Adadeh vs. Asbunawas

Khusus bagi debat-diskusi one-to-one secara serius dan intelektual seputar Islam yang dimoderasi dengan ketat. Anggota yang melontarkan caci-maki dan hinaan yang bersifat ad-hominem akan dikeluarkan dari forum khusus ini. Silakan kontak Forum Admin atau Moderator untuk mendapatkan akses di Ruang Bedah Islam.
Locked
Valkyrie
Posts: 707
Joined: Thu Sep 28, 2006 9:59 am

Post by Valkyrie »

aku setuju bahwa Argumentasi Adadeh sudah sangat terstruktur dengan baik dan emosi Adadehpun stabil dibandingkan Asbunawas.

Neverthless, it's a very Good Topic. I like it
asbunawas
Posts: 760
Joined: Thu Apr 27, 2006 1:48 pm
Location: underground
Contact:

Post by asbunawas »

Adadeh wrote:
Lalu kepada siapa seharusnya Muhammad untuk taat agar menjadi orang yang benar sebagai Perintah dalam “AGAMA” anda?

Taat pada hati nurani dan nalar yang sesuai dengan the golden rule / hukum emas:

Jika Muhammad melakukan hukum emas ini, maka dia tidak akan melakukan berbagai perbuatan kriminal terhadap kaum kafir.
Misalnya, apakah Muhammad mau diperbudak? Tentu saja tidak. Tidak ada orang yang mau diperbudak. Karena itu, ya jangan memperbudak.
Misalnya lagi, maukan Muhammad dipoliandri istrinya? Tentu saja tidak. Tidak ada orang yang sudi dimadu oleh pasangan hidupnya. Karena itu, ya jangan poliandri dan poligami.
Hehehe, kalo saya sih jadi bingung dengan “AGAMA” anda ini, Apakah AGAMA anda ini hanya untuk mengatur Muhammad seorang, atau untuk seluruh Umat manusia, koq larinya ke Muhammad terus…
OK, engga apa-apa, kalo itu memang Inti dari Ajaran dalam “Agama” anda, bahwa Fokus kehidupan MANUSIA di DUNIA adalah untuk membahas Muhammad, jadi kalo ada Manusia ingin membahas tentang Muhammad maka masuklah dalam Agama Anda…hehehe
Ok, kita lanjut, anda bilang:
Adadeh wrote:
PERLAKUKAN SESAMA MANUSIA SEPERTI DIRIMU INGIN DIPERLAKUKAN. , dan anda sebut bahwa itu adalah HUKUM EMAS.

Anda juga tentu tahu, bahwa tidak semua MANUSIA MEMILIKI HATI EMAS. Dikarenakan banyak faktor yang bisa mempengaruhi manusia melanggar dari HUKUM EMAS tsb.
Lantas apa yang anda sampaikan kepada Manusia atas HUKUMAN bagi PARA PELANGGAR HUKUM EMAS tsb ?
Dan pertanyaan saya ini sudah saya ajukan sebelumnya, tapi anda tidak mejawabnya, jadi saya coba ajukan kembali.
Adadeh wrote:
Quote:
Dan kalo manusia hanya akan mengandalkan Nalar dan Nurani, saya yakin apabila penduduk bumi ini ada 5 Milyar manusia, itu sama saja dengan harus ada 5 Milyar Agama, untuk mengatur masing2 Nurani dan Nalar yang bisa berbeda-beda

Silakan setiap orang jadi nabi atas dirinya sendiri, bikin agama sendiri, bikin aturan ibadah sendiri. Yang penting tidak melanggar nalar, nurani, dan hukum emas.
Lantas buah apa yang didapat dari setiap2 orang tsb dari pengamalan ajarannya/agamanya secara sendiri2 itu?
Mohon penjelasan, kalo bisa tolong sampaikan Ayatnya.
Adadeh wrote: Tetangga mau nyembah2 batu di depan rumah gue juga silakan saja, asalkan jangan lempar batu itu kepadaku.
Ah yang bener bung ! Ini yang lucu, Orang ISLAM Sholat menghadap arah Kiblat koq anda ribut ?, bahkan anda termasuk orang yang paling mencampuri hukum dan aturan dalam Peribadatan Sholat ini. Itu artinya Hukum Emas yang anda dengung2kan inipun sudah bertolak belakang dengan sikap pada diri anda sendiri.
Adadeh wrote:
Quote:
Saya tidak melihat SOLUSI di dalam ayat anda ini, anda hanya membuat ayat-ayat yang bertolak belakang dan membolak-balikan dari ayat2 Al-Quran yang sudah ada

Justru ayat2ku memuat solusi seluruh masalah Islam dan Muslim yang bersumber dari ajaran Muhammad:
Muhammad tak lain adalah Allah sendiri, tiada tuhan dalam Islam, karenanya jangan percaya sama Muhammad sebab ajarannya hanya menguntungkan diri Muhammad sendiri.
Saya Sholat, apakah Muhammad untung?
Saya bayar Zakat, apakah Muhammad untung?
Saya berPuasa, apakah Muhammad untung?
Saya pergi Haji, apakah Muhammad untung?
Saya memelihara dan menghargai anak yatim, apakah Muhammad untung?
Saya menghormati orangtua saya sendiri? apakah Muhammad untung?

Mendapatkan Keuntungan apa seorang Muhammad dari setiap perbuatan2 yang saya lakukan?

OK Mari sekarang kita Kritisi Ayat2 yang sudah dibuat oleh adadeh, tapi ayat2 Adadeh ini bisa dipertanggungkan atas segala kebenarannya engga nih…, tapi engga apa-apa, mari kita kritisi satu persatu dengan sangat sederhana:
Adadeh wrote:
Ini solusi berikut: SETIA PADA PASANGAN HIDUP
Adadeh - Hukum Kesetiaan Suami Istri dalam Rumah Tangga 1
Diharamkan bagi pria untuk mengawini wanita yang bersuami. Juga bagi wanita diharamkan untuk mengawini pria yang bersuami. Bersikap setialah pada pasanganmu masing2 dan saling menyayangi satu sama lain.
Terima kasih dengan ayat2 barunya ini, komentar saya, bagaimana Hukum bagi si Pelanggar untuk ayat anda ini?
Adadeh wrote:
Adadeh - Hukum Kesetiaan Suami Istri dalam Rumah Tangga 2
Diharamkan bagi pria untuk mengambil istri lebih dari 1. Juga bagi wanita diharamkan untuk mengawini suami lebih dari 1. Suami harus menyayangi istri sama seperti dirinya mengasihi tubuh dan jiwanya sendiri. Istri harus menyayangi suami seperti dirinya sendiri mengasihi tubuh dan jiwanya sendiri.
Anda mungkin pernah dengar, bahwa pada saat orang berumah tangga kadang suka ada Istilah, daripada dirumah makan tempe mulu kan sekali-kali bisa makan sate diluar, akhirnya apa, si Suami jajan di warung sate, si Istri ternyata engga mau kalah jajan baso juga.
Lantas hukum apa yang berlaku untuk kondisi bagi mereka yang melakukan ‘JAJAN2’ diluar pernikahan seperti ini ? hehehe
Biar lebih to the Point, Hukuman apa yang pantas diberikan bagi para pelaku ZINAH baik yang sudah bersuami istri ataupun belum !?
Monggo mas…ayatnya..
Adadeh wrote:
HUKUM HUBUNGAN SUAMI ISTRI:
Adadeh - Hubungan Suami Istri 1
Berlakulah adil terhadap pasangan hidupmu, yakni suami atau istrimu. Suami dan istri adalah pasangan yang sederajat, tidak membawahi dan tidak mengatasi satu sama lain. Baik suami dan istri dapat menafkahi keluarga, jika memang itu yang dikehendaki suami atau istri atau keduanya.
Hehehe, ayat yang lucu, kadang kala kalau dalam sebuah Kesatuan, karena kesetaraan Pangkat, maka Kopral yang satu tidak akan pernah patuh pada Kopral yang lainnya, karena keduanya merasa memiliki pangkat dan kedudukan yang sama. tapi kalau dalam sebuah Kesatuan Angkatan ada aturan bahwa Posisi semua KOPRAL ada dibawah Atasannya, maka didalam sebuah kesatuan angkatan ada yang bisa mengendalikan.
Tapi engga apa2, itu kan memang Ayat2 dalam “Agama” anda, saya hargai.
Adadeh wrote:
Adadeh - Hubungan Suami Istri 2
Jika suami atau istri menghadapi persoalan apapun, sebaiknya kedua belah pihak saling mendengar pendapat satu sama lain untuk berkompromi dan bermusyawarah. Tidak perlu pisah ranjang, apalagi memukul satu sama lain.
Manusia kan tidak terlepas dari Ego, kalau Ego masing2 sudah tidak bisa ketemu dan masing2 merasa tidak ada kecocokan, sehingga kondisi didalam rumah tangga kayak anjing ama kucing.
Apalagi dalam ayat adan sebelumnya bahwa masing2 posisi suami istri tidak ada yang menjadi Pemimpin atau sebagai Nakhoda dalam rumah tangga itu sendiri.

Gimana solusinya ini boss ?
Adadeh wrote:
HUKUM JANGAN MEMPERBUDAK. Yang termasuk tindakan memperbudak adalah merampas kemerdekaan orang lain, lalu menganggap orang itu sebagai harta milik dan memaksa orang itu untuk tunduk dan taat dengan ancaman pembunuhan, penindasan, penyiksaan dan pemerkosaan.

Adadeh - Larangan Memperbudak 1
Jangan memperbudak siapapun, baik pria atau wanita atau anak2. Dirimu tidak mau diperbudak, karenanya jangan memperbudak siapapun.

Adadeh - Larangan Memperbudak 2
Jika kau menyaksikan perbudakan, beri bantuan pada para budak agar mereka dapat memerdekakan diri mereka sendiri.

Hukum perkosaan. Sebelum menjabarkan hukum ini, aku beri dulu definisi perkosaan:
Pemerkosaan (hubungan kelamin/sexual) dinyatakan terjadi jika:
1. korban pemerkosaan tidak mampu atau tidak punya hak untuk menolak
2. tanpa kemauan salah satu pihak yang dipaksa dengan kekerasan, ancaman atau rasa takut disakiti secara fisik oleh pihak lain
3. korban pemerkosaan tidak sanggup melawan karena sedang dalam keadaan tak sadar (di bawah pengaruh obat bius, narkoba atau obat pemati rasa) yang diberikan oleh si pemerkosa
4. korban pemerkosaan tidak sadar karena alasan alami (pingsan, koma) dan si pemerkosa tahu akan keadaan ini.
5. pelaku pemerkosaan mengancam untuk membalas korban jika menolak dan ada kemungkinan besar pelaku akan melaksanakan ancamannya: ancaman menculik, menyiksa, menyakiti tubuh, atau kematian.

Karena itu inilah HUKUM ANTI PERKOSAAN:
1. Adadeh - Hukum Anti Perkosaan 1:
Janganlah kau melakukan persetubuhan seksual terhadap orang lain yang tidak memberi persetujuan atau ijin padamu.
2. Adadeh - Hukum Anti Perkosaan 2
Jangan kau dengan cara apapun mengancam orang lain untuk melakukan hubungan seksual denganmu.
3. Adadeh - Hukum Anti Perkosaan 3
Jangan kau perkosa orang lain karena dirimu pun tidak mau diperkosa orang lain.

4. Adadeh - Hukum Anti Perkosaan 4 (Anti Fedofilia)
Jangan melakukan persetubuhan dengan anak2 dan remaja di bawah usia 16 tahun. Mereka belum cukup dewasa untuk mengerti dan bertanggung jawab atas akibat hubungan seksual. Ajakan halus, kasar dan/atau cara apapun untuk berhubungan seksual dengan anak2 di bawah 16 tahun termasuk tindakan perkosaan.

HUKUM ANTI RAJAM
Adadeh - hukum anti rajam 1:
Jangan merajam orang apapun alasannya.

Adadeh - hukum anti rajam 2:
Jangan melemparkan batu atau benda keras apapun terhadap orang lain sebab kau pun tidak mau dilempar batu atau benda keras.

HUKUM ANTI PERAMPOKAN
Adadeh - hukum anti perampokan 1:
Jangan jarah atau rampas harta orang lain karena kau pun tidak ingin orang lain menjarah atau merampas hartamu.

Adadeh - hukum anti perampokan 2:
Bantulah mereka yang dijarah atau dirampas hartanya, karena kau pun perlu bantuan orang lain jika kau dijarah atau dirampas hartanya.

Apa sih susahnya bikin ayat2 serupa ayat2 Qur'an? Anak2 SMP atau SMA juga bisa.
OO gitu toh, pantesan saja secara gaya bahasa, Ayat2 yang dihasilannya persis seperti gaya bahasa anak SMP dan Anak SMA.
Cocok tuh kalo gitu Ayat2 dalam Kitab2 anda ini dijadikan bahan pelajaran untuk anak SMP dan SMA.

Nanti ane bantu rangkum dan kumpulkan deh semua ayat2 buatan Adadeh yang akan ane rangkum dalam satu Topik, siapa tahu bisa dipake buat saingan pelajaran (PMP) Pendidikan Moral Pancasila di sekolah2an SMP sama SMA. Pelajaran PMP sekarang ada engga sih?, kayaknya cocok nih kalo Kurikulumnya diganti dengan Ayat2nya Adadeh.

Bukankah anda sangat ngefans banget dengan PANCASILA?

Oke kita lanjut.
Adadeh wrote:
Quote:
1. Lalu kepada siapa orang yang beriman harus Taat juga?


Ini sudah kujawab. Taatlah pada nurani dan nalarmu yang sesuai dengan golden rule / hukum emas (perlakukan orang lain seperti kau sendiri ingin diperlakukan).
Pertanyaan yang sama, Apakah buah/balasan bagi para Pelaku Golden Rule tsb, dan apakah buah/balasan bagi para Pelanggar Golden Rule tsb?
Monggo….
Adadeh wrote: Contohnya:
Apakah kau mau tempat ibadahmu dibakar umat agama lain?
Apakah kau mau dijuluki sebagai "makluk ciptaan terendah" oleh umat lain yang beda agama?
Apakah kau mau orang lain memaksakan kepercayaan mereka pada dirimu dengan ancaman pedang?

Jika semua jawaban di atas adalah TIDAK, maka jangan lakukan hal di atas terhadap orang lain.
Sudah banyak dibahas dan disanggah di Topik2 FFI, saya tidak komen, kalo ane bahas juga disini nanti malah OOT dari tujuan awal topik.
Adadeh wrote:
Quote:
2. Hukum apa yang harus dijadikan pegangan bagi manusia tersebut, agar manusia tidak lagi berbantah2an dan masing2 bisa mempunyai sumber yang sama?

Berbantahan dalam hal apa? Hukum apa lagi yang kau butuhkan?
Baru anda sampaikan beberapa ayat saja anda sudah merasa lengkap ya, hebat sekali anda bung. Emangnya persoalan manusia engga pelik.

Ok mari kita bahas.

Adadeh mengatakan, :
Silakan setiap orang jadi nabi atas dirinya sendiri, bikin agama sendiri, bikin aturan ibadah sendiri. Yang penting tidak melanggar nalar, nurani, dan hukum emas
Contoh Kasus:

Ada Agama yang menganggap bahwa SAPI itu adalah DEWA SUCI /TUHAN yang mereka sembah dan mereka mulia-muliakan, tapi diajaran AGAMA lain SAPI itu hanya dijadikan Hewan Potongan yang yang dagingnya bisa dimakan dan dijual begitu saja.

Secara Nurani, Nalar dan Akal, apakah mereka tidak saling meciptakan ketersinggungan dan pelecehan antara satu sama lain?

Lalu Hukum apa yang bisa diterima manusia agar nurani & nalar mereka bisa sejalan sehingga tidak tercipta ketersinggungan dan pelecehan atas Agama/Ajaran/kepercayaan satu sama lain, baik secara nalar/nurani?

Monggo.., kalo perlu silahkan juga dengan ayatnya.., biar ane enak gitu ngomentarinnya, karena ada Referensi HUKUM dan Ayat2 yang “Sahih” buatan ADADEH, menyangkut HUKUM NALAR & NURANI ini.
Adadeh wrote:
Quote:
Apakah yang anda maksud dengan Syurga dalam Ayat2 ini?

Syurga adalah tempat di alam baka di mana tiada pengikut Allah atau Muhammad.
Pertanyaan saya, Golongan2 dan kaum siapa saja dari para Penghuni Syurga tsb? Dan siapa yang akan menempatkan dan memasukan mereka ke dalam Surga.

Dan… Siapa yang menciptakan Surga tsb? Kalo boleh nambah pertanyaan, bagaimana ciri2 Surga tsb.

Tolong penjelasannya, (berikut ayatnya yang ‘Shahih’)
Adadeh wrote:
Quote:
artinya didalam ayat ini tidak jelas apa yang harus dilakukan oleh manusia, apakah harus taat, atau berpaling kepada Allah?.karena hasilnya sama yaitu Berduka Cita.

Sudah jelas isinya: Jangan taat pada Allah dan Rasulnya (Muhammad) karena mereka tidak berdaya untuk menunjukkan kebenaran.
Yang saya tanya, apa yang anda maksud dengan berDuka Cita, dari hasil kedua Sikap yang bertentangan tsb? faham bung dengan pertanyaan ulangan ini?
Adadeh wrote:
Quote:
Kalo boleh saya berpendapat itu artinya bahwa yang membuat ayat2 ini sendiri artinya TIDAK TAHU APA ITU SEBENARNYA KEBENARAN, dan APA ITU JALAN YANG LURUS, sehingga tidak ada misi PENYAMPAIAN TENTANG SEBUAH KEBENARAN yang seharusnya diikuti oleh manusia.

O, gitu ya? Jikalau begitu, silakan jelaskan APA ITU SEBENARNYA KEBENARAN dan APA ITU JALAN YANG LURUS.
:lol: :lol: :lol: Hahahahahahahahahahahahahahahahahahahaha. Ini benar2 PERTANYAAN yang KONYOL dari ADADEH yang sudah menyampaikan tentang AYAT-AYAT KEBENARANnya., yang ternyata dia sendiri malah minta penjelasan tentang KEBENARAN.

Bung, Anda telah membuat Ayat2 tsb tentu dengan pikiran Akal dan Nurani anda sendiri dan disodorkan dengan PERCAYA DIRI seakan2 ayat2 yang dibuatnya LEBIH BENAR dari ISI ALQURAN, meskipun hanya memutarmutarkan kalimatnya saja, tapi ternyata anda sendiri masih minta penlejesan tentang KEBENARAN dan APA ITU JALAN YANG LURUS kepada saya…?Hahahahahahahahahahahahah, anda benar2 KONYOL BUNG!,

Saya kira, dengan anda menyampaikan AYAT2 yang telah anda buat oleh ANDA SENDIRI, anda sendiri YAKIN, BAHWA AYAT itu sudah masuk dalam satu paket KEBENARAN DAN JALAN YANG, ternyata anda perlu penjelasan dari saya juga toh? Hahahahaha.

(Satu kantor pada kaget nih gara2 ane langsung ketawa ngakak kenceng banget, gara2 baca pertanyaan Adedeh ini, jadi malu sendiri nih diliatin banyak orang dikiranya ane lagi baca2 Cerita2 lucu dinternet kali…hahahaha) :oops: :oops: :oops: :oops: :oops:


Tapi untuk sementara pertanyaan ADADEH ini engga akan ane jawab dulu ah, nanti kalo ane jawab malah dicontek lagi, hehehe
:lol:

Jadi untuk pertanyaan ini, mohon maaf saya tidak akan jawab dulu. Karena saya benar2 sakit perut nih dengan pertanyaan anda ini dan masih malu sama temen2 satu kantor gara2 ketawa kenceng.
:oops:
Tapi jangan khawatir nanti tetap akan saya jawab.

Tapi kalo saya lupa, tolong anda ingatin saya, sebab saya kadang2 orangnya pelupa.

Dugaan saya ternyata memang benar, adadeh sendiri ternyata memang tidak tahu Tentang Apa itu KEBENARAN dan JALAN YANG LURUS.

Tapi bagaimanapun ane berterima kasih sama adadeh yang pada topik ini mau menunjukan KEKONYOLANNYA dengan SETERANG-TERANGNYA.
Sekali lagi Terima kasih bung.

OK kita lanjut dengan yang ini.
Adadeh wrote:
Quote:
Anda percaya bahwa yang namanya NERAKA itu TIDAK ADA, karena hanya diciptakan oleh para manusia biasa, tapi anda sendiri mengatakan “Neraka Jahanam adalah tempat Muslim di alam baka”, Sebuah Awal KONTRADIKSI dalam ‘IMAN’ anda!.

Kontradiksi itu bagian dari Qur'an, sehingga kalau membuat ayat yang serupa Qur'an ya harus ada kontradiksinya dong. Lihat nih contoh2 ayat2 Mekah dan Medinah di bawah ini apakah tidak kontradiksi:

Ayat2 yang Muhammad tulis di Mekah:
1. Dan bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah mereka dengan cara yang baik. (Q.73:10)
2. Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku. (Q. 109:6)
3. Maka sabarlah kamu atas apa yang mereka katakan, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu,. (Q.20:130)
4. ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia. (Q.2:83)
5. Kami lebih mengetahui tentang apa yang mereka katakan, dan kamu sekali-kali bukanlah seorang pemaksa terhadap mereka. (Q.50:45)
6. Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta berpalinglah daripada orang-orang yang ****. (Q.7:199)
7. maka maafkanlah (mereka) dengan cara yang baik. (Q.15:85)
8. Katakanlah kepada orang-orang yang beriman hendaklah mereka memaafkan orang-orang yang tiada takut akan hari-hari Allah karena Dia akan membalas sesuatu kaum terhadap apa yang telah mereka kerjakan. (Q.45:14)
9. Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja di antara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Q.2:62)
10. Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik. (Q.29:45)

Ayat2 yang dibuat Muhammad di Medina ketika sudah berkuasa:
1. Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yang di sekitar kamu itu, dan hendaklah mereka menemui kekerasan daripadamu. (Q.9:123)
2. Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka. (Q.8:12)
3. Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. (Q.3:85)
4. bunuhlah orang-orang musyrikin itu di mana saja kamu jumpai mereka. (Q.9:5)
5. Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu. (Q.2:191)
6. Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. (Q.9:193)
7. Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman. (Q.9:14)
8. Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. Jika Kami memaafkan segolongan daripada kamu (lantaran mereka tobat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa.. (Q.9:66)
9. Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidilharam sesudah tahun ini. (Q.9:28 )
10. Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk. (Q.9:29)

Sungguh besar bukan kontradiksi ayat2 Mekah dan Medinah? Sama dong dengan ayat2ku yang juga kontradiksi. Dengan itu aku telah memenuhi tantangan Allah bikin ayat yang serupa dengan Qur'an.
Hehehehe, anda mah Masih kekeuh aja nyebut Ayat2 Makiyah dan Madaniyah terdapat Kontradiksi, kayaknya dengan cara di goggling banyak juga penjelasan menyangkut ini.

Atau anda lagi menghindar dari Tugas awal untuk bikin2 Ayat2 tapi malah munculin ayat2 qur’an terus?..hehehe, jangan gitu dong Boss, sekarang tugas anda yang membuat ayat2 itu dan bukan muter2 kesana kemari.
Bung sebenarnya kalo membahas lagi tentang ayat2 dari Al-Quran sudah bertebaran di Topik2 lainnya juga termasuk dan mengenai sanggahan2anny pun sudah jelas.

Yang saya perlukan disini adalah, Anda membuat Ayat2 sehingga menjadi Surat2 yang saya akan Kritisi sebagaimana andapun mengkritisi terhadap2 ayat2 Al-qur’an.

Lagian kalo ingin tahu pembahasan tentang Periode2 turunnya Ayat2 makiyah dan Madaniyah ini, saya kira sudah penjelasan2 yang bisa dipertanggung jawabkan, diantaranya ini :

Periode pertama berlangsung saat Nabi Muhammad beserta pengikutnya tinggal di kota tempat kelahirannya, Makkah. Periode ini berlangsung sekitar 13 tahun lamanya. Sungguhpun periode ini lebih lama dari periode berikutnya, hasil yang dicapai Nabi Muhammad tidak sesukses periode kedua. Selama kurun waktu 10 tahun lebih tersebut, konsentrasi penataan masyarakat Arab melalui ajaran moralitas Islam ke arah masyarakat berperadaban baru mencapai taraf transformasi sosial-budaya. Persaudaraan yang muncul pun sebatas persaudaraan internal umat Islam. Mereka bergabung dalam komunitas al sabiqun al awwalun yang berjumlah puluhan hingga ratusan saja.

Sedangkan, pada periode Madaniyah, peluang nabi Muhammad untuk membangun tatanan masyarakat majemuk semakin terbuka, yakni dengan dikeluarkannya kesepakatan bersama antara umat Islam dan Yahudi di Madinah yang dikenal dengan sebutan Piagam Madinah. Kandungan piagam ini merupakan bagian dari upaya melapangkan jalan rekonsiliasi berbagai etnis, agama, dan kelompok yang ada di Madinah saat itu. Ini penting untuk membangun pranata sosial kemasyarakatan yang aman, damai dan sentosa. Oleh karena itu, wajah Islam sejak saat itu semakin menampakkan dimensi fungsionalnya ketimbang dimensi normatif dan formalitasnya.

Sumber : http://www.republika.co.id/koran_detail ... &kat_id=16


Dan lagian akan percuma juga kalo ane jelasin panjang lebar juga, ADADEH kan lebih tahu SEJARAH TENTANG ISLAM, maklum bo, pan dia pelaku sejarah 1400 tahun yang lalu juga…hehehe, Maaf intermezo.. :lol:

Baik kita lanjutkan.
Adadeh wrote:
Quote:
Hehehe, ini yang lucu bagi saya, pengertian ILMIAH sendiri apa sebenarnya bagi anda, ANDA sendiri mendapat semua pengetahuan itu semua berasal dari Proses MEMBACA, bukan menjadi SAKSI dan PELAKU atas sejarah2 yang sudah terjadi di ARAB dan TIMUR tengah.

Apakah kamu sendiri adalah SAKSI dan PELAKU apa yang terjadi di ARAB dan TIMUR TENGAH saat Muhammad bikin Qur'an?
Kau bukan SAKSI dan PELAKU apa yang terjadi di ARAB dan TIMUR TENGAH 1.400 tahun yang lalu, tapi kau percaya saja dengan apa yang dikatakan Muhammad. Bukankah itu percaya buta?

Dalam mengucapkan Shahadah, Muslim Indonesia berkata:
Aku bersaksi tiada illah lain selain Allah, dan Muhammad adalah Rasul Allah
Gimana mungkin Muslim Indonesia bisa bersaksi seperti ini padahal mereka bukan SAKSI dan PELAKU apa yang terjadi di ARAB dan TIMUR TENGAH di jaman Muhammad? Lebih dari itu, tiada bukti apapun yang menunjukkan Allah itu illah dan Muhammad adalah rasulnya. Yang ada hanyalah pengakuan Muhammad sendiri dan itulah yang dicatat di Qur'an.
Nah ini yang pasti akan sangat jauh berbeda Pemahaman ADADEH dengan ane.

Saya katakan kepada anda, AGAMA tanpa IMAN adalah MATI!, anda setuju atau tidak?, karena IMAN adalah PONDASI agama.
Kristen tanpa IMAN/PERCAYA bahwa YESUS adalah Tuhan, maka dia tidak diakui kekristenannya dan kalaupun masih mengaku Kristen maka dianggap KRISTEN SESAT, karena itu adalah HUKUM IMAN didalam KRISTEN.. Sok tanyain deh sama orang2 KRISTEN.

Begitu juga dengan ISLAM, ISLAM tanpa dasar Keimanan terhadap ALLAH dan RASULNYA adalah BATAL KEISLAMANNYA.

Anda pasti tahu, bahwa Pondasi DASAR KEIMANAN ISLAM itu ada 6, yang disebut RUKUN IMAN, yang salah satunya adalah IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH.

Kitab-kitab yang wajib diimankan adalah:
1.Taurat: diturunkan kepada Nabi Musa a.s.
2.Zabur: diturunkan kepada Nabi Daud a.s.
3.Injil: diturunkan kepada Nabi Isa a.s.
4.Al-Quran: diturunkan kepada Nabi Muhammad s.a.w.

Lantas kalo orang ISLAM tidak Percaya terhadap AL-QURAN, dan Isi yang ada didalamnya? Lalu harus percaya sama kitab apa lagi? Sama Buku Harry Poter? Sama Buku Salman Rusdie? Sama Buku Karangan Agatha Cristie?

Itu artinya tanpa kita menjadi pelaku dan saksi pada 1400 yang lalupun, saya katakan “HANYA” dengan Bekal IMAN , orang2 ISLAM PERCAYA dan MENGIMANI bahwa AL-QURAN adalah SUMBER KEBENARAN YANG HAKIKI.

Di dalam Al-Quran juga diterangkan bahwa Muhammad adalah sebagai RASUL dan NABI terakhir sampai Akhir Zaman, maka itu adalah termasuk Harga Mati bagi KEIMANAN orang2 ISLAM juga.

Makanya harus bisa fahami bahwa PERCAYA dan IMAN itu adalah MEMAKAI HATI, bukan memakai AKAL.

Dan saya yakin penjelasan sayapun tidak akan masuk kedalam Hati anda, karena Akal anda pun tidak akan menerima juga.
Bukan begitu?



Baik kita lanjut,
Adadeh wrote:
Quote:
Karena saya MENGIMANI AL-QURAN, dan anda MENGIMANI sumber2 diluar AL-QURAN.

Aku tidak beriman pada data2 yang kuajukan padamu.
:lol: :lol: Hahahahaha, lagi-lagi anda menunjukan Kekonyolan anda dengan terang benderang.

Bung Adadeh,
Saya yakin semua orang akan sepakat bahwa pengertian BERIMAN = adalah MEMPERCAYAI

IMAN=YAKIN=PERCAYA=FAITH.

Anda sering berkoar2 kalo AL-Quran nyontek dari kitab2 sebelumnya. Diantara kitab2 yang anda gembar-gemborkan adalah dari kitab Talmud, sebagaimana anda menjelaskan untuk ayat2 dibawah ini.

Lalu, dari mana anda tahu kalo isi Ayat2 dari KITAB TALMUD itu adalah Benar ? dan anda menjadikan REFERENSI sebagai PEMBANDING dengan Ayat2 AL-QURAN, itu tandanya didalam diri anda sudah ada rasa PERCAYA/MEMBENARKANMEYAKINI/MEMPERCAYAI atas Isi yang ada dalam Kitab Talmud Sendiri, sebagai SUMBER KEBENARAN untuk anda bandingkan dengan ayat2 AL-QURAN.

Anda benar2 lucu bung! Mengaku Tidak beriman, tapi dengan nyata2nya anda jadikan buku2 tsb sebagai SUMBER REFERENSI YANG ISINYA ANDA PERCAYAI.

Ternyata bukan Cuman talmud yang ada PERCAYAI/YAKINI akan KEBENARANNYA, tapi juga Kitab lainnya sering anda yakini kebenarannya juga.

Itu tandanya tanpa anda menjadi PELAKU SEJARAH, ternyata ANDA PUN MENGANDALKAN IMAN dan PERCAYA Doang untuk menerima KEBENARAN-KEBENARAN dari KITAB2 tsb.

Lantas kalo Anda boleh YAKIN dan PERCAYA dengan Isi2 KITAB TALMUD, lalu kenapa Anda merasa kebakaran JENGGOT kalau ISLAM PERCAYA DAN MEYAKINI DENGAN KEBENARAN2 yang bersumber dari AL-Quran.?
Sekali lagi pernyataan anda yang ini bagi saya Benar2 Konyol ! :
Adadeh wrote: Aku tidak beriman pada data2 yang kuajukan padamu..
Dan anda sendiri bilang : Beriman itu percaya buta dan tidak membutuhkan nurani dan nalar,

Yang ternyata Kata-kata itu ditujukan kepada anda sendiri.

Di bawah ini adalah Komen2 yang anda bilang TIDAK BERIMAN/TIDAK PERCAYA pada data2 yang anda ajukan, tapi kenyataannya anda PERCAYAO dan JADIKAN jadikan referensi untuk dibuat perbandingan dengan Ayat2 Al-Quran:
Adadeh wrote:
Isi ayat di atas sama dengan isi Talmud Berakhoth, fol. 9b yang menyebutkan bahwa di hari Puasa, doa Shema dilakukan saat “waktu orang dapat membedakan benang biru dan benang putih.”
Darimana anda yakin dan percaya kalao Ayat dalam Talmud Berakhoth, fol. 9b ini adalah KEBENARAN? Siapa yang mengatakan kepada anda bahwa ayat ini mengandung kebenaran. Anda sendiri cuman pakai modal PERCAYA aja kan?.

Adadeh wrote:
Bandingkan dengan agama Sabean:
“Mereka (umat Sabean) …berpuasa tiga puluh hari; dan jika di bulan pendek, mereka berpuasa selama dua puluh sembilan hari. Sehubungan dengan ibadah Puasa, mereka merayakan Fitri (selesai Puasa selama 30 hari) dan Hilal (bulan baru), sedemikian rupa sehingga Fitri terjadi saat matahari masuk masa Aries. Dan mereka biasa berpuasa dari bagian satu per empat yang keempat di malam hari (= fourth quarter of the night) sampai matahari terbenam.” (Hughes, Notes on Muhammadanism, p. 124)

Yang ini juga, : Darimana anda yakin dan percaya kalao Ayat dalam AGAMA SABEAN ini adalah KEBENARAN?...saya yakin anda juga cuman pake Modal Percaya “Buta” doang kan?

Tapi saya ikut bersyukur itu tandanya didalam diri anda ternyata masih ada benih2 IMAN, cuman kayaknya masih nengtet sebesar kutil. Hehehehe.
:lol:
Maaf intermezo, tapi tolong anda renungkan.

Adadeh wrote:
Quote:
Anda koq jadi cengeng sih..hehehe, apakah pengetahuan anda dari HASIL MEMBACA2 sehingga menjadi ORANG PINTAR tidak cukup untuk memenuhi tantangan ini?, jadi anda sadar ya kalo ANDA MASIH PUNYA KELEMAHAN?.

Siasat OOT dengan menyerang pribadi dan mengalihkan pembicaraan.

Anda tidak suka ya kalao saya sebut kalau anda ini orang PINTAR karena dari HASIL MEMBACA? Dan anda sepertinya tidak suka kalau saya sebut kalau anda PUNYA KELEMAHAN.
Kalo anda memang tidak punya kelemahan dan merasa super dan merasa mampu, silahkan anda buat Ayat2 yang masih hutang kepada saya, yang saya minta dari awal2 untuk dilengkapi, karena sampai hari ini saya tidak melihat lagi pelengkap ayat2 yang bolong-bolong yang langsung loncat ke Ayat 33 itu.

Gimana bung, udah dikerjakan Peernya, biar tidak ane katakan kalo anda PUNYA KELEMAHAN?
Adadeh wrote:
Quote:
Siapakah TUHAN menurut “KEIMANAN” anda, agar manusia tidak salah dalam mengikuti TUHAN yang diklaim sebagai YANG PALING Benar oleh masing2 AGAMA dan KEPERCAYAAN.

OOT lagi, tidak relefan dan sudah ke luar jauh dari tantangan awal: bikin yang SERUPA dengan Qur'an. Sudah kujelaskan bahwa dalam Qur'an TIDAK ADA TUHAN, sehingga dalam kitab Adadeh juga TIDAK ADA TUHAN.

Lagi-lagi, kekonyolan yang terang benderang dari Adadeh kembali nampak.

Bung, anda berkoar2, bahwa Allahnya ISLAM adalah ‘Iblis’, dan ‘Syetan’ itu menurut ‘Iman’ anda, bukan begitu?

Sedangkan Allah dalam Keimanan ISLAM adalah sebagai TUHAN yang diyakini Maha Benar.

Ketika anda sudah berani mengatakan bahwa Allahnya ISLAM adalah IBLIS, maka seharusnya anda harus gentle dan berani menunjukan dan menyampaikan tentang TUHAN YANG BENAR menurut anda.

Lagi-lagi pertanyaan yang sama terhadap anda, agar anda tidak disebut sekedar bisanya cuman asal nuduh dan asal OMDO, maka saya tanya kepada anda: Yang Mana TUHAN YANG BENAR menurut anda? Dan Siapakah TUHAN yang Maha Benar kalo ISLAM sudah menempatkan TUHAN yang salah. Tolong anda jawab bung!

Jangan anda bilang terhadap orang lain bahwa orang lain memakai Celana Levis yang palsu, tapi ketika anda ditanya Celana Levis yang Asli seperti apa, anda sendiri ternyata tidak tahu…. Bukankah itu namanya Sok Tahu?!

Adadeh wrote:


Tulisan2 tiada isinya dan tidak perlu dikomentari:
Quote:
OK, anda sudah bisa memulai lagi dengan ayat2 tentang TUHAN yang harus diikuti dan dipercayai oleh MANUSIA, anda siap?

Quote:
Tantangan yang saya berikan ini, kalau anda dengan mulus bisa mencapai “titik aman pertama”, maka setidak2nya bisa menaikan derajat anda yang hanya CUMAN seorang KRITIKUS itu

Quote:
OK, karena anda merasa keberatan dengan Kriteria2 yang saya sampaikan ini, maka dengan ini saya rubah Kriterianya adalah untuk membuat AYAT2 yang menjadi PETUNJUK KEBENARAN/JALAN yang LURUS BANGI MANUSIA AGAR SELAMAT.!

Ini yang ketiga kalinya kau merubah kriteria. Ada apa dengan dirimu? Kebingungan sendiri tampaknya. Bagi saya kriterianya tetap sama yakni isi dan tafsir Q 17:88.
Masih Pede nih Bung, meskipun anda sendiri ternyata masih menanyakan tentang KEBENARAN dan JALAN YANG LURUS terhadap saya.

OK lah kalo gitu saya terima kriteria dari adadeh, terserah situ aje deh…, Tugas ane mah sekarang cuman komentarin ayat2 dari adadeh aja. Kalo Adedeh merasa KEBERATAN dan TIDAK SANGGUNP dengan KRITERIA2 yang sudah ane tawarkan.
Tapi kalo ane sih kayaknya lebih enak Tersutruktur nih untuk pembahasannya. Biar tidak lompat-lompat.

Masa habis dari perang langsung ke Hubungan suami Istri dan Masalah Rumah Tangga, habis gitu lari ke masalah Perkosaan, Perbudakan, lagian ayatnya juga cuman dikit doang nih engga ada Tafsirnya.

Gimana bung kalo kita Buat Ayat2nya secara Terstruktur, dan seperti tawaran dari Ane kita Mulai dengan anda menerangkan Ayat2 Tentang TUHAN?

Are you ready?, masa dalam “Kitab” Agama anda tidak dijelaskan tentang TUHAN sama sekali, berarti KITAB ANDA tidak lengkap dong isinya…, wah kalo tidak LENGKAP udah KETAHUAN dari Awal sebagai KITAB YANG TIDAK SEMPURNA.

KUMAHA ATUH IYEU?
Last edited by asbunawas on Thu Jun 21, 2007 3:10 pm, edited 1 time in total.
asbunawas
Posts: 760
Joined: Thu Apr 27, 2006 1:48 pm
Location: underground
Contact:

Post by asbunawas »

Valkyrie wrote:aku setuju bahwa Argumentasi Adadeh sudah sangat terstruktur dengan baik dan emosi Adadehpun stabil dibandingkan Asbunawas.

Neverthless, it's a very Good Topic. I like it
Dengan Hormat,
Untuk menjaga kenetrala dalam berpendapat, bagi netter yang ingin berkomentar bisa disampaikan ditopik yang sudahada, yaitu disini http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... &start=140.

Saya juga setuju, bahasa Adadeh mulai lebih Beradab, mudah2an ini bisa menjadi awal menuju arah perbaikan bagi dirinya.

Amien.

Rgds
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Post by Adadeh »

asbunawas wrote:Saya juga setuju, bahasa Adadeh mulai lebih Beradab, mudah2an ini bisa menjadi awal menuju arah perbaikan bagi dirinya.
Tentu saja bahasaku jauh lebih beradab darimu sebab aku menggunakan nalar, sedangkan nalarmu sudah tidak berfungsi lagi karena diselubungi Islam. Memang untuk tetap dapat beriman pada Islam, Muslim harus terus menentang nalar dan nurani sendiri (lo pikir kenapa Muhammad melarangmu bertanya?), sambil terus ingat ancaman2 hukuman neraka yang diucapkan Muhammad berkali-kali dalam Qur'an, juga ditambah ancaman bunuh dari sesama Muslim. Tanpa itu, Islam sudah lama runtuh sejak Muhammad mati. Lihat tuh si Abu Bakr sampai harus membunuhi 10.000 Arab Yamami yang mau murtad dan ogah bayar zakat.
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Post by Adadeh »

asbunawas wrote:Hehehe, kalo saya sih jadi bingung dengan “AGAMA” anda ini, Apakah AGAMA anda ini hanya untuk mengatur Muhammad seorang, atau untuk seluruh Umat manusia, koq larinya ke Muhammad terus…
Siapa bilang aku membuat “AGAMA”? Muhammad juga tidak membuat “AGAMA”, Islam itu bukan “AGAMA”, lalu mengapa aku harus membuat “AGAMA”?
Dalam Al-Isra' (17) ayat 88, Allah tidak meminta manusia membuat “AGAMA”, yang dimintanya hanyalah membuat yang serupa dengan Qur’an. Aku membuat ayat2 Adadeh ini hanya untuk membuktikan bahwa ternyata mudah sekali untuk membuat ayat2 serupa Qur’an. SUDAH KUBUKTIKAN BERKALI-KALI BAHWA TERNYATA MANUSIA BIASA SAJA MAMPU BIKIN YANG SERUPA QUR’AN.
asbunawas wrote:Dikarenakan banyak faktor yang bisa mempengaruhi manusia melanggar dari HUKUM EMAS tsb. Lantas apa yang anda sampaikan kepada Manusia atas HUKUMAN bagi PARA PELANGGAR HUKUM EMAS tsb ?
Jika hukum emas tidak ditaati, maka akan terjadi kekacauan sosial. Perkosaan dibalas dengan perkosaan, pemukulan dibalas pemukulan pembunuhan dibalas dengan pembunuhan, penculikan dibalas dengan penculikan, dan begitu seterusnya tiada akhir. Kekacauan ini adalah hukuman atau konsekuensi dari pelanggaran terhadap Hukum Emas. Hal seperti itulah yang sekarang terjadi antara Muslim Shia dan Muslim Sunni, Lebanon vs. militan Muslim, Muslim Fatah vs. Muslim Hamas. Mereka terus saling balas sampai tiada yang tersisa lagi.
asbunawas wrote:Lantas buah apa yang didapat dari setiap2 orang tsb dari pengamalan ajarannya/agamanya secara sendiri2 itu?
Mohon penjelasan, kalo bisa tolong sampaikan Ayatnya.
Setiap orang bisa menjadi nabi sendiri, maka setiap orang bisa menetapkan buah agama sendiri. Ayat2nya juga silakan bikin sendiri.
asbunawas wrote:Orang ISLAM Sholat menghadap arah Kiblat koq anda ribut ?, bahkan anda termasuk orang yang paling mencampuri hukum dan aturan dalam Peribadatan Sholat ini. Itu artinya Hukum Emas yang anda dengung2kan inipun sudah bertolak belakang dengan sikap pada diri anda sendiri.
Islam (beserta seluruh dien dan aturannya) jelas harus dilawan, sebab Islam bertentangan dengan nurani, nalar, dan Hukum Emas. Kafir waras yang tahu betul ajaran Islam sudah jelas harus melawan Islam. Cara menentangnya adalah dengan menunjukkan semua aturan ibadah dan hukum Islam adalah salah dan FFI adalah tempat yang tepat untuk itu. Contohnya dapat dilihat dalam Sholat. Awalnya sewaktu di Mekah, Muhammad tidak pernah menentukan arah sholat bagi Muslim. Lalu setelah pindah ke Medinah, dia menyuruh Muslim Sholat berkiblat ke Yerusalem, tapi setelah beberapa bulan kemudian, Muhammad menggantinya jadi berkiblat ke Mekah sesuai dengan nasehat Umar. Bukankah gonta-ganti qiblat sholat ini jelas akal2an Muhammad belaka, dan Muslim bagaikan kerbau dicocok hidung mengikuti saja perintahnya. Masakan tuhan begitu berubah-ubah, tak mampu memberi aturan tetap dan harus terus merubahnya dalam waktu beberapa bulan saja?
asbunawas wrote:Saya Sholat, apakah Muhammad untung?
Saya bayar Zakat, apakah Muhammad untung?
Saya berPuasa, apakah Muhammad untung?
Saya pergi Haji, apakah Muhammad untung?
Saya memelihara dan menghargai anak yatim, apakah Muhammad untung?
Saya menghormati orangtua saya sendiri? apakah Muhammad untung?
Sudah jelas Muhammad dan seluruh bangsa Arab diuntungkan karena kau masuk Islam. Islam adalah bentuk imperialisme Arab. Kau sudah dijajah Arab, sebab sekarang meskipun kau warga negara Indonesia, tapi hatimu hati Arab, jiwamu jiwa Arab, pikiranmu pikiran Arab, simpatimu hanya pada Arab, idolamu idola Arab, hidupmu bagi Arab, agamamu agama Arab.
Kau menganggap bahasa Arab lebih tinggi derajatnya dibandingkan bahasa Indonesia sebab Muhammad mengatakan begitu. Kau menganggap budaya/pemikiran/manusia Arab lebih unggul dibandingkan budaya/pemikiran/manusia Indonesia karena Muhammad mengatakan begitu. Bahkan Muslim Indonesia juga terbukti tega membunuh sesama manusia Indonesia yang beda agama demi agama Arabnya. Mereka mengucurkan darah kafir Indonesia demi tuhan Arabnya.

Kau Sholat, berarti kau mendoakan Muhammad agar diberi tempat yang layak di alam baka. Bukankah itu menguntungkan Muhammad?
Kau bayar Zakat, dan uang Zakat itu dipakai untuk membangun mesjid, mushola, madrasah, menyebarkan Islam yang adalah ajaran Muhammad. Inti ajaran Islam hanyalah puji2an dan pengakuan bagi Allah dan RasulNya (yang sebenarnya satu orang juga: Muhammad). Bukankah ini menguntungkan Muhammad?
Kau pergi naik haji, berarti kau membayar uang kepada Pemerintah Saudi Arabia, negara asal Muhammad. Dengan uang itu, Pemerintah Saudi Arabia bisa terus mengirim dana bagi penyebaran ajaran Muhammad yakni Islam di seluruh dunia. Bukankah ini menguntungkan Muhammad?
asbunawas wrote:Saya memelihara dan menghargai anak yatim, apakah Muhammad untung?
Justru karena Muhammadlah anak2 yatim piatu menderita. Muhammad melarang dengan nama Allah para Muslim untuk memungut anak yatim piatu. Dulu Muhammad memungut yatim Zaid sebagai anaknya, tapi setelah kemudian mengawini istri Zaid yakni Zaenab, Muhammad melarang Muslim memungut anak. Ini sungguh aturan yang sangat kejam. Buat apa bikin aturan gila ini kalau tidak hanya untuk mengesahkan perbuatannya mengawini istri anak sendiri?
asbunawas wrote:Saya menghormati orangtua saya sendiri? apakah Muhammad untung?
Hanya orang tua Muslim saja yang harus dihormati, sedangkan yang kafir tidak. Ajaran dan didikan orangtua paling berpengaruh terhadap anak. Orangtua Muslim akan mengajarkan Islam kepada anak2nya, sedangkan orang tua kafir tidak melakukan hal itu. Dengan demikian sah2 saja membunuh orang tua kafir. Jelas hal ini menguntungkan Muhammad.

Ini contoh pembunuhan2 orang tua sendiri untuk mengingatkan dirimu betapa mulianya Islam itu:
Penyerangan Atas B. Kilab di al-Zuji oleh al-Dahak ibn Sufyan al-Kilabi—August, 630M
Muhammad mengirim al-Dahak ibn Sufyan ke al-Zuji untuk mengajak orang2 B. Kilab memeluk Islam. Ketika mereka menolak, tentara2 Muslim menyerang mereka dan memaksa mereka berlarian pergi ketakutan. Diantara para Muslim terdapat seorang Jihadis tulen bernama al-Asyad . Dia bertemu dengan ayahnya yang bernama Salamah yang sedang mengendarai kuda. Al-Asyad meminta ayahnya masuk Islam. Tapi ayahnya malah menegurnya karena memeluk Islam. Al-Asyad jadi marah dan dia memotong kuda ayahnya. Ketika ayahnya terjatuh, dia lalu menangkapnya sampai para Muslim yang lain tiba di tempat itu dan membunuhnya (Ibn Sa’d, vol. ii p.201)

Tafsir Al-Qur'an 9:24 dari Ibn Kathir:
The Prohibition of taking the Idolators as Supporters, even with Relatives
terjemahan
"Larangan Bersekutu dengan Kaum Pagan, bahkan jika dengan Keluarga Sendiri"

Allah commands shunning the disbelievers, even if they are one's parents or children, and prohibits taking them as supporters if they choose disbelief instead of faith. Allah warns,
terjemahan
Allah memerintahkan Muslim untuk menolak kaum non-Muslim, bahkan jika mereka adalah orang tua atau anak sendiri, dan melarang mereka untuk jadi sekutu Muslim jika tidak mau memeluk Islam. Allah memperingatkan,

[لاَّ تَجِدُ قَوْماً يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الاٌّخِرِ يُوَآدُّونَ مَنْ حَآدَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُواْ ءَابَآءَهُمْ أَوْ أَبْنَآءَهُمْ أَوْ إِخْوَنَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ أُوْلَـئِكَ كَتَبَ فِى قُلُوبِهِمُ الإِيمَـنَ وَأَيَّدَهُمْ بِرُوحٍ مِّنْهُ وَيُدْخِلُهُمْ جَنَّـتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا الاٌّنْهَـرُ]
(You will not find any people who believe in Allah and the Last Day, making friendship with those who oppose Allah and His Messenger, even though they were their fathers or their sons or their brothers or their kindred (people). For such He has written (predetermined) faith in their hearts, and strengthened them with a Ruh (proof, light and true guidance) from Himself. And He will admit them to Gardens (Paradise) under which rivers flow.) [58:22] Al-Hafiz Al-Bayhaqi recorded that `Abdullah bin Shawdhab said, "The father of Abu `Ubaydah bin Al-Jarrah was repeatedly praising the idols to his son on the day of Badr, and Abu `Ubaydah kept avoiding him. When Al-Jarrah persisted, his son Abu `Ubaydah headed towards him and killed him. Allah revealed this Ayah in his case,
terjemahan:
(Kau tidak akan menemukan orang yang percaya pada Allah dan Hari Kiamat berteman dengan mereka yang menentang Allah dan Rasulnya, bahkan jikalau mereka adalah ayah2 atau putra2 atau saudara2 laki atau bangsa mereka. Karena Allah telah menentukan iman mereka, dan memperkuatnya dengan Roh (bimbingan sejati) dari diriNya sendiri. Dan dia akan menerima mereka masuk Surag di mana sungai2 mengalir). (Ayat 58:22) Al-Hafiz Al-Bayhaqi mencatat bahwa `Abdullah bin Shawdhab berkata, " Ayah dari Abu Abu `Ubaydah bin Al-Jarrah bin Al-Jarrah berkali-kali memuji-muji dewa2 kepada anak lakinya di hari (perang) Badr, dan Abu Abu `Ubaydah terus menghindarinya. Ketika Al-Jarrah terus memuji, anak lakinya yakni Abu `Ubaydah berjalan menujunya dan membunuhnya. Allah menurunkan ayat ini berdasarkan kejadian itu.
asbunawas wrote: Mendapatkan Keuntungan apa seorang Muhammad dari setiap perbuatan2 yang saya lakukan?
Pertanyaan ini hanya bisa muncul dari diri Muslim yang sebenarnya dijajah Arab, tapi tidak menyadari hal itu. Kau telah melenggangkan dan melestarikan Imperialisme Arab dalam dirimu dengan beriman pada Islam.
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Post by Adadeh »

asbunawas wrote:Terima kasih dengan ayat2 barunya ini, komentar saya, bagaimana Hukum bagi si Pelanggar untuk ayat anda ini?
Dalam hubungan suami istri, jika salah satu pihak melakukan kesalahan (zinah, perserongan), maka pihak yang lain sebaiknya memaafkan. Tapi jika tidak bisa memaafkan, dan ingin bercerai, ya silakan saja. Hukum perceraian termasuk pembagian harta, hak didik anak asuh, diatur oleh Hukum Negara dan bukan hukum Moral.

Selain ada aturan moral (misalnya hukum adadeh), terdapat pula hukum Negara yang mempunyai kekuasaan untuk memaksa orang masuk penjara, bayar denda, mengalami pengasingan. Hukum moral dan Hukum Negara harus mutlak dipisahkan. Andaikata disatukan, seperti misalnya pembentukan negara Islam yang menerapkan Sharia, maka akibatnya adalah kekacauan, penindasan, kemiskinan, kemelaratan, keterbelakangan, seperti yang tampak di Pakistan, Nigeria, Iran, Saudi Arabia, Afghanistan (dulu di masa Taliban).
asbunawas wrote:Biar lebih to the Point, Hukuman apa yang pantas diberikan bagi para pelaku ZINAH baik yang sudah bersuami istri ataupun belum !?
Jajan (melacur atau membeli jasa pelacur) di luar bisa mengakibatkan perceraian, sakit kelamin yang bisa menular pada pasangan hidup, penghinaan masyarakat, rasa tidak hormat dari anak2. Semua ini adalah HUKUMAN MORAL bagi pelaku perzinahan.
HUKUM NEGARA harus melarang pelacuran sebab pelacuran adalah penyakit masyarakat, dan dengan sendirinya tidak seorang pun boleh mendapatkan manfaat finansial dari penyakit tersebut. Dengan begitu, yang melacur dan membeli jasa pelacuran harus dipenjara, didenda, dan ditatar moralnya.
asbunawas wrote:Hehehe, ayat yang lucu, kadang kala kalau dalam sebuah Kesatuan, karena kesetaraan Pangkat, maka Kopral yang satu tidak akan pernah patuh pada Kopral yang lainnya,
Pikiranmu jelas hasil pemikiran Arab Jahiliyah 1.400 tahun yang lalu. Perkawinan bukanlah kesatuan angkata bersenjata. Sungguh tak terhingga bodohnya….
asbunawas wrote:Apalagi dalam ayat adan sebelumnya bahwa masing2 posisi suami istri tidak ada yang menjadi Pemimpin atau sebagai Nakhoda dalam rumah tangga itu sendiri. Gimana solusinya ini boss ?
Sudah kusebut solusinya: musyawarah, kompromi, tenggang rasa, tepa salira, saling sayang, perlakukan orang lain seperti diri sendiri ingin diperlakukan, dan BUKANNYA main pukul karena lebih kuat secara fisik atau karena lebih banyak menafkahi daripada pihak lain. Tanpa musyawarah, tenggang rasa, dan kasih sayang, pernikahan akan cepat bubar.
asbunawas wrote:OO gitu toh, pantesan saja secara gaya bahasa, Ayat2 yang dihasilannya persis seperti gaya bahasa anak SMP dan Anak SMA.
Tetap saja kau tidak bisa menyangkal kebenarannya sama sekali.
Ada dua kemungkinan sebabnya: (1) tingkat kecerdasanmu hanya setaraf TK saja karena pengaruh Islam dan (2) Ayat2 yang kubuat jauh lebih bermoral daripada ayat2 buatan Muhammad, sebab ayat2ku sesuai dengan (i) NALAR, (ii) NURANI, dan (iii) Hukum Emas.
asbunawas wrote:Pertanyaan yang sama, Apakah buah/balasan bagi para Pelaku Golden Rule tsb, dan apakah buah/balasan bagi para Pelanggar Golden Rule tsb?
Ini sudah kujawab. Ada dua hukum yang berbeda: HUKUM MORAL dan HUKUM NEGARA. Keduanya terpisah sama sekali. Pelanggaran pelaku Hukum Emas yang melakukan tindakan kriminal seperti pembunuhan, perampokan, penjajahan, perbudakan, pelacuran, pemukulan, penyiksaan, penculikan, perkosaan, dan berbagai tindakan kriminal lainnya harus dihadapkan pada HUKUM NEGARA yang berwenang menerapkan hukuman penjara, hukuman denda, hukuman mati, hukuman pengasingan, dll.
Pelanggaran HUKUM MORAL mengakibatkan pelanggar menderita tekanan bathin, penolakan oleh masyarakat, keluarga, teman hidup, dll. Semua kesengsaraan bathin ini adalah hukuman moral bagi pelanggar Hukum Emas.
asbunawas wrote: Sudah banyak dibahas dan disanggah di Topik2 FFI, saya tidak komen, kalo ane bahas juga disini nanti malah OOT dari tujuan awal topik.
OOT apaan? FFI adalah forum Islam untuk membahas Islam. Kau tidak mau menjawabnya karena semua hal jahat di atas dilakukan Muhammad.
Apakah Muslim mau mesjidnya dibakar umat agama lain?
Tentu saja tidak, tapi Muhammad dan para Muslim ternyata membakari tempat2 ibadah agama lain di seluruh Jazirah Arabia. Tingkah kriminalnya juga dituruti Muslim Indonesia dengna membakari ratusan gereja, kuil, kelenteng, di seluruh tanah air. Dengan ini Muhammad dan para Muslim Indonesia sudah jelas menentang Hukum Emas, menentang Nurani, dan menentang Nalar. Ini juga berarti ISLAM bertentangan dengan Hukum Emas, Nurani dan Nalar.
Apakah kau mau dijuluki sebagai "makluk ciptaan terendah" oleh umat lain yang beda agama?
Tentu saja tidak. Tapi Muhammad dan Muslim tidak segan2 menjuluki umat agama lain seperti itu. Ini adalah DOUBLE STANDARD moral Islam. Orang lain tidak boleh menghina mereka, tapi mereka dengan bebasnya boleh menghina orang lain dan diridhoi pula oleh Allah. Sudah jelas Allah itu bukan tuhan karena tidak mampu bernalar, bernurani, dan malah menentang hukum emas.
Apakah kau mau orang lain memaksakan kepercayaan mereka pada dirimu dengan ancaman pedang?
Tentu saja tidak. Muslim tahu ini adalah tindakan yang salah, bertentangan dengan nurani, sebab mereka sendiri tidak mau dipaksa masuk agama lain. Tapi Muhammad dan seluruh kalifah Muslim menyebarkan Islam dengan ancaman dan bacokan pedangnya. Punah sudah agama2 Budha di India, Zoroastria di Persia, Sabean di Jazirah Arabia, Kristen di Timur Tengah. Hal inipun dilakukan oleh Muslim2 Indonesia sampai punah sudah agama Hindu, Budha, kejawen yang dulu adalah agama mayoritas Nusantara. Ini lagi2 DOUBLE STANDARD Islam: Muslim boleh mengIslamkan dengan paksa, tapi umat agama lain tidak boleh melakukan hal yang sama.
asbunawas wrote:Baru anda sampaikan beberapa ayat saja anda sudah merasa lengkap ya, hebat sekali anda bung. Emangnya persoalan manusia engga pelik.
Terima kasih sudah mengakui aku hebat sekali. Memang begitulah akibatnya jika bernalar, bernurani, dan menerapkan hukum emas.
asbunawas wrote:Golongan2 dan kaum siapa saja dari para Penghuni Syurga tsb? Dan siapa yang akan menempatkan dan memasukan mereka ke dalam Surga.
Yang masuk tentunya golongan yang bernurani, bernalar, dan taat pada Hukum Emas. Yang memasukannya adalah tuhan yang bernurani, bernalar, yang membimbing manusia untuk menyadari Hukum Emas. Apakah tuhan bersedia memasukkan perampok, penjarah, pemerkosa, perampas bini orang, pemancung sesama manusia seperti Muhammad dan Muslim ke dalam tempatnya di surga? Dengan pakai nalar dan nurani saja, manusia normal bisa dengan cepat menjawab TIDAK. Tapi Muslim tidak sanggup melakukan hal itu, karena Muslim menganggap Muhammad HARUS masuk surga. Jika Muhammad saja tidak masuk surga, maka bagaimana nasib Muslim yang beriman padanya?
asbunawas wrote: Kalo boleh nambah pertanyaan, bagaimana ciri2 Surga tsb.
Ciri2 surga hanya diketahui orang yang sudah mati. Semua ayat2 Qur’an tentang Surga adalah karangan Muhammad belaka, hasil campur aduk agama Hindu (yang juga menyatakan banyak peri di surga), khayalan seksnya (dengan menyatakan ada pasar pelacuran di surga), dan hobinya doyan minuman keras (dengan menyatakan ada sungai anggur di surga).
asbunawas wrote:Yang saya tanya, apa yang anda maksud dengan berDuka Cita, dari hasil kedua Sikap yang bertentangan tsb? faham bung dengan pertanyaan ulangan ini?
Makanya baca lagi yang bener: maka (berdukacitalah engkau wahai Muhammad), kerana Kami tidak berdaya untuk menjadi pengawal (yang mencegah mereka melakukan kebenaran). Yang berduka cita adalah Muhammad karena Allah dan dia sendiri tidak berdaya mencegah manusia yang tidak percaya pada mereka untuk melakukan kebenaran. Kebenaran adalah yang sesuai dengan nalar, nurani, dan hukum emas.
asbunawas wrote: Hahahahahahahahahahahahahahahahahahahaha. Ini benar2 PERTANYAAN yang KONYOL dari ADADEH yang sudah menyampaikan tentang AYAT-AYAT KEBENARANnya., yang ternyata dia sendiri malah minta penjelasan tentang KEBENARAN
Sekarang aku mulai percaya bahwa memang Islam telah nyata membuat Muslim kehilangan nalar dan akal sehatnya sehingga tidak mengerti pertanyaan retorika sederhana.
Aku sudah berulang-kali menjelaskan dari awal posting sampai akhir bahwa yang harus diikuti manusia adalah: (1) NALAR, (2) NURANI, dan (3) HUKUM EMAS. Tiga pokok kebenaran ini sudah kuulang berkali-kali dan ini adalah dasar pembuatan ayat2ku.
Kau menuduh ayat2ku (yang sesuai dengan nalar, nurani, dan hukum emas) tidak benar:
asbunawas wrote:Kalo boleh saya berpendapat itu artinya bahwa yang membuat ayat2 ini sendiri artinya TIDAK TAHU APA ITU SEBENARNYA KEBENARAN, dan APA ITU JALAN YANG LURUS, sehingga tidak ada misi PENYAMPAIAN TENTANG SEBUAH KEBENARAN yang seharusnya diikuti oleh manusia.
Lalu aku bertanya balik padamu untuk minta penjelasan bukti tuduhan:
adadeh wrote:O, gitu ya? Jikalau begitu, silakan jelaskan APA ITU SEBENARNYA KEBENARAN dan APA ITU JALAN YANG LURUS.
Tapi jawabmu adalah:
asbunawas wrote: Hahahahahahahahahahahahahahahahahahahaha.
Orang kalau menuduh, harus mampu pula membuktikan tuduhannya. Semua orang waras juga tahu akan hal ini. Tapi kau tidak sanggup melakukan hal itu, bahkan tidak pula mampu berpikir logis untuk menjelaskannya.
asbunawas wrote: (Satu kantor pada kaget nih gara2 ane langsung ketawa ngakak kenceng banget, gara2 baca pertanyaan Adedeh ini, jadi malu sendiri nih diliatin banyak orang dikiranya ane lagi baca2 Cerita2 lucu dinternet kali…hahahaha)
Tiada guna segala intimidasi omong kosong yang kau lontarkan ini. Kau sudah tahu sekarang bahwa memang ajaran Muhammad bertentangan dengan nalar, nurani, dan hukum emas.
Contohnya satu saja: apakah halal membunuh orang tua sendiri?
Dalam Islam, sesuai dengan Qur'an dan hadis, ternyata Muslim halal untuk membunuh orangtua kafir sendiri. Pembunuhan yang dilakukan Abu `Ubaydah bin Al-Jarrah terhadap ayah kandungnya terjadi di Badr. Muhammad juga ada di tempat itu, dan dia pun tahu apa yang dilakukan Abu `Ubaydah terhadap ayah kandungnya. Tiada teguran apapun yang keluar dari mulut Muhammad/Allah. Yang ke luar malah ayat 9:24 untuk menghalalkannya.
Semua orang waras bernalar dan bernurani tahu bahwa membunuh ayah kandung sendiri merupakan tindakan yang sangat biadab dan tidak boleh dilakukan apapun alasannya. Jika Muhammad menghalakan perbuatan biadab ini, maka orang bernalar dapat dengan cepat mengambil kesimpulan bahwa Muhammad bukan rasul tuhan, dan Allah bukan tuhan. Tidak mungkin tuhan mengeluarkan perintah penghalalan pembunuhan ayah kandung sendiri. Mudah, bukan? Tapi Muslim ternyata tidak mampu berpikir semudah ini karena iman butanya memaksa mereka menjungkirbalikan nalar, logika, dan nurani guna membenarkan semua perkataan dan perbuatan Muhammad.
asbunawas wrote: Hehehehe, anda mah Masih kekeuh aja nyebut Ayat2 Makiyah dan Madaniyah terdapat Kontradiksi, kayaknya dengan cara di goggling banyak juga penjelasan menyangkut ini.
Sangat kontradiksi, sejelas sinar matahari di siang bolong. Hanya yang membutakan diri saja yang tak mampu melihatnya.
Tidak perlu kau ajukan artikel stensilan koran hasil tulisan apologis Muslim itu padaku. Aku sudah bisa membaca sendiri langsung dari Qur’an, tafsir, Sirat Rasul Allah, kumpulan Hadis sahih Bukhari, Muslim, Abu Daud, Malik Muwatta, sejarah nabi oleh Tabari, Suyuti, Muir, Mubarakpuri, Ibn Sa’d. Referensimu kampungan, tak heran tulisanmu pun berkualitas sama.
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Post by Adadeh »

asbunawas wrote:Saya katakan kepada anda, AGAMA tanpa IMAN adalah MATI!, anda setuju atau tidak?, karena IMAN adalah PONDASI agama.
Aku TIDAK PEDULI apapun iman atau agama orang lain. Yang kupermasalahkan di sini adalah AJARAN MUHAMMAD YANG MENGHALALKAN:
PEMBUNUHAN ATAS KAFIR, PEMBUNUHAN ATAS AYAH KANDUNG SENDIRI, PEMBAKARAN DAN PENGHANCURAN RUMAH IBADAH UMAT LAIN, PERAMPOKAN ATAS KAFIR, PEMERKOSAAN ATAS KAFIR, PEMANCUNGAN KAFIR YANG SUDAH TIDAK BERDAYA, PEMAKSAAN ISLAM DENGAN ANCAMAN PEMBUNUHAN, PEDOFILIA, RAJAM, POTONG TANGAN KAKI BAGI PENCURI.

Semua itu kutentang sampai mati karena:
1. Aku sebagai kafir Indonesia telah merasakan getah ajaran celaka Muhammad ini.
2. Aku tahu Muhammad bukan rasul tuhan, karena ajarannya bertentangan dengan nurani dan akal sehat.
3. Muhammad menciptakan agama jahiliyah ini untuk meracuni masyarakat Indonesia sehingga jadi sebiadab dan sejahat dia. Orang2 Indonesia TIDAK BUTUH ajaran moral barbar yang jungkir balik, karena manusia dan budaya Indonesia jauh lebih berakhlak dan bermoral dibandingkan Arab2 Badui.
4. Ajaran Muhammad ini ternyata tidak membawa keuntungan apapun bagi bangsa Indonesia. Sebaliknya devisa negara terserap banyak sekali untuk Saudi Arabia, negara Muhammad, gara2 Muslim ingin melakukan ibadah haji.
5. Ajaran Muhammad terbukti menjadi pemecah belah bangsa. Lihat pemboman di Bali, penyerangan Muslim atas non-Muslim di Poso, Jawa, Ambon. Hancur sudah bangsa Indonesia saling bunuh, dan ingin memerdekakan diri gara2 Islam.
asbunawas wrote:Lantas kalo orang ISLAM tidak Percaya terhadap AL-QURAN, dan Isi yang ada didalamnya? Lalu harus percaya sama kitab apa lagi? Sama Buku Harry Poter? Sama Buku Salman Rusdie? Sama Buku Karangan Agatha Cristie?
TIDAK PERLU PERCAYA SAMA ISLAM. Islam adalah propaganda Arab ciptaan Muhammad.
Apakah kau mau percaya sama orang yang menghalalkan pembunuhan orang tua dan anak kandung sendiri?
Apakah kau mau percaya sama orang yang menghalalkan pemerkosaan atas tawanan2 wanita kafir yang suaminya baru saja dibunuh?
Apakah kau mau percaya sama orang yang menghalalkan perbudakan atas sesama manusia?
Apakah kau mau percaya sama orang yang menyetubuhi anak kecil berusia 9 tahun?
asbunawas wrote:Di dalam Al-Quran juga diterangkan bahwa Muhammad adalah sebagai RASUL dan NABI terakhir sampai Akhir Zaman, maka itu adalah termasuk Harga Mati bagi KEIMANAN orang2 ISLAM juga.
Kalau begitu, periksa lagi isi Qur’an. Baca tafsir dari Ibn Kathir, baca sejarah Muhammad di Sirat Rasul Allah oleh Ibn Ishaq yang adalah buku sejarah Islam tertua di dunia. Baca pula Hadis Bukhari. Dari semua literatur asli Islam ini kau akan tahu siapa sebenarnya Muhammad, mengapa dia menghalalkan pembunuhan ayah dan anak kandung sendiri, perkosaan, perbudakan, penjarahan kafir, pemukulan atas istri sendiri, mutilasi (pancung, potong tangan, potong klitoris), dll.
Semuanya aturan barbar itu sudah jauh ketinggalan jaman dan tidak layak lagi diterapkan di jaman modern.
asbunawas wrote:Makanya harus bisa fahami bahwa PERCAYA dan IMAN itu adalah MEMAKAI HATI, bukan memakai AKAL.
Kau menipu diri sendiri. Jika tuhan tidak mau manusia menggunakan akal, maka buat apa dia memberi manusia otak? Hati (liver) adalah organ tubuh yang tak punya kemampuan berpikir. Otak manusia adalah organ satu2nya yang mampu melakukan tugas berpikir atau bernalar untuk memeriksa apakah suatu ajaran itu benar atau salah. Otak adalah satu2nya senjata manusia untuk menilai apa yang baik dan salah. Muhammadlah yang tidak mau Muslim banyak bertanya atau berpikir kritis atas ajarannya.
Q 5:101
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menanyakan (kepada Nabimu) hal-hal yang jika diterangkan kepadamu akan menyusahkan kamu dan jika kamu menanyakan di waktu Al Quran itu diturunkan, niscaya akan diterangkan kepadamu, Allah memaafkan (kamu) tentang hal-hal itu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.

Muhammad tahu jika Muslim mulai berpikir kritis dan mempertanyakan Islam, maka iman Muslim itu bisa goyah. Karena itulah, Muslim yang mempertanyakan Islam cepat2 dituduh murtad, darahnya halal, dlsb. Ini kan ancaman menakutkan. Kenapa musti ditakut-takuti seperti itu?
asbunawas wrote:didalam diri anda sudah ada rasa PERCAYA/MEMBENARKANMEYAKINI/MEMPERCAYAI atas Isi yang ada dalam Kitab Talmud Sendiri, sebagai SUMBER KEBENARAN untuk anda bandingkan dengan ayat2 AL-QURAN.
Aku tidak mengimani isi Talmud itu, tapi hanya menelaah isinya. Jika aku mengimani isi Talmud, maka aku akan melakukan perintah puasa 30 hari itu. Aku tidak percaya dan tidak mengimani Talmud, apalagi Qur’an. Aku tidak pernah puasa berhari-hari, apalagi sampai 30 hari. Buat apa? Bikin badan lemas, mulut bau, tidak bisa konsentrasi bekerja, dan produktivitas turun.
Yang kulakukan adalah perbandingan saja. Talmud Berakoth adalah bagian dari Talmud Babilonia yang ditulis rabi2 Yahudi di Babilonia sekitar tahun 586 SM. Talmud Babilonia dikumpulkan dan diedit ulang oleh Rabbi Ashi. Ashi adalah ketua badan pendidikan Sura (Sura adalah kata Yahudi) dari tahun 375 – 427 M. Talmud Babilonia hasil editnya terdiri dari Mishnah dan Gemara. Semua keterangan dalam Talmud adalah tulisan manusia biasa. Isinya adalah aturan ibadah Yudaisme, budaya dan dongeng2 Yahudi. Umat Yudaisme menganggap Taurat sebagai firman YHWH, tapi Talmud hanyalah tulisan para rabi saja dan bukan firman YHWH.
Aturan melihat perbedaan benang putih dan biru untuk buka puasa dalam Talmud terlalu sama dengan peraturan melihat perbedaan benang putih dan hitam dalam Qur’an; bedanya hanya benang hitam dan biru saja. Apakah arti kesamaan ini? Talmud muncul terlebih dahulu daripada Qur’an. Talmud sudah beredar luas di kalangan Yahudi Arabia di jaman Muhammad. Dari mana Muhammad tahu aturan perbedaan benang untuk buka puasa kalau bukan dari budaya Yahudi di Medinah? Bukankah terdapat ribuan orang Yahudi di Medinah sewaktu Muhammad tinggal di sana?
Kesamaan ini pun bukan satu2nya, tapi masih ada puluhan kesamaan lainnya, termasuk qibla, aturan puasa, shalat, menyusui bayi, istilah2 agama, zakat, dll.
asbunawas wrote:Are you ready?, masa dalam “Kitab” Agama anda tidak dijelaskan tentang TUHAN sama sekali, berarti KITAB ANDA tidak lengkap dong isinya…, wah kalo tidak LENGKAP udah KETAHUAN dari Awal sebagai KITAB YANG TIDAK SEMPURNA.
Mengapa kitabku harus lengkap dan sempurna segala? Bukankah Qur’an juga tidak lengkap dan tidak sempurna?
Mengapa musti ada tuhan segala dalam kitabku? Bukankah dalam Qur’an juga tidak ada tuhan? Yang ada hanyalah Allah SWT yang sudah kubuktikan bukan tuhan. Mana ada tuhan yang menghalalkan pembunuhan ayah dan anak kandung sendiri.
Kalau Qur'an lengkap dan sempurna, mengapa tidak ada aturan2 tentang lima pilar islam di dalamnya? Bukankah kelima pilar itu ajaran utama Islam? Bagaimana bisa Qur'an dikatakan lengkap dan sempurna jika ajaran utamanya saja tidak ada.
Mana ada aturan sholat dalam Qur’an?
Mana ada aturan melaksanakan ibadah haji dalam Qur’an?
Mana ada aturan bayar zakat dalam Qur’an?
Mana ada keterangan lima pilar Islam dalam Qur’an?
Qur’an sangat tidak lengkap, karena itu Muslim harus banyak bergantung pada ahadis dan tafsir. Allah lupa memberitahu tatacara sembahyang, zakat, naik haji rupanya. Dengan itu pula, aku tidak perlu melengkapi ayat2ku. Lagipula aku sudah membuktikan ternyata mudah sekali membuat yang serupa dengan Qur’an. Anak SMP atau SMA saja sanggup.
asbunawas
Posts: 760
Joined: Thu Apr 27, 2006 1:48 pm
Location: underground
Contact:

Post by asbunawas »

Adadeh wrote:
Siapa bilang aku membuat “AGAMA”? Muhammad juga tidak membuat “AGAMA”, Islam itu bukan “AGAMA”, lalu mengapa aku harus membuat “AGAMA”?
Jelaskan dong dengan Ayat2 Anda, mana ayatnya, bukankah tugas kau ditopik ini adalah untuk membuat ayat2 untuk mengkuatkan argumen2 anda?
Adadeh wrote:
Dalam Al-Isra' (17) ayat 88, Allah tidak meminta manusia membuat “AGAMA”, yang dimintanya hanyalah membuat yang serupa dengan Qur’an.
Aku membuat ayat2 Adadeh ini hanya untuk membuktikan bahwa ternyata mudah sekali untuk membuat ayat2 serupa Qur’an. SUDAH KUBUKTIKAN BERKALI-KALI BAHWA TERNYATA MANUSIA BIASA SAJA MAMPU BIKIN YANG SERUPA QUR’AN.
Hahahaha, kalo ane itung mungkin baru 20 ayat aja kali, dan kalo ane liat engga ada yang baru yang kau tawarkan, dan itupun sudah tidak ada kelanjutan, Kau kau bilang gampang-gampang, tapi saya berkali-kali suruh kau melengkapi 32 Ayat pertama, sampai sekarang malah engga jadi-jadi. Tolong kau BUKTIKAN itu.., jangan OMDO ah, engga enak ame yang lain.
Adadeh wrote:
Jika hukum emas tidak ditaati, maka akan terjadi kekacauan sosial. Perkosaan dibalas dengan perkosaan, pemukulan dibalas pemukulan pembunuhan dibalas dengan pembunuhan, penculikan dibalas dengan penculikan, dan begitu seterusnya tiada akhir. Kekacauan ini adalah hukuman atau konsekuensi dari pelanggaran terhadap Hukum Emas. Hal seperti itulah yang sekarang terjadi antara Muslim Shia dan Muslim Sunni, Lebanon vs. militan Muslim, Muslim Fatah vs. Muslim Hamas. Mereka terus saling balas sampai tiada yang tersisa lagi.
Itu kan repleksi HUKUM STANDARD saja, Dimana ada AKSI pasti ada REAKSI, kau jual ane beli…pan gitu…, Engga ada yang baru ah…!
Adadeh wrote:
asbunawas wrote:
Lantas buah apa yang didapat dari setiap2 orang tsb dari pengamalan ajarannya/agamanya secara sendiri2 itu?
Mohon penjelasan, kalo bisa tolong sampaikan Ayatnya.

Setiap orang bisa menjadi nabi sendiri, maka setiap orang bisa menetapkan buah agama sendiri. Ayat2nya juga silakan bikin sendiri.
Iya, aku juga sudah ngerti dengan apa yang kau sampaikan itu, Tapi kau tidak bisa memecahkan KASUS yang ane buat seperti ini, malah kau Lewatin pertanyaanku ini:

Bisa engga kau jawab dan kasih solusi untuk yang ini

Ada Agama yang menganggap bahwa SAPI itu adalah DEWA SUCI /TUHAN yang mereka sembah dan mereka mulia-muliakan, tapi diajaran AGAMA lain SAPI itu hanya dijadikan Hewan Potongan yang yang dagingnya bisa dimakan dan dijual begitu saja.
Secara Nurani, Nalar dan Akal, apakah mereka tidak saling meciptakan ketersinggungan dan pelecehan antara satu sama lain?

Lalu Hukum apa yang bisa diterima manusia agar nurani & nalar mereka bisa sejalan sehingga tidak tercipta ketersinggungan dan pelecehan atas Agama/Ajaran/kepercayaan satu sama lain, baik secara nalar/nurani?

Tolong kau jawab dulu, jangan kau pura2 tidak baca.

Adadeh wrote:
Islam (beserta seluruh dien dan aturannya) jelas harus dilawan, sebab Islam bertentangan dengan nurani, nalar, dan Hukum Emas. Kafir waras yang tahu betul ajaran Islam sudah jelas harus melawan Islam. Cara menentangnya adalah dengan menunjukkan semua aturan ibadah dan hukum Islam adalah salah dan FFI adalah tempat yang tepat untuk itu. Contohnya dapat dilihat dalam Sholat. Awalnya sewaktu di Mekah, Muhammad tidak pernah menentukan arah sholat bagi Muslim. Lalu setelah pindah ke Medinah, dia menyuruh Muslim Sholat berkiblat ke Yerusalem, tapi setelah beberapa bulan kemudian, Muhammad menggantinya jadi berkiblat ke Mekah sesuai dengan nasehat Umar. Bukankah gonta-ganti qiblat sholat ini jelas akal2an Muhammad belaka, dan Muslim bagaikan kerbau dicocok hidung mengikuti saja perintahnya. Masakan tuhan begitu berubah-ubah, tak mampu memberi aturan tetap dan harus terus merubahnya dalam waktu beberapa bulan saja?
Ah kau ini malah semakin ngelantur, kau Bilang Hukum Islam salah, Tata Cara Sholat Islam Salah, Tuhannya setan adalah IBLIS, tapi kau sendiri tak bisa menunjukan mana TUHAN YANG BENAR, dan lagi-lagi kau menyebut TUHAN ISLAM yang berubah2,
Lalu kalau menurut kau TUHAN itu seharusnya bagaimana?
Pertanyaanku berkali-kali tentang TUHAN tidak pula kau jawab, itu tandanya Kemampuan Akal/Nalar dan & Nurani yang kau gembor2kan dengan dali GOLDEN RULE ternyata tidak bisa dan tak mampu menjelaskan tentang TUHAN sedikitpun, saya tanya sama kau sekali lagi, mana PENJELASAN TENTANG TUHANNYA bung?
Adadeh wrote:
asbunawas wrote:
Saya Sholat, apakah Muhammad untung?
Saya bayar Zakat, apakah Muhammad untung?
Saya berPuasa, apakah Muhammad untung?
Saya pergi Haji, apakah Muhammad untung?
Saya memelihara dan menghargai anak yatim, apakah Muhammad untung?
Saya menghormati orangtua saya sendiri? apakah Muhammad untung?

Sudah jelas Muhammad dan seluruh bangsa Arab diuntungkan karena kau masuk Islam. Islam adalah bentuk imperialisme Arab. Kau sudah dijajah Arab, sebab sekarang meskipun kau warga negara Indonesia, tapi hatimu hati Arab, jiwamu jiwa Arab, pikiranmu pikiran Arab, simpatimu hanya pada Arab, idolamu idola Arab, hidupmu bagi Arab, agamamu agama Arab.

Kau menganggap bahasa Arab lebih tinggi derajatnya dibandingkan bahasa Indonesia sebab Muhammad mengatakan begitu. Kau menganggap budaya/pemikiran/manusia Arab lebih unggul dibandingkan budaya/pemikiran/manusia Indonesia karena Muhammad mengatakan begitu. Bahkan Muslim Indonesia juga terbukti tega membunuh sesama manusia Indonesia yang beda agama demi agama Arabnya. Mereka mengucurkan darah kafir Indonesia demi tuhan Arabnya.

Kau Sholat, berarti kau mendoakan Muhammad agar diberi tempat yang layak di alam baka. Bukankah itu menguntungkan Muhammad?
Kau bayar Zakat, dan uang Zakat itu dipakai untuk membangun mesjid, mushola, madrasah, menyebarkan Islam yang adalah ajaran Muhammad. Inti ajaran Islam hanyalah puji2an dan pengakuan bagi Allah dan RasulNya (yang sebenarnya satu orang juga: Muhammad). Bukankah ini menguntungkan Muhammad?
Kau pergi naik haji, berarti kau membayar uang kepada Pemerintah Saudi Arabia, negara asal Muhammad. Dengan uang itu, Pemerintah Saudi Arabia bisa terus mengirim dana bagi penyebaran ajaran Muhammad yakni Islam di seluruh dunia. Bukankah ini menguntungkan Muhammad?

Benar2 lucu. Menurut kau Golden Rule harus dijalankan oleh setiap manusia di DUNIA, agar tercipta keselarasan dan harmoni antar manusia, bahkan kau sendiri ngomong “Tetangga mau nyembah2 batu di depan rumah gue juga silakan saja, asalkan jangan lempar batu itu kepadaku”.

Prinsip Golden Rule yang kau bangga2kan sendiri ternyata tak bisa dipercaya kebenarannya, karena yang membuat ayat kebenarannya sendiri termasuk salah satu jenis MANUSIA USIL yang ternyata mengusik2 atas aturan2 dan hukum Agama dan Kepercayaan orang lain.

Kalau yang membuat ayatnya saja sudah ngaco begini, bagaimana nanti para pengikutnya? :lol:
Adadeh wrote:

asbunawas wrote:
Saya memelihara dan menghargai anak yatim, apakah Muhammad untung?

Justru karena Muhammadlah anak2 yatim piatu menderita. Muhammad melarang dengan nama Allah para Muslim untuk memungut anak yatim piatu. Dulu Muhammad memungut yatim Zaid sebagai anaknya, tapi setelah kemudian mengawini istri Zaid yakni Zaenab, Muhammad melarang Muslim memungut anak. Ini sungguh aturan yang sangat kejam. Buat apa bikin aturan gila ini kalau tidak hanya untuk mengesahkan perbuatannya mengawini istri anak sendiri?

Jadi ngelebar ke yang lain2 deh.., padahal Tantangan Topik ini adalah untuk membuat ayat2. kalo begitu sok atuh buat Ayat2 yang menjelaskan tentang Hukum Anak Yatim. Biar tetep berada pada jalur Topik. Aku tunggu ayatnya dari kau.
Adadeh wrote:
asbunawas wrote:
Saya menghormati orangtua saya sendiri? apakah Muhammad untung?

Hanya orang tua Muslim saja yang harus dihormati, sedangkan yang kafir tidak. Ajaran dan didikan orangtua paling berpengaruh terhadap anak. Orangtua Muslim akan mengajarkan Islam kepada anak2nya, sedangkan orang tua kafir tidak melakukan hal itu. Dengan demikian sah2 saja membunuh orang tua kafir. Jelas hal ini menguntungkan Muhammad.

Ini contoh pembunuhan2 orang tua sendiri untuk mengingatkan dirimu betapa mulianya Islam itu:

Penyerangan Atas B. Kilab di al-Zuji oleh al-Dahak ibn Sufyan al-Kilabi—August, 630M
Muhammad mengirim al-Dahak ibn Sufyan ke al-Zuji untuk mengajak orang2 B. Kilab memeluk Islam. Ketika mereka menolak, tentara2 Muslim menyerang mereka dan memaksa mereka berlarian pergi ketakutan. Diantara para Muslim terdapat seorang Jihadis tulen bernama al-Asyad . Dia bertemu dengan ayahnya yang bernama Salamah yang sedang mengendarai kuda. Al-Asyad meminta ayahnya masuk Islam. Tapi ayahnya malah menegurnya karena memeluk Islam. Al-Asyad jadi marah dan dia memotong kuda ayahnya. Ketika ayahnya terjatuh, dia lalu menangkapnya sampai para Muslim yang lain tiba di tempat itu dan membunuhnya (Ibn Sa’d, vol. ii p.201)

Tafsir Al-Qur'an 9:24 dari Ibn Kathir:
The Prohibition of taking the Idolators as Supporters, even with Relatives
terjemahan
"Larangan Bersekutu dengan Kaum Pagan, bahkan jika dengan Keluarga Sendiri"

Allah commands shunning the disbelievers, even if they are one's parents or children, and prohibits taking them as supporters if they choose disbelief instead of faith. Allah warns,
terjemahan
Allah memerintahkan Muslim untuk menolak kaum non-Muslim, bahkan jika mereka adalah orang tua atau anak sendiri, dan melarang mereka untuk jadi sekutu Muslim jika tidak mau memeluk Islam. Allah memperingatkan,

[لاَّ تَجِدُ قَوْماً يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الاٌّخِرِ يُوَآدُّونَ مَنْ حَآدَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُواْ ءَابَآءَهُمْ أَوْ أَبْنَآءَهُمْ أَوْ إِخْوَنَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ أُوْلَـئِكَ كَتَبَ فِى قُلُوبِهِمُ الإِيمَـنَ وَأَيَّدَهُمْ بِرُوحٍ مِّنْهُ وَيُدْخِلُهُمْ جَنَّـتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا الاٌّنْهَـرُ]
(You will not find any people who believe in Allah and the Last Day, making friendship with those who oppose Allah and His Messenger, even though they were their fathers or their sons or their brothers or their kindred (people). For such He has written (predetermined) faith in their hearts, and strengthened them with a Ruh (proof, light and true guidance) from Himself. And He will admit them to Gardens (Paradise) under which rivers flow.) [58:22] Al-Hafiz Al-Bayhaqi recorded that `Abdullah bin Shawdhab said, "The father of Abu `Ubaydah bin Al-Jarrah was repeatedly praising the idols to his son on the day of Badr, and Abu `Ubaydah kept avoiding him. When Al-Jarrah persisted, his son Abu `Ubaydah headed towards him and killed him. Allah revealed this Ayah in his case,
terjemahan:
(Kau tidak akan menemukan orang yang percaya pada Allah dan Hari Kiamat berteman dengan mereka yang menentang Allah dan Rasulnya, bahkan jikalau mereka adalah ayah2 atau putra2 atau saudara2 laki atau bangsa mereka. Karena Allah telah menentukan iman mereka, dan memperkuatnya dengan Roh (bimbingan sejati) dari diriNya sendiri. Dan dia akan menerima mereka masuk Surag di mana sungai2 mengalir). (Ayat 58:22) Al-Hafiz Al-Bayhaqi mencatat bahwa `Abdullah bin Shawdhab berkata, " Ayah dari Abu Abu `Ubaydah bin Al-Jarrah bin Al-Jarrah berkali-kali memuji-muji dewa2 kepada anak lakinya di hari (perang) Badr, dan Abu Abu `Ubaydah terus menghindarinya. Ketika Al-Jarrah terus memuji, anak lakinya yakni Abu `Ubaydah berjalan menujunya dan membunuhnya. Allah menurunkan ayat ini berdasarkan kejadian itu.
Hehehehehe, ulasan2 yang sudah banyak dibahas dan ada di Topik lain, akhirnya muncul juga di Topik ini, Bosen ah!… No Komen, tambah melebar aja nih topik!
Bung, kalao saya mah nunggu kau untuk membuat ayat2, bukannya kau menyampaikan ayat2 yang emang sudah ada dari sononya.
Kenapa sih kau ini OOT terus, lalu ayat2 buatan kau sendiri mana tentang hubungan dengan Orang Tua?
Adadeh wrote:
asbunawas wrote:
Mendapatkan Keuntungan apa seorang Muhammad dari setiap perbuatan2 yang saya lakukan?

Pertanyaan ini hanya bisa muncul dari diri Muslim yang sebenarnya dijajah Arab, tapi tidak menyadari hal itu. Kau telah melenggangkan dan melestarikan Imperialisme Arab dalam dirimu dengan beriman pada Islam.
Jawaban ini hanya muncul dari diri Kafir yang sebenarnya tidak mampu menjelaskan Keuntungan apa yang didapat oleh orang yang sudah meninggal dari Orang-orang yang masih Hidup.
Adadeh wrote:
asbunawas wrote:
Hehehe, ayat yang lucu, kadang kala kalau dalam sebuah Kesatuan, karena kesetaraan Pangkat, maka Kopral yang satu tidak akan pernah patuh pada Kopral yang lainnya,

Pikiranmu jelas hasil pemikiran Arab Jahiliyah 1.400 tahun yang lalu. Perkawinan bukanlah kesatuan angkata bersenjata. Sungguh tak terhingga bodohnya.
Emang kamu tahu Kehidupan Arab Jahiliyah pada 1400 tahun yang lalu? Taunya dari hasil “PERCAYA BUTA” dari sumber2 yang kamu baca juga kan?
Kamu juga sepertinya tidak bisa memahami analogi sederhana seperti itu. Penjelasan yang sangat sederhananya begini, didalam sebuah “Organisasi” pasti akan ada Struktur Organisasi yang masing2 mempunyai Posisi, dan tanggung jawab dan tugas2 yang jelas, agar tidak terjadi saling tabrakan tanggung jawab.
Masa didalam satu perusahaan isinya Direktur semua, atau Bawahan semua.
Ngerti kan kau?
Kalo masih engga ngerti ketelaluan banget.
Adadeh wrote:
asbunawas wrote:
Apalagi dalam ayat adan sebelumnya bahwa masing2 posisi suami istri tidak ada yang menjadi Pemimpin atau sebagai Nakhoda dalam rumah tangga itu sendiri. Gimana solusinya ini boss ?

Sudah kusebut solusinya: musyawarah, kompromi, tenggang rasa, tepa salira, saling sayang, perlakukan orang lain seperti diri sendiri ingin diperlakukan, dan BUKANNYA main pukul karena lebih kuat secara fisik atau karena lebih banyak menafkahi daripada pihak lain. Tanpa musyawarah, tenggang rasa, dan kasih sayang, pernikahan akan cepat bubar.
Solusi standard, yang ini ane setuju!..., Hidup Adadeh! Hehehe.
Adadeh wrote:
asbunawas wrote:
OO gitu toh, pantesan saja secara gaya bahasa, Ayat2 yang dihasilannya persis seperti gaya bahasa anak SMP dan Anak SMA.

Tetap saja kau tidak bisa menyangkal kebenarannya sama sekali.
Ada dua kemungkinan sebabnya: (1) tingkat kecerdasanmu hanya setaraf TK saja karena pengaruh Islam dan (2) Ayat2 yang kubuat jauh lebih bermoral daripada ayat2 buatan Muhammad, sebab ayat2ku sesuai dengan (i) NALAR, (ii) NURANI, dan (iii) Hukum Emas.
Komen ane:
(1)Tuduhan kau masih salah bung, ane bukan Lulusan TK, tapi masih Playgroup! …kekekeke
:lol:
(2)Tapi tidak bisa menjelaskan dan mendefinisikan tentang TUHAN, yang cenderung dipercayai MANUSIA sejagat raya ini.

Penjelasan :
Komen No.1 Becanda, Komen yang No 2 Super Serius!
Adadeh wrote:
asbunawas wrote:
Pertanyaan yang sama, Apakah buah/balasan bagi para Pelaku Golden Rule tsb, dan apakah buah/balasan bagi para Pelanggar Golden Rule tsb?

Ini sudah kujawab. Ada dua hukum yang berbeda: HUKUM MORAL dan HUKUM NEGARA. Keduanya terpisah sama sekali. Pelanggaran pelaku Hukum Emas yang melakukan tindakan kriminal seperti pembunuhan, perampokan, penjajahan, perbudakan, pelacuran, pemukulan, penyiksaan, penculikan, perkosaan, dan berbagai tindakan kriminal lainnya harus dihadapkan pada HUKUM NEGARA yang berwenang menerapkan hukuman penjara, hukuman denda, hukuman mati, hukuman pengasingan, dll.
Persis kayak di KUHAP & KUHP. dan ISI Pasal2 dalam KUHAP bisa dibaca dan dibeli di toko2 Buku.
Adadeh wrote:
Pelanggaran HUKUM MORAL mengakibatkan pelanggar menderita tekanan bathin, penolakan oleh masyarakat, keluarga, teman hidup, dll. Semua kesengsaraan bathin ini adalah hukuman moral bagi pelanggar Hukum Emas.
Kalo ini namanya GEJALA PSYCOLOGIS dan DAMPAK SOSIAL, atau bisa disebut Standard Kehidupan SOSIAL & KEMASYARAKATAN.
Adadeh wrote:
asbunawas wrote:
Adadeh wrote:
Apakah kau mau tempat ibadahmu dibakar umat agama lain?
Apakah kau mau dijuluki sebagai "makluk ciptaan terendah" oleh umat lain yang beda agama?
Apakah kau mau orang lain memaksakan kepercayaan mereka pada dirimu dengan ancaman pedang?

Sudah banyak dibahas dan disanggah di Topik2 FFI, saya tidak komen, kalo ane bahas juga disini nanti malah OOT dari tujuan awal topik.

OOT apaan? FFI adalah forum Islam untuk membahas Islam. Kau tidak mau menjawabnya karena semua hal jahat di atas dilakukan Muhammad.

Apakah Muslim mau mesjidnya dibakar umat agama lain?
Tentu saja tidak, tapi Muhammad dan para Muslim ternyata membakari tempat2 ibadah agama lain di seluruh Jazirah Arabia. Tingkah kriminalnya juga dituruti Muslim Indonesia dengna membakari ratusan gereja, kuil, kelkau ng, di seluruh tanah air. Dengan ini Muhammad dan para Muslim Indonesia sudah jelas menentang Hukum Emas, menentang Nurani, dan menentang Nalar. Ini juga berarti ISLAM bertentangan dengan Hukum Emas, Nurani dan Nalar.

Apakah kau mau dijuluki sebagai "makluk ciptaan terendah" oleh umat lain yang beda agama?
Tentu saja tidak. Tapi Muhammad dan Muslim tidak segan2 menjuluki umat agama lain seperti itu. Ini adalah DOUBLE STANDARD moral Islam. Orang lain tidak boleh menghina mereka, tapi mereka dengan bebasnya boleh menghina orang lain dan diridhoi pula oleh Allah. Sudah jelas Allah itu bukan tuhan karena tidak mampu bernalar, bernurani, dan malah menentang hukum emas.

Apakah kau mau orang lain memaksakan kepercayaan mereka pada dirimu dengan ancaman pedang?
Tentu saja tidak. Muslim tahu ini adalah tindakan yang salah, bertentangan dengan nurani, sebab mereka sendiri tidak mau dipaksa masuk agama lain. Tapi Muhammad dan seluruh kalifah Muslim menyebarkan Islam dengan ancaman dan bacokan pedangnya. Punah sudah agama2 Budha di India, Zoroastria di Persia, Sabean di Jazirah Arabia, Kristen di Timur Tengah. Hal inipun dilakukan oleh Muslim2 Indonesia sampai punah sudah agama Hindu, Budha, kejawen yang dulu adalah agama mayoritas Nusantara. Ini lagi2 DOUBLE STANDARD Islam: Muslim boleh mengIslamkan dengan paksa, tapi umat agama lain tidak boleh melakukan hal yang sama.

Hehehehe, jadi melebar lagi. Tapi engga apa2 dan saya terima CURHAT anda, tapi sayang, pembahasan tentang hal ini sudah berseliweran di Topik2 lain. Jadi saya tidak bisa mengkomentari postingan kau panjang lebar.
Saya disini hanya ingin melihat ayat2 buatan anda.
Mari kita untuk selalu Fokus pada Isi Topik. Agar bisa membuktikan bahwa Kau memang orang yang MAMPU menciptakan AYAT2 dan SURAT itu bisa terbuktikan, dan biarkan para pembaca dan pemirsa yang menilai.
Oke Bung ?
Adadeh wrote:
asbunawas wrote:
Baru kau sampaikan beberapa ayat saja kau sudah merasa lengkap ya, hebat sekali kau bung. Emangnya persoalan manusia engga pelik.

Terima kasih sudah mengakui aku hebat sekali. Memang begitulah akibatnya jika bernalar, bernurani, dan menerapkan hukum emas.
Betul sekali Bung, kau Hebat!, Meskipun cuman dari HASIL MEMBACA dan MEMPERCAYAINYA SECARA BUTA , akhirnya kau bisa menjadi sehebat ini. apalagi kalau kau Hidup juga selama 1400 tahun, saya yakin kau akan lebih HEBAT lagi.

Tapi ayat2 yang masih bolong2nya dari awal topik tolong dilengkapi lagi ya Bung, biar kehebatan kau tidak diragukan lagi.

Sanggup bung?
Adadeh wrote:
asbunawas wrote:
Golongan2 dan kaum siapa saja dari para Penghuni Syurga tsb? Dan siapa yang akan menempatkan dan memasukan mereka ke dalam Surga.

Yang masuk tentunya golongan yang bernurani, bernalar, dan taat pada Hukum Emas. Yang memasukannya adalah tuhan yang bernurani, bernalar, yang membimbing manusia untuk menyadari Hukum Emas. Apakah tuhan bersedia memasukkan perampok, penjarah, pemerkosa, perampas bini orang, pemancung sesama manusia seperti Muhammad dan Muslim ke dalam tempatnya di surga? Dengan pakai nalar dan nurani saja, manusia normal bisa dengan cepat menjawab TIDAK. Tapi Muslim tidak sanggup melakukan hal itu, karena Muslim menganggap Muhammad HARUS masuk surga. Jika Muhammad saja tidak masuk surga, maka bagaimana nasib Muslim yang beriman padanya?
TUHAN????? Tidak kah kau salah sebut Nama itu?

Thanks MY GOD!, akhirnya kau menyebut nama TUHAN, ternyata kau PERCAYA juga pada TUHAN.

So, pertanyaan ini yang sangat saya rindukan dari ADADEH, yang ternyata adedeh masih mempercayai TUHAN.

Bung ADADEH yang baik, SIAPAKAH TUHAN YANG KAU MAKSUD? Dan Bagaimana Definisi TUHAN tsb?

Terima kasih atas berkenannya bung ADADEH dalam menjawab pertanyaan ini.
Adadeh wrote:
asbunawas wrote:
Kalo boleh nambah pertanyaan, bagaimana ciri2 Surga tsb.

Ciri2 surga hanya diketahui orang yang sudah mati. Semua ayat2 Qur’an tentang Surga adalah karangan Muhammad belaka, hasil campur aduk agama Hindu (yang juga menyatakan banyak peri di surga), khayalan seksnya (dengan menyatakan ada pasar pelacuran di surga), dan hobinya doyan minuman keras (dengan menyatakan ada sungai anggur di surga).
Jadi kalau begitu kau juga tidak percaya kalo SURGA itu ada?, karena surga menurut kau hanya diketahui oleh orang yang sudah mati (saja)?

Berarti semua Agama yang menyebut SURGA menurut kau adalah termasuk Omong Kosong semua ?. Bahkan ada juga Agama lain yang suka nyebut kalo ada orang meninggal bilangnya begini : ‘Telah Berpulang ke Rumah Bapa di Surga’

Padahal yang memberitahukan kabar itu adalah orang yang masih hidup, koq dia bisa tahu Pulangnya ke Rumah Bapa di Surga ? sementara orang yang bilang tsb belum pernah Mati?, berarti yang memberitakan khabar tsb cuman bohong2an saja?, Nah Lho !

Itu artinya GOLDEN RULE yang ingin kau terapkan, ternyata tidak kau pake juga sendiri. Karena menurut anda, “Jangan menghina karena kau juga tidak akan mau untuk dihina”, pakailah Nurani bagaimana rasa sakitnya kalo dihina dan menghina? Bukan begitu?

Pernyataan kau diatas tentang SURGA ternyata telah Menghina dan Menyinggung banyak Agama yang mempercayai /Mengimani adanya SURGA?

Bagaimana ini Bung, kau teriak2 GOLDEN RULE harus dijalankan kau sendiri ternyata telah menyinggung berbagai AGAMA yang mempercayai tentang SURGA?

Dan satu pertanyaan yang tertinggal dan tidak kau jawab, engga tau kau menghindar atau kau pura2 tidak baca:
Siapakah yang menciptakan Surga tsb?

Sebab kalo ciri2 Surga, kau sudah mengakuinnya bahwa HANYA ORANG YANG SUDAH MATI YANG AKAN TAHU, sedangkan ORANG YANG MASIH HIDUP JANGAN SOK TAHU tentang Surga…!, begitu kan Bung?

Mohon penjelasannya.
Adadeh wrote:
asbunawas wrote:
Yang saya tanya, apa yang kau maksud dengan berDuka Cita, dari hasil kedua Sikap yang bertentangan tsb? faham bung dengan pertanyaan ulangan ini?

Makanya baca lagi yang bener: maka (berdukacitalah engkau wahai Muhammad), kerana Kami tidak berdaya untuk menjadi pengawal (yang mencegah mereka melakukan kebenaran). Yang berduka cita adalah Muhammad karena Allah dan dia sendiri tidak berdaya mencegah manusia yang tidak percaya pada mereka untuk melakukan kebenaran. Kebenaran adalah yang sesuai dengan nalar, nurani, dan hukum emas.
Hehehe lagi-lagi kau membawa2 Hukum Emas.

Dengan kepercayaan kau tentang SURGA saja, sudah banyak agama yang sudah tersinggung oleh kau, Kau berbicara tentang SURGA saja sudah menyinggung menyinggung Agama orang lain yang percaya kalo ada Tuhan/Bapa nya yang tinggal di SURGA.

Ini lah yang sudah kau katakan : ‘Silakan setiap orang jadi nabi atas dirinya sendiri, bikin agama sendiri, bikin aturan ibadah sendiri. Yang penting tidak melanggar nalar, nurani, dan hukum emas.’Jadi sudah jelas kan, kalo kepercayaan kau tentang Surga sudah melanggar / dan menyakiti Nurani atas kepercayaan orang lain?. dan Hukum yang kau bangga2kan itu ternyata sudah mulai layu sebelum berkembang.


Adadeh wrote:
asbunawas wrote:
Hahahahahahahahahahahahahahahahahahahaha. Ini benar2 PERTANYAAN yang KONYOL dari ADADEH yang sudah menyampaikan tentang AYAT-AYAT KEBENARANnya., yang ternyata dia sendiri malah minta penjelasan tentang KEBENARAN

Sekarang aku mulai percaya bahwa memang Islam telah nyata membuat Muslim kehilangan nalar dan akal sehatnya sehingga tidak mengerti pertanyaan retorika sederhana.

Kalo yang ini ane serahkan ama Pembaca dan para pemantau Topik ini aja deh, kalo ane mah engga perlu komen panjang lebar lagi.

Haloooooowww…bagaimana penonton yang disana? *Sambil ngaungin jari ke atas, hehehe (Jadi kayak lagi konser dangdut nih…) :lol:

Engga usah terlalu serius dan sampe keringet begitu bung,, nyantai aja, biar engga salah mengajukan pertanyaan, kan jadinya malu sendiri.. :)
Adadeh wrote:
Aku sudah berulang-kali menjelaskan dari awal posting sampai akhir bahwa yang harus diikuti manusia adalah: (1) NALAR, (2) NURANI, dan (3) HUKUM EMAS. Tiga pokok kebenaran ini sudah kuulang berkali-kali dan ini adalah dasar pembuatan ayat2ku.
Tuh kan, bener kali apa yang kubilang, kau bilang gini “Tiga pokok kebenaran ini sudah kuulang berkali-kali dan ini adalah dasar pembuatan ayat2ku.”

Tanya ku sama kau, Lalu kenapa kau menanyakan lagi penjelasan Tentang KEBENARAN kepadaku kalau kau yakin bahwa Tiga Pokok Kebenaran itu adalah sebuah KEBENARAN.????

Konyol kali kau ah ! (Batak Mode ON).
:lol:

Analoginya gini : Kau baru pindahan Rumah terus mau lapor sama pak RT yang lokasi rumahnya harus melalui banyak gang. Tapi demi menjaga gengsi biar kau disebut tahu dengan jalan2 didaerah itu, Maka dengan pede dan style yakin, kau mengikuti terus satu jalan yang kau yakini bahwa itu jalan yang benar menuju RUMAH PAK RT.

Tapi pada saat kau sudah ditengah2 jalan, kau ditanya sama tukang Rokok, "Mau kemana bang ? Mau ke rumah pak RT kah ?"

Maka dengan Polosnya kau jawab : [i]Iya, Rumah Pak RTnya yang benar dimana ya ? bisa minta dijelaskan ?...[/i]

:lol: :lol: Hahahahahahahahahahaha, Katanya kau sudah tahu dan merasa yakin kalau jalan yang kau tuju adalah rumah Pak RT yang benar, eh….engga taunya nanya juge ame Tukang Rokok.. :lol: :lol:

Analoginya juga persih sama dengan cerita Celana Levis ini, cuman kau pura2 engga baca kali…

Nih aku tampilkan lagi disini :

‘Jangan anda bilang terhadap orang lain bahwa orang lain memakai Celana Levis yang palsu, tapi ketika anda ditanya Celana Levis yang Asli seperti apa?, anda sendiri ternyata tidak tahu bagaimana itu Celana LEVIS yang ASLI…. Bukankah itu namanya Sok Tahu?!



Ini HISTORI Komplen Adadeh ama ane :
Adadeh wrote:
Kau menuduh ayat2ku (yang sesuai dengan nalar, nurani, dan hukum emas) tidak benar:
asbunawas wrote:
Kalo boleh saya berpendapat itu artinya bahwa yang membuat ayat2 ini sendiri artinya TIDAK TAHU APA ITU SEBENARNYA KEBENARAN, dan APA ITU JALAN YANG LURUS, sehingga tidak ada misi PENYAMPAIAN TENTANG SEBUAH KEBENARAN yang seharusnya diikuti oleh manusia.

Lalu aku bertanya balik padamu untuk minta penjelasan bukti tuduhan:

adadeh wrote:
O, gitu ya? Jikalau begitu, silakan jelaskan APA ITU SEBENARNYA KEBENARAN dan APA ITU JALAN YANG LURUS.
Bung!, Jelas bagi aku itu suatu KEKONYOLAN, kau Berbicara KEBENARAN tapi kau sendiri malah minta lagi penjelasan sama orang lain tentang apa itu Kebenaran, lantas selama ini ada Di FFI lagi ngomongin apa dong?!

Benar-benar Konyol bung, Super Konyol!.
Anda menuduh Al-Quran tidak Benar, anda sendiri ternyata TIDAK TAHU APA ITU KEBENARAN?

Ini Pertanyaan anda kepada SAYA saya Repeat lagi :

APA ITU SEBENARNYA KEBENARAN dan APA ITU JALAN YANG LURUS?

Hahahahahahahaha, benar2 Konyol! :lol:
Adadeh wrote:
Tapi jawabmu adalah:
asbunawas wrote:
Hahahahahahahahahahahahahahahahahahahaha.

Orang kalau menuduh, harus mampu pula membuktikan tuduhannya. Semua orang waras juga tahu akan hal ini. Tapi kau tidak sanggup melakukan hal itu, bahkan tidak pula mampu berpikir logis untuk menjelaskannya.
Sebelum komplen coba kau baca2 lagi postingan ane diatas yang tidak anda tanggapi atas tanggapan saya terhadap Tuduhan anda yang gencar selama di FFI ini :

Lagi-lagi, kekonyolan yang terang benderang dari Adadeh kembali nampak.

Bung, kau di Forum ini berkoar2, bahwa Allahnya ISLAM adalah ‘Iblis’, dan ‘Syetan’ itu menurut ‘Iman’ anda, bukan begitu?

Sedangkan Allah dalam Keimanan ISLAM adalah sebagai TUHAN yang diyakini Maha Benar.

Ketika kau sudah berani mengatakan bahwa Allahnya ISLAM adalah IBLIS, maka seharusnya kau harus gentlel= dan berani menunjukan dan menyampaikan tentang TUHAN YANG BENAR menurut anda.

Lagi-lagi pertanyaan yang sama terhadap anda, agar kau tidak disebut sekedar bisanya cuman asal nuduh dan asal OMDO, maka saya tanya kepada anda: Yang Mana TUHAN YANG BENAR menurut anda? Dan Siapakah TUHAN yang Maha Benar kalo ISLAM sudah menempatkan TUHAN yang salah. Tolong kau jawab bung!

Jangan kau bilang terhadap orang lain bahwa orang lain memakai Celana Levis yang palsu, tapi ketika kau ditanya Celana Levis yang Asli seperti apa, kau sendiri ternyata tidak tahu…. Bukankah itu namanya Sok Tahu?!

Kalo gitu ane balikin lagi aja deh Ludah kau biar kau makan sendiri :

Adadeh Wrote :
Orang kalau menuduh, harus mampu pula membuktikan tuduhannya. Semua orang waras juga tahu akan hal ini. Tapi kau tidak sanggup melakukan hal itu, bahkan tidak pula mampu berpikir logis untuk menjelaskannya.

Adadeh wrote:
asbunawas wrote:
(Satu kantor pada kaget nih gara2 ane langsung ketawa ngakak kenceng banget, gara2 baca pertanyaan Adedeh ini, jadi malu sendiri nih diliatin banyak orang dikiranya ane lagi baca2 Cerita2 lucu dinternet kali…hahahaha)

Tiada guna segala intimidasi omong kosong yang kau lontarkan ini. Kau sudah tahu sekarang bahwa memang ajaran Muhammad bertentangan dengan nalar, nurani, dan hukum emas.
Ah! Hukum Emas mulu!, jelasin dulu tuh tentang kepercayaan kau atas SURGA, yang sudah menyinggung banyak Agama dan Kepercayaan yang lain.

Kau mah ternyata bisanya OOT ke ayat2 ISLAM terus, padahal tugas Kau yang katanya sudah merasa hebat itu adalah bukan untuk menyampaikan Ayat2 ISLAM terus, tapi ayat2 hasil karya kau sendiri. Makanya inilah saatnya kau membuktikan kalo kau memang hebat.
Adadeh wrote:
Contohnya satu saja: apakah halal membunuh orang tua sendiri?
Dalam Islam, sesuai dengan Qur'an dan hadis, ternyata Muslim halal untuk membunuh orangtua kafir sendiri. Pembunuhan yang dilakukan Abu `Ubaydah bin Al-Jarrah terhadap ayah kandungnya terjadi di Badr. Muhammad juga ada di tempat itu, dan dia pun tahu apa yang dilakukan Abu `Ubaydah terhadap ayah kandungnya. Tiada teguran apapun yang keluar dari mulut Muhammad/Allah. Yang ke luar malah ayat 9:24 untuk menghalalkannya.

Semua orang waras bernalar dan bernurani tahu bahwa membunuh ayah kandung sendiri merupakan tindakan yang sangat biadab dan tidak boleh dilakukan apapun alasannya. Jika Muhammad menghalakan perbuatan biadab ini, maka orang bernalar dapat dengan cepat mengambil kesimpulan bahwa Muhammad bukan rasul tuhan, dan Allah bukan tuhan. Tidak mungkin tuhan mengeluarkan perintah penghalalan pembunuhan ayah kandung sendiri. Mudah, bukan? Tapi Muslim ternyata tidak mampu berpikir semudah ini karena iman butanya memaksa mereka menjungkirbalikan nalar, logika, dan nurani guna membenarkan semua perkataan dan perbuatan Muhammad.
Yang ini lagi nih …., Thanks My God! Adadeh menyebut2 lagi tentang TUHAN, Tidak mungkin tuhan mengeluarkan perintah penghalalan pembunuhan ayah kandung sendiri, kalau gitu TUHAN yang Mungkin yang seperti apa.
Mohon dijelaskan tentang Tuhan anda yang maksud, Siapa itu TUHAN?
Adadeh wrote:
asbunawas wrote:
Hehehehe, kau mah Masih kekeuh aja nyebut Ayat2 Makiyah dan Madaniyah terdapat Kontradiksi, kayaknya dengan cara di goggling banyak juga penjelasan menyangkut ini.

Sangat kontradiksi, sejelas sinar matahari di siang bolong. Hanya yang membutakan diri saja yang tak mampu melihatnya.

asbunawas wrote:
Sumber : http://www.republika.co.id/koran_detail ... &kat_id=16


Tidak perlu kau ajukan artikel stensilan koran hasil tulisan apologis Muslim itu padaku. Aku sudah bisa membaca sendiri langsung dari Qur’an, tafsir, Sirat Rasul Allah, kumpulan Hadis sahih Bukhari, Muslim, Abu Daud, Malik Muwatta, sejarah nabi oleh Tabari, Suyuti, Muir, Mubarakpuri, Ibn Sa’d. Referensimu kampungan, tak heran tulisanmu pun berkualitas sama.
Bung, kau ternyata “PUNYA IMAN & KEPERCAYAAN BUTA” juga toh?

Karena kau MASIH MEMPERCAYAI ATAS2 KEBENARAN2 DARI REFERENSI2 YANG KAU BACA, Syukur lah kalo begitu, dan teruskanlah Hobby dan Kebiasaan kau untuk selalu MEMBACA itu, karena itu akan membuat kau menjadi banyak TAHU akan segala hal didunia ini, termasuk kejadian2 BEBERAPA JUTA TAHUN SILAM dan 1400 tahun silam, meskipun kita bukan Pelaku dari segala sejarah itu sendiri, karena MEMBACA adalah JENDELA DUNIA.

Kuncinya memang cuman satu yaitu “PERCAYALAH DENGAN KEPERCAYAAN BUTA” atas apa yang kita BACA, maka kita akan tahu apa itu "KEBENARAN".

Bukan begitu bung?
asbunawas
Posts: 760
Joined: Thu Apr 27, 2006 1:48 pm
Location: underground
Contact:

Post by asbunawas »

Adadeh wrote:
asbunawas wrote:
Saya katakan kepada anda, AGAMA tanpa IMAN adalah MATI!, kau setuju atau tidak?, karena IMAN adalah PONDASI agama.

Aku TIDAK PEDULI apapun iman atau agama orang lain.
Hahahaha, Kau mulai Frustasi Rupanya, sampai kau tidak mampu menjawab pertanyaan yang sangat sederhana itu ….!,

kalau begitu akupun mau berkata juga seperti apa yang Kau katakan, Aku TIDAK PEDULI apapun ulasan dan semua omongan kau di Forum ini. temasuk semua ocehan kau dibawah ini:
Adadeh wrote: Yang kupermasalahkan di sini adalah AJARAN MUHAMMAD YANG MENGHALALKAN:
PEMBUNUHAN ATAS KAFIR, PEMBUNUHAN ATAS AYAH KANDUNG SENDIRI, PEMBAKARAN DAN PENGHANCURAN RUMAH IBADAH UMAT LAIN, PERAMPOKAN ATAS KAFIR, PEMERKOSAAN ATAS KAFIR, PEMANCUNGAN KAFIR YANG SUDAH TIDAK BERDAYA, PEMAKSAAN ISLAM DENGAN ANCAMAN PEMBUNUHAN, PEDOFILIA, RAJAM, POTONG TANGAN KAKI BAGI PENCURI.

Semua itu kutentang sampai mati karena:
1. Aku sebagai kafir Indonesia telah merasakan getah ajaran celaka Muhammad ini.
2. Aku tahu Muhammad bukan rasul tuhan, karena ajarannya bertentangan dengan nurani dan akal sehat.
3. Muhammad menciptakan agama jahiliyah ini untuk meracuni masyarakat Indonesia sehingga jadi sebiadab dan sejahat dia. Orang2 Indonesia TIDAK BUTUH ajaran moral barbar yang jungkir balik, karena manusia dan budaya Indonesia jauh lebih berakhlak dan bermoral dibandingkan Arab2 Badui.
4. Ajaran Muhammad ini ternyata tidak membawa keuntungan apapun bagi bangsa Indonesia. Sebaliknya devisa negara terserap banyak sekali untuk Saudi Arabia, negara Muhammad, gara2 Muslim ingin melakukan ibadah haji.
5. Ajaran Muhammad terbukti menjadi pemecah belah bangsa. Lihat pemboman di Bali, penyerangan Muslim atas non-Muslim di Poso, Jawa, Ambon. Hancur sudah bangsa Indonesia saling bunuh, dan ingin memerdekakan diri gara2 Islam.

asbunawas wrote:
Lantas kalo orang ISLAM tidak Percaya terhadap AL-QURAN, dan Isi yang ada didalamnya? Lalu harus percaya sama kitab apa lagi? Sama Buku Harry Poter? Sama Buku Salman Rusdie? Sama Buku Karangan Agatha Cristie?

TIDAK PERLU PERCAYA SAMA ISLAM. Islam adalah propagkau Arab ciptaan Muhammad.
Apakah kau mau percaya sama orang yang menghalalkan pembunuhan orang tua dan anak kandung sendiri?
Apakah kau mau percaya sama orang yang menghalalkan pemerkosaan atas tawanan2 wanita kafir yang suaminya baru saja dibunuh?
Apakah kau mau percaya sama orang yang menghalalkan perbudakan atas sesama manusia?
Apakah kau mau percaya sama orang yang menyetubuhi anak kecil berusia 9 tahun?
asbunawas wrote:
Di dalam Al-Quran juga diterangkan bahwa Muhammad adalah sebagai RASUL dan NABI terakhir sampai Akhir Zaman, maka itu adalah termasuk Harga Mati bagi KEIMANAN orang2 ISLAM juga.

Kalau begitu, periksa lagi isi Qur’an. Baca tafsir dari Ibn Kathir, baca sejarah Muhammad di Sirat Rasul Allah oleh Ibn Ishaq yang adalah buku sejarah Islam tertua di dunia. Baca pula Hadis Bukhari. Dari semua literatur asli Islam ini kau akan tahu siapa sebenarnya Muhammad, mengapa dia menghalalkan pembunuhan ayah dan anak kandung sendiri, perkosaan, perbudakan, penjarahan kafir, pemukulan atas istri sendiri, mutilasi (pancung, potong tangan, potong klitoris), dll.
Semuanya aturan barbar itu sudah jauh ketinggalan jaman dan tidak layak lagi diterapkan di jaman modern.
asbunawas wrote:
Makanya harus bisa fahami bahwa PERCAYA dan IMAN itu adalah MEMAKAI HATI, bukan memakai AKAL.

Kau menipu diri sendiri. Jika tuhan tidak mau manusia menggunakan akal, maka buat apa dia memberi manusia otak? Hati (liver) adalah organ tubuh yang tak punya kemampuan berpikir. Otak manusia adalah organ satu2nya yang mampu melakukan tugas berpikir atau bernalar untuk memeriksa apakah suatu ajaran itu benar atau salah. Otak adalah satu2nya senjata manusia untuk menilai apa yang baik dan salah. Muhammadlah yang tidak mau Muslim banyak bertanya atau berpikir kritis atas ajarannya.
Q 5:101
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menanyakan (kepada Nabimu) hal-hal yang jika diterangkan kepadamu akan menyusahkan kamu dan jika kamu menanyakan di waktu Al Quran itu diturunkan, niscaya akan diterangkan kepadamu, Allah memaafkan (kamu) tentang hal-hal itu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.

Muhammad tahu jika Muslim mulai berpikir kritis dan mempertanyakan Islam, maka iman Muslim itu bisa goyah. Karena itulah, Muslim yang mempertanyakan Islam cepat2 dituduh murtad, darahnya halal, dlsb. Ini kan ancaman menakutkan. Kenapa musti ditakut-takuti seperti itu?
Yang ini aku peduli, karena aku temukan kekonyolan lagi dari adadeh.
Adadeh wrote:
asbunawas wrote:
didalam diri kau sudah ada rasa PERCAYA/MEMBENARKANMEYAKINI/MEMPERCAYAI atas Isi yang ada dalam Kitab Talmud Sendiri, sebagai SUMBER KEBENARAN untuk kau bandingkan dengan ayat2 AL-QURAN.

Aku tidak mengimani isi Talmud itu, tapi hanya menelaah isinya. Jika aku mengimani isi Talmud, maka aku akan melakukan perintah puasa 30 hari itu. Aku tidak percaya dan tidak mengimani Talmud, apalagi Qur’an. Aku tidak pernah puasa berhari-hari, apalagi sampai 30 hari. Buat apa? Bikin badan lemas, mulut bau, tidak bisa konsentrasi bekerja, dan produktivitas turun.
Yang kulakukan adalah perbandingan saja. Talmud Berakoth adalah bagian dari Talmud Babilonia yang ditulis rabi2 Yahudi di Babilonia sekitar tahun 586 SM.



Talmud Babilonia dikumpulkan dan diedit ulang oleh Rabbi Ashi. Ashi adalah ketua badan pendidikan Sura (Sura adalah kata Yahudi) dari tahun 375 – 427 M. Talmud Babilonia hasil editnya terdiri dari Mishnah dan Gemara. Semua keterangan dalam Talmud adalah tulisan manusia biasa. Isinya adalah aturan ibadah Yudaisme, budaya dan dongeng2 Yahudi. Umat Yudaisme menganggap Taurat sebagai firman YHWH, tapi Talmud hanyalah tulisan para rabi saja dan bukan firman YHWH.
Aturan melihat perbedaan benang putih dan biru untuk buka puasa dalam Talmud terlalu sama dengan peraturan melihat perbedaan benang putih dan hitam dalam Qur’an; bedanya hanya benang hitam dan biru saja. Apakah arti kesamaan ini? Talmud muncul terlebih dahulu daripada Qur’an. Talmud sudah beredar luas di kalangan Yahudi Arabia di jaman Muhammad. Dari mana Muhammad tahu aturan perbedaan benang untuk buka puasa kalau bukan dari budaya Yahudi di Medinah? Bukankah terdapat ribuan orang Yahudi di Medinah sewaktu Muhammad tinggal di sana?
Kesamaan ini pun bukan satu2nya, tapi masih ada puluhan kesamaan lainnya, termasuk qibla, aturan puasa, shalat, menyusui bayi, istilah2 agama, zakat, dll.
Darimana kau bisa tahu bahwa Talmud Berakoth ditulis rabi2 Yahudi di Babilonia sekitar tahun 586 SM dan proses2 hasil pengeditannya, apakah kau sendiri melihat pada saat penulisannya secara langsung?.

Kau sendiri MEMBENARKAN dan MEMPERCAYAI kalo ISI TALMUD itu memang Benar2 ada keterangan2 yang kau jadikan referensi2 yang kau jadikan permbanding dengan ayat2 Alquran disini. Itu tandanya kau masih punya RASA PERCAYA, dan kau HANYA MENGANDALKAN PERCAYA BUTA saja dari segala apa yang pernah kau baca, yang kau percayai bahwa AYAT2 didalam kitab TALMUD tsb mengandung KEBENARAN-KEBENARAN.

Kalo kau TIDAK PERCAYA dan TIDAK PUNYA KEYAKINAN terdapat KEBENARAN ISI dari TALMUD itu, kenapa juga kau bawa2 disini dan kau jadikan REFERENSI?

Pada diri kau ada yang aneh dan konyol, terhadap SURGA kau TIDAK PERCAYA, tapi TERHADAP ISI TALMUD yang ditulis sekitar 586 SM, yang mana kau sendiri tidak menjadi saksi pada saat dtulisnya dan hanya menjadi pembaca atas apa yang tertulis didalamnya sekarang ini, kenapa kau BISA PERCAYA ?

SURGA dan TALMUD, contoh dua sumber yang kau tidak menjadi ‘SAKSI NYATA’ terhadap keduanya, tapi kau memiliki Sikap yang berbeda dalam MEMPERCAYAINYA

Terhadap SURGA kau tidak PERCAYA, terhadap ISI TALMUD KAU MEMPERCAYAINYA SECARA BUTA meskipun cuman hasil dari MEMBACA!

Lagi-lagi Kau semakin kelihatan KONYOL bung!.

Tapi biarlah pembaca saja yang menilai.
Adadeh wrote:
asbunawas wrote:
Are you ready?, masa dalam “Kitab” Agama kau tidak dijelaskan tentang TUHAN sama sekali, berarti KITAB KAU tidak lengkap dong isinya…, wah kalo tidak LENGKAP udah KETAHUAN dari Awal sebagai KITAB YANG TIDAK SEMPURNA.

Mengapa kitabku harus lengkap dan sempurna segala? Bukankah Qur’an juga tidak lengkap dan tidak sempurna?
Mengapa musti ada tuhan segala dalam kitabku? Bukankah dalam Qur’an juga tidak ada tuhan? Yang ada hanyalah Allah SWT yang sudah kubuktikan bukan tuhan. Mana ada tuhan yang menghalalkan pembunuhan ayah dan anak kandung sendiri.
Kalau Qur'an lengkap dan sempurna, mengapa tidak ada aturan2 tentang lima pilar islam di dalamnya? Bukankah kelima pilar itu ajaran utama Islam? Bagaimana bisa Qur'an dikatakan lengkap dan sempurna jika ajaran utamanya saja tidak ada.
Mana ada aturan sholat dalam Qur’an?
Mana ada aturan melaksanakan ibadah haji dalam Qur’an?
Mana ada aturan bayar zakat dalam Qur’an?
Mana ada keterangan lima pilar Islam dalam Qur’an?
Qur’an sangat tidak lengkap, karena itu Muslim harus banyak bergantung pada ahadis dan tafsir. Allah lupa memberitahu tatacara sembahyang, zakat, naik haji rupanya. Dengan itu pula, aku tidak perlu melengkapi ayat2ku. Lagipula aku sudah membuktikan ternyata mudah sekali membuat yang serupa dengan Qur’an. Anak SMP atau SMA saja sanggup.
KATANYA KAU HEBAT, dan aku juga sudah mengakui kalo KAU ITU MEMANG HEBAT, tapi disuruh melengkapi koq jadi engga sanggup begini?

Kau lama2 makin malui-maluin para pengikut kau sendiri nih, nanti akan coba aku rangkum Ayat2 buatan kau dari Topik ini di satu Topik Khusus, dan kita buat perbandingan dengan Summary atas Ayat2 yang terdapat dalam Al-Quran itu sendiri, dan biarkan yang baca yang menilai.

Jadi untuk Bung Adadeh, dengan sangat menyesal sebutanku yang sudah Bilang bahwa Kau itu ORANG HEBAT ternyata JAUH SEKALI DARI KENYATAAN YANG ADA karena ternyata kau MEMILIKI BANYAK KELEMAHAN dan SAMA SEKALI TIDAK BISA memenuhi Tantangan sebagaimana Al-Isra' (17) ayat 88, yang telah benar-benar MEMBUKTIKAN KEMAHABENARAN-AYATNYA.

"Katakanlah: Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat serupa Al Qur'an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain". (QS Al Israa' (17) .

Maha benar Allah dengan Segala FirmanNYA…

Terima kasih.
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Post by Adadeh »

asbunawas wrote:Al-Isra' (17) ayat 88, yang telah benar-benar MEMBUKTIKAN KEMAHABENARAN-AYATNYA.
"Katakanlah: Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat serupa Al Qur'an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain". (QS Al Israa' (17) .
:lol:
Oh di mana oh di mana yaaa ayat2 lima pilar Islam?
Katanya Qur'an adalah kitab sempurna dan lengkap, tapi kok justru aturan ibadah Islam yang paling utama tidak ada? Masakan Qur'an harus tergantung hadis Bukhari untuk menjelaskan lima pilar Islam? Dasar Allah SWT tuhan badut2an... sok maha besar tapi ternyata tak lebih dari maha konyol bin loethoe....

Bikin ayat aaah:
"Katakanlah: Sesungguhnya jika anak SMP dan SMA berkumpul untuk membuat serupa Al Qur'an, niscaya mereka akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun mereka tidak menjadi pembantu bagi sebagian yang lain." (Adadeh - Bikin Qur'an 1).
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Post by Adadeh »

asbunawas wrote: Jelaskan dong dengan Ayat2 Anda, mana ayatnya
Tidak ada satupun ayat Qur'an yang membuktikan Islam adalah agama. Jadi gimana bisa membuat ayat serupa Qur'an tentang agama?
Adadeh wrote:Hahahaha, kalo ane itung mungkin baru 20 ayat aja kali, dan kalo ane liat engga ada yang baru yang kau tawarkan
Serupa dengan Qur'an dong. Muhammad pun tidak menawarkan apa2 yang baru dalam Qur'an. Contoh: hukum pancung tawanan perang sudah ada di jaman Jahiliyah, dan Muhammad mengabadikannya dalam Qur'an. Hukum perkosa tawanan rampokan sudah sering dilakukan para perampok dan Muhammad mengabadikannya dalam Qur'an. Hukum tabok istri sudah sering dilakukan suami sejak adanya perkawinan, dan Muhammad mengabadikannya dalam Qur'an. Apa sih yang baru dalam Qur'an? Kagak ada. Begitu juga ayat2ku yang serupa Qur'an.
Kau kau bilang gampang-gampang, tapi saya berkali-kali suruh kau melengkapi 32 Ayat pertama, sampai sekarang malah engga jadi-jadi.
Ngapain harus dilengkapi segala? Kan udah gue batalin dengan ayat Pembatalan Adadeh. Apalagi Qur'an juga tidak lengkap dan bolong2 kok.
asbunawas wrote: Itu kan repleksi HUKUM STANDARD saja, Dimana ada AKSI pasti ada REAKSI, kau jual ane beli…pan gitu…, Engga ada yang baru ah…!
Tampaknya harus kuberi contoh lebih lanjut akibat tidak ditaatinya Hukum Emas. Contohnya: Muhammad melihat kalangan Muslim di luar Medinah (Dhu Awan) mendirikan mesjid baru (tahun 631 M). Dia iri, dan lalu berkata pada kawanan Jihadisnya, “Pergilah ke mesjid itu yang pemiliknya adalah orang2 yang sesat dan hancurkan dan bakar mesjid itu.” [Tabari, vol. ix, p.61 ] Kawanan Jihadis masuk mesjid dan membakarnya ketika tempat itu dipenuhi jemaat yang berkumpul untuk melakukan sembahyang maghrib. Para jemaat berlarian ketakutan menyelamatkan diri. Allah lalu menurunkan ayat2 Q 9:107, 110 yang membenarkan penghancuran mesjid2 saingan.

Jikalau Muhammad mampu menahan diri, maka malapetaka ini tidak akan terjadi, mesjid masih utuh, jemaat Islam tidak terpecah-belah. Muhammad jelas tidak mau orang lain membakar mesjidnya sendiri, tapi dia tidak segan2 membakar mesjid orang lain. Sikapnya jelas bertentangan dengan Hukum Emas, nurani dan akal sehat. Masakan mesjid sesama Muslim dibakar oleh pencipta Islam itu sendiri? Aku membaca kisah ini dulu sewaktu diajak masuk Islam oleh kekasih. Sungguh sukar mencerna keterangan dari Tabari ini karena sangat bertentangan dengan nurani dan nalar.
asbunawas wrote:Bisa engga kau jawab dan kasih solusi untuk yang ini
Ada Agama yang menganggap bahwa SAPI itu adalah DEWA SUCI /TUHAN yang mereka sembah dan mereka mulia-muliakan, tapi diajaran AGAMA lain SAPI itu hanya dijadikan Hewan Potongan yang yang dagingnya bisa dimakan dan dijual begitu saja.
Secara Nurani, Nalar dan Akal, apakah mereka tidak saling meciptakan ketersinggungan dan pelecehan antara satu sama lain?

Tentu saja tidak jika keduanya menganut sikap toleransi beragama. Kaum pemakan sapi harus toleransi terhadap kaum anti-pemakan sapi dan begitu juga sebaliknya. Kaum makan-sapi tidak perlu makan-sapi di depan kaum anti-makan-sapi dan tidak perlu memaksa mereka untuk memakan sapi. Kaum anti-makan-sapi juga harus toleran jika sapi dimakan orang lain yang tidak menganut kepercayaan mereka. Toleransi seperti ini bisa dilihat di Bali dan India. Teman2 Hindu gue dari India tenang2 aja melihat di kantin sekolahan orang2 pada makan sapi.

Hukum negara Indonesia juga menegaskan pentingnya sikap toleransi beragama ini:
* Hormat dan menghormati serta bekerjasama antara pemeluk agama dan penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.
* Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
* Tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaannya kepada orang lain.

Hal ini tidak ada dalam Islam, sebab Muhammad telah mengeluarkan perintah pada Muslim untuk memerangi semua kafir sehingga semua menganut Islam. Lihat tafsir Ibn Kathir 9:5.
Kutipan:
﴿وَاحْصُرُوهُمْ وَاقْعُدُواْ لَهُمْ كُلَّ مَرْصَدٍ﴾
(and besiege them, and lie in wait for them in each and every ambush), do not wait until you find them. Rather, seek and besiege them in their areas and forts, gather intelligence about them in the various roads and fairways so that what is made wide looks ever smaller to them. This way, they will have no choice, but to die or embrace Islam,
Tjmh:
(juga kepunglah mereka, serta tunggulah mereka di tiap-tiap tempat mengintipnya), jangan tunggu sampai mereka menemukanmu. Tapi serang dan kepung mereka di daerah dan benteng2 mereka, cari keterangan tentang mereka di berbagai jalan dan tempat sehingga mereka tidak leluasa lagi. Karena itu, mereka tidak punya pilihan kecuali mati atau masuk Islam,

﴿فَإِن تَابُواْ وَأَقَامُواْ الصَّلَوةَ وَءاتَوُاْ الزَّكَوةَ فَخَلُّواْ سَبِيلَهُمْ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ﴾
(But if they repent and perform the Salah, and give the Zakah, then leave their way free. Verily, Allah is Oft-Forgiving, Most Merciful.) Abu Bakr As-Siddiq used this and other honorable Ayat as proof for fighting those who refrained from paying the Zakah. These Ayat allowed fighting people unless, and until, they embrace Islam and implement its rulings and obligations. Allah mentioned the most important aspects of Islam here, including what is less important. Surely, the highest elements of Islam after the Two Testimonials, are the prayer, which is the right of Allah, the Exalted and Ever High, then the Zakah, which benefits the poor and needy. These are the most honorable acts that creatures perform, and this is why Allah often mentions the prayer and Zakah together. In the Two Sahihs, it is recorded that Ibn `Umar said that the Messenger of Allah said,
Tjmh:
(Kemudian jika mereka bertaubat dan mendirikan sembahyang serta memberi zakat, maka biarkanlah mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.) Abu Bakr As-Siddiq menggunakan ayat ini dan ayat terhormat lainnya sebagai alasan memerangi mereka yang tidak mau bayar Zakah. Ayat ini menginjinkan memerangi orang lain sampai orang tersebut memeluk Islam dan melaksanakan hukum dan kewajiban Islam. Allah menyatakan hal2 yang paling penting dalam Islam, dan juga yang hal penting lainnya. Sudah jelas bahwa hal2 terpenting dalam islam setelah Shahadah (pengakuan) adalah sembahyang bagi Allah yang Maha Mulia dan Maha Tinggi, lalu Zakat bagi yang miskin dan yang membutuhkan. Hal2 ini merupakan perbuatan yang paling terhormat yang dapat dilakukan manusia, dan karena itulah Allah seringkali mengatakan tentang sembahyang dan Zakat secara bersamaan. Dalam dua Shahih dinyatakan bahwa Ibn ‘Umar berkata bahwa Rasul Allah berkata,

Dengan melihat ayat 9:5 yang ganas ini, kita bisa membayangkan apa yang akan dilakukan Muhammad jika melihat kasus ini:
Ada Agama yang menganggap bahwa SAPI itu adalah DEWA SUCI /TUHAN yang mereka sembah dan mereka mulia-muliakan, tapi diajaran AGAMA lain SAPI itu hanya dijadikan Hewan Potongan yang yang dagingnya bisa dimakan dan dijual begitu saja.
Tidak hanya sapinya saja, tapi malah penganut umat pemakan sapi itu dipotong lehernya sekalian.

Benar2 lucu. Menurut kau Golden Rule harus dijalankan oleh setiap manusia di DUNIA, agar tercipta keselarasan dan harmoni antar manusia, bahkan kau sendiri ngomong “Tetangga mau nyembah2 batu di depan rumah gue juga silakan saja, asalkan jangan lempar batu itu kepadaku”.
Prinsip Golden Rule yang kau bangga2kan sendiri ternyata tak bisa dipercaya kebenarannya, karena yang membuat ayat kebenarannya sendiri termasuk salah satu jenis MANUSIA USIL yang ternyata mengusik2 atas aturan2 dan hukum Agama dan Kepercayaan orang lain.

Apa salahnya penjelasanku? Muslim silakan mau cium batu Ka'abah, asal jangan bakar2 tempat ibadah non-Muslim, jangan perkosa non-Muslim, jangan melarang umat non-Muslim beribadah. Silakan cium batu Ka'abah, asalkan jangan lempar batu itu padaku. Apa salahnya penjelasanku?

asbunawas wrote:Hehehehehe, ulasan2 yang sudah banyak dibahas dan ada di Topik lain, akhirnya muncul juga di Topik ini, Bosen ah!… No Komen, tambah melebar aja nih topik!

Tapi Muslim tetap tidak bisa membantah bahwa Muhammad memang menghalalkan pembunuhan ayah kandung sendiri. Ini sudah jelas membuktikan Muhammad bukan nabi dan Allah SWT bukan tuhan.

asbunawas wrote:lalu ayat2 buatan kau sendiri mana tentang hubungan dengan Orang Tua?

Ya gampang saja:
Adadeh - Hubungan Anak dan Orang Tua 1
Jangan bunuh ayah atau ibumu karena alasan apapun.

Adadeh - Hubungan Anak dan Orang Tua 2
Kasihilan ayah dan ibumu sama seperti kau mengasihi tubuh dan jiwamu.

Emang kamu tahu Kehidupan Arab Jahiliyah pada 1400 tahun yang lalu? Taunya dari hasil “PERCAYA BUTA” dari sumber2 yang kamu baca juga kan?

Bukankah kita semua bisa membacanya langsung dari literatur Islam kuno? Apakah tulisan2 Ibn Kathir, Ibn Sa'd, Ibn Ishaq, Suyuti, Tabari tentang sejarah Arab kuno itu bohong semua? "PERCAYA BUTA" itu seperti iman Islammu yang menyembah Allah SWT yang menghalalkan bunuh ayah kandung kafir. Udah tahu hal itu dosa besar, tapi Muslim tetap aja membutakan diri kuat2.

Kamu juga sepertinya tidak bisa memahami analogi sederhana seperti itu. Penjelasan yang sangat sederhananya begini, didalam sebuah “Organisasi” pasti akan ada Struktur Organisasi yang masing2 mempunyai Posisi, dan tanggung jawab dan tugas2 yang jelas, agar tidak terjadi saling tabrakan tanggung jawab. Masa didalam satu perusahaan isinya Direktur semua, atau Bawahan semua.
Ngerti kan kau?

Penjelasan tentang posisi suami dan istri yang kujelaskan jauh lebih sempurna daripada ajaran Muhammad. Muhammad menetapkan suami adalah kepala keluarga karena dia adalah (1) pria dan (2) yang memberi nafkah keluarga. Nah, sekarang di jaman modern banyak istri yang malah menafkahi keluarga atau memiliki gaji yang lebih besar daripada suami. Dalam kasus modern ini, hukum suami-istri Muhammad tidak bisa berlaku lagi. Karena itulah di banyak negara2 Islam, para wanita tidak boleh bekerja, tidak boleh menafkahi keluarga, tidak boleh berpendidikan setaraf pria.
Aku percaya dan tahu bahwa wanita ternyata sama cerdasnya dengan pria. Kecerdasan ada dalam banyak bentuk: paham pengetahuan eksakta atau non-eksakta, mahir ketrampilan seni, mahir dalam bidang atletis, trampil berorganisasi, berdagang, dll. Pria bisa saja cenderung lebih mahir di satu bidang, dan wanita bisa saja cenderung lebih mahir di bidang lainnya. Tapi kemahiran2 pria dan wanita berguna bagi masyarakat dan untuk mengembangkan karir mereka dan menafkahi keluarga. Jumlah wanita di seluruh masyarakat dunia berkisar sama 50%-50% dengan jumlah pria. Sumbangan wanita yang bertaraf pendidikan dan berkarir sama dengan pria adalah 50% bagi masyarakat tersebut. Ini sungguh jumlah yang sama besar. Jadi dengan demikian, kesetaraan hak dan kewajiban pria dan wanita akhirnya menguntungkan seluruh masyarakat itu sendiri.
Kesamaan hak dan kewajiban pria dan wanita juga mengajarkan pihak suami untuk tidak menggunakan kelebihan fisiknya untuk mengontrol istri dengan cara memukulnya. Istri juga tidak usah pasrah dan diam kalau dipukuli semena-mena, karena dia bisa menceraikan suaminya dan menafkahi diri sendiri dan anak2nya.
Negara2 makmur di seluruh dunia sudah membuktikan bahwa mereka maju karena kaum wanitanya mempunyai kedudukan sama dengan kaum pria.

asbunawas wrote:
Solusi standard, yang ini ane setuju!..., Hidup Adadeh! Hehehe.

Amien. Tapi bukan begitu yang diajarkan Muhammad. Mau gue kasih contoh2 Hadis istri dipukuli sampai patah tulang atau sampai mukanya hijau lembab?

Nanti gue lanjutin lagi...
User avatar
Adadeh
Posts: 8184
Joined: Thu Oct 13, 2005 1:59 am

Post by Adadeh »

asbunawas wrote: Hehehehehe, ulasan2 yang sudah banyak dibahas dan ada di Topik lain, akhirnya muncul juga di Topik ini, Bosen ah!… No Komen, tambah melebar aja nih topik!
Sampai detik ini, tidak ada satupun Muslim Indonesia yang mampu menjelaskan penghalalan pembunuhan orangtua kandung sendiri dalam Islam. Ini bukti yang sangat kuat bahwa Islam bukan agama dari tuhan, Muhammad bukan rasul tuhan, dan Allah SWT bukan tuhan.
TIDAK MUNGKIN TUHAN MENGHALALKAN PEMBUNUHAN ATAS AYAH KANDUNG SENDIRI!!
asbunawas wrote: Jawaban ini hanya muncul dari diri Kafir yang sebenarnya tidak mampu menjelaskan Keuntungan apa yang didapat oleh orang yang sudah meninggal dari Orang-orang yang masih Hidup.
Bagaimana kau bisa melihat keuntungan Muslim yang meninggal padahal sudah terbukti bahwa Allah SWT bukan tuhan? Malah lebih celaka lagi bagimu, Allah SWT sudah memberi jaminan bahwa kau pasti akan dibakar di neraka:
Q 19:71
Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan.
asbunawas wrote:Pernyataan kau diatas tentang SURGA ternyata telah Menghina dan Menyinggung banyak Agama yang mempercayai /Mengimani adanya SURGA?
Hanya Muslim saja yang bisa berpikir demikian. Umat agama non-Islam punya toleransi tinggi terhadap sesama manusia. Mereka bisa mengerti setiap orang mungkin punya pendapat dan iman yang berbeda.
Tidak ada umat Kristen yang marah jika orang lain menganggap surga itu tidak ada. Bahkan ketika ratusan gereja di Indonesia dibakar dan dihancurkan oleh Muslim saja mereka tidak membalas, apalagi hanya pendapat orang lain tentang surga.
Tidak ada umat Hindu Bali yang marah jika orang lain menganggap surga itu tidak ada. Bahkan ketika daerahnya dibom dua kali oleh Muslim saja mereka tidak membalas sama sekali, apalagi hanya pendapat orang lain tentang surga.
Sebaliknya, Muslim seluruh dunia jadi begitu beringas, gelap mata, dan main bunuh ketika nabinya digambar orang non-Muslim. Demikianlah perbedaan umat Muslim dan non-Muslim.
asbunawas wrote:Tanya ku sama kau, Lalu kenapa kau menanyakan lagi penjelasan Tentang KEBENARAN kepadaku kalau kau yakin bahwa Tiga Pokok Kebenaran itu adalah sebuah KEBENARAN????
Aku sudah menjelaskan pendapatku tentang apa itu KEBENARAN. Kau sendiri menuduhku tidak tahu apa KEBENARAN. Kalau begitu buktikan tuduhanmu dengan menerangkan KEBENARAN menurut versimu sendiri.
asbunawas wrote:APA ITU SEBENARNYA KEBENARAN dan APA ITU JALAN YANG LURUS?
Sudah kujawab berkali-kali tapi rupanya tetap saja tidak bisa nyangkut di otakmu. Heran gue. Kebenaran itu adalah hal yang sesuai dengan logika, nalar, nurani, dan hukum emas. Jika kau melakukan itu semua, maka kau akan temukan jalan yang lurus.
asbunawas wrote:Sedangkan Allah dalam Keimanan ISLAM adalah sebagai TUHAN yang diyakini Maha Benar.
Ah, kau tentunya membohongi diri sendiri. Mana mungkin tuhan maha benar menghalalkan pembunuhan ayah kandung sendiri. Ngawurnya jangan kelewatan, ya?
asbunawas wrote:Darimana kau bisa tahu bahwa Talmud Berakoth ditulis rabi2 Yahudi di Babilonia sekitar tahun 586 SM dan proses2 hasil pengeditannya, apakah kau sendiri melihat pada saat penulisannya secara langsung?
Tahu dari para rabi itu sendiri. Buku Talmud bisa dibeli di mana2 dan di buku2 itu tercantum keterangan lengkap kapan ditulis dan siapa menulisnya. Kalau kau tidak mampu membeli buku2 Talmud, maka silakan buka website2 tentang Talmud. Salah satunya adalah ini:
Talmud Bavli (Babylonian Talmud)
Since the Exile to Babylonia in 586 BCE, Jews had been living in settlements just out of Judea. Most captives didn’t return home. Through natural increase and migration, the population had increased. The most important of the Jewish centres were Nehardea, Nisibis, Mahoza, Pumbeditha and Sura. It was no longer necessary for scholars to constantly have to journey to Israel to gather authentic tradition. The man who laid the foundations for the Babylonian Talmud was Rab. Rab became a disciple of Rabbi Judah ha-Nasi.The real editor of the Babylonian Talmud was Rabbi Ashi. Ashi was president of the Sura Academy from 375 to 427 CE.

The Time of Reciting the Shma‘ in the Morning
M.I. 4 (2). At what time does one begin to recite the Shma‘ in the mornings? As soon as one can distinguish between blue and white. [1] R. Eliezer says: Between blue and leek-green, [2] and one may finish it until the sun first shines out.
[1] blue and white. Between the colours of the threads in the Tsitsith, the "Fringe" of the Prayer-scarf (Tallith).

Terjemahan:
Waktu untuk Melafalkan Shma’ di Pagi Hari
M.I. 4 (2) Kapankah waktu seseorang mulai melafalkan Shma’ di pagi hari? Di saat orang dapat membedakan diantara biru dan putih.
[1] biru dan putih. Diantara warna2 benang di Tsitsith, bagian kecil dari syal untuk sembahyang (Tallith).

asbunawas wrote: Terhadap SURGA kau tidak PERCAYA, terhadap ISI TALMUD KAU MEMPERCAYAINYA SECARA BUTA meskipun cuman hasil dari MEMBACA!
Memang hanya orang yang sudah mati yang tahu surga, tapi isi Talmud bisa diperiksa sendiri oleh semua orang yang bisa membaca dan masih hidup. Aku tidak beriman pada Talmud, dan tidak menganggap keterangan Talmud itu sebagai kata2 tuhan, sebab para rabi Yahudi Rab dan Judah ha-Nasi sudah mengakui itu adalah tulisan dan editan mereka sendiri dan bukan ucapan tuhan.
Ini sama saja dengan Bukhari menyatakan dia mengumpulkan hadis dan hadis bukan perkataan Allah SWT, tapi perkataan para Muslim. Apakah aku percaya dengan pengakuan Bukhari? Iya, percaya. Apakah aku beriman atas isi ahadis Bukhari? Tidak, dan karenanya aku tidak mau melakukan ajaran ibadahnya.
Apakah aku percaya atas pengakuan rabi Rab dan Judah ha-Nasi tentang Talmud? Iya, percaya. Apakah aku beriman atas isi Talmud? Tidak, dan karenanya aku tidak mau melakukan ajaran ibadahnya.
Yang kulakukan hanyalah membandingkan saja isi Talmud Berakoth dan Q 2:187. Kesamaan antara melihat “benang biru dan putih” dan benang hitam dan putih” terlalu besar. Kita lihat saja fakta yang ada:
1. Rabi Yahudi terlebih dahulu menulis tentang “benang biru dan putih” sebelum Muhammad menyusun Qur’an
2. Muhammad sangat sering mengambil nama2 dan kisah2 nabi2 Yudaisme dalam Qur’an.
3. Muhammad berinteraksi dengan para Yahudi Yahtrib setelah hijrah, sehingga dia tahu adat dan agama mereka.
4. Qur’an ternyata mengandung banyak sekali istilah2 agama Yudaisme, seperti misalnya nabi, rasul, sura, rabbani, sabt, sakinat, furqan, masani, malakut, ahbar, janatu, taurat, tabut, dll.
Dari ke empat fakta di atas, kita dengan mudah bisa mengambil kesimpulan bahwa Muhammad memang mengambil keterangan membedakan benang biru dan benang putih dari Yudaisme dan menggantinya sedikit warna benang biru jadi benang hitam. Jikalau Muhammad dengan nekad berani mencatut nama2 dan kisah2 para nabi Yudaisme, lalu bahkan mengganti nama tuhan YHWH dari Yudaisme jadi Allah SWT, maka apa susahnya mengganti keterangan benang biru jadi benang hitam?
asbunawas wrote:Terhadap SURGA kau tidak PERCAYA, terhadap ISI TALMUD KAU MEMPERCAYAINYA SECARA BUTA meskipun cuman hasil dari MEMBACA
Terhadap surga karangan Muhammad kau percaya buta padahal itu juga cuman dari hasil membaca. Aku pun bisa membaca surga khayalan Muhammad:
TIRMZI, vol. 2, hal. 138:
Every man who enters paradise shall be given 72 (seventy-two) houris; no matter at what age he had died, when he is admitted into paradise, he will become a thirty-year-old, and shall not age any further. A man in paradise shall be given virility equal to that of one hundred men.
terjemahan:
Setiap pria yang masuk surga akan diberi 72 houris; tidak peduli dalam usia berapa dia mati, ketika dia masuk surga, dia akan berusia 30 tahun dan tidak akan pernah menjadi tua. Seorang pria yang masuk surga akan diberi daya kejantanan (untuk ngeseks) yang sama dengan 100 orang.

Quran 78:33
YUSUFALI: And voluptuous (bahenol) women of equal age;
PICKTHAL: And voluptuous (bahenol) women of equal age;
SHAKIR: And voluptuous (bahenol) women of equal age;
KHAN: And young full-breasted (dada montok) maidens of equal age;
Hadiah para Muslim yang masuk surga adalah wanita2 bahenol berdada montok yang berusia sama.

Hadith: Al hadiths, Vol. 4, Page-172, No.34:
Hozrot Ali (r.a) narrated that the Apostle of Allah said, “There is in paradise an open market wherein there will be no buying or selling, but will consist of men and women. When a man desires a beauty, at once he will have intercourse with them as desired."
terjemahan:
Hozrot Ali (r.a.) mengisahkan bahwa Rasul Allah berkata, "Di surga terdapat pasar terbuka tapi tiada jual beli, yang menawarkan pria2 dan wanita2. Jikalau pria menginginkan keindahan, maka dia seketika dapat berhubungan seks dengan mereka sebagaimana yang dikehendakinya."

Inilah surga yang dijanjikan Muhammad bagi Muslim. Orang waras juga bisa melihat surga Islam lebih menyerupai pasar pelacuran. Bagaimana mungkin orang waras dapat percaya surga seperti ini?
Udah gue bilangin tiada tuhan yang menghalalkan pembunuhan orang tua kandung sendiri hanya karena orangtua itu kafir, tiada tuhan yang menghalalkan pelacuran di surga padahal yang zinah di dunia dihukum hukuman paling berat yakni rajam. Mikir dong....
FFI Admin
Posts: 335
Joined: Wed Mar 15, 2006 1:25 pm

Post by FFI Admin »

Sudah lebih dari 10 hari tapi tidak ada tanggapan apapun dari netter Asbunawas. Tantangan telah dijawab dan thread ditutup.
Locked