Wah, thread posting ini sudah dibuka lebih dari 3.000 kali. Ogut jadi bersemangat lagi neeh.
warded wrote:Tapi memang kamu tidak ada sedikitpun rasa hormat pada Nabi Muhammad ya??
Alasan apa sih yang membuatku dapat menghormati Muhammad?
Makanya Nabi melarang praktek itu setelah masa Nabi, dan menghalalkan Islam beristri 4.
Masa iya? Lah, si Nabi sendiri beristri 21 biji + jumlah2 budak yang dipakai sebagai tempat pelampiasan hasrat biologisnya tak terhingga banyaknya:
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... 7212#37212
Topik ini sekarang lagi diperdebatkan oleh si NoMind di sini:
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... php?t=5239
Silakan masuk ke sana kalau mau, karena di thread ini saya hanya mau membeberkan
ALASAN MENGAPA MUHAMMAD SENANG (Baca: DOYAN) BUNUH KAFIR. Let me do you a favour by giving you something useful to think about inside the vacant spacious area between your ears, all right?
Setelah ditolak di Mekah, Muhammad akhirnya menemukan orang2 baru dari Medinah yang mendukung agama barunya. Orang2 Muslim convert Medinah disebut sebagai orang2
Ansar, sedangkan orang2 Muslim Mekah disebut sebagai
Muhajirin atau
Muhajidin. 75 orang2 Ansar dan Muhammad menandatangani sumpah darah setia satu sama lain yang dinamakan sebagai sumpah
Aqaba. Seperti yang dikisahkan Ibn Ishak[Ibn Ishaq, Muhammad b. Yasr, “Sirat Rasul Allah"], Muhammad berkata pada orang2 Ansar:
“Tidak, darah adalah darah dan darah yang tak dibayarkan adalah darah yang tidak dibayarkan. Aku bagian dari kalian dan kalian adalah bagian dariku. Aku akan berperang melawan mereka yang berperang terhadapmu dan akan berdamai dengan mereka yang berdamai denganmu.”
Tabari [al-Tabari, Abu Ja’far Muhammad b. Jarir, “The Foundation of the Community, Muhammad at al-Medina] menulis saat melakukan sumpah Aqaba, al-Abbas dan Ubadah b. Nadlah berkata bahwa sumpah setia pada Muhammad merupakan pernyataan
perang terhadap dunia. Memang setelah itu teror darah Muhammad mulai berlangsung seperti yang dijanjikannya.
Seperti yang telah dicantumkan di posting saya sebelumnya, Muhammad menjanjikan harta kekayaan dan kekuasaan dari Persia dan Arabia kepada para pengikutnya. Tapi apa daya, di Medinah dia dan pengikutnya kelaparan terus karena tidak punya mata pencaharian dan kemampuan yang memadai untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Miskin, terbelakang, bau, dan nelangsa. Begitulah keadaan para Muslim di Medinah saat itu. Ini salah satu hadis yang menggambarkan kemiskinan Muslim di Medinah:
Hadith of Sahi Bukhari, Volume 2, Book 24, Number 499:
Dikisahkan oleh Aisha:
Seorang wanita bersama kedua anak perempuannya datang padaku minta sedekah, tapi aku tidak punya apapun kecuali sebuah kurma yang lalu kuberikan padanya. Dia membagi kurma itu untuk kedua anaknya, sedangkan dia tidak makan apapun, dan lalu dia bangkit dan pergi. Lalu sang Nabi datang dan aku beritahu dia tentang kisah ini. Dia berkata,”Siapapun yang kelak dihakimi atau kedua anak perempuan itu dan dia bermurah hati pada mereka, maka kedua anak ini akan jadi perisai baginya terhadap Api Neraka.”
Selama kurang lebih 1/2 tahun hal itu terus terjadi tanpa ada kemajuan apapun. Muhammad tahu bahwa dia harus melakukan sesuatu yang baru agar pengikutnya tidak meninggalkannya. Dia mengambil keputusan untuk
mengambil secara paksa (Baca: Rampok) harta kaum pedagang Quraish yang melakukan perjalanan dari Mekah ke Syria.
Hadis Sahih Bukhari, Vol. IV, pg. 104:
Dikisahkan oleh Ibn ‘Umar bahwa sang Nabi berkata,”Mata pencaharianku ada di bawah bayangan tombakku, (1) dan dia yang tidak menaati perintahku akan dihinakan dengan membayar Jizya.”
Catatan: (1) “Di bawah bayangan tombakku” berarti “dari jarahan perang”.
[Ref: The Translation of the Meanings of Sahih Al-Bukhari, Arabic-English, Vol.IV (page 104) by Dr. Muhammad Muhsin Khan, Islamic University—Al-Medina Al-Munauwara].
Karena belum berpengalaman dalam merampok, Muhammad dan para gerombolan rampoknya gagal melulu di awal2 usaha perampokan:
1.
Serangan atas Kafilah Quraysh di al-Is, atau Usaha Perampokan Sif al-Bahr oleh Hamzah ibn al-Muttalib -- Maret, 623M
Hasil:
GAGAL dan pulang dengan tangan hampa.
2.
Serangan atas Kafilah Mekkah di Buwat oleh Ubaydah b. al-Harith ---April, 623M
Hasil:
GAGAL dan pulang dengan tangan hampa.
3.
Serangan atas Kafilah Mekah di Kharar, oleh Sa’d ibn Waqqas -- April, 623M
Hasil:
GAGAL dan pulang dengan tangan hampa.
4.
Penyerangan terhadap Kafilah Mekah dan terhadap B. Damrah di al-Abwa/ Waddan oleh Muhammad — August, 623M
Hasil:
GAGAL dan pulang dengan tangan hampa.
5.
Penyerangan terhadap Kafilah Mekah yang Banyak Harta di Bawat oleh Muhammad—October, 623 M
Hasil:
GAGAL dan pulang dengan tangan hampa.
Perlu latihan dulu nih sepertinya agar sang nabi palsu bisa jadi garong yang berpengalaman.
Inilah yang dimaksud dengan
PERANG oleh Muhammad di dalam Qur'an atau Hadis. Orang yang waras dan berakhlak bisa melihat dengan jelas bahwa ini bukanlah perang, dan
hanyalah USAHA PERAMPOKAN semata karena miskin, tak punya ketrampilan apapun dan kelaparan melulu. Jadi kalian para kafirun dan murtadin sebaiknya sadar bahwa perang yang disebut dalam Qur'an sebenarnya
tidaklah lebih dari usaha perampokan belaka. Karena perampokan merupakan usaha mutlak bagi Muhammad dan Muslim untuk mencari nafkah, maka terdapat banyak pula ayat2 Qur'an yang berisi tentang penghalalan penjarahan/perampasan (perampokan) dan pembagian harta rampasan/jarahan (rampokan). Hal ini akan saya bahas di posting berikut.