orang bertanya adalah mahluk yg takut ketahuan belangnya. Kenapa harus takut sama pertanyaan Yahudi ? Kalau Tuhan begitu hebat dan kekuasaannya begitu tidak terbatas, masa pertanyaan
Yahudi aja nggak bisa ditanggapin ? Malah membuat Allah bersungut2 sampai dendam kesumat begitu ? Ini tanda Allah nggak bisa ngontrol emosi !
Kalau dulu Rezhander ada saat Allah melaknati Yahudi, bisa diBAN si Allah itu. Atau seenggaknya diperingatkan. Ya nggak, Rez ?
Kalau nggak bisa jawab, diam aja ... nggak usah pakai alasan referensi macam2lah !faiz wrote:saya tidak perlu menjawab pertanyaan yang tidak berguna, dan hanya bermodal retorika, tanpa referensi apa lagi argumentasi yang jelas.
Tadinya katanya nggak perlu bukti, sekarang minta referensi. Non-Muslim dituntut referensi, tapi Muslim merasa nggak perlu menyampaikan bukti apalagi referensi. Who needs proof when you have Allah, hey ?
Anda spt Allah aja, ditanya pertanyaan masuk akal ... malah tersinggung, nggak suka, ngeyel, menolak menjawab ... bentar lagi kita dilaknat spt Yahudi. Persis Allah deh ! Muslims memang 'are made in his image.'
Dreamtheater, sekali lagi gw ingatkan jangan mengganti nama-nama tokoh yg sedang diajak bicara dan dibicarakan.
Pembahasan mengenai Ka'bah sudah mulai melenceng kearah pembahasan ke arah yg lain. Harap tetap dijalur. Kalau pembahasan masih tetap berputar-putar dan malah akhirnya saling mencaci pribadi lawan bicara, topic ini akan gw kunci.
Cheers :P
Pembahasan mengenai Ka'bah sudah mulai melenceng kearah pembahasan ke arah yg lain. Harap tetap dijalur. Kalau pembahasan masih tetap berputar-putar dan malah akhirnya saling mencaci pribadi lawan bicara, topic ini akan gw kunci.
Cheers :P
1. JADI ITU RITUAL TRADISI, GAK ADA HUBUNGANNYA DENGAN IBADAHfeodor fathon FF wrote: mencium Hajar Aswad bg Nabi adalah spontanitas sbg orang arab yg emang punya tradisi rindu dng ciuman.
masalahnya kenapa beliau mencium Hajar Aswad karena yg beliau rindukan adalah kampung halaman (mekka) dng monumen nya yg terkenal seantero Arab yaitu Kabah ....
simpel kan ?
2. SEANDAINYA TRADISI ITU DITERIMA DENGAN ALASAN RINDU MEKAH YG TERKENAL DENGAN KABAHNYA, KENAPA BUKAN KABAH YANG DICIUM, KAN LEBIH MUDAH TIDAK MEREPOTKAN
3. MUHAMAD TDK BOLEH DIGAMBAR KARENA KUATIR ADA PENGKULTUSAN, TAPI HAJAR ASWAD BOLEH DICIUM TANPA ALASAN IBADAH, KENAPA TIDAK KUATIR MENJADI PEMBERHALAAN?
JANGAN2 JAWABNYA CUMA RELATIF...HEHEHEHE
- ganteng_maut
- Posts: 1052
- Joined: Sun Jun 11, 2006 3:48 am
- Location: Somewhere in the World
dear all,BOMBASTIC wrote:ada juga yang pengen tau..seandainya dibelahan bumi yang lain, tepat dibawah kabah kemanakah orang harus menghadap untuk sholat?
gini aja... sekarang lo shalat aja dulu. Ntar kalo kebetulan lo ada dibelahan bumi yang itu, trus lo mau shalat, silahkan telepon gw, ntar gw kasitau.. Ok?
- ganteng_maut
- Posts: 1052
- Joined: Sun Jun 11, 2006 3:48 am
- Location: Somewhere in the World
dear all,
to bung dt:
karena anda udah ngeluarin ayat, saya juga mau ngeluarin ayat. ngga pa pa kan?
Jadi gini, seperti udah sering saya bilang, jangan liat Islam secara parsial aja. Coba deh baca ayat-ayat yang lain, pasti bisa ngerti.
Jadi pertama coba baca ini:
Orang-orang yang kurang akal di antara manusia akan berkata,"Apakah yang memalingkan mereka (muslim) dari kiblat yang dahulu mereka (berkiblat) kepadanya?" Katakanlah (Muhammad) "Milik Allah-lah timur dan barat; Dia memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus (Q.S. 2:142)
Kalo mau bisa diterusin baca sampe ayat 144
Trus yang kedua:
Dan milik Allah timur dan barat. Kemanapun kamu menghadap disanalah wajah Allah. Sungguh Allah Mahaluas, Maha Mengetahui (Q.S. 2:115)
Berikutnya yang ketiga:
Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat, tetapi kebajikan itu adalah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan, peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan salat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar, dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa (Q.S. 2:177)
Dan sebagai penutup:
Dan walaupun engkau (Muhammad) memberikan semua ayat (keterangan) kepada orang-orang yang diberi Kitab (Taurat dan Injil) itu, mereka tidak akan mengikuti kiblatmu, dan engkau pun tidak akan mengikuti kiblat mereka. Sebagian mereka tidak akan mengikuti kiblat sebagian yang lain. Dan jika engkau mengikuti keinginan mereka setelah sampai ilmu kepadamu, niscaya engkau termasuk orang-orang zalim (Q.S. 2:145)
Na? Alles klar? Ternyata bahkan setelah 1400 tahun, orang kafir tetap tidak berubah. Dan bahkan setelah 1400 tahun jawaban kami masih tetap tidak berubah.
Cukup sekian saja, bentar lagi saya ada kuliah...
to bung dt:
karena anda udah ngeluarin ayat, saya juga mau ngeluarin ayat. ngga pa pa kan?
Jadi gini, seperti udah sering saya bilang, jangan liat Islam secara parsial aja. Coba deh baca ayat-ayat yang lain, pasti bisa ngerti.
Jadi pertama coba baca ini:
Orang-orang yang kurang akal di antara manusia akan berkata,"Apakah yang memalingkan mereka (muslim) dari kiblat yang dahulu mereka (berkiblat) kepadanya?" Katakanlah (Muhammad) "Milik Allah-lah timur dan barat; Dia memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus (Q.S. 2:142)
Kalo mau bisa diterusin baca sampe ayat 144
Trus yang kedua:
Dan milik Allah timur dan barat. Kemanapun kamu menghadap disanalah wajah Allah. Sungguh Allah Mahaluas, Maha Mengetahui (Q.S. 2:115)
Berikutnya yang ketiga:
Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat, tetapi kebajikan itu adalah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan, peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan salat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar, dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa (Q.S. 2:177)
Dan sebagai penutup:
Dan walaupun engkau (Muhammad) memberikan semua ayat (keterangan) kepada orang-orang yang diberi Kitab (Taurat dan Injil) itu, mereka tidak akan mengikuti kiblatmu, dan engkau pun tidak akan mengikuti kiblat mereka. Sebagian mereka tidak akan mengikuti kiblat sebagian yang lain. Dan jika engkau mengikuti keinginan mereka setelah sampai ilmu kepadamu, niscaya engkau termasuk orang-orang zalim (Q.S. 2:145)
Na? Alles klar? Ternyata bahkan setelah 1400 tahun, orang kafir tetap tidak berubah. Dan bahkan setelah 1400 tahun jawaban kami masih tetap tidak berubah.
Cukup sekian saja, bentar lagi saya ada kuliah...
Sepertinya topic ini telah mencapai puncak pembahasan, dimana kesimpulan telah ditarik secara tidak langsung yg mana isinya adalah:
- Kabah hanya titik yang diperintahkan Allah untuk dijadikah arah sujud. Apapun alasannya, menurut Muslim, itu bukan dianggap berhala, melainkan suatu patokan dimana untuk menyatukan arah ibadah sembahyang Muslim ke satu arah tertentu.
- Mengenai pembangunan Ka'bah, dipercaya kalau Ibrahim yg telah membangunnya. Karena Muslim beranggapan kalau disana terdapat jejak kaki Ibrahim, yang sampai saat ini belum ditest kebenarannya. Akan tetapi Muslim mengklaim, hal tersebut tidak mengurangi keimanan mereka.
- Praktek mencium Hajar Aswad, hanya mengikuti sunnah Muhammad belaka, dimana waktu Muhammad menciumnya hanyalah mengekspresikan rasa kangennya terhadap kampung halaman (Mekah).
Topic ini dikunci, dan cukup dijadikan bahan referensi saja. Para pembaca silahkan menarik kesimpulan dari perdebatan diatas.
Cheers :P
- Kabah hanya titik yang diperintahkan Allah untuk dijadikah arah sujud. Apapun alasannya, menurut Muslim, itu bukan dianggap berhala, melainkan suatu patokan dimana untuk menyatukan arah ibadah sembahyang Muslim ke satu arah tertentu.
- Mengenai pembangunan Ka'bah, dipercaya kalau Ibrahim yg telah membangunnya. Karena Muslim beranggapan kalau disana terdapat jejak kaki Ibrahim, yang sampai saat ini belum ditest kebenarannya. Akan tetapi Muslim mengklaim, hal tersebut tidak mengurangi keimanan mereka.
- Praktek mencium Hajar Aswad, hanya mengikuti sunnah Muhammad belaka, dimana waktu Muhammad menciumnya hanyalah mengekspresikan rasa kangennya terhadap kampung halaman (Mekah).
Topic ini dikunci, dan cukup dijadikan bahan referensi saja. Para pembaca silahkan menarik kesimpulan dari perdebatan diatas.
Cheers :P