Kata orang jawabannya hidayah.
Kalau jawabnya adalah hidayah, maka kenapa dong sewaktu di Mekah Muhammad tidak mendapat hidayah karena berkhotbah selama 18 tahun tapi pengikutnya hanya segelintir saja?
Sewaktu di Mekah, Muhammad tidak pernah menyuruh pengikutnya melakukan perampokan, penjarahan, pembantaian, pemancungan, perkosaan terhadap kafir. Tapi begitu tinggal di Medinah, dia melakukan semua hal itu. Perbedaan mencolok inilah yang ditulis NoMind di threadnya Dari Mekkah Ke Madinah - Dari Lembut Menjadi Sadis.
Sirat Rasul Allah menjelaskan bagaimana Muhammad memulai perampokan dan pembunuhan2 terhadap pedagang Quraish yang pergi ke Syria. Dia memang sudah mengakui sendiri bahwa cara mencari nafkahnya adalah melalui ujung tombaknya untuk mendapatkan harta rampokan/jarahan/rampasan.
Sebelum perampokan Badr, Muhammad mengiming-imingi pemuda2 Medinah barang jarahan pedagang2 Quraish jika mereka bersedia masuk Islam dan ikut usaha perampokan. Beberapa orang merasa ragu akan hal itu sebab tidak mengira utusan Allah kok menghalalkan perampokan. Tapi akhirnya money talks, uang selalu berhasil mengelabui orang2 yang berjiwa lemah dan dalam waktu sehari saja, 200 pemuda2 Medinah yang haus harta dan ingin cepat kaya memeluk Islam dan membantu tindakan perampokan itu.
Bayangkan di Mekah, Muhammad berkhotbah selama 18 tahun dan hanya punya pengikut kurang dari 100. Tapi di Medinah, dengan iming2 harta jarahan kafir, Muhammad berhasil merekrut 200 pemuda Medinah untuk jadi mualaf.
Dan karena akhlak nabi, sehingga sangat dicintai oleh para pengikutnya, yang tidak takut mati untuk membela Islam dan Muhammad.
Akhlak Muhammad adalah akhlak penjahat yang menghalalkan perampokan, pemerkosaan, perbudakan, penjajahan. Silakan periksa sendiri ayat2 Qur’an dan lihat berapa banyak ayat2 yang menganjurkan penjarahan dan perampasan harta kafir. Semua ayat2 ini tidak muncul di Mekah, tapi muncul di Medinah setelah Muhammad memulai karir rampoknya.
sehingga sangat dicintai oleh para pengikutnya, yang tidak takut mati untuk membela Islam dan Muhammad.
Memang ketua aliran kepercayaan sesat selalu minta nyawa dari umatnya. Hal ini pun dilakukan Jim Jones, ketua kepercayaan Kenisah Rakyat. Pengikutnya juga tidak takut mati untuk membela Islam dan Jim Jones. Sama seperti Muhammad yang membuat kotanya sendiri (Medinah), Jim Jones juga membuat kota sendiri bernama Jonestown. Sama seperti Muhammad, Jim Jones juga menuntut umatnya untuk mencintai dirinya lebih dari mencintai keluarga sendiri, bahkan harus korban harta dan nyawa sendiri demi diri Jim Jones pula. Tidak ada bedanya, bukan?
Diantara banyak nabi, Muhammad yang paling berhasil, berapa pengikut nabi Nuh, ...
Isa, Musa, Nuh, Yunus adalah nabi2 Yahudi dari agama Yudaisme dan mereka tidak pernah mengajarkan umat Yahudi untuk melakukan agresi militer untuk menyebarkan agama ciptaannya. Daud dan Sulaiman adalah raja2 Israel yang juga tidak berminat untuk melakukan agresi militer untuk memperluas kekuasaannya. Tapi Muhammad yang mengaku nabi, melakukan agresi militer demi memperluas kekuasaannya dengan dalih menyebarkan Islam. Tindakan Muhammad ini sama seperti Hitler yang memperluas kekuasaannya dengan agresi militer. Sama seperti Muhammad, Hitler juga memberantas kaum Yahudi dengan alasan kebencian ras. Muhammad mengajarkan umat Islam bahwa Arab adalah bangsa dan negara terbaik, jadi berhak menguasai tanah2 kafir lainnya. Hitler juga mengajarkan pengikutnya bahwa Jerman dan ras Aria adalah bangsa dan negara yang terbaik, jadi berhak menguasai tanah2 non-Nazi lainnya. Muhammad mengajarkan Muslim untuk berbaik hati terhadap sesama Muslim, tapi tidak dengan non-Muslim. Hitler juga mengajarkan masyarakat Nazi untuk berbuat baik terhadap sesama Nazi, tapi tidak dengan non-Nazi. Keduanya sama2 berlumuran darah korbannya demi menegakkan kekuasaannya. Apa bedanya?
Menjelang matinya, Muhammad meminta para pengikutnya agar jangan diam saja, dan memaksa mereka terus mendesak dan meneruskan jihad utk menaklukan. Genghis Khan memberikan perintah yang sama pada anaknya ketika menjelang kematian. Dia bilang dia ingin menaklukan dunia, tapi karena dia tidak bisa melakukannya lagi, merekalah yang harus memenuhi mimpinya. Orang mongol saat itu, seperti para muslim, adalah para penteror. Bagi orang narsisis, yang penting adalah menang. Mereka tidak punya hati nurani. Bagi mereka, nyawa manusia itu murah.
Jika islam adalah sebuah agama, maka begitu juga dengan nazisme, komunisme, fasisme, satanisme, Heaven’s Gate, People’s Temple, Branch Davidian, dll. Jika kita memikirkan agama sebagai sebuah filosofi kehidupan utk mengajarkan, utk mengembangkan potensi manusia, utk memperbaiki akhlak, untuk mencerahkan umat manusia, maka Islam telah gagal uji2 tsb sepenuhnya. Menurut ukuran ini, Islam bukanlah agama!!
Setahu saya penanaman akidah memang yang paling berat, butuh waktu jauh lebih lama. Setelah tiada ilah selain Allah dan Muhammad utusan Allah telah tertanam dalam sanubari umat Islam saat itu, perjuangan jadi terasa lebih mudah. Begitu kira-kira menurut saya.
Tiada untungnya bagi bangsa non-Arab untuk percaya pada akidah Islam. Allah SWT itu tuhan ciptaan Muhammad yang berasal dari bangsa Arab, dan Islam hanyalah alat Muhammad untuk menghalalkan penjajahan Arab terhadap non-Arab. Begitu memeluk Islam, maka manusia Indonesia kehilangan jatidirinya dan lebih memuliakan budaya, bahasa, agama, adat istiadat, pandangan politik, tujuan Arab dibandingkan milik sendiri. Tidak hanya itu saja, milyaran rupiah habis disedot Arab Saudi hanya untuk naik haji dan memuja-muja sang tuhan Arab. Indonesia semakin miskin dan **** gara2 Islam.
Malah yang menjadi pertanyaan dalam pikiran saya dalam hal ini adalah bagaimana bangsa Arab yang dulu terpecah-pecah bisa menguasai begitu besar kawasan hanya karena Muhammad yang tidak dikenal sebelumnya. Yang yatim dan bukan penguasa atau bekas penguasa.
Cara yang dipakai Muhammad dalam mempersatukan Jazirah Arabia sama dengan cara penjajah menguasai daerah musuh. Bedanya hanyalah Muhammad menggunakan tuhan sebagai alatnya untuk menghalalkan perbuatannya dan untuk mengontrol pengikutnya. Inilah cara2 yang digunakan Muhammad untuk mendirikan kerajaan Islam:
1. Iming2 uang, harta jarahan, budak seks bagi Jihadis yang mau melakukan perampokan bersamanya.
Beberapa ayah Qur’an memerintahkan para Muslim menyerang orang2 tak berdosa dan merampoki mereka, dengan hadiah di dunia baka dan fana.
Q 48:20
Allah menjanjikan kepada kamu harta rampasan yang banyak yang kamu akan mengambilnya,
Untuk mematikan nurani pengikutnya dari rasa bersalah karena melakukan perampokan, Muhammad membuat Allâh berkata:
“Nikmatilah apa yang kamu ambil dalam perang, sebagai benda yang halal lagi baik” [Qur’an, 8:69]
Juga lihat
Qur’an, 8:74:
“Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah (untuk membela Islam) dan orang-orang (Ansar) yang memberi tempat kediaman dan pertolongan (kepada orang-orang Islam yang berhijrah itu), merekalah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka beroleh keampunan dan limpah kurnia yang mulia..”
Orang yang tidak mengenal gaya tulis Muhammad (sebenarnya, melafal, karena dia buta huruf) mungkin heran bagaimana perintah merampok orang lain bisa selaras dengan perintah takut akan Allâh. Tapi mereka yang dapat membaca Qur’an dalam bahasa Arab bisa menemukan irama suara yang serupa, dan Muhammad sering menambah kata2 atau kalimat2 yang tidak pada tempatnya, seperti “takut akan Allâh,” “Allah maha pengampun,” “Dia yang maha tahu lagi bijaksana,” dll., hanya untuk membuat ayatnya terdengar berirama sama. Sikap takut akan kemarahan Tuhan tapi di waktu yang sama melakukan perampokan dan pembunuhan atas orang2 tak berdosa merupakan dua hal yang bertentangan.
Dengan menyamakan Tuhan dengan tindakan perampokan, pembantaian, dan pemerkosaan, Muhammad telah menurunkan standard moral pengikutnya yang menghalalkan perbuatan jahat. Perampokan diubah jadi perampokan suci, pembunuhan diubah jadi pembunuhan suci, dan kejahatan diperintahkan dan bahkan dimuliakan. Dia meyakinkan para pengikutnya bahwa mereka yang berperang demi Islam akan dapat hadiah, tidak hanya hadiah jarahan perang tapi juga pengampunan dosa2 mereka.
2. Jaminan masuk surga Jihadis yang mati dalam Jihad.
Q 9:111
Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu'min diri dan harta mereka dengan (sebagai gantinya) memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Qur'an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.
Q 3:169
Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezki.
(Di sini Allah berkata bahwa para jihadis yang mati, sebenarnya tidaklah mati tapi dia hidup bersama Allah)
3. Iming2 seks di surga bagi Jihadis yang mati di jalan Allah.
Ini dari buku2 Islam di Indonesia tentang pesta seks di Surga Islam:
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... php?t=9829
Istri Penghuni Surga
Wahai wall Allah! Tidak ada seorang pun yang dimasukkan oleh Allah ke surga kecuali ia pasti memiliki 72 (tujuh puluh dua) istri; yakni 2 (dua) istri dari kalangan bidadari yang bermata jeli dan 70 (tujuh puluh) istri yang diwarisi dari para penghuni neraka (maksud kalimat, "yang diwarisinya dari para penghuni neraka", yakni para lelaki yang masuk neraka, sehingga para penghuni surga pun mewarisi istri-istri mereka, sebagaimana istri Fir'aun juga akan diwarisi).
3. Ancaman neraka bagi yang meninggalkan medan perang karena takut atau enggan perang.
Hal ini dijelaskan di Sura An-Anfl, dan tafsir ibn Kathir juga menegaskannya sekali lagi:
“Melarikan diri dari Perang dilarang dan ada hukumannya,” kata Allah memperingatkan mereka yang melarikan diri dari medan perang dan mengancam mereka dengan Api (neraka).
4. Tiada mata pencaharian lain bagi para masyarakat Arab di Medina karena seluruh bani Israel yang dulu memberi mereka mata pencaharian sudah dibunuh dan sisanya diusir pergi. Karena tiada cara lain, terpaksa masyarakat Medinah ikut usaha perampokan Muhammad sebagai sumber nafkah mereka.
Bahkan setelah kekuasaan (fisik) telah berakhir pada daerah-daerah itu telah berlalu, Islam tetap melekat pada masyarakat di situ. Kenapa kalau mereka tidak mencintai Islam, mereka tetap memegang ajaran yang dulunya adalah bukan ajaran dari mereka sendiri.
Jika seluruh masyarakat telah dicuciotak dengan racun Islam sedari kecil, maka sukar sekali bagi mereka untuk membebaskan diri karena takut ancaman neraka dari Allah SWT dan ancaman mati dari sesama Muslim. Anda dari kecil sudah dijejali ancaman neraka Allah SWT itu setiap hari. Sejak dari kecil sampai dewasa sekarang Anda telah terpenjara dalam konsep neraka Islam sehingga Anda tidak mampu lagi menilai Islam secara obyektif. Contohnya, jika Yesus atau Budha menghalalkan perkosaan terhadap wanita kafir di hadapan suaminya, maka hal itu tampak sebagai dosa yang sangat besar bagimu.
Tapi jika yang menghalalkan perkosaan itu Muhammad, maka hal itu tampak sebagai tindakan suci bagimu. Bagaimana pun bejat dan jahatnya Muhammad, hatimu tidak mampu menilai dia sebagaimana adanya. Yang harus kau ingat dan yakini selalu adalah Muhammad berakhlak mulia. Tapi sayangnya, hal itu tidak tercantum dalam trilogi Islam: Qur’an, ahadis, dan Sirat Rasul Allah.
Jaman sekarang anak2 muda Muslim yang punya akses ke Internet sudah bisa memeriksa sendiri tentang kelakuan Muhammad yang mencengangkan dalam literatur Islam. Banyak dari mereka yang lalu menolak ahadis, dan hanya percaya Qur’an saja karena tidak sanggup menerima kenyataan apa yang tertulis tentang perbuatan2 Muhammad dalam ahadis. Tapi sebenarnya perbuatan dan perkataan Muhammad dalam Qur’an pun sama saja jahatnya dengan ahadis.
Bahkan tentara Mongol yang berhasil mengalahkan pasukan Islam, membawa ajaran Islam ke kampung mereka sendiri. Ini membuktikan bahwa Islam tidak ada hubungannya dengan imperialisme. Menurut saya.
Sebelum masuk Islam, bangsa tartar mongolia adalah bangsa perampok dan penjarah. Sekarang ada agama Islam yang menghalalkan perampokan dan penjarahan (atas nama Allah SWT). Tentu saja agama itu cocok untuk bangsa yang memang senang dan bermata pencaharian merampok dan menjarah. Udah merampok dan menjarah, eeh… masuk surga pula jika mati dalam melakukan hal itu… asalkan masuk Islam. Islam bagi bangsa perampok bagaikan tambahan bensin bagi mobil.
Amir Tîmûr-i-lang, penguasa Muslim Mongolia yang dikenal juga dengan nama Tamerlane (1336-1405), adalah seorang kejam yang menjadi Kaisar melalui tindakan2 banditnya. Dalam autobiografinya yang berjudul Sejarah Perangku melawan India (The History of My Expedition against India), dia menulis:
Tujuan utamaku datang ke Hindustan (India) dan melampaui semua kesusahan adalah untuk mencapai dua hal. Pertama adalah perang melawan kafir, musuh Islam; dan dengan melakukan perang agama ini aku akan mendapatkan surga di alam baka. Yang kedua adalah untuk barang2 duniawi; tentara Islam harus mendapatkan sesuatu dari menjarah kekayaan dan harta kafir: menjarah dalam perang adalah sama halalnya dengan air susu ibu mereka bagi Muslim yang berperang bagi agamanya, dan meminumnya adalah halal dan terhormat.
referensi: Malfuzat-i Timuri, atau Tuzak-i Timuri, oleh Amir Tîmûr-i-lang dalam The History of India as Told by its own Historians. The Posthumous Papers of the Late Sir H. M. Elliot. John Dowson, ed. 1st ed. 1867. 2nd ed., Calcutta: Susil Gupta, 1956, vol. 2, pp. 8-98.
Bahkan Timurlane juga tidak segan2 menghabisi Muslim lain yang dituduhnya bid’ah. Di tahun 1401, Tamerlane mengalahkan Syria dan membunuhi 20.000 penduduk Muslim Damaskus. Kepala2 ditumpuk jadi menara yang tinggi sekali. Sultan Bayazid I dari kalifah Ottoman juga dikalahkannya. Bukankah memang begitu sifat Islam: memerangi semua yang melawan Islam, tapi mana Islam yang benar ya terserah intrepetasi setiap Muslim sendiri.
Pertumbuhan muslim di negara-negara barat saat ini juga karena kesadaran mereka sendiri.
Islam tumbuh di negara2 barat karena negara2 Barat **** membuka pintu bagi Muslim untuk masuk ke negaranya. Semua orang juga tahu bahwa negara2 Islam sangat miskin dan terbelakang sehingga para Muslim lebih betah tinggal di negara2 kafir barat.
dahlanf wrote:
Menurut saya tidak selalu dan tidak semua muslim. Juga tidak hanya muslim.
Masalahnya bukan begitu. Jikalaupun Anda nantinya membunuh kafir yang berani mengritik Islam, maka tindakan itu halal di mata Allah SWT. Membunuh kafir yang tidak mengritik Islam saja halal, apalagi yang mengritik Islam. Bukankah Muhammad sendir membunuhi para pengritiknya yang berani2 menulis puisi2 yang menyindir dirinya?
Saya tidak pernah meneliti secara khusus tentang teroris. Setahu saya Pangeran Diponegoro, Kristina Marta T waktu memperjuangkan kemerdekaan juga disebut penguasa waktu itu sebagai teroris, ekstrimis.
Kalau begitu, apakah Ba’asyir, Imam Samudra, Nurdin M.Top itu teroris dan ekstrimis karena mengajak para Muslim membunuhi kafir? Bagaimana dengan Imam Bonjol yang membunuh batak kafir dan memperkosa para wanitanya? Apakah dia itu teroris atau Muslim mukmin? Bukankah tindakannya sama persis dengan yang dilakukan Muhammad terhadap suku Yahudi Bani mustaliq?
Buat saya, teroris itu adalah orang yang suka menggunakan kekerasan dan ancaman bunuh untuk melakukan penjarahan, perkosaan, perampokan, perbudakan, penjajahan, penyebarluasan paham/ideologi/agama.
Apakah definisi terorisme bagimu?