Dari jawabanmu semua sudah jelas tampak bahwa kau tidak tahu banyak tentang sejarah Islam dan isi2 Hadis pembununuhan pengritik2 Muhammad.
warded wrote:1. Muhammad SAW adalah Nabi terakhir. Sedangkan Al-Nadr bin al-Harith tidak kami kenal sebagai nabi, mungkin dia adalah nabi palsu yang jelas disebutkan dalam injil bahwa akan ada nabi-nabi palsu.
Siapa bilang bahwa Al Nadr bin al-Harith ngaku nabi? Sumber dari mana ini? Yang dilakukan Al Nadr hanyalah bercerita lebih baik daripada Muhammad di muka umum. Dosanya hanyalah lebih pandai bercerita tentang kisah2 kuno daripada Muhammad. Semua kaum pagan / non-Muslim di Mekah saat itu tidak ada yang mengakui Muhammad sebagai nabi, tapi tidak ada satupun dari mereka yang berminat membunuh Muhammad. Tapi sebaliknya, begitu ada kesempatan, Muhammad tidak segan2 membunuh saingannya yang sudah berkali-kali minta ampun padanya. Yang mana yang berjiwa kasih: Muhammad atau kaum pagan?
Orang2 non-Muslim saat ini juga tidak ada mengakui Muhammad sebagai nabi terakhir. Setiap hari ada saja orang2 di dunia ini yang mengaku sebagai nabi. Apakah mereka semua lalu harus dibunuh?
2. Setiap benda hidup maupun benda mati yang menyindir dan menyepelekan Nabi akan kami tuntaskan.
Maksud kata KAMI TUNTASKAN adalah KAMI BUNUH, bukan? Lihatlah, ajaran agamamu tidaklah menyebabkanmu penjadi orang yang mengasihi, tapi menjadikanmu seorang pembunuh. Memang benar kata2mu itu, sebab memang begitulah yang diperintahkan Muhammad dalam Qur'an terhadap orang2 kafir:
”Ketika kau bertemu dengan orang2 tak beriman, pukullah kepalanya; dan kala kau telah banyak membantai mereka, maka ikatlah dengan cermat sisa2 tawanan.” (Quran 47.4).
"Dan jika bulan2 suci telah berlalu, bunuhlah mereka yang menyembah berhala (musyrikin) di mana pun kau menjumpai mereka; tangkap mereka, kepung mereka, dan bertiaraplah menunggu mereka dengan segala cara penyergapan: tapi jika mereka bertobat, dan melakukan ibadah sembahyang, dan membayar zakat, maka bebaskanlah mereka, karena Tuhan itu Pemaaf, Pengampun." (Quran 9:5)
Sunan Abu-Dawud Buku 38, Nomer 4359
Disampaikan oleh Abdullah ibn Abbas:
Ayat yang berbunyi “Hukuman bagi orang2 yang berperang melawan Allah dan RasulNya, dan berjuang keras mengacaukan tanah ini adalah dibunuh, atau disalib, atau potong tangan2 dan kaki2 dari arah yang berlawanan atau diasingkan dari tanah ini … yang maha pengampun.” Ini diberikan untuk orang2 yang menyembah banyak tuhan. Jika ada dari mereka yang bertobat sebelum mereka ditangkap, ini tidak menghindarkan mereka dari hukuman tadi, yang memang layak mereka dapatkan.
Dan bagi orang2 Kristen dan Yahudi yang menolak Muhammad, inilah yang dikatakannya:
“Berperanglah dengan mereka yang disebut di Kitab2 yang telah diberikan dan tidak percaya pada Tuhan, atau Hari Akhir, dan yang melakukan yang telah dilarang Tuhan dan RasulNya …” ( Quran. 9:29)
Ini semua adalah perintah2 Tuhan Muhammad yang penuh ampun dan pemaaf. Bagaimana bisa jadi seorang “Muslim yang baik” kalau tidak melaksanakan perintah “Illahi” yang sangat jelas ini? Dan
dapatkah orang yang melaksanakan perintah2 ini disebut “orang yang baik”? Ini adalah pertanyaan yang orang2 Muslim sendiri harus tanyakan pada diri sendiri secara jujur.
3. Semua puisi yang menyindir Muhammad seharusnya tidak terjadi, itu akan mengundang kemarahan umat Islam, tetapi apabila hal ini diketahui oleh Nabi Junjungan kami Muhammad SAW, maka keadaannya mungkin saja berbeda,
Siapapun berhak menyindir siapapun. Hak menyindir adalah hak kebebasan berpendapat. Yang suka memberangus kebebasan berpendapat dengan golok dan banjir darah adalah orang2 kasar yang tidak mampu bertukar pandangan dengan kepala dingin secara intelektual. Muhammad memerintahkan pembunuhan terhadap semua orang2 yang menyindirnya lewat puisi. Silakan baca kisahnya di sini:
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... 6715#16715
Sikap Muhammad lebih kejam daripada Soeharto yang dulu di jaman Orba demen memenjarakan orang2 yang berani mengritiknya. Sikap Muhammad persis seperti Stalin, Lenin, Idi Amin, Pol Pot, Hitler, Caligula, Nero, Mussolini yang membunuhi orang2 yang berani melawan atau bahkan hanya menyindir diri mereka. Sama2 gilanya, sama2 berkuasanya, sama2 haus darahnya.
4. Secara manusia aku akan bunuh itu si buta, tapi bagi NABIKU, DIA BERPIKIR LAIN, DIA MALAH MEMAAFKAN SI BUTA,
Muhammad memaafkan si buta karena mendengar bahwa gundik si buta yang hamil menghina dirinya. Muhammad adalah penderita megalomaniak yang tidak tahan hinaan. Nyawa bini/anak sendiri tidak ada artinya jika mereka berani menghina Muhammad. Dengan hal ini, sah2 dan halal2 saja bagi Muslim untuk membunuh bini/anak sendiri jika mereka berani menghina Muhammad. Inilah ajaran kasih Islam, bukan?
Silakan bunuh bini dan anak2mu jika mereka berani menghina Muhammad. Halal!! Diridhoi Awloh!!
Saya heran melihat Kafirun, sudah jelas memperlihatkan kelebihan Nabi kami, tapi kenapa mereka selalu melihat sisi negative.
Kau yang buta. Sisi negatif Muhammad sedemikian banyaknya sehingga menutup habis semua sisi positifnya, tapi kau tidak bisa melihat akan hal ini sama sekali. Bunuh bini yang mengandung anak sendiri ternyata dihalalkan pula. Semua orang yang masih punya hati nurani akan merasa muak dan ingin muntah membaca hal itu, apalagi melihat sikap Muhammad yang tidak menegur apapun dan bahkan percaya saja tanpa saksi manapun. Bayangin sejak 1.400 tahun yang lalu sampai sekarang, sudah berapa banyaknya tuh nyawa2 Muslimah dan anak2 Muslim yang melayang di tangan suami/babeh Muslimnya secara sia2 gara2 hadis itu.