Muslim & Klaim Kemenangan?

Khusus bagi debat-diskusi one-to-one secara serius dan intelektual seputar Islam yang dimoderasi dengan ketat. Anggota yang melontarkan caci-maki dan hinaan yang bersifat ad-hominem akan dikeluarkan dari forum khusus ini. Silakan kontak Forum Admin atau Moderator untuk mendapatkan akses di Ruang Bedah Islam.
Post Reply
MuridMurtad
Posts: 1081
Joined: Fri Sep 30, 2005 1:49 pm

Muslim & Klaim Kemenangan?

Post by MuridMurtad »

ADALAH biasa bagi Islam dan Arab khususnya mengartikan klaim suatu kemenangan yang berbeda dari definisi kemenangan pada umumnya terutama dalam menghadapi kafir. Bagi Arab dan Muslim TIDAK ADA kata kalah. Yang kalah adalah orang yang tidak menerima Muhammad sebagai Rasul Allah alias kafir, apapun argument dibaliknya.

Kita masih ingat menjelang pasukan US memasuki Baghdad dan meng “capture” Airport, TV Irak masih dengan bangganya menayangkan pernyataan bahwa US sudah dipukul mundur. Seperti itulah klaim kemenangan yang biasa dikumandangkan oleh Muslim dan Arab. Klaim kemenangan juga dinyatakan oleh warga Arab dan dirayakan dengan pesta besar-besaran oleh warga Iran ketika Israel tidak mampu menguasai wilayah Hezbollah dalam waktu yang direncanakan. Dan sampai sekarangpun barangkali tidak ada Muslim yang merasa dikalahkan oleh kafir , meskipun hidup dalam kemiskinanan dan kebodohan. Dan bukankah teriakan “meraih kemenangan” selalu dikumandangkan 5 kali (kerena selama ada kafir, Islam selalu dalam keadaan situasi perang) ?

Oleh kerena itu, bila muslim beteriak-teriak dan mengklaim telah menang itu kerena tidak ada kata “kalah” dalam perbendaharaan kata mereka, mungkin untuk menutupi kenyataan sebenarnya bahwa mereka de facto selalu kalah. Tapi yang jelas, terhadap kafir tidak ada kata “rendah hati” dalam Islam. Patut dipertanyakan penampilan AA Gym, yang selalu menahan tangis, menghela nafas , mengecapkan mulut dan berhidung merah selama berkotbah maupun membaca doa……..

Ketika Columbus berhasil mencapai benua Amerika, lawan-lawannya mencemooh dan mengatakan perbuatan Columbus itu bukan hal yang luar biasa dan semua orang mampu melakukannya. Kemudian Columbus mengambil sebuah telur dan menantang mereka untuk membuatnya berdiri, mereka tidak mampu ; kemudian Columbus mengambil telor dan mengetokkannya ke meja sehingga bagian bawahnya pecah dan membuatnya berdiri. Kembali lawan-lawannya berteriak sinis : “kalau seperti itu kamipun mampu “. Columbus menjawab : “ Kalau mampu kenapa kalian tidak melakukannya?”

Sama seperti lawan-lawan Columbus, Muslimpun hanya berteriak-teriak mengatakan telah menang debat, Quran adalah sumber Sains, sumber budi pekerti, dsb. tapi hanya sebatas mulut saja. Muslim di dunia tetap saja miskin, ****, mengemis kafir dengan muka dipalingkan, dan selalu tertinggal dari negara-negara non muslim, seperti Jepang, China , menyusul India. Mengatakan “kebersihan sebagai bagian iman” tapi faktanya negara Muslim adalah negara-negara yang jorok dan semrawut. Mengatakan Quran adalah sumber budi pekerti terbaik, tapi faktanya negara-negara Muslim paling banyak korupsinya. Mengatakan Quran adalah mengandung tanda-tanda Sains, tapi negara-negara Muslim selalu tertinggal jauh dalam hal Sains …..dsb…………………..Ironis.

Maka Muslim menggonggong, kafir tetap berlalu….


--
User avatar
feodor fathon FF
Posts: 4403
Joined: Thu Feb 23, 2006 2:26 pm
Location: INDONESIA

Post by feodor fathon FF »

ha ha ha ....sebenarnya gampang saja theorynya :

"ada seorang guru silat memiliki 10 tingkatan ilmu dan memiliki 10 kitab ilmu dng 10 murid.
dan seorang lagi ada ketua kelompok preman tukang berantem dng 10 gangsternya. si preman gak punya teknik berantem tapi siguru silat punya. pertama di adu kalah dah preman2 itu.
suatu saat si preman mengaku terbelakang dan bersedia belajar dari si guru silat. alhasil 10 tingkatan ilmu dia kuasai. berarti seimbang donk dng gurunya ..... akhirnya ia lawan gurunya dan ia taklukan murid2 si guru silat dan dibatasi biar gak bisa berontak emmbalas dendam, ilmu silatnya tdk pernah dikembangkan namun si preman2 semakin mahir.
alhasil si ketua preman kemudian mengklaim saya penemu jurus2 ini dan itu ...buku2 silat ini saya yg buat (padahal punya si guru silat).
Nasib ilmu silat si guru silat tdk pernah di pelajari oleh murid2nya yg setia terbelakang dalam bela diri.
si preman semakin mahir dan mengembangkan ilmu tsb."

he he
Guru Silat & murid = ilmuwan Islam dan ummat Islam
ketua preman & gangsternya = masyarakat Barat
MuridMurtad
Posts: 1081
Joined: Fri Sep 30, 2005 1:49 pm

Post by MuridMurtad »

Feodor, seperti gua bilang, silahkan saja muslim gembar-gembor sampe puas, sama seperti lawan-lawan colombus mengklaim ini itu, tapi hanya mulut tanpa kerja. Itu ciri dari orang-orang congkak dan mulut besar……………….

Siapakah yang menterjemahkan pengetahuanYunani ?
http://www.bethmardutho.org/aboutsyriac/civilization/

Peradaban dunia lewat dari satu area ke yang lain, dan dari satu bahasa ke yang lain, oleh sebab kontak. Jika kita melacak mengenai sejarah segala bidang ilmu pengetahuan, kita mulai dengan Egyptians dan Mesopotamians di masa lampau, dan beralih Roma dan Greeks, kemudian ke Arabs, berakhir di Eropah Barat ( tapi bukan dimaksudkan untuk meremehkan peradaban Amerika Selatan dan Asia). Hal yang selalu orang lupakan dari mata rantai perjalanan ini adalah: kontribusi Syriac!

Dari abad yang ke 4maju ke depan, ilmu pengetahuan Yunani diterjemahkan ke dalam Syriac, mencakup filosofi, logika, kedokteran, matematika, ilmu kimia abad pertengahan dan ilmu perbintangan. Ketika orang Arabs yang menginginkan transfer ilmu pengetahuan Yunani ke Arab sepanjang abad ke 8 dan ke 9, mereka menoleh ke Syriac yangtunduk melakukan tugas. Dalam banyak kasus, sarjana Syriac ini menterjemahkan karya-karya itu pertama-pertama ke dalam bahasa mereka kemudian ke dalam Arab.. Sebagai hasilnya, banyak dari istilah ilmiah Arab , termasuk nama tanaman, berakar pada Syriac. istilah dan karya ilmiah lainnya, seperti dari Persia dan India, disampaikan kepada Arab via Syriac; sebagai contoh adalah nama dari unsur kimia Zirconium ( via Syriac zargono artimya ' warna dari emas').

Penerjemah yang paling masyur dari periode itu adalah Hunayn Ibn Ishaq (d. 873 atau 877), putra dari seorang apoteker. Penerjemah yang lain adalah Thabit Ibn Qurra (d. 901). Ia menulis 15 karya ilmiah dalam bahasa Syriac dan 150 dalam bahasa Arab, menterjemahkan dan merevisi Archimedes, Euclid, Ptolemy dll. Thabit adalah juga dihargai kerena memperkenalkan teori mathematika "amicable numbers”.

Sepanjang gerakan penerjemahan ini, pengarang Syriac yang asli tetap berkemang. Dari periode, Eliah dari Anbar ini ( abad ke 10.) yang menciptakan karya gnomic yang panjang, dan Elijah dari Nisibin (tahun 1046) menulis suatu chronography dan daftar kata Arabic-Syriac. Bar Salibi (th 1171) banyak memproduksi berbagai ensiklopedi dalam berbagai topik, Michael Great (th 1199) menyususn sejarah dunia dari penciptaan hingga waktu itu.

Sementara Ephrem menyokong suatu permulaan dari periode yang terbesar dalam literatur Syriac, Bar Ebroyo mengakhiri nya. Bersama dengan Ephrem, Bar Ebroyo adalah paling terkenal diantara para penulis Syriac. Seorang terpelajar sejati, ia menulis berbagai hal yang ada di kolong langit. Ia memproduksi 20 buku dalam ilmu agama, sejarah, doa liturgi, [obat/ kedokteran], filosofi, logika, matematika, tatabahasa, puisi, dan buku lelucon …..
…………………………………………………………………………………………………………………………


Contohlah kaum Syriac, orang-orang rendah hati kerena ajaran Kristen……
Gua nggak mempromosikan Kristen, tapi itu adalah fakta. Ketabahan mereka sebagai dhimmi selama berabad-abad, sampai dikhianati saudaranya Kristen Barat (Inggris menghapuskan dari peta istilah Mesopotamia, dan menjadikan orang Syriac sebagai Arab Kristen….) bukti mereka meresapi betul ajaran Injil.
--
User avatar
feodor fathon FF
Posts: 4403
Joined: Thu Feb 23, 2006 2:26 pm
Location: INDONESIA

Post by feodor fathon FF »

ya tetep aja kedunguan seorang analis saya kira ketika sebuah fase sejarah yg turut berperan besar dalam pembentukan peradaban modern dikesamping begitu saja bahkan dianggap tidak ada ...ya toh ?
User avatar
dondon
Posts: 253
Joined: Fri Sep 23, 2005 11:04 am

Post by dondon »

Penemu Aljabar dan Algoritma itu siapa sih bung FF ?

http://www.mail-archive.com/thebadkalon ... 00037.html

Penemu Konsep Algoritma

Asal-usul kata Algoritma

[] Istilah algoritma, mungkin bukan sesuatu yang asing bagi kita. Teman-teman ada yang tahu arti kata 'algoritma'? Ditinjau dari asal-usul katanya, kata 'Algoritma' mempunyai sejarah yang agak aneh. Orang hanya menemukan kata Algorism yang berarti proses menghitung dengan angka Arab. Seseorang dikatakan 'Algorist' jika menghitung menggunakan angka Arab. Para ahli bahasa berusaha menemukan asal kata ini namun hasilnya kurang memuaskan. Akhirnya para ahli sejarah matematika menemukan asal kata tersebut yang berasal dari nama penulis buku Arab terkenal, yaitu Abu Abdullah Muhammad Ibnu Musa Al-Khuwarizmi dibaca orang barat menjadi Algorism.

Definisi Algoritma

[] Definisi Algoritma adalah "langkah-langkah logis penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis dan logis". Contoh sederhana adalah penyusunan sebuah resep makanan, yang biasanya terdapat langkah-langkah cara memasak masakan tersebut. Tapi, algoritma umumnya digunakan untuk membuat diagram alur (flowchart) dalam ilmu komputer / informatika.

Penemu konsep Algoritma dan Aljabar

Penemunya adalah seorang ahli matematika dari uzbekistan yang bernama Abu Abdullah Muhammad Ibn Musa al-Khwarizmi. Di literatur barat, beliau lebih terkenal dengan sebutan Algorism. Panggilan inilah yang kemudian dipakai untuk menyebut konsep algoritma yang ditemukannya. Abu Abdullah Muhammad Ibn Musa al-Khwarizmi (770-840) lahir di Khwarizm (Kheva), kota di selatan sungai Oxus (sekarang Uzbekistan) tahun 770 masehi. Kedua orangtuanya kemudian pindah ke sebuah tempat di selatan kota Baghdad (Irak), ketika ia masih kecil. Khwarizm dikenal sebagai orang yang memperkenalkan konsep algoritma dalam matematika, konsep yang diambil dari nama belakangnya.

Al khwarizmi juga adalah penemu dari beberapa cabang ilmu matematika yang dikenal sebagai astronom dan geografer. Ia adalah salah satu ilmuwan matematika terbesar yang pernah hidup, dan tulisan-tulisannya sangat berpengaruh pada jamannya. Teori aljabar juga adalah penemuan dan buah pikiran Al khwarizmi. Nama aljabar diambil dari bukunya yang terkenal dengan judul "Al Jabr Wa Al Muqabilah". Ia mengembangkan tabel rincian trigonometri yang memuat fungsi sinus, kosinus dan kotangen serta konsep diferensiasi.

Pengaruhnya dalam perkembangan matematika, astronomi dan geografi tidak diragukan lagi dalam catatan sejarah. Pendekatan yang dipakainya menggunakan pendekatan sistematis dan logis. Dia memadukan pengetahuan dari Yunani dengan Hindu ditambah idenya sendiri dalam mengembangkan matematika. Khwarizm mengadopsi penggunaan angka nol, dalam ilmu aritmetik dan sistem desimal. Beberapa bukunya banyak diterjemahkan kedalam bahasa latin pada awal abad ke-12, oleh dua orang penerjemah terkemuka yaitu Adelard Bath dan Gerard Cremona. Risalah-risalah aritmetikanya, seperti Kitab al-Jam'a wal-Tafreeq bil Hisab al-Hindi, Algebra, Al-Maqala fi Hisab-al Jabr wa-al-Muqabilah, hanya dikenal dari translasi berbahasa latin. Buku-buku itu terus dipakai hingga abad ke-16 sebagai buku pegangan dasar oleh universitas-universitas di Eropa.

Buku geografinya berjudul Kitab Surat-al-Ard yang memuat peta-peta dunia pun telah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris. Buah pikir Khwarizmi di bidang geografi juga sangat mengagumkan. Dia tidak hanya merevisi pandangan Ptolemeus dalam geografi tapi malah memperbaiki beberapa bagiannya. Tujuh puluh orang geografer pernah bekerja dibawah kepemimpinan Al khwarizmi ketika membuat peta dunia pertama di tahun 830. Ia dikisahkan pernah pula menjalin kerjasama dengan Khalifah Mamun Al-Rashid ketika menjalankan proyek untuk mengetahui volume dan lingkar bumi.

Sumber : IlmuKomputer.com
User avatar
dondon
Posts: 253
Joined: Fri Sep 23, 2005 11:04 am

Post by dondon »

http://www.republika.co.id/koran_detail ... at_id2=185

Jumat, 18 Juli 2003
Al-Khawarizmi
Astronom, Penemu Algoritma dan Aljabar

Bagi sebagian kalangan, ilmu hitung-hitungan seperti matematika berikut cabang-cabangnya semisal Aljabar dan Algoritma, boleh jadi sebagai momok. Maklum, di tingkat Sekolah Menengah (SLTP dan SMU), disiplin ilmu tersebut menjadi materi dasar dan utama yang harus diberikan kepada anak didik. Tapi, bagi sebagian kecil lainnya, cabang-cabang seperti itu justru menjadi materi yang mengasyikkan.

Lepas dari masalah tadi, tak banyak anak didik yang tahu, siapa orang yang dikenal sebagai bapak dan penemu dua cabang ilmu tersebut, Algoritma dan Aljabar. Dialah Abu Abdullah Muhammad Ibn Musa Al-Khawarizmi, ilmuwan Muslim penemu Algoritma dan Aljabar.

Diakui, sebagai cabang ilmu matematika, Algoritma kini tidak lagi dipelajari secara khusus di sekolah-sekolah. Nama Algoritma sendiri diambil dari nama penemunya, Al-Khawarizmi. Di kalangan ilmuwan Barat ia lebih dikenal dengan nama Algorizm. Bernama lengkap Abu Abdullah Muhammad Ibn Musa Al-Khawarizmi (770-840 M), ilmuwan yang berjasa besar dalam memajukan ilmu pengetahuan ini lahir di Khawarizm (Kheva), kota di selatan sungai Oxus (kini Uzbekistan) pada tahun 770 M. Kedua orang tuanya kemudian pindah ke sebuah tempat di selatan kota Baghdad (Irak), ketika ia masih kecil. Al-Khawarizmi hidup di masa kekhalifahan bani Abbasiyah, yakni Al Makmun, yang memerintah pada 813-833 M.

Sejarah mencatat, Al-Khawarizmi dikenal sebagai orang yang memperkenalkan konsep Algoritma dalam matematika. Khawarizmi adalah penemu dari beberapa cabang ilmu dan konsep matematika yang dikenal sebagai astronom dan geografer. Selain Algoritma, teori Aljabar juga merupakan buah pikir Khawarizmi. Nama Aljabar sendiri diambil dari bukunya yang amat terkenal, yakni Al-Jabr wa-al-Muqabilah. Ia mengembangkan tabel rincian trigonometri yang memuat fungsi sinus, kosinus, tangen, dan kotangen serta konsep diferensiasi.

Dalam cabang Aljabar ini, sebenarnya Al-Kharizmi banyak mengacu pada tulisan yang disusun oleh ilmuwan asal Yunani, Diophantus (250 SM). Namun demikian, dalam meneliti buku-buku Aljabar tersebut, Al-Khawarizmi menemukan beberapa kesalahan dan permasalahan yang masih kabur. Kesalahan dan permasalahan inilah yang kemudian diperbaiki, dijelaskan, dan dikembangkan oleh Khawarizmi dalam karya-karya Aljabarnya.

Karena itulah, tidak mengherankan bila ia juga dijuluki sebagai "Bapak Aljabar". Bahkan menurut pengakuan Gandz, matematikawan Barat dalam bukunya The Source of Al-Khawarizmi's Algebra, Al-Khawarizmi lebih berhak menyandang gelar sebagai "Bapak Aljabar" daripada Diophantus. Dialah orang pertama yang mengajarkan Aljabar dalam bentuk elementer serta menerapkannya dalam hal-hal yang berkaitan dengannya. Tak hanya itu, di bidang ilmu ukur, Al-Khawarizmi juga dikenal sebagai peletak rumus ilmu ukur dan penyusun daftar logaritma serta hitungan desimal. Sayangnya, beberapa sarjana Barat seperti John Napier (1550-1620 M) dan Simon Stevin (1548-1620 M) mengklaim bahwa penemuan tersebut merupakan hasil pemikiran mereka.

Pengaruh Al-Khawarizmi dalam perkembangan matematika, astronomi, dan geografi tidak diragukan lagi. Pendekatan yang dipakainya menggunakan pendekatan sistematis dan logis. Ia memadukan pengetahuan dari Yunani dengan Hindu ditambah idenya sendiri dalam mengembangkan matematika. Khawarizmi mengadopsi penggunaan angka nol, dalam ilmu aritmetik dan sistem desimal.
Selain matematika, Khawarizmi dikenal pula sebagai astronom. Di bawah pengawasan Khalifah Al-Makmun, sebuah tim astronom pimpinannya berhasil menentukan ukuran dan bentuk bundaran bumi. Riset pengukuran ini dilakukan di Sanjar dan Palmyra. Hasilnya, 56,75 Mil Arab sebagai panjang derajat meridian.

Menurut CA Nallino, ukuran ini hanya selisih 2,877 kaki dari ukuran garis tengah bumi yang sebenarnya. Sebuah perhitungan luar biasa yang bisa dilakukan pada saat itu. Dengan kepandaiannya pula, Khawarizmi menyusun sebuah buku tentang perhitungan waktu berdasarkan bayang-bayang matahari. Ia juga menerjemahkan sebuah tabel perhitungan dari India, Sindhata, yang kemudian diulasnya dengan baik.

Dengan memperhatikan tabel tersebut dan juga sumber-sumber lain, sebuah tabel karyanya sendiri menjadi perhatian kalangan astronomi di Eropa, terutama setelah diterjemahkan Adelard dari Bath pada 1126. Tabel ini kelak menggantikan tabel Yunani dan India, setelah direvisi astronom Spanyol, Majriti. Ilmuwan Cina pun mengadaptasi tabel ini, termasuk nilai-nilai ilmu ukur sudutnya, serta fungsi sinus, dan tangen.

Masih berkait dengan masalah perhitungan, ternyata Khwarizmi juga seorang ahli ilmu bumi. Bukunya Kitab Surat al-Ard, menjadi dasar dari ilmu bumi Arab. Naskah itu, hingga kini masih tersimpan di Strassburg, Jerman. Oleh Abdul Fida, seorang ahli ilmu bumi terkenal, menyebutnya sebagai buku yang menggambarkan bagian-bagian bumi yang dihuni manusia karena dihiasi secara lengkap dengan peta beberapa bagian dunia. CA Nalino, seorang penerjemah karya-karya Khawarizmi dalam bahasa Latin menegaskan tak ada orang Eropa yang dapat menghasilkan karya seperti ini.

Tak hanya menguasai matematika dan astronomi, Khawarizmi juga dikenal ahli seni musik. Dalam salah satu buku matematikanya, ia menuliskan pula teori seni musik. Buku itu diterjemahkan oleh Adelard dari Bath pada abad ke-12 dengan judul Liber Ysagogarum Alchorism. Pengaruh buku ini kemudian sampai ke Eropa dan sejarawan Philip K Hitti menyebutnya sebagai perkenalan pertama musik Arab ke dunia latin. Banyak pujian yang diberikan para sejarawan dan ilmuwan dari Eropa kepada karya-karya Khawarizmi.

Pujian itu antara lain ditulis Phillip K Hitti, penyusun The History of The Arabs yang menyebut Khawarizmi sebagai tokoh utama dalam sejarah awal matematika Arab. Di bagian lain, Hitti menulis karya Khawarizmi, Hisab Al-Jabr wal Muqabla ini yang diterjemahkan ke dalam bahasa latin pada abad ke-12 oleh Gerard dari Cremona sebagai berikut: ''Hingga abad ke-16, buku ini telah digunakan sebagai buku matematika rujukan berbagai perguruan tinggi di Eropa. Karya-karya Khawarizmi juga berjasa dalam memperkenalkan angka-angka Arab atau Algorisme ke dunia Barat.''

Sejarawan George Santon begitu memuja Khawarizmi dengan menyebutnya sebagai salah seorang ilmuan terkemuka dari bangsanya dan terbesar pada zamannya. "Terjemahan Aljabar Khawarizmi oleh Robert Chester menandai suatu zaman perkenalan dan kemajuan cabang ilmu ini di Eropa."
(Hery Sucipto)
User avatar
dondon
Posts: 253
Joined: Fri Sep 23, 2005 11:04 am

Post by dondon »

Nih ada tambahan lagi :D

http://www.suarapembaruan.com/last/index.html

SUARA PEMBARUAN DAILY
--------------------------------------------------------------------------------

Kesetiaan Sejarawan Meneliti Cheng Ho

osok Cheng Ho (Zheng He), pelaut ulung asal China, dalam waktu dekat ini tidak akan lagi diriwayatkan dengan embel-embel "alkisah". Cheng Ho akan benar-benar jadi tokoh nyata dalam sejarah.

Era penjelajahannya ke berbagai benua bahkan bisa disetarakan dengan Christopher Columbus dan Ferdinand Magellan. Jika tidak ada aral melintang, riset tentang Cheng Ho yang sudah memakan waktu tiga tahun, akan dirampungkan penulisannya oleh Tan Ta Sen, seorang sejarawan Malaysia, pada penghujung Desember 2006 mendatang.

Tan, yang juga Direktur Muzium Budaya Cheng Ho, berharap terungkapnya sejarah Cheng Ho bisa mendorong tumbuhnya semangat multikulturalisme di kawasan Asia. Ketertarikan Tan pada sosok Cheng Ho (1371-1434) berawal dari banyaknya situs, relik, atau peninggalan Cheng Ho yang ditemuinya tersebar di seantero Indonesia, Malaysia, hingga Vietnam. Menariknya, dari berbagai situs Cheng Ho tersebut, aktivitas yang paling menonjol dari penjelajah asal China itu adalah penyebaran Islam.

Ketertarikan Tan dengan sosok Cheng Ho berawal ketika ia membuka sebuah hotel di Melaka, Malaysia. Dari berbagai literatur tentang Melaka yang dibacanya, terungkap Cheng Ho punya peran besar dalam sejarah perdagangan di Melaka di zaman lampau. "Dalam peta pelayaran Cheng Ho, sedikitnya ada dua jalur pelayaran yang disinggahinya, yakni di Melaka dan di Samudera Pasai (atau Aceh)," kata Tan, saat berbincang-bincang dengan Pembaruan di Jakarta belum lama berselang.

Selain di bidang perdagangan, Cheng Ho juga punya banyak sumbangan di bidang penyebaran Islam, terutama di kota-kota yang dia kunjungi. Misalnya di pesisir utara Malaysia dan Melaka. Masjid dan menara di Melaka yang konon adalah peninggalan Cheng Ho, mirip sekali dengan masjid dan bangunan serupa di China. Kesamaan itu bisa dicermati pula pada sejumlah peninggalan Cheng Ho di Semarang, Demak, Tuban, Cirebon, Gresik dan beberapa tempat lain di Indonesia.

Dari risetnya, terungkap oleh Tan, Cheng Ho, yang berasal dari daerah Jinning, Provinsi Kun Ming di Yunnan, adalah muslim taat. Cheng Ho dahulunya memiliki gelar "Ma", dan lebih dikenal dengan nama "San Bao". Ia dilahirkan dalam keluarga muslim yang kaya. Kakek dan ayah Cheng Ho sendiri juga muslim taat, bahkan sudah pergi menunaikan ibadah haji.

Di awal Dinasti Ming, Cheng Ho adalah abdi istana, dan diberi gelar keluarga Zheng, meskipun sering dipanggil "Kasim San Bao". Selain ahli navigasi, dari berbagai catatan tertulis peninggalan Dinasti Ming, terungkap Cheng Ho adalah seorang penjelajah, ahli militer dan sekaligus diplomat ulung di masa Dinasti Ming.


Penghormatan Besar

Dengan temuan-temuan baru tentang Cheng Ho, barangkali, penggalan sejarah ditemukannya benua-benua di dunia perlu ditulis kembali suatu saat nanti. Pasalnya, tidak seperti yang dipahami publik selama ini, Cheng Ho ternyata sudah pernah menjejakkan kakinya di Amerika 87 tahun lebih awal ketimbang pendaratan Christopher Columbus pada 1492.

Cheng Ho juga sudah memulai pelayaran mengelilingi dunia 114 tahun lebih awal ketimbang Ferdinand Magellan pada 1519. Selain pelaut ulung, Cheng Ho juga seorang penyebar nilai-nilai perdamaian. Tiap berlabuh, Cheng Ho selalu menyampaikan cenderamata dari kaisar China kepada para penguasa lokal.

"Ia juga tidak pernah menaklukkan atau menjajah sejengkal pun tanah yang disinggahinya," kata Tan, sejarawan lulusan Fakultas Sastra Indonesia di Universitas Indonesia (UI) periode 1960-1965 tersebut.

Padahal, dengan kekuatan yang dimilikinya di tiap penjelajahan, yakni 200 kapal dan 20.000 awak kapal serta 8.000 tentara, tentu tidak sulit bagi Cheng Ho untuk menaklukkan tanah yang disinggahinya.

Bukan hal yang berlebihan apabila sosok Cheng Ho kini diharapkan bisa dianugerahi penghormatan besar dalam catatan sejarah, setara Columbus dan Magellan. "Sebab dia punya tujuan perdamaian. Dengan armada yang kuat, didukung 8.000 tentara, dia tidak ambil satu inci pun tanah orang. Kalau mau menjajah, itu barangkali persoalan mudah," kata Tan sembari ter-bahak.

Bayangkan, saat disinggahi Cheng Ho, orang Melaka ketika itu baru berjumlah 3.000 jiwa. Ini sangat tidak sebanding dengan kekuatan armada Cheng Ho yang ditopang sekitar 28.000 tentara dan awak kapal. "Tapi Cheng Ho tidak merampas tanah orang. Dia hanya mau berdagang, menyebarkan Islam dan memperkuat hubungan diplomatik. Ia ingin banyak kawan, penyokong-penyokong bagi sang kaisar (China). Maka, dia tidak mau datang untuk menguasai orang," ujarnya.

Alih-alih menaklukkan tanah yang disinggahinya, orang-orang Melaka justru dibantu Cheng Ho dengan ditebus dari penguasaan Siam, sehingga menjadi sebuah pelabuhan yang independen. Sejak dibebaskan dari Siam, Kerajaan Melaka jadi tumbuh besar. Dalam pelayarannya ke Barat, tercatat Cheng Ho lima kali berkunjung ke Melaka.

Kehadiran Cheng Ho di Melaka tidak bisa dibantah lagi memiliki signifikansi historis yang menandai dimulainya hubungan perdagangan antara China dan Malaysia. "Cheng Ho sejak awal sudah memperlihatkan wajah diplomatik yang damai, peaceful. Dalam era sekarang ini, kita butuh banyak spirit semacam ini. Jika Anda merasa besar dan kuat, Anda harus melayani orang lain, dengan prinsip duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi," kata Tan menandaskan.


Serial Animasi

Tan berpendapat, kita harus belajar dari tokoh China muslim ini. "Banyak awak kapal yang ikut dalam rombongan penjelajahannya bukanlah orang Muslim, tetapi mereka bisa bekerja sama dengan baik," kata Tan. Di sinilah, Cheng Ho juga bisa dijadikan contoh baik di bidang multikulturalisme.

Meskipun seorang muslim taat, ia juga belajar Konfusianisme dan Taoisme. "Dari sini kita bisa tahu, wajah sesungguhnya umat muslim adalah orang-orang yang suka perdamaian," tutur Tan lebih jauh.

Rencananya, pada 2007 akan digelar pameran Cheng Ho di Afrika Selatan. Untuk mendukung sosialisasi kebesaran sosok Cheng Ho, Perdana Menteri Malaysia Abdullah Ahmad Badawi bahkan memerintahkan dibuatnya serial animasi "Cheng Ho Goes to The West". Untuk menyukseskan penggarapan proyek-proyek Cheng Ho, bantuan besar juga diberikan Departemen Kebudayaan China. Tan berharap, dunia khususnya negara-negara Barat akan dapat lebih mengenal Cheng Ho, sebagai salah satu ahli navigasi dan penjelajah ulung dunia.

"Mudah-mudahan riset Cheng Ho bisa selesai akhir tahun ini," kata Tan lagi dengan wajah berbinar-binar. Jika ada warga Indonesia yang kebetulan mampir ke Mines Resort City, Seri Kembangan, Selangor, ia berharap Muzium Budaya Cheng Ho tidak luput pula disinggahi. [Pembaruan/Elly Burhaini Faizal]



--------------------------------------------------------------------------------
Last modified: 28/9/06
User avatar
dondon
Posts: 253
Joined: Fri Sep 23, 2005 11:04 am

Post by dondon »

http://ms.wikipedia.org/wiki/Cheng_Ho

Cheng Ho
From Wikipedia
Jump to: navigation, search
Laksamana Cheng Ho (Wade-Giles: Cheng Ho; pinyin: Zhèng Hé; 鄭和) (1371 - 1435) merupakan pelaut dan pengembara China yang terkemuka. Dikenali juga sebagai Mah Po Sam, beliau mengetuai armada China sebanyak tujuh kali ke tiga puluh buah negara di serata alam Melayu, Asia Selatan dan Timur Tengah. Pelayarannya telah dirakamkan dalam karya "Sida-sida Sanbao ke Lautan Barat" (三保太監下西洋) atau "Zheng He ke Lautan Barat".

Cheng Ho yang diutuskan ke Melaka menganuti agama Islam.




Jadual isi kandungan [sorok]
1 Riwayat Hidup
2 Pelayaran
3 Ikatan sejarah Empayar China Akhir
4 Gema Budaya
5 Lihat juga
6 Bacaan lanjut
7 Pautan luar



[Sunting]
Riwayat Hidup
Cheng Ho merupakan seorang sida-sida (eunuch) "dikasi", yang bertugas sebagai penasihat rapat kepada Yongle, Maharaja China (memerintah 1403 - 1424), maharaja Dinasti Ming yang ketiga. Nama asalnya adalah Ma Sanbao (馬 三保), dan berasal dari daerah Yunnan. Gelaran Cheng Ho diberikan oleh Maharaja. Misinya membuktikan kehebatan dan keupayaan pengurusan dan teknologi, tetapi tidak membawa kepada perdagangan yang besar. Ini disebabkan Cheng Ho merupakan seorang laksamana dan pegawai, bukannya pedagang.


Shen Du (沈度 shen3 du4), Zirafah dibawa balik dari Afrika pada tahun ke dua belas Yongle (1414 AD)Pada tahun 1424 Maharaja Yongle mangkat. Penggantinya, Hongxi (memerintah 1424 - 1425), memutuskan untuk mengurangkan pengaruh eunuchs di istana. Cheng Ho melakukan satu lagi pelayaran dibawah Maharaja Xuande (memerintah 1426 - 1435), tetapi selepas itu pelayaran kapal harta karun China berakhir.

[Sunting]
Pelayaran
"Lautan Barat" merujuk kepada tempat di Asia dan Afrika yang dilawati Laksamana Cheng Ho, termasuk:

Asia Tenggara
Sumatra
Pulau Jawa
Sri Lanka
India
Parsi
Teluk Parsi
Semenanjung Arab
Laut Merah jauh ke utara sehingga ke Mesir, dan
Afrika jauh ke selatan sehingga ke Selat Mozambique.
Jumlah pelayarannya pelbagai bergantung kepada kaedah pembahagian, tetapi dia mengembara sekurang-kurangnya sebanyak tujuh kali ke "Lautan Barat" dengan armadanya. Armadanya termasuk 30,000 orang dan tujuh puluh kapal pada kemuncak penjelajahannya. Dia membawa balik banyak tropi dan wakil dari tiga puluh kerajaan ke China — termasuk Raja Alagonakkara dari Sri Lanka, yang datang ke China untuk bertemu Maharaja.

Majalah Life menempatkan kedudukan Cheng Ho sebagai tokoh yang ke-14 penting pada masa milenium yang lalu.

[Sunting]
Ikatan sejarah Empayar China Akhir
Salah satu kepercayaan popular adalah selepas pengembaraan Cheng Ho, China telah berpaling daripada penjelajahan laut dan melalui tempoh beku teknologi. Sudut pandangan sejarah sebegini telah digunakan dalam menyokong pendapat mengenai pelaburan ke dalam penjelajahan angkasa. Walaupun pakar sejarah seperti John Fairbanks dan Joseph Needham mempopularkan pandangan sebegini pada 1950an, kebanyakan pakar sejara China kini mempersoalkan ketepatannya. Mereka menunjukkan bahawa perdagangan laut China tidak terhenti selepas pelayaran Cheng Ho tamat, dan China kekal mengawal perdagangan Asia Tenggara sehingga abad ke-19 dan perdagangan China dengan India dan Afrika Timur kekal aktif lama selepas tempoh masa Cheng Ho. Walaupun Dinasti Ming pernah mengharamkan pelayaran dengan Hai jin untuk beberapa abad, mereka akhirnya membatalkan pengharaman tersebut.

Bagaimanapun, usaha tentera laut Ming merosot dengan mengejut selepas pelayaran Cheng Ho. Bermula pada awal abad ke 15 negara China mengalami tekanan yang meningkat dari kaum Mongol yang melanda dari utara. Sebagai pengakuan ke atas kesedaran ini dan kemungkinannya untuk berada lebih hampir dengan pengkalan kuasa sejarah keluarganya, Maharaha Yongle memindahkan ibu negara utara dari Nanjing ke Beijing pada 1421. Dari ibu negara baru ini beliau boleh mengawasi secara langsung usaha untuk mempertahankan perbatasan utara. Dengan kos pembiayaan yang besar, negara China melancarkan ekspedisi ketenteraan tahunan dari Beijing untuk melemahkan orang-orang Mongol. Kos yang diperlukan untuk kempen ini bertanding secara langsung dengan tabung yang diperlukan untuk meneruskan penjelajahan laut.

Pada tahun 1449 pasukan berkuda Mongol menyerang hendap ekspedisi darat yang diketuai secara langsung oleh Maharaja Zhengtong kurang dari sehari perjalanan dari tembok ibu kota. Tentera Mongol menghapuskan tentera Chinese dan berjaya menangkap Maharaja. Pertempuran ini menghasilkan dua kesan. Kesan pertama, ia membuktikan dengan jelas ancaman yang diberikan oleh orang-orang nomad utara. Keduanya adalah krisis politik di China yang berlaku apabila orang-orang Mongol hanya membebaskan Zhengtong selepas saudara tirinya telah melantik dirinya sebagai Maharaja baru Jingtai. Hanya selepas tahun 1457 barulah politik China kembali stabil apabila maharaja Zhengtong berjaya merampas kembali takhtanya. Selepas kembali berkuasa, China meninggalkan strategi ekspedisi darat tahunannya dan sebaliknya melaksanakan usaha menyambung Tembok Besar Negara China secara besar-besaran yang menelan belanja yang mahal. Dengan keadaan sebegini, sumber kewangan untuk ekspedisi laut makin berkurangan.

Lebih asas lagi, tidak seperti ekspedisi negara-negara Eropah, ekspedisi tentera laut China kelihatannya gagal dalam jangka masa panjang (sekurang-kurangnya pada kaca mata penentuan ekonomi) kerana pelayaran tersebut ketiadaan motif ekonomi. Pelayaran-pelayaran tersebut dilakukan bertujuan meningkatkan lagi kemasyhuran maharaja dan kos ekspedisi dan hadiah balas kepada raja-raja asing melebihi ufti yang diterima. Dengan itu, apabila kewangan negara China berhadapan dengan masalah (yang serupa dengan semua kewangan kerajaan medieval akhirnya), pembiayaan untuk tentera laut lesap begitu sahaja. Berbeza dengan misi eropah pada abad ke 16, kebanyakan penjelajah eropah mendapat keuntungan daripada perdagangan yang terhasil dan dari perampasan tanah / sumber pribumi untuk menjadi bebas dari keadaan kewangan negara asal.

[Sunting]
Gema Budaya
Teori kontrovesi terkini yang dikemukakan oleh Gavin Menzies (lihat buku 1421 dicatatkan di bawah 'Bacaan Lanjut' di bawah) mencadangkan bahawa Cheng Ho mengelilingi dunia dan menjumpai Amerika pada abad ke 15 sebelum Ferdinand Magellan dan Christopher Columbus. Teori ini tidak mendapat sokongan dikalangan pakar sejarah (lihat juga: Dokumentasi Sung).

Masyarakat pelayar angkasa "Qeng Ho" dalam novel fiksyen sains A Fire Upon the Deep oleh Vernor Vinge dan A Deepness in the Sky merujuk kepada nama Cheng Ho.

Pengembaraan laksamana Cheng Ho berkemungkinan mencetuskan penulisan cerita Sinbad pada masa berikutnya.

[Sunting]
Lihat juga
Zhang Qian
Faxian
Xuanzang
[Sunting]
Bacaan lanjut
Louis Levathes, When China Ruled the Seas: The Treasure Fleet of the Dragon Throne, 1405-1433, Oxford University Press, 1997, trade paperback, ISBN 0195112075
Gavin Menzies, 1421: The Year the Chinese Discovered the World, Morrow/Avon, 2003, hardcover 576 pages, ISBN 0060537639; knowledgeable experts consider this book, in so far as it relates to the Chinese discovery of America, to lack factual foundation; Review of 1421 by a science editor at the New York Times
[Sunting]
Pautan luar
http://planet.time.net.my/CentralMarket ... hengho.htm
http://www.geocities.com/leylasuhagi/chengho.html
http://www.chinapage.com/zhenghe.html
http://onlineislamicstore.com/b1983.html
http://www.dragonvoyage.com/
Time magazine article
The Great Chinese Mariner Zheng He (brief biography with map and images)
Explorer from China who 'beat Columbus to America'
Diperolehi daripada "http://ms.wikipedia.org/wiki/Cheng_Ho"
Kategori: Penjelajah Cina

ViewsRencana Perbincangan Sunting Sejarah Perkakasan persendirianLog masuk Pandu arah
Laman Utama
Rencana gotong-royong
Masyarakat
Hal semasa
Perubahan terkini
Halaman rawak
Bantuan
Sumbangan dana
Cari
Kotak perkakasan
Pautan ke halaman ini
Perubahan berkaitan
Muat naik
Halaman Istimewa
Versi untuk dicetak
Pautan kekal
Petik rencana ini
Bahasa lain
Asturianu
Български
Brezhoneg
Bosanski
Català
Česky
Cymraeg
Dansk
Deutsch
English
Esperanto
Español
Euskara
فارسی
Suomi
Français
Galego
Magyar
Interlingua
Bahasa Indonesia
Íslenska
Italiano
日本語
Basa Jawa
Latina
Nederlands
Norsk (bokmål)
Иронау
Polski
Português
Русский
Scots
Slovenčina
Slovenščina
Српски / Srpski
Svenska
ไทย
Tagalog
Türkçe
Tiếng Việt
中文
Bân-lâm-gú
粵語
MuridMurtad
Posts: 1081
Joined: Fri Sep 30, 2005 1:49 pm

Post by MuridMurtad »

Wah thread ini kok jadi penulisan kisah orang-orang ternama jaman dahulu yang kebetulan muslim ? Dan tanpa pengetahuan Yunani dan bermodal Quran saja bisakah muslim itu menemukan Aljabar ?
Berkembangnya ilmu dan teknologi modern, bukanlah kerena jasa utama ajaran Kristen atau Islam atau Hindu, meskipun barangkali ketiganya menyumbangkan sesuatu, tapi lebih kerena perubahan cara berpikir.

Suatu masyarakat dengan cara berpikir theosentris (Islam / Katholik abad pertengahan) atau kosmosentris (Filsafat Yunani) kreatifitasnya suatu saat akan menjadi mentok dan menjadi statis, dan tidak bisa lagi berimprovisasi kerena bebenturan dengan Kitab Suci / presmis dasar. Kejadian yang demikian sedang terjadi pada masyarakat Islam………kerena dalam Islam tidak bisa dan tidak mungkin memperbaharui Quran tanpa harus dicap murtad .

Mau bukti ? cobalah pandang ke sekeliling, selain kaligrafi Arab buatan lokal, semua barang dari mulai mouse, keyboard, monitor, camera, HP, printer, isi PC, sampai kendaraan di luar tidak ada satupun yang asli innovasi muslim, kalaupun ada itu cuman rakitan dari komponen dasar yang aslinya buatan kafir. Dan kafir yang berhasil bukan Kristen saja, tetapi juga penganut atheist dan Buddhist .

Tapi thread ini sebenarnya sedang mempertanyakan kenapa tidak ada kerendahan hati dalam sorot mata setiap muslim kafah yang memberi kesejkan bukan terror, dan selalu bersifat angkuh di manapun berada.........
--
dahlanf
Posts: 166
Joined: Thu Dec 27, 2007 10:21 am
Contact:

Post by dahlanf »

MuridMurtad wrote:Tapi thread ini sebenarnya sedang mempertanyakan kenapa tidak ada kerendahan hati dalam sorot mata setiap muslim kafah yang memberi kesejkan bukan terror, dan selalu bersifat angkuh di manapun berada.........
--
Ya, kasihan ya Anda. Sebagai orang yang pernah murtad. Sepertinya lingkungan Anda tidak menyukai Anda.

Apalagi jika Anda bergaul dalam lingkungan Islam aliran yang dibuat oleh FFI ini, dimana boleh memperkosa, boleh merampok. Uh pasti lebih kacau deh. Bahkan pendiri aliran yang jahat tersebut saja tidak menyukai aliran yang didirikannya. Pasti deh jika ada golongan yang menganut aliran sesat ini akan memberikan ketakutan pada Anda.

Makanya saya mencoba mengajak Anda untuk bergaul dengan golongan Islam yang benar, yang mengembalikan segala sesuatu pada Quran dan Sunnah, serta selalu pada jamaah ulama-ulama yang jujur dan lurus.

Mungkin Anda terlalu lama membayangkan adanya suatu aliran yang didirikan oleh pendiri FFI ini. Padahal Anda sendiri kan juga tahu kalau pendirinya tidak suka dan mengajak orang-orang untuk menjauhi aliran (ajaran) yang dibuatnya sendiri.

Terima kasih. Semoga bisa menjadi masukan.
User avatar
Foxhound
Posts: 5006
Joined: Sun Mar 18, 2007 6:02 pm
Location: FFI
Contact:

Post by Foxhound »

dahlanf wrote: Makanya saya mencoba mengajak Anda untuk bergaul dengan golongan Islam yang benar, yang mengembalikan segala sesuatu pada Quran dan Sunnah, serta selalu pada jamaah ulama-ulama yang jujur dan lurus.
Sebelumnya, silahkan berikan satu bukti nyata bahwa Quran adalah suatu kebenaran ilahi... suatu kebenaran ilahi tentu absolut, tidak ada satupun kesalahan dalam kitabnya, terutama secara ajaran moral.

Kalau anda tidak bisa, bagaimana bisa mengklaim golongan Islam yang mengembalikan segala sesuatu pada Quran dan Sunnah adalah orang yang benar?
User avatar
talenta
Posts: 1410
Joined: Mon Feb 11, 2008 7:27 am
Location: NKRI

Post by talenta »

TOPIK NYA : ISLAM DAN KLAIM KEMENANGAN KAN ?

Kok ada curiculume vitae nya hahhaha....[canda]

kasihan bung fox sampai minta jawaban KITAB ILAHI ? hihihihi [serius]
--------------------------
Topik nya ini luas sekali penjabarannya karena KEMENANGAN dalam Islam itu memiliki banyak definis :(1) kemenangan secara pribadi, (2) kemenangan secara ajaran,(3) kemenangan dalam ekspansi / peperangan [jihad], nanti pun penjabaran jihad ada lagi dipecah-pecah JIHAD MELAWAN HAWA NAFSU dan JIHAD MELAWAN KAFIR !!!

Tetapi kalau dilihat dari si posting pertama maksudnya ini adalah KONSEP KEMENANGAN dalam Islam disegala aspek kali yah :)

Maafkan salah kalau ngga nyambung yah...maklum baru joint
--------------------------
Maksud dari Perjuangan Islam adalah sebuah cara umat Islam berusaha mempertahankan agamanya dan mengatasi pihak-pihak yang menentangnya. perkataan BERJUANG itu sendiri bermaksud MELAWAN, maka persoalan perjuangan Islam itu menggambarkan unsur perlawanan dan persaingan. Jadi mau tidak mau, sanggup atau tidak sanggup, cukup amunisi atau tidak, muslim harus menghadapi satu realita perjuangan atau perlawanan atas nama perseorangan ataupun kelompok. Dan ini ada sejak jaman si haji muhammad saw.

PERJUANGAN DAN JIHAD
Di dalam bahasa Arab, perkataan yang paling sesuai dan sinonim dengan perjuangan adalah jihad. Jihad adalah kata terbitan (masdhar) yang berasal dari perkataan jahada yang artinya bersungguh-sungguh dan juga pada hal-hal yang berhubungan dengan mengerjakan sesuatu. sedangkan Jahada al-‘aduw memiliki arti spesifik memerangi musuh.
Dari segi bahasa umum, jihad artinya berjuang berhabis-habisan untuk mempertahankan suatu ajaran kebenaran islam. Dan kalau sudah ditambahi AL , jadi AL-JIHAD arti spesifiknya adalah MEMPERTAHANKAN AGAMA !!!
Dan oleh islam sendiri arti dari jihad itu sendiri dipersempit, arti JIHAD yang seharusnya juga ada unsur sebuah peperangan melakukan apa yang berhubungan dengan pekerjaan [contoh: kerja atau sekolah], tetapi oleh islam JIHAD dibuat lebih spesifik bahwa PEKERJAAN YANG PALING SUNGGUH-SUNGGUH ADALAH PEPERANGAN DALAM MENEGAKKAN KALIMAT SI TUHAN ISLAM DAN APA YANG DISABDAKAN SI HAJI MUHAMMAD SAW !!!
haji muhammad saw bilang : : “Sebaik-baik jihad adalah perkataan yang benar di hadapan pemerintah yang zalim.”
Sebab itulah mayoritas muslim, menafsirkan jihad identik dengan perang dan segala aspek yang ada dalam peperangan!!!
perhatikan, definisi JIHAD yang dijabarkan oleh para imam yang ada dalam islam :
ULAMA MAZHAB SYAFIE yang memberikan definisi JIHAD sebagai perang melawan KAFIR untuk memenangkan islam.
ULAMA MAZHAB HANAFImemberikan definisi JIHAD sebagai seruan kepada pengikut agama si allah untuk mereka yang tidak menerima agama allah, dan dalam melaksanakan jihad ini HARUS bersedia mengorbankan NYAWA dan HARTA [jadi tidak perlu kaget kalau ada pelaku bom bunuh diri]

AQIDAH = ASAS PERJUANGAN
Islam menempatkan AQIDAH sebagai asat dan dasar utama dalam BERJIHAD. Bahkan inilah kekuatan islam dari tempoe doloe hingga kinie. Dan dalam islam kekuasaan hukum tertinggi adalah ALLAH. Bagaimana cara si allah berposisi sebagai HUKUM TERTINGGI, ya dengan menjadikan firman-firman dia sebagai acuan melakukan serangan dan atau memberikan hukuman kepada yang masuk kategori “MUSUH”.
Tema tauhid mereka adalah Syahadat : LAA ILLA HA ILLALLAH !!!
Risalah Islam yang disebarkan melalui dakwah yang telah dimulakan oleh para nabi itu sendiri bersifat menyeru kepada Allah dan menentang TAGHUT [segala perkara yang berhubungan dengan merampas hak-hak ketuhanan. Statement ini diperkuat sama si tuhan islam dalam surat AL-NAHL 36. “Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut [826] itu", maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya [827]. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul)” [ shoft intimidation nya booowwww]

KONSEP KEMENANGAN
Kemenangan adalah satu perkara yang sentiasa menjadi KEWAJIBAN [target wajib] dalam setiap perjuangan. Baik perjuangan yang haq[benar] maupun yang batil[salah], dan islampun memiliki konsep kemenangan yang “nyentrik” . Kemenangan ini dibagi menjadi :(1) kemenangan al-falah,kemenangan yang umum dan menyeluruh meliputi segala aspek individu, masyarakat umum, dunia dan akhirat. (2) kemenangan al-fawz, adalah kemenangan dan kejayaan di akherat , dan (3) kemenangan al-fath kemenangan dalam jihad karena membela AGAMA, ALLAH DAN SI HAJI MUHAMMAD SAW atas orang-orang [kaum] yang menentangnya.[kek nya murtad masuk didalamnya deh...hihihihi]
MuridMurtad wrote:Oleh kerena itu, bila muslim beteriak-teriak dan mengklaim telah menang itu kerena tidak ada kata “kalah” dalam perbendaharaan kata mereka, mungkin untuk menutupi kenyataan sebenarnya bahwa mereka de facto selalu kalah
Gini Bro...dalam Islam, hanya ada GHALIBUN [orang-orang yang mengalahkan lawan] dan DZAHIRUN [orang-orang yang menang]....dari istilah itu saja, apa ditemukan PIHAK YANG KALAH !!!

Why? kenapa? aha do? ba'a do? ken ken tuuu ? :)
karena si Tuhan islam memang HANYA memperkenalkan sebuah kemenangan. Tidak ada kekalahan. karena dia ke-PD an bahwa semua yang memperjuangkan namanya dan ajaran bengisnya adalah KAUM YANG MENANG !!! [baca al-Fath ayat 1 dan al-Nur ayat 55]
MuridMurtad wrote: Sama seperti lawan-lawan Columbus, Muslimpun hanya berteriak-teriak mengatakan telah menang debat, Quran adalah sumber Sains, sumber budi pekerti, dsb. tapi hanya sebatas mulut saja
Ngga bisa disalahkan bro kalau umat islam kek gitu karena tuhannya sudah bilang “Sesungguhnya telah kami wartakan dalam kitab Zabur selepas peringatan bahwa bumi ini akan diwarisi oleh hamba-hambaku yang soleh.” [AL ANBIYA 105]

jadi yang menemukan atau bukan, cukup dengan merasa sholeh....seluruh muka bumi lengkap dengan perabotnya ini adalah warisan dia :P

-------------------------
Bah....kok jadi panjang kali yah....

Dikit lagi lah.... dasar KEMENANGAN dalam Islam itu ada, tetapi dasar untuk mengakui sebuah KEKALAHAN adalah tidak ada. Dan KEMENANGAN yang sangat diagungkan oleh mereka adalah KEMENANGAN atas sebuah ajaran yang benar yaitu MENJADI ISLAM DAN BAGIAN DARI LASKAR JIHAD!!!
------------------------

Ada yang mau ditambahkan oleh saudaraku muslim ?

Saya menunggu

Salam Kemenangan !!! Telah berhasil MURTAD !!!
MuridMurtad
Posts: 1081
Joined: Fri Sep 30, 2005 1:49 pm

Post by MuridMurtad »

Ya, tentu saja dalam pandangan Islam, semua muslim adalah orang yang meraih kemenangan dan kafir adalah orang-orang yang merugi dan kalah. Oleh sebab itu muslim sering berkata : kafir mengolok-olok Islam kerena IRI…..

IRI ?? Iri terhadap apa ? Ekonomi, sains, teknologi, kebebasan dipegang kafir. Jadi iri terhadap apa ?? Iri terhadap muslim kerena tuhannya muslim cuman atu ?? Atau iri kerena muslim bakal mendapatkan 72 perawan di Firdaus ??

PERASAAN TIDAK PERNAH merasa kalah….tentu saja bukan monopoli Muslim. Sebagaian orang Jepang mungkin tidak pernah merasa dikalahkan Sekutu…Kalah itu tidak lebih cuman sekedar mundur satu langkah untuk maju dua langkah..tanpa harus berkoar-koar…

Tapi muslim lain, muslim tidak maju-maju tapi terus berkoar-koar menang. Jadi muslim selalu hidup dalam hayalan…dengan cara mengilmiyahkan Quran, menjadikan Muhammad mahluk paling mulia, memberi embel-embel mukjizat terhadap Quran, Islam ajaran yang paling lengkap, hukum syariah hukum yang paling benar, mendramatisir kisah-kisah Muhammad, mengumpulkan mukzijat lafaz Allah……….dsb

Kalau bangsa lain BISA MENGALAH untuk menang, tapi muslim TIDAK PERNAH MAU MENGALAH, MERASA KALAH, meski kenyataannya sudah KALAH..

Anyway, sebetulnya postingan di atas respon kerena muslim dalam berdebat di FFI ini tidak pernah mengaku kalah, atau berputar-putar sehingga kafir tidak merespon dan diluar berkoar-koar telah menang….

Lihat saja banyak situs Islam yang mengklaim menang debat lawan Ali Sina FFI, dan netter muslim melahap saja klaim tsb. tanpa menyelidiki duduk perkaranya dan tanpa malu di posting ke forum ini….
User avatar
talenta
Posts: 1410
Joined: Mon Feb 11, 2008 7:27 am
Location: NKRI

Post by talenta »

MuridMurtad wrote:Kalau bangsa lain BISA MENGALAH untuk menang, tapi muslim TIDAK PERNAH MAU MENGALAH, MERASA KALAH, meski kenyataannya sudah KALAH..
= MEREKA SUDAH KALAH !!!!
Post Reply