Mengapa Merajam Dengan Hadist? Bukan Dengan Alquran?

Khusus bagi debat-diskusi one-to-one secara serius dan intelektual seputar Islam yang dimoderasi dengan ketat. Anggota yang melontarkan caci-maki dan hinaan yang bersifat ad-hominem akan dikeluarkan dari forum khusus ini. Silakan kontak Forum Admin atau Moderator untuk mendapatkan akses di Ruang Bedah Islam.
User avatar
faiz
Posts: 114
Joined: Thu Aug 24, 2006 4:35 am
Contact:

Post by faiz »

Hal-hal sepele dan remeh temeh yang tidak bernilai yang dikakukan Muhammad yang tercatat dalam hadis spt mislanya menyikat gigi, cara berpaikan, cara mencebok, memelihara jenggot, dll sekalipun dijadikan sunnah bagi muslim, apalagi masalah yang lebih serius spt menikahi gadis cilik yang belum haid apakah bukan sunnah?
Anda melenceng dari topik bung, saya akan layani silahkan bikin topik dalam thread ini.
Yang tidak ada dalam Al Quran bukan sholat, tetapi tata cara sholat dengan segala macam aturan dan larangannya. Perintah mendirikan sholat jelas ada dalam Al Quran (ayat 17:78 ). Tetapi perintah merajam sampai mati tidak ada dalam Al Quran. Yang adalah hanyalah perintah mendera 100 x bagi pezina tanpa memberikan detail apakah sudah menikah atau belum.

Saya bisa menerima bila misalnya di dalam Al Quran disebutkan "Hukumlah dengan keras mereka yang berzina" tanpa merinci hukumanya apa dan tata caranya bagaimana. Bila demikian kasusnya, maka hadis2 bisa digunakan sebagai pelengkap Al Quran dimana hukumannya baik didera 100 X bagi yang masih lajang atau dirajam sampai mati bagi yg sudah menikah bisa diatur. Jenis dan ukuran batupun boleh2 saja di atur dengan hadis.

Tetapi bila Al Quran jelas mengatakan bahwa yang berzina didera 100 X tanpa adanya penjelasan, mengapa ada yang dirajam? Bukankah hukumannya sudah jelas bertentangan, yang satu tidak mati yang lain mati secara tragis? Masih bisa diterima bila misalnya tata cara mendera yang diatur dengan hadis dimana bagi yang lajang didera 100 X di bagian punggung sedangkan yang sudah menikah di bagian kemaluannya.
salah mas didalam qur'an yang ada hanya perintah sholat dan itupun sholat dua waktu

Dan sebutlah (nama) Tuhannmu dalam hatiumu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termask orang-orang yang lalai.(al a'raf:205)

surat ini turun diwaktu permulaan mekkah yang memerintahkan kaum muslimin untuk sholat diwaktu pagi dan petang, jadi kalau anda berdasarkan qur'an sholanya hanya dua waktu pagi dan petang.
Apakah Anda ingin mengatakan bahwa sunnah tidak bermasalah bila bertentangan dengan Al Quran?

Menghukum dera 100X jelas bertentangan dengan merajam sampai mati karena ada nyawa manusia yang terlibat di sini.

Apakah cukup kuat mencabut nyawa orang lain hanya dengan dasar hadis, padahal hukumanya yang tertulis adalah bukan hukuman mati tetapi dera 100 X?

Apakah cukup kuat hanya dengan hadis untuk mengekstrapolasi yang dimaksud hukuman dalam Al Quran yaitu dera 100 X bagi pezina adalah ternyatan rajam sampai mati bagi yang sudah menikah
?

atas dasar apa anda memandang bahwa qur'an bertentangan dengan sunnah ?, dari mana pandangan anda berasal ?, saya pikir jelas ayatnya, apa yang dikatakan muhammad dan menjadi perintah itu tidak pernah berdasarkan hawa nafsunya sendiri.


kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru.dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya.(Annajm:2-3)
Bila ternyata ayat mengenai rajam pernah ada dalam Al Quran seperti keyakinan Umar, berarti Al Quran sudah tidak murni lagi, dan mengapa hukum rajam masih dilakukan padahal ayatnya sudah hilang?
pertanyaan anda mengandung probabilitas jawaban saya pasti.
User avatar
feodor fathon FF
Posts: 4403
Joined: Thu Feb 23, 2006 2:26 pm
Location: INDONESIA

Post by feodor fathon FF »

NoMind wrote:Dalam hadist yang Anda kutipkan sebelumnya, disebutkan bahwa Muhammad memutuskan hukuman rajam sesuai dengan Kitab Allah atau Al Quran. Sekarang Anda mengatakan bahwa ternyata tidak terdapat hukum rajam dalam Kitab Allah atau Al Quran? Berarti Anda mengatakan bahwa Muhammad telah berbohong?
Kitab Allah itu pengertiannya luas .... kalo anda cari ayat2 rajam yg terdapat dalam kitab2 sebelumnya yg termaktub dalam Quran anda akan menemukannya ..... walaupun itu bersifat cerita namun tdk ada ayat yg membatalkan hukum rajam sbg hukum Allah .
luv_nice
Posts: 579
Joined: Tue Aug 15, 2006 11:08 am

Post by luv_nice »

feodor fathon FF wrote:waduh coba cari di www.Al-Islam.com sub Hadits dan bab Nikah kalo gak salah ...lagi males buka site nya pak ...maaf yah ...pasti ada deh
ayat rajam memang tdk ada dalam Quran karena pada dasarnya rajam tdk mungkin terjadi, kecuali bagi yg ngaku zinah dan bersedia di rajam ...dan ini pun pernah terjadi ada seorang wanita mengadu pada Nabi dan nabi berpaling 3 kali pura2 gak denger dan terakhir memastikan dng bertanya "Apa kamu gila ???"...ini masih bisa anda temukan haditsnya di site yg sama...
Kitab Allah itu pengertiannya luas .... kalo anda cari ayat2 rajam yg terdapat dalam kitab2 sebelumnya yg termaktub dalam Quran anda akan menemukannya ..... walaupun itu bersifat cerita namun tdk ada ayat yg membatalkan hukum rajam sbg hukum Allah .
Usung aja buktinya ke sini, jangan nyuruh orang buat nyari. Ntar kalo gak ketemu lu bilang kita yg gak bisa nyari lagi :)
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Post by Adadeh »

Feodor Fathon wrote:ayat rajam memang tdk ada dalam Quran karena pada dasarnya rajam tdk mungkin terjadi, kecuali bagi yg ngaku zinah dan bersedia di rajam ...
Tadinya ada, Dor, tapi lalu dimakan kambing.
Aisha melaporkan bahwa bahwa ada satu lembaran yang berisi 2 ayat, termasuk ayat-ayat rajam, ditulis dalam lembaran yang disimpan dibawah tempat tidurnya. Sayang pada waktu pemakaman nabi SAW, seekor binatang memakannya hingga musnah.
Disebutkan dalam bahasa Arab “dajin”, yang dapat berarti hewan seperti kambing, domba ataupun unggas.

Sumber :
• Ibrahim b. Ishaq al Harbis, Gharib al hadith menyebutkan “shal” yang berarti domba
• Zamakshari, al Kashaf, vol 3 p 518, footnote
• Sulaym b. Qays al Hilali, Kitab Sulaymn b. Qays, p 108
• Al Fadl b. Shadahn, al Idah, p 211
• Abd al Jalil al Qazwini, p 133

Peristiwa hilangnya ayat-ayat Al-Qur’an akibat dimakan binatang sungguh menggelikan, menyedihkan dan membuktikan bahwa Allah SWT adalah pembohong kelas kakap karena tidak bisa memenuhi apa yang dia janjikan dalam ayat berikut :
Q 15:9
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.

Peristiwa terjadi saat rumah sedang sibuk dengan pemakaman nabi SAW.
Sumber :
• Ahmad b. Hanbal, vol 4 p 269
• Ibn Maja, Sunan, vol 1 p 626
• Ibn Qutayba, Tawil, p 310
• Shafi'i, Kitab al Umm, vol 5 p 23, vol 7 p 208
luv_nice
Posts: 579
Joined: Tue Aug 15, 2006 11:08 am

Post by luv_nice »

Jujur..gw baru tau soal ini. Ternyata Quran tidak hanya ada campurtangan manusia, tapi juga campur tangan (eh, mulut) binatang juga. Tapi bro..itu hadist sahih nggak..hehehe
User avatar
feodor fathon FF
Posts: 4403
Joined: Thu Feb 23, 2006 2:26 pm
Location: INDONESIA

Post by feodor fathon FF »

Adadeh wrote: Tadinya ada, Dor, tapi lalu dimakan kambing.
Aisha melaporkan bahwa bahwa ada satu lembaran yang berisi 2 ayat, termasuk ayat-ayat rajam, ditulis dalam lembaran yang disimpan dibawah tempat tidurnya. Sayang pada waktu pemakaman nabi SAW, seekor binatang memakannya hingga musnah.
Disebutkan dalam bahasa Arab “dajin”, yang dapat berarti hewan seperti kambing, domba ataupun unggas.

Sumber :
• Ibrahim b. Ishaq al Harbis, Gharib al hadith menyebutkan “shal” yang berarti domba
• Zamakshari, al Kashaf, vol 3 p 518, footnote
• Sulaym b. Qays al Hilali, Kitab Sulaymn b. Qays, p 108
• Al Fadl b. Shadahn, al Idah, p 211
• Abd al Jalil al Qazwini, p 133

Peristiwa hilangnya ayat-ayat Al-Qur’an akibat dimakan binatang sungguh menggelikan, menyedihkan dan membuktikan bahwa Allah SWT adalah pembohong kelas kakap karena tidak bisa memenuhi apa yang dia janjikan dalam ayat berikut :
Q 15:9
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.

Peristiwa terjadi saat rumah sedang sibuk dengan pemakaman nabi SAW.
Sumber :
• Ahmad b. Hanbal, vol 4 p 269
• Ibn Maja, Sunan, vol 1 p 626
• Ibn Qutayba, Tawil, p 310
• Shafi'i, Kitab al Umm, vol 5 p 23, vol 7 p 208
hadits ini dari segi contentnya mengalami perdebatan
1. pendapat yg meragukan :
Kambing masuk ketika rumah rasul sesak dng orang ...masuk kamar lagi ..jelas ini cerita yg dipaksakan
para penulis Quran tdk pernah merasa diperintahkan menuliskan ayat itu menjadi bagian Quran...artinya memang ayat tersebut tdk terseleksi oleh Jibril untuk menjadi bagian dari ayat2 Quran...sebab tdk semua firman yg turun secara otomatis menjadi Quran (atas perintah Allah melalui Jibril)

2. pendapat yg meng-iyakan
itu semua bagian dari rencana Allah untuk menghilangkan ayat tersebut
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Post by Adadeh »

Feodor Fathon wrote:2. pendapat yg meng-iyakan
itu semua bagian dari rencana Allah untuk menghilangkan ayat tersebut
Syukurlah jikalau kau memang sudah mengakui hal itu. Memang tampaknya Allah lebih senang memberi makan kambing dengan firmanNya daripada menjaga keutuhan firmanNya.

Hadis Sunan Ibn Maja, vol 1 p 626
Menurut laporan dari Ibn Maja menceritakan bahwa Aisyah berkata : ayat al-Radha'ah sebanyak 10 kali telah diturunkan oleh Allah SWT dan ditulis dalam mushaf di bawah katilku, tetapi manakala wafat Rasulullah dan kami sibuk dengan pemakamannya maka ayat-ayat tersebut HILANG.

Satu contoh adalah laporan dari Suyuthi dalam Al-Itqan sbb :
Aisyah menyatakan Surah al-Ahzab 33 : 56 pada masa Nabi adalah LEBIH PANJANG yaitu dibaca "Wa'ala al-Ladhina Yusaluna al-Sufuf al-Uwal" selepas "Innalla ha wa Mala'ikatahu Yusalluna 'Ala al-Nabi..." Aisyah berkata,"Yaitu sebelum USMAN MENGUBAH mushaf-mushaf."

Aisha dilaporkan menyatakan bahwa saat nabi SAW hidup, sura 33 (al-Ahzab) adalah 3 kali lebih panjang daripada yang ada dalam mushaf Usman.

Sumber :
• Al Raghib al Isfahani, Muhadarat al Udaba, vol 4 p 434
• Suyuti, al Durre Manthur, vol 5 p 180
• Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 1 p 226

Kutipan dari Suyuthi :
Aisyah berkata, "Surah al-Ahzab dibaca pada zaman Rasulullah SAW SEBANYAK 200 AYAT, tetapi pada masa Usman menulis mushaf surah tersebut TINGGAL 173 AYAT SAJA."

Juga ini:
Anas b. Malik mengingat satu ayat yang turun saat beberapa muslim terbunuh dalam perang, tetapi kemudian hilang

Sumber :
• Muhasibi, Fahm al Quran an wa manih , p 399
• Tabari, Jami al Bayan, vol 2 p 479

Ayat yang diingat Anas bin Malik adalah :
Sampaikanlah kepada kaum kami bahwa kami telah bertemu Tuhan kami, dan Dia ridha kepada kami serta kamipun ridha kepadaNya.

Lalu ini:
Abdullah ibn Umar menyatakan banyak bagian qur’an yang telah hilang.

Sumber :
• Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 3 p 81-82

Yang dikatakan oleh Abdullah bin Umar adalah :
Sungguh seorang diantara kamu akan berkata, “Saya telah mendapatkan Al-Qur’an yang lengkap.” Dan tidak mengatahui taraf kelengkapannya. Sesungguhnya banyak bagian Al-Qur’an yang telah hilang, dan karena itu seharusnya ia berkata, “Saya telah mendapatkan yang masih ada”

Jadi siapa bilang Qur'an itu firman lengkap dari Allah? Sejarah Islam sendiri menunjukkan ayat2 Qur'an tercecer ke mana-mana, hilang, dimakan kambing, diedit, diperpendek si Umar, dibakar si Uthman, dll. Yang dimiliki Muslim sekarang adalah sisa2 yang masih ada, seperti yang dikatakan oleh Abdullah bin Umar sendiri. Pantesan kronologinya ancur2an. Anak SD aja lebih pinter menulis tulisan yang kronologis.
User avatar
Rezhander
Posts: 988
Joined: Thu Apr 20, 2006 7:10 pm
Location: Dimanmanhathatsen

Post by Rezhander »

Dimohon pembahasan jangan menjadi terlalu melenceng tentang bahasan bagian-bagian Alquran. Topik ini membahas tentang instruksi rajam dalam hadits Muhammad.

Cheers :P
luv_nice
Posts: 579
Joined: Tue Aug 15, 2006 11:08 am

Post by luv_nice »

feodor fathon FF wrote:hadits ini dari segi contentnya mengalami perdebatan
1. pendapat yg meragukan :
Kambing masuk ketika rumah rasul sesak dng orang ...masuk kamar lagi ..jelas ini cerita yg dipaksakan
para penulis Quran tdk pernah merasa diperintahkan menuliskan ayat itu menjadi bagian Quran...artinya memang ayat tersebut tdk terseleksi oleh Jibril untuk menjadi bagian dari ayat2 Quran...sebab tdk semua firman yg turun secara otomatis menjadi Quran (atas perintah Allah melalui Jibril)
Waduh, ternyata firman Allah itu ada yg gak penting (saya tidak bilang salah lo, masak Allah firmanNya salah)
2. pendapat yg meng-iyakan
itu semua bagian dari rencana Allah untuk menghilangkan ayat tersebut
Ada apa pula nih...masak Allah "menjilat ludah sendiri". Bukankah Dia Maha Tahu, mengatasi ruang dan waktu, mestinya Dia tahu firmannya bakal salah apa nggak. Manusia saja punya prinsip: pikir dulu sebelum bicara. Ya nggak?
Atas saran Feodor saya sdh cari link yg memuat bukti bahwa rajam tetap dipertahankan dalam Quran. Betul dipertahankan kata-kata "rajam'nya tapi substansinya sama sekali tidak mengatakan bahwa Allah mengijikan hal itu.

[11:91] Mereka berkata: "Hai Syu'aib, kami tidak banyak mengerti tentang apa yang kamu katakan itu dan sesungguhnya kami benar-benar melihat kamu seorang yang lemah di antara kami; kalau tidaklah karena keluargamu tentulah kami telah merajam kamu, sedang kamupun bukanlah seorang yang berwibawa di sisi kami."
[19:46] Berkata bapaknya: "Bencikah kamu kepada tuhan-tuhanku, hai Ibrahim? Jika kamu tidak berhenti, maka niscaya kamu akan kurajam, dan tinggalkanlah aku buat waktu yang lama".
[26:116] Mereka berkata: "Sungguh jika kamu tidak (mau) berhenti hai Nuh, niscaya benar-benar kamu akan termasuk orang-orang yang dirajam".
[36:18] Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami bernasib malang karena kamu, sesungguhnya jika kamu tidak berhenti (menyeru kami), niscaya kami akan merajam kamu dan kamu pasti akan mendapat siksa yang pedih dari kami".
[44:20] Dan sesungguhnya aku berlindung kepada Tuhanku dan Tuhanmu, dari keinginanmu merajamku,
User avatar
feodor fathon FF
Posts: 4403
Joined: Thu Feb 23, 2006 2:26 pm
Location: INDONESIA

Post by feodor fathon FF »

Adadeh wrote: Syukurlah jikalau kau memang sudah mengakui hal itu. Memang tampaknya Allah lebih senang memberi makan kambing dengan firmanNya daripada menjaga keutuhan firmanNya.

Hadis Sunan Ibn Maja, vol 1 p 626
Menurut laporan dari Ibn Maja menceritakan bahwa Aisyah berkata : ayat al-Radha'ah sebanyak 10 kali telah diturunkan oleh Allah SWT dan ditulis dalam mushaf di bawah katilku, tetapi manakala wafat Rasulullah dan kami sibuk dengan pemakamannya maka ayat-ayat tersebut HILANG.

Satu contoh adalah laporan dari Suyuthi dalam Al-Itqan sbb :
Aisyah menyatakan Surah al-Ahzab 33 : 56 pada masa Nabi adalah LEBIH PANJANG yaitu dibaca "Wa'ala al-Ladhina Yusaluna al-Sufuf al-Uwal" selepas "Innalla ha wa Mala'ikatahu Yusalluna 'Ala al-Nabi..." Aisyah berkata,"Yaitu sebelum USMAN MENGUBAH mushaf-mushaf."

Aisha dilaporkan menyatakan bahwa saat nabi SAW hidup, sura 33 (al-Ahzab) adalah 3 kali lebih panjang daripada yang ada dalam mushaf Usman.

Sumber :
• Al Raghib al Isfahani, Muhadarat al Udaba, vol 4 p 434
• Suyuti, al Durre Manthur, vol 5 p 180
• Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 1 p 226

Kutipan dari Suyuthi :
Aisyah berkata, "Surah al-Ahzab dibaca pada zaman Rasulullah SAW SEBANYAK 200 AYAT, tetapi pada masa Usman menulis mushaf surah tersebut TINGGAL 173 AYAT SAJA."

Juga ini:
Anas b. Malik mengingat satu ayat yang turun saat beberapa muslim terbunuh dalam perang, tetapi kemudian hilang

Sumber :
• Muhasibi, Fahm al Quran an wa manih , p 399
• Tabari, Jami al Bayan, vol 2 p 479

Ayat yang diingat Anas bin Malik adalah :
Sampaikanlah kepada kaum kami bahwa kami telah bertemu Tuhan kami, dan Dia ridha kepada kami serta kamipun ridha kepadaNya.

Lalu ini:
Abdullah ibn Umar menyatakan banyak bagian qur’an yang telah hilang.

Sumber :
• Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 3 p 81-82

Yang dikatakan oleh Abdullah bin Umar adalah :
Sungguh seorang diantara kamu akan berkata, “Saya telah mendapatkan Al-Qur’an yang lengkap.” Dan tidak mengatahui taraf kelengkapannya. Sesungguhnya banyak bagian Al-Qur’an yang telah hilang, dan karena itu seharusnya ia berkata, “Saya telah mendapatkan yang masih ada”

Jadi siapa bilang Qur'an itu firman lengkap dari Allah? Sejarah Islam sendiri menunjukkan ayat2 Qur'an tercecer ke mana-mana, hilang, dimakan kambing, diedit, diperpendek si Umar, dibakar si Uthman, dll. Yang dimiliki Muslim sekarang adalah sisa2 yang masih ada, seperti yang dikatakan oleh Abdullah bin Umar sendiri. Pantesan kronologinya ancur2an. Anak SD aja lebih pinter menulis tulisan yang kronologis.
coba perhatikan oleh anda semua riwayat2 yg meragukan atau mengatakan bahwa firman2 pilihan yg dikenal dng Quran yg ditentukan oleh Allah sendiri telah mengalami pengurangan adalah bukan TIM PENULIS QURAN.
tidak kita temukan riwayat dari tokoh2 penulis Quran yg ditunjuk Nabi :

Para penulis qur’an
Before Muhammad passed away :
Ali bin Abi Thalib,
Utsman bin Affan,
Ubay bin Ka’ab,
zaid bin Tsabit,
Muawiyah


After Muhammad passed away :
Zaid bin Tsabit,
Abdullah bin Ash,
Abdurrahman bin Harits bin Hisyam,
Said bin Ash

JADI JELAS TUDUHAN BAHWA QURAN MENGALAMI PENGURANGAN KHUSUSNYA AYAT RAJAM SAMA SEKALI LEMAH ..... bisa dimaklum karena hadits itu sendiri yg palsu mencapai 18 ribuan lebih ...belum lagi bila dilakukan pentarjihan ulang akan hadits BUkhari dan muslim secara Content ...sebab hadits bukghari sudah sahih secara Sanad (sandaran periwayat) namun tdk dijamin sahih secara content

TIDAK ADA KLAIM ATAU INFORMASI DARI TIM PENULIS QURAN AKAN AYAT2 YANG HILANG SEMENJAK DITENTUKAN AYAT2 MANA SAJA YG TERMASUK QURAN OLEH RASULULLAH SAW
luv_nice
Posts: 579
Joined: Tue Aug 15, 2006 11:08 am

Post by luv_nice »

Dor, itu di atas aku kutip ayat2 yg ada kata rajam. Ya cuma berisi kata rajam. Tapi gak da satupun yg bisa dijadikan dasar bahwa Quran atau Allah memerintahkn hukum rajam.
User avatar
faiz
Posts: 114
Joined: Thu Aug 24, 2006 4:35 am
Contact:

Post by faiz »

mengenai al Qur'an sudah saya bikin topik disini

http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... php?t=6551

Lalu buat Luv nice yang tidak mau mengakui sunah nabi, karena beranggapan sunah nabi bukan dari tuhan saya patut bertanya, apa yang membuat menolak jika Qur'an dengan jelas mengatakan:

kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru.dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya.(Annajm:2-3)

Kenapa anda menolak apa yang dikatakan muhammad sedangkan qur'an mengatakanbahwa yang dia bawa bukan berdasarkan hawa nafsunya sendiri ?.
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Post by Adadeh »

faiz wrote:Kenapa anda menolak apa yang dikatakan muhammad sedangkan qur'an mengatakanbahwa yang dia bawa bukan berdasarkan hawa nafsunya sendiri ?.
Tentu saja begitulah yang tertulis di Qur'an, sebab Qur'an hanyalah karangan Muhammad belaka. Allah dalam Islam hanyalah karangan Muhammad belaka. Buktinya Allah tidak dapat menyelamatkan manusia tanpa Muhammad. Inget waktu mengucapkan shahadat? Nape tuuh nama Muhammad di-sebut2 pula? Lagipula, mana ada nabi yang mata duitan, haus darah, doyan perkosa cewek kafir, doyan perang seperti Muhammad? Jelas Muhammad adalah nabi palsu yang penuh hawa nafsu gila.
User avatar
faiz
Posts: 114
Joined: Thu Aug 24, 2006 4:35 am
Contact:

Post by faiz »

Tentu saja begitulah yang tertulis di Qur'an, sebab Qur'an hanyalah karangan Muhammad belaka. Allah dalam Islam hanyalah karangan Muhammad belaka. Buktinya Allah tidak dapat menyelamatkan manusia tanpa Muhammad. Inget waktu mengucapkan shahadat? Nape tuuh nama Muhammad di-sebut2 pula? Lagipula, mana ada nabi yang mata duitan, haus darah, doyan perkosa cewek kafir, doyan perang seperti Muhammad? Jelas Muhammad adalah nabi palsu yang penuh hawa nafsu gila.

Waduh-waduh kan gw udah bilang kalo ngomong jangan pakai nafsu, pakailah referensi. Jangan seperti anak kecil, langsung berkata tanpa referensi.
bambang
Posts: 1037
Joined: Tue Aug 22, 2006 2:02 am

Post by bambang »

faiz wrote:
Waduh-waduh kan gw udah bilang kalo ngomong jangan pakai nafsu, pakailah referensi. Jangan seperti anak kecil, langsung berkata tanpa referensi.
Mungkin Refrensi ayat yang kamu maksudkan adalah QS.2 Al- Baqarah:23 yang berbunyi:
"Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al-Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang memang benar."

Tantangan muhammad ini ditujukan kepada musyrikin mekah untuk membuat bacaan yang semisal yang sering ia (muhammad) ucapkan di awal syi'ar ajarannya (islam) kepada kaum musyrikin, seperti Alif laam miin, alif laam raa, alif laam miin shaad dan sebagainya.

Tentu saja tantangan Muhammad bagi kaum musyrikin mekah ini sangatlah berat, sebab tidak mungkin bagi mereka dapat menirukannya, karena bagi mereka bacaan (perkataan) Muhammad seperti itu sangatlah asing.

Tapi belakangan diketahui, bahwa bacaan yang diucapkan oleh muhammad yang ditantangi kepada kaum musyrikin mekah ternyata berasal dari kata-kata Ibrani, ..... bahwa kata Alef-Lamed-He (hla) itu merupakan 3 akar-kata dari bahasa Ibrani untuk menyebut El/Elohim/Eloah.

Pernyataan di atas diperkuat oleh penjelasan yang menjelaskan pada catatan kaki quran terjemahan bahasa Indonesia mengenai "tantangan" tersebut, seperti yang saya kutipkan berikut ini:

"Ialah huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan sebahagian daripada surah-surah Al-Quran seperti: Alif laam mim, Alif laam raa, Alif laam miin shaad dan sebagainya.
Di antara ahli-ahli tafsir ada yang (gak tahu) dan menyerahkan pengertiannya kepada Allah karena dipandang termasuk ayat-ayat mutasyaabihaat, dan ada pula yang menafsirkannya.
Golongan yang menafsirkannya ada yang memandangnya sebagai nama surah, dan ada pula yang berpendapat bahwa huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik perhatian para pendengar supaya memperhatikan Al-Quran itu, dan untuk mengisyaratkan bahwa Al-Quran itu diturunkan dalam bahasa Arab yang tersusun dari huruf-huruf abjad.
Kalau mereka tidak percaya bahwa Al-Quran diturunkan dari Allah dan hanya buatan Muhammad s.a.w semata-mata, maka cobalah mereka buat semacam bacaan itu."


Jadi dengan fakta yang sekarang ada itu, terbongkarlah sudah KEBOHONGAN Al-Quran yang dikatakan berasal dari Allah, malah sebaliknya membuktikan bahwa Al-Quran merupakan PIKIRAN/KARANGAN Muhammad semata dalam mengejar ambisi/nafsunya.
Last edited by bambang on Sat Dec 16, 2006 12:53 pm, edited 1 time in total.
User avatar
feodor fathon FF
Posts: 4403
Joined: Thu Feb 23, 2006 2:26 pm
Location: INDONESIA

Post by feodor fathon FF »

Adadeh wrote:Tentu saja begitulah yang tertulis di Qur'an, sebab Qur'an hanyalah karangan Muhammad belaka. Allah dalam Islam hanyalah karangan Muhammad belaka. Buktinya Allah tidak dapat menyelamatkan manusia tanpa Muhammad. Inget waktu mengucapkan shahadat? Nape tuuh nama Muhammad di-sebut2 pula? Lagipula, mana ada nabi yang mata duitan, haus darah, doyan perkosa cewek kafir, doyan perang seperti Muhammad? Jelas Muhammad adalah nabi palsu yang penuh hawa nafsu gila.
kalo ada utusan resmi pemerintah Amerika datang ke Indonesia trus dihina dan gak diakui pesan2nya ente sama aja melakukan hal yg sama pada pemerintah AS ....
utusan dan yg mengutus itu SATU ....AKU DAN BAPA SATU ...
:lol:
bambang
Posts: 1037
Joined: Tue Aug 22, 2006 2:02 am

Post by bambang »

feodor fathon FF wrote:kalo ada utusan resmi pemerintah Amerika datang ke Indonesia trus dihina dan gak diakui pesan2nya ente sama aja melakukan hal yg sama pada pemerintah AS ....
utusan dan yg mengutus itu SATU ....AKU DAN BAPA SATU ...
:lol:
Kebiasaan muslim ini seperti benalu yang menghisap inti sari dari kebenaran Injil dan diberikan kepada junjungannya (Muhammad saw.)

Jangan disamakan antara Yesus dengan Muhammad saw...... jauh sekali seperti arah timur dengan arah barat. :lol: :lol: :lol:
luv_nice
Posts: 579
Joined: Tue Aug 15, 2006 11:08 am

Post by luv_nice »

feodor fathon FF wrote:kalo ada utusan resmi pemerintah Amerika datang ke Indonesia trus dihina dan gak diakui pesan2nya ente sama aja melakukan hal yg sama pada pemerintah AS ....
utusan dan yg mengutus itu SATU ....AKU DAN BAPA SATU ...
:lol:
Iya nih, si Dor kok ngutip2 kata2 Yesus, mulai cinta ya hehehehe.
Bisa dipastikan, gak mungkin deh kalau kta2 itu berani diucapkan Muhammad, atau diucapkan muslim untuk memposisikan Muhammad dan Allah sebagai SATU. Hanya Yesus yang berani dan berhak menyandang sebutan itu, karena memang seperti itulah adanya.
User avatar
NoMind
Posts: 442
Joined: Tue Sep 13, 2005 11:25 pm

Post by NoMind »

faiz wrote:mengenai al Qur'an sudah saya bikin topik disini

http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... php?t=6551

Lalu buat Luv nice yang tidak mau mengakui sunah nabi, karena beranggapan sunah nabi bukan dari tuhan saya patut bertanya, apa yang membuat menolak jika Qur'an dengan jelas mengatakan:

kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru.dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya.(Annajm:2-3)

Kenapa anda menolak apa yang dikatakan muhammad sedangkan qur'an mengatakanbahwa yang dia bawa bukan berdasarkan hawa nafsunya sendiri ?.
Apakah apa yang dikatakan atau diputuskan oleh Muhammad, dalam hal ini merajam pezina sampai mati, boleh bertentangan dengan hukum yang tertulis dalam Al Quran, yaitu di dera 100 kali? Bukankah ini membuktikan bahwa Muhammad lebih berkuasa daripada Allah karena bisa meralat hukum Allah yang masih tertera di Al Quran?

With Best Regards,
NoMind
User avatar
faiz
Posts: 114
Joined: Thu Aug 24, 2006 4:35 am
Contact:

Post by faiz »

pertama hukum dasar Islam ada dua Qur'an dan sunnah Nabi, tidak ada perbedaan dengan itu dan Qur'an sendiri menguatkan pernyataan nabi.

kedua Nabi tidak pernah membatalkan hukum didalam Qur'an, Didalam Qur'an hukum diberlakukan bagi pezinah yang belum menikah, sedangkan Allah mewahyukan nabi untuk menggunakan hukum rajam bagi pezinah yang sudah menikah.
Post Reply