Pembelaan Netter Kompas, Islam adalah agama rasional

Khusus bagi debat-diskusi one-to-one secara serius dan intelektual seputar Islam yang dimoderasi dengan ketat. Anggota yang melontarkan caci-maki dan hinaan yang bersifat ad-hominem akan dikeluarkan dari forum khusus ini. Silakan kontak Forum Admin atau Moderator untuk mendapatkan akses di Ruang Bedah Islam.
Locked
User avatar
kompas
Posts: 7277
Joined: Sun Jun 22, 2008 12:42 pm
Location: bandung

Re: Pembelaan Netter Kompas, Islam adalah agama rasional

Post by kompas »

@ bro kalangkilang

sedikit perlu saya jelaskan tentang buku Tafsir Al Mishbah, tidak semata-mata berisi tafsir untuk ayat Qur'an, disana juga terdapat TERJEMAH.
karena terjemah dalam bahasa Indonseia, tidak dapat menggambarkan makna yang sebenarnya dari ayat Qur'an, maka diperlukan penjelasan yang lebih detail.

selanjutnya....

saya rasa diskusi kita ini memang perlu dihentikan sampai disini, daripada terjadi debat kusir yang berkepanjangan.
saya katakan demikian, karena posisi berpijak antara kita sudah beda, sebingga sudut pandang juga beda.

POSISI SAYA :

1. YES > Akal Sehat & Nalar
2. YES > Terjemah Qur'an
3. YES > Tafsir Qur'an
4. YES > Asbabun Nuzul
5. YES > Pendapat para ulama yang ahli dibidangnya.

POSISI ANDA :

1. YES > Akal Sehat & Nalar
2. YES > Terjemah Qur'an
3. NO > Tafsir Qur'an
4. NO > Asbabun Nuzul
5. NO > Pendapat para ulama yang ahli dibidangnya.

karena kita memang beda posisi berpijak, pasti ujung-ujungnya debat kusir.
terserah anda pembuat TS, mau anda lock, atau dibuang ke sampah.

monggo....
Moderator 3
Posts: 516
Joined: Tue Sep 13, 2005 8:53 pm

Post by Moderator 3 »

Masukan dari Kalangkilang lewat pm kepada Moderator:


Saya mengucapkan terimakasih kepada moderator yang akhirnya memindahkan thread ini keruang diskusi terbatas.
Kepada saudara netter Kompas yang bersedia menjadi temen diskusi saya, topic ini diskusi yang indah, saya masih harus belajar dari anda, dan kepada sidang pembaca forum tercinta FFI (long live FFI, long live infidel \:D/ ). Saya mengetahui bahwa banyak dalil yang saya berikan, sifatnya masih lemah, tapi bersedia untuk belajar, sehingga diskusi ke depan baik dengan netter Kafir/murtadin maupun dengan netter Muslim akan lebih baik. Thx god,,diskusi ini bersih dari caci maki, sehingga salah satu tujuan saya berdiskusi adalah membuat FFI menjadi forum yang layak konsumsi baca bagi semua kalangan.

catatan :
Ini hanya ringkasan diskusi saya (KalangKilang) )dengan netter Kompas, subjectivitas tidak bisa dihindarkan, tapi saya berusaha meminimalkan sekecil mungkin. Dalam ringkasan diskusi ini saya sudah melakukan perubahan tata letak dan perubahan redaksional tanpa mengubah isi baik secara harafiah maupun substansi. Perubahan ini dilakukan untuk memudahkan pembaca diskusi dalam mengikuti alur kronologis diskusi. Jika ada kata DIA yang merujuk kepada ALLAH atau SURA, itu hanya kata petunjuk dalam memudahkan pembahasan, bukan berarti saya menganggap ALLAH Itu berwujud (dapat dicapai dengan panca indera ).

DISKUSI SESSION 1:
==========================================================================================================
Thread ini bermula dari diskusi sebagai berikut :
Kalang Kilang wrote: Apakah agama Islam yang baru anda anut sesuai dengan Akal Sehat? Apakah Agama Islam yang sudah anda anut sesuai dengan Nalar? Jawaban anda pasti Ya, tapi poin-poinnya apa?
Kompas wrote: anda sudah memberikan jawaban "YA", untuk pertanyaan anda kepada gw, dan itu sesuai dengan jawaban gw. giliran gw bertanya kepada anda, poin-poin apa saja yang menurut anda tidak masuk akal sehat dan tidak sesuai dengan nalar dalam ajaran Islam ? thanks...
Kalang Kilang wrote: Dan seperti yang saya duga, anda telah menjawab Ya,,tapi anda belum menjawab point-point, pada bagian mana Islam merupakan ajaran yang bernalar dan sesuai dengan akal sehat??
dari jawaban anda, kita bisa berangkat pada pertanyaan anda:poin-poin apa saja yang menurut anda tidak masuk akal sehat dan tidak sesuai dengan nalar dalam ajaran Islam ?
Kompas wrote: supaya diskusi ini terarah dan tidak melantur kemana-mana, anda gw minta untuk menunjukkan poin-poin apa saja yang menurut anda tidak masuk akal sehat dan tidak sesuai dengan nalar dalam ajaran Islam. disilahken....
DISKUSI SESI 2:
========================================================================================================
Karena saudara netter kompas 2x menyerahkan pertanyaan pembuka kepada saya, Akhirnya saya bersedia membuka pertanyaan awal, tetapi sebelumnya saya menyodorkan sebuah pengukur atau hakim dalam hal ini definisi mengenai rasional dan nalar, sehingga diskusi tidak nyasar kemana-kemana. Dan kami berdua memahami alat apa yang kami pakai sebagai pengukur atau hakim dalam diskusi ini.
Pertanyaan pembuka, saya ambil dari Quran Surah 1 atau dikenal dengan Surah Alfatehah, saya ambilkan dari terjemahan DEPAG untuk bahasa Indonesia dan Pickthal's Quran Translation untuk bahasa inggris. Saya mengakui, saya bukan pengguna bahasa Arab Quran. Sehingga Saya mengambil Surah tersebut dalam terjemahan kedua bahasa yang diakui secara luas/sah/shahih, artinya terjemahan tersebut sudah sangat mendekati arti kata dalam bahasa Asalnya, contoh ada saya berikan dalam posting saya.
1: 1. In the name of Allah, the Beneficent, the Merciful. / Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
1: 2. Praise be to Allah, Lord of the Worlds,/Segala puji[2] bagi Allah, Tuhan semesta alam
1: 3. The Beneficent, the Merciful. / Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
1: 4. Master of the Day of Judgment,/Yang menguasai di Hari Pembalasan
1: 5. Thee (alone) we worship; Thee (alone) we ask for help. /Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan .
1: 6. Show us the straight path,/Tunjukilah kami jalan yang lurus,
1: 7. The path of those whom Thou hast favoured; Not the (path) of those who earn Thine anger nor of those who go astray./(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Pickthal's Quran Translation dan Terjemahan DEPAG
Kalang Kilang wrote: Siapa yang berbicara di sini, ALLAH atau Muhammad?
Bilamana ini adalah firman Allah, maka terjadi kontradiksi dalam surah tersebut; yaitu :
1: 1 - 1:4 Allah di sini mengidap suatu penyakit megalomaniak dan narsistik, memuji diri sendiri dan memamerkan kekuasaannya. (1.5) : Tidak mungkin Allah menyembah dirinya sendiri, (1:6 - 1:7) Allah mencari petunjuk akan jalan yang lurus di luar dirinya sendiri.

Surat ini hanya relevan bilamana ini adalah perkataan Muhammad, yang bunyinya demikian (cat: ini diringkas untuk memudahkan saja) Adalah : “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, Segala puji[2] bagi Allah, Tuhan semesta alam , Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan . Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”
Kompas wrote: Karena, Al Fatihah disebut juga Ummul Kitab (induk Kitab), Ummul Qur’an (induk Qur’an); Ulama Islam mengatakan, seluruh isi Al Qur’an terhimpun dalam surah Al Fatihah. Jadi, dalam memaknai ayat-ayat Al Fatihah, sama dengan memaknai seluruh isi Al Qur’an.
Kalang Kilang wrote: saya pikir saya tidak bertanya maknanya, atau penjelasannya atas surat itu, dan juga saya tidak menanyakan pendapat para ulama. saya hanya bertanya, menurut anda, siapa yang bersabda di sini.
Kompas wrote: Untuk mengenal Islam sebenarnya, ataupun mengenal Qur'an dan Sunnah, tidak dapat dikesampingkan peran para ulama. Karena Ulama adalah pewaris para nabi.
Semua ayat Al Qur'an adalah firman Allah, yang disampaikan kepada nabi Muhammad, melalui malaikat Jibril. Sekali lagi ... SEMUA AYAT AL QUR'AN adalah firman Allah !!!!.
Kalang Kilang wrote: Jika QS.1 adalah firman ALLAH, maka coba kita tambahkan bunyi kata ALLAH BERFIRMAN, maka untuk ayat (1:5;1:6;1:7) maknanya akan seperti ini : Allah mengatakan kepada dirinya, "hanya engkaulah yang kami sembah dan kami minta pertolongan, dan tunjukkanlah kami/aku jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."

Apakah ini bias diterima akal?
Kompas wrote: sebagaimana yang saya katakan sebelumnya, bahwa surah Al Fatihah merupakan induk dari Al Qur'an, karena itu, untuk menjelaskan makna dari ayat 1:5,6,7, tidak terlepas dan ada kaitannya dengan ayat Al Qur'an yang lain.
(red: Kompas memberikan QS 2.2 dan QS 2.186 dengan suatu kesimpulan : )
Dengan ayat Al Fatihah 5,6,7, Allah memberikan petunjuk dan mengajari orang yang bertaqwa tentang ucapan saat berdoa dan memohon pertongan Allah.
Selain itu netter Kompas juga memberikan pernyataan bahwa ada perbedaan pendapat di antara ulama mengenai turunnya ayat ini (ini menjadi lubang 1 yang sangat besar dalam pembelaan Kompas). Sehingga saya harus memberikan pilihan kepada netter Kompas untuk mengambil pilihan, dan dia menyatakan bahwa Ayat ini turun 2x, turun di makkah sekali secara lengkap dan turun sekali lagi di Madinah secara lengkap (ini merupakan lubang kedua dalam pembelaan kompas)
Kalang Kilang wrote: 1. Kenapa sampai harus 2x surat ini diturun, dimakkah sekali dan dimadinah sekali? Apakah Allah, Dzat yang peragu atau tidak percaya kepada Nabi M-SAW sehingga harus menurunkan surat ini secara lengkap 2x, pada kurun waktu yang berbeda dan tempat yang berbeda??
2. Kenapa sebuah Surah yang diturunkan 12 tahun di belakang menerangkan sebuah Surat yang diturunkan pertama kali?? (di sini saya memberikan analogi tentang hubungan ibu dengan anak, verifikasi hubungan, dasar-dasar keterkaitan)
Untuk pertanyaan Nomor 1 dan Nomor 2, netter Kompas mengacu pada penjelasan para Ulama (ini adalah lubang jebakan); ada di posting halaman 2. Dapat dibaca pada posting-posting dari netter Kompas. Sehingga dari jawaban Netter Kompas atas pertanyaan 1 dan 2, saya mem buat suatu Kesimpulan :
Kalang Kilang wrote: 1. Surah QS.1 adalah Perkataan Nabi Muhammad SAW, bukan perkataan ALLAH SWT.
2. Maka Surah QS.1 bukanlah Ummul Kitab, karena Surah ini hanya bisa diverifikasi surat-surat lain
Penjelasan dari pertanyaan :
1. Bunyi QS.1 (Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat"), bandingkan dengan Bunyi QS.2.186 : Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), Bunyi QS1. Surat itu dibuat dengan bunyi orang ketiga, sedangkan Surah QS.2.186 dibuat dengan bunyi orang pertama. (cat orang : bukanlah person, tapi untuk memudahkan pemahaman)
2. QS.1, tidak bias menjelaskan dirinya sendiri, harus dijelaskan oleh Surah lain untuk menyatakan, apa dan bagaimana makna surah tersebut. Bandingkan dengan QS.2.186, yang bias menyatakan pendiriannya sendiri, apa dan bagaimana arti dan tujuan Surah tersebut. (cat: Analogi untuk menjelaskan saya contohkan hubungan antara ibu dan anak)
Kompas wrote: anda semata-mata mengandalkan OTAK, akal sehat dan nalar dalam memahami ayat Qur'an padahal sebagaimana saya pernah katakan sebelumnya, akal sehat dan nalar, tidak cukup untuk mencerna pesan Qur'an yang sebenarnya.
Akal dan nalar = "YA" digunakan, akan tetapi tidak berhenti pada tekstual terjemahan. banyak kata dan kalimat dalam bahasa yang diterjemahkan, akan sulit diterjemahkan dengan kata yang tepat sesuai dengan konteks, karena keterbatasan kosa kata bahasa pentejemah
Kalang Kilang wrote: Anda selalu mempermasalahkan teks terjemahan saya, padahal dah saya berikan suatu dalil bahwa terjemahan yang saya pakai itu antara indonesia dan english sama saja, dengan contoh yang saya berikan. Tapi anda ngotot, mempermasalahkan terjemahan saya. Saya mau bilang apa lagi, padahal saya sudah mencantumkan bahasa inggrisnya di didepan.
Kompas wrote: saya tidak mempermasalahkan anda menggunakan terjemahan, saya juga menggunakan terjemahan. apakah bahasa Inggris, dapat menterjemahkan bahasa Qur'an dengan setepat-tepatnya ?
contoh :

kata 'ADIL dalam bahasa Qur'an diterjemahkan dalam bahasa Inggris menjadi apa ?
kata 'ADIL dalam bahasa Qur'an diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi apa ?
Kalang Kilang wrote: Terus terang saya nyerah, karena saya sudah bilang, “Apabila saya bias berbahasa Arab”, maka karena saya tidak bisa berbahasa arab, saya menggunakan :terjemahan yang diakui secara luas/sah/sahih, terjemahan DEPAG untuk bahasa indonesia, dan Pickthal's Quran Translation untuk bahasa inggris.,”.
Saya membandingkan kedua terjemahan tersebut, dan tidak melihat perbedaan arti kata ataupun makna kata (contoh : indo: selamat pagi!; eng: good morning!). sehingga, QS.1 dalam bahasa Arab-nya juga seperti itu arti dan makna dari bunyi ayat tersebut (apabila saya bisa berbahasa arab). sehingga, dalil anda tidak bisa saya terima.

Apakah anda memiliki terjemahan yang lebih shahih daripada yang saya sebutkan di atas??
Kompas wrote: ada, saya punya tafsir Al Mishbah, 15 buku.
setidaknya, letak kesalahan anda ada 3,
1. anda memaknai ayat Qur'an, hanya mengandalkan akal sehat dan nalar.
2. anda memaknai Qur'an hanya bersumber dari terjemahan.
3. anda tidak mau tahu dengan pendapat para ulama yang memang ahli dalam bidangnya.
Kalang Kilang wrote: Apakah menerjemahkan sama dengan menafsirkan???
Apakah anda mengerti atau memahami bagian dari kata "aktivitas yg memungkinkan seseorang berpikir logis"
Jika jawaban anda Ya, bagaimana anda menjelaskan pertentangan antara :
kalangkilang wrote: Apakah anda memiliki terjemahan yang lebih shahih daripada yang saya sebutkan di atas??
Dengan jawaban anda :
kompas wrote: ada, saya punya tafsir Al Mishbah, 15 buku.


posting terakhir dari netter Kompas:

Kompas wrote:sedikit perlu saya jelaskan tentang buku Tafsir Al Mishbah, tidak semata-mata berisi tafsir untuk ayat Qur'an, disana juga terdapat TERJEMAH.
karena terjemahan dalam bahasa Indonseia, tidak dapat menggambarkan makna yang sebenarnya dari ayat Qur'an, maka diperlukan penjelasan yang lebih detail

sebenarnya respon dari saudara kompas belum menjawab pertanyaan saya:
Apakah Ada yang lebih shahih/diterima luas/valid daripada terjemahan DEPAG (indonesian translate) atau Pickthal's or Shakir or Yusuf Ali) Quran Translation untuk pengguna bahasa inggris. B
agi saya kata jujur, artinya sama bagi orang chinese, orang manado, orang eropa, bahkan bagi penipu sekalipun yang memanipulasi kata ini yaitu jujur=tidak berbohong/mengungkap apa adanya. Ada standar pemahaman yang sama, tidak perlu ada penafsiran. Standart itu yang saya minta dengan menanyakan apakah ada yang lebih shahih/valid/diterima luas/sah daripada terjemahan diatas, sehingga saya punya tumpuan yang sama dengan saudara netter kompas.
Kompas wrote: POSISI SAYA :

1. YES > Akal Sehat & Nalar
2. YES > Terjemah Qur'an
3. YES > Tafsir Qur'an
4. YES > Asbabun Nuzul
5. YES > Pendapat para ulama yang ahli dibidangnya.

POSISI ANDA :

1. YES > Akal Sehat & Nalar
2. YES > Terjemah Qur'an
3. NO > Tafsir Qur'an
4. NO > Asbabun Nuzul
5. NO > Pendapat para ulama yang ahli dibidangnya.

Saya tidak ingin membela diri atas pernyataan saudara kompas, para pembaca yang bisa memberikan voting pada pernyataan ini.

definisi-definisi yang saya pakai : (tautan : http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php)
nalar :
1. pertimbangan tt baik buruk dsb; akal budi: setiap keputusan harus didasarkan -- yg sehat;
2 aktivitas yg memungkinkan seseorang berpikir logis; jangkauan pikir; kekuatan pikir;

ra·si·o·nal :
menurut pikiran dan pertimbangan yg logis; menurut pikiran yg sehat; cocok dng akal;

ter·je·mah v, me·ner·je·mah·kan v menyalin (memindahkan) suatu bahasa ke bahasa lain; mengalihbahasakan: tenaga yg sanggup ~ buku-buku bahasa Inggris ke bahasa Indonesia masih sangat terbatas;

me·naf·sir·kan v 1 menerangkan maksud ayat-ayat Alquran atau kitab suci lain; 2 menangkap maksud perkataan (kalimat dsb) tidak menurut apa adanya saja, melainkan diterapkan juga apa yg tersirat (dng mengutarakan pendapatnya sendiri); mengartikan: setiap ~ pasal itu menurut kepentingannya sendiri;


Berdasarkan pertimbangan, bahwa walaupun perdebatan ini dilanjutkan, toh juga akan berdebat kusir, sehingga diskusi ini kami hentikan.
Begitulah kronologis tread tersebut berakhir.
==========================================================================================================


PENUTUP RINGKASAN
==========================================================================================================
Jadi, sidang pembaca terhormat, anda sekalian yang dapat menyimpulkan hasil perdebatan ini. Apakah Netter Kompas dapat membela Islam sebagai agama rasional?. Jawaban YA atau TIDAK anda yang bisa memberikan. Anda andalah juri di sini. Sebenarnya diskusi ini masih jauh dari tujuan yang saya inginkan.
Tapi Netter Kompas sudah kena check mate pada langkah pertama. Penonton kecewa. [-X
Di depan, saya memberitahu ada lubang jebakan pada penjelasan netter Kompas, lubang yang saya maksud adalah :
1.
Saya di depan sudah bertanya, “Menurut Anda, Agama Islam yang baru dan sudah anda anut sesuai dengan Nalar dan Akal Sehat (Rasional). Namun di sini, netter Kompas membawa para ulama, tanpa bisa menjelaskan pemahamannya kenapa dan bagaimana (Why, How) dia mempercayai atau meyakini ucapan para ulama tersebut. Sehingga saya bertanya dalam hati, siapakah yang jadi pembela?
2.
Netter Kompas mengatakan, “Waktu dan tempat diturunkannya surah ini, terdapat perbedaan pendapat diantara ulama. Ada yang menyatakan di Mekah, ada juga yang berpendapat di Madinah., ada juga yang berpendapat diturunkan 2 kali, di Mekah dan di Madinah”. Ini adalah lubang jebakan segede Dinosaurus, saya contohkan dalam sebuah sidang pengadilan, mungkinkah seorang pembela merangkap jadi jaksa dalam satu kasus?, bagaimana nalar bisa menerima itu? mungkinkah sebuah vonis didapatkan dari sini, imposible. Atau bukti pembelaan yang diberikan saling bertentangan, bagaimana memutuskan kasus itu?, dan hal itu sendiri sudah bisa membuat kesimpulan bahwa si pembela tidak mengikuti dalil penalaran. Tapi saya sudah ingatkan kepada netter Kompas, agar jangan masuk ke dalam lubang itu, kalau dah masuk ke lubang itu, susah keluarnya. [-X

Diskusi ini sebenarnya ingin saya arahkan ke :
Doktrin / ajaran Islam sebagaimana netter kompas berkata, “Al Fatihah disebut juga Ummul Kitab (induk Kitab), Ummul Qur’an (induk Qur’an) Ulama Islam mengatakan, seluruh isi Al Qur’an terhimpun dalam surah Al Fatihah. Jadi, dalam memaknai ayat-ayat Al Fatihah, sama dengan memaknai seluruh isi Al Qur’an.
Artinya Surah ini adalah DNA (cetak biru) dari Alquran, sehingga Surah ini dibacakan sebanyak 5X dalam setiap sholat agama Muslim (red : anda bisa hitung sendiri sepanjang umur anda, berapa kali ayat ini dibacakan).
Artinya, Kalau Surah ini merupakan DNA dari Alquran, dia harus bisa membuktikan (memverifikasi) dirinya sendiri, tanpa harus tergantung pada Surah lain.
Namun Surah ini tidak bisa membuktikan dirinya berasal dari Firman Tuhan, penjelasan bahwa Surah ini adalah firman Tuhan, harus merujuk pada Surah-Surah lain. Saya contohkan Analogi Hubungan Ibu dengan Anak. Si Ibu adalah saksi/sumber data utama (prima causa) terhadap si Anak, berdasarkan bukti fisik, kesaksian ataupun historis.
Sehingga :
a. Jika DNA (cetak biru)-nya atau pondasi doktrin sendiri bermasalah. Bagaimana anda para muslim membela konstruksi doktrin Islam lainnya? Doktrin yang menyatakan (saya rangkum dengan kata-kata saya),” Agama Islam adalah agama dari ALLAH, diridhai oleh ALLAH, dan tujuan peribadatan adalah untuk memuliakan (praise and worship) ALLAH, sedangkan DNA-Nya sendiri tidak bisa membuktikan bahwa DNA itu berasal dari ALLAH.

b. Jika anda, temen-temen muslim, tidak bisa menjelaskan pertanyaan diatas dengan dalil dan logika (urutan piikir) yang jelas, berarti tuduhan para KAFIR agama ISLAM adalah bangunan KEBOHONGAN, anda jangan sakit hati. Karena setiap manusia yang beradab, berpikir wajib hukumnya untuk membongkar kebohongan. Sebab tidak ada manusia di atas bumi ini yang mau dibohongi.


Nah, atas dasar itu, topic ini masih terbuka didiskusikan, saya berikan bola kepada netter lainnya untuk melanjutkan pembahasan dengan teman-temen netter muslim lainnya.

Secara pribadi, saya adalah orang beriman, percaya kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi, percaya bahwa keberadaan saya dibumi ini untuk misi tertentu (HOPE), dan saatnya nanti kembali kepada PENCIPTA. Tapi saat ini saya berada di bumi, bukan di surge, yang artinya saya terikat dengan hukum ALAM ciptaan Tuhan. Dimana kalau tangan saya menyentuh api pasti terbakar, kalau tubuh saya terkena air pasti basah, kalau batu dilempar ke atas, pasti jatuh kebumi. Akal pikiran membantu saya berinteraksi dengan alam, dan sesame saya, sehingga saya bisa hidup di bumi tanpa harus bertentangan dengan iman saya.
Trims

Forum Indonesia Faith Freedom, 27 Pebruari 2011
KalangKilang
Locked