dahlanf wrote:Zalim: berada dalam kesesatan yang nyata” (Qs. Maryam 38, Luqman 11).
Ini saya cantumkan
Qur’an Sura Maryam, ayat 38
Alangkah terangnya pendengaran mereka dan alangkah tajamnya penglihatan mereka pada hari mereka datang kepada Kami. Tetapi orang-orang yang lalim pada hari ini (di dunia) berada dalam kesesatan yang nyata.
Qur’an Sura Luqman, ayat 11
Inilah ciptaan Allah, maka perlihatkanlah olehmu kepadaku apa yang telah diciptakan oleh sembahan-sembahan (mu) selain Allah sebenarnya orang-orang yang lalim itu berada di dalam kesesatan yang nyata.
Memang kedua ayat di atas menyebut kata lalim (zalim), tapi tidak ada penjelasan perbuatan lalim itu seperti apa. Untungnya pak dahlanf cukup cermat memberikan contoh2 perbuatan zalim/lalim menurut Islam:
dahlanf wrote:Beberapa karakteristik kaum zalim antara lain: membuat-buat dusta terhadap Allah untuk menyesatkan manusia (Qs. Al-An’am 144), berbuat fasik (Qs. Al-Baqarah 59, Al-A’raf 165), menghalang-halangi manusia dari menyebut nama Allah dalam mesjid-mesjid-Nya (Qs. Al-Baqarah 114), membuat-buat suatu kedustaan terhadap Allah, atau mendustakan ayat-ayat-Nya [Qs. Al-An’am 21, Hud 18]. Prototipe zalim ini digambarkan dalam sosok Firaun dan pengikut-pengikutnya. Mereka orang-orang yang zalim yang dibinasakan Allah karena mendustakan ayat-ayat Ilahi (Qs. Al-Anfal 54).
Saya bahas satu per satu ayat2 yang kau cantumkan di atas tentang sifat2 orang zalim:
1.
membuat-buat dusta terhadap Allah untuk menyesatkan manusia
Qs. Al-An’am 144
dan sepasang dari unta dan sepasang dari lembu. Katakanlah: "Apakah dua yang jantan yang diharamkan ataukah dua yang betina, ataukah yang ada dalam kandungan dua betinanya. Apakah kamu menyaksikan di waktu Allah menetapkan ini bagimu? Maka siapakah yang lebih lalim daripada orang-orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah untuk menyesatkan manusia tanpa pengetahuan?" Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang lalim.
Menurut
tafsir Ibn Kathir, ayat ini diucapkan Muhammad untuk mengritik masyarakat pagan Quraish yang tidak mau memakan ternak2 tertentu mereka, yakni 2 Bahirah, Sa’ibah, Wasilah, dan Ham. Berdasarkan keterangan Hadis Bukhari, Bahirah adalah unta betina yang susunya dipersembahkan bagi para dwa dan tiada seorang pun yang boleh memerah susunya. Sa’ibah adalah unta betina yang dibiarkan bebas bagi para dewa, dan tidak ada seorang pun yang boleh menungganginya. Wasilah adalah unta betina yang dibiarkan bebas bagi para dewa, karena saat pertama kali dan kedua kali melahirkan anak2nya adalah unta2 betina. Ham adalah unta jantan yang dibiarkan bebas bagi para dewa, setelah berhasil membuahi unta2 betina. Jadi menurut Muhammad, orang2 yang menyucikan ternak berdasarkan ibadah agamanya merupakan orang2 zalim.
Qs. Al-Baqarah 59
Lalu orang-orang yang lalim mengganti perintah dengan (mengerjakan) yang tidak diperintahkan kepada mereka. Sebab itu Kami timpakan atas orang-orang yang lalim itu siksa dari langit, karena mereka berbuat fasik.
Berdasarkan tafsir Ibn Kathir, dosa orang Yahudi saat itu hanyalah tidak mengucapkan ‘Hittah’ dan mereka mengucapkan ‘Habbah’.
http://www.tafsir.com/default.asp?sid=2&tid=2083
[فَبَدَّلَ الَّذِينَ ظَلَمُواْ قَوْلاً غَيْرَ الَّذِي قِيلَ لَهُمْ]
(But those who did wrong changed the word from that which had been told to them for another).
Al-Bukhari recorded Abu Hurayrah saying that the Prophet said,
terjemahan:
(Tapi mereka yang lalim mengganti kata yang telah diperintahkan kepada mereka).
Al-Bukhari mencatat bahwa Abu Hurayrah berkata bahwa sang Nabi berkata,
«قِيلَ لِبَنِي إِسْرَائِيلَ ادْخُلُوا الْبَابَ سُجَّدًا وَقُولُوا: حِطَّةٌ، فَدَخَلُوا يَزْحَفُون عَلى أَسْتَاهِهِم فَبَدَّلُوا وَقَالُوا، حَبَّةٌ فِي شَعْرَة»
(The Children of Israel were commanded to enter the door while bowing and to say `Hittah'. Yet, they entered the door on their behinds, distorting the words. They said; `Habbah (seed), in Sha`rah (a hair).')
An-Nasa'i recorded this part of it from Abu Hurayrah only, but he has a chain from the Prophet , explaining Allah's statement,
terjemahan:
(Bani Israel diperintahkan untuk masuk pintu dengan sikap menunduk dan berkata ‘Hittah.’ Tapi mereka masuk pintu memunggungi, dan berkata ‘Habbah’ (benih), dan Sha’rah (rambut).
Qs. Al-Baqarah 114
Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang menghalang-halangi menyebut nama Allah dalam mesjid-mesjid-Nya, dan berusaha untuk merobohkannya? Mereka itu tidak sepatutnya masuk ke dalamnya (mesjid Allah), kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). Mereka di dunia mendapat kehinaan dan di akhirat mendapat siksa yang berat.
Berdasarkan
tafsir ibn Kathir, ayat ini turun saat Muhammad bersama 1500 tentaranya mau masuk Mekah untuk melakukan Umroh di tahun 628M. Pada saat itu, Muhammad telah berpuluh kali merampoki dan membunuhi kafilah pedagang Quraish, juga sanak keluarganya sendiri yang pagan di Perampokan Badr. Karena tindakan2 kriminal yang dilakukan Muhammad tersebut, tentu saja masyarakat pagan Mekah khawatir melihat Muhammad datang mau masuk Mekah bersama 1.500 tentaranya yang lengkap dengan persenjataan. Mereka harus membela diri dan melarang Muhammad dan gerombolan rampoknya masuk kota mereka. Muhammad juga lalu setuju untuk berdamai selama 10 tahun dengan masyarakat pagan Mekah di Perjanjian Hudaibiya. Tapi seperti kebiasaannya menjilat ludah sendiri, Muhammad lalu melanggar perjanjian ini hanya dua tahun kemudian.
Selain itu, saat itu tidak ada Mesjid di Mekah, sehingga tidak mungkin masyarakat Mekah berusaha menghancurkan Mesjid. Mesjid pertama baru dibangun oleh Muhammad setelah dia hijrah ke Medinah. Bangunan yang disebutnya sebagai Masjid Il-haram di Mekah dibangun oleh masyarakat pagan Mekah sebagai bangunan pagan dan bukan untuk Islam. Mereka tidak merencanakan sama sekali untuk merubuhkan bangunan tempat mereka beribadah. Jadi sudah jelas isi ayat di atas tidak punya kebenaran sejarah sama sekali.
Bahkan sebenarnya Muhammad sendirilah orang yang paling zalim karena menghalang-halangi Muslim menyebut nama Allah dalam mesjid dan berusaha merobohkan mesjid dengan cara membakar. Di bulan April, 631M, Muhammad diundang para Muslim di Dhu Awan, dekat Quba (sekitar 4 km dari Medina), satu jam perjalanan dari Medina. Dia sana sebuah kelompok Muslim membangun sebuah mesjid. Sebelumnya, ketika Muhammad sedang bersiap melakukan perjalanan menuju Tabuk, kelompok Muslim ini mendekati Muhammad dan berkata,
“Wahai Rasul Allah, kami telah membangun mesjid bagi yang sakit dan memerlukan dan untuk hari hujan dan malam yang dingin, dan kami ingin engkau mengunjungi kami dan sembahyang bersama kami.” [Tabari, vol. ix, p.61]
Ketika Muhammad berhenti di Dhu Awan, dia menuduh pembangun mesjid melakukan hal yang menyimpang. Dia lalu mengirim segerombolan Jihadis untuk membakar dan menghancurkan mesjid yang baru saja dibangun itu. Dia berkata pada kawanan Jihadisnya,
“Pergilah ke mesjid itu yang pemiliknya adalah orang2 yang sesat dan hancurkan dan bakar mesjid itu.” [Tabari, vol. ix, p.61] Kawanan Jihadis masuk mesjid dan membakarnya ketika tempat itu dipenuhi jemaat yang berkumpul untuk melakukan sembahyang maghrib. Para jemaat berlarian ketakutan menyelamatkan diri. Allah dengan gesitnya menurunkan ayat2
Q 9:107, 110 yang membenarkan penghancuran mesjid2 saingan. Untuk lebih mengesahkan tindakannya akan mesjid ini, Muhammad mengarang cerita bahwa dia menduga para pembangun “Mesjid Sesat” ini merencanakan untuk membunuhnya. Lalu dia memuji kualitas mesjid pertama (yang dikenal sebagai Masjid Takwa) yang dibangun olehnya di Quba ketika dia hijrah ke Medina dan di mesjid itulah dia meminta pengikutnya untuk sembahyang. Perintah ini ditulis di
Quran 9:108-109.
Dari contoh Muhammad itu, salahkan Muslim Sunni yang membakar mesjid Muslim Syiah atau sebaliknya? Muhammad mengatakan perbuatan yang paling zalim adalah melarang Muslim menyebut nama Allah di mesjid dan berusaha menghancurkan mesjid, tapi amboi bin aduhai… dia sendiri melakukannya dan mengakuinya sebagai perbuatan HALAL!! Wahai kaum Muslim yang saat ini sedang membaca tulisanku, HALAL dalam Islam untuk membakar mesjid orang lain sebab Muhammad sendiri melakukan hal itu!!
DIALAH MUSLIM PERTAMA YANG MELAKUKAN PEMBAKARAN MESJID DALAM SEJARAH ISLAM!! DIALAH MUSLIM (atau kafir?) YANG TERZALIM!!
2. membuat-buat suatu kedustaan terhadap Allah, atau mendustakan ayat-ayat-Nya
Qs. Al-An’am 21
Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang membuat-buat suatu kedustaan terhadap Allah, atau mendustakan ayat-ayat-Nya? Sesungguhnya orang-orang yang aniaya itu tidak mendapat keberuntungan.
Menurut
tafsir Ibn Kathir:
People of the Book Recognize the Prophet Just as They Recognize Their Own Children
terjemahan:
Orang2 Kitab Mengenal sang Nabi bagaikan Mengenal Anak Sendiri
Allah says, the People of the Book know what you brought them, O Muhammad , as they know their own children. This is because they received good news from the previous Messengers and Prophets about the coming of Muhammad , his attributes, homeland, his migration, and the description of his Ummah. Allah said next,
terjemahan:
Allah berkata bahwa Orang2 Kitab tahu apa yang kau bawa pada mereka, wahai Muhammad, sama seperti mereka mengenal anak mereka sendiri. Hal ini karena mereka telah menerima kabar baik dari Rasul2 dan Nabi2 sebelumnya tentang kedatangan Muhammad, sifat2nya, tanah asalnya, hijrahnya, dan penjabaran tentang Umatnya. Allah lalu berkata,
[الَّذِينَ خَسِرُواْ أَنفُسَهُم]
(Those who have lost (destroyed) themselves) and thus incurred the ultimate loss,
terjemahan:
(Mereka yang sesat menghancurkan diri mereka sendiri) dan karenanya mereka tersesat,
[فَهُمْ لاَ يُؤْمِنُونَ]
(will not believe.) in this clear matter. A matter about which the previous Prophets gave good news, and a matter extolled about in ancient and modern times. Allah said next,
terjemahan:
(tidak akan percaya.) akan hal yang jelas ini. Hal tentang Nabi2 sebelumnya memberi kabar baik, dan hal terpuji di jaman dulu dan sekarang. Allah lalu berkata,
[وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَى عَلَى اللَّهِ كَذِباً أَوْ كَذَّبَ بِـَايَـتِهِ]
(And who does more wrong than he who invents a lie against Allah or rejects His Ayat) meaning, there is no person more unjust than he who lies about Allah and claims that Allah has sent him, while Allah did not send him. There is no person more unjust than he who denies Allah's proofs, signs and evidences,
terjemahan:
(Dan siapa yang lebih berdosa daripada dia yang berdusta tentang Allah dan menolak ayatNya) berarti tidak orang yang lebih berdusta daripada orang yang berdusta tentang Allah dan menyatakan Allah mengutus dirinya sendiri, tapi sebenarnya Allah tidak mengirim dirinya. Tiada orang yang lebih berdosa daripada dia yang menyangkal bukti2, tanda2 Allah.
Tuduhan ini dikatakan Muhammad terhadap orang2 Kitab (Yahudi dan Kristen) yang menolak kenabian Muhammad. Muhammad marah dan menuduh orang Kitab memalsukan ayat2 kitab sucinya. Muhammad yang tidak bisa membaca ini menyatakan bahwa kitab2 suci Yudaisme dan Kristen telah meramalkan kedatangan Muhammad, sifat2nya, tanah asalnya, hijrahnya, dan penjabaran tentang Umatnya. Atas tuduhan Muhammad ini, saya sebagai non-Muslim ingin bertanya padamu di bagian mana dari kitab2 suci Yudaisme dan Kristen yang meramalkan hal seperti ini?
Prototipe zalim ini digambarkan dalam sosok Firaun dan pengikut-pengikutnya. Mereka orang-orang yang zalim yang dibinasakan Allah karena mendustakan ayat-ayat Ilahi (Qs. Al-Anfal 54).
Qs. Al-Anfal 54
(keadaan mereka) serupa dengan keadaan Firaun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang yang sebelumnya. Mereka mendustakan ayat-ayat Tuhannya maka Kami membinasakan mereka disebabkan dosa-dosanya dan Kami tenggelamkan Firaun dan pengikut-pengikutnya; dan kesemuanya adalah orang-orang yang lalim.
Isi ayat ini jelas menunjukkan bahwa Muhammad memang buta sejarah. Saat Firaun berkuasa,
belum ada Taurat dan Tanakh, apalagi Injil, terlebih-lebih lagi Al-Qur'an. Jadi ayat2 Allah SWT mana yang didustakan Firaun?
Orang zalim harus mendapat siksa di neraka karena tindakan mereka yang merugikan dirinya sendiri dengan selalu menzalimi (mengingkari) ayat-ayat Kami” (Qs. Al-A’raf 9).
Saya hanya ingin membuktikan pada pembaca yang lain Pak. Bukan untuk diri saya sendiri saja.
Betul, saya pun melakukan hal yang sama yakni menulis bukan bagi Anda sendiri, tapi bagi pembaca lainnya. Siapa tahu ada lagi Muslim2 lain yang jadi terbuka hatinya, lalu murtad seperti yang terjadi pada banyak pembaca FFI Muslim.
Bahwa benar kata Quran bahwa orang kafir suka berdusta dan harus diperangi.
Berdasarkan Qur'an, dusta yang dituduhkan Muhammad terhadap kafir adalah:
Kafir (termasuk Firaun) mengganti Taurat dan Injil karena di kedua kitab itu tiada ramalan tentang Muhammad, hijrah, umat Islam. Tapi Muslim tidak bisa membuktikan tuduhannya, sebab di saat Muhammad masih hidup, dia sendiri memiliki Taurat dan Injil. Sepupu Khadijah, Waraqa bahkan menerjemahkan Taurat dan Injil ke dalam bahasa Arab. Dalam Qur’an juga terdapat banyak ayat2 yang memuji-muji Taurat dan Injil sebagai kitab suci yang harus dihormati Muslim. Lihat ayat2 ini:
Q 5:68
Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al Qur'an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu". Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka; maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir itu.
Q 5:47
Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah didalamnya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik.
Q 26:192-196
Dan sesungguhnya wahyu ini benar-benar diturunkan oleh Allah, diturunkan oleh roh suci ke dalam hatimu agar kamu menjadi salah seorang dari antara orang-orang yang memberi peringatan dengan bahasa Arab yang jelas dan sesungguhnya ayat-ayat itu benar-benar dalam kitab-kitab orang yang terdahulu.
Muhammad tidak akan mengatakan hal ini jikalau Taurat dan Injil memang telah dipalsukan. Bagaimana mungkin manusia dapat melaksanakan perintah Allah di ayat2 tersebut jika ternyata kitab2 suci Yudaisme dan Kristen telah dipalsukan? Dengan begitu tuduhan bahwa kafir mendustakan kitab sucinya sendiri tidak beralasan, tidak dapat dibuktikan, absurd, asal bunyi, dan fitnah belaka.
Dan sesuai dengan Quran juga diperangi tidak harus dibunuh orangnya tapi yang dibunuh dan diperangi, terutama adalah pemikiran dan ajarannya.
Masalahnya bukan begitu, tapi jikalau, andaikata, apabila, di kemudian hari Anda
mengganti pemikiran dan ajaran dengan pedang dan bom, hal itu
sah dan HALAL dalam Islam. Anda memerangi kafir dengan dakwah, silakan saja, halal hukumnya. Tapi Amrozi yang memerangi kafir dengan bom dan mesiu juga halal menurut Allah SWT sang dewa perang yang haus darah kafir.
Kita harus meluruskan dusta mereka. Dengan memerangi publikasi pandangan mereka dengan publikasi juga. Tapi jika orang-orang kafir itu melakukan dengan kekerasan, kita tidak boleh takut meski mengorbankan nyawa.
Anda ini jelas memutar balikkan fakta saja. Mana ada kafir Indonesia yang ngebom mesjid dan jemaatnya? Sebaliknya, Muslimlah yang melalukan hal itu terhadap tempat2 ibadah kafir, membunuhi non-Muslim dengan alasan jihad di jalan Allah. Itu siapa yang memperkosa wanita2 tionghoa sesama warga Indonesia yang tak berdosa sambil jerit2 Allahuakbar? Siapa tuh yang membom Bali dua kali? Siapa yang maksa mau menghapus Pancasila yang demokratif dengan Syariah yang penuh penindasan terhadap kafir? Sebenarnya yang berdusta itu adalah orang yang menuduh tanpa bisa mengajukan bukti apapun seperti yang bapak lakukan saat ini.
Orang kafir memang pantas untuk diperangi. Seperti kemiskinan perlu diperangi, kebodohan, orang-orang yang zalim, narkoba, pezina, penjajah, orang-orang yang mengajarkan kedustaan dan penyebar fitnah, harus diperangi. Tapi apakah hasil perang kita akan berhasil atau tidak hanya Allah yang menentukan.
Kita sudah tahu sekarang apakah orang zalim itu menurut Islam:
1. orang yang menghalangi Muslim masuk mesjid dan menghancurkan mesjid (hal ini dilakukan Muhammad dengan membakar Mesjid orang lain)
2. kafir ahli kitab yang mengganti kitab sucinya sendiri (tidak ada kafir yang melakukan hal ini, dan Muhammad dan seluruh umat Muslim juga tidak bisa membuktikan bagian mana yang diubah, kapan diubahnya, dan dengan alasan apa)
3. kafir2 pagan yang menyucikan binatang2 ternak sebagai bagian dari ibadah
Tidak ada satu patah kata pun dari Muhammad yang mengatakan bahwa orang2 zalim adalah orang2 yang melakukan zina (melakukan seks di luar nikah), penjajahan, pemerkosaan, perampokan, pembodohan, pencurian, penjarahan, perampokan, perampasan, perbudakan dan pedofilia. Hal ini karena dalam Islam, semua perbuatan nista dan rendah tersebut HALAL, asalkan dilakukan Muslim terhadap kafir, dan BUKAN SEBALIKNYA. Dalam otak orang waras, perbuatan2 nista itulah yang merupakan perbuatan zalim. Hal ini pun sudah diakui oleh pak dahlaf sendiri dan seluruh umat Muslim di dunia. Pada kenyataannya, Muhammad sendirilah yang melakukan segala kezaliman, kenistaan, dosa, perbuatan kriminal menjijikan:
1. Muhammad memperbolehkan Muslim berzinah dengan budak2 seks tanpa ikatan nikah:
Q 33:50
Hai Nabi, sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu isteri-isterimu yang telah kamu berikan mas kawinnya dan hamba2 wanita yang kamu miliki yang termasuk apa yang kamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu.
Tawanan2 wanita boleh disetubuhi sebagai hadiah bagi Muslim yang melakukan jihad. Muslimah yang berjihad tidak boleh bersetubuh dengan tawanan2 pria. Muhammad sendiri berzinah dengan Mariah si budak Koptik Mesir sampai Mariah melahirkan anak haram yang diberi nama Ibrahim (meninggal di usia 2 tahun).
2. Muhammad melakukan perbuatan zalim pedofilia dengan memerawani Aisyah (9 tahun):
http://www.usc.edu/dept/MSA/fundamental ... l#008.3309
Para pemimpin negara kita Indonesia yang Muslim saja tahu tindakan pedofilia itu merupakan tindakan orang sakit jiwa yang memakan korban anak2 kecil tak berdaya. Itulah sebabnya ada UU perlindungan seksual terhadap anak2 di tanah air kita:
UU RI nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak
15. Perlindungan khusus adalah perlindungan yang diberikan kepada anak dalam situasi darurat, anak yang berhadapan dengan hukum, anak dari kelompok minoritas dan terisolasi, anak yang dieksploitasi secara ekonomi dan/atau seksual, anak yang diperdagangkan, anak yang menjadi korban penyalahgunaan narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif lainnya (napza), anak korban penculikan, penjualan, perdagangan, anak korban kekerasan baik fisik dan/atau mental, anak yang menyandang cacat, dan anak korban perlakuan salah dan penelantaran.
Pasal 13
(1) Setiap anak selama dalam pengasuhan orang tua, wali, atau pihak lain mana pun yang bertanggung jawab atas pengasuhan, berhak mendapat perlindungan dari perlakuan:
a. diskriminasi;
b. eksploitasi, baik ekonomi maupun seksual;
3. Muhammad melakukan perbuatan zalim memancungi kafir (juga tawanan2 perang yang sudah menyerah dan tak berdaya, seperti yang Muhammad sendiri lakukan terhadap 900 pria bani Qurayza dan para pagan Quraish di perampokan Badr):
Q 8:12
Remember thy Lord inspired the angels (with the message): "I am with you: give firmness to the Believers: I will instil terror into the hearts of the Unbelievers: smite ye above their necks and smite all their finger-tips off them."
4. Muhammad melakukan perbuatan zalim memperkosa.
Dia memperkosa Safiya di hari yang sama dia membunuh suami baru Safiya yang bernama Kinanah. Silakan baca "Sirat Rasul Allah" dari Ibn Ishaq, halaman 515 bagian The Expedition to Khaybar, A.H. 7
Di halaman 515 paragraf pertama tertulis:
He (Muhammad) gabe orders that Safiya was to be put behind him and threw his mantel over her, so that Muslims knew that he had chosen her for himself.
Nah, Muhammad sudah mencuri istri orang nih, sebab saat itu ternyata Kinanah masih hidup. Hal ini bisa dibaca di halaman yang sama, pada paragraf selanjutnya:
Kinana b. al-Rabi, who had the custody of the treasure of B. al-Nadir, was brought to the apostle who asked him about it....
Lalu Kinana, suami baru Safiyah, dibakar hidup2 dan akhirnya dipancung:
So the apostle gave orders to al-Zubayr b. al-Awwam, "Torture him until you extract what he has," so he kindled a fire with flint and steel on his chest until he was nearly dead. Then the apostle delivered him to Muhammad b. Maslama and he struck off his head,....
Itulah tingkah laku nabimu yang memalukan. Mencuri istri orang, menyiksa bakar suami barunya demi merampok harta orang lain dan memerintahkan pemancungan, lalu meniduri istrinya di malam hari itu pula. Masih dari Sirat Rasul, halaman 516, paragraf terakhir, dan berlanjut ke halaman 517:
When the apostle married Safiya in Khaybar, she having been beautified and combed, and go in a fit state for the apostle by Um Sulaym d. Milhan mother of Anas b. Malik, the apostle passed the night with her in a tent of his. Abu Ayyub, Khalid b. Zayd brother of B. al-Najjar passed the night girt with his sword, guarding the apostle and going round the tent until in the morning the apostle saw him there and asked him what he meant by his action. He replied, 'I was afraid for you with this woman for you have killed her father, her husband, and her people, and till recently she was in unbelief, so I was afraid for you on her account.'
Di keterangan atas, Abu Ayyub khawatir akan keselamatan Muhammad yang tidur bersama Safiyah di malam itu karena Muhammad telah membunuh bapak Safiyah, baru saja membunuh Kinanah di siang harinya, dan juga sanak2 keluarga Safiyah.
Ibn Ishaq sudah menunjukkan kualitas moral Muhammad dalam Sirat Rasul Allah.
5. Muhammad menghalalkan Muslim untuk memperkosa tawanan2 wanita kafir yang suaminya baru saja dibunuhi Muslim:
http://www.usc.edu/dept/MSA/fundamental ... 03.046.718
Sahih Bukhari: Volume 5, Book 59, Number 459:
Juga Hadis Sahih Bukhari Vol. 5-#459
Dikisahkan oleh Ibn Muhairiz:
Aku masuk ke dalam mesjid dan melihat Abu Khudri dan lalu duduk di sebelahnya dan bertanya padanya tentang coitus interruptus (Al-Azl = mengeluarkan sperma di luar tubuh wanita). Abu berkata, “Kami pergi bersama Rasul Allah untuk Ghazwa (penyerangan terhadap) Banu Mustaliq dan kami menerima tawanan2 perang diantara para tawanan perang dan kami berhasrat terhadap para wanita itu dan sukar untuk tidak melakukan hubungan seksual dan kami suka melakukan azl/coitus interruptus. Maka ketika kami bermaksud melakukan azl/coitus interruptus kami berkata: “Bagaimana kami dapat melakukan coitus interruptus tanpa menanyakan Rasul Allah yang ada diantara kita?” Kami bertanya padanya tentang hal ini dan dia berkata: “Lebih baik kalian tidak melakukan itu, karena jika jiwa (dalam hal ini jiwa bayi) manapun (sampai hari Kebangkitan) memang ditentukan untuk menjadi ada, maka jiwa itu pun akan ada.’”
6. Muhammad bahkan menghalalkan Muslim memperkosa para wanita kafir di hadapan suami2nya: Hadis Sahih Abu Daud 2150
http://www.muslimhope.com/AbuDawud.htm
Hadis Abu Dawud (2150):
"The Apostle of Allah (may peace be upon him) sent a military expedition to Awtas on the occasion of the battle of Hunain. They met their enemy and fought with them. They defeated them and took them captives. Some of the Companions of the Apostle of Allah (may peace be upon him) were reluctant to have intercourse with the female captives in the presence of their husbands who were unbelievers. So Allah, the Exalted, sent down the Qur’anic verse: (Sura 4:24) 'And all married women (are forbidden) unto you save those (captives) whom your right hands possess.'"
terjemahan:
Rasul allah mengutus ekspedisi militer ke Awtas pada saat perang Hunain. Mereka bertemu dengan musuh dan bertempur dengan mereka. Mereka mengalahkan musuh dan mengambil mereka sebagai tawanan. Beberapa teman rasul allah enggan berhubungan seks dengan wanita tawanan di depan suami mereka yang kafir. Maka allah mengirimkan ayat quran sura 4:24. "Dan (diharamkan) bagimu kecuali mereka (tawanan) yang kamu miliki."
Bayangin, para Muslim itu ragu untuk memperkosa wanita di hadapan suami mereka, tapi Allah malah mengijinkannya.
7. Muhammad menghalalkan perkawinannya sendiri dengan menantunya sendiri:
Perintah Illahi Islam: Sex dgn Menantu Wanita (Zainab)
8. Muhammad menghalalkan Muslim mencari nafkah dengan cara merampoki harta kafir:
Hadis Sahih Bukhari, Vol. IV, pg. 104:
Dikisahkan oleh Ibn ‘Umar bahwa sang Nabi berkata,”Mata pencaharianku ada di bawah bayangan tombakku, (1) dan dia yang tidak menaati perintahku akan dihinakan dengan membayar Jizya.”
Catatan: (1) “Di bawah bayangan tombakku” berarti “dari jarahan perang”.
[Ref: The Translation of the Meanings of Sahih Al-Bukhari, Arabic-English, Vol.IV (page 104) by Dr. Muhammad Muhsin Khan, Islamic University—Al-Medina Al-Munauwara].
al-Fath (48 ):20
Allah menjanjikan kepada kamu harta rampasan yang banyak yang dapat kamu ambil, maka disegerakan-Nya harta rampasan ini untukmu dan Dia menahan tangan manusia dari (membinasakan)mu (agar kamu mensyukuri-Nya) dan agar hal itu menjadi bukti bagi orang-orang mu'min dan agar Dia menunjuki kamu kepada jalan yang lurus.
Kata RAMPASAN itu apa artinya? Menurut kamus Indonesia Sadali, RAMPAS = RAMPOK = JARAH.
al-Hashr (59):6
Dan apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada RasulNya (dari harta benda) mereka, maka untuk mendapatkan itu kamu tidak mengerahkan seekor kudapun dan (tidak pula) seekor untapun, tetapi Allah yang memberikan kekuasaan kepada RasulNya terhadap apa saja yang dikehendakiNya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
al-Anfal (8 ):69
Maka makanlah dari sebagian rampasan perang yang telah kamu ambil itu, sebagai makanan yang halal lagi baik, dan bertakwalah kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
9. Muhammad pun menghalalkan perbudakan, bahkan terhadap sesama Muslim:
Dictionary of Islam, hal. 600:
The owner, but not the part owner, may cohabit with any of his female slaves who is a Muhammadan, a Christian, or a Jewess, if he has not married her to another man
terjemahan:
Pemilik budak, tapi bukan pemilik yang tidak punya hak penuh, boleh ngeseks dengan budak2 wanita yang mana saja miliknya, baik yang beragama Islam (Muhammadan), Kristen, atau Yahudi, jika majikan itu belum menikahkan budak tersebut kepada lelaki lain.
Q 23:5
…kecuali terhadap isteri2 dan budak2 wanita yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.
10. Muhammad menghalalkan pembunuhan keluarga sendiri yang menolak Islam. Ingatlah wahai kaum Muslim bahwa Muhammad sendiri membunuh kedua paman kandungnya (Abu al-Bakhtari dan Abul Hakam) di Perampokan Badar. Silakan baca
tafsir Ibn Kathir tentang Q 9:24
Yang jelas SAKSIKANLAH.. Bahwa hanya kepada Allah Yang Maha Tinggi kami berserah diri.
Allahmu menghalalkan dirimu melakukan perbuatan2 maksiat, zalim, dan nista terhadap kafir untuk menjadikan Islam agama dominan. Memang sudah sewajarnya bagi kafir waras yang benar2 tahu akan Islam bangkit dan balas kembali memerangi Islam.
Ok… Jika masih diperkenankan saya akan tanya-tanya lagi.
Silakan bertanya. Saya juga ingin tahu apa definisimu tentang
(1) perkosaan
(2) terorisme
(3) toleransi beragama