Duladi & Ibra: JIZYAH, latar belakang dan tujuannya

Khusus bagi debat-diskusi one-to-one secara serius dan intelektual seputar Islam yang dimoderasi dengan ketat. Anggota yang melontarkan caci-maki dan hinaan yang bersifat ad-hominem akan dikeluarkan dari forum khusus ini. Silakan kontak Forum Admin atau Moderator untuk mendapatkan akses di Ruang Bedah Islam.
Post Reply
Duladi
Posts: 7006
Joined: Thu Apr 12, 2007 10:19 pm
Location: Samarinda
Contact:

Duladi & Ibra: JIZYAH, latar belakang dan tujuannya

Post by Duladi »

Duladi & Ibra: JIZYAH, latar belakang dan tujuannya (Kesewenang-wenangan Islam kepada umat lain)
Ibra wrote: Loh yang nyuruh perpuluhan siapa? :)
Kalau memang itu ibadah maaliah kRisten, ya silakan, silakan dijalankan dengan konsisten. Pada islam zakat penghasilan hanya 2.5%. Dan itu ibadah maaliah islam.
:shock: :shock: :shock: :shock: :shock: :shock: :shock:

Lho? Lho? Lho? :roll:

Yang nyuruh bayar zakat siapa?
Kalau memang itu ibadah amalia dalam Islam, yang monggo, dilaksanakan. Kenapa "meri" (iri hati) pada umat lain, sehingga umat lain disuruh bayar-bayar jizyah?

Apa sangkut pautnya kewajiban bayar zakat muslim dengan umat lain? Khan yang suruh bayar zakat bukan kita. Kok dengkinya kepada kita, sih?

Saudara Ibra, sebenarnya latar belakang jizyah itu apa? Karena iri hati sebab muslim disuruh bayar zakat kok umat lain tidak, atau karena muslim di era Muhammad malas bekerja sehingga ingin mendapatkan nafkah dari keringat kafir?
ibra
Posts: 588
Joined: Sat Mar 22, 2008 9:08 am
Contact:

Post by ibra »

Yang nyuruh bayar zakat siapa?
Kalau memang itu ibadah amalia dalam Islam, yang monggo, dilaksanakan. Kenapa "meri" (iri hati) pada umat lain, sehingga umat lain disuruh bayar-bayar jizyah?

Apa sangkut pautnya kewajiban bayar zakat muslim dengan umat lain? Khan yang suruh bayar zakat bukan kita. Kok dengkinya kepada kita, sih?

Saudara Ibra, sebenarnya latar belakang jizyah itu apa? Karena iri hati sebab muslim disuruh bayar zakat kok umat lain tidak, atau karena muslim di era Muhammad malas bekerja sehingga ingin mendapatkan nafkah dari keringat kafir?


Ini gambarannya adalah ketika masa Khilafah!
Artinya ini dalam konteks negara dan agama Islam di masa rasulullah.
1. Siapa yang suruh bayar zakat? Ya Allah! lewat AQ
2. Kenapa meri? Gak pernah meri. Ini dalam konsep fiskal biasa pak de. Yang Muslim (sudah bayar) zakat, yang non Muslim juga harus kontribusi dong. Kan sama2 menikmati "keamanan", sama 2 menikmati jalan, sama2 menikmati harga roti yang terjangkau. Prinsip keadilan saja. Ingat adil gak harus SAMA

3. Loh yang dengki saiapa? :)

4. Zakat, jizyah, Khums, Fidyah, dsb adalah sama. Untuk penerimaan fiskal negara. Bedanya peruntukan dan sumber zakat adalah FIXED karena bagian dari ibadah maaliah. Nah yang non Islam gimana? dari jizyah


FYI.
Saya bukan bagian orang yang memandang khilafah HARUS ada di masa sekarang. Tapi saya menunjukkan konsep tersebut di masa Rasulullah

:)

IBra
User avatar
xinthing_lu
Posts: 852
Joined: Fri Nov 10, 2006 4:55 am
Location: Surga Islam

Post by xinthing_lu »

Maaf Mas Dul, gwa nyela dikit nih!!!

Gwa penasaran mas Komedi Putar ini.

Kalo pajak kita tahu, kalo pajak dipake untuk pembangunan fasilitas publik, semua warga negara bisa menggunakan fasilitas publik yang dibangun dari setoran pajak tadi tanpa ada diskriminasi.

Taruhlah seandainya jizyah yang dimaksud mas Komedi Putar ini adalah istilah pajak buat warga non muslim.

Persoalan sekarang, apakah muslim membayar pajak atau apapun nama istilahnya selain dari zakat yang bisa dinikmati publik tanpa diskriminasi????
ibra
Posts: 588
Joined: Sat Mar 22, 2008 9:08 am
Contact:

Post by ibra »

Halo..
saya masih sangat percaya "Supply creates its own demand". Jawaban akan sesuai dengan konteks pertanyaan
Kalau pertanyaannya 1+1=
jawabannya adalah 2

Tapi kalau "mengapa 1+1 =2", maka kalau anda juga belajar matematik kita bisa menjawabnya dengan Riil analysis yang gak hanya komedi putar tapi halilintar :) hehe

Nah yang ini pertanyaan 1+1=..

____
Persoalan sekarang, apakah muslim membayar pajak atau apapun nama istilahnya selain dari zakat yang bisa dinikmati publik tanpa diskriminasi????


Yups
Dalam khilafah Islamiyyah (sebenarnya saya sudah menjawab). Muslim juga membayar:
1. Khums (pajak atas tanah berdasarkan nilai produktifitasnya)
2. kafaroh (denda), dan
3. fidyah (ganti)

sumber fiskal. Untuk 3 hal di atas, pengaturannya (expenditure policy nya) lebi fleksibel, artinya bisa untuk semua penduduk.

:)

IBra
ibra
Posts: 588
Joined: Sat Mar 22, 2008 9:08 am
Contact:

Post by ibra »

Halo..
saya masih sangat percaya "Supply creates its own demand". Jawaban akan sesuai dengan konteks pertanyaan
Kalau pertanyaannya 1+1=
jawabannya adalah 2

Tapi kalau "mengapa 1+1 =2", maka kalau anda juga belajar matematik kita bisa menjawabnya dengan Riil analysis yang gak hanya komedi putar tapi halilintar :) hehe

Nah yang ini pertanyaan 1+1=..

____
Persoalan sekarang, apakah muslim membayar pajak atau apapun nama istilahnya selain dari zakat yang bisa dinikmati publik tanpa diskriminasi????


Yups
Dalam khilafah Islamiyyah (sebenarnya saya sudah menjawab). Muslim juga membayar:
1. Khums (pajak atas tanah berdasarkan nilai produktifitasnya)
2. kafaroh (denda), dan
3. fidyah (ganti)

sumber fiskal. (artinya untuk 2 dan 3 , tergantung conditional). Untuk 3 hal di atas, pengaturannya (expenditure policy nya) lebi fleksibel, artinya bisa untuk semua penduduk.

:)

IBra
User avatar
xinthing_lu
Posts: 852
Joined: Fri Nov 10, 2006 4:55 am
Location: Surga Islam

Post by xinthing_lu »

ibra wrote: Yups
Dalam khilafah Islamiyyah (sebenarnya saya sudah menjawab). Muslim juga membayar:
1. Khums (pajak atas tanah berdasarkan nilai produktifitasnya)
2. kafaroh (denda), dan
3. fidyah (ganti)

sumber fiskal. (artinya untuk 2 dan 3 , tergantung conditional). Untuk 3 hal di atas, pengaturannya (expenditure policy nya) lebi fleksibel, artinya bisa untuk semua penduduk.

:)

IBra
Pertanyaan lanjutan: Apakah nilai nominal (standart nominalnya) antara Jizyah dengan 3 jenis pajak yang diatas adalah sama???

Tolong kalo bisa dilengkapi dengan referensi historisnya yach, biar kita bisa sama2 tahu, kalo jizyah itu ga berbeda nominal dengan 3 jenis pajak yang dibayar oleh muslim selaku warga negara yang sama dengan non muslim.

Kalo gwa boleh beranggapan, zakat adalah kewajiban internal islam, bukan kewajiban warga negara khan? Sama halnya dengan perpuluhan org kristen, hanya mengikat org kristen, dimana non kristen tidak berkewajiban untuk membayar perpuluhan.

Thanks
ibra
Posts: 588
Joined: Sat Mar 22, 2008 9:08 am
Contact:

Post by ibra »

1. Jizyah standardnya sama dengan yang minimal dikeluarkan muslim dalam zakat.

2. Kalo gwa boleh beranggapan, zakat adalah kewajiban internal islam, bukan kewajiban warga negara khan? Sama halnya dengan perpuluhan org kristen, hanya mengikat org kristen, dimana non kristen tidak berkewajiban untuk membayar perpuluhan.


Konteksnya adalah khilafah islamiyyah, jadi kewajiban warga negara=kewajiban agama. makannya zakat disebut ibadah Maaliyah (karena melanggar kewajiban membayar zakat=melanggar negara=melangar agama).

sama dengan 1/10-an?
Saya tidak tahu. Kalau memang itu tertulis sebagai Nash di Injil berarti sama. yang menjadi beda adalah, apakah ada "khilafah nasraniyyah" , jika ada berarti derajatnya = dengan zakat.

Refernsi

Buku Klasik :
Karmali : Al Nuqud Al Arabiyah , cairo: Maktbahah Ast tsaqofah
Fahim Khan : Essats in Islamic Economics, Leicester
Baqir Al Hasani, Essays on Iqtisod : islamic Approach to Economic Problems
Najih Hammad : Mu'jam al Musthalahah al Iqtisodiyah fil Lughoh al Fuqoha, Herndon.

kalau gak dapet :)
Baca bukunya pak Adiwarman Kariim aja. rajawali Press :0

Have a nice reading!
Duladi
Posts: 7006
Joined: Thu Apr 12, 2007 10:19 pm
Location: Samarinda
Contact:

Post by Duladi »

Ayat tentang Jizyah:

At Taubah 29. Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan RasulNya dan tidak beragama dengan agama yang benar (Islam), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.

Saya simak dari ayat itu, jizyah adalah UANG JAMINAN KEAMANAN bagi orang-orang non-muslim agar mereka tidak dibunuh oleh tentara Muhammad.

Pada catatan kaki ayat tersebut, tertulis:

Jizyah ialah pajak per kepala yang dipungut oleh pemerintah Islam dari orang-orang yang bukan Islam, sebagai imbangan bagi keamanan diri mereka.

Jadi, benar khan, jizyah adalah uang keamanan?
ibra wrote:Ini gambarannya adalah ketika masa Khilafah!
Artinya ini dalam konteks negara dan agama Islam di masa rasulullah.
Ibra wrote:Saya bukan bagian orang yang memandang khilafah HARUS ada di masa sekarang. Tapi saya menunjukkan konsep tersebut di masa Rasulullah
Sdr Ibra, apakah dalam hati kecil Anda mencita-citakan SEBUAH PEMERINTAHAN KHILAFAH itu berlaku lagi pada suatu saat nanti, untuk mengulang kesuksesan dan kejayaan khilafah Islam pada abad pertengahan?

Apakah Anda sedang menanti-nantikan SAAT PEPERANGAN BESAR itu? JIHAD untuk menegakkan PEMERINTAHAN ARAB di bumi?

Dan kembali ke masalah jizyah,

Saya renungkan, sebenarnya "jizyah" adalah efek/dampak dari KEBERHASILAN JIHAD. Selama Jihad masih bisa digagalkan, maka tak akan pernah ada jizyah. Bila jihad berhasil, maka jizyah akan diterapkan.

Sebenarnya, latar belakang dari pelaksanaan jizyah (pungutan uang keamanan) adalah ketamakan akan harta, dan sifat malas bekerja.

Hal itu tercermin dari sumber-sumber Islam sendiri:

Bukhari Volume 4, Book 53, Number 388:
Diriwayahkan Juwairiya bin Qudama At-Tamimi: Kami katakan kpd 'Umar bin Al-Khattab, “Ya ketua para mukmin ! Nasehatkanlah kami." Katanya, "Saya anjurkan kalian utk memenuhi perjanjian Allah (dgn Dhimmi) karena ini perjanjian nabimu dan SUMBER KEHIDUPAN keluargamu (yakni dari jizyah kaum Dhimmi)."

Bukhari vol 4 no 88
Diriwayahkan Ibn 'Umar, bahwa Nabi (saw) mengatakan, "Nafkah hidup saya adalah di bawah bayangan tombak saya (jarahan perang) dan ia yang tidak mematuhi perintah saya akan dihina lewat pembayaran Jizyah."

Muhammad melarang pengikutnya bekerja:

Sahih Bukhari, Volume iii, Book 39, Number 514:
Diriwayahkan Abu Umama al-Bahili:
Saya melihat beberapa peralatan pertanian dan mengatakan: ‘Saya mendengar nabi mengatakan: "Tidak ada rumah yg dimasuki peralatan ini yg tidak akan diberikan penghinaan oleh Allah."’


Tujuan dari diadakannya jizyah, adalah untuk menafkahi Muhammad dan para pengikutnya, sehingga mereka tidak perlu lagi bekerja keras. Orang-orang kafir disuruh bekerja, dan sebagian hasilnya diserahkan untuk menghidupi orang-orang muslim. Itulah tujuan diadakannya jizyah.

Silakan Sdr Ibra tanggapi.
ibra
Posts: 588
Joined: Sat Mar 22, 2008 9:08 am
Contact:

Post by ibra »

Secara konseptual, saya akan coba pelajari Hadist-Hadist Bapak :)
saya berusaha menjalankan SOP semaksimal mungkin.
"Man kana yu'mininu billahi wal yamuil akhiri fal yaqul khoiran au liyasmuth".
Barang siapa percaya Allah dan hari akhir berkatalah yang baik dan atau diam (kalau tidak tahu):)

I ll get back asap

Tapi saya mau berkomentar sedikit tentang bagaimana Islam menjiwai jatidirinya.

Agama (Islam) itu mengajak umatnya untuk juga memiliki pride terhadap agamnya. Jadi kalau dikatakan bahwa AQ harus dipelajari dan diimani, itu berlaku bagi Muslim.

Al Qur'an berisi ilmu pengetahuan, termasuk pujian Allah bahwa "agama yang paling diridhoi Allah adalah ISLAM".

Dan itu adalah konsumsi kami (sebagai Muslim).

Jadi (jangankan Hadist-Hadist anda) AQ pun mengajak kita untuk bangga dan konsisten sebagai Muslim. MESKIPUN KONTEKSNYA ADALAH ITU SECARA INTERNAL.

Artinya secara internal "dalam hati saya (dan Muslim lain)", tidak ada "semua agama itu sama".
Agama itu beda! dan diciptakan berbeda menurut kaum masing-masing. Dan agama yang paling benar adalah islam. Sekali lagi itu secara internal.

JADI:
At Taubah 29, Itu konteksnya ya kita memahami itu secara internal. (Orang islam harus percaya bahwa ) Islam memiliki strata yang lebih tinggi.

Nah, sekarang anda lihat aplikasinya:

Kalaupun sekarang kita memahami konsep tersebut, namun keluar (saya gak perlu ngomong ke Bapak bahwa Islam is the best! That is just my credo! my own way of Life!

Makannya secara eksternal, islam juga agama yang penuh tolerasni.

kalau gak mana mungkin Bani Thaib mau membayar jizyah lebih besar dari seharusnya.

jadi ayat2 tersebut lebih melecut Muslim untuk bagga terhadap agamanya.

cara-cara seperti ini banyak diadopsi dalam pemerintahan modern.
Kita bangga pada Pancasila
saya bangga (sebagai alumni UI) dengan jaket kuning. Waktu OSPEK kita bilang UI is the best, UI is the best. tapi itu tidak mebgurangi ukhuwah kita ke luar, kita bersahabat dan egaliter dengan mahasiswa lain.


Begitu kira2

Semoga cukup memahamkan :)

IBra
Post Reply