Duladi & Ibra: Allah SWT, Muhammad, Quran & Islam

Khusus bagi debat-diskusi one-to-one secara serius dan intelektual seputar Islam yang dimoderasi dengan ketat. Anggota yang melontarkan caci-maki dan hinaan yang bersifat ad-hominem akan dikeluarkan dari forum khusus ini. Silakan kontak Forum Admin atau Moderator untuk mendapatkan akses di Ruang Bedah Islam.
Post Reply
Duladi
Posts: 7006
Joined: Thu Apr 12, 2007 10:19 pm
Location: Samarinda
Contact:

Post by Duladi »

Sdr Ibra,

Dari mana kita tahu tokoh A berperilaku baik atau buruk? Bukankah semua harus ada dasarnya? Dasar kita adalah sumber catatan sejarah, karena tokoh yang kita pelajari ini adalah tokoh masa lampau.

Anda mengatakan Muhammad punya gelar Al-Amin, tapi Anda tidak bisa menunjukkan dari mana sumbernya. Tentu saja yang saya minta bukan cuma hadist, tapi juga dari buku-buku lain yang sahih.

Banyak dari keyakinan Anda terhadap Islam yang sebenarnya tidak berdasar. Cobalah Anda sadari: Seorang manusia jelek dapat saja disangka manusia baik, berkat isapan jempol yang diumbar oleh para pengagumnya.

Saya tahu Islam itu jelek. Saya tahu darimana? Apakah saya asal koar-koar dan berasumsi saja karena didasari oleh kedengkian? TIDAK. Saya tahu bahwa Islam itu jelek dari sumber-sumber sejarah Islam sendiri.

Sementara Anda?...... kebalikannya. Anda selalu berusaha untuk yakin kalau Islam itu baik, berdasarkan sumber catatan yang tidak jelas dan layak diragukan sahih atau tidaknya. Malah saya mulai curiga pada Anda: ANDA SEDANG BERTAQQIYA!

Kenapa saya berani menyatakan Anda bertaqqiya? Karena setiap kali saya suguhkan bukti-bukti BURUKNYA ISLAM, Anda selalu menghindar dan tak berani sedikit pun menanggapinya, seolah Anda tak pernah membacanya atau seolah saya tak pernah menyuguhkannya pada Anda.

Kenapa Anda langsung MENUTUP MATA ANDA RAPAT-RAPAT terhadap kenyataan-kenyataan itu? Saudara Ibra, kenapa? Menanggapi secuil pun tidak, langsung dilompati begitu saja seolah tak ada. Anda di sini sedang MENIPU SAYA!!!!!

Ibaratnya saya beberkan fakta di depan mata Anda, bahwa kakek Anda itu telah melakukan perbuatan maksiat, dia telah memperkosa anak perempuan tetangga saya. Tapi bagaimana tanggapan Anda? Anda cuek-bebek seolah masuk telinga kiri keluar telinga kanan, dan langsung mengalihkan pokok pembicaraan. Saudara Ibra, kenapa sampeyan bisa begini? :cry: Terus terang, Anda menyebalkan! Maaf, ini bukan pernyataan dari saya saja, tapi juga dari orang-orang di belakang saya yang kini sedang mengamati diskusi kita. Dalam bahasa yang sudah cukup halus, "Anda menyebalkan" karena Anda tidak jujur! :evil:

Itulah saya pikir, Anda memang sedang bertaqqiya, mengumbar kebohongan demi kebohongan untuk menutupi kejelekan-kejelekan Islam.

Yang jelek-jelek tidak pernah ditanggapi, dan selalu menutupinya dengan bulshit-bulshit: ISLAM itu RAHMATAN LILALAMIN, Islam itu toleran, Islam itu mengajarkan kedamaian, bla-bla-bla........ Tapi diam-diam, dalam hati sebenarnya Anda tahu khan bahwa Islam itu busuk dan Anda wajib mendukung kebusukan-kebusukan itu supaya Anda tidak dikutuk neraka jahanam oleh Rasul Anda?

Anda adalah seorang penjilat. Ingat pada zaman Orba dulu? Orang-orang yang dekat dengan kekuasaan, akan suka menjilat. Mereka tidak berani mengkritik presiden yang berkuasa ketika itu, walau pun ada kebusukan-kebusukan yang diketahui mereka, mereka tidak boleh melihatnya justru mereka wajib membantu sang presiden untuk menutupi kebusukan itu agar tidak diketahui orang lain.

Walaupun jelek, mereka tetap harus mengatakan: BAIK, semuanya baik. Walaupun mungkin presidennya seorang diktator dan koruptor, mereka tetap harus mengatakan: “Presiden adalah seorang yang merakyat, dia sangat mengerti perasaan hati rakyatnya, presiden kita adalah orang yang sempurna.”

Kenapa mereka mendukung yang jelek dan takut mengatakan kebenaran? Keadaannya sama seperti Anda: TAKUT DIKUTUK PENGUASA!

Bila mereka berani mengatakan dengan jujur apa yang sebenarnya, mereka bisa dicopot dari jabatannya, atau mengalami akibat-akibat buruk yang lain.

Anda, Sdr Ibra, terlalu yakin kalau Muhammad bakal sanggup memasukkan siapapun ke neraka jahanam!!!! Bila sekali saja Anda berani menyebut sang rasul Anda itu “JELEK”, maka Anda merasa sangat berdosa! Anda takut masuk neraka, Anda takut disiksa di neraka jahanam, Anda takut gagal masuk ke surga karena tidak mendapat bantuan doa syafaat dari rasul awloh. Anda pikir, rasul Anda itu sanggup melakukan itu semua terhadap diri Anda? :lol: :lol:

Saya katakan, TIDAK!!! Kenapa saya berani mengatakan tidak? Karena Muhammad bukanlah seorang moralis, dia manusia bejat dan jahat. Apa mungkin TUHAN YANG MAHA BIJAKSANA memilih manusia semacam itu untuk menjadi nabinya, apalagi nabi penutup menjelang akhir zaman?

Bila Anda beranggapan Awloh tidak mungkin salah memilih orang, kenapa bisa begitu? Kenapa awloh tidak mungkin salah? Atas dasar apa Anda berpikir demikian? Ooooo, dasarnya adalah, karena Anda TERLALU YAKIN bahwa awloh itu TUHAN. :D

Oke, luruskan dulu pemikiran Anda. Sebenarnya siapakah awloh? Yang pasti, Tuhan tidak mungkin salah memilih orang, tapi kalau awloh, jelas dia telah salah memilih. Jadi, dia bukan Tuhan.

Itulah cara berpikir yang benar. Dan bukannya memaksakan diri untuk percaya, bahwa apapun yang dilakukan awloh itu pasti benar........... !!!! :evil:

Kesalahan berpikir yang paling dasar dari Anda adalah menjadikan KLAIM ARAB sebagai KEBENARAN.

Saya akan berikan Anda contoh perbandingan.

Muslim memakai cara berpikir seperti berikut:

Hipotesa: Yesus bukan Tuhan.

Pengujian:
Analisa 1: Apakah Yesus butuh makan? IYA.
Analisa 2: Apakah Yesus mengalami kelahiran? IYA.
Analisa 3: Apakah Yesus meninggal? IYA.

Maka Kesimpulan: Yesus bukan Tuhan, karena Yesus butuh makan, Yesus mengalami proses kelahiran, dan Yesus meninggal.

Logika:
Kalau Tuhan, kok butuh makan?
Kalau Tuhan, kok dilahirkan?
Kalau Tuhan, kok mati?

Nah, inilah cara berpikir muslim ketika menguji ketuhanan agama lain. :evil:

Kenapa hal yang sama tidak Anda terapkan pada AWLOH?

Mari, saya bantu Anda bernalar.

Hipotesa: AWLOH bukan Tuhan.

Pengujian:
Analisa 1: Apakah awloh terbukti EXIST? TIDAK.
Analisa 2: Apakah awloh terbukti MAHA KUASA? TIDAK.
Analisa 3: Apakah awloh cuma tuhan karang-karangan Muhammad? IYA.
Analisa 4: Apakah awloh butuh muslim untuk bisa diangkat jadi “tuhan tauhid”? IYA.
Analisa 5: Apakah awloh jahat, suka menipu dan menyesatkan manusia? IYA.
Analisa 6: Apakah awloh memilih manusia jahat untuk jadi nabinya? IYA.
Analisa 7: Apakah awloh gila disembah? IYA.

Maka kesimpulan: Awloh bukan Tuhan, karena alasan-alasan di atas menyatakan ketidaklayakan awloh untuk diakui sebagai Tuhan.

Logika:
Kalau awloh itu Tuhan, kenapa tidak exist?
Kalau awloh itu Tuhan, kenapa tidak mahakuasa?
Kalau awloh itu Tuhan, kenapa cuma ada di mulut Muhammad saja?
Kalau awloh itu Tuhan, kenapa dia sangat bergantung sekali pada muslim agar bisa menjadi tuhan tauhid?
Kalau awloh itu Tuhan, kenapa jahat, suka menipu dan menyesatkan manusia?
Kalau awloh itu Tuhan, kenapa memilih seorang manusia bejat dan jahat jadi nabinya?
Kalau awloh itu Tuhan, kenapa gila? Kita bisa bayangkan, apa jadinya dunia ini bila diciptakan oleh sosok yang gila? Tentu saja dunia yang demikian teratur ini bukanlah hasil ciptaan sosok gila seperti awloh.

====================

Sadarilah, Saudara Ibra, bila sampeyan sanggup menganalisis TUHAN LAIN dengan memakai METODE ILMIAH, kenapa terhadap awloh tidak berani? Lagi-lagi TAKUT DIKUTUK MUHAMMAD?????????

Percuma dong gelar PHD sampeyan, bila sampeyan bisa ditakut-takuti oleh hal seperti ini!!!!!

Saudara Ibra, semoga sampeyan mengerti apa yang saya sampaikan di atas.

======================
Ibra wrote: Jadi untuk gelar AL AMIN which is itu gelar tradisional (saya katakan tradisional karena muncul ketika Rasulullah (bahkan) masih muda/perjaka, belum diangkat menjadi Rasul, dan diberikan oleh kaum /masyarakat Quraish atas segala personifikasi nabi.
Dari mana sumbernya? Jangan asal mengumbar bulshit-bulshit, segala sesuatu harus bisa dipertanggungjawabkan. Anda mengatakan orang Quraish yg memberi gelar AL-AMIN pada Muhammad, dari mana sumbernya? Dari kata-kata sanjungan Ibn Ishaq, atau dari pengakuan orang lain yang dicatat oleh sejarawan tertua?
Ibra wrote: Gelar itu hanya justified bahwa "kebaikan dan trust" itu berlaku universal. Orang lain (kafir sekalipun) secara obyektif bisa menilai kalau kita baik dan terpercaya, misalnya ketika berdagang.
Jangan bayangkan perdagangan juga seperti saat ini, dulu berdagang, kaum quraish masih menggunakan cara yang tidak Islami (timbangan yang tidak ter"tera" dan sb, justru Rasulullah yang memberi contoh berdagang dengan baik dan terpercaya.
Berikan SUMBERNYA!

Saya ingin menguji segala klaim-klaim Anda ini, sekedar BULSHIT atau memang tercatat dalam BUKU SEJARAH tulisan sejarawan Islam tertua.
Ibra wrote: HADIST DI ATAS?
Hadist di atas diriwayatkan oleh Imam Muslim, anda bisa temukan di Kitab Al Taghrib Wal Tahrib Imam Mundziri.
selamat belajar
Sdr Ibra, seperti dalam hipotesa saya sebelumnya, bahwa sumber-sumber Islam itu adalah berasal dari karangan orang-orang muslim abad 11 - abad 20. Tidak percaya? Mari kita simak:

Imam al-Mundziri, pengarang kitab Al Taghrib Wal Tahrib, adalah seorang hafid yang hidup pada abad 12 Masehi. Lihat referensinya di:

http://id.wikipedia.org/wiki/Al-Mundziri
  • Zakiyyuddin Abdul ‘Adhim bin Abdul-Qawiy bin Abdullah bin Salamah Abu Muhammad Al-Mundziri, atau lebih dikenal dengan Al Mundziri adalah seorang hafidh besar, yang berasal dari Damaskus, namun dilahirkan dan wafat di Mesir. Ia dilahirkan pada tahun 581 H (1185/1186 M).
Biografi lainnya dapat Anda lihat di:
http://jacksite.wordpress.com/2007/04/2 ... -mundziri/
Silakan baca sendiri.

Saya tidak punya kitab karyanya, tapi saya bisa temukan di Internet, ajaran Islam seperti yang Anda kutip di atas (“SETIAP BANI ADAM MENINGGAL, TERPUTUSLAH AMALNYA KECUALI DIA MEMILIKI SATU ATAU LEBIH 3 HAL : ILMU YG BERMANFAAT, ANAK YANG SHOLIH, ATAU SHODAQOH JARIYAH”) dapat saya temukan dalam Kitab Hadits Bulughul Maram Min Adillatil Ahkam karangan Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Ashqolani.

Lihat source-nya di: http://opi.110mb.com/haditsweb/index.htm#Bulughul_Maram

Klik “Kitab Jual Beli”, lalu lihat Hadits ke-152.

Di situ tertulis:
  • Hadits ke-152
    Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila ada orang meninggal dunia terputuslah amalnya kecuali dari tiga hal, yaitu: Sedekah jariyah (yang mengalir), atau ilmu yang bermanfaat, atau anak shaleh yang mendoakan untuknya." Riwayat Muslim.
Hanya dituliskan sekedarnya, dari ....... “Riwayat Muslim”.

Tapi ketika saya mencoba mencari ajaran itu dalam KITAB HADIST SAHIH MUSLIM yang ditulis sendiri oleh sang perawih, yaitu Imam Muslim, saya tidak menemukannya......... Ada apa ini? :shock:

Kenapa dalam BUKU KUMPULAN HADIST MUSLIM tidak ada, tapi dalam buku karangan ulama abad 14 ada?

Ketahuilah, Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Ashqolani adalah seorang yang hidup pada abad 14 Masehi. Lihat referensi mengenai dia di:

http://id.wikipedia.org/wiki/Ibnu_Hajar_Al_'Asqalani
  • Ibnu Hajar Al 'Asqalani (ابن حجر العسقلانى) (Mesir, 773H/1372 - 852H/1449) adalah seorang ahli hadits. Salah satu karyanya yang terkenal adalah adalah kitab Fath al-Bari (Kemenangan Sang Pencipta), yang merupakan syarah kitab shahihnya Imam Bukhari.
Coba Anda pikir. Kitab PB, kitabnya orang Kristen yang ditulis paling lambat 60 tahun setelah junjungan mereka terangkat ke surga saja dijadikan masalah oleh muslim, tapi kenapa ajaran-ajaran Islam yang pada umumnya berasal dari antara abad 11 dan abad 20 tidak dicurigai sebagai palsu? Coba Anda tarik garis waktunya: berjarak waktu antara 500 tahun hingga 1400 tahun....!!!!!!!!!!!!!!! setelah si pendiri agama itu wafat.

Coba Anda simak. Banyak sekali ajaran-ajaran moral yang dimiliki Islam saat ini bukan ORISINIL dari ajaran Muhammad yang hidup di abad ke-7, melainkan ajaran yang dikarang-karang oleh para ulama Islam yang hidup sekitar 500 hingga 1400 tahun sesudah Muhammad. Coba bayangkan! Jauh sekali jarak waktunya.......!

Dan jeleknya adalah, orang-orang itu sama sekali tidak merasa bersalah, sekalipun mereka mencomot nama-nama perawih hadist seperti Bukhari, Abu Dawud, Muslim, Tirmidzi, agar hadist-hadist palsu karangan abad 11-20M itu dianggap sahih.

Jadi, kalau Anda kini mendapati ajaran-ajaran moral dari agama Islam, itu bukan berasal dari Muhammad nabi yang selama ini Anda sanjung-sanjung, melainkan dari para ulama yang hidup ratusan tahun kemudian. Para ulama itu telah membohongi umat muslim sedunia dengan mengatakan, “ini hadist riwayat Muslim, ini hadist riwayat Bukhari, dst.” Padahal, itu hadist karangannya sendiri.

Jadi, sungguh-sungguh BULSHIT 1000%, Arab yang selama ini mengklaim ISLAM sebagai agama tuhan mereka yang PALING SEMPURNA, Islam diturunkan langsung oleh awloh kepada "nabi" Muhammad. Tapi faktanya, sempurna dari Hongkong? Bagaimana bisa dibilang sempurna, lha wong PARA IMAM yang notabene bukan nabi ikut menyempurnakan agama awloh yang turun dari langit itu?

Sekiranya para imam dan hafid itu adalah MURID LANGSUNG MUHAMMAD, tidak ada masalah, sekalipun ajaran-ajaran para imam itu tidak terekam dalam Alquran maupun Kitab-kitab Riwayat dari sejarawan tertua. Lha wong para imam itu yang paling minim hidup 500 tahun sesudah Muhammad, dari mana mereka mendapatkan sumber-sumber itu?

Mereka NGARANG-NGARANG!!!!!!!!

Mereka ngarang-ngarang ajaran moral sendiri, untuk mengisi kekosongan ajaran moral yang dimiliki agama Islam yang dibawa nabinya. Dengan demikian, para imam yang hidup pada abad 11 hingga abad 20 itu juga turut berperan sebagai “NABI” selain Muhammad.

Sdr Ibra, silakan Anda buktikan kesimpulan saya ini salah, bila memang salah!
Ibra wrote: Yang lain?
banyak pandangan subyektif anda. Agak susah kalau sudah menjadi pandangan subyektif. Dengan contoh2, sirah nabawiyyah, dsb, kok masih ada yang melihat MUhammad tercela, itu sama halnya seorang cowok (nakal), disuruh masuk ke kamar, di dalamnya ada (maaf) wanita yang amat cantik. setelah keluar, cowok itu ditanya temen2nya, "gimana rasanya si X", "biasa aja tuh", karena memang cowok itu homo. Jadi subyektifitasnya bermain, sehingga cewek yang (dalam bahasa universal) begituuuuuu cantiknya dikatakan biasa2 saja.
Wah.......... Maksud sampeyan, bila di kamar ada cewek cantik, maka harus diperkosa, gitu, agar tidak dikira HOMO? Ck ck ck ck ck ck...................... Saya tidak melihat benang merah perumpamaan Anda ini dengan persoalan contoh-contoh kebejatan Muhammad.

Sdr Ibra, kalau sirah nabawiyah yang ditulis pada abad 8-9 Anda tidak percaya, herannya, Anda malah percaya pada tulisan para imam yang hidup abad 11-abad 20 Masehi. Benar-benar logika yang terbalik...........! :evil:

Salam.
ibra
Posts: 588
Joined: Sat Mar 22, 2008 9:08 am
Contact:

Post by ibra »

1. Teman-teman anda bilang saya menyebakan?
Oh iya? teman-teman saya bilang saya mengasikkan. Pak Duladi, sebenarnya anda mengklaim saya taqiyya
(sumprit saya selalu geli dengan netter non Muslim dengan kemampuan bahasa arab pas-pasan tapi paling sering menggunakan kata taqiyya, padahal taqiyya dari fiil madzi taqo, sehingga sejawad dengan masdar taqwa), anda senderi sudah terjerembab (kalau peribahasa orang Arab bilang, "tersungkur hidungnya") dalam subjectivity trap. anda akan menggunakan segala cara untuk memungkiri kebenaran AQ.
Sohih Muslim? itu kan masalah kodifikasi.
Kemarin anda bilang anda TIDAK menemukan hadist itu di internet, sekarang saya berikan sumbernya, anda bilang gak relevan karena kurang tua. Sungguh anda memang memiliki bakat keturunan bani israil :)

Berapa butir anak2 S1 ekonomi yang hafal teori Adam Smith, "ekonomi pasar", tapi pernah baca "Wealth of Nations"...BUkan berarti mereka gak paham "market economics", tapi ekonomi pasar yang mereka pahami lebih banyak bersumber dari buku samuelson, terbitan tahun 2000, Lypsey terbitan 2001 atau Pyndick terbitan 2006. WoN sendiri dibuat beberapa abat yang lalu (1776)
Ada yang salah? :))

Alangkah lebih baik lagi kalu orang ngaku penganut "liberalisme" dia harus baca WoN dari halaman 1 hingga beberapa ratus. Yet, gak salah juga dia gak baca, asalkan dia paham dan esensinya dia tahu.

Saya hanya memudahkan. sumber referensi anda kan hanya mbah gugle dan mbah wikipedia. anda juga malas ke pesantren2 salafi yang belajar hadistnya dari sumber-sumber lebih primer.

Saya bingung menjawab yang lain, karena semuanya subjectivity trap.
sama halnya, kita laki-laki normal yang "gagal" mengatakan bahwa Tamara Blezinsky adalah absolutely PHISICLY cantik..jadi bagaimana saya bisa komentar balik, such as :

Saya katakan, TIDAK!!! Kenapa saya berani mengatakan tidak? Karena Muhammad bukanlah seorang moralis, dia manusia bejat dan jahat. Apa mungkin TUHAN YANG MAHA BIJAKSANA memilih manusia semacam itu untuk menjadi nabinya, apalagi nabi penutup menjelang akhir zaman?
Apa ekspektasi anda yang mungkin bisa saya counter balik dari statement anda di atas. Saya bilang Tamara cantik (Rasulullah baik), dengan segala bukti keindahan fisiknya (dengan segala alasan, hadist, dan paparan), tapi tetep saja kalau anda tidak normal, anda mengatakan Tamara jelek atau biasa2 saja (tapi tetap saja kalau anda gak cukup ilmu dan terlebih memang tidak keluar dari comfort zone kekafiran anda, anda akan bilang Muhammad gak baik).

So?

Analisa 1: Apakah awloh terbukti EXIST? TIDAK.
TERBUKTI, tapi adanya Allah, bukan adanya gendruwo yang harus bisa dilihat
Analisa 2: Apakah awloh terbukti MAHA KUASA? TIDAK.
TERBUKTI, tapi kemaha kuasaan Allah tidak semurah ditakar dengan suatu tontonan orang "cacat" yang disuruh naik ke panggung trus di jampi2 kemudian "tidak lagi cacat"

Analisa 3: Apakah awloh cuma tuhan karang-karangan Muhammad? IYA.
Hehehe. Konsep ketauhidannya Risalahnya dari MUhammad

Analisa 4: Apakah awloh butuh muslim untuk bisa diangkat jadi “tuhan tauhid”? IYA.
TIDAK! tinggal seorang sebatang kara Muslimpun tidak mengurangi keesaan Allah

Analisa 5: Apakah awloh jahat, suka menipu dan menyesatkan manusia? IYA.
Embuh (makin bingung)

Analisa 6: Apakah awloh memilih manusia jahat untuk jadi nabinya? IYA.
Memilih manusia jahad yang merupakan PR para nabi untuk diperbaiki : istri Nuh, istri Luth, anak Adam, bapaka Ibrahim, paman Rasulullah, dlsb
kan "Liutamimmal makarimal akhlaq"

Analisa 7: Apakah awloh gila disembah? IYA.
Idem sama sama analisa 4.

Jazakillah
Duladi
Posts: 7006
Joined: Thu Apr 12, 2007 10:19 pm
Location: Samarinda
Contact:

Post by Duladi »

Sdr Ibra,

Akhirnya saya mengerti maksud Anda. Anda hendak mengatakan saya ini "homo" (tidak normal) sementara Anda sebagai "laki-laki normalnya". Iya, khan? :wink: Anda menganggap saya tidak normal karena saya mampu menalar Muhammad dan awlohnya, sementara Anda tidak punya kemampuan itu tapi menganggap diri Andalah yang normal.

Satu lagi hal yang menambah kesimpulan saya tentang muslim. Dengan membuat analogi seperti postingan kemarin:
  • Dengan contoh2, sirah nabawiyyah, dsb, kok masih ada yang melihat MUhammad tercela, itu sama halnya seorang cowok (nakal), disuruh masuk ke kamar, di dalamnya ada (maaf) wanita yang amat cantik. setelah keluar, cowok itu ditanya temen2nya, "gimana rasanya si X", "biasa aja tuh", karena memang cowok itu homo. Jadi subyektifitasnya bermain, sehingga cewek yang (dalam bahasa universal) begituuuuuu cantiknya dikatakan biasa2 saja.
Menunjukkan bahwa nafsu hewani pada diri muslim lebih ditonjolkan, sehingga apabila di dalam kamar ada seorang cewek amat cantik sendirian bersama dengan cowok, maka sang cowok harus memperkosa cewek cantik itu agar tidak dikira homo. Ketika teman-temannya bertanya, "Gimana rasanya cewek tadi?" "Ueeeeenak tenan....!" :oops:

Sdr Ibra, untuk menentukan siapa yang normal dan siapa yang tidak normal di antara kita sebenarnya cukup mudah. Pedomannya simpel saja, kalau dia masih bisa menggunakan nuraninya dengan baik dan wajar, dan akal sehatnya bekerja tanpa dipengaruhi oleh rasa takut karena ancaman, maka itulah orang yang normal. Sebaliknya, orang yang tidak mampu melihat secara obyektif, sehingga akhirnya dia tak bisa membedakan mana baik dan mana jelek, dia-lah orang tak normal.

Saya akan beri 3 contoh perilaku Muhammad semasa hidupnya. Nanti kita akan tahu, siapa di antara kita yang pikirannya masih normal.

Ada hadis yang menceritakan ketika dia merampok kota Bani Jaun, seorang anak perempuan yang dipanggil Jauniyya ditemani dengan perawatnya dibawa kehadapan Muhammad. Nabi bilang padanya, “Berikan dirimu sebagai hadiah.” (Dalam istilah jaman sekarang: saya ingin berhubungan seks denganmu). Anak perempuan itu menjawab, “Bisakah seorang putri raja memberikan dirinya pada orang biasa2 saja?” Muhammad lalu mengangkat tangan utk memukulnya, ketika anak itu berteriak, “Aku minta pertolongan Allah darimu,” dan dia berhenti.[Bukhari Volume 7, Book 63, Number 182] Umur anak perempuan ini tidak disebutkan tapi kita hanya bisa mengira pastilah masih sangat muda karena masih perlu perawat.

Kita yang membaca kisah ini, yang hati nuraninya masih berfungsi dengan baik, dengan perkataan lain: masih normal, akan tahu kalau Muhammad adalah seorang maniak seks dan pedofil (mengidap kelainan seks). Betapa bejatnya perilaku orang ini, seorang anak kecil pun hendak diajak "bermain seks".

Contoh kedua. Setelah kematian Khadijah, Muhammad tidak pernah menemukan co-dependent lain utk mengurusi kebutuhan emosionalnya seperti yang pernah dilakukan Khadijah. Malahan, dia cari pemenuhan kepuasan tersebut dengan menjadi seorang playboy seksual. Hanya sebulan setelah kematian istrinya, Muhammad meyakinkan teman dan pengikut setianya, Abu Bakar, utk men-tunangkan dia dengan anak perempuannya yang berumur 6 tahun, Aisyah. Abu Bakar terkejut. Dia mencoba menolaknya dengan halus, dengan berkata “tapi kita ini masih saudara.” Muhammad meyakinkan dia mereka hanya saudara dalam iman dan bahwa pernikahannya dengan anak kecil itu tidaklah haram.

Baca hadist berikut:

Sahih Bukhari 7.62.18
Diceritakan 'Ursa: Nabi meminta Abu Bakr utk mengkawinkan Aisyah padanya. Abu Bakr berkata “Tapi aku saudaramu.” Nabi berkata, “Kau saudara hanya dalam agama Allah dan Kitabnya, tapi dia (Aisyah) berhak bagiku utk dinikahi.”

Selama ini muslim menyangka, bahwa Abu Bakar-lah yang diam-diam menyerahkan anak perempuannya kepada Muhammad. Padahal, Muhammad-lah yang meminta Aisyah jadi istrinya. Muhammad begitu menggebu ingin bercinta dengan anak kecil ini, dengan sedikit memaksa, dia mengarang cerita pada Abu Bakar bahwa Aisyah telah ditunjukkan padanya dua kali dalam mimpi; dimana dia melihat seorang malaikat membawa Aisyah kecil yang dibungkus kain. “Aku bilang (pada diriku sendiri), ‘Jika ini dari Allah, maka ini harus terjadi.’” (Baca Sahih Bukhari, Volume 9, Book 87, Number 140)

Kita yang berpikiran normal, sudah bisa menebak, bahwa Muhammad ini adalah seorang bejat tidak bermoral dan menderita kelainan seks berat (pedofili, suka bercinta dengan anak-anak ingusan). Tapi bagi orang yang tidak normal pikirannya, dan pandangan-pandangannya tidak obyektif karena telah terkooptasi oleh rasa takut (karena diancam dengan dongeng-dongeng neraka), ia akan membela Muhammad dengan mengatakan Muhammad sebenarnya bermaksud baik, Muhammad hendak mengajari anak berumur 6 tahun itu cara ngeseks. Naudzubillah...... :cry:

Gara-gara didorong oleh niat membela nabinya, pikiran pun ikut-ikutan bejat kayak nabinya........... Subhanallah.... :cry:

Contoh ketiga. Dalam hadist sahih Bukhari, Volume 5, Buku 59, Nomer 459 tercatat: Abu Saeed berkata: “Kami pergi bersama Rasul Allâh ke Ghazwa tempat Banu Al-Mustaliq dan kami menerima tawanan2 diantar tawanan2 Arab dan kami berhasrat pada wanita2 dan sukar untuk tidak berhubungan seks dan kami senang melakukan azl. Maka ketika kami hendak melakukan azl, kami berkata, ‘Bagaimana kami bisa melakukan azl sebelum bertanya pada Rasul Allâh yang ada diantara kita?’ Kami lalu bertanya padanya dan dia berkata, ‘Lebih baik jangan lakukan itu, karena jikalau sebuah jiwa (sampai hari kiamat) telah ditakdirkan akan ada, maka jiwa itu akan tetap ada.”

Perhatikan bahwa Muhammad tidak melarang memperkosa wanita yang ditangkap dalam penyerangan. Sebaliknya, dia malah menjelaskan jika Allâh berniat menciptakan sesuatu, maka tiada yang dapat mencegahnya. Dengan kata lain, tanpa sperma sekalipun wanita dapat hamil. Jadi Muhammad memberi tahu orang2nya bahwa melakukan azl/coitus interruptus itu percuma saja karena itu bagaikan melawan niat Allâh yang tak dapat dicegah. Muhammad tidak mengatakan sepatah katapun yang melarang perkosaan terhadap tawanan2 wanita itu. Sebaliknya, dengan mengritik azl, dia malah mendukung penghamilan para wanita tawanan itu. Masyaallah......... :cry:

Dalam Qur’an, tuhannya Muhammad menghalalkan untuk berhubungan seks dengan budak2 wanita, yang disebut sebagai “yang dimiliki tangan kanan,” bahkan sekalipun wanita2 itu telah menikah sebelum ditawan.

QS 4:24: “dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami, kecuali budak-budak yang kamu miliki (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai ketetapan-Nya atas kamu..”

QS 33:50: “Hai Nabi, sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu yang telah kamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yang kamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu,”

QS 4:3: “Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.”

Dengan beberapa fakta ini, saya katakan: MUHAMMAD BEJAT.
Sebaliknya, Sdr Ibra mengatakan: Muhammad manusia mulia.

Biarlah pembaca yang menentukan, siapa normal dan siapa gak normal di antara kita. :lol:
ibra wrote:anda senderi sudah terjerembab (kalau peribahasa orang Arab bilang, "tersungkur hidungnya") dalam subjectivity trap. anda akan menggunakan segala cara untuk memungkiri kebenaran AQ.
Sebenarnya pembaca pun tahu, siapa di antara kita yang subyektif.
Anda tidak jujur, pandangan-pandangan Anda terhadap islam sudah terkotori oleh intervensi dari luar diri Anda, yaitu ANCAMAN MUHAMMAD/AWLOH. Sehingga Anda sudah tidak mampu lagi bernalar atau menggunakan hati nurani secara benar, Anda tidak lagi bisa melihat secara obyektif. Inilah yang disebut subyektif. Pendapat Anda tidak steril, tapi sudah dikotori oleh perasaan takut.

Anda ibarat anak kecil yang masih gampang ditakuti oleh cerita yg tak masuk akal. Ibaratnya, "Hei, nak, jangan gunting kuku di malam hari, nanti kamu didatangi setan." Si anak percaya dengan mitos itu terus sampai terbawa dewasa, bahkan walau pun sudah bergelar PHD, ia tetap meyakini bahwa cerita yang diberikan padanya sewaktu kanak-kanak itu adalah sungguhan. Kenapa bisa begitu? Karena dia tidak mampu menggunakan AKAL-nya.
Sohih Muslim? itu kan masalah kodifikasi.
Imam Muslim meninggal tahun 870 Masehi. 600 tahun kemudian, muncul hadist baru yang mengatasnamakan dirinya. Apakah ini bisa dipercaya? :lol:

Kalau Sdr Ibra ingin membuktikan hadist itu tidak palsu, silakan tunjukkan dari Buku Hadist Muslim ke berapa dan nomor berapa. Saya tunggu di topik:

Ajaran-ajaran Muhammad berikut ini, asli atau palsu?
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... hp?t=27779
Kemarin anda bilang anda TIDAK menemukan hadist itu di internet
Saya tidak bilang begitu. Saya hanya meminta anda memberikan link-nya di internet untuk membuktikan ajaran Islam yang Anda comot itu asli atau palsu.
sekarang saya berikan sumbernya, anda bilang gak relevan karena kurang tua. Sungguh anda memang memiliki bakat keturunan bani israil :)
Gunakan saja nalar Anda, adakah tulisan yang baru muncul paling sedikit 600 tahun kemudian setelah orangnya sendiri wafat, dapat dipercaya sebagai asli tulisan orang tersebut? Sementara dari koleksi hadist yg dimiliki orang bersangkutan tidak ada menyimpan hadist itu.

Tampaknya inilah kesimpulan baru yang bakal akan terbit:
Ajaran-ajaran moral Islam yang selama ini banyak diajarkan kepada muslim, ternyata bukan AJARAN MUHAMMAD, melainkan ajaran para imam dan hafid yang hidup ratusan tahun kemudian. Liciknya adalah, agar ajaran-ajaran moral itu dikira sahih dan asli dari Muhammad, para pengarang itu mencatut nama-nama perawih terkenal dari abad ke-8 dan 9, seperti Bukhari, Imam Muslim, Abu Dawud dan Tirmidzi.

Bila seperti itu kenyataannya, lalu AJARAN ISLAM yang ASLI dari Muhammad itu yang seperti apa? Kita hanya bisa mengelus dada..... Ajaran yang orisinil dari Muhammad ternyata justru ajaran-ajaran bejat dan ajaran-ajaran jahatnya. :?
Berapa butir anak2 S1 ekonomi yang hafal teori Adam Smith, "ekonomi pasar", tapi pernah baca "Wealth of Nations"...BUkan berarti mereka gak paham "market economics", tapi ekonomi pasar yang mereka pahami lebih banyak bersumber dari buku samuelson, terbitan tahun 2000, Lypsey terbitan 2001 atau Pyndick terbitan 2006. WoN sendiri dibuat beberapa abat yang lalu (1776)
Ada yang salah? :))
Nah, temukanlah itu! Sdr Ibra, temukan untuk saya, bahwa satu ajaran tentang anak soleh, sodaqoh jariyah dan ilmu bermanfaat itu memang benar-benar pernah diajarkan Muhammad. Tunjukkan pada saya, dari buku ke berapa dan nomor hadistnya ajaran tersebut.

Sdr Ibra jangan cuma mengumbar bulshit-bulshit saja di sini, agar tidak memberi kesan "sebal" pada teman-teman.
Saya hanya memudahkan. sumber referensi anda kan hanya mbah gugle dan mbah wikipedia. anda juga malas ke pesantren2 salafi yang belajar hadistnya dari sumber-sumber lebih primer.
Justru saya berani pastikan, sumber-sumber pesantren itu adalah kitab-kitab kuning hasil karangan para ulama beberapa ratus tahun setelah pendiri Islam itu wafat. Yang mereka pelajari itu buku-buku palsu karangan para imam dan hafid yang hidup pada abad belakangan, bukan orisinil berasal dari nabinya.

Bahkan, mereka mungkin tidak tahu kalau Muhammad itu tukang rampok dan pembantai massal, sebab koleksi catatan sejarah mereka tidak selengkap dengan koleksi kami, FFI.

Justru FFI ini adalah PESANTREN MAYA yang sungguh menakjubkan. :wink:

Tapi kita tidak perlu khawatir, takutnya FFI malah mencetak kader-kader muslim teroris setelah mereka tahu ajaran Muhammad yang asli. Karena FFI ini bukan cuma menjadi RESOURCE CENTER, tapi juga sebagai media penyadaran. Banyak pesan-pesan moral yang bisa kita dapatkan dari para ustad FFI, seperti Ali5196, Adadeh, PodRock, MuridMurtad, Curious, dll.

Dengan turut nimbrungnya Anda di Pesantren Maya ini, maka sedikit banyak Anda sudah belajar dari sini. Pengetahuan yang Anda dapatkan lebih lengkap daripada pengetahuan yang Anda dapat di sekolah-sekolah Islam Indonesia, kecuali bila Anda belajar ke "Museum" Al-Azhar Mesir di sana buku-buku asli Islam tidak disembunyikan.
Saya bingung menjawab yang lain, karena semuanya subjectivity trap. sama halnya, kita laki-laki normal yang "gagal" mengatakan bahwa Tamara Blezinsky adalah absolutely PHISICLY cantik..jadi bagaimana saya bisa komentar balik
Masalahnya, orang yang Anda sangka Tamara Blezinsky adalah MAK LAMPIR. Karena mata hati Anda sudah dibutakan oleh kefanatikan dan terkooptasi oleh ancaman-ancaman neraka palsu Arab, maka MAK LAMPIR tidak terlihat sebagai MAK LAMPIR di mata Anda, melainkan MAK LAMPIR terlihat sebagai TAMARA BLEZINSKY. Inilah fatamorgana, akibat dari kebutaan rohani sampeyan.

Walau sejelek apapun Muhammad, di mata Anda terlihat bagus dan mulia. Anda bukan melihat kenyataan, tapi melihat fatamorgana.
Apa ekspektasi anda yang mungkin bisa saya counter balik dari statement anda di atas. Saya bilang Tamara cantik (Rasulullah baik), dengan segala bukti keindahan fisiknya (dengan segala alasan, hadist, dan paparan),
Nah, itulah fatamorgana.

Saya menyuguhkan fakta, tapi Anda menyuguhkan khayalan.
Apa contoh khayalan Anda? Anda mengatakan Islam itu rahmatan lil alamin, tapi apa buktinya? Anda mengatakan Muhammad itu manusia terbaik di mata Tuhan, tapi mana buktinya?

Sdr Ibra, banyak hal dari sampeyan yang hanya klaim-klaim kosong tanpa bukti, itulah yang saya sebut khayalan. Anda sedang sakauw berat, walau mungkin Anda bukan pecandu narkoba. Yang Anda nikmati selama ini dalam keislaman Anda adalah FATAMORGANA.
tapi tetep saja kalau anda tidak normal, anda mengatakan Tamara jelek atau biasa2 saja
Normal dan tidak normal harus ada batasan-batasannya.
Anda sendiri pastilah kesulitan untuk mendefinsikan apa itu normal, dan apa itu subyektif. Karena semua istilah itu Anda pakai untuk membela diri saja tanpa Anda mengerti apa yang Anda ucapkan. Anda mengatakan saya subyektif, tapi ketika diminta menjelaskan bagaimana yang obyektifnya, Anda terdiam. Dan sekarang Anda memakai istilah baru: "HOMO" (tidak normal) dan normal. Okelah, saya dianggap "homo" oleh Anda karena saya TAHU Muhammad itu manusia jahat dari fakta-fakta sejarah. Nah, bila Anda merasa "tidak homo", anda normal, buktikanlah bahwa Muhammad bukan manusia jahat. Simpel, khan? Tapi, lagi-lagi Anda terdiam.

Sdr Ibra, saya tahu sebenarnya sampeyan ini baik. Hilangkanlah kefanatikan, dan bersikap netral-lah, agar jangan yang subyektif dikira obyektif, dan sebaliknya, yang obyektif dikira subyektif. Anda harus bisa menilai dengan jernih tanpa kooptasi unsur di luar diri Anda. Anda bukan anak kecil lagi, bukan? Apalagi, Anda punya gelar yang bagus dan cukup disegani. Jangan permalukan diri Anda dengan kebodohan Islam. Lepaslah dari kebodohan Islam.
(tapi tetap saja kalau anda gak cukup ilmu dan terlebih memang tidak keluar dari comfort zone kekafiran anda, anda akan bilang Muhammad gak baik).
So.... buktikan bahwa Muhammad baik. Simpel, khan?

Tapi Anda akan kesandung, karena hadist-hadist yang saya suguhkan itu cukup sah untuk menyatakan Muhammad bukan orang baik.

Yang namanya sempurna itu ya harus sempurna. Anda cuma melihat pujian-pujian orang kepadanya saja, tapi tidak berani melihat realita. Sama seperti Sdr Montir Kepala, dia bangga dengan tulisan Ibn Ishaq dalam Sirat Rasulnya, yang menyatakan Muhammad manusia mulia, sempurna, tak bisa berbuat jahat, selalu kebaikan yang keluar dari dirinya, tapi.... ketika ditanya mana bukti-bukti konkritnya? Dia terdiam dan ngacir.

Puji-pujian yang dilontarkan tanpa fakta, adalah sama dengan membual. Dan bualan tidak layak dijadikan bukti.

Salam.
ibra
Posts: 588
Joined: Sat Mar 22, 2008 9:08 am
Contact:

Post by ibra »

Pak Baidowi,


Nah, temukanlah itu! Sdr Ibra, temukan untuk saya, bahwa satu ajaran tentang anak soleh, sodaqoh jariyah dan ilmu bermanfaat itu memang benar-benar pernah diajarkan Muhammad. Tunjukkan pada saya, dari buku ke berapa dan nomor hadistnya ajaran tersebut.


Idza maata ibni adama in qoto'a amaluhu illa min stalasin :
(1)shodaqotin jariyatin, au
(2)ilmin yuntafau bihi, au
(3) waladin sholihin yadu lahu

HR. Muslim, hadith no: 4310,
HR. Abu Dawud,: 2882,
HR. Tirmidzi,: 1432,
HR. Nasai,: 3666,
HR.: Ahmad bin Hanbal : 9079,
HR,: Baihaqi : 13011

(hayooo hayoo silakan dibuka)
tanya "kyai" anda Mbah gugel

2. Anda sendiri juga ambivalens. Untuk hadist-hadist yang "kurang sreg, dimana Rasulullah mencontohkan kebaikan dengan deskriptif", anda bilang sumbernya kurang tua. anda takut, jangan2 muhammad memang insan termulia yang pernah diciptakan Allah.
Untuk hadist yang mengajarkan "kebenaran dengan implisit", anda kutib dengan font gede2..
Jangan gitu om, Muslim harus menjadi Muslim yang kaffah, sebagaimana Non Muslim melihat Muslim harus lebih holistik. anda kan bukan "fenomena" yang hobinya copy and paste 1 auat trus tetet tiet, dijawab, copy lagi satu ayat, tetet tiet...Harus bulk, holistik.

Rasulullah selalu anda salahkan mengawini Bunda Aisyah Radhiallahu anha, simply karena sebatas itu inventory anda terhadap Islam, sebatas tahu Rasululullah mengawini anak 9 th. Cerita selanjutnya bahwa :
a. kehidupan mereka sangat harmonis
b. Aisyah adalah penjuang islam ulung
c. Aisyah mencontohkan bagaimana menjadi istri yang sholihah
d. Rasulullah mencontohkan "bagaimana men-treat istri sewajarnya (karena seluruh istri Rasul yang lain adalah janda) dan memberi contoh kepada kita.
e, f, g, h....

Tidak ada, anda non Muslim semua yang pay attention.
Justifikasi umur itu tidak selamanya tepat Perspektif ke kinian kadang tidak tepat melihat perspektif masa lalu.
Aisyah umur 9th dan sudah haid, maka dia boleh dinikahi.
Layak/gak layak?
Tidak layak karena perspektif kita terpaku bagaimana "ilmu pengetahuan modern" menceritakan bahwa "anak dibawah umur" tidak layak menikah.
Mereka lupa bahwa Rasulullah, dan para sahabat selalu memakan makanan yang halal, bersih (halalan toyyiban), sehingga kualitas kesehatan juga berbeda dengan sekarang.
Mau bukti?
layak atau tidak layak kakek-kakek berumur 80 tahun memimpin perang? berada di garda terdepan perang?
jawaban perspektif sekarang, TIDAK LAYAK, jompo itu justru harus yang dilindungi.

but LOOKS,
amar bin Yazid masih berperang sampai usianya tidak hanya 80 tahun tapi 98 tahun.

Jadi konteks umur kurang atau tidak relevan untuk melihat wajar atau tidak wajar. apalagi jika perspektif kita memang sudah dipasung oleh kebencian dan tipu daya terhadap diri sendiri..

Mengapa, Aisyah yang sehat, sudah haid (a.k.a halal), dipertanyakan.
Toh akhirnya mereka hidup sakinah saidah mawaddah warahmah dan menelurkan begitu banyak rahmat dan hikmah dari cerita2nya.

Sebuah kisah yang indah berikut,
Rasulullah pernah menyindir, mengapa Muslim gak care terhadap bulan Sya'ban.
Sya'ban diapit oleh dua bulan besar, Rajab (Isra' Mi'raj) dan Ramadan (everybody knows)..

Sampai akhirnya ada sebuah kisah
Rasulullah selalu merangkul Aisyah (memeluk) setiap tidur, sampai dengan suatu malam pelukan itu lepas, dan Aisyah selalu reflek bahwa kalau pelukannya dilepas, dia juga bangun.
(Gunakan hati nurani yang jernih..kalau kita adalah pasangan suami istri yang normal, hanya ada 3 kata untuk menilai ini : Rasulullah sangat romantis)

Dicarinya Rasul di seluruh rumah, dan beliau tidak ada. Aisyah ingat bahwa biasanya Rasul ke makam Quba' untuk berdoa (sekarang masih ada). Bergegaslah Sayyidah Aisyah ke sana.
Ditemukannya Rasul sedang duduk terpekur.
"Aku begitu mencemaskanmu Baginda Rasul" Aisah said
"Aisyah apakah kamu lupa ini bulan Sya'ban, bulan di mana seluruh amal ibadah kita (bahasa gapangnya) di rekap dan diberikan catatan kepada Allah, Aku ingin catatan ibadahu baik ketika hari dimana Roqib dan Atid melaporkannya kepada Allah" Rasul said

Aisah thought "pantesan, tidak ada bulan lain kecuali Sya'ban di luar Romadhon, rasulullah setiap hari Puasa"


BOTTOM LINE:
Stop debating about 9 years lah! Banyak hikmah yang kita bisa ambil dari hubungan antara suami istri bersumber dari hubungan Aisyah dan Rasulullah. dan itu ada di liar boundary ranah dan khasanah inventory ilmu kebanyakan orang yang anti Islam.

Kadang2 Rasulullah menikah juga untuk asimilasi budaya.
(Pemimpin2 agung dan besar melakukan hal yang sama : Iskandar Zulkarnaen). Setelah menikah dengan Jauniya, banyak anggota bani Jaun yang juga menikah dengan Mislim, sehingga akulturasi dan asimilasi budaya bisa berjalan dengan smooth.

dsb

Intinya banyak hikmah yang tersimpan dari kisah Rasulullah. Dan pesan saya, pelajarilah sirah nabawiyyah dengan baik dan komprehensif, karena Sirah Nabawiyyah bukan sinteron Ram Punjabi, yang alurnya mengalir "sesuai dengan keinginan rating", jadi penonton senang, produser senang, iklan datang.
Ada kalanya friksi2 (untuk kita belajar management conflict)
ada kalanya keanehan yang mucul jawabannya belakangan
ada kalanya hikmah yang mudah dicerna, dsb

Wallahu alam
(yang benar dari Allah, yang salah dari saya)
suara_hati
Posts: 199
Joined: Fri Feb 01, 2008 11:13 pm

Post by suara_hati »

ibra wrote: Justifikasi umur itu tidak selamanya tepat Perspektif ke kinian kadang tidak tepat melihat perspektif masa lalu.
Aisyah umur 9th dan sudah haid, maka dia boleh dinikahi.
Ibra,
Bagi saya dan teman-teman saya disini, yang dipertanyakan adalah moral Muhammad dalam menikahi Aisha yang masih-anak-anak. Dari sumber islam sendiri dinyatakan bahwa Aisha masih anak-anak, meskipun jika dia sudah haid pada waktu dinikahi Muhammad. Saya tidak ingin berkomentar lebih jauh mengenai hal ini karena sudah banyak didiskusikan teman-teman lain.

Yang jadi pertanyaan saya:
Apakah Quran membolehkan pernikahan anak-anak? Apakah ada pembatasan bahwa anak-anak yang boleh dinikahi sudah haid atau belum?
Coba perhatikan ayat berikut:

(S 65:4)
Dan perempuan-perempuan yang tidak haid lagi (monopause) di antara perempuan-perempuanmu jika kamu ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka iddah mereka adalah tiga bulan; dan begitu (pula) perempuan-perempuan yang tidak haid. Dan perempuan-perempuan yang hamil, waktu idah mereka itu ialah sampai mereka melahirkan kandungannya. Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.

004. Such of your women as have passed the age of monthly courses, for them the prescribed period, if ye have any doubts, is three months, and for those who have no courses (it is the same): for those who carry (life within their wombs), their period is until they deliver their burdens: and for those who fear Allah, He will make their path easy.(Yusuf Ali)

004. And for such of your women as despair of menstruation, if ye doubt, their period (of waiting) shall be three months, along with those who have it not. And for those with child, their period shall be till they bring forth their burden. And whosoever keepeth his duty to Allah, He maketh his course easy for him.(Pickthall)

Ayat tersebut berkaitan dengan masa idah. Dinyatakan bahwa masa idah untuk -perempuan yang tidak haid lagi (monopause) dan “perempuan yang tidak haid” (tepatnya anak-anak yang belum haid) adalah tiga bulan. Bukankah dengan kata lain, Quran mengijinkan pernikahan anak-anak bahkan untuk yang belum haid sekalipun.

Ada teman muslim menyatakan, berdasarkan ayat diatas, memang halal untuk menikahi anak-anak dibawah umur (yang belum haid) tapi haram untuk mencampurinya.

Apakah benar demikian? Apakah Quran mengharamkan “mencampuri” anak-anak yang belum “haid”? Coba perhatikan ayat berikut:

(33:49)
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu menikahi perempuan-perempuan yang beriman, kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu mencampurinya maka sekali-kali tidak wajib atas mereka idah bagimu yang kamu minta menyempurnakannya, Maka berilah mereka mut'ah dan lepaskanlah mereka itu dengan cara yang sebaik-baiknya.


Berdasarkan ayat diatas, ketentuan masa idah dalam ayat (65:4) tidak perlu diterapkan. Tetapi, jika mereka sudah dicampuri, maka ketentuan idah tsb harus dipenuhi. (Tafsir Ibn Kathir menyatakan ada pengecualian untuk masa idah bagi istri yang ditinggal mati suaminya meskipun istri tersebut belum dicampuri. Untuk kasus ini, masa idahnya adalah 4bulan dan 10hari).

Dengan demikian, jika seseorang menikahi anak-anak yang belum haid dan kemudian menceraikannya sebelum dicampuri, maka tidak ada ketentuan masa idahnya (S 33:49). Tetapi, jika anak itu sudah dicampuri, maka masa idahnya adalah 3 bulan (S 65:4). Apakah ini tidak berarti bahwa Quran menghalalkan menikahi dan mencampuri anak-anak yang belum haid?

Apakah ayat-ayat quran diatas masih berlaku?

Apakah menurut pendapat Ibra pernikahan anak-anak seperti dinyatakan dalam Quran bermoral?
Duladi
Posts: 7006
Joined: Thu Apr 12, 2007 10:19 pm
Location: Samarinda
Contact:

Post by Duladi »

Sdr Ibra,

Kalau Anda bercerita sejarah, harus ada referensinya. Saya khawatir yang Anda ceritakan di sini adalah bulshit semacam Muhammad & Pengemis Buta. Mohon kisah Muhammad & Bulan Sya'ban itu diberikan referensinya, barulah akan saya tanggapi. Sebab percuma saja bila kita membahas dongeng. :wink:
(Jangan-jangan itu diambil dari kitab al Targhib wa al Tarhib, al Mundziri dan sejenisnya, yang hidup di atas tahun 1000 Masehi) :lol:
ibra wrote:Idza maata ibni adama in qoto'a amaluhu illa min stalasin :
(1)shodaqotin jariyatin, au
(2)ilmin yuntafau bihi, au
(3) waladin sholihin yadu lahu

HR. Muslim, hadith no: 4310,
HR. Abu Dawud,: 2882,
HR. Tirmidzi,: 1432,
HR. Nasai,: 3666,
HR.: Ahmad bin Hanbal : 9079,
HR,: Baihaqi : 13011
Anda dapatkan itu dari situs ini, khan?
http://muallimku.blogspot.com/2007/11/a ... ranmu.html

:lol: Saya sudah cek ke sumber hadist Muslim, ternyata nomor 4310 adalah ini:
  • Book 019, Number 4310:
    It is narrated on the authority of Abu Sa'id that the Messenger of Allah (may peace be upon him) said: On the Day of Judgment there will be a flag for every person guilty of the breach of faith. It will be raised in proportion to the extent of his guilt; and there is no guilt of treachery more serious than the one committed by the ruler of men.
Terjemahan:
Diriwayatkan oleh Abu Sa'id bahwa Rasulullah berkata: Pada hari penghakiman akan ada sebuah bendera untuk tiap-tiap orang berdosa karena melanggar agama. Tinggi bendera itu akan sesuai dengan besarnya dosa; dan tidak ada dosa pengkhianatan yang lebih serius daripada the one committed by the ruler of men.

Cek sendiri di:
http://www.usc.edu/dept/MSA/fundamental ... 7.sat.html

Lihatlah, ini satu bukti bahwa sumber-sumber Islam itu ngawur. Seorang muslim bisa dengan gampangnya mengatakan ini dari hadist A, ini dari hadist B, tapi belum tentu benar. Maka dari itu, mulai sekarang biasakanlah memakai referensi, dan referensi itu harus bisa dicek kebenarannya.
2. Anda sendiri juga ambivalens. Untuk hadist-hadist yang "kurang sreg, dimana Rasulullah mencontohkan kebaikan dengan deskriptif", anda bilang sumbernya kurang tua. anda takut, jangan2 muhammad memang insan termulia yang pernah diciptakan Allah.
Bagi saya, ajaran tentang sodaqoh, ilmu bermanfaat dan anak soleh adalah biasa-biasa saja. Tapi, setidaknya ini ajaran yang lebih mendingan bila dibanding ajaran-ajaran KAFIR MENGKAFIRKAN yang dijadikan hobi oleh Muhammad. Untuk itu, saya ingin kepastian bahwa ajaran itu memang benar-benar berasal dari Muhammad yang bejat. Tentu ini memang agak mengherankan dan kontradiksi, sebagaimana ayat-ayat Mekkah dengan ayat-ayat Medinah.

Konsekuensi muslim bila gagal membuktikan 1 ajaran ini memang asli dari Muhammad, maka siap-siaplah dengan pengujian-pengujian berikutnya yang nantinya bakal menghadirkan kesimpulan berikut:
  • Ajaran-ajaran moral Islam yang selama ini banyak diajarkan kepada muslim, ternyata bukan AJARAN MUHAMMAD, melainkan ajaran para imam dan hafid yang hidup ratusan tahun kemudian. Liciknya adalah, agar ajaran-ajaran moral itu dikira sahih dan asli dari Muhammad, para pengarang itu mencatut nama-nama perawih terkenal dari abad ke-8 dan 9, seperti Bukhari, Imam Muslim, Abu Dawud dan Tirmidzi.

    Bila seperti itu kenyataannya, lalu AJARAN ISLAM yang ASLI dari Muhammad itu yang seperti apa? Kita hanya bisa mengelus dada..... Ajaran yang orisinil dari Muhammad ternyata justru ajaran-ajaran bejat dan ajaran-ajaran jahatnya.
Ibra wrote:anda takut, jangan2 muhammad memang insan termulia yang pernah diciptakan Allah.
Ajaran tentang anak soleh yang mendoakan orang tuanya yang sudah mati, orang yang meninggalkan ilmu bermanfaat serta beramal sedekah tidak dapat dengan serta-merta menghapus segala kebejatan dan kejahatan Muhammad.

Berkotbah memang mudah, tapi si pengkhotbah sendiri belum tentu sanggup mengamalkan kotbah-kotbahnya. Bila Muhammad benar pernah mengajarkan hal-hal itu, berarti dia adalah orang munafik & pembual. Perilakunya tidak sepadan dengan ajaran-ajarannya sendiri.
Rasulullah selalu anda salahkan mengawini Bunda Aisyah Radhiallahu anha, simply karena sebatas itu inventory anda terhadap Islam, sebatas tahu Rasululullah mengawini anak 9 th. Cerita selanjutnya bahwa :
a. kehidupan mereka sangat harmonis
Apakah Anda mengijinkan anak gadis Anda yang masih imut-imut berusia 6 tahun dikawini seorang kakek berumur 50-an yang sudah beristri pula?
Bayangkan hal itu diterapkan pada diri Anda, apakah Anda menganggapnya BAGUS & BERMORAL?

Saya kira, pertanyaan dari Sdr Suara Hati sangat bagus. Silakan sampeyan respon.

Salam.
ibra
Posts: 588
Joined: Sat Mar 22, 2008 9:08 am
Contact:

Post by ibra »

Pertanyaan terakhir saja dulu :)

Apakah Anda mengijinkan anak gadis Anda yang masih imut-imut berusia 6 tahun dikawini seorang kakek berumur 50-an yang sudah beristri pula?
Bayangkan hal itu diterapkan pada diri Anda, apakah Anda menganggapnya BAGUS & BERMORAL?

Saya kira, pertanyaan dari Sdr Suara Hati sangat bagus. Silakan sampeyan respon


Pak, kalau mesin waktu membawa sya kembali nun jauh 15 abad ke belakang, dan saya diberi amanah untuk melahirkan 100 orang.
Saya akan menghiba2 kepada Rasulullah SAW untuk menikahi anak hamba. Agar terangkat derajat dan ilmunya. :)

Moral?
Siapa yang menetapkan standar moral.
Standar moral akan menjadi sangat subyektif. kenapa gak sekalian anda protes Rasulullah karena membolehkan tua jompo bergabung dalam perang pada usia 90 tahun.
Muhammad akan bermoral bejad, kalau Aisyah dizina kemudian masa depannya menjadi kelam.
Aisyah dinikahi secara baik-baik, diperlakukan secara ma'ruf, dipersandingkan dengan harmonis, dididik dengan ilmu, dilingkupi hidupnya dengan 24 jam bersama Rasul, sehingga umat sekarang bisa belajar sampai sedetail sekalipun bagaimana Rasul mmbersihkan sperma setelah berjunub
apa yang salah?
apa aisyah diperlakukan kasar?
apa aisyah dipukul2..
apa aisyah di dzolimi?

@duladi
lah kalau semua hadist dan ajaran Muhammad dibuat Muhammad sendiri, malah menghancurkan hipotesis awal bahwa muhammad itu ummy dong! Makin memungkinkan celah muhammad mengarang "surat muhammad dari madinah ", "surat muhammad untuk Abu Bakar aash shidiq", "surat muhammad untuk umar bin abdul aziz"

Justru hadist itu diajarkan dengan spot.

kuatir ajarannya gk dari Muhammad?
:)
Masih banyak waktu buat bapak untuk belajar Ilmu Hadist.
Persyaratan hadist itu acceptable itu luarr biasa banyak mas. sebuah kisah yang menyebutkan, seorang sanad hadist yang lupa ngentasi hewan piaraannya dan semua status hadist made-in nya tercancel menjadi dhoif.
Gak sekedar dia bohong, gak sekedar dia dusta, hanya sebuah kelalaian kecil.

Sumber?
saya harus match in dengan effort anda pula. Kecuali anda juga mau klayapan ke pesantren2 jombang, buntet, ploso.
saya juga akan mati2an meng cope dengan usaha anda.

lah anda hanya copy and paste dari internet, saya berikan sumber yg mudah saja. coba di cek sohih yang lain.


Mnegawini anak-anak?
Boleh! artinya jika itu terjadi maka konsekuensi fiqh nya sebagaimana dijelaskan dalam ayat di atas.
Ketentuan di atas juga bukan berarti "suruhan untuk mengawini anak2".
Hanya AQ memiliki precautionary motive, juga itu terjadi bagaimana konsekuensinya


Illal Liqo

Ibra
suara_hati
Posts: 199
Joined: Fri Feb 01, 2008 11:13 pm

Post by suara_hati »

Ibra,

Anda tidak bisa melihat ada sesuatu yang salah dengan ayat-ayat Quran yang saya sampaikan. Bagi anda, halal untuk menikahi dan mencampuri anak ingusan yang bahkan belum mendapatkan haid sekalipun. Anda setuju ini karena Quran menyatakan hal ini. Tentu saja menghalalkan bukan berarti mengharuskan. Dan tentu saja terserah masing-masing muslim mau melakukan hal itu atau tidak. Yang jelas, Quran menghalalkan hal itu.

Saya rasa anda masih punya hati untuk tidak mau melakukan hal itu meskipun itu halal anda lakukan. Buat anda, ayat-ayat Quran tsb tidak mempunyai dampak negatif karena dalam hal ini mungkin anda masih mau menggunakan akal dan hati anda. Tapi bagaimana dengan muslim berusia lanjut yang tertarik secara seksual dengan anak-anak?

Banyak sekali perbuatan Nabi yang disampaikan sumber-sumber islam yang sangat bertentangan dengan akal dan suara hati saya. Banyak sekali ayat-ayat Quran yang bertentangan dengan akal dan suara hati saya. Pada awalnya, tentu saya berusaha untuk mengabaikan hal-hal itu. “Saya tidak boleh berprasangka buruk terhadap Allah dan Muhammad” dan “apapun yang dilakukan Muhammad dan disampaikan Quran adalah baik”. Kalau akal dan suara hati saya mengatakan sebaliknya, itu semata-mata karena keterbatasan saya sebagai manusia. Dan bukankah ini berarti bahwa saya harus membutakan akal dan hati saya untuk tetap menjadi muslim. Tetap menjadi muslim adalah “comfort zone” saya karena orang-orang dekat, keluarga, orang tua, mertua semuanya muslim. Keputusan murtad saya semata-mata karena saya tidak bisa lagi mengabaikan akal dan suara hati saya untuk tetap berada dalam “comfort zone” saya.

Begitu banyak fakta dari sumber islam yang disampaikan Duladi memberikan gambaran betapa tidak bermoralnya Muhammad. Anda mengabaikan semua itu dan tidak mau menanggappinya. Saya bisa memahami itu. Tentu saja karena iman anda mengharuskan anda untuk memahami fakta-fakta itu secara berbeda dengan orang-orang seperti saya. Anda diharuskan untuk “tunduk” percaya secara total bahwa apapun yang dilakukan Muhammad adalah baik. Apapun yang disampaikan Quran baik. Jawaban positif anda berkaitan dengan ayat-ayat Quran yang menghalalkan menikahi dan menggauli anak-anak ingusan yang bahkan belum haid secara jelas menggambarkan hal itu.
Duladi
Posts: 7006
Joined: Thu Apr 12, 2007 10:19 pm
Location: Samarinda
Contact:

Post by Duladi »

ibra wrote:Pak, kalau mesin waktu membawa sya kembali nun jauh 15 abad ke belakang, dan saya diberi amanah untuk melahirkan 100 orang.
Saya akan menghiba2 kepada Rasulullah SAW untuk menikahi anak hamba. Agar terangkat derajat dan ilmunya. :)
Anda lihat konteks sejarahnya, apakah Abu Bakar mengiba-iba pada Muhammad agar ia menikahi anaknya yang masih imut-imut, suka bermain boneka dan belum mengerti apa-apa tentang seks itu? Tidak. Justru Muhammad-lah yang terus mendesak Abu Bakar agar menyerahkan anaknya itu padanya. Bila Abu Bakar kegirangan dengan permintaan gila sahabatnya itu, tentu dia akan langsung menyerahkan saja anaknya pada usia 6 tahun. Tapi lihat, Abu Bakar melarang Muhammad menyentuh Aisyah sampai berumur 9 tahun, itu karena Abu Bakar tidak terlalu setuju dengan permintaan Muhammad.

Kalau sekarang Anda bilang, Anda akan mengiba-iba, itu karena Anda dibutakan oleh rasa cinta, cinta yg tidak normal. Yang Anda lihat adalah fatamorgana, sosok mak lampir dibayangkan sebagai Tamara Blezinsky.
Anda kini telanjur menganut Islam, bila seandainya Anda bukan Islam, tentu Anda akan merasa muak dengan perilaku Muhammad yang suka ngeseks dengan anak-anak itu. Sungguh bulshit, bila Anda sampai mengiba-iba minta anak Anda yang masih belum dewasa digenjot oleh kakek-kakek tua dan beristri lagi.
Moral?
Siapa yang menetapkan standar moral.
Standar moral akan menjadi sangat subyektif. kenapa gak sekalian anda protes Rasulullah karena membolehkan tua jompo bergabung dalam perang pada usia 90 tahun.
Sebelum saya anggap ini sebagai sejarah, berikan referensinya dulu.
Percuma bila kita membahas dongeng fiksi.
Sdr Ibra mesti memberikan referensinya, bahwa Muhammad punya prajurit tua jompo berumur 90 tahun.
Muhammad akan bermoral bejad, kalau Aisyah dizina kemudian masa depannya menjadi kelam.
Berbicara tentang orang yang masa depannya menjadi kelam, mari kita tengok Mariya, pembantu Hafsah yang disetubuhi Muhammad tanpa dinikahi sampai kemudian ia melahirkan anak haram bernama Ibrahim.

Ini adalah contoh keempat dari KEBEJATAN MORAL Muhammad.

Siapapun yang NORMAL, tahu itu bejat. Tapi Anda, tidak bisa atau tidak berani mengatakan itu bejat, karena sampeyan SEPERTI ANAK KECIL yang gampang ditakut-takuti dengan TAKHAYUL. Muhammad sudah mengancam Anda terlebih dahulu, dia memang benar-benar pintar untuk menjadikan **** budak-budak setianya.
Aisyah dinikahi secara baik-baik, diperlakukan secara ma'ruf, dipersandingkan dengan harmonis, dididik dengan ilmu, dilingkupi hidupnya dengan 24 jam bersama Rasul, sehingga umat sekarang bisa belajar sampai sedetail sekalipun bagaimana Rasul mmbersihkan sperma setelah berjunub
apa yang salah?
apa aisyah diperlakukan kasar?
apa aisyah dipukul2..
apa aisyah di dzolimi?
Kita di sini membicarakan KEPATUTAN & KETIDAKPATUTAN.

Saya tidak peduli apakah Aisyah pada akhirnya tertular kebejatan Rasul atau dia memberontak tidak berdaya. Yang kita amati di sini adalah perilaku Rasul yang tidak pantas. Untuk menguji hal ini, saya sudah mencoba untuk menggugah nurani Anda sendiri, bagaimana bila hal itu terjadi pada anak sampeyan yang masih imut-imut, suka main boneka, belum mengerti tentang cinta dan seks, kemudian dilamar oleh seorang kakek-kakek berumur 54 tahun......... ? Kita tidak melihat si kakek itu mengaku nabi atau bukan, tapi hasrat seks pada anak kecil itu sudah menunjukkan ada kelainan pada diri orang itu.

Satu lagi contoh. Muhammad senang mempoligami wanita-wanita, tapi apakah dia sendiri setuju bila anaknya dipoligami? Anda pasti sudah tahu kisah Fatimah dan Ali. Muhammad berang ketika mendengar Ali hendak mempoligami Fatimah. (Bukhari Volume 4, Book 53, Number 342 & Bukhari Volume 5, Book 57, Number 76). Inilah contoh MANUSIA BRENGSEK & GEBLEK. Dia dalam batinnya sebenarnya mengerti kalau perbuatannya itu tidak baik, tapi dia dengan entengnya berbuat itu dan mengesahkannya dengan ayat-ayat palsu yg diklaimnya berasal dari Jibril. Dia tidak peduli pada perasaan orang lain, tapi dia menuntut orang lain peduli pada perasaannya. Dia suka menyakiti orang, tapi dia tidak rela bila dirinya disakiti orang. Dia suka poligami, tapi dia tidak rela bila anaknya dipoligami. Tahukah Anda? Karena setiap orang yang normal tahu, bahwa poligami itu jelek dan merugikan si wanita. :evil:

Begitu pula dengan PERILAKU PEDOFIL. Muhammad memaksa Abu Bakar untuk menyerahkan anaknya yang masih kecil untuk digenjot, tapi apakah Muhammad sendiri rela bila Fatimah yang masih imut-imut digenjot oleh Sahabatnya?

Standar moral siapa yang dijadikan acuan oleh Muhammad?
lah kalau semua hadist dan ajaran Muhammad dibuat Muhammad sendiri, malah menghancurkan hipotesis awal bahwa muhammad itu ummy dong!
Sudah saya patahkan hipotesis Anda, Muhammad tidak buta huruf.
Baca lagi di: http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... 8&p=344781
kuatir ajarannya gk dari Muhammad?
Ya jelas saja kuatir, lha wong munculnya 800 tahun setelah Muhammad wafat, dan 600 tahun setelah para perawi hadist itu meninggal, padahal perawih yang dicatut namanya tidak ada mencatumkan hadist itu dalam bukunya. Apa Anda tidak merasa heran? Di buku kumpulan hadist yang ditulis oleh Imam Muslim tidak ada, tapi 600 tahun kemudian, muncul hadist baru yang mengatasnamakan dirinya, opo gak aneh tho iki?
Masih banyak waktu buat bapak untuk belajar Ilmu Hadist.
Persyaratan hadist itu acceptable itu luarr biasa banyak mas. sebuah kisah yang menyebutkan, seorang sanad hadist yang lupa ngentasi hewan piaraannya dan semua status hadist made-in nya tercancel menjadi dhoif.
Lupa tidak ngentas hewan piaraannya, dianggap tidak ber-perikehewanan. Maka hadistnya dianggap palsu.

Tapi kalau sehabis membunuh orang Yahudi, hadistnya dianggap sahih. Seperti ini:

SAHIH BUKHARI Volumn 005, Book 059, Hadith Number 371.
Narated By Al-Bara bin Azib : Allah's Apostle sent some men from the Ansar to ((kill) Abu Rafi, the Jew, and appointed 'Abdullah bin Atik as their leader. ..................... When his companions of nightly entertainment went away, I ascended to him, and whenever I opened a door, I closed it from inside. I said to myself, 'Should these people discover my presence, they will not be able to catch me till I have killed him.' So I reached him and found him sleeping in a dark house amidst his family, I could not recognize his location in the house. So I shouted, 'O Abu Rafi!' Abu Rafi said, 'Who is it?' I proceeded towards the source of the voice and hit him with the sword, and because of my perplexity, I could not kill him. He cried loudly, and I came out of the house and waited for a while, and then went to him again and said, 'What is this voice, O Abu Rafi?' He said, 'Woe to your mother! A man in my house has hit me with a sword! I again hit him severely but I did not kill him. Then I drove the point of the sword into his belly (and pressed it through) till it touched his back, and I realized that I have killed him. I then opened the doors one by one till I reached the staircase, and thinking that I had reached the ground, I stepped out and fell down and got my leg broken in a moonlit night. ................... Thereupon I went to my companions and said, 'Let us save ourselves, for Allah has killed Abu Rafi,' So I (along with my companions proceeded and) went to the Prophet and described the whole story to him. "He said, 'Stretch out your (broken) leg." I stretched it out and he rubbed it and it became All right as if I had never had any ailment whatsoever."

Hadist yang diceritakan oleh seorang PEMBUNUH dianggap sahih walaupun isinya bulshit tentang mujizat penyembuhan oleh Muhammad.

Seperti dalam pembahasan kita, walaupun hadist itu munculnya ratusan tahun atau bahkan ribuan tahun sesudah Muhammad, tetap dianggap sahih asal isinya bagus buat menambal kebusukan-kebusukan sang nabi.

Sumber-sumber islam sebagian besar bulshit dan tidak bisa dipertanggungjawabkan.

Saya juga bisa mengarang hadist untuk mempercantik agama Islam:

Diriwayatkan oleh Abu Huraira: Rasullulah SAW berkata, "Seorang muslim yang tidak mengasihi tetangganya walaupun kafir, tidak berhak mendapatkan syafaatku di hari penghakiman." Dari Riwayat Bukhari.

Untuk menguatkan hadist ini dan agar anak-anak Pesantren takjub, saya minta seorang pakar bahasa Arab untuk mentranslate hadist ini ke dalam bahasa Arab. Ketika itu dibacakan dalam bahasa Arab...... Wow..... gimana kesannya? Sang nabi benar-benar seorang yang amat mulia. :lol:

Tidak perlu referensi, cukup dibubuhkan kalimat: "Dari Riwayat Bukhari."

Jadi tidak salah bila saya katakan di sini: Teman-teman Anda yang muslim itu *****-*****! Jadi pantas saja mereka gampang digobloki. Tapi kalau sampeyan, saya yakin sampeyan tidak *****, untuk itulah sampeyan kini ada di sini untuk membantu saya mengklarifikasi ajaran-ajaran Islam itu apakah asli atau palsu. :wink:

=============

Sdr Ibra, ajaran yang bagus memang menarik untuk diikuti, walaupun palsu sekalipun. Tapi, yang kita ingin buktikan di sini apakah Muhammad memang mengajarkan itu, sebab dilihat dari sepak terjangnya, sepertinya kontradiksi. Yang kita harapkan, jangan sampai kita mengira orang jahat sebagai orang baik.

Satu contoh: Kisah Muhammad dan Pengemis Buta, kisah itu begitu mengharukan, tapi ternyata kisah itu cuma isapan jempol dan Muhammad bukanlah tipe manusia seperti yang ada dalam dongeng tersebut. Muslim yang mengira Muhammad manusia mulia, sesungguhnya mereka sedang tertipu.

Sekali lagi, harapan kita, jangan sampai tahi kucing dikira coklat. Atau mak lampir disangka Tamara Blezinsky.
Sumber?
saya harus match in dengan effort anda pula. Kecuali anda juga mau klayapan ke pesantren2 jombang, buntet, ploso.
Saya punya banyak teman lulusan Pesantren, ada yang lulusan Pesantren Gontor dan bahkan ada yang dari Universitas Al-Azhar Mesir. Kini mereka menjadi staf pengajar di IAIN di kota di mana saya kini tinggal.

Sudah bukan rahasia lagi, sumber-sumber bacaan pesantren-pesantren "baik" di Indonesia ini adalah kitab-kitab kuning peninggalan para wali, kaum sufi dan dari beberapa mashab yang berhaluan moderate. Mereka tidak bakalan tahu, kalau Muhammad itu penjahat bengis, tukang rampok dan maniak seks. Karena yang mereka pelajari adalah dongeng-dongeng, sejenis dongeng Muhammad & Pengemis Buta.

Akan berbeda bila pesantren itu adalah pesantrennya ustad Abu Bakar Baasyir di Ngruki Solo itu......... Yang diajarkan sudah pasti JIHAD, konsumsi mereka adalah buku-buku yg mengajarkan perang, yg tidak lain tentu saja Quran dan hadist-hadist sunni, dan sumber-sumber mereka lebih sahih daripada buku-buku koleksi sampeyan.

Saya di sini mengandalkan Internet, karena Internet saya rasa, sudah cukup lengkap. Dan Anda pun bisa memanfaatkan itu, bila sampeyan masih merasa yakin kalau ajaran-ajaran Islam yang kini Anda dapatkan itu asli dari sang nabi.

Di topik:
Ajaran-ajaran Muhammad berikut ini, asli atau palsu?
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... hp?t=27779

Saya beri waktu muslim waktu 1 bulan untuk menemukan hadist sahih muslim-nya, terhitung sejak tanggal post.

Salam.
ibra
Posts: 588
Joined: Sat Mar 22, 2008 9:08 am
Contact:

Post by ibra »

Pak,
Saya mau nanya sedikit.
1. Kalau anda butuh beli burung, tapi anda nyarinya ke pasar Tanah Abang. trus anda teriak2: burung tidak pernah ada di Jakarta

2. anda butuh beli beras dlam partai besar, tapi anda gak k pasar Induk kramat jati melainkan ke mangga besar


Kalau di internet gak ada, itu BUKAN BERARTI HADIST ITU GAK ADA.
kalau anda memang berniat beljar Islam dengan benar, burulah ilmu itu sampai di bawah sarung kiyai-kiyai, sampai centongnya para santri.

Ironically,
Anda juga (setelah saya diamkan beberapa hari) memang sama sekali tidak menegrti Ilmu Hadist. Jika Hadist diriwayatkan oleh saikhoni (Bukhori Muslim, misalnya) atau bersamaan dengan periwayat yang lain, anda bisa mendapatkan dari bunga rampai yang telah dibuat oleh ulama.

Addunya Mata'..wakhoiro mata iha almaratush sholhah
Itu diriwayatkan oleh :
(i) Ahmad
(ii) Muslim
(iii) nasa'i

Karena riwaytnya dari beberapa rowi, anda bisa lihat dari sohih Muslim, kalau gak, ulama sudah membantunya, misalnya and bisa baca dari jamiush Shoghir, juz 1 halaman 17 (ditulis lengkap biar anda puas :)

Begitu
jadi jangan keburu mengklaim deh..

MUhammad.
Tidak ada satupun yang dilakukan Rasul tanpa diperintah oleh Allah SWT, termasuk dalam menikah.
jadi semuaaa ada hikmahnya untuk para manusia di akhir jaman.
Tidak semua manusia beruntung menikah dengan wanita yang pas (iman, ilmu, harta dan fisik)
ada kalanya, anda yng cakep, harus menikah (maaf misalnya) dengan Pretty Asmara (seriously), beberapa istri rasulullah yang mantan budak adlah (maaf) gemuk dan tidak cntik.

nah bagaimana menghandle nya...

Kadang, anda harus menghadapi kenyataan bahwa istri anda ternyta kena AIDS, pa yg harus anda lakukan

semua ada hikmah yang meupkan Ibrh buat manusia sekarang..

Ibra
FFI Admin
Posts: 335
Joined: Wed Mar 15, 2006 1:25 pm

Post by FFI Admin »

ibra wrote:Ironically,
Anda juga (setelah saya diamkan beberapa hari) memang sama sekali tidak menegrti Ilmu Hadist. Jika Hadist diriwayatkan oleh saikhoni (Bukhori Muslim, misalnya) atau bersamaan dengan periwayat yang lain, anda bisa mendapatkan dari bunga rampai yang telah dibuat oleh ulama.
Saudara Ibra,
Jika Anda menganggap hadis yang Duladi cantumkan adalah hadis palsu, silakan buktikan berdasarkan penjelasan tentang hadis yang Anda cantumkan. Misalnya, jika Anda menganggap hadis bukhari tentang pembunuhan Abu Rafi itu tidak sah, maka ungkapkan mengapa tidak sah, salahnya di mana.
User avatar
wachdie.jr
Posts: 1675
Joined: Tue Sep 20, 2005 8:19 am

Post by wachdie.jr »

hem.... interesting melihat kang Ibra yang tetap berusaha untuk membela kebejatan nabi cabul nya.
Anyway, ana berikan semanagat buat mas Ibra, C'mon Mas, ana terus akan memperhatikan celotehan ente di sini...

Buat Bang Dul, cary on ya bang tulisan ente bener-bener semakin membuka mata ana...
Duladi
Posts: 7006
Joined: Thu Apr 12, 2007 10:19 pm
Location: Samarinda
Contact:

Post by Duladi »

ibra wrote:Pak,
Saya mau nanya sedikit.
1. Kalau anda butuh beli burung, tapi anda nyarinya ke pasar Tanah Abang. trus anda teriak2: burung tidak pernah ada di Jakarta

2. anda butuh beli beras dlam partai besar, tapi anda gak k pasar Induk kramat jati melainkan ke mangga besar
Analogi Anda ini barulah tepat, bila seandainya internet tidak menyediakan RESOURCE ISLAM. Saya malah berkeyakinan, INTERNET lebih lengkap daripada koleksi buku hadist sampeyan yg ada di rumah. Satu contoh: Apakah sampeyan punya buku hadist sahih Muslim selengkap yang ada di:
http://www.usc.edu/dept/MSA/fundamental ... nah/muslim :?:

Kalau sampeyan ingin memiliki buku itu di rumah, sampeyan bisa download di:
http://www.islamspirit.net/islamspirit/ ... lim_01.zip

Buku Hadist Sahih Muslim yg belum diterjemahkan ke bahasa Inggris (masih bahasa Arab), bisa Anda lihat di:
http://hadith.al-islam.com
Ibra wrote:Kalau di internet gak ada, itu BUKAN BERARTI HADIST ITU GAK ADA.
Sdr Ibra harus mengakui, HADIST SAHIH MUSLIM lengkap hanya bisa kita dapatkan melalui internet. Di toko buku Gramedia juga ada Buku Sahih Muslim (dijual seharga Rp 150.000,-), tapi isinya sudah disortir, tidak mencakup keseluruhan isi buku Imam Muslim seperti yang ada di http://www.islamspirit.net/islamspirit/ ... lim_01.zip

Jadi, bila di dalam buku sahih Muslim yang kita peroleh lewat internet itu tidak ada, berarti ajaran itu memang bukan asli dari Imam Muslim, melainkan karangan Ibnu Hajar As-Ashqolani yang hidup pada abad ke-14 dan 15 Masehi.

Sdr Ibra, saya memberi Anda waktu 1 bulan, untuk menemukan hadist tentang anak soleh, sedekah dan ilmu bermanfaat dalam Buku Hadist Muslim. Bila hadist itu tidak ada, maka bersiaplah dengan pengujian-pengujian berikutnya. Selanjutnya, saya sudah mempersiapkan 10 sampel ajaran Imam & Hafid dari abad 14 untuk diuji keasliannya.

Hipotesis saya:
  • Ajaran-ajaran moral Islam yang selama ini banyak diajarkan kepada muslim, ternyata bukan AJARAN MUHAMMAD, melainkan ajaran para imam dan hafid yang hidup ratusan tahun kemudian. Liciknya adalah, agar ajaran-ajaran moral itu dikira sahih dan asli dari Muhammad, para pengarang itu mencatut nama-nama perawih terkenal dari abad ke-8 dan 9, seperti Bukhari, Imam Muslim, Abu Dawud dan Tirmidzi.

    Bila seperti itu kenyataannya, lalu AJARAN ISLAM yang ASLI dari Muhammad itu yang seperti apa? Kita hanya bisa mengelus dada..... Ajaran yang orisinil dari Muhammad ternyata justru ajaran-ajaran bejat dan ajaran-ajaran jahatnya.
Patahkanlah hipotesis saya ini, agar jangan sampai hipotesis saya ini menjadi kenyataan dan terbukti benar. Jangan sia-siakan waktu 1 bulan yang saya berikan. Saya pun tidak bersantai-santai. Saya juga menyuruh anak buah saya untuk mengecek Sahih Muslim apakah ada mengajarkan ajaran seperti diklaim oleh Asqholani sebagai Riwayatnya Muslim itu. Saya beri waktu agak longgar, sebab hadist muslim yang lengkap berbahasa Inggris.
kalau anda memang berniat beljar Islam dengan benar, burulah ilmu itu sampai di bawah sarung kiyai-kiyai, sampai centongnya para santri.
Hahaha..... sdr Ibra, saya sudah bertanya kepada Pakar Hadist yang kebetulan juga sebagai Rektor Sunan Ampel, dia malah suruh saya, "Coba Anda googling di internet, dan ceklah sendiri secara teliti dari Sahih Muslim. Buku Hadist Muslim yang beredar di Indonesia masih kurang lengkap." :lol: :lol: :lol: :lol:
Ironically,
Anda juga (setelah saya diamkan beberapa hari) memang sama sekali tidak menegrti Ilmu Hadist. Jika Hadist diriwayatkan oleh saikhoni (Bukhori Muslim, misalnya) atau bersamaan dengan periwayat yang lain, anda bisa mendapatkan dari bunga rampai yang telah dibuat oleh ulama.
Nah, mana bunga rampainya ajaran anak soleh, ilmu bermanfaat dan sodaqoh itu? Ibnu Hajar Ashqolani membubuhkan kata: "Riwayat Muslim" di akhir hadistnya. Tapi sudahkah sampeyan temukan itu dari Buku Hadist Muslim yang ditulis sendiri oleh Imam Muslim pada abad ke-9?
Addunya Mata'..wakhoiro mata iha almaratush sholhah
Itu diriwayatkan oleh :
(i) Ahmad
(ii) Muslim
(iii) nasa'i
Itu semudah saya mengklaim: Hadist A diriwayatkan oleh Bukhari, Hadist B diriwayatkan oleh Muslim, tanpa ada referensi. Sulit dibuktikan kebenarannya, tapi sudah teriak-teriak, "Inilah buktinya Islam mengajarkan KEBAIKAN dan Rasulullah adalah seorang yang Mulia." Sambil menutup mata terhadap fakta-fakta sejarah yang sahih tentang kebejatan moral dan kejahatan nabinya.

Saya tidak ingin menambah beban Anda. Rampungkan dulu 1 kasus, yaitu tentang ajaran anak soleh, sedekah dan ilmu bermanfaat yang diklaim oleh Ashqolani sebagai Riwayat Muslim itu.
MUhammad.
Tidak ada satupun yang dilakukan Rasul tanpa diperintah oleh Allah SWT, termasuk dalam menikah.
Apakah logis, awloh yang diklaim sebagai Tuhan itu memerintahkan nabinya berbuat bejat? :?

Saya pun juga bisa, semisal saya bermoral bejat, saya mengatakan bahwa awloh telah menyuruh saya untuk mengawini anak tetangga yang baru berumur 6 tahun.

Atau sampeyan pun juga bisa, mengatakan awloh telah menyuruh sampeyan untuk mengawini anak tetangga yang berumur 6 tahun. Jibril telah mengirimi Anda surat Brokotok dan surat Blukutuk yang isinya memerintahkan anda untuk segera kawin dengan anak tetangga yg masih ingusan itu.

Sdr Ibra, awloh cuma tuhan karang-karangan Muhammad saja.
Muhammad telah menciptakan tuhan palsu untuk kepentingannya pribadi, untuk mengesahkan keinginan-keinginannya yang jelek.
ada kalanya, anda yng cakep, harus menikah (maaf misalnya) dengan Pretty Asmara (seriously), beberapa istri rasulullah yang mantan budak adlah (maaf) gemuk dan tidak cntik.
Sebaiknya Anda ke sini:
http://mengenal-islam.t35.com/Istri_Muh ... Cantik.htm

Salam.
ibra
Posts: 588
Joined: Sat Mar 22, 2008 9:08 am
Contact:

Post by ibra »

(belum selesai packing)

FFI Admin
Thanks for your kind attention.
Buat anda dan Duladi
JIKA sutau hadist itu diriwayatkan oleh banyak rawi, anda bisa mengecek dari periwayat yang lain
bukan berarti hadistnya palsu (dhoif)

saya juga gak pernah bilang hadistnya dhoif.

Begitu
Duladi
Posts: 7006
Joined: Thu Apr 12, 2007 10:19 pm
Location: Samarinda
Contact:

Post by Duladi »

Sdr Ibra,

Mengenai hadist yang saya pertanyakan, sudah terjawab berkat bantuan Sdr Obeng, di:
Ajaran-ajaran Muhammad berikut ini, asli atau palsu?
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... hp?t=27779

Untuk sementara, saya asumsikan hadist-hadist yang dicatut dalam buku Bulughul Maram karya Ibnu Hajar Al-Asqholani adalah sahih.

Salam.
User avatar
midgard
Posts: 1253
Joined: Fri Jun 30, 2006 7:33 am
Contact:

Post by midgard »

ibra wrote:Pertanyaan terakhir saja dulu :)

Apakah Anda mengijinkan anak gadis Anda yang masih imut-imut berusia 6 tahun dikawini seorang kakek berumur 50-an yang sudah beristri pula?
Bayangkan hal itu diterapkan pada diri Anda, apakah Anda menganggapnya BAGUS & BERMORAL?

Saya kira, pertanyaan dari Sdr Suara Hati sangat bagus. Silakan sampeyan respon


Pak, kalau mesin waktu membawa sya kembali nun jauh 15 abad ke belakang, dan saya diberi amanah untuk melahirkan 100 orang.
Saya akan menghiba2 kepada Rasulullah SAW untuk menikahi anak hamba. Agar terangkat derajat dan ilmunya. :)
sdr Ibra ...
untuk mempermudah membaca diskusi anda, moga2x anda belajar menggunakan quote waktu menanggapi kata2x pembicara lain ...
bukan pake italic, atau pake cara2x lainnya ...

rasanya, anda pernah di anjurkan oleh moderator yg lain untuk hal yg sama ...

kalau anda tidak menggunakan quote, terpaksa saya mengeluarkan anda dari RBI ...

nah, kalau anda udah belajar menggunakan quote, silahkan mendaftar ke RBI & saya akan langung masukkan nama anda lagi ke RBI


dan ini berlaku juga untuk rekan2x yg lain ...


terima kasih untuk pengertiannya ...
ibra
Posts: 588
Joined: Sat Mar 22, 2008 9:08 am
Contact:

PAMITAN

Post by ibra »

Assalamulaiakum
Ramadhan Mubarrak
selamat menjalankan ibadah puasa untuk semuanya.

Mengingat kuliah saya sudah mulai
Dan mengingat saya kuliah dibiayai oleh pajak dari Bapak/Ibu temans sekalian.

Mengingat begitu sulitnya mengendalikan nafsu
Mengingat begitu tipisnya antara riya dan ibadah
Mengingat Allah dan Rasulnya melarang korupsi

Mengingat Kullukum roin wakullukum masuulin an roiyyatihi
Mengingat faamma man tsaqulat mawazinuhu fahuwa fiisyatir rodyiyyah
waama man khoffat mawazinuhu faummuhu haawiyah

Maka di posting ke 598 ini
ijinkan saya undur dari dari peredaran di Forum ini
selamat mencari kebenaran
selamat mencari hidayah
selamat mencari kebaikan
selamat mencari TUhan
selamat mencari jalan yang ihdinashirotol mustaqim

Semoga lain waktu
ketika alir darah dan hirup nafas
kedua tapak kaki, sejauh mata memandang
hidup dan kehidupan
saya biayai secara mandiri
sehingga tidak ada Rp1 yang saya dholimi penggunaannya..
Saya bisa bergabung lagi di forum ini

Jazakummullahu akhsanal jaza
Ya Muqollibal Quluub, Tsabbit quluubana ala toatik


Wassalam

Salam hangat


Ibrahim KR Havidz
PhD Program
Department of Technology, Management and Economics
Chalmers University of Technology
Gothenburg
Sweden
User avatar
HILLMAN
Posts: 2850
Joined: Wed Aug 01, 2007 11:22 am
Location: Jakarta
Contact:

Re: PAMITAN

Post by HILLMAN »

ibra wrote:Assalamulaiakum
Ramadhan Mubarrak
selamat menjalankan ibadah puasa untuk semuanya.

Mengingat kuliah saya sudah mulai
Dan mengingat saya kuliah dibiayai oleh pajak dari Bapak/Ibu temans sekalian.

Mengingat begitu sulitnya mengendalikan nafsu
Mengingat begitu tipisnya antara riya dan ibadah
Mengingat Allah dan Rasulnya melarang korupsi

Mengingat Kullukum roin wakullukum masuulin an roiyyatihi
Mengingat faamma man tsaqulat mawazinuhu fahuwa fiisyatir rodyiyyah
waama man khoffat mawazinuhu faummuhu haawiyah

Maka di posting ke 598 ini
ijinkan saya undur dari dari peredaran di Forum ini
selamat mencari kebenaran
selamat mencari hidayah
selamat mencari kebaikan
selamat mencari TUhan
selamat mencari jalan yang ihdinashirotol mustaqim

Semoga lain waktu
ketika alir darah dan hirup nafas
kedua tapak kaki, sejauh mata memandang
hidup dan kehidupan
saya biayai secara mandiri
sehingga tidak ada Rp1 yang saya dholimi penggunaannya..
Saya bisa bergabung lagi di forum ini

Jazakummullahu akhsanal jaza
Ya Muqollibal Quluub, Tsabbit quluubana ala toatik


Wassalam

Salam hangat


Ibrahim KR Havidz
PhD Program
Department of Technology, Management and Economics
Chalmers University of Technology
Gothenburg
Sweden
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh

Mas Ibra selamat jalan dan semoga dapat bertemu lagi.
Insyaallah kita jalankan ibadah puasa bukan hanya dalam lahiriah tapi batin lebih utama.

Salam untuk keluarga

Tohir M S
Post Reply